Setelah negosiasi di kapal induk berakhir, Zheng Zhuo akhirnya naik ke helikopter bersenjata. Yang mengejutkannya, di antara prajurit angkatan laut yang ikut bersamanya ke pulau tersebut, ternyata ada perwira yang sebelumnya bernegosiasi dengannya. Menurut perwira itu, kedua belah pihak harus bertanggung jawab atas pengorbanan yang telah mereka berikan, sehingga ia wajib menyaksikan langsung para prajurit menggali ranjau itu.
Zheng Zhuo juga tidak ambil pusing, lagipula dia tidak pernah berpikir untuk mengambil risiko menggali ranjau itu sendiri. Dengan aset yang dimilikinya sekarang, dia tidak perlu mengambil risiko seperti itu. Setelah menghitung dengan cermat, ternyata dia sekarang memiliki 1 alur cabang tingkat tiga, 2 plot cabang Level C, ditambah 1 alur sampingan Level D. Plot-plot cabang seperti ini benar-benar bisa digambarkan sebagai panen besar. Untuk poin reward, dia sudah mengumpulkan lebih dari 7000 poin reward, belum termasuk 1000 poin reward yang akan didapat setelah menyelesaikan film horor ini. Singkatnya, sebagai orang yang sudah mapan, dia tidak perlu mengambil risiko besar untuk sebuah ranjau bernilai Level D sebelum menggunakan semua poin reward dan plot cabang ini secara rasional.
Selain banyaknya plot cabang dan poin reward ini, dia semakin penasaran dengan perubahan pada dirinya sendiri.
Ini adalah perubahan besar yang benar-benar meningkatkan kemampuannya secara signifikan. Pertama, total energi dalam dan Energi Vampir-nya meningkat lebih dari dua kali lipat. Begitu pula dengan kondisi fisiknya - kekuatan tubuhnya meningkat sekitar dua kali lipat dari sebelumnya. Untuk statistik fisik lainnya dia belum bisa melihatnya sementara ini, tapi seharusnya juga mengalami peningkatan besar. Selain itu, yang paling dinantikannya adalah kemampuan regenerasi tubuhnya.
Karena mendengar para peneliti menyebutkan kekuatan regenerasi sel Naga Raksasa, bahkan dia sendiri pernah menyaksikan langsung. Maka dia mencoba mengiris sedikit daging dari ujung jarinya menggunakan pisau kecil. Setelah beberapa detik, jejak darah di luka tersebut sudah benar-benar berhenti. Tidak hanya itu, permukaannya bahkan membentuk lapisan keropeng. Saat ujung jari mulai terasa gatal selain sakit, Zheng Zhuo sudah tak tahan untuk mengelupas lapisan keropeng ini. Hasilnya, di bawahnya sudah mulai muncul kulit kemerahan, meski masih ada bekas daging di atasnya. Namun ini jelas bukan luka yang baru saja diiris, semua proses ini hanya memakan waktu sekitar tiga hingga empat menit.
(Kekuatan regenerasi tubuh yang mengerikan, tiga kali lipat lebih kuat dari sebelumnya, bahkan lebih...)
Zheng Zhuo menggenggam jarinya, dalam hati dia merenungkan semua kemungkinan efek penguatan ini. Pertama, kekuatan tempur jarak dekatnya kembali meningkat, baik kekuatan maupun kecepatan. Bahkan tanpa membuka kunci genetik pun sudah tidak masalah, orang biasa pada dasarnya tidak lagi menjadi ancaman baginya. Hanya saja kecepatan reaksi sarafnya masih perlu ditingkatkan. Jika tidak dalam kondisi kunci genetik terbuka, maka sekarang kecepatan reaksi sarafnya jelas sudah tidak bisa mengimbangi kekuatan dan kecepatan yang dimilikinya saat ini.
Selain kekuatan dan kecepatan, serta kemampuan tempur jarak dekat dalam kondisi normal, peningkatan energi dalam dan Energi Vampir justru membuatnya lebih bersemangat dibandingkan peningkatan statistik fisik lainnya. Pertama, peningkatan kedua energi ini akan secara signifikan meningkatkan daya penghancur skill-nya. Peningkatan energi dalam mengindikasikan Qinggong (Ilmu tubuh ringan) dapat digunakan dengan lebih gesit, sementara peningkatan Energi Vampir berarti dia bisa memanggil lebih banyak pasukan Malaikat Maut. Jika ditingkatkan dua kali lipat, maka dia bisa memanggil 600 pasukan Malaikat Maut - setara dengan satu batalyon kecil.
Peningkatan kedua energi ini juga memengaruhi durasi skill "Ledakan" dan "Kehancuran". Yang bertepatan, kemampuan regenerasi tubuhnya juga meningkat drastis. Kemungkinan skill "Ledakan" bisa bertahan hingga 30 detik, sedangkan skill "Kehancuran" mungkin mencapai 10 detik...
Dengan 10 detik durasi skill "Kehancuran", bahkan seekor Naga pun bisa dibinasakannya!
Sayangnya, saat ini dia sedang duduk di dalam helikopter. Sama sekali tidak ada kesempatan untuk menguji apakah durasi skill tersebut benar-benar bisa diperpanjang. Lagipula meski bisa diuji, dia tidak berani sembarangan menggunakannya. Sebelumnya ada sel Naga Raksasa yang menyelamatkan nyawanya, tapi kali ini mana mungkin dia berharap orang Amerika akan memberinya kesempatan hidup? Mereka sudah dianggap berhati nurani jika tidak membedahnya jadi spesimen.
Singkatnya, dalam keheningan kedua belah pihak, helikopter dengan cepat tiba di pulau dari Jurassic Park bagian satu. Ketika beberapa helikopter bersenjata dan dua helikopter transportasi mendarat, pasukan Marinir Amerika segera berkumpul rapi. Kemudian mereka membentuk kelompok-kelompok berisi sepuluh orang dan dengan cepat memasuki pulau dipimpin oleh para perwira.
"...Eh, di sini, di ngarai ini. Lokasi pemasangan ranjau terlihat cukup jelas. Awalnya kami kira Naga Raksasa itu tidak akan menyadari ranjau yang dipasang, tapi ternyata dia curiga. Intinya, ranjau itu dipasang di ngarai ini. Tenang saja, kami setting berat tekanan yang tinggi. Manusia menginjaknya sama sekali tidak masalah. Tapi saya tidak bisa menjamin keamanan saat kalian mengeluarkannya, soalnya itu sudah ranjau aktif." Zheng Zhuo menunjuk peta sambil menjelaskan perkiraan jangkauan ranjau kepada perwira tersebut. Ia lalu mengambil sistem komunikasi, menoleh, dan berjalan masuk ke hutan.
Perwira itu heran bertanya, "Anda mau ke mana? Ada dinosaurus di pulau ini."
Zheng Zhuo terkekeh, "Aku tidak takut dinosaurus..." Setelah berkata demikian, ia menggerakkan Qinggong (Ilmu tubuh ringan) dan melompat tinggi. Beberapa kali ia menginjak batang pohon, lalu melesat ke mahkota pohon dan menghilang di udara. Aksi ini membuat perwira tersebut terpana, sambil bergumam tentang Kungfu Tiongkok.
Meski tanpa Green Devil Skateboard, Zheng Zhuo masih mengingat medan pulau ini. Ia langsung mengejar arah di mana Tombak Pengadilan terbang keluar. Tombak itu kini menjadi senjata terkuatnya, daya penghancurnya bahkan tak kalah dari senjata api Ba Wang, bahkan lebih unggul di aspek tertentu. Maka prioritas utamanya adalah mengambil kembali Tombak Pengadilan tersebut.
Dengan energi dalamnya meningkat dua kali lipat, kecepatan Qinggong-nya hanya naik sekitar dua hingga tiga puluh persen. Namun beruntung ia berlari di mahkota pohon tanpa perlu menghindari batang pohon atau rintangan di tanah, sehingga kecepatannya tetap luar biasa. Saat pergi, ia juga membawa sistem komunikasi dengan prajurit Amerika untuk memastikan bisa langsung menuju lokasi tyrannosaurus. Terutama karena niatnya mencoba skill "Ledakan", jika jaraknya terlalu jauh dari pasukan AS, ia bisa menggunakan skill tersebut untuk segera tiba di tempat kejadian.
Sepanjang perjalanan berlari, tak lama kemudian Zheng Zhuo telah melihat jejak hitam yang terbakar muncul di kejauhan. Tampaknya mirip bekas kebakaran hutan, hanya saja jejak pembakaran ini terlihat lebih teratur, berbentuk seperti pita. Zheng Zhuo tahu dia telah tiba di lokasi pertempuran sebelumnya. Meski sekarang dia mengingatnya kembali, perasaan ngeri masih menyelimutinya. Bisa dikatakan saat itu benar-benar nyaris mati tapi selamat. Naga Raksasa sebesar itu, dengan sekali semburan api saja sudah cukup untuk membinasakan semua orang. Namun dia tetap berani mengumpulkan keberanian untuk menerjang masuk ke mulutnya...
Pada saat sekejap mata itu, dia benar-benar sudah memiliki pikiran untuk mati bersama. Setidaknya bisa menyelamatkan nyawa sahabat-sahabatnya. Dia juga menyerahkan harapannya kepada para sahabat, bahwa meski dia mati masih ada kesempatan untuk dihidupkan kembali. Namun pada akhirnya dia secara ajaib berhasil bertahan hidup, malah menjadi lebih kuat karena musibah itu. Hal ini membuatnya merasa segala yang terlihat di depan matanya sekarang terasa seperti ilusi.
Sementara pikirannya sibuk merenung, langkah Zheng Zhuo tidak berhenti sama sekali. Dia terus berlari ke arah dimana Tombak Pengadilan mungkin terlempar. Saat itu rombongan mereka berada sangat jauh dari pantai, sehingga lemparan itu mustahil sampai ke laut. Ini mempersempit jangkauan pencariannya secara signifikan.
Setelah berlari beberapa menit lagi, Zheng Zhuo akhirnya melihat kilatan cahaya keemasan di batang pohon besar di kejauhan. Ia segera mengaktifkan Qinggong (Ilmu tubuh ringan) dan melesat ke sana. Setelah melompat beberapa langkah, ia benar-benar melihat Tombak Pengadilan tertancap di batang pohon tersebut. Tampaknya tombak itu hampir kehabisan tenaga saat sampai di sini, hanya menembus setengah bagian tombak. Dengan ketajamannya, seharusnya kekuatan penghancurnya tidak hanya segini.
Zheng Zhuo dengan hati-hati mencabut Tombak Pengadilan dari batang pohon. Tombak emas ini memantulkan cahaya matahari, berkilauan seperti Senjata Pusaka. Inilah senjata paling mematikan yang dimilikinya saat ini. Asal bisa digunakan secara efektif, bahkan Naga Raksasa pun bisa dilawan.
"Temukan sarang tyrannosaurus... Ada dua tyrannosaurus di dalam sarang. Posisi kami di..."
Suara gemerisik tiba-tiba terdengar dari sistem komunikasi. Zheng Zhuo menyimak baik-baik laporan tersebut, khususnya mencatat posisi yang disebutkan. Pulau ini sebelumnya telah dibagi menjadi 30 zona berbeda oleh peta militer resmi. Saat melihat peta tadi, Zheng Zhuo telah menghafal semua zona tersebut. Tanpa pikir panjang, ia menyimpan Tombak Pengadilan ke dalam Cincin Na dan bergegas ke lokasi. Namun belum sampai beberapa menit berlari, hatinya berdesir. Tiba-tiba ia berbelok ke arah lokasi tidur Naga Raksasa yang dilihatnya sebelumnya - area penuh ranting dan dedaunan tumbang.
（Meski merasa tidak mungkin ada begitu banyak kebetulan, tapi mengingat ini adalah tempat yang sengaja diingatkan oleh Chu Xuan untuk diperiksa... Anggap saja mungkin ada keajaiban di sana.）
Konon naga raksasa legenda sihir adalah makhluk yang suka menimbun harta karun, dan mereka juga suka tinggal di gua atau bawah tanah. Tapi naga yang sedang bertarung dengannya kali ini tidak seperti gambaran itu. Meski bisa menyemburkan dan terbang, naga ini justru suka berguling-guling di lumpur dan malas-malasan di atas tumpukan daun dan ranting. Sungguh tidak sesuai dengan citra naga raksasa.
Zheng Zhuo terus bergumam dalam hati, tapi dia mempercepat larinya ke arah sana. Tak lama, sarang besar dari daun dan ranting yang roboh sudah terlihat. Bersamaan dengan itu, dia mendengar suara gonggongan anjing...
