"Ha ha ha, kalian tidak tahu, di reruntuhan Maya itu disebutkan banyak sekali kata tentang 'Emas'. Aku jamin, jumlah penyebutan kata 'Emas' di sana jauh melebihi Hamunaptra. Percayalah, pasti ada gunung emas tersembunyi di reruntuhan peradaban Maya itu. Ayo Zheng Zhuo, gunakan caramu untuk menyewa ribuan orang dan gali reruntuhan itu!" Jonathan berbicara dengan ekspresi misterius ke orang di sekitar, namun matanya terus berkedip-kedip seperti simbol uang, membuat ekspresi misteriusnya justru terlihat seperti wajah orang tamak yang menginginkan uang.
"Sudahlah, tulisan di sana semuanya menyebut 'topeng emas' empat karakter itu! Jangan sembarangan menghilangkan kata 'topeng'!" O'Connell menghampiri dan menepuk kepala Jonathan, pria itu kemudian duduk di sofa sambil berkata.
Setelah ledakan dahsyat terjadi di alun-alun, Zheng Zhuo segera meminta Zhan Lan melakukan pemindaian kekuatan spiritual ke seluruh area. Kebetulan terlihat O'Connell dan kelompoknya sedang turun dari bus. Mereka berdiri tak jauh dari alun-alun, dan yang mengejutkan, pendeta abadi Imhotep bersama wanita nya Anck-su-namun juga ikut. Kelima orang ini ternyata berjalan bersama.
Setelah Zheng Zhuo bergabung kembali dengan semua orang, mereka pergi menemui O'Connell dan yang lainnya. Ketika Evelyn melihat bocah lelaki itu, wanita kecil ini langsung menangis keras. Ia memeluk erat bocah itu sambil terus meratap, sementara O'Connell yang tak berdaya hanya bisa memeluknya sambil terus berjalan mengikuti Zheng Zhuo dan yang lain menuju hotel.
Semua orang membantu Evelyn cukup lama. Setelah memastikan bocah itu baik-baik saja dan memberinya susu, barulah mereka punya kesempatan duduk bersama membahas tentang "Topeng Emas" dan asal-usul monster itu.
"Karena situasi di Inggris mulai tegang akhir-akhir ini, kami mengurus Green Card dan pindah ke Amerika. Awalnya kami ingin membeli manor di wilayah timur - dengan tabungan kami cukup untuk membeli manor besar. Tapi ketika Evelyn menghubungi profesornya di kampus, seorang arkeolog senior di Amerika, ternyata orang itu sudah pergi ke barat Amerika bersama tim. Ke lokasi reruntuhan peradaban Maya kuno. Jadi kami urungkan niat beli manor dan naik kereta bersama ke situs peradaban Maya kuno itu..." O'Connell duduk di sofa sambil bercerita tentang pengalaman mereka. Tapi yang lebih membuat penasaran adalah - kenapa Jonathan juga ikut bersama mereka?
Zheng Zhuo penasaran bertanya, "Jonathan, bukankah kamu berencana pergi ke Tiongkok? Kenapa malah bersama O'Connell? Bahkan ikut ke reruntuhan peradaban Maya?"
Jonathan meneguk kopinya, lalu tertawa dengan gaya yang seolah sangat heroik sambil berkata: "Menurutmu, apakah seorang kakak sebertanggung jawab seperti aku akan meninggalkan adik perempuan dan keponakan sendirian untuk bepergian? Lagipula tanpa aku mereka takkan bisa mengerjakan apapun, terpaksa aku harus terus melindungi mereka meski berat..."
O'Connell langsung membongkar kebohongannya: "Kau yakin bukan karena dengar ada tambang emas baru di San Francisco, makanya ikut kami ke sini? Lalu setelah dengar bangsawan Maya dikubur dengan emas, baru ikut kami ke reruntuhan peradaban Maya itu?"
Jonathan segera tertawa gelak-gelak: "Tentu saja tidak! Kalian pikir pria terhormat seberintegritas dan sekaya aku akan mengincar tambang emas kecil atau menggali kuburan orang? Kalian meremehkanku..."
"Kurasa dia akan..." Zheng Zhuo berbisik ke O'Connell.
"Bukan 'kurasa', tapi 'pasti akan'..."
Bagaimanapun, kedatangan selamat O'Connell dan kawan-kawan membuat hati tim Zheng Zhuo agak lega. Setelah memastikan bocah lelaki itu adalah putra O'Connell dan Evelyn, Zheng Zhuo sempat membayangkan skenario terburuk - mengira mereka sudah mati di tangan monster itu.
Zheng Zhuo kembali berkata pada O'Connell: "Lanjutkan cerita tentang monster itu. Bagaimana dia tercipta? Dari mana topeng emas itu didapat? Jangan ceritakan setengah-setengah."
"O'Connell mengangguk dan melanjutkan: 'Saat kami tiba di reruntuhan peradaban Maya kuno itu. Tim arkeologi sedang membuka pintu besar reruntuhan, sementara Evelyn dan gurunya hanya bisa mengenali beberapa tulisan di pintu itu dengan susah payah. Dari segi makna ada dua penjelasan, penjelasan pertama adalah di balik pintu ini tersimpan harapan masa depan umat manusia, sedangkan penjelasan kedua menyatakan di balik pintu ini bersembunyi iblis penghancur dunia. Tentu saja, tim arkeologi tidak akan berhenti di sini, jadi mereka membuka pintu masuk menara piramida emas dan masuk ke dalam.'"
"'Sejujurnya, tempat itu tidak terlihat seperti makam. Sebaliknya, lebih menyerupai bengkel atau pabrik. Di dalamnya terdapat banyak perkakas perunggu kecil, dan pegangan perkakas tersebut terbuat dari kayu. Setelah berabad-abad berlalu, pegangan itu telah membusuk sepenuhnya, hanya menyisakan perkakas berkarat. Selain itu, ditemukan juga lubang besar yang dipenuhi tulang belulang manusia tak terhitung. Menurut tim arkeologi, itu adalah tempat upacara pengorbanan hidup peradaban Maya kuno untuk memohon berkah dari langit, tapi...'"
"Evelyn tiba-tiba keluar dari ruang dalam dan menyela: 'Tapi mayat-mayat di sana semuanya sudah berubah bentuk. Banyak mayat yang terlihat seperti manusia yang telah mengalami mutasi, sementara sebagian kecil bahkan sudah kehilangan sama sekali wujud manusia. Sungguh keterlaluan orang-orang bodoh itu masih membesar-besarkan tentang pengorbanan hidup. Aku belum pernah melihat upacara pengorbanan hidup menggunakan monster!'"
"Lalu kami terus menjelajah ke dalam, akhirnya menemukan sebuah topeng emas tertanam di dinding di bagian terdalam piramida ini. Di sekeliling topeng emas tersebut terdapat banyak lukisan dinding dan penjelasan tulisan. Para anggota tim arkeologi sudah sangat tidak sabar, mereka dengan gembira mengambil topeng itu dan segera pergi dari piramida. Tapi kami justru menemukan lebih banyak hal dari lukisan dinding dan tulisan-tulisan itu."
Evelyn mendekat dan duduk di sebelah O'Connell, bergumam pelan: "Lukisan dinding menceritakan beberapa peristiwa dari zaman purba. Menurut yang tertera di sana, manusia purba awalnya adalah sekelompok kera, lalu perlahan-lahan berevolusi menjadi manusia. Ketika masih berwujud kera, dunia kita dipenuhi monster-monster mengerikan yang tak terhitung jumlahnya. Banyak di antara mereka memiliki kekuatan dahsyat atau daya penghancur khusus yang tak tertandingi oleh manusia. Dari antara manusia berkera inilah muncul 'orang-orang suci', bukan seorang tapi sekelompok 'orang suci' yang mulai memimpin manusia primitif itu mengalahkan banyak monster. Akhirnya, para kera itu bisa bertahan hidup dan perlahan berevolusi menjadi manusia..."
“Namun para ‘orang suci’ mulai menua dan mati, dan karena para monster hampir habis dibunuh, ‘orang suci’ baru tidak bisa muncul lagi dari manusia. Maka para ‘orang suci’ yang tersisa mulai mencari cara terus-menerus. Sebagian dari mereka mengusulkan untuk membuat manusia menciptakan ‘orang suci’ baru sendiri. Mereka membangun sebuah dimensi ruang raksasa, terus-menerus melemparkan manusia ke dalamnya, lalu memasukkan beberapa monster ke dimensi tersebut, membuat manusia terus dibunuh di dalamnya...”
“Kelompok ‘orang suci’ lain menganggap ini terlalu kejam. Mereka mulai menciptakan sesuatu yang bisa mengubah manusia menjadi ‘orang suci’. Sekelompok orang berbaju panjang dengan mahkota besar menciptakan pil emas. Manusia yang memakan pil ini berubah menjadi manusia mirip ‘orang suci’, lalu tinggal di gunung bersama mereka. Kelompok ‘orang suci’ berjubah terus melakukan operasi pada manusia, membuat mereka menumbuhkan sayap kelelawar dan bulu sayap. Manusia yang bermutasi ini pun pergi bersama para ‘orang suci’. Ada juga kelompok ‘orang suci’ bermasker yang menciptakan topeng emas ini. Ketika manusia memakai topeng emas, mereka akan berubah menjadi ‘manusia sempurna’ yang paling dekat dengan ‘orang suci’. Inilah yang digambarkan dalam lukisan dinding tersebut.”
"Namun peristiwa yang ditunjukkan selanjutnya membuktikan bahwa semua tindakan 'orang suci' ini sia-sia. Mereka yang memakan pil emas dan tinggal di pegunungan secara bertahap menjadi kejam, mulai menyerang 'orang suci' yang mengenakan baju panjang dan topi besar. Terbagi menjadi dua faksi, mereka saling membantai dalam satu negara hingga akhirnya semua gugur bersama... Manusia bersayap kehilangan kemampuan melanjutkan keturunan. Kelompok bersayap kelelawar dan bersayap bulu pun mulai bertikai. Seiring menyusutnya jumlah mereka, akhirnya semua juga gugur dalam pertempuran... Sedangkan mereka yang memakai topeng emas berubah menjadi monster, terus menerus memburu manusia sebagai persediaan pangan. Mereka sepenuhnya lupa bahwa diri mereka sebelumnya juga manusia. Namun mereka sangat takut pada cahaya matahari, begitu terpapar sinar matahari, tubuh mereka segera berubah menjadi tulang belulang putih yang tak bisa diregenerasi lagi..."
"Jadi semua upaya 'orang suci' itu gagal total. Dengan kematian 'orang suci' terakhir, hanya tersisa dimensi ruang raksasa yang masih bertahan. Inilah seluruh kisah yang ditampilkan dalam lukisan dinding tersebut."
Perkataan Evelyn telah selesai, namun Zheng Zhuo dan yang lain hanya terdiam membeku. Semua ini terlalu luar biasa, hampir seperti menampilkan asal-usul dimensi "Dewa Utama" beserta peristiwa sebelum dan sesudahnya melalui lukisan dinding tersebut. Semua informasi ini merupakan keuntungan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Tak disangka sebelumnya telah terjadi begitu banyak peristiwa.
Chu Xuan mendorong kacamatanya: "Kalau begitu, monster ini adalah manusia biasa yang mengenakan topeng emas? Apakah reruntuhan itu masih utuh sampai sekarang?"
Evelyn mengangguk: "Reruntuhannya masih ada, tapi tim arkeolog berubah menjadi zombie... Benar, awalnya dia hanya orang tua biasa. Setelah memakai topeng emas, berubah menjadi bentuk sekarang. Tapi dia bukan monster sempurna. Saat ini masih produk cacat. Dia belum memiliki seluruh kekuatan monster itu!"
