O'Connell dan Evelyn bereaksi paling cepat, sungguh mencerminkan naluri orang tua. Begitu suara itu muncul, keduanya langsung berlari menuju kamar tersebut secara berurutan. O'Connell dengan sigap menarik pistol dari pinggangnya, langsung menabrak pintu dengan bahu dan menerobos masuk.
Zheng Zhuo juga tidak kalah cepat. Kecepatan geraknya bahkan jauh melebihi keduanya. Setelah berdiri, dia menginjak sofa dengan keras hingga tubuhnya melayang melewati O'Connell dan lebih dulu masuk ke kamar. Terlihat seutas daging panjang menjulur dari kepala tempat tidur yang mengangkat bocah lelaki itu. Sumber daging tipis itu jelas berasal dari arah toilet. Di langit-langit, dua helai daging tipis lainnya tiba-tiba jatuh. Di udara, keduanya berubah menjadi sangat tajam - satu menusuk ke arah Zheng Zhuo, satu lagi menusuk pasangan O'Connell yang berada di belakangnya.
Zheng Zhuo menggigit gigi dengan keras lalu melompat bangkit, membuka kedua tangan dan mencengkeram duri-daging itu. Biarkan duri itu menusuk masuk ke telapak tangannya, kemudian di udara langsung mengaktifkan skill Api Merah. Dengan mudah menyelimuti dua duri-daging itu dengan api, suara desis halus terdengar. Kedua duri-daging itu hanya sempat bergerak-gerak selama satu detik lebih sebelum langsung berubah menjadi abu oleh Api Merah. Namun kecepatan Zheng Zhuo dan kawan-kawan masih terlambat sedikit. Pita daging ramping itu sudah sempat menggulung bocah lelaki dan menggesernya ke tepi jendela, lalu langsung meluncur turun mengikuti dinding. Zheng Zhuo dan yang lain hanya sempat berlari ke tepi jendela untuk melihat ke luar, tapi jejak bocah itu sudah hilang sama sekali. Pita daging dan bocah lelaki itu telah lenyap tanpa bekas.
Zheng Zhuo langsung berbalik sambil berteriak keras: "Zhan Lan! Apakah kekuatan spiritual Ailikesi sudah terkunci? Sambungkan posisinya ke pikiran ku!" Sebelum suaranya habis, dia sudah menendang jendela dengan kaki. Jendela yang sudah berlubang besar itu hancur berantakan. Dengan dorongan kaki yang kuat, seluruh tubuhnya telah melompat keluar dari tepi jendela.
Zhan Lan buru-buru menutup mata mengunci posisi bocah lelaki mati-matian di pikirannya, lalu melalui rantai jiwa menyambungkan kesadarannya dengan Zheng Zhuo. Saat Zheng Zhuo melompat keluar jendela, posisi bocah lelaki sudah muncul di pikirannya. Dia segera mengeluarkan papan luncur dan menginjakkannya, mempercepat laju sambil menerjang ke arah tersebut.
Dari langit memandang ke bawah, di arah itu ada puluhan orang yang terus berlari keluar. Di tengah puluhan orang tersebut terdapat monster raksasa yang memiliki tujuh delapan kaki manusia, dengan tubuh sebesar beberapa tubuh manusia yang menyatu, terlihat seperti beberapa tubuh manusia yang menyatu. Di beberapa lengannya, monster itu menggendong seorang bocah lelaki. Saat Zheng Zhuo terbang mendekati mereka dari udara, monster raksasa itu tiba-tiba menyapu bocah itu dengan lengannya secara mati-matian. Seolah ingin mencegah Zheng Zhuo merebut bocah itu, sementara zombie-zombie lain mengepung monster raksasa tersebut dengan ketat.
"Zheng Zhuo? Ini Chu Xuan. Untuk sementara jangan serang monster-monster itu, biarkan mereka membawa bocah itu. Zhan Lan sudah mengunci kekuatan spiritualnya, dan monster itu tidak tahu aku punya kemampuan ini... Sekarang terlalu dini untuk menyerang. Tunggu sampai menjelang subuh baru kita serang." Suara Chu Xuan tiba-tiba bergema dalam pikirannya.
Zheng Zhuo sedikit ragu-ragu, lalu segera berkata: "Bagaimana jika Alex berubah jadi zombie oleh monster itu? Aku tidak bisa mengambil risiko sebesar ini! Semua anggota tim mungkin dikurangi 10.000 poin reward. Lagi pula dia anaknya O'Connell dan Evelyn! Jadi aku akan terus mengikuti Alex sampai menemukan monster itu, kapan pun aku akan menyerang!"
Suara Chu Xuan berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Mengingat kamu sudah memutuskan demikian... Sebenarnya kedua kemungkinan itu sama-sama 50%, jadi terserah mau pilih yang mana. Tapi Imhotep sementara tidak bisa membantumu, hotel ini sudah disusupi daging-daging itu. Jadi dia harus melindungi kami ke alun-alun terdekat dulu. Ling Dian dan Ba Wang akan segera menyusul untuk membantumu, sampai di sini dulu."
Zheng Zhuo tertegun. Matanya menatap hotel yang semakin menjauh di kejauhan dengan perasaan cemas. Daging-daging ini memang sulit diantisipasi, hanya perlu menempel sedikit di tubuh bisa langsung menyusup ke dalam. Karena itu dia sangat khawatir apakah sahabat-sahabatnya bisa bertahan dari serangan mengerikan itu. Tapi sekarang sudah terlambat untuk kembali, lebih baik lanjutkan misi sampai tuntas - buru-buru bunuh monster itu!
Zheng Zhuo terus melayang mengikuti dari udara, persis di atas kepala bocah lelaki itu. Begitu ada sedikit gerakan mencurigakan dari zombie-zombie monster tersebut, dia langsung bisa memberikan serangan mematikan dengan kecepatan maksimal. Jarak ini adalah posisi ideal baginya untuk melakukan serangan kilat.
（Kekuatan dan kecepatannya akan meningkat seiring dengan peningkatan kekuatan dan kecepatan saya. Jadi jadu jangan menggunakan skill "Ledakan" untuk melawannya, tingkatannya saat ini masih jauh belum mencapai level skill "Ledakan", jadi bertarunglah dengannya dalam level saat ini... Bakar dia dengan Api Merah, tapi bagaimana dengan Alex? Bagaimana mungkin Api Merah sebesar satu tangan bisa membakar mati monster ini?）
Zheng Zhuo terbang di langit sambil terus berpikir tentang masalah pertempuran dengan monster ini. Sebenarnya dia benar-benar tidak punya cara untuk mengalahkan makhluk ini, seberapa banyak pun tubuhnya dihancurkan bahkan dengan ledakan yang membuatnya hancur berkeping-keping, tetap tidak bisa membunuhnya. Di sisi lain, kelemahan fatalnya adalah cahaya matahari, tapi dengan waktu saat ini mustahil menunda sampai subuh ketika matahari terbit, ini benar-benar situasi sulit.
（Hanya bisa menunda waktu sampai Imhotep tiba. Jika menggunakan debu untuk menyedot seluruh air dari sel-sel tubuhnya, lalu menunggu matahari terbit untuk menghancurkannya sepenuhnya, sepertinya hanya cara ini yang bisa mengalahkannya secara total...）
Zheng Zhuo berpikir ke sana kemari, akhirnya hanya bisa menemukan satu-satunya cara ini. Untungnya, teknik Hun Yuan Yi Qi Gong-nya memang berkarakter netral-damai, panjang dan jauh. Saat dia mengalirkan energi dalam ke seluruh tubuh, daya tahan langsung meningkat beberapa kali lipat. Ditambah fungsi perlindungan Long Jing, dia tidak khawatir menunda-nunda dengan monster itu. Hanya saja dia takut kondisi menggendong bocah lelaki bisa membahayakannya dalam pertarungan, sehingga membuatnya ragu-ragu.
(Sudahlah! Aku tidak mungkin lari sambil mengekor! Pokoknya kali ini tidak boleh membiarkannya kabur! Habisi monster ini sekaligus!)
Saat Zheng Zhuo sedang merenung, gerombolan zombie sudah berlari menuju area agak terpencil di New York melalui jalan besar. Di sana terdapat lokasi proyek konstruksi, sebuah gedung modern yang sudah selesai dibangun tapi belum dihuni. Zheng Zhuo melihat pemuda berambut coklat sedang melongok ke bawah dari atap gedung. Meski langit sudah gelap, kemampuan fisiknya yang luar biasa tetap memungkinkannya melihat jelas. Tanpa ragu lagi, dia menyimpan papan luncur ke dalam Cincin Na sambil berputar di udara, lalu menginjak lengan zombie raksasa itu dengan keras.
Suara patah tulang terdengar. Fisik zombie itu sama sekali tak bisa dibandingkan dengan monster, apalagi tanpa kekuatan regenerasi mengerikan itu. Dengan dentang ringan, lengan zombie raksasa itu langsung patah diinjak Zheng Zhuo. Refleks Zheng Zhuo yang luar biasa cepat. Sambil mematahkan lengan zombie raksasa, ia langsung menggendong bocah lelaki Alex. Kaki sebelahnya menginjak keras, memaksa zombie raksasa itu bertekuk lutut di tanah.
Melihat zombie-zombie lain serentak menerjang, Zheng Zhuo melompat tinggi. Tangan kirinya mengeluarkan Tombak Pengadilan dari Cincin Na. Ia mengalirkan energi dalam dan Energi Vampir ke dalam tombak. Saat mencapai puncak lompatan, tombak itu dilemparkan keras-keras ke tanah. Kilatan cahaya keemasan menyambar. Zombie-zombie di bawahnya langsung ditembus hingga bolong. Cahaya itu menjalar ke sekeliling. Zombie-zombie yang tak punya fisik sekuat monster itu ada yang hancur lebur, ada yang terbakar mengerikan saat tersentuh cahaya keemasan. Tampaknya Tombak Pengadilan memang efektif melawan zombie.
Zheng Zhuo tersentak ide. Mendarat, ia mencabut Tombak Pengadilan dari tanah. Matanya melirik Alex yang masih digendong, lalu beralih ke pemuda berambut cokelat di tepi atap gedung pencakar langit. Ia mengeluarkan Green Devil Skateboard dan melesat ke atas menuju puncak gedung megah itu.
Pemuda berambut cokelat itu tampak sama sekali tidak terburu-buru. Dia berdiri diam sambil memandangi Zheng Zhuo yang semakin mendekat. Di tangannya masih tergenggam cangkir berisi cairan merah. Saat Zheng Zhuo terbang dari bawah ke atas gedung, pandangan pertamanya langsung membuat jantungnya berdebar kencang - puncak gedung modern ini terlihat seperti wilayah mimpi buruk neraka, pemandangan di sini benar-benar terlalu mengerikan.
Puncak gedung modern hampir seluruhnya ternoda merah darah. Di belakang pemuda berambut cokelat itu berjejer ratusan mayat secara rapat, ditambah tumpukan besar mayat yang menggunung. Lebih dari selusin manusia hidup dipaku di dinding dengan lidah terpotong. Sesekali zombie menyobek manusia dari dinding, lalu dua zombie bersama-sama memutar korban dari kaki ke kepala. Darah segar langsung diperas keluar dari tubuh, mengalir membanjiri puncak gedung modern ini.
Zheng Zhuo mengamati lebih detail - kedua kaki pemuda berambut cokelat itu telah berubah menjadi ribuan tentakel daging tipis yang terendam dalam darah sambil menyerap cairan merah itu. Dia tampak sangat menikmatinya, membiarkan tentakel-tentakel itu terus menyedot darah ke dalam tubuhnya sambil tetap meneguk darah manusia yang baru diperas. Bahkan ketika Zheng Zhuo sudah terbang mendekat hingga puluhan meter di hadapannya pun, dia hanya menyipitkan mata memandangi Zheng Zhuo dengan santai.
Zheng Zhuo menggigit gigi berkata: "Kau tidak hanya fisik yang berubah menjadi monster, bahkan kesadaran dan hatimu juga telah menjadi monster... Mungkin kematian adalah pembebasan terbaik bagimu!"
Setelah mengatakan itu, dia mengangkat Tombak Pengadilan dan mulai memusatkan seluruh energi dalam serta Energi Vampir. Pemuda berambut cokelat itu juga merasakan bahaya, sehingga tentakel di bawah kakinya mulai terus-menerus mengerut, kedua kaki perlahan kembali ke jurang kehancuran. Bersamaan dengan itu, Tombak Pengadilan di tangan Zheng Zhuo mulai memancarkan cahaya keemasan.
Cahaya itu semakin menyilaukan mata. Saat kedua kaki pemuda berambut cokelat itu sudah hampir pulih sepenuhnya dan hendak bergerak, Zheng Zhuo meneriakkan "Tembak!" dengan keras, mengerahkan seluruh kekuatan untuk melemparkan Tombak Pengadilan yang melesat ke arah pemuda itu...
