"Ya, semua mayat diperkirakan sudah membusuk sekitar empat hari. Setiap jenazah sudah saya taburi mesiu cukup dan dibakar. Tenang, takaran mesiu sudah saya kendalikan, tidak akan menyambar kayu di sekitarnya. Lagipula pepohonan di sini cukup lembab, kecil kemungkinan berkembang jadi kebakaran." Wang Xia berkomunikasi dengan kelompok melalui rantai jiwa.
Kelompok ini sudah lebih dari sehari berada di desa kecil ini. Penduduk desa telah berubah menjadi sekelompok zombie ketika pemuda berambut cokelat bermutasi, namun mereka ikut mati seiring dengan kematian akhir pemuda tersebut dalam evolusinya. Maka desa ini pun menjadi wilayah sunyi senyap, dan kelompok kami mungkin satu-satunya pengunjung dalam beberapa hari terakhir.
Untuk mencegah kemungkinan wabah seperti epidemi, ditambah bau mayat busuk ini juga sangat tidak sedap, maka pemindaian kekuatan spiritual dilakukan oleh Zhan Lan sementara Wang Xia menggunakan mesiu dalam jumlah kecil untuk pembakaran. Kemudian kelompok memutuskan untuk melanjutkan ke reruntuhan terlebih dahulu, baru akan kembali setelah semua mayat busuk habis terbakar.
"Sebenarnya mereka awalnya juga tidak menemukan lokasi pintu masuk reruntuhan ini. Rencana awal adalah membuka jalan untuk masuk, tapi saat menggali dinding luar reruntuhan, mereka menemukan batu ini hanya perlu ditekan perlahan seperti ini..." Saat berbicara, Evelyn menyepak sebuah batu di tepi reruntuhan. Batu itu langsung terbenam seluruhnya, lalu beberapa batu di sebelahnya bergerak sendiri ke kedua sisi. Setelah pergerakan berhenti, muncul sebuah pintu masuk besar di antara batu-batu.
Zheng Zhuo dan yang lain saling bertukar pandangan sambil tersenyum. Ba Wang bersiul dan berkata: "Sial, ini apaan? Otomatisasi penuh zaman batu? Ha ha ha... Kelihatannya sangat keren."
Chu Xuan berdiri di kaki piramida berundak itu. Ia memandang seluruh piramida dengan diam: "Mungkin kita menemukan harta yang bagus..."
Semua orang menatapnya. Pria ini hanya menyentuh kacamatanya dengan diam, lalu berjalan sendirian masuk ke dalam piramida. Diikuti oleh Evelyn dan rombongan yang buru-buru masuk, serta Zheng Zhuo dan kawan-kawan yang mengikuti dari belakang.
Evelyn berbicara sambil berjalan: "...Sangat disayangkan, pengetahuan saya tentang tulisan Mesir mungkin cukup baik. Tapi untuk tulisan Maya Kuno tidak terlalu mahir, mungkin hanya bisa memahami sekitar setengahnya. Sebagian besar teks lainnya ditebak berdasarkan konteks sebelumnya. Jadi meskipun piramida ini terpelihara dengan sangat baik, kami tidak bisa sepenuhnya mengungkap rahasianya. Sungguh disayangkan."
Bagian dalam piramida berundak ini sangat luas. Karena konstruksi piramida berundak itu sendiri, celah-celah batu di sekitarnya memungkinkan sirkulasi udara masuk, sehingga sama sekali tidak terasa pengap. Bahkan pencahayaannya pun tidak terlalu gelap, dan bagian dalam piramida ini sangat kering, hampir tidak terlihat serangga kecil atau sejenisnya.
Zheng Zhuo berjalan sambil berkata: "Tapi piramida ini jauh lebih bersih daripada piramida Mesir. Tidak seperti di sana yang penuh serangga merayap ke mana-mana. Tapi kalau begitu, Imhotep, apakah kamu tahu makna dan cara merangkai simbol-simbol serta prasasti kuno? Jika tahu, beri tahu kami ya?"
Pria tampan botak ini terlihat agak tidak fokus. Matanya kosong menatap sekeliling. Baru ketika Zheng Zhuo kembali menepuk bahunya, pria ini perlahan menoleh. Ia menghela napas dan berkata: "Percayakah kalian? Sebelum peradaban di masa hidupku dulu, sebenarnya sudah ada peradaban sebelumnya. Pada masa itu mereka menciptakan piramida berundak, dan piramida berundak inilah prototipe piramida sesungguhnya. Kemudian peradaban itu pelan-pelan merosot. Sang Firaun merasa piramida berundak yang hanya digunakan untuk upacara keagamaan terlalu boros, dan mereka juga iri dengan kemegahan piramida berundak. Maka atas hasutan seorang pendeta besar, piramida berundak diubah menjadi bentuk piramida seperti sekarang. Fungsinya pun berubah dari ritual keagamaan menjadi makam Firaun. Fungsi asli piramida sebenarnya adalah untuk upacara keagamaan, sama seperti piramida suku Maya ini..."
“Meskipun saya adalah pendeta besar, tetapi cara pengejaan dan kombinasi simbol serta prasasti sebenarnya sudah hilang, Zheng Zhuo. Dua Kitab Suci milikmu juga hanya mencatat cara penggunaannya, bukan makna dan kombinasi, karena piramida bertingkat kuno Mesir telah diubah. Tidak mungkin lagi merekonstruksi situasi saat itu...”
Hati Zheng Zhuo berdesir, dia segera bertanya: "Maksudmu piramida bertingkat kuno ini bisa menemukan makna dan kombinasi simbol serta prasasti? Tapi kami tidak tahu arti tulisan-tulisan ini..."
Saat Zheng Zhuo berjalan sambil berbicara, Imhotep tiba-tiba berhenti di depan sebuah dinding batu. Ia membaca bahasa tak terdengar sambil menatap hieroglif di dinding itu. Seketika semua orang berhenti, sementara Chu Xuan langsung menyambar ke sisinya, matanya kosong memasuki kondisi kunci genetik terbuka.
Setelah selesai membaca hieroglif di dinding batu itu, Imhotep menunjuk koridor di depan mereka: "Sana ruang arsip, sini ruang puing iblis. Di balik dinding ini ada ruang observasi bintang, ke arah sana ada ruang penyimpanan energi dan ruang kendali, sebelah sana ruang produksi..."
Chu Xuan mengusap hieroglif dengan jarinya. Setiap penjelasan Imhotep diulanginya kata demi kata. Saat Imhotep menyebut "ruang produksi", tiba-tiba ia menoleh: "Orang dengan alat ini melambangkan produksi? Lalu orang yang terbungkus lapisan film aneh di belakang hieroglif ini, apa artinya?"
Imhotep menjelaskan: "Secara keseluruhan artinya adalah membuat alat. Dibutuhkan pembuat dan pengguna, inilah makna seutuhnya."
Chu Xuan berpikir sejenak, tiba-tiba menoleh ke Zheng Zhuo: "Zheng Zhuo, apakah ini mirip dengan kondisimu? Maksudku orang yang tubuhnya terbungkus lapisan film aneh ini, seperti saat kau menyelimuti tubuh dengan energi dalam atau Energi Vampir. Jika 'alat yang dibuat' mengacu pada senjata hasil transformasi energi, yaitu senjata legenda dan sihir, bukankah ini berarti tempat ini adalah lokasi pembuatan senjata semacam itu?"
Saat Chu Xuan berbicara, Imhotep mendekati dinding batu halus di samping. Tangannya meraba-raba permukaan batu, setelah beberapa saat akhirnya mendorong bagian tertentu ke dalam. Namun setelah batu itu tertekan, tidak terjadi perubahan apapun di sekitarnya, seolah yang didorongnya hanyalah batu biasa.
Pria tampan botak ini memutar badan dengan ekspresi aneh: "Mungkin mekanisme di dalamnya rusak. Dinding batu ini ternyata tidak bisa membuka pintu besar..."
Zheng Zhuo mengangkat bahu: "Bisa juga karena energinya habis. Lagipula ini reruntuhan berusia ribuan tahun. Seperti katamu ada ruang penyimpanan energi dan ruang kendali, gerbang batu ini pasti tidak mengandalkan mekanisme murni. Ayo kita periksa ruang penyimpanan energi dan ruang kendali itu."
Maka semua orang mengikuti Imhotep menuju ruang penyimpanan energi dan ruang kendali yang tertulis di dinding batu. Sepanjang jalan, Chu Xuan dan Evelyn yang paling bersemangat. Bukan, ekspresi Chu Xuan lebih mirip fanatisme, sedangkan Evelyn baru benar-benar bersemangat. Keduanya terus bertanya pada Imhotep tentang tulisan di dinding batu, sementara Imhotep tampak sangat sabar menjawab. Zheng Zhuo sudah mulai bosan mendengarnya, ia akhirnya mengalihkan topik dengan pasrah: "Kalau begitu, Imhotep, bagaimana kau bisa mengerti tulisan peradaban Maya Kuno ini? Mesir Kuno dan Maya Kuno kan tidak punya hubungan budaya?"
Imhotep menjawab dengan sedikit kesombongan: "Aku kan seorang pendeta besar? Biasanya pendeta besar dilatih sejak kecil oleh pendeta senior sebagai biarawan, lalu dipilih yang paling berpengetahuan luas dan pintar untuk dididik. Hanya setelah menguasai sepenuhnya pengetahuan kuno yang diwariskan turun-temurun, barulah bisa menjadi pendeta besar. Meski banyak pengetahuan yang sudah hilang, kami para pendeta besar berbeda dengan Firaun. Kami tidak mewariskan jabatan melalui garis keturunan, tapi melalui kelimuan."
Barulah Zheng Zhuo mengerti mengapa Anck-su-namun, si wanita tercantik di Mesir waktu itu, menyukai Imhotep. Dalam sejarah, Imhotep dikenal sebagai prajurit pemberani, ditambah pengetahuannya yang luas dan wajah tampan. Pria seperti ini sebenarnya sangat memikat di zamannya, bahkan diperkirakan sampai sekarang pun masih bisa memikat banyak wanita.
Imhotep melanjutkan: "Dalam pengetahuan kuno yang diwariskan kepada kami. Ada beberapa tulisan piktograf yang masih digunakan di tempat-tempat tidak diketahui, oh ya, salah satunya adalah tulisan piktograf Tiongkok kuno. Saya pernah melihat artefak perunggu di beberapa museum Amerika yang dikatakan berasal dari zaman Shang di Tiongkok, tulisan piktograf di situ juga saya kenali secara kasar..."
Wajah Wang Xia dan Zheng Zhuo langsung berubah. Ekspresi mereka menjadi dingin, setelah cukup lama Zheng Zhuo baru tersenyum getir sambil berkata: "Sial, sangat ironis. Barang-barang kami malah kau lihat di Amerika ini... Sudahlah, mari kita lanjutkan perjalanan."
Imhotep tampak bingung. Ia bertanya pada Chu Xuan: "Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Bukankah itu memang tulisan piktograf Tiongkok?"
Chu Xuan menggelengkan kepala: "Tidak. Kau tidak salah, hanya masalah konteksnya saja yang keliru. Sekarang kembali ke topik. Kau bilang dalam warisan pengetahuan itu ada tulisan peradaban kuno berbagai wilayah? Bisa kita asumsikan bahwa peninggal pengetahuan ini dulunya saling berkomunikasi, dan membuat perjanjian untuk meninggalkan 'kunci' peradaban masing-masing di dalam peradaban lawan, sehingga ketika reruntuhan peradaban mereka ditemukan di masa depan, kecemerlangan peradaban itu bisa dihidupkan kembali melalui kunci tersebut?"
Chu Xuan bergumam sendiri, sepertinya dia tidak mengharapkan siapa pun menjawab hipotesisnya. Semua orang terus berjalan sampai tiba di ujung jalan. Barulah Imhotep mulai memeriksa dinding di sekitarnya. Setelah cukup lama, dia menunjuk ke bagian dinding yang halus: "Di balik ini adalah ruang penyimpanan energi dan ruang kendali. Tapi bagaimana cara kita masuk sekarang?"
Kali ini reaksi semua orang seragam. Semua langsung menatap Zheng Zhuo. Dengan sigap dia menghampiri dinding batu itu dan meletakkan kedua tangannya. Karena tidak tahu ketebalan dinding atau adanya relief/ukiran di baliknya, menggunakan Tombak Pengadilan secara paksa berisiko merusak data penting di dalam. Akhirnya dia memilih cara paling kasar untuk membobol.
Mengalirkan energi dalam Hunyuan Yiqigong ke tangan, dia menggunakan kemampuannya untuk menggerus batu sedikit demi sedikit. Setiap getaran energi dalamnya menghancurkan satu lapisan batu menjadi pasir. Perlahan tangan tenggelam ke dalam dinding. Sekitar satu dua menit kemudian, dengan dorongan energi dalam yang kuat, kedua tangannya menembus dinding batu itu. Di baliknya terbuka sebuah ruang rahasia yang gelap gulita.
Ini jauh lebih mudah. Karena sudah dipastikan bahwa di belakang ada area kosong kecil, dan dinding batu ini tidak setebal atau sekeras yang dibayangkan, Zheng Zhuo langsung mengerahkan energi dalam untuk menghantam dinding batu dengan kepalan tangan berkali-kali. Hanya dalam beberapa pukulan, dinding batu itu berhasil ditembus. Bagaimanapun juga kekuatan 10 kali lipat orang biasa adalah kekuatan yang sangat dahsyat.
Begitu dinding batu tertembus, semua orang segera mengarahkan obor ke dalam. Di tengah ruangan berdiri pilar batu yang sangat halus, dikelilingi beberapa platform batu yang tampak biasa-biasa saja. Satu-satunya keunikan adalah jejak telapak tangan yang terbenam dalam di permukaan platform tersebut.
Di bagian dalam ruangan terlihat reruntuhan. Beberapa pilar batu di sana sudah pecah berantakan dan runtuh. Bagian belakang ruangan sudah tidak meninggalkan jejak apapun, mungkin karena gempa bumi atau penyebab lain yang menghancurkannya total. Satu-satunya yang tersisa adalah pilar batu utuh ini dan beberapa platform batu.
Zheng Zhuo mengitari pilar batu beberapa kali. Ia memeriksa detail platform batu dengan saksama. Menggunakan topeng emas sebagai referensi, dia mencari simbol atau prasasti di platform. Benar saja, permukaan platform itu dipenuhi simbol dan prasasti yang terukir rapat-rapat. Ukuran jejak telapak tangan di sana juga sesuai dengan ukuran telapak tangan orang dewasa biasa.
Chu Xuan juga mengamati pilar batu dan platform batu itu dengan cermat. Setelah cukup lama, dia menoleh ke Zheng Zhuo dan berkata: "Bagaimana? Mau bertaruh? Probabilitasnya 50-50, hidup atau mati..."
Zheng Zhuo langsung tersenyum. Ini adalah kalimat yang dia ucapkan pada malam genting itu ketika berkonsultasi dengan Chu Xuan. Segera dia menarik napas dan berdiri di depan platform batu itu. Kedua tangannya ditempatkan pada cetakan telapak tangan di platform. Saat energi dalamnya mengalir, area terdekat di platform batu langsung memancarkan cahaya keemasan. Seberkas cahaya mengalir dari telapak tangannya melalui simbol dan prasasti menuju pilar batu. Awalnya cahaya itu putih saat menyentuh simbol, tapi setelah melalui pencucian oleh ribuan simbol dan prasasti, berubah menjadi keemasan. Cahaya emas ini terus mengalir melalui platform menuju pilar batu. Akhirnya, zat seperti cairan keemasan mencapai pilar. Seluruh pilar batu seketika memancarkan cahaya emas lembut. Bersamaan itu, seluruh piramida bertingkat mulai bergetar halus. Celah-celah dinding dalam piramida perlahan dipenuhi kilau emas, membuat interiornya semakin terang...
