Luo Gendao awalnya masih sensitif dengan pembahasan kematian dan kebangkitan, tapi begitu mendengar kata "mengendarai robot tempur", telinga pemuda ini langsung tegak. Ia menatap tajam Chu Xuan: "Barusan kamu bilang robot tempur yang bisa duduk di kokpit, mengendalikan tuas kontrol, lalu bertarung sambil melihat layar?"
Chu Xuan mengangguk: "Benar. Bahkan saya bisa memodifikasi robot tempurmu agar bisa terbang, lebih cepat, tenaga lebih besar, daya serang lebih kuat. Tapi tentu tingkat keterampilan operasional yang dibutuhkan juga lebih tinggi. Pokoknya, Wang Xia, segera tukarkan robot untuknya."
Wang Xia tidak ragu-ragu. Ia berdiri di bawah "Sang Tuan" dan menutup mata. Seketika pilar cahaya menyorot ke bawah, membuat Luo Gendao menjerit kaget. Pemuda itu memandang gembira ke arah cahaya itu. Lalu, munculah robot berbentuk beruang setinggi lebih dari dua meter di samping Wang Xia. Bentuknya seperti beruang kartun yang menggemaskan, sama sekali tidak mengingatkan pada kata "robot".
Luo Gendao memutar kepala tanpa bicara, dia menunjuk robot beruang kartun itu dengan bodoh: "Itu... robot tempur yang kamu maksud?"
Chu Xuan mengelilingi robot beruang kartun ini dua kali, lalu berkata yakin: "Benar, lihat ukurannya. Duduk pasti muat. Masuklah, mari lihat tingkat mengemudimu."
"Ja-jangan bercanda!"
Luo Gendao segera berteriak keras: "Ini disebut robot tempur? Kau menghina hati penggemar fanatik serial Gundam? Menurutmu penggemar yang menonton dari Gundam 0079 sampai SEED ini tidak tahu robot tempur? Minimal robot besi setinggi beberapa meter! Aku tidak minta menyetir EVA atau Kaisar Dewa Iblis. Tidak juga langsung menyetir Divine Gundam atau Freedom Gundam. Tapi setidaknya beri aku Zaku tipe I! Mau aku bawa beruang kartun ke medan perang? Robot dari serial metal pun bisa, yang bisa serangan kekuatan pikiran. Singkatnya aku..."
Chu Xuan mengerutkan alisnya, tangan kirinya bergerak refleks. Sebuah pistol Gauss jatuh dari lengan bajunya ke telapak tangan kiri. Langsung ia mengarahkan senjata itu ke dahi Luo Gendao: "Ini bukan diskusi. Ini perintah, paham? Jika kau tak mampu menjalankan misi pengendalian robot, aku akan membunuhmu dan mengambil alih kendali. Meski akan menyulitkan pengaturan skenario dan kendali energi, tetap lebih baik daripada membuang-buang kuota tempur. Sekarang, sudah memutuskan?"
Luo Gendao segera menjawab tegas: "Tidak masalah! Tapi ini pertama kali aku mengoperasikan robot. Tombol-tombol di dalam atau cara mengendalikannya sama sekali tak kumengerti. Bisakah kau berikan buku petunjuk?"
Chu Xuan memandang Wang Xia. Mantan personel pasukan khusus itu mengangguk: "Buku petunjuk lengkap ada di kokpit. Masuk melalui bagian punggung. Pengemudi pertama akan terekam suaranya, setelah itu hanya kau yang bisa mengoperasikan robot tempur ini... Ini informasi yang baru saja diinfus Sang Tuan ke pikiran saya."
Luo Gendao baru mulai serius sekarang. Setelah mendengar itu, dia berjalan ke belakang robot beruang kartun ini. Tangannya meraba-raba di balik bulu tebal itu, lalu terdengar bunyi "klik" lembut. Sebuah jalur yang cukup untuk satu orang masuk dan keluar perlahan terbuka di punggung beruang kartun itu. Tanpa pikir panjang, Luo Gendao langsung menyelusup masuk. Punggung beruang kartun itu perlahan menutup kembali, mengubah robot yang baru saja menunjukkan ciri-ciri mekanis ini menjadi beruang kartun murni dari segi penampilan luarnya. Sungguh membuat orang merasa geli dan bingung.
Semua orang diam-diam memperhatikan beruang kartun ini berdiri di sana. Setelah menunggu sekitar sepuluh menit ketika semua mulai tidak sabar, akhirnya beruang kartun itu mengeluarkan suaranya... Tapi bagaimanapun mereka mendengarkan, suara yang keluar tetap "Mo Ni...".
"Mo Ni, Mo Ni, Mo Ni..." Beruang kartun itu dengan bersemangat menggerakkan kedua tangannya sambil mulai mencoba berjalan beberapa langkah ke depan. Setiap langkahnya terus disertai suara "Mo Ni" yang tak henti-hentinya.
Zheng Zhuo dengan ekspresi aneh menatap Chu Xuan: "Suara ini... Kenapa dia terus mengeluarkan suara ini?"
Chu Xuan mengibaskan tangannya dan berkata: "Tidak ada cara, kupikir hanya produk asli yang memiliki cacat ini. Tak kusangka replika dari 'Sang Tuan' juga memilikinya. Pada dasarnya ini adalah cacat desain bawaan robot tersebut yang memaksa suara pengemudi menjadi seperti ini. Jika kita mematikan modulator suara secara paksa, seluruh robot akan mengalami crash. Untungnya kita punya Rantai Jiwa, jadi komunikasi tetap bisa terjalin tanpa hambatan. Bakat mengemudinya memang luar biasa... Dalam sepuluh menit dia sudah memahami dasar teknologi pengoperasian robot ini. Lebih tepat disebut talenta dalam game mengemudi daripada bakat alami."
Setelah Luo Gendao selesai mengekspresikan kegembiraannya, Zheng Zhuo menjelaskan situasi kebangkitannya dari kematian. Pemuda itu benar-benar terdiam lama di tempatnya, lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sambil menyebut-nyebut keberuntungan. Sikap legawa ini membuat semua orang terkejut, sekaligus menumbuhkan rasa simpati mereka terhadap pemuda tersebut.
Awalnya Chu Xuan melihat urusan hampir selesai, jadi dia segera meminta beberapa orang mengangkat robot itu ke ruangannya untuk melakukan rekayasa pada robot tersebut, sekaligus membuat pengisi energi Green Devil Skateboard dan ranjau plasma serta granat tangan plasma untuk Wang Xia. Tapi semua orang sudah lama tidak melihat pria dingin ini, jadi mustahil membiarkannya pergi sendirian. Di bawah desakan mereka, Chu Xuan akhirnya setuju makan malam bersama sambil menyelesaikan dua urusan lainnya.
"Pertama adalah 'Rencana Budidaya Darah Naga'. Setiap wajah baru wajib disuntik darah naga di dimensi ruang Sang Tuan. Ini secara tidak langsung memberi mereka 4.000 poin reward. Tentu setelah suntikan, harus dilakukan perbaikan seluruh tubuh oleh Sang Tuan, karena itu harus dilakukan di dimensi ruang-Nya."
"Kedua adalah rencana 'Cairan Asli Virus-T'. Virus-T bisa memberi kemampuan membuka kunci genetik tingkat satu pada setiap anggota internal. Sesuai prinsip 'semakin berbahaya semakin besar reward', misi alur cabang Resident Evil 2 ini minimal memiliki tingkat kesulitan level B ganda. Tanpa kemampuan memadai, saya sangat tidak menyarankan untuk mendekati. Tapi kita sudah bisa mempersiapkan diri untuk misi ini..."
Chu Xuan terus makan dengan tenang sambil menjelaskan pada yang lain.
Zheng Zhuo heran bertanya: "Contohnya? Selain Penguatan dan penukaran, persiapan apa lagi yang kita butuhkan?"
Chu Xuan mengangguk dan berkata: "Tentu, kunci utama adalah dunia film horor Starship Troopers kali ini. Dunia horor ini termasuk dalam genre film horor teknologi tinggi masa depan. Saya sudah menonton film ini 21 kali, dan ada dua senjata yang paling mengesankan. Pertama, hulu ledak nuklir mikro yang bisa ditembakkan dengan digendong di bahu. Kedua, senjata ledakan daya tembak berat yang ditampilkan di akhir film, pada dasarnya satu tembakan bisa menghancurkan segala sesuatu dalam radius 50 meter persegi. Kedua senjata ini setara dengan senjata teknologi tinggi Kelas D yang kita tukar di dimensi 'Dewa Utama'. Namun di dunia itu kita bisa mendapatkannya tanpa batas. Jadi kita harus mengumpulkan senjata ini dalam jumlah besar di sana, bahkan mungkin menjalin hubungan diam-diam dengan pemerintah setempat... Tentu ini rencana untuk misi berikutnya ke dunia horor itu. Tujuan misi kali ini ada tiga: Pertama, menyelesaikan alur cerita film horor dengan selamat tanpa korban jiwa, sekalipun tidak bisa membunuh tim lawan. Kedua, mencari sebanyak mungkin petunjuk untuk alur cabang, lebih baik jika bisa langsung menyelesaikannya. Ketiga, membeli kedua jenis senjata ini dalam jumlah besar, minimal harus membeli banyak hulu ledak nuklir mikro itu."
Meskipun Chu Xuan mengatakan semua ini dengan tenang, seperti sedang membahas sarapan besok, dengan nada bicara yang santai, orang-orang di sekitarnya justru tertegun memandangnya. Luo Gendao langsung tertawa dan berkata: "Ucapanmu benar-benar unik, seolah-olah kita akan menjadi pedagang senjata atau teroris, ha ha ha..."
Chu Xuan mengangguk serius dan berkata: "Benar, kita akan menjadi pedagang senjata dan teroris. Sebenarnya jika kita memiliki ruang penyimpanan yang cukup besar, aku ingin membeli sebuah kapal perang luar angkasa kecil di dunia itu. Banyak film horor yang memiliki skala pertempuran luas, dan seiring meningkatnya kemampuan tim kita, sekarang sudah muncul film perang seperti Starship Troopers. Di masa depan pasti akan ada film perang serupa. Jadi membeli sebuah kapal perang luar angkasa kecil di dunia film horor Starship Troopers juga tidak masalah, kan?"
Luo Gendao langsung berkeringat deras. Dia berbisik kepada Ba Wang yang sedang asyik menyantap makanannya di sampingnya: "Apa... apa dia sedang bercanda?"
Ba Wang tersenyum getir: "Jangan tanya dia pertanyaan seperti ini lagi. Aku yakin dia benar-benar serius... Dia sedang serius mempertimbangkan apakah harus membeli kapal perang luar angkasa kecil. Sejujurnya aku tidak meragukan tekadnya atau kemampuan tim untuk membelinya... Jika pria ini terlihat sangat bersemangat, aku berani jamin pasti sedang memikirkan rencana gila."
Zheng Zhuo yang memiliki pendengaran tajam tentu mendengar percakapan mereka. Ia hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya. Tidak bisa dipungkiri, Chu Xuan yang biasanya dingin dan acuh tak acuh justru berada dalam kondisi normalnya. Jika dia terlihat sangat antusias terhadap sesuatu, biasanya itu berarti dia sedang merancang rencana ekstrem - seperti rencana membakar seluruh hutan yang pernah dilakukannya...
Zheng Zhuo batuk kecil, akhirnya ia berkata keras: "Baiklah, mari buat rencana untuk hal-hal ini dulu. Setelah makan, kita akan mencoba kekuatan pedang Tiger Soul. Kemudian dalam beberapa hari ke depan... kita semua harus melakukan latihan intensif sampai film horor berikutnya tiba... Latih kemampuan bertahan hidup dan kekuatan tempur kita semua!"
### Volume 4 Iron Blood Galaxy (Bagian 1) Bab 2 Persiapan dan Latihan (Bagian 3)
Setelah makan, Zheng Zhuo memanggil anak naga itu untuk mengambil darahnya. Anehnya, siapapun yang mencoba menyentuh atau menangkap anak naga ini akan digigitnya. Meski gigi kecilnya sama sekali tidak berbahaya, anak naga ini tetap menunjukkan kemarahan saat disentuh. Hanya Zheng Zhuo dan Luo Li yang menjadi pengecualian. Terutama saat berhadapan dengan Zheng Zhuo, ia bersikap seperti anak kecil yang manja pada orangtuanya, terus menjulurkan lidahnya menjilati jari Zheng Zhuo sambil mengibas-ngibaskan ekornya seperti anjing yang sedang senang.
Meski anak naga yang mirip anjing ini terlihat sangat memelas, Zheng Zhuo tetap tegas mengambil sedikit tabung darahnya. Seketika anak naga itu menangis tersedu-sedu seperti anak kecil yang kesakitan. Pemandangan ini langsung memicu rasa iba ketiga gadis yang ada. Mereka berkerumun menghibur makhluk kecil itu sambil terus membelainya.
Beberapa pria dewasa tidak memiliki perasaan romantis ini. Mereka berkumpul meneliti darah Naga Raksasa ini. Meski diambil dari tubuh naga muda, seharusnya memiliki khasiat yang sama. Lagipula ini adalah dimensi ruang "Sang Tuan", bahkan jika ada masalah bisa langsung diperbaiki sepenuhnya. Setelah berdiskusi, mereka membawa tiga orang yang belum menggunakan darah naga ke alun-alun.
Orang pertama yang disuntik darah naga adalah Ling Dian. Pria ini tanpa bicara banyak menelanjangkan lengannya. Sikapnya mengingatkan pada legenda Guan Gong yang berobat dengan mengikis tulang. Zheng Zhuo langsung menyuntikkan tabung kecil darah naga ke lengannya. Dalam hitungan detik, Ling Dian mengangguk pelan: "Benar, efeknya ada. Empat statistik fisik terakhir masing-masing naik seratus poin. Sekarang langsung melakukan perbaikan menyeluruh?"
Zheng Zhuo dan dua lainnya langsung menyetujui. Ling Dian pun berjalan di bawah "Sang Tuan" untuk memilih opsi perbaikan total. Secara logika, dalam kondisi tubuh utuh seperti ini, "Sang Tuan" paling hanya menyinari sebentar. Tapi kali ini pilar cahaya terang membungkus Ling Dian, mengangkatnya perlahan ke udara.
"Huu... Perbaikan menyeluruh juga efektif. Sekarang pasti aman. Selanjutnya giliran Zhan Lan..." Zheng Zhuo melihat kondisi Ling Dian yang tak bermasalah, menarik napas lega sebelum tersenyum ke arah Zhan Lan.
"Wanita kecil ini segera menutup matanya, tubuhnya gemetar sambil mengulurkan tangan ke Zheng Zhuo: \"Lembut ya... Aku takut disuntik.\""
Ekspresi gadis ini benar-benar memancing rasa kasihan dan kekaguman, namun Zheng Zhuo malah tegang sepenuh badan. Pasalnya di alun-alun bukan hanya dia dan Zhan Lan yang ada. Selain tatapan lapar para bujangan di sekeliling, dari belakang juga menyengat tatapan panas Luo Li yang terus menggendong anak naga di sampingnya. Zheng Zhuo sama sekali tak berani bersikap aneh, hanya buru-buru menyuntik lengan Zhan Lan lalu langsung menarik jarumnya seolah takut tersengat. Sikapnya persis pria terhormat yang bahkan tak berani menyentuh tangan gadis cantik.
Setelah membuka matanya, Zhan Lan melirik Zheng Zhuo dengan pandangan ambigu. Lalu dia pun menuju bawah "Dewa Utama" dan memilih perbaikan menyeluruh seperti Ling Dian.
Melihat Ling Dian dan Zhan Lan sudah disuntik darah naga, Luo Gendao langsung antusias mengulurkan lengannya, hampir berteriak "Suntik aku!". Sayang semangatnya langsung padam oleh satu kalimat Zheng Zhuo.
"Kau adalah wajah baru yang dihidupkan kembali. Tak punya satu poin reward pun. Kalau pakai darah naga, kau tak punya poin untuk perbaikan total. Mau mati? Lebih cepat gorok lehermu sendiri..."
“Tapi... perbaikan menyeluruh tidak menghabiskan banyak poin reward. Jadi nanti setelah Zhan Lan selesai diperbaiki, baru kita suntikkan darah naga ini padamu. Biar dia yang membayar sebagian poin rewardnya.”
Begitulah, setelah Luo Gendao juga disuntik darah naga dan selesai diperbaiki, semua orang akhirnya kembali ke ruang bawah tanah rumah Zheng Zhuo. Sepanjang jalan, Zheng Zhuo menjelaskan situasi Tim Zhongzhou: strategi tempur, koordinasi tim, nama dan kemampuan masing-masing anggota, skill khusus Zhan Lan, rekan yang akan dihidupkan kembali, serta rencana pertempuran melawan tim lain di film horor berikutnya. Penjelasan ini cukup panjang. Bahkan setelah mereka masuk ke ruang bawah tanah, Zheng Zhuo masih terus berbicara cukup lama sebelum semua hal tersebut selesai diuraikan.
Zheng Zhuo mengeluarkan robot berbentuk beruang dari kantong dimensi: "Luo Gendao, kamu yang paling lemah di antara kita. Tapi bakatmu mengendarai mesin membuat kami menghidupkanmu lebih awal. Jangan sia-siakan robot ini yang ditukar dengan Plot Cabang Level C! Pertama, latih gerakan dasar seperti melompat, berlari, berguling. Dalam tiga hari kamu harus menguasainya, lalu lanjut ke latihan tembak nyata dan adaptasi dengan modifikasi robot..."
Luo Gendao membuat ekspresi hampir menangis sambil memeluk paha Zheng Zhuo: "Komandan, Kakak... kasihanilah aku! Naik robot bentuk beruang untuk bertempur? Musuh bisa mati ketawa duluan sebelum berperang. Tolong jangan paksa aku!"
Zheng Zhuo menghela napas sambil menggelengkan kepala, dia bahkan lebih berlebihan dengan langsung mengeluarkan senapan mesin multi-laras dari kantong dimensi dan menyodokkannya ke kepala Luo Gendao, "Tentu saja... kamu juga bisa memilih untuk tidak mengemudikannya. Tenang, aku pasti tidak akan berkomentar apapun." Tentu tidak ada yang berkomentar - dengan laras senapan sebesar itu menempel di kepala, siapapun pasti akan diam.
Luo Gendao langsung patuh, dengan pasrah dia berlari ke punggung robot Beruang lalu masuk melalui lubang akses. Kali ini proses booting-nya sangat cepat, dalam belasan detik robot itu sudah mengeluarkan suara "Mo ni! Mo ni!".
Zheng Zhuo berpikir sejenak, tiba-tiba dia mengambil tongkat listrik dari lemari besi dan melemparkannya ke Ba Wang, "Ba Wang, suruh dia lari lima putaran mengelilingi lapangan. Tenang, fisiknya sudah dua kali lipat manusia biasa, lagipula ini cuma mengoperasikan robot untuk kabur, tidak masalah."
Ba Wang mengangguk. Berasal dari sistem militer, dia punya metode sendiri untuk melatih rekrutan baru. Dengan tongkat listrik di tangan, dia mengejar robot Beruang itu. Setiap kali kecepatan robot berkurang sedikit, dia menghantamkan tongkatnya. Meski pukulan tidak terasa oleh pilot, sengatan listriknya membuat robot beruang itu menjerit "Mo ni!" dan berlari semakin kencang...
Semua orang menggelengkan kepala tanpa bicara, lalu semua orang menatap Zheng Zhuo. Pria ini justru tidak terlalu memperhatikan robot beruang itu. Ia malah mengeluarkan Pedang Harimau dan berkata, "Sudah, jangan lihat beruang kartun itu... Ahem. Mari kita uji kekuatan Pedang Harimau ini. Bagaimanapun ini adalah senjata legenda dan sihir Level B, kekuatannya setidaknya tidak boleh kalah dengan Tube-Pulsed Ejection Gun, kan? Hehe, setelah uji senjata, Wang Xia, aku akan ajarkanmu Qigong Hunyuan."
Perhatian semua orang langsung tertarik. Memang wajar, pedang panjang Pedang Harimau dengan desain ekstrem ini adalah senjata legenda dan sihir yang membutuhkan Alur Sampingan Level B untuk ditukar. Ini juga senjata legenda Level B pertama yang berhasil mereka tukar, sehingga semua penasaran dengan daya penghancurnya.
Untuk sementara mengabaikan beruang kartun yang terus berlarian di lapangan, mereka menuju area uji senjata. Di sana berdiri beberapa dinding baja paduan dengan ketebalan bervariasi - yang paling tebal mencapai belasan meter, sedangkan yang tipis sekitar setengah meter. Tempat ini memang dirancang untuk menguji senjata baru. Meski kekerasan dinding baja paduan ini tak sebanding dengan pelat baja produk teknologi tinggi, namun cukup untuk menguji senjata berteknologi tinggi.
Zheng Zhuo memegang Hu Po dengan diam berdiri di depan dinding baja setebal lima meter. Saat ini hatinya merasa tenang, di pikirannya terus terbayang kekikiran sejak pertama kali memasuki film horor ini, hingga kesulitan langkah demi langkah setelahnya. Setiap kali nyaris mati tapi selamat, lalu sahabat seperjuangan satu per satu mati dan menghilang, kemudian kejutan saat Zhang Jie menyerahkan kewenangan pemandu padanya, hingga kemarahan, kesedihan, dan keputusasaan saat bertemu Tim Reinkarnasi Iblis...
Zheng Zhuo berdiri sambil menggenggam Hu Po, tanpa sadar seluruh dirinya telah terbuai. Meski segera menyadari emosinya tidak stabil - mungkin pengaruh Hu Po terhadap perasaan, sesuai dengan deskripsi senjata ini oleh Dewa Utama. Maka ia pun mengaktifkan Qigong Hunyuan Yiqi. Saat energi dalam menyebar ke seluruh tubuh, perasaan murung ini berangsur pulih. Kemudian ia mengalirkan energi dalam melalui lengan ke pedang Hu Po. Seketika semburat merah darah menyala dari pedang, semakin merah tua dan tajam seiring aliran energi dalam yang tak henti. Panjang semburat membentang dari setengah meter hingga hampir satu meter, baru berhenti saat energi dalamnya tersisa 30%.
"Zheng Zhuo merasa kecewa dalam hati. Perlu diketahui panjang Pedang Hupo ini hanya sekitar 1,67 meter. Ditambah sinar pedangnya, totalnya hanya sekitar dua meter lebih. Dengan demikian, jangkauan tebasannya maksimal hanya dua meter lebih. Dibandingkan dengan pedang laser energi tinggi Kelas D ganda yang bisa menjulur hingga empat meter lebih, meskipun Pedang Hupo level B ini termasuk senjata legenda dan sihir, namun dalam hal jarak serang justru kalah dengan senjata teknologi tinggi tersebut..."
"Ah, ini baru 70% energi dalamku..."
Zheng Zhuo menghela napas dan mengayunkan Pedang Hupo dengan lembut ke arah dinding. Awalnya dia tidak berharap banyak, namun saat mengayunkan pedang, kekuatan dahsyat tiba-tiba mengalir dari pedang tersebut. Refleks, Zheng Zhuo mengerahkan energi dalam dan mencengkeram erat gagang tulang itu. Tiba-tiba hembusan angin tajam menyambar, begitu menusuk sampai membuatnya berkedip refleks. Keringat dingin mengucur di punggungnya. Dalam sekejap mata, sinar pedang tiba-tiba berpendar terang. Ketika sadar kembali, pedang di tangannya telah menyelesaikan ayunan. Tembok baja paduan setebal lima meter di depannya tampak utuh tanpa bekas goresan sedikitpun di bagian yang ditetak pedang.
Zheng Zhuo dan semua orang sama-sama bingung melihatnya. Mereka saling bertukar pandangan, tiba-tiba hati Zheng Zhuo berdesir. Perlahan ia mengulurkan tangan menyentuh dinding baja tebal itu. Bagian atas dinding baja setebal lima meter itu langsung meluncur ke tanah dengan suara BOOM yang mengguncang. Zheng Zhuo merasakan tanah seolah bergetar. Bagian atas dinding baja telah terpotong rapi, bagian yang terbelah halus seperti cermin. Hampir tak percaya bekas potongan setajam ini dihasilkan dari sebilah pedang panjang.
Saat Zheng Zhuo masih terpaku, tiba-tiba terdengar suara "ssst" dari dinding baja setebal delapan meter yang berjarak beberapa meter. Benda itu terbelah dua di tengah dan meluncur ke tanah. Bekas potongannya... halus sempurna seperti kaca.
