Dalam momen hidup-mati seperti ini, Ba Wang dan Luo Gendao bereaksi paling cepat. Hampir bersamaan mereka mengarahkan laras senjata ke mulut gua dan mulai menembak. Beberapa serangga terbang yang paling dekat dengan pintu gua langsung hancur berkeping-keping. Dari belakang mereka terdengar suara pecahan tanah - Zheng Zhuo baru saja menggunakan Tiger Soul untuk menghancurkan dinding batu di belakang gua, sehingga serangga yang keluar dari gua tak lagi mengancam semua orang.
Ba Wang dan Luo Gendao saling memandang. Anehnya mereka justru bekerja sama sesaat. Ba Wang tetap mempertahankan tembakan horizontalnya, sementara Luo Gendao mengarahkan senapan mesin multi-laras ke dinding batu bagian atas gua. Tembakan senapan mesin yang terus-menerus akhirnya membuat batu-batu besar runtuh bertubi-tubi, menutup rapat pintu masuk gua. Dari balik timbunan batu dan tanah yang menutup itu, masih terdengar suara serangga terbang yang terus menabrak.
Baru pada saat ini semua orang menarik napas lega. Meskipun gua ini penuh debu beterbangan, meskipun kegelapan di sini begitu pekat sampai tak bisa melihat tangan sendiri, namun dibandingkan berbagai situasi sebelumnya, kali ini mereka baru merasakan sedikit rasa aman. Setidaknya tak perlu lagi menghadapi serangan bertubi-tubi dari ribuan serangga terbang yang memenuhi langit.
Meskipun kekuatan telah meningkat, di dalam dunia film horor ini tetap tidak ada jaminan keamanan. Kekuatan mereka masih begitu lemah. Dalam situasi sebelumnya, selain Zheng Zhuo yang mungkin bisa menggunakan skill "Ledakan" atau "Penghancur" untuk melarikan diri, hampir semua orang pasti tewas. Di hadapan jumlah dan kekuatan penghancur serangga yang begitu besar, mereka hampir tidak memiliki daya melawan. Mungkin satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah membunuh lebih banyak serangga.
"Terlalu meremehkan musuh... Serangga bukanlah rumput di ladang yang bisa kita panen. Ini adalah dunia film horor. Tidak akan menjadi mudah hanya karena kekuatan kita meningkat. 'Dewa Utama' tidak akan memberi kita taman bermain untuk mengumpulkan poin... Kelalaian, ini kelalaianku!" Zheng Zhuo menghela napas, berkata dengan berat.
Dari kedua sisi jalur terdengar suara serangga menggali tanah, terutama di pintu masuk gua. Suara berisik itu membuat hati semua orang yang baru saja sedikit tenang kembali tegang. Karena terhubung dengan pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan, Zheng Zhuo dengan mudah bisa melihat serangga di dalam gua dan gerombolan serangga terbang yang rapat di luar. Tidak hanya itu, seekor serangga raksasa mulai mengebor ke atas dari kedalaman bumi. Sekitar lima menit lagi akan menerobos tanah dan tiba di posisi mereka sekarang.
"Bahaya itu relatif. Saat kemampuanmu meningkat, 'Dewa Utama' secara alami akan memasukkamu ke dunia film horor yang lebih berbahaya namun juga memberi reward lebih besar, contohnya Starship Troopers ini. Di masa depan bahkan akan muncul dunia film seperti Star Wars di mana kemampuan manusia hampir tak berarti. Saat itu, sekuat apapun dirimu, sangat mungkin terbunuh seketika." Ekspresi Chu Xuan tetap datar. Sambil berbicara, dia meletakkan dua pistol di tangannya.
Zheng Zhuo menarik napas dalam, lalu berkata pada yang lain: "Di kedalaman bumi ada cacing raksasa yang bergerak ke arah kita. Ukuran dan bentuknya menunjukkan itu adalah cacing penyembur api raksasa. Jika kita menghadapinya di tempat sempit ini, gua ini akan runtuh saat ditubruknya. Jadi kita harus membersihkan serangga terbang di luar dalam lima menit... Aku, Chu Xuan, dan Luo Gendao yang akan menyerang. Ba Wang jaga pintu masuk. Jika serangga terbang menyerbu, tembak habis-habisan! Jangan khawatir mengenai kami, kalung Naga Kristal akan menahan peluru. Lalu Wang Xia, pasang bom waktu di tanah tempat kita berdiri. Atur waktunya empat menit tiga puluh detik. Untuk meningkatkan daya hancur, tambahkan beberapa ranjau..."
Luo Gendao langsung terkejut. Sebelum Zheng Zhuo selesai bicara, dia berteriak keras: "Mo ni! Mo ni, mo ni..."
Zheng Zhuo dan semua orang saling memandang bingung, namun Zhan Lan menerjemahkan dengan suara rendah: "Mengapa aku juga harus keluar menyerang? Senapan mesin multi-laras ku kekuatannya sangat lemah, saat membunuh serangga sama sekali tidak sekuat tombak Ba Wang. Mengapa aku tetap harus menyerang? Ini jelas-jelas mengirimku untuk mati sia-sia!"
Zheng Zhuo memandang dingin boneka beruang kartun itu. Dengan suara dingin ia berkata: "Aku tidak ingin banyak bicara. Kekuatan seranganmu... Tapi sistem pertahanan robot ini tidak lemah, kerangka baja Haronium Gundam tidak mudah dihancurkan. Lagipula kau punya skill pembunuh massal, menarik serangga terbang ke tubuhmu lalu menyerang dengan listrik, bukankah itu skill terbaik untuk pertempuran kelompok? Kita sekarang adalah satu tim, setiap orang harus memiliki kesadaran untuk berkorban... Jika kau tidak punya kesadaran ini, aku tidak keberatan membunuhmu sekarang!" Setelah berkata demikian, Zheng Zhuo sudah mengangkat pedang panjang Hu Po.
Reaksi Luo Gendao juga cepat, ia mengarahkan senapan mesin multi-laras ke arah anggota tim di belakangnya. Boneka beruang kartun itu kini berhadapan langsung dengan semua orang. Waktu seakan membeku, kedua pihak diam membisu sampai Chu Xuan berkata datar: "Luo Gendao, aku memasang tiga bom plasma di mesinmu. Saat kau menjauh lebih dari 50 kilometer dariku, bom itu akan meledak. Jika jantungku berhenti selama 30 detik, bom juga akan meledak. Silakan pilih..."
Beruang kartun itu langsung berguncang hebat di seluruh tubuhnya, mulut senapan mesin yang seperti pelatuk itu perlahan-lahan menurun ke bawah, sambil terus bergumam "moni" dari mulutnya. Dalam keadaan genting ini, Zheng Zhuo bahkan malas meliriknya lagi, hanya berkata: "Waktu empat menit! Chu Xuan, kau gunakan seni bertarung tombak terbang itu ke langit untuk menyerang, ingat aktifkan kondisi kunci genetik! Luo Gendao bertugas menarik gerombolan serangga terbang lalu lakukan serangan listrik! Setelah keluar, aku akan menggunakan skill ledakan... Harus selesai mengeliminasi semua serangga ini dalam empat menit!"
Begitu kata-katanya selesai, Zheng Zhuo sudah mengayunkan Pedang Hupo dengan garang ke arah batu di pintu masuk gua. Setelah beberapa kali tebasan, Zheng Zhuo menendang keras-keras hingga batu itu langsung terpecah menjadi beberapa bagian, beterbangan keluar gua. Beberapa serangga terbang di luar gua terkena lemparan batu hingga jatuh ke tanah. Sebelum sempat terbang lagi, kilatan merah pedang menyambar- beberapa serangga itu sudah terpotong menjadi dua bagian!
Orang yang langsung menyusul Zheng Zhuo menyerbu keluar adalah Chu Xuan. Dia menginjak Green Devil Skateboard dan terbang tinggi ke langit. Seketika puluhan serangga terbang mengepungnya. Namun saat ini Chu Xuan sudah memasuki kondisi kunci genetik terbuka, kedua tangan memegang pistol Gauss terus-menerus menembak ke segala penjuru. Semakin banyak serangga terbang yang mengepungnya, semakin dahsyat kekuatan tembakan ini. Seolah setiap arah yang mungkin menyerangnya di sekeliling tubuh telah ditembaki. Mayat serangga terbang terus berjatuhan dari sekelilingnya. Berkat kondisi kunci genetik terbuka, kelincahan dalam menggunakan Green Devil Skateboard jauh melebihi serangga-serangga itu. Serangga terbang sama sekali tidak bisa mendekatinya dalam jarak sepuluh meter, lalu dihancurkan oleh tembakan pelurunya!
Orang kedua yang keluar adalah Luo Gendao. Beruang kartun ini menyergap keluar dengan gaya yang sangat konyol, sambil terus meneriakkan "Mo Ni". Jika bukan karena tangannya memegang senapan mesin multi-laras, pemandangan ini persis seperti karakter lucu dalam film komedi slapstick.
Sama seperti perlakuan terhadap Zheng Zhuo dan Chu Xuan, Luo Gendao juga langsung mendapat sambutan serangan yang sangat gencar begitu keluar. Ratusan serangga terbang yang rapat langsung menyerang robot beruang kartun ini, sayap-sayap yang terkembang seperti pedang besi yang bisa memotong tubuh orang biasa menjadi dua bagian hanya dengan sentuhan. Serangan sayap berturut-turut yang menghantam robot beruang kartun Luo Gendao menimbulkan dentuman logam terus-menerus, bahkan kain tebal yang membungkus beruang kartun itu terbelah.
Namun seperti yang dikatakan Zheng Zhuo, cangkang robot beruang kartun ini terbuat dari Haronium Gundam yang kekuatan dan kelenturannya benar-benar dahsyat. Setelah sayap serangga menyentuhnya, justru sayap serangga itu yang remuk. Pada cangkang robot hanya meninggalkan goresan putih tipis. Setelah beberapa kali percobaan, serangga-serangga itu berhenti menggunakan sayap untuk menabrak dan beralih menggunakan kaki-kakinya untuk menusuk dari jarak dekat.
Luo Gendao baru saja menerobos keluar dengan tekad mati-matian. Namun ketika menyadari cangkang robotnya begitu lentur, hatinya langsung tenang. Ia mulai menembaki serangga-serangga itu tanpa henti dengan senapan mesin multi-laras. Tapi sebelum sempat membunuh banyak serangga, suara dengungan terdengar. Sayap seekor serangga telah menyambar senapan mesin multi-larasnya. Di tengah desisan logam, senjata itu terpaksa terpotong menjadi dua bagian. Bersamaan, sayap serangga terbang lain menyambar pergelangan kaki Beruang Kartun. Dalam dentuman keras, Beruang Kartun terbalik jatuh ke tanah.
Luo Gendao terpental hingga berkunang-kunang. Sebelum sempat bergerak, beberapa serangga terbang telah mengangkat Beruang Kartun ke udara. Semakin banyak serangga berkerumun, hingga akhirnya membentuk gumpalan padat di sekitar Beruang Kartun. Di udara, mereka mulai menarik-narik tubuh robot. Meski alloy Haronium Gundam memang keras dan lentur, bagian sendinya bukan tak terkalahkan. Dari dalam robot, Luo Gendao mendengar suara desisan di persendian. Jika robot ini hancur, dirinya yang tak punya kemampuan khusus akan terbuka di tengah ribuan serangga. Saat itu tiba... yang menunggunya hanyalah kematian!
(Tidak boleh mati, tidak boleh mati... Aku pasti harus bertahan!)
Luo Gendao berteriak keras. Karena efek terjatuh sebelumnya, tubuhnya hampir terjepit di kokpit. Kedua tangan dan kakinya nyaris bertukar posisi, membuat tangan sulit menjangkau platform kontrol. Tiba-tiba matanya mulai terlihat kosong, namun dengan gerakan kaki yang mendorong tuas kontrol secara brutal, tangan robot beruang kartun itu menyambar ke depan dan mendorong serangga yang menempel di kepala robot. Luo Gendao lalu berputar cepat, kedua tangannya menekan tombol biru dan merah bersamaan...
