Serangan serangga, terutama lalat terbang sangat mengerikan. Hampir secepat kilat mereka terbang mendekat, mengayunkan sayap yang terkembang, dan belasan kepala monster-monster langsung terpenggal. Monster-monster itu segera berubah menjadi debu pasir. Untungnya jumlah monster setidaknya ada ratusan, kehilangan belasan sama sekali tidak berarti. Ribuan pedang panjang raksasa berdiri tegak dan menebas liar, tak lama kemudian lalat terbang itu benar-benar tercabik menjadi serpihan. Kemudian seekor serangga lain yang menerobos masuk...
Secara keseluruhan, kontradiksi kuantitas dan kualitas terlihat jelas di sini. Selama perbedaan kualitas tidak sampai level melawan takdir - seperti semut vs manusia, atau manusia bersenjata senapan mesin vs monyet... Tentu monyet biasa tanpa senjata - maka mustahil ada makhluk hidup yang bisa dengan mudah menghancurkan ribuan makhluk lain. Bahkan dengan kemampuan Zheng Zhuo sekalipun, di hadapan ribuan lalat terbang, nasibnya hampir pasti mati!
Demikian pula, jumlah lalat terbang yang tersisa sekarang sudah sangat sedikit. Dibandingkan dengan ratusan monster Legiun Malaikat Maut, lalat terbang tersisa belasan ekor hanya sempat menerobos kerumunan monster Legiun sebelum akhirnya dihancurkan oleh monster-monster. Meskipun kelincahan dan kekuatan mereka memang melebihi monster Legiun, di hadapan keunggulan jumlah mutlak, semua itu sia-sia belaka.
Di sisi lain, Chu Xuan juga telah mengeliminasi ratusan serangga terbang yang mengepungnya di udara. Demikian pula, dengan kerja sama Luo Gendao dan Ba Wang, puluhan serangga terbang telah dihancurkan menjadi serpihan. Hanya dua serangga tersisa yang berhasil melayang ke udara, namun sebelum mereka sempat bergerak, suara ledakan keras menggelegar. Sebutir peluru dengan daya hancur luar biasa menembus kedua serangga itu, langsung menghancurkannya menjadi potongan-potongan bangkai serangga.
Zheng Zhuo berusaha menyedot sisa energi dalam dan Energi Vampir dari dua cincin perak pengisian daya. Setelah beberapa detik, ia bangkit berdiri dari tanah. Saat ini, energi dalamnya telah pulih sekitar 20%, sementara Energi Vampir masih tersisa lebih dari 30%. Meski jumlah energi ini belum cukup untuk melakukan pertarungan "ledakan", namun cukup untuk menggerakkan tubuhnya.
Zheng Zhuo segera berlari ke mulut gua sambil berteriak: "Wang Xia, keluarkan Green Devil Skateboard juga... Sial! Jumlah serangga penyembur api di bawah tanah bertambah lagi!"
Melalui pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan, terlihat selain satu serangga penyembur api raksasa yang sedang menyerang permukaan dari bawah tanah, kini ada beberapa serangga besar tambahan yang bergerak ke arah ini. Untungnya, serangga tanah setinggi 2-3 meter terhambat oleh reruntuhan batu. Dari area cakupan pemindaian spiritual juga terlihat bahwa semua serangga terbang telah dibersihkan. Intinya, selama semua orang bisa melayang ke udara dalam satu menit, bahaya besar bisa dihindari.
Dengan cepat, Ba Wang menggendong Zhan Lan berlari keluar dari gua. Diikuti oleh Wang Xia dan Ling Dian yang membawa papan luncur serta perangkat keranjang kapal udara kecil, ketika keduanya melempar kedua benda ini ke tanah, Zheng Zhuo tanpa pikir panjang langsung berdiri di atas Green Devil Skateboard. Kemudian Wang Xia, Ling Dian, dan Zhan Lan masuk ke dalam keranjang kapal udara kecil. Tapi tepat di momen genting ini, robot beruang kartun yang penuh luka itu tiba-tiba berguling-guling di tanah sambil terus meneriakkan kata "Mo Ni".
Zhan Lan segera berteriak: "Tidak baik! Luo Gendao baru saja membuka kunci genetik... Sekarang adalah saat efek sampingnya kambuh, semua ototnya kejang, dia tidak bisa bernapas, hampir tertekan, dan juga tidak bisa naik ke keranjang kapal udara sendiri..."
Zheng Zhuo hendak melompat turun dari papan luncur, tapi saat melihat gerakan Chu Xuan, dia justru perlahan terbang ke atas. Sambil terbang dia berkata: "Zhan Lan, alokasikan sebagian kekuatan spiritual untuk memindai pasukan yang masih bertahan di sekitar. Kita harus mulai mencari pasukan target untuk menyusup. Oh ya, jangan lupa terus memindai langit, jika melihat kapal penyelamat segera beri tahu saya."
Sambil berbicara, robot beruang kartun yang berguling-guling di tanah justru menghadap ke arah sini. Luo Gendao menggigit giginya mati-matian karena rasa sakit yang terlalu hebat. Gigitannya membuat mulutnya penuh darah segar yang mengalir deras. Otot-otot di seluruh tubuhnya berkedut dan berguncang hebat, membuatnya sama sekali tak punya tenaga untuk bergerak sedikit pun. Ditambah lagi napas di paru-parunya semakin pendek, membuatnya hampir pingsan. Rasa sakit dahsyat pertama kali membuka kunci genetik ini bukanlah penderitaan yang bisa ditanggung orang biasa...
（……Mereka terbang pergi, berencana membuangku di sini? Apakah mereka ingin membuangku yang sudah menjadi beban? Ternyata... mereka juga berniat membuang yang menjadi beban ya...）
Di tengah rasa sakit yang hebat ini, Luo Gendao perlahan menutup matanya. Hanya sesekali terengah-engah karena kejang-kejang menyakitkan. Hingga ia merasakan kabin kokpit mulai berguncang, barulah matanya terbuka lebar menatap layar monitor. Tampak jelas Chu Xuan dan Ba Wang menggotong robot beruang kartun menuju keranjang kapal udara. Meski tubuh robot ini relatif kecil, struktur internalnya tetap berat. Jarak 7-8 meter ini memakan waktu lebih dari 20 detik. Baru setelah Ba Wang berteriak keras melemparkan robot itu ke keranjang, Chu Xuan melesat ke langit menggunakan Green Devil Skateboard. Saat itu juga tanah mulai bergetar.
Ba Wang tertawa terbahak-bahak. Tubuhnya telah kembali normal dari kondisi manusia serigala. Ia menghantam bahu robot beruang kartun itu: "Anak muda hebat! Pertama kali bertarung langsung membuka kunci genetik! Layaklah aku kejar-kejar kamu pakai tongkat listrik! Ha ha ha! Berkatmu, kami bisa membunuh banyak serangga dalam waktu singkat..."
Luo Gendao tidak berkata-kata. Ia memutar layar ke arah tanah yang mulai berguncang hebat. Setelah beberapa saat, sebuah gundukan tanah tiba-tiba muncul. Seekor kumbang baja raksasa setinggi 6-7 meter dan sepanjang belasan meter dengan warna merah menyala merangkak keluar dari gundukan itu. Begitu muncul, serangga itu langsung mengarahkan mulutnya ke langit dan menyemburkan pilar api setinggi 15-16 meter. Meski jarak mereka cukup jauh, Ba Wang dan yang lain masih bisa merasakan hawa panas menyengat dari pilar api merah menyala yang daya hancurnya benar-benar mengerikan.
Ba Wang dan Luo Gendao saling bertatapan. Saat Ba Wang hendak mengarahkan Tube-Pulsed Ejection Gun-nya yang masih berpijar putih ke bawah, suara Chu Xuan terdengar: "Tidak perlu lagi... Tinggal 5 detik."
Ba Wang dan Luo Gendao tertegun sejenak. Mereka kembali melihat ke tanah dimana ribuan serangga penggali telah bermunculan selain kumbang baja raksasa tadi. Jika mereka tetap di situ selama 20 detik lebih, pasti akan tertelan oleh lautan serangga ini.
"Waktu habis!"
"Waktu..."
Di lokasi Green Devil Skateboard lainnya, Wang Xia meraba denyut nadi di pergelangan tangannya, berbisik kepada yang lain. Hampir seketika, kilatan cahaya biru menyambar tanah. Bola-bola plasma listrik biru beterbangan tak terkendali, serangga yang terkena langsung menguap seketika, sementara yang di sekitarnya langsung terbakar menjadi abu. Kekuatan penghancur bola plasma ini sungguh luar biasa, jauh melampaui serangan petir atau listrik biasa, menunjukkan konsentrasi energi listrik yang ekstrem.
Kombinasi satu bom waktu plasma listrik dan beberapa ranjau plasma listrik menciptakan ledakan yang menyebarkan bola plasma ke area 100 meter persegi di bawah. Setelah penembakan acak, suhu mengerikan menyebar hingga radius 200-300 meter. Kebetulan, setelah serangga penyembur api raksasa pertama muncul dari tanah, diikuti ribuan serangga tanah dan dua lagi serangga penyembur api, rangkaian ledakan ini memusnahkan seluruh koloni serangga di sana. Poin reward Wang Xia langsung melonjak ratusan bahkan hampir seribu. Meski masih dalam bahaya, Wang Xia tertawa pendek.
Zheng Zhuo yang sedang mengoperasikan papan luncur, menerima rekaman visual ledakan dari Zhan Lan melalui pikirannya. Melihat begitu banyak serangga musnah, hatinya merasa lega. Namun ia tetap bertanya: "Zhan Lan, apakah ada pasukan yang masih hidup di sekitar? Pasukan Manuver Keenam?"
Zhan Lan menghela napas dan berkata: "Tidak bisa, pasukan mobile pertama yang mendarat paling awal sudah benar-benar dilenyapkan total. Lalu pasukan mobile kedua, pasukan mobile ketiga. Pasukan mobile keempat kita hanya tersisa satu dua ribu orang paling banyak yang masih bertahan di lereng bukit belakang. Pasukan mobile kelima yang mendarat setelah kita juga sudah hampir mati semua, tapi ada unit kecil sekitar ratusan orang yang terus mengumpulkan prajurit yang tercerai-berai. Mereka sedang mendekati area pasukan mobile keenam... Pasukan mobile keenam jumlahnya paling banyak... Tapi di belakang mereka ada banyak serangga yang mengejar. Mereka sedang berlari ke arah kita..."
Artinya semakin cepat pasukan mendarat, semakin cepat mereka mati. Zheng Zhuo mengangguk, dia tahu mereka benar-benar meremehkan daya serang mengerikan ras serangga. Dalam beberapa jam lebih dari 100.000 tentara tewas, itu semua korban jiwa pasukan darat. Hampir seluruh formasi pasukan darat musnah. Meski terkait dengan distribusi daya tembak infantri yang tidak seimbang - di era teknologi tinggi ini ternyata tidak ada pasukan mekanis dalam operasi darat, entah ini bisa disebut ketidakwajaran dalam alur cerita film atau tidak - tapi faktanya 100.000 orang dibantai dalam hitungan jam. Bahkan tujuh orang mereka pun dalam bahaya besar saat dikepung ratusan serangga terbang tadi. Dari sini bisa dibayangkan betapa mengerikannya ras serangga ini.
“Zheng Zhuo, saya menemukan tempat yang menarik... Menurutmu, tim reinkarnasi yang memindai kita dengan pemindaian kekuatan spiritual tadi, di mana mereka sekarang?” Suara Chu Xuan tiba-tiba muncul di pikiran Zheng Zhuo. Zheng Zhuo tahu ini pasti Zhan Lan yang menyambungkan kesadarannya dengan Chu Xuan menggunakan rantai jiwa.
Zheng Zhuo berpikir sejenak, lalu penasaran menjawab: “Di Pasukan Manuver Keenam? Maksudmu, jika kita ke Pasukan Manuver Keenam sekarang kita akan bertemu mereka?”
Chu Xuan berkata datar: “Tidak. Mustahil mereka ada di Pasukan Manuver Keenam karena mudah bertabrakan dengan kita. Ingat baik-baik: Keunggulan terbesar mereka hanyalah kedatangan lebih awal ke dunia ini, lalu memanfaatkan ‘momentum’ yang mereka ciptakan selama periode itu. Bukan dengan menghadapi kita secara frontal! Karena kita lebih kuat! Kemungkinan terbesar dalam tempur frontal adalah tim kita akan menghancurkan total kedua tim mereka. Ini sangat mungkin terjadi!”
"Jadi jika saya adalah mereka, dalam situasi sekarang ini mustahil mengharapkan operasi tempur tim. Pertama, ini akan mengungkapkan arah mereka, memberi kita kesempatan untuk menemukan dan menghancurkan mereka. Ini adalah tindakan bodoh yang tidak mungkin dilakukan tim matang manapun. Kedua, medan perang saat ini sangat berbahaya. Di tengah lautan serangga tak berujung, bahkan kita sendiri hanya bisa bertahan. Saya tidak percaya tim yang lebih lemah dari kita bisa dengan mudah menahan lautan serangga sambil masih memiliki kekuatan sisa untuk operasi tempur tim. Jadi hanya ada satu kemungkinan mengapa mereka mencari kita dalam situasi berbahaya ini - ketika mereka merasa berada di posisi aman... Jika merujuk inferensi ini, tempat aman di medan perang saat ini bukan di sekitar protagonis film Pasukan Mobilitas Keenam, karena risiko pertemuan dengan kita sangat besar. Satu-satunya tempat yang benar-benar aman adalah... di dalam lautan serangga itu sendiri!"
Zheng Zhuo benar-benar terkejut. Mereka sedang bertempur melawan serangga, tapi wilayah lautan serangga disebut sebagai zona aman? Apa maksudnya? Pikirannya bekerja cepat, lalu dia buru-buru bertanya penuh rasa ingin tahu: "Maksudmu, 'Dewa Utama' membuat mereka..."
Suara Chu Xuan tegas menjawab: "Benar. 'Dewa Utama' memposisikan mereka di pihak serangga, seperti Tim India yang membantu Pendeta Abadi! Ada satu tim reinkarnasi yang menjadi anggota pihak serangga!"
Zheng Zhuo menarik napas dalam-dalam, baru kemudian berkata: "Tapi kalau menurut penjelasanmu, kawanan serangga terbang tadi adalah pasukan serangan yang dikirim tim reinkarnasi setelah melakukan scan terhadap kita? Kalau begitu, bukankah kita sekarang dalam bahaya besar?"
Chu Xuan menggelengkan kepala: "Bahaya sih tidak sampai segitiga, karena seharusnya mereka tidak mungkin bisa mengomandoi pasukan ras Zerg. Jika tidak, yang kita hadapi bukan cuma ratusan serangga terbang tadi, melainkan serangan berpuluh ribu serangga tanpa henti. Jadi kesimpulanku, mereka adalah tim reinkarnasi yang beraliansi dengan ras Zerg, tapi tidak punya wewenang menggerakkan pasukan Zerg. Yang bisa mereka lakukan cuma meneruskan hasil scan lewat rantai jiwa ke Brain Bug. Dalam hal ini kita memang berisiko karena pergerakan kita diketahui Brain Bug, tapi mustahil Brain Bug akan mengabaikan puluhan ribu pasukan hanya untuk menyerang kita. Jadi begitu kita sampai di Divisi Mobilitas Keenam, tingkat bahayanya akan turun drastis... Tapi ketika aku menyimpulkan adanya tim reinkarnasi di pihak Zerg, muncul dua pertanyaan yang belum terjawab."
"Pertama, di manakah tim reinkarnasi lainnya? Apakah mereka tidak berada di posisi manapun di medan perang ini?"
“Kedua adalah...‘Dewa Utama’ memungkinkan kita bertahan dua puluh hari, apa arti sebenarnya syarat bertahan hidup ini? Apakah benar-benar memberi kita 'jalan belakang' untuk bertahan dua puluh hari, melewati dunia film horor ini dengan aman? Tidak, berdasarkan pemahamanku tentang 'Dewa Utama', pasti ada peristiwa yang tidak tercatat dalam film yang memaksa tiga tim kita bertempur habis-habisan, pasti ada kejadian seperti itu! Tapi sebenarnya peristiwa macam apa itu?”
“Pasti ada detail yang belum kusadari, kalau tidak inferensi ini tidak bisa dilanjutkan...Apa sebenarnya itu?”
### Volume 4 Galaksi Berdarah Besi (I) Bab 7 Posisi! (II)
Percakapan Chu Xuan dan Zheng Zhuo hanya ada dalam kesadaran mereka, sehingga anggota lain tidak mengetahui hal ini. Yang mereka ketahui hanyalah medan perang di depan mata – medan pertempuran berdarah yang belum pernah disaksikan bahkan oleh Ba Wang. Dari atas terlihat hamparan mayat-mayat yang terkoyak bagai lautan daging manusia, sesekali muncul beberapa serangga yang langsung disemprotkan habis oleh Ba Wang dan Ling Dian.
"Sangat mengerikan, jumlah serangga ini benar-benar menakutkan. Pantas disebut lautan serangga yang mampu memusnahkan 100.000 tentara manusia dalam hitungan jam..." Ba Wang menatap serangga yang muncul sporadis di permukaan tanah. Meski jumlahnya tidak banyak, seluruh permukaan tanah terus bergerak naik-turun. Di bawahnya ada ribuan serangga yang berdesakan. Lautan inilah yang menghabisi 100.000 manusia dalam beberapa jam, menciptakan medan perang yang begitu mengerikan...
Ling Diam dengan diam menegakkan senapan runduk Gauss-nya, lalu bertanya kepada Zheng Zhuo yang berada di atasnya: "Selanjutnya bagaimana? Kita tidak mungkin langsung terbang masuk ke Pasukan Bergerak Keenam begitu saja, kan?"
Zheng Zhuo yang baru saja selesai berdiskusi dengan Chu Xuan kini sudah sadar. Setelah mendengar pertanyaan Ling Dian, ia berpikir sejenak lalu bertanya: "Zhan Lan, bagaimana kabar pasukan ratusan orang yang kamu sebutkan tadi? Sudah dihancurkan serangga?"
Zhan Lan menutup matanya sesaat sebelum menjawab: "Tidak, jumlah mereka malah semakin bertambah. Sepanjang jalan mereka mengumpulkan prajurit-prajurit yang tercerai-berai. Perwira yang memimpin sangat kompeten - selalu memilih area batuan keras untuk berpindah. Serangga tidak bisa menyergap dari bawah tanah. Saat bertempur, mereka menembak secara serentak. Kekuatan tembakan terkonsentrasi ini cukup untuk membersihkan serangga dalam jumlah terbatas. Sekarang mereka hampir bertemu dengan sisa Pasukan Bergerak Keenam. Perkiraan waktu pertemuan sekitar sepuluh menit lagi."
Zheng Zhuo berpikir sejenak lalu berkata: "Baik, mari mendarat di posisi belakang mereka. Lalu menyusuri jejak yang sudah mereka bersihkan, setelah menyatu dengan pasukan ini... Kita akan mencari kesempatan untuk bergabung dengan Satuan Manuver Keenam..."
Zhan Lan meneruskan ucapan ini ke tiga orang di sisi lain. Tak lama kemudian dia berkata: "Oke, pesan sudah disampaikan. Zheng Zhuo, sekarang aku akan mengirimkan posisi pasukan itu, peta topografi sekitarnya, dan distribusi serangga ke dalam pikiranmu..."
Zheng Zhuo mengangguk. Beberapa gambar muncul begitu saja dalam kesadarannya. Di balik lereng bukit tak jauh dari mereka, terdapat sisa pasukan sekitar seribu orang. Kondisi mereka sangat memprihatinkan - sebagian besar terluka, banyak yang kehilangan anggota badan. Namun syukurlah, pasukan sisa ini telah dikotori perang dan darah. Menghadapi serangga tidak lagi canggung seperti saat baru mendarat. Sebaliknya, dengan penembakan terorganisir dan perlawanan, serangan serangga dalam jumlah tertentu sudah bukan ancaman besar.
"Kalau begitu... mari mendarat di sini. Kebetulan ini tanjakan curam yang tidak terlihat dari sisi mereka. Setelah menyimpan peralatan, kita bisa lari mengejar pasukan ini dalam waktu lima menit paling lama." Zheng Zhuo memilih sebuah tanjakan curam di peta topografi. Lokasi ini tersembunyi dari pandangan lawan sekaligus cukup dekat dengan pasukan target - tempat pendaratan paling ideal di sekitar sini.
Ketika tujuh orang terbang menggunakan Green Devil Skateboard ke area tanjakan, lingkungan redup planet ini membantu mereka. Setidaknya orang biasa di lingkungan seperti ini hanya bisa melihat benda sejauh satu dua ratus meter, dan hampir tidak terlihat sama sekali pada jarak seribu meter. Para prajurit itu bukanlah orang yang telah dikuatkan, sehingga pendaratan Green Devil Skateboard tidak terlihat oleh siapapun. Setelah turun dari Green Devil Skateboard, semua orang menyimpan senjata masing-masing ke dalam kantong dimensi, sementara Zheng Zhuo mengeluarkan senjata standar Federasi. Senjata kecil berdaya hancur rendah yang mirip tombak itu ternyata masih menjadi persenjataan di era teknologi tinggi ini. Ba Wang memegang benda kecil itu sambil terus bergumam.
"Sudah, sudah! Dari sini lari ke atas tanjakan, paling hanya butuh beberapa menit untuk menyusul pasukan itu... Hanya ada beberapa serangga di jalan, tujuh orang dengan peluru ini cukup untuk membunuh mereka. Ayo pergi! Setelah bergabung dengan Unit Manuver Keenam, kita bisa dianggap aman!" Zheng Zhuo menepuk bahu Ba Wang, lalu menatap Luo Gendao yang masih gemetar di sekujur tubuhnya sebelum melanjutkan ke yang lain.
Chu Xuan tiba-tiba berkata: "Zheng Zhuo, jika kita bertemu kawanan besar serangga di pasukan itu, sebaiknya kamu menunjukkan kekuatan tempur maksimal orang biasa. Sesekali melebihinya tidak masalah. Jika bisa memimpin sebagian prajurit seperti biasa, itu yang terbaik... Jika kamu bisa menjadi ksatria atau bahkan mencapai tingkat perwira, tindakan kita selanjutnya akan jauh lebih mudah. Apa kamu mengerti maksudku?"
Zheng Zhuo mengangguk, ia memeriksa senjata api di tangannya, lalu menggendong Zhan Lan dan berlari cepat menuju lereng bukit.
Gerakan tujuh orang ini sebenarnya sangat cepat. Dua anggota dengan kondisi fisik terlemah, Zhan Lan dan Luo Gendao, digendong oleh orang lain. Zheng Zhuo menggendong Zhan Lan sedangkan Ba Wang menggendong Luo Gendao. Seluruh rombongan terus mengejar pasukan tersebut sambil membunuh beberapa ekor serangga di sepanjang jalan. Harus diakui, senjata standar yang dikeluarkan pemerintah Federal ini daya penghancurnya sangat menyedihkan. Saat ditembakkan ke tubuh serangga, hanya menimbulkan gesekan bunga api. Kecuali bagian mata depan dan area mulut-gigi, tembakan ke bagian lain sama sekali tidak bereaksi. Untungnya daya tembak gabungan dari semua orang cukup kuat, ditambah pistol Gauss Chu Xuan yang disembunyikan di lengan bajunya. Dialah satu-satunya yang masih mempertahankan kekuatan tempur penuh di antara mereka. Jika jumlah serangga banyak, ia langsung menggunakan pistol Gauss untuk menembak, dengan mudah membunuh serangga-serangga itu.
Singkatnya, setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya mereka berhasil menyusul pasukan itu dalam beberapa menit. Sebenarnya, para prajurit yang bertugas menjaga belakanglah yang pertama kali menyadari keberadaan tujuh orang ini. Awalnya, lebih dari selusin prajurit dengan gugup mengarahkan tombak mereka ke arah ketujuh orang tersebut. Baru setelah seorang bintara berteriak menyuruh berhenti, para prajurit itu menyadari bahwa mereka sedang mengancam tujuh manusia. Seketika semua orang menghela napas lega. Zheng Zhuo dan yang lain yang berdiri agak jauh saling memandang diam-diam. Terlihat jelas bahwa pasukan ini sudah seperti burung yang ketakutan oleh bunyi busur. Meski para prajurit masih bisa mempertahankan kekuatan tempur dasar, sebenarnya mental mereka sudah mulai runtuh. Saat ini mereka hanya menunjukkan perlawanan sekarat.
Bintara yang menghentikan tembakan prajurit itu melambaikan tangan ke Zheng Zhuo dan kawan-kawan. Setelah Zheng Zhuo dan beberapa orang lainnya mendekat, barulah dia menarik napas lega dan berkata: "Ini benar-benar mukjizat. Kalian bertujuh juga bisa selamat. Begini saja, yang terluka paling parah pergi ke tengah untuk dibalut. Kau, kalian lima orang laporkan diri ke Letnan. Kau juga ikut ke tengah. Para wanita semua menjaga prajurit terluka di bagian tengah."
Mereka saling memandang. Bintara ini menyuruh Zheng Zhuo pergi ke tengah untuk membalut lukanya. Padahal selain tubuhnya yang penuh genangan darah kotor, luka-luka dari pertempuran melawan serangga terbang sebelumnya hampir sepenuhnya sembuh. Hanya terlihat lebih menyeramkan saja. Zheng Zhuo berpikir sejenak lalu memberi isyarat pada lima orang lainnya untuk pergi, kemudian dia bersama Zhan Lan berjalan menuju bagian tengah pasukan.
Pasukan yang terdiri dari lebih dari seribu orang berdesak-desakan, bagaimanapun dilihat masih memiliki aura intimidasi. Zheng Zhuo berjalan sambil berbisik ke Zhan Lan: "Hubungkan kesadaranku dengan Chu Xuan. Selain itu, pantau terus distribusi serangga di sekitar kita. Jika ada kumpulan serangga dalam skala besar, segera beri tahu. Kita bisa menggunakan senjata teknologi tinggi untuk membersihkan area ini. Yang penting jamin keamanan tujuh orang kita..."
Zhan Lan mengangguk. Kesadaran Zheng Zhuo segera terhubung dengan Chu Xuan. Saat ini, Chu Xuan dan empat orang lainnya sedang mendekati sekelompok perwira yang bertengkar di bagian kiri tengah pasukan. Seorang perwira paruh baya dengan lengan besi meneriakkan makian: "Meskipun Pasukan Pemberani kami berhasil lolos dari lautan serangga... Sial, siapa yang menamainya 'lautan serangga'? Benar-benar menggambarkan situasi... Tapi kami sudah kehilangan 70% personel. Yang tersisa hanyalah rekrutan baru. Satu-satunya harapan selamat adalah bergabung dengan sisa Pasukan Mobilitas Keenam, bertahan dengan keunggulan jumlah, dan menunggu kapal penyelamat dari atas. Kalian malah menyuruh kami menyelamatkan tim elit Pasukan Mobilitas Kelima? Kenapa kalian tidak mati saja sendiri?"
Alis Chu Xuan berkedut halus. Melalui koneksi kesadaran, dia berkata pada Zheng Zhuo: "Dengar? Inilah Pasukan Pemberani. Dalam alur cerita film, mereka tim yang membunuh paling banyak serangga dan berhasil pulang. Artinya kemungkinan 80% kita bisa kembali aman ke kapal perang antariksa... Asalkan tidak ada anggota tim reinkarnasi lain di antara seribu orang ini."
Zheng Zhuo yang mendengar itu alisnya berkedut sedikit, dia segera berbisik pada Zhan Lan: "Zhan Lan, apakah di tim ini ada pemindai kekuatan spiritual? Atau adakah orang yang bisa mengganggu pemindaian kekuatan spiritualmu?"
Zhan Lan menggelengkan kepala: "Tidak, semuanya orang biasa. Aku tidak merasakan pemindaian atau gangguan kekuatan spiritual... Jika ada orang seperti itu, sebelumnya aku tidak akan bisa memindai pasukan 1.000 lebih ini. Orang itu pasti sudah mengkarantina area ini sepenuhnya."
Zheng Zhuo langsung lega. Dia berpesan pada Chu Xuan dan yang lain untuk tetap menunggu di tempat sampai dia melapor. Di tengah-tengah tim, terlihat 300 lebih korban luka yang masih bisa berjalan dan belasan korban luka parah yang masih hidup. Pemandangan mengerikan ini menjadi gambaran nyata perang: hampir di mana-mana terlihat anggota gerak yang patah, luka mereka hanya dibalut perban dan kain kasa. Bahkan ada yang sedang dibalut. Korban luka parah itu terlihat lebih mengenaskan: tidak hanya anggota badan patah, bahkan ada yang perut robek terbuka. Mereka beruntung belum mati. Selain itu ada 100-200 prajurit wanita yang berjaga-jaga atau membalut korban, namun terlihat sangat ketakutan. Tim ini ibarat anjing kehilangan rumah. Bandingkan dengan prajurit penjaga belakang yang justru lebih terlatih.
Zheng Zhuo dengan tergesa-gesa membalut lukanya. Sebelum sempat melakukan gerakan baru, keributan tiba-tiba terdengar dari sisi kiri tim. Kekacauan mulai menyebar dari sebelah kiri, disusul semburan pilar api. Seekor kumbang raksasa penyembur api muncul di sisi kiri formasi...
