"Anak muda yang hebat! Kau prajurit yang selamat dari Pasukan Mobilitas Keempat? Kami juga punya lebih dari seratus prajurit sisa Pasukan Mobilitas Keempat. Katanya pasukan mobilitas keempat, kelima, dan keenam semua rekrutan baru? Tapi gerakanmu lebih murni daripada veteran manapun... Baiklah, pemuda, perwira-perwiraku hampir semuanya tewas. Masih kurang satu sersan mayor... Sampai kau mati, kau yang jadi pelaksananya, Zheng Zhuo! Pimpin pasukan ini terus maju!"
Letnan Besi Lai Qi adalah komandan pasukan ini. Setelah Zheng Zhuo meledakkan kumbang api raksasa, dia segera memerintahkan prajurit untuk menyelamatkan Zheng Zhuo dari tepi kerumunan serangga. Kemudian dia memerintahkan pasukan untuk mundur sambil terus menembak, sampai semua orang mundur puluhan meter dari lubang cacing. Barulah dia memerintahkan prajurit untuk menyerang lubang cacing dengan bom nuklir mini. Dentuman dahsyat bergema, awan jamur kecil membubung ke udara, dan lubang cacing itu akhirnya runtuh total.
Kondisi Zheng Zhuo tidak terlalu baik. Salah satu lengannya tertusuk gigi tajam serangga, menembus tulang lengan utama. Untuk sementara waktu, lengan kanannya sama sekali tidak bisa bergerak. Bahkan dengan kemampuan regenerasi supernya, jika kerusakan sampai mengenai tulang, dia tidak bisa pulih sepenuhnya dalam waktu singkat. Cedera seperti ini membutuhkan setidaknya satu hari untuk pulih total.
Letnan Besi justru sangat terkesan dengan Zheng Zhuo. Dalam momen kritis ini, Zheng Zhuo tampil ke depan tidak hanya menghabisi kumbang api raksasa, tapi juga menyelamatkan organisasi Legiun yang longgar yang hampir bubar, sekaligus menyelamatkan nyawa semua orang. Oleh karena itu, setelah membasmi kumbang api ini, dia segera menyerahkan posisi sementara Sersan Mayor kepada Zheng Zhuo, sekaligus mempromosikannya menjadi Kopral.
“Namun sayangnya, Zheng Zhuo tidak terlalu mahir dalam mengatur pasukan skala besar. Dia lebih cocok sebagai komandan pasukan khusus yang ahli mengatur pertempuran 5-10 orang. Semua urusan organisasi tim diserahkan kepada Chu Xuan, Wang Xia, dan Ba Wang. Harus diakui, ketiga personel yang berasal dari latar belakang militer ini jauh lebih unggul dalam mengatur prajurit dibandingkan dirinya.”
“Sungguh BODOH.”
Chu Xuan terus-menerus menyeringai dingin dan mengejek. Dia dipenuhi rasa tidak hormat terhadap apa yang disebut Pasukan Sekutu Bumi ini. Untuk melawan ras alien yang mengandalkan keunggulan fisik dalam bertempur, para politisi dan perwira idiot itu malah mengerahkan infanteri untuk melakukan operasi pendaratan, itupun dalam kondisi hampir tanpa dukungan artileri berat atau pasukan mekanik darat. Koordinasi infanteri-artileri? Keunggulan daya tembak udara? Senjata teknologi tinggi? Semuanya tidak ada! Pasukan seperti ini hanyalah sampah militer yang berselimutkan nama teknologi tinggi masa depan! Para politisi dan pejabat tinggi itu jelas-jelas hanya mengirim mereka untuk mengorbankan diri!
“……Jika hanya sampai di situ mungkin masih bisa dimaklumi, tapi mereka bahkan tidak memiliki aturan militer dasar yang seharusnya... Ini benar-benar luar biasa, keberadaan pasukan seperti ini di dunia nyata pada dasarnya tidak realistis. Pasti ada aspek sejarah dunia ini yang tidak kita ketahui. Setelah kembali ke kapal perang antariksa, dengan statusmu sebagai Kopral seharusnya kita bisa mengakses internet. Saat itu aku akan memeriksa secara menyeluruh mengapa semua ini terjadi." Chu Xuan menopang dagunya dengan satu tangan. Ia bergumam pelan.
"Memang benar apa yang dikatakan. Tapi situasi saat ini harus kita lewati dulu, bagaimana? Apa tanggapan Pasukan Mobilitas Keenam?" Zheng Zhuo berkata dengan senyum getir. Dia benar-benar tak berdaya menghadapi kondisi Chu Xuan seperti ini.
Chu Xuan berkata datar: "Masih tersisa lebih dari 8.600 orang. Tapi 3.000 orang di belakang terjebak cacing tanah pasukan besar, maksimal 5.000 orang bisa bergabung dengan kita. Itupun sebagian besar dari mereka adalah prajurit terluka dan desersi tanpa kehendak bertempur... Jika bertemu serbuan lagi, kemungkinan kematian kita lebih dari 80% - kecuali kita menggunakan Green Devil Skateboard untuk melarikan diri."
Zheng Zhuo mengangguk, lalu menoleh ke Zhan Lan di sampingnya: "Sudah menemukan posisi tim lain? Jika mereka bisa menggunakan karantina kekuatan spiritual, seharusnya tidak terlalu jauh dari kita? Kecuali pengendali kekuatan spiritual mereka jauh lebih kuat darimu - tapi itu sepertinya tidak mungkin..."
Zhan Lan mengangguk: "Berada 20 kilometer dari sini. Ada area di kedalaman bumi sekitar 500 meter yang tidak bisa saya pindai. Tapi di luar area karantina, banyak sedang mengepung kita... Zheng Zhuo, jangan-jangan kamu ingin menyerang mereka?"
Zheng Zhuo tertawa kecil, dia meremas rambut Zhan Lan dan berkata, "Jangan khawatir, aku bukan orang yang sembrono. Jika aku tidak terluka, jika mereka berada tidak jauh di atas tanah, jika tidak ada serangga di sekitar mereka, aku bisa naik Green Devil Skateboard untuk menemui mereka... Tapi ada begitu banyak syarat 'jika' di sana. Hehe, sekarang kita justru harus menghindari mereka. Jangan takut aku akan berlari mengorbankan diri. Sebelum kembali hidup-hidup ke dunia nyata, aku belum tertarik untuk bunuh diri..."
Ba Wang terus memeriksa luka mengerikan di lengan kanan Zheng Zhuo. Darahnya sudah lama berhenti, tetapi kedalaman luka sudah mencapai tulang. Ba Wang menggelengkan kepala: "Tidak ada cara lain. Tulang lengan yang pecah berantakan dan tertusuk. Menurut kecepatan pemulihanmu saat ini, jika dalam dua belas jam tulangmu tidak difiksasi, maka kecuali mematahkannya lagi dan menyambung ulang, kemampuan regenerasimu akan memulihkan tulang ini dalam bentuk cacat. Haha, Zheng Zhuo, sepertinya kamu harus merasakan sakit sekali lagi."
Zheng Zhuo tersenyum getir tanpa bicara, membiarkan Ba Wang membalut lengannya dengan balut kuat.
Setelah Zheng Zhuo mendapatkan identitas Sersan Mayor, pada dasarnya dia sudah mulai memimpin seluruh pasukan. Meskipun hanya sisa pasukan yang berjumlah lebih dari seribu orang, namun setelah integrasi oleh Chu Xuan, terjadi peningkatan signifikan dalam distribusi pasukan dan formasi pergerakan. Kecepatan pergerakan seluruh pasukan meningkat drastis. Tinggi kematian pasukan penjaga belakang yang sebelumnya terus berkurang juga menurun, terutama saat melewati beberapa lereng bukit berbatu. Distribusi mikro nuklir olehnya dan Wang Xia yang meledak tepat waktu tidak hanya memblokir area tersebut, tapi juga membunuh banyak serangga. Yang mengejutkan, serangga yang tewas dalam ledakan ini ternyata masuk dalam perhitungan poin reward Tim Reinkarnasi. Namun setelah dirata-ratakan, setiap orang sebenarnya tidak mendapatkan banyak poin.
Bagaimanapun, kekuatan tempur dan efisiensi pergerakan pasukan terus meningkat. Para perwira senior juga melihat jelas hal ini. Letnan Besi Lai Qi, setelah beberapa kali pertahanan di lereng bukit, akhirnya mengesahkan secara resmi posisi Sersan Mayor pelaksana tugas Zheng Zhuo, sehingga kata "pelaksana tugas" akhirnya dihapus.
Lalu, setelah lebih dari satu jam kemudian. Semua orang bertemu dengan sisa-sisa pasukan terdepan dari Unit Manuver Keenam, sebenarnya yang disebut pasukan terdepan ini jelas-jelas adalah prajurit yang bahkan melemparkan senjata mereka, kecepatan lari mereka jauh lebih tinggi sehingga berhasil mendahului pasukan reguler dan menjadi pasukan terdepan, beberapa di antaranya bahkan sudah kehilangan akal. Mereka sama sekali tidak menghiraukan teriakan dan halangan dari prajurit Pasukan Hardcore, tetap berlari maju dengan wajah tertegun, sampai akhirnya Chu Xuan memerintahkan satu regu prajurit untuk menyemprotkan tembakan, membunuh setidaknya 100 orang, barulah prajurit pasukan terdepan ini akhirnya tenang, atau lebih tepatnya mulai diliputi ketakutan.
Luo Gendao melihat mayat-mayat cacat dari 100 orang itu, serta genangan darah yang mengalir di tanah, pemuda ini gemetar tak terkendali sambil bergumam: "Apakah pria ini iblis? Apakah dia tidak pernah ragu atau takut? Sial. Langsung saja memberi perintah. Mereka ini bukan serangga…"
Zheng Zhuo dengan lembut menepuk bahunya, sentuhan ini membuat pemuda itu nyaris melompat ketakutan. Setelah melihat jelas itu Zheng Zhuo, barulah ia melanjutkan pandangannya ke kejauhan dengan ekspresi rumit, sementara Zheng Zhuo perlahan berkata: "Dia memang seperti itu, sebenarnya sekarang dia sudah jauh lebih baik dibandingkan dulu... Hehe, aku tidak bisa menjelaskan bagian mana yang membaik, tapi setidaknya sekarang dia tidak akan memperlakukan anggota tim kita dengan metode penanganan seperti itu lagi. Dulu selain memperlakukan kita sama, bahkan pada dirinya sendiri pun dia bertindak serupa... Eh, aku yakin, dalam hatinya dia pasti sudah mulai merencanakan cara menghukummu. Entah dengan menyusun konspirasi untuk menjebakmu, atau membuat skenario agar kamu mati, sementara semuanya terlihat alami. Hehe, saat kamu mengarahkan senjata ke kami waktu itu, dia pasti sudah mulai merencanakan semuanya."
Luo Gendao langsung terkejut setengah mati, hampir berteriak: "Tidak mungkin! Waktu itu dia malah menyelamatkanku!" Teriakan dua kalimat ini membuat semua orang di sekitar langsung menatapnya. Luo Gendao kemudian menarik napas panjang dan berbicara dengan suara rendah.
"Makhluk ini bukan manusia! Baru muncul beberapa tanda-tanda awal, dia langsung menganalisis banyak hal. Belum lagi skenario berdarah dingin yang kejam itu, membunuh semua orang di tempat... Zheng Zhuo, aku tidak melakukan hal yang merugikan tim! Tindakan mengarahkan senjata ke mereka waktu itu cuma refleks spontan. Bukankah sebelumnya aku juga sudah berjuang mati-matian untuk tim?"
Luo Gendao jelas sudah sangat takut pada Chu Xuan. Ketika menyadari bahwa kejadian sebelumnya telah membuat Chu Xuan memiliki niat membunuhnya, tubuh pemuda itu langsung berguncang hebat. Ia menarik lengan kanan Zheng Zhuo dengan kuat, lalu berkata tergesa-gesa padanya.
Zheng Zhuo hanya merasakan sakit tajam di lengan kanannya, tapi tidak berusaha melepaskan tarikan Luo Gendao. Dengan tangan kiri, ia mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam bajunya. Setelah memberikan sebatang rokok ke Luo Gendao, barulah ia menyalakan rokoknya dan berkata perlahan: "Luo Gendao, aku tidak ingin berpanjang lebar. Hanya satu hal yang harus kau ingat: kita semua adalah sahabat yang berdiri bahu-membahu, rekan seperjuangan yang hidup dan mati bersama. Mungkin kau belum sepenuhnya memahami perkataanku ini, tapi cobalah renungkan - ketika kau hanya hidup untuk bertahan, rela mengorbankan dan mengkhianati segalanya, tidakkah kau merasa kesepian dan lelah?"
"Jadi terlepas dari apakah Chu Xuan menganggapmu sebagai unsur paling tidak stabil dalam tim, aku tetap berpikir demikian... Bahkan seorang yatim piatu sekalipun, pasti akan merasa kesepian dan lelah saat terluka, bukan?"
### Volume 4: Galaxy of Iron and Blood (I) Bab 8: Sersan Mayor dan Mempertahankan Tujuh Jam! (III)
Kesepian dan lelah?
Luo Gendao diam-diam menghisap rokoknya. Entah mengapa, setelah Zheng Zhuo menyebutkan kata "kesepian" dan "lelah", Luo Gendao tiba-tiba merasa takut melihat pria ini. Perasaan ini sulit digambarkan, seolah takut mendapatkan sesuatu, atau sangat berharap mendapatkan sesuatu yang tak terjangkau. Perasaan ini terlalu menakutkan, jadi dia langsung menuju ke tengah pasukan. Sesuai pengaturan sebelumnya, dia tetap melanjutkan tugas melindungi Zhan Lan.
Namun... kesepian dan lelah?
Pasukan terus bergerak maju. Unit militer "Hardened Veterans" akhirnya bergabung kembali dengan sebagian besar sisa prajurit Divisi Manuver Keenam. Seperti yang diperkirakan Chu Xuan, Divisi Manuver Keenam tersisa sekitar lima ribu lebih personel. Dari jumlah itu, hanya 40% (sekitar dua ribu prajurit) yang masih memiliki senjata dan bisa bertempur. Enam puluh persen sisanya ada yang terluka atau bahkan kehilangan senjata. Johnny Rico, protagonis film, telah tak sadarkan diri karena kehilangan terlalu banyak darah. Entah bagaimana caranya Chu Xuan menemukannya di antara ribuan orang. Sangat disayangkan, pahanya tertusuk gigi tajam serangga. Karena tidak memiliki kekuatan regenerasi kuat seperti Zheng Zhuo, nyawanya diperkirakan tidak akan terselamatkan jika tidak mendapat perawatan dalam 12 jam.
Setelah dua pasukan bergabung, perwira tertinggi adalah seorang mayor. Sayangnya, mayor ini sudah setengah tak sadarkan diri karena seluruh lengannya tercabut oleh serangga. Setelah berdiskusi, para perwira senior dari kedua pasukan memutuskan untuk menyerahkan komando kepada Letnan Besi Lacey. Dengan demikian, Zheng Zhuo diangkat sebagai sersan mayor kedua pasukan, pangkatnya naik dari kopral menjadi sersan, dan ikut serta dalam rapat singkat tingkat perwira.
"Apakah itu komandan regu yang kau tugaskan?" Lacey menepuk bahu Zheng Zhuo. Jari besinya menunjuk Chu Xuan yang sedang berbicara dengan beberapa operator komunikasi di kejauhan, lalu ke Wang Xia dan Ba Wang yang sedang memilih pengintai dan penembak utama di sisi lain. Terlihat jelas sang letnan besi sangat tertarik pada tiga personel militer profesional ini.
Zheng Zhuo mengangguk, "Ya. Mereka rekan seperjuangan yang lolos bersama saya dari kerumunan serangga. Ada maksud apa, Letnan?"
Lacey kembali menepuk bahunya, "Kalau begitu beri tahu mereka... sampai ajal menjemput, mereka akan menjabat sebagai kopral. Selain itu, segera hubungi kapal perang luar angkasa! Katakan pada para bajingan itu - jika tidak mengirim kapal penyelamat segera, mereka bisa menunggu laporan bertuliskan 'DILENYAPKAN TOTAL' nanti!"
Zheng Zhuo tersenyum getir. Melalui skill rantai jiwa Zhan Lan, dia sudah memahami situasi: Sisa pasukan Mobile ke-6 memang masih memiliki alat komunikasi antariksa berdaya tinggi yang relatif utuh. Sayangnya, kapal perang yang berhasil dihubungi sudah kabur dari orbit Kurendadu, dalam keadaan setengah rusak. Mustahil mengirimkan kapal penyelamat. Setelah lebih dari 20 menit berkomunikasi, perasaan dikhianati oleh Federasi Bumi mulai menyelimuti hati para perwira.
Tak lama kemudian, sekitar 10+ menit, petugas komunikasi akhirnya mendapat respons. Tak semua pejabat Federasi Bumi itu idiot. Menyaksikan kehancuran massal armada antariksa dan korban pasukan darat yang mencapai 80%, mereka akhirnya mengerahkan pasukan cadangan. Menurut info terakhir, dalam 7 jam kapal penyelamat dan bomber pertama akan tiba di Planet Kurendadu. Tugas mereka adalah bertahan hidup di medan perang selama 7 jam.
Letnan Laiqui yang terbuat dari besi masih memiliki kontrol diri yang cukup baik, setidaknya dia tidak kehilangan muka dengan melesat ke udara sambil memaki. Namun para perwira lainnya tidak memiliki pengendalian diri seperti itu. Mereka memaki-maki pejabat tinggi pemerintah sebagai sampah yang dibesarkan dengan makan kotoran. Perlahan-lahan mereka mulai mengamuk. Memang bisa dimaklumi, setiap menit tambahan di planet ini berarti sepuluh nyawa melayang. Semua orang secara tidak langsung telah dikepung oleh serangga. Saat serangga-serangga itu menyelesaikan pengepungan, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menarik pelatuk senjata api di tangan mereka sampai akhirnya terpotong-potong dan dimakan oleh serangga.
Laiqui menatap Zheng Zhuo: "Sersan Mayorku, apa usulanmu? Wajahmu penuh beban pikiran. Katakan saja apa yang ingin kau sampaikan."
(Zhan Lan, hubungkan kesadaranku dengan Chu Xuan...)
Zheng Zhuo yang baru saja dipanggil Laiqui segera berkomunikasi dengan Zhan Lan melalui kesadaran. Gadis itu jelas-jelas terus mengincarnya, sehingga ketika ide tersebut baru terlintas di pikirannya, kesadarannya sudah tersambung dengan kesadaran Chu Xuan.
(...Pada dasarnya seperti inilah situasinya. Aku tahu pasti kau sudah memikirkan cara. Entah mengirim umpan atau memisahkan pasukan yang terluka. Yang jelas, ucapkanlah rencana di hatimu...)
"Kalau begitu..." Zheng Zhuo terpana selama sekitar dua puluh detik lebih. Orang-orang di sekitarnya mengira dia sedang menyusun kata-kata. Kemudian Zheng Zhuo mengulangi perkataan Chu Xuan: "Tidak boleh memencar-mencarkan pasukan. Jumlah pasukan kita sekarang sudah sangat sedikit. Untuk melawan serangga, kita harus mempertahankan Keunggulan daya tembak. Selain itu, kita juga tidak boleh meninggalkan korban luka karena akan sangat menghancurkan semangat juang. Ini bisa membuat militer yang sudah hampir kehilangan moral sama sekali menjadi kacau balau... Kita hanya bisa bertahan secara pasif. Baru saja para intel militer telah menemukan sebuah bukit kecil. Dengan menaiki lereng bukit di samping kita dan terus berjalan ke atas selama sekitar satu jam, kita bisa mencapai puncak gunung itu. Hanya ada satu jalur pendakian, dan jalur itu juga tidak terlalu lebar. Namun puncaknya relatif luas, berbentuk seperti 'mulut sempit tetapi dalamnya luas'. Asalkan kita bisa mempertahankan jalur pendakian itu dengan kuat, dan mengirim beberapa prajurit untuk menghadapi serangga terbang di langit, kemungkinan besar kita bisa bertahan selama tujuh jam ini..."
Lai Qi mengerutkan alis dan merenung beberapa detik sebelum berkata: "Masa ketika jumlah kematian prajurit paling banyak adalah saat perjalanan militer. Banyak permukaan tanah yang akan runtuh saat diinjak. Serangga di bawah akan melahap atau membunuh semua prajurit yang terjatuh... Dengan durasi perjalanan satu jam, setidaknya 1.000 hingga 2.000 prajurit akan tewas. Mengapa tidak memilih untuk bertahan di sekitar sini saja? Meskipun medan di sini tidak sebagus puncak gunung itu, tetapi lokasinya yang terbuka juga mudah membentuk Keunggulan daya tembak, bukan?"
Setelah mendengar perkataan itu, Zheng Zhuo tiba-tiba mendengar helaan napas tipis Chu Xuan dalam kesadarannya. Lewat kesadaran, Chu Xuan dengan jelas menyatakan ketidakpuasan terhadap proposal ini. Sama seperti militer yang tidak memiliki senjata berat dan pengetahuan dasar pertempuran, perwira tinggi tampaknya juga tidak memahami taktik atau pengetahuan umum perang. Mereka mungkin terlatih dengan baik, namun pelatihan hanya terbatas pada level pertempuran individual, sama sekali tidak berguna untuk strategi perang besar. Inilah pemikiran yang muncul dalam benak Chu Xuan.
"Karena permukaan tanah... Yang paling kami takuti bukanlah serangan massal serangga dari kejauhan. Dengan daya tembak terkumpul dari lebih dua ribu orang, bahkan kumbang penyembur api pun tidak bisa mendekat dari jarak jauh. Akumulasi tembakan ini cukup untuk menghancurkan serangga apapun yang bertarung jarak dekat, termasuk serangga terbang berkecepatan tinggi. Namun di sisi lain, kelemahan kami adalah dalam pertarungan jarak dekat - satu serangga bisa mencabik sepuluh prajurit kita. Bagaimana serangga bisa mendekati kita? Hanya lewat serangan mendadak dari bawah tanah! Begitu kita menetapkan posisi, serangan bawah tanah ini akan terus berlanjut. Lokasi pertahanan militer akan kehilangan semua unsur keamanannya... Tapi di puncak gunung berbeda. Dengan ketinggian dan jumlah batuan di sana, hanya tempat itu yang bisa bertahan dari serangan mendadak serangga. Jadi kita harus segera bergerak, jangan biarkan serangga mengunci posisi kita. Jika tidak, serangan bawah tanah akan segera dimulai!"
Perintah pergerakan pasukan tersampaikan ke seluruh tentara dalam lima menit. Para letnan yang terdiam membeku sama sekali tidak bisa menemukan sanggahan, sehingga mereka terpaksa menyerahkan kendali penuh pasukan kepada Zheng Zhuo dan kawan-kawan. Baru setelah Zheng Zhuo pergi cukup lama, Letnan Besi Lai Qi baru terkesima berkata pada para perwira lain: "Sepertinya aku merekrut komandan regu yang luar biasa. Orang ini layak masuk Staf, tidak... mungkin para idiot di Staf pun masih kalah darinya..."
Bagaimanapun, kemampuan Zheng Zhuo atau lebih tepatnya Chu Xuan dengan mudah diakui para perwira. Dalam perjalanan selanjutnya, kendali nyata atas seluruh pasukan telah beralih ke tangan tim reinkarnasi. Bersamaan dengan itu, pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan, formasi penembak utama yang diorganisir Ba Wang, serta regu intai pimpinan Wang Xia - setelah dikombinasikan, pasukan ini mulai menunjukkan kemampuan tempur sesungguhnya. Latihan para prajurit sebenarnya cukup mumpuni, hanya saja mereka belum paham cara bergerak kompak dalam pertempuran.
"Pada dasarnya situasi sudah jelas."
Chu Xuan terus mengontrol pergerakan pasukan melalui operator komunikasi. Anehnya dia masih sempat mengobrol santai dengan Zheng Zhuo, dengan ekspresi wajah seperti menganggap hal itu wajar-wajar saja.
“Peradaban Bumi di era antariksa ini memang memiliki kekurangan. Dari percakapan dengan beberapa orang sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa Perang Dunia Ketiga ratusan tahun yang lalu hampir menghancurkan seluruh planet. Pemerintah Federal Bumi yang terbentuk kemudian secara ketat mengontrol segala kemungkinan pemicu perang, sehingga selama ratusan tahun berikutnya tidak terjadi konflik. Meskipun teknologi sipil berkembang, teknologi militer justru ditekan oleh pemerintah federal dalam waktu lama. Tidak hanya itu, teori militer, komposisi pasukan, dan latihan militer telah menjadi sangat menyimpang. Bisa dikatakan, pemerintah Bumi di era ini hampir melupakan perang karena manusia tidak mungkin lagi berperang melawan sesamanya. Baru ketika menghadapi ras alien, mereka menyadari betapa rendahnya teknologi perang dan kualitas militer yang mereka miliki...”
“Ini adalah alur cabang, Zheng Zhuo! Meski belum bisa dipastikan, membantu Federasi Bumi mendapatkan kembali kualitas militer dan teknologi militer - alur cabang seperti ini setidaknya level B ganda, bahkan mungkin level 3!”
