Karakter Ling Dian selamanya dingin dan acuh tak acuh, hal ini berbeda dengan dingin dan acuh tak acuh khas Chu Xuan. Dinginnya lebih mirip insting tempur alami, selalu menempatkan diri sebagai pengamat dari kejauhan. Dengan cara ini, dalam operasi tembak runduk jarak jauh, dia takkan pernah kehilangan fokus, sekaligus bisa menyerang musuh dengan sikap paling tenang.
Setelah menerima perintah dari Zheng Zhuo, pria ini tanpa ragu langsung menuju lokasi yang ditentukan di peta pemindaian kekuatan spiritual. Dia membidikkan senapan runduk Gauss ke arah mulut gua. Untuk berjaga-jaga, dia sengaja mengisi peluru terakhir - bom Gauss - ke dalam laras senapan. Kemudian dia berjongkok diam-diam mengawasi gua di kejauhan, dikelilingi serangga penggali berukuran raksasa. Namun wajah Ling Dian tetap tenang, seolah serangga-serangga itu tidak ada. Dia hanya terus berjongkok diam di tempat.
Ketika Luo Gendao mendekati Ling Dian, pemuda ini masih terus menghindari serangga penggali di sekitarnya dengan sangat hati-hati. Ekspresinya seolah menyentuh sedikit saja serangga itu akan langsung diserang. Kebetulan anggota tim Senzhou yang dia gendong - pengendali kekuatan spiritual - juga terus menjerit-jerit. Dua pengecut ini benar-benar cocok. Dengan susah payah mereka akhirnya sampai di dekat Ling Dian. Beruang kartun itu langsung duduk terjatuh di tanah, terlihat sama sekali tidak ingin bergerak lagi.
“Mo Ni……Mo Ni! Mo Ni……” Robot Beruang Kartun mulai mengeluarkan suara konyol itu dari mulutnya.
Ling Ding dengan suara datar berkata: "Pengendali kekuatan spiritual yang kau bawa di tangan? Suruh dia menggunakan rantai jiwa..."
Luo Gendao sepertinya baru tersadar, dia kembali "Mo Ni" dua kali ke Nikaya Bin yang digantung di tangannya, baru menghubungkan kesadarannya dengan Ling Dian. Pemuda itu bertanya dengan hati-hati: "Ling Dian, katanya kau seorang pembunuh... Kau tidak pernah takut? Takut mati. Takut dibunuh..."
Ling Dian tidak menoleh dan berkata: "Takut, semua orang takut mati. Orang yang tidak takut mati sudah dekat dengan kematian... Tapi dibandingkan mati, aku lebih takut kehilangan sesuatu yang penting..."
Luo Gendao langsung tertarik, dia buru-buru bertanya: "Apa? Apa yang kau takutkan kehilangan?"
"Misalnya... sahabat, atau... masa depan!" Ling Dian berkata dengan diam.
"Sahabat masih kumengerti, maksud masa depan apa? Artinya tidak ada masa depan? Maksudmu mati di dunia film horor ini? Begitukah maksudmu?" Luo Gendao penasaran.
"Tidak, masa depan maksudnya... sandaran atau alasan untuk tetap hidup, aku tidak ingin kehilangan alasan untuk bertahan hidup ini." Ling Dian berjongkok seperti patung batu tak bergerak. Suaranya mengalir ke kesadaran Luo Gendao melalui rantai jiwa.
"Alasan... untuk hidup?"
Selain percakapan antara Ling Dian dan Luo Gendao, setelah Zheng Zhuo menyerahkan anggota Tim Senzhou kepada orang lain, akhirnya dia berhadapan langsung dengan pasukan lautan serangga. Dibandingkan dengan pertempuran melawan serangga di planet induk sebelumnya, kali ini Zheng Zhuo mengeluarkan seluruh kemampuannya. Selain "ledakan" dan "Penghancur", dia bahkan telah menggunakan sinar pedang Tiger Soul. Ditambah statistik sepuluh kali lipat dari orang biasa serta kecepatan Qinggong-nya, saat mendekati serangga-serangga ini, para serangga penggali bahkan tidak sempat bereaksi. Satu tebasan pedangnya langsung membelah puluhan serangga menjadi serpihan.
Zheng Zhuo terus berlari ke depan dengan menginjak-injak serpihan serangga ini. Mengikuti arah peta pemindaian kekuatan spiritual di pikirannya, dia menyusup melalui gua kecil di samping alun-alun besar, lalu terus menerobos beberapa jalur. Dengan cara ini, dia berputar mengelilingi rute besar menuju belakang Brain Bug, mengarahkannya ke alun-alun besar tempat Ling Dian berada. Selanjutnya... Semuanya tergantung pada Ling Dian. Hidup atau mati, akhir nasib semua orang, semuanya bergantung pada apakah tembakan tombak Ling Dian ini bisa mengenai sasaran.
"Zhan Lan. Selain medan, tandai juga distribusi semua serangga... Jika tidak sanggup sendirian, mintalah bantuan Xue Ling'er. Aku perlu tahu posisi semua tipe serangga. Sebelum mendekati Brain Bug, aku sama sekali tidak boleh bertemu serangga Pasukan Pengawal..." Zheng Zhuo berbicara melalui hubungan mental kepada kedua gadis tersebut.
Dengan cepat, berkat kerjasama dua pengendali kekuatan spiritual, seluruh serangga di terowongan kedalaman bumi berhasil dipetakan satu per satu. Selain serangga penggali, kumbang penyembur api, bahkan beberapa serangga terbang yang menempel di langit-langit tebing beberapa bagian. Selain itu, serangga Pasukan Pengawal juga telah ditandai satu per satu. Dengan Brain Bug sebagai pusat, wilayah sejauh seribu meter dipenuhi serangga penggali berkulit hitam legam ini, namun kecepatan dan kekuatan mereka jauh melebihi serangga penggali biasa.
Zheng Zhuo terus mengamati peta pemindaian kekuatan spiritual sambil berlari. Sayangnya, di jalur menuju Brain Bug setidaknya akan menghadapi tiga kelompok Pasukan Pengawal ini. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat ekor. Terhadap serangga yang hampir kebal terhadap ketajaman Jiwa Harimau ini, kekhawatiran terbesarnya bukanlah kerusakan yang mungkin ditimbulkan - baik dari segi kecepatan maupun refleks, serangga ini hampir mustahil melukainya. Yang benar-benar dikhawatirkannya adalah perlambatan gerakannya oleh serangga-serangga ini.
Karena tujuan perjalanannya adalah mengusir Brain Bug. Jika Brain Bug sempat berpindah melalui jalur lain, tim yang terkepung serangga ini kemungkinan besar akan mengalami korban jiwa. Penyergapan Ling Dian juga menjadi sia-sia. Meski dia yang paling tak perlu dikhawatirkan di antara semua orang, kemungkinan terluka atau tewas dalam kepungan Pasukan Pengawal dalam jumlah besar tetap meningkat drastis. Oleh karena itu, sebelum mengusir Brain Bug, kecepatannya tidak boleh terhambat.
“……Serangga Pasukan Pengawal ini seluruh tubuhnya dilapisi cangkang sekeras ini, satu-satunya pengecualian adalah mata dan area persendian mereka, terutama bagian sendi. Sekeras apapun cangkangnya, begitu persendian diserang akan langsung terdistorsi. Inilah kesempatanmu... Menurutku, tanpa menggunakan Tiger Soul, efek serangan 'ledakan'-mu justru lebih merusak bagi serangga-serangga ini.”
“Memang benar kata-katamu... Tapi bagaimana perasaanku menurutmu jika harus merobek serangga dengan tangan kosong, padahal ada senjata legendaris di genggaman?”
Zheng Zhuo benar-benar tidak nyaman dengan proposal Chu Xuan. Pikiran pria ini terlalu rasional. Meski dia mengerti bahwa merobek persendian serangga Pasukan Pengawal dengan kekuatan dahsyat mungkin lebih efektif daripada menggunakan pedang Tiger Soul, tetap saja terasa aneh melakukannya saat senjata legendaris itu tersedia. Chu Xuan mengajukannya tanpa beban - inilah perbedaan antara rasionalitas absolut dan cara berpikir orang biasa seperti dirinya.
Zheng Zhuo merasa terus bergumam dalam hati, namun maju harus tetap maju. Ia melaju cepat melalui beberapa saluran kecil. Dari peta pemindaian kekuatan spiritual yang disediakan Zhan Lan, kawanan serangga tempat Brain Bug berada ternyata perlahan berhenti. Ini bukan kabar baik, setidaknya tanda ini bisa diartikan Brain Bug telah menemukan rencana mereka dan mulai ragu-ragu mendekati kelompok ini. Jarak Zheng Zhuo dengan Brain Bug kini masih sekitar 10.000 meter lebih. Di antara mereka terdapat sekitar tiga tim Pasukan Pengawal serangga - inilah pos pemeriksaan terakhir yang harus ditembus!
"Hantam saja! Sudah tidak bisa ragu lagi!"
Zheng Zhuo meneriakkan pekikan keras. Dengan mengacungkan pedang Tiger Soul, ia menerobos ke ujung saluran. Sepanjang jalan dihujani serangan kilat. Puluhan serangga penggali yang baru muncul langsung terbelah oleh pedangnya. Zheng Zhuo menginjak anggota gerak mereka yang masih menggeliat sambil terus berlari ke depan. Di depannya, tim pertama Pasukan Pengawal serangga telah muncul. Tiga serangga penggali hitam legam ini jelas lebih besar dari serangga di sekitarnya. Seolah memiliki sedikit kecerdasan, mereka berdiam statis di tengah kerumunan serangga, tidak gelisah seperti yang lain.
Kecepatan Zheng Zhuo benar-benar luar biasa, dia menendang tanah dan melompat tinggi ke udara, kemudian terjun bebas dari ketinggian lima enam meter. Tebasan pertama pedangnya langsung membelah puluhan serangga penggali di depan Pasukan Pengawal serangga. Kekuatan penghancur sinar pedang sama sekali tidak bisa ditahan oleh serangga-serangga ini. Namun ketika sinar pedang menghantam cangkang hitam legam Pasukan Pengawal serangga, memercikkan cahaya seperti bunga api logam yang saling bertabrakan. Sinar pedang hanya masuk beberapa fen ke dalam cangkangnya, lalu berhenti total di udara. Zheng Zhuo pun mendarat di tanah.
"Ternyata memang tidak bisa, apakah kekuatan sinar pedang masih kurang? Atau tenaga yang kukeluarkan terlalu kecil?"
Hati Zheng Zhuo sedikit ragu, tapi dia tahu ini bukan saatnya untuk memikirkan hal-hal itu. Dari segala penjuru, gerombolan serangga penggali mulai mengepung. Suara kepakan sayap juga terdengar dari udara, pertanda serangga terbang mulai turun. Zheng Zhuo sadar jika tetap disini akan terkepung habis. Tanpa pikir panjang, dia mengaktifkan skill "Ledakan". Kaki kanannya menginjak keras hingga batu di bawahnya retak berantakan. Dengan lompatan dahsyat, tubuhnya melesat melewati barisan Pasukan Pengawal serangga dan mendarat di belakang mereka.
Tiga serangga Pasukan Pengawal, kecuali serangga pertama yang dihantam pedang dengan keras hingga terlihat tidak sadar, dua serangga lainnya malah mengembangkan sayap kecil di punggung mereka dan melompat. Ketinggian lompatan kedua serangga Pasukan Pengawal ini hanya sedikit di bawah Zheng Zhuo, selisihnya sekitar dua meter lebih. Capit serangga Pasukan Pengawal nyaris menyapu muka Zheng Zhuo. Kemudian Zheng Zhuo terbang ke depan sementara serangga Pasukan Pengawal jatuh ke bawah. Hembusan angin berbau amis sesaat itu saja telah membuat punggung Zheng Zhuo basah oleh keringat dingin...
