Wang Xia terkejut sebentar, lalu langsung membongkar bom tanpa bertanya. Dengan keahliannya, dia dengan mudah memisahkan penyimpan energi dalam dari tubuh bom plasma. Tangan-tangannya gemetar hati-hati - satu kesalahan kecil saja bisa membuat ledakan dahsyat yang akan melenyapkan seluruh kelompok yang sudah susah payah melarikan diri sampai sini.
Setelah cukup lama, akhirnya ia berhasil melepaskan penyimpan energi dalam dari tubuh utama ledakan. Saat itu punggungnya sudah basah keringat dingin. Setelah menyerahkan potongan logam perak keperakan kecil ini kepada Zheng Zhuo, Wang Xia segera beralih membongkar granat plasma lainnya. Ranjau plasma dan bom waktu plasma juga telah dia letakkan di samping. Konsentrasinya kini sepenuhnya terfokus, kedua tangannya bergerak cepat seperti terbang. Kecuali saat melepas penyimpan energi dalam dan tubuh utama ledakan yang agak lambat, proses pembongkaran lainnya hanya memakan waktu puluhan detik saja.
Energi dalam Zheng Zhuo sudah lama habis total. Benar-benar kosong sama sekali, tidak tersisa sedikitpun energi dalam maupun energi vampir di seluruh tubuhnya. Satu-satunya yang tersisa hanyalah sisa-sisa energi di dalam cincin. Namun sisa energi yang sedikit ini sama sekali tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa Ba Wang. Baru beberapa menit mentransfer, energinya sudah benar-benar lenyap. Dengan putus asa, ia memaksakan setiap helai energi dalam yang baru terbentuk di tubuhnya untuk terus dialirkan ke tubuh Ba Wang. Namun seberkas energi tipis ini sama sekali tidak berguna. Perlahan-lahan, suhu tubuh Ba Wang mulai turun lagi.
"Wang Xia!" Zheng Zhuo hampir meneriakkan namanya, matanya memerah bukan karena kemarahan melainkan kepanikan yang membuat qi dan darahnya bergejolak. Pada saat itu, Wang Xia telah mengambilkan penyimpan energi dalam. Tanpa melihat sekeliling, Zheng Zhuo langsung menyedot energi tersebut ke dalam tubuhnya. Granat plasma ini menyimpan sekitar 20% energi dalam tubuhnya. Begitu terserap, tubuhnya langsung terasa lebih ringan. Tanpa berpikir panjang, ia meraih tangan Ba Wang dan mulai mentransfer energi dalam ke tubuh pria itu. Perlahan kulit Ba Wang kembali memerah dan napasnya mulai teratur.
Dua puluh persen energi dalam. Itupun 20% energi Qigong Hunyuan Yiqigong yang baik kualitas maupun kuantitasnya sangat besar. Setidaknya cukup untuk menjamin status 'Penghancur' Zheng Zhuo selama dua detik. Maka tanpa ragu ia mengalirkan energi dalam tersebut ke tubuh Ba Wang, khususnya memusatkannya di area saluran dada untuk meningkatkan tekanan jantung. Aliran darah yang sedikit itu dipompa lebih cepat ke seluruh tubuh.
Tak lama kemudian, mata Ba Wang perlahan membuka. Pria utara yang bersemangat itu mencoba menggerakkan tubuhnya setelah sadar, namun rasa sakit tajam di dadanya membuatnya langsung menyerah. "Sial," gumamnya sambil terkekeh, "sehari-hari main senjata, hari ini malah dimainkan senjata. Kalian baik-baik saja? Zheng Zhuo..."
Zheng Zhuo mengoperasikan energi dalam namun tidak bisa membalas, dia hanya bisa berteriak panik dalam hati memanggil rantai jiwa Zhan Lan. Ternyata Zhan Lan terus memantau kondisi emosionalnya, begitu panggilan itu muncul, dia segera menghubungkan kesadaran Zheng Zhuo dengan kesadaran Ba Wang. Zheng Zhuo buru-buru berkata: "Rilekskan tubuhmu. Tenang, kita akan segera kembali ke ruang 'Dewa Utama'. Di sana kita masih bisa bertempur bahu membahu... Sial, Saudara seperjuangan, jangan mati! Kita sudah janji akan kembali ke dunia nyata dengan tubuh dan kemampuan manusia super, masih harus mendampingiku menantang Tim Reinkarnasi Iblis dan Tim Reinkarnasi Dewa terkuat, masih harus membantai semua sampah di dunia bereinkarnasi ini! Saudara seperjuangan, jangan tinggalkan kami!" Saat mengucapkan ini, mata Zheng Zhuo terasa perih. Air mata hampir menetes deras.
Ba Wang membuka bibirnya yang pecah-pecah dan tersenyum pahit: "Sial. Siapa yang bisa tidak mati? Bukankah bahkan 'orang suci' yang menciptakan dimensi ruang ini sudah mati? Orang biasa seperti kita seharusnya sudah lama mati di dunia ini... Kalau bukan karena kau. Kita semua sebenarnya sudah mati, bisa bertahan hidup selama ini, bisa menemanimu berpetualang berkali-kali, bisa membunuh dengan penuh kebebasan, bahkan menciptakan wanita super cantik untuk bermain beberapa hari, aku sudah puas... Saudara seperjuangan, mungkin mulai sekarang aku tidak bisa lagi menemani kalian. Jika masih ada kesempatan... Sungguh ingin pergi ke dunia nyata bersama kalian. Daging asap nenekku, aromanya..."
Sebelum selesai bicara, Chu Xuan tiba-tiba menghantam bagian belakang kepalanya dengan pukulan keras, lalu pria itu berkata datar: "Udara di gua ini terbatas, lebih baik tidak banyak bicara. Mari berkomunikasi dengan kesadaran. Selain itu lukanya tidak memungkinkan dia banyak bicara..." Pria ini tampaknya sama sekali tidak memahami konsep emosi, tetap dingin menghadapi segala situasi.
Zheng Zhuo tidak banyak bicara, ia hanya terus mengalirkan energi dalam ke tubuh dingin Ba Wang. Meski enggan mengakui, darah dalam tubuh Ba Wang semakin melemah. Detak jantungnya hanya bisa dipicu oleh energi dalamnya, namun semakin pelan. Setiap kali hanya berdenyut saat energi dalam melintas. Akibatnya, konsumsi energi dalamnya semakin kritis. Entah bisakah bertahan sampai waktu yang tersisa ini.
Kenangan Ba Wang bersama anggota tim terus berganti dalam pikiran Zheng Zhuo. Pria jujur ini selalu memikirkan setiap anggota. Tawanya yang riang menghilangkan kecanggungan tim. Teknik penyemprotan tembakannya membantu tim melewati bahaya berulang kali. Tanpanya, jaringan tembakan tak lagi utuh. Saat paling bahagia justru saat menukar garis keturunan serigala - senyumnya polos seperti anak kecil...
"Sial, jangan mati! Bagaimanapun juga tidak boleh mati!"
Zheng Zhuo saat ini sudah tidak peduli apapun. Begitu energi dalam tubuhnya habis, dia langsung meraih ke belakang dan menggenggam sebuah alat penyimpan energi dalam. Dia menyedotnya dengan ganas, lalu mentransfer energi dalam tersebut ke seluruh tubuh Ba Wang. Setelah energi dalamnya habis, dia kembali meraih alat penyimpan. Proses ini berulang beberapa kali, tak terasa berapa lama waktu telah berlalu. Ketika energi dalamnya habis lagi dan tangannya meraih ke belakang, dia terkejut menemukan tidak ada lagi alat penyimpan energi dalam di belakangnya. Dia menoleh ke belakang, melihat semua orang di dalam gua terlihat lesu. Hanya Chu Xuan dan Wang Xia yang masih berusaha membuka mata menatapnya. Di kaki Wang Xia sudah tergeletak semua bom plasma yang telah dibongkar. Setiap bom plasma telah digunakan sepenuhnya. Dengan kata lain, tidak ada lagi cadangan energi dalam tersisa.
"Tidak mungkin! Waktu itu ada begitu banyak bom plasma!" Zheng Zhuo panik. Dia mengangkat Wang Xia, tapi segera meletakkan pria itu kembali ke tanah. Sepuluh kuku jari Wang Xia sudah terkelupas semua. Bom yang seharusnya dibuka dengan alat khusus itu terpaksa dibongkar dengan tenaga kasar setiap kali karena keterbatasan waktu. Dalam kondisi seperti itu, kuku-kukunya terbalik semuanya. Yang mengejutkan, dia sama sekali tidak mengeluarkan erangan kesakitan.
Zheng Zhuo merasa panik sampai ingin menangis, sama sekali tidak terpikir solusi lain. Hanya Chu Xuan yang diam-diam menunjuk robot beruang kartun di kejauhan, lalu berkata datar: "Masih tersisa tujuh menit empat puluh dua detik. Aku tidak tahu berapa lama Ba Wang bisa bertahan... Tapi jika kau tidak terus memasukkan energi dalam ke tubuhnya dalam dua puluh detik, kematiannya sudah pasti."
Zheng Zhuo menoleh dan melihat kulit Ba Wang mulai memucat kebiruan. Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari ke robot beruang kartun. Robot itu hanya sempat mengeluarkan suara aneh "Mo Ni" sebelum dirobohkan dari belakang. Badannya terasa berat, matanya berkunang-kunang, lalu tak bisa bergerak sama sekali.
Reaksi Zheng Zhuo sangat tegas. Ia mencengkeram punggung robot beruang kartun itu dan menyobeknya dengan kasar, mengambil tabung penyimpan energi dalam. Dengan ganas ia menyedot sisa energi yang ada, lalu berlari kembali ke arah Ba Wang sambil berteriak: "Chu Xuan, dua orang untuk Luo Gendao bunuh satu, sisanya untukmu... Pastikan Xue Ling'er selamat, kumohon!"
Zheng Zhuo sangat memahami watak Chu Xuan. Pria ini pasti tidak akan melakukan hal yang sia-sia, segala sesuatu akan diselesaikan hingga tingkat paling ekstrem. Salah satu prinsip jelasnya adalah mengenai urusan kepentingan, terutama yang berkaitan dengan kepentingan tim. Oleh karena itu dia mengutarakan hal ini. Satu-satunya ketakutannya adalah jika demi kepentingan tim, Chu Xuan akan membunuh Xue Ling'er. Inilah situasi yang tidak bisa diterimanya.
Tanpa menunggu jawaban Chu Xuan, Zheng Zhuo langsung berlari ke sisi Ba Wang dan terus memasukkan energi dalam ke tubuhnya. Denyut jantung Ba Wang sudah sangat lemah. Jika terlambat beberapa detik lagi dalam memasukkan energi dalam, pria tangguh ini mungkin sudah tewas. Kali ini Zheng Zhuo benar-benar tidak menahan diri lagi. Dengan sekuat tenaga dia memompa energi dalam ke tubuh Ba Wang. Meskipun energi dalamnya sendiri sebenarnya sangat tipis, dia tetap memaksakan diri untuk terus memasukkan sisa-sisa energi dalam yang tersisa di tubuhnya ke tubuh Ba Wang. Perlahan-lahan, dia tidak menyadari berapa lama waktu telah berlalu atau apa yang terjadi di sekitarnya. Ketika sadar kembali, barulah dia menyadari dirinya sempat tak sadarkan diri tadi.
Zheng Zhuo melihat sekeliling dan tubuhnya dengan cermat. Saat ini dia melayang di udara, tubuhnya dibungkus bola cahaya, dan di sekitarnya terdapat beberapa bola cahaya lain yang mengambang. Setiap bola cahaya berisi seseorang. Setelah berpikir, tiba-tiba hatinya berdebar kencang, baru sadar bahwa dia sudah berada dalam dimensi Sang Tuan. Dengan perasaan cemas yang berulang, akhirnya dia memberanikan diri melihat ke bawah. Selain Luo Li kekasihnya yang langsung terlihat...
Wanita Ba Wang juga jelas terlihat berdiri di bawah. Wanita ini juga menatap ke suatu arah di udara dengan mata berlinang air mata...
### Volume 5 Serangan Diam-diam Biohazard (1) Bab 1 Lonjakan Kemampuan Ekstrim (1)
Setelah Zheng Zhuo dan lainnya mendarat dari udara, ternyata Ba Wang bukanlah orang terakhir yang turun. Luka-lukanya pasti yang paling parah di antara semua orang, namun dibandingkan dengan dua personel yang telah membuka kunci genetik, lukanya justru yang paling mudah disembuhkan. Meski hanya luka fisik semata, dibandingkan dengan masalah genetik yang harus diatasi dua orang lainnya, luka seperti ini sungguh sangat ringan.
Zheng Zhuo melihat wajah Ba Wang yang memancing amarah, ia benar-benar menghantam bahu Ba Wang dengan pukulan keras. Tentu saja ia mengendalikan tenaganya, jika tidak bahu Ba Wang pasti akan pecah berantakan. Lalu ia menggenggam bahu Ba Wang sambil tertawa terbahak: "Sial, kau benar-benar membuat kami kaget waktu itu... Kau malah mengoceh omongan menyedihkan sialan itu, dasar..."
Seketika Zheng Zhuo tak tahu harus berkata apa lagi. Ia hanya bergumam pelahan beberapa kali, lalu menepuk bahu Ba Wang: "...Jangan lagi ucapkan kata-kata menyedihkan seperti itu. Mari kita semua kembali hidup ke dunia nyata, sahabat..." Usai bicara, ia menoleh dan berjalan mendekati Luo Li.
"Seperti biasa, besok siang kita berkumpul di alun-alun. Urusan lain kita bicarakan saat itu... Chu Xuan, jangan begadang lagi membaca berkas. Masalah apa pun kita putuskan setelah berdiskusi besok. Semalaman juga tak akan memberimu pencerahan lebih, kan? Kita semua sudah lelah, istirahatlah yang cukup!"
Zheng Zhuo berbicara tanpa menoleh. Lalu ia memeluk Luo Li dan berjalan menuju ruangannya.
Luo Li memperhatikan ekspresi Zheng Zhuo dengan ingin tahu. Ia berbisik heran: "Kau sampai ingin menangis karena terharu?"
Zheng Zhuo segera melotot padanya dan berkata, "Apa maksudmu terharu sampai menangis? Kau pikir aku pria pengecut seperti itu? Sial... kita semua tidak mati... kita semua tidak mati!" Saat mengucapkan ini, dia malah meletakkan kepalanya di bahu Luo Li. Sudut matanya ternyata menggenang sedikit air mata.
Luo Li sempat membeku sejenak, lalu dengan lembut memeluk kepala Zheng Zhuo. Mereka berdua pun masuk ke dalam rumahnya. Setelah menutup pintu besar dengan tumit, barulah dia meletakkan kepala Zheng Zhuo di dadanya. Gadis kecil ini berbisik, "Tak apa... pria juga boleh menangis kadang-kadang, apalagi di saat seperti ini..."
Pria boleh menangis untuk sesuatu... bisa demi cita-cita, harapan, kemenangan. Bisa juga demi perasaan... seperti ikatan antar rekan seperjuangan...
Malam itu berlalu tanpa insiden. Keesokan harinya, Zheng Zhuo baru keluar dari ruangan dengan wajah segar saat tengah hari. Di bawah "Dewa Utama" hanya ada Chu Xuan, Ling Dian, Wang Xia, ditambah seorang gadis yang mirip bocah lelaki imut sedang mengunyah apel merah besar sambil tertawa hehe. Chu Xuan juga memegang apel merah besar, namun pria ini menyantapnya sambil memandang dingin tumpukan dokumen di tangannya.
Zheng Zhuo menggenggam tangan Luo Li dan keluar dari ruangan. Gadis kecil itu berseru gembira, langsung berlari ke arah mereka. Ia awalnya menghindari Zheng Zhuo dengan takut-takut, lalu tiba-tiba memeluk erat Luo Li. Sambil tertawa riang, ia mengeluarkan sebuah apel merah besar dari kantong celananya.
Luo Li tersenyum menerima apel merah itu. Ia mengangkat gadis kecil tersebut dan mencium pipinya. Zheng Zhuo menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Chu Xuan dan dua rekannya.
"Bangun pagi sekali... Jangan-jangan kau begadang semalaman, Chu Xuan?" seru Zheng Zhuo sambil mendekat.
Chu Xuan mengangkat pandangan sejenak, lalu menunjuk ke Wang Xia di sampingnya. Tangannya tetap memegang tumpukan dokumen. Wang Xia menggaruk-garuk kepala: "Benar. Aku bangun jam setengah sepuluh pagi. Dia baru keluar dari ruangan menuju alun-alun Sang Tuan jam sepuluh."
Zheng Zhuo terkekeh: "Begitu, ya. Melewati dunia film horor seperti itu, wajar kalau merasa kelelahan. Kau juga perlu istirahat... Ini apa?"
"Diagram Panduan Pembuatan Bom Nuklir Mini." Chu Xuan menjawab tanpa mengangkat kepala.
"Bom nuklir mini?" Mata Zheng Zhuo berbinar. "Apa kau mengambil desain teknis senjata dari Starship Troopers? Hebat! Kekuatan penghancurnya memang... Tapi kok aneh? Aku tak melihatmu membawa gambar desain itu."
Chu Xuan masih dengan ekspresi datar berkata: "Desain teknis tidak terlalu rumit, jika dihafal, satu jam sudah bisa sepenuhnya diingat, setelah kembali ke dimensi ruang 'Sang Tuan' baru dilakukan replikasi, kemudian dianalisis dan ditata ulang... Bahan-bahannya juga tidak kompleks,
hanya perlu membuat alat ledak kecil dan penyimpan energi nuklir mikro. Keduanya membutuhkan peralatan khusus. Setelah kuhitung, diperlukan sekitar 7.000 hingga 8.000 poin reward. Dan untuk merakit semuanya sambil menganalisis desain dan metode perakitan peralatannya... Jika dikerjakan sendiri, butuh waktu 50 hingga 60 hari. Tidak efisien."
Zheng Zhuo tertawa lebar: "Kami juga bisa membantu! Ini kan pekerjaan tim, bukan urusan pribadimu. Hehe, bukankah bisa menghemat banyak waktu?"
Chu Xuan memandangnya sinis: "...Dengan tingkat kecerdasan kalian, menurutku hanya akan menghambat. Jadi usulku, beberapa hari lagi setelah persiapan matang, kita kembali ke Starship Troopers. Ada dua hal yang ingin kujajaki: Pertama, siapa pemilik film horor itu? Tim yang pertama masuk? Atau semua tim punya hak yang sama? Atau saat kita masuk, manusia di sana tidak mengenali kita? Itu eksperimen pertama. Kedua, kita perlu membeli beberapa barang seperti kapal perang luar angkasa kecil mereka. Bawa emas dalam jumlah besar, logam berkualitas tinggi, bahkan desain senjata ke dunia itu. Mendapatkan senjata jadi juga strategi yang baik."
Zheng Zhuo tiba-tiba merasa kepalanya agak sakit, dia buru-buru berkata: "Tunggu, tunggu dulu. Bahkan kapal perang luar angkasa terkecil pun diperkirakan sangat besar, kan? Dengan apa kita akan memasukkannya ke dalam dimensi ruang 'Dewa Utama'? Lagipula jika kita tidak punya identitas di dunia itu, mungkin sulit mendapatkan barang-barang militer ini."
Chu Xuan dengan santai menjawab: "Tidak juga. Segala sesuatu memiliki pengorbanannya sendiri. Alasan belum bisa mendapatkan atau menyelesaikannya hanya karena pengorbanannya belum cukup... Contohnya dunia Resident Evil yang akan kita masuki, mencuri larutan sel T dari Perusahaan Umbrella. Bukankah itu juga sangat berbahaya? Jadi, yang penting ada rencana detail. Setidaknya aku punya 70% kemungkinan untuk mendapatkan banyak misil nuklir mini dan sebuah kapal perang antariksa kecil. Tapi untuk menyimpan kapal perang kecil itu di gelang dimensi, diperlukan Alur Sampingan Level B ganda. Kita mungkin perlu menabung poin reward dan alur cabang lebih lama..."
Keringat dingin mengucur di dahi ketiga orang termasuk Zheng Zhuo. Mereka bingung bagaimana menjelaskan hal ini pada Chu Xuan. Tiba-tiba Chu Xuan bertanya: "Zheng Zhuo, berapa poin reward dan alur cabang yang kau dapat? Ceritakan juga jumlah manusia dan serangga yang kau bunuh, serta semua reward yang pernah kau peroleh."
Zheng Zhuo membeku sejenak, lalu berjalan penuh rasa ingin tahu dan kegembiraan menuju bawah "Sang Tuan". Ia menyambungkan kesadarannya dengan Sang Tuan. Setelah memeriksa dengan teliti, jantungnya berdebar kencang. Reward kali ini luar biasa besar! Ia mendapatkan masing-masing satu alur cabang level D, C, dan B, ditambah lebih dari 12.000 poin reward. Hasil sebesar ini dari satu film horor saja? Ini benar-benar Hasil Berlimpah dari segala hasil berlimpah.
Dengan gugup ia berkata kepada yang lain: "Aku punya satu alur cabang level D, C, dan B masing-masing, plus 12.000 poin reward. Sial, untung besar! Kalian? Berapa poin reward yang kalian dapat?"
Namun setelah bicara, Zheng Zhuo heran melihat Wang Xia dan Ling Dian tersenyum getir. Ia segera bertanya: "Ada apa? Kenapa ekspresi kalian seperti ini? Apa aku salah bicara?"
Chu Xuan menggelengkan kepala: "Tidak, bukan salahmu. Aku yang salah hitung... Ingat rencana membunuh dua orang itu? Saat kubunuh salah satunya, tim tidak mendapat notifikasi +1 skor. Tak lama setelah kubunuh, mayatnya menghilang di depan mata kita. Yang dibunuh Luo Gendao juga sama... Keduanya menyembunyikan Tanda Salib Kebangkitan. Jadi saat mati, mereka bisa memilih kembali ke ruang Sang Tuan. Kita hanya dapat poin reward dan alur cabang dari membunuh mereka, tapi skor kumulatif +1 tidak didapat tim. Mengerti? Setiap orang kehilangan sekitar 4.000 poin reward."
Zheng Zhuo buru-buru berkata: "Tunggu dulu, aku akan hitung poin reward yang kudapat. Pertama, aku membunuh satu anggota Tim Nan Yan Zhou. Karena tidak membuka kunci genetik, hanya dapat 2000 poin reward dan 1 Plot Cabang Level C. Lalu Tank Bug, 1000 poin reward dengan Alur Sampingan Level D. Untuk Brain Bug dapat Alur Sampingan Level B. Jadi alur cabang sudah clear. Terima 3000 poin dari kapal perang. Untuk basis, kita lepas 6 basis dan selamatkan 1, jadi dikurangi 5000 poin. Kalau tidak hitung dua poin positif Tim Senzhou, kita hanya untung 6000 poin. Hitungan akhir... Pembunuhan serangga kuhitung 4000 poin. Ternyata dua anggota Senzhou tidak masuk perhitungan skor!"
