"Benar, sengaja kulakukan."
Chu Xuan menjawab dengan polos sekali. Dia sedang memegang mentimun hijau zamrud dan mengunyahnya sambil berbicara: "Aku memang mempertimbangkan aspek ini. Tapi kemungkinanmu terdeteksi oleh Perusahaan Umbrella hanya sekitar lima puluh persen, alias separuh dari separuh. Jadi kuputuskan tidak memberitahumu. Lagipula kita bisa selalu berkomunikasi jika terjadi masalah. Daripada memberitahumu lalu risiko ketahuan, lebih baik biarkan segalanya mengalir alami..."
“Dengan sendirinya masuk ke dalam Jebakanmu?” Zheng Zhuo tersenyum getir sambil berkata. Saat ini dia duduk di meja makan, menyantap nasi sambil membahas aksi hari ini.
“Jebakan? Tidak, seharusnya disebut Rencana.” Ekspresi Chu Xuan sama sekali tak menunjukkan gejolak. Dengan datar dia melanjutkan: “Inti rencana ini adalah mengalir alami. Jika perusahaan Umbrella mulai mengincarmu dan identitasmu terbongkar, maka selundupkan saja dirimu ke dalam kunci penelitian perusahaan Umbrella. Gali informasi di sana, baik untuk menyelesaikan misi alur cabang maupun mencuri Cairan Asli Virus-T. Dengan kekuatan tempurmu, kau cukup mampu mengobrak-abrik tempat itu sampai langit terbalik...”
Sebenarnya Zheng Zhuo tidak menyimpan dendam dalam hatinya. Seperti pernah diakuinya sendiri, inilah gaya khas Chu Xuan - menghitung segala variabel termasuk manusia, situasi, dan objek. Meski terkesan kejam, toh dia memang tak memiliki konsep 'perasaan manusiawi'. Justru dengan berpikir demikian, hati Zheng Zhuo menjadi tenang. Bagaimanapun ini bukanlah upaya Chu Xuan sengaja menjerumuskannya, melainkan keyakinan tulus bahwa rencana ini lebih baik - tanpa mempertimbangkan perasaan pihak lain... Sejujurnya, apa dia pernah mengerti arti 'perasaan'?
Zheng Zhuo menelan makanan di mulutnya, setelah berpikir sejenak dia berkata: "Karena situasi sudah berkembang sampai tahap ini. Alur cabang yang tidak ingin diambil pun sudah terpaksa diterima, karakter dari plot asli yang tidak ingin ditemui pun sudah terpaksa dihadapi. Terlalu terlambat untuk membicarakan hal lain, mari lanjutkan sesuai rencanamu. Aku yang akan jadi umpan, menyusup ke dalam Perusahaan Umbrella... Dengan identitas apa? Pembawa Virus-G?"
"Tidak ada yang menyebut diri sendiri sebagai pembawa sesuatu. Jika kau harus mencari alasan untuk kembali... Kembalilah dengan identitas para pendendam. Karena pernah dirugikan, sengaja kembali untuk membalas dendam pada Perusahaan Umbrella. Dengan identitas seperti ini, apapun yang kau lakukan tidak akan mengherankan jajaran tinggi Perusahaan Umbrella."
Zheng Zhuo akhirnya menyetujui rencana ini. Setelah berdiskusi detail dengan Chu Xuan, misalnya mulai esok hari dia akan setiap hari mendatagi gedung Perusahaan Umbrella. Begitu Zhan Lan mendeteksi ada yang mengekor, dia akan membuat keributan terencana. Bahkan jika tertangkap Perusahaan Umbrella tidak masalah, mengingat kemampuannya bisa dengan mudah melarikan diri dari laboratorium. Yang terpenting, dia harus menyusup ke dalam laboratorium untuk mendapatkan intelijen penting.
"Contohnya informasi tentang Cairan Asli Virus-T, benda itu diletakkan di sana, data penelitian, lalu lokasi Alice. Karena kita sudah menerima misi alur cabang, setidaknya ada reward alur cabang tingkat 3 dan 15.000 poin reward. Semua ini harus dihitung ulang. Singkatnya situasinya seperti ini: Anda sebagai pembawa Virus-G akan menarik perhatian Perusahaan Umbrella dengan dalih balas dendam, lalu... tinggal menunggu kedatangan karakter dari plot asli." Chu Xuan menghabiskan mentimunnya. Dengan ekspresion datar dia duduk sambil bergumam, sepertinya mulai merancang sesuatu lagi.
Zheng Zhuo kali ini tidak berani lengah lagi. Saat Chu Xuan memaparkan seluruh rencananya, dia segera memasuki kondisi membuka kunci genetik tingkat tiga, menyimulasikan pola pikir Xiao Honglü untuk mengkaji rencana itu dari awal hingga akhir. Baru setelah yakin tidak ada jebakan atau celah, dia menarik napas lega. Pepatah "sekali digigit ular" sangat relevan di sini - apalagi dia sudah "digigit" berkali-kali. Meski sebenarnya Chu Xuan tidak pernah berniat jahat, dan selalu mengutamakan kepentingan tim, tapi setiap kali Zheng Zhuo terjebak dalam perangkapnya sendiri, membantu Chu Xuan menyelesaikan skema tanpa sadar - perasaan seperti ini sungguh tidak mengenakkan.
“……Meski aku tahu kamu akan menyebutkannya lagi tentang 'kecerdasan manusia biasa', tapi kumohon, lain kali jika ada rencana lebih baik beri tahu dulu. Aku belum tentu menolak, lebih baik daripada jadi bidak catur yang dikibuli begini?” Zheng Zhuo tersenyum getir.
"Bukan bidak catur." Chu Xuan membalas: "Tapi partner pentingku..."
"...Walaupun begitu, aku benar-benar penasaran... Apakah kamu benar-benar mengerti arti kata 'sahabat'?"
Bagaimanapun, ketika Gil dan yang lain tiba, Tim Zhongzhou telah memiliki gambaran rencana untuk menyelesaikan misi. Pertama, Zheng Zhuo akan menjadi umpan untuk memasuki laboratorium penelitian senjata Virus-T milik Perusahaan Umbrella. Kemudian Chu Xuan dan kawan-kawan tetap mengandalkan komputer untuk mencari berbagai intelijen. Hingga hari operasi, baik menyelamatkan Alice maupun mencuri Virus-T, Zheng Zhuo di dalam, Ba Wang, Wang Xia, Ling Dian, Zhao Yingkong di luar, ditambah robot tiga fungsi benteng antariksa Luo Gendao yang belum diuji kekuatannya. Dengan kerja sama tim dari luar ini, pasti akan membuat Perusahaan Umbrella babak belur.
"Sebenarnya ini kesempatan bagus. Kemampuan tim kita sudah mencapai titik kritis. Mari kita uji seberapa kuat sebenarnya kekuatan tim kita. Jadi kali ini tidak perlu memberi ampun." Zheng Zhuo mengepal tangan sambil berkata pada anggota tim lainnya.
"Kemudian, Jill Valentine, Carlos, pria kulit hitam Jason Ray, bahkan gadis kecil Anji, mereka semua mengikuti Carlos ke penginapan kecil. Begitu bertemu, semua orang saling berbagi kesedihan. Terutama ketika membahas hasil pertempuran dengan Tim Reinkarnasi Iblis, mereka semua mengira tidak akan pernah bertemu lagi. Tak disangka hari ini mereka berkumpul lagi untuk bertempur menyelamatkan sahabat."
"...Dari intelijen yang kami dapat, Perusahaan Umbrella sangat tertarik padamu. Mereka ingin mendapatkan evolusi spesies Virus-T, yaitu Virus-G. Tapi setelah ledakan nuklir itu, petinggi Perusahaan Umbrella mengira kamu sudah tewas dalam ledakan di kota. Jadi mereka hanya bisa membawa Alice kembali. Sekarang dia sedang diperbaiki di laboratorium penelitian Biohazard milik Perusahaan Umbrella. Tubuhnya akan selesai diperbaiki dalam 15 hari. Kita harus menyelamatkannya dari laboratorium itu sebelum Perusahaan Umbrella melakukan kerusakan padanya."
Ini adalah perkataan Jill Valentine kepada Zheng Zhuo dan yang lain. Polisi cantik ini masih berpakaian sangat seksi - rok mini dengan stoking warna daging yang hampir sepenuhnya menampakkan kedua kakinya yang jenjang. Wajahnya yang sangat cantik ditambah pakaian sensual ini membuat pemilik penginapan kecil terus meneteskan air liur sambil menatapnya, baru beranjak pergi dengan enggan setelah Jill masuk ke ruang Zheng Zhuo.
Zheng Zhuo mengangguk dan berkata: "Situasi detailnya sudah kudengar dari Carlos. Jadi setelah berdiskusi, kami memutuskan bahwa saya akan menjadi umpan yang menyusup ke dalam laboratorium penelitian. Dari perkataanmu, sepertinya Perusahaan Umbrella sangat tertarik padaku? Tak perlu mereka menangkapku, aku yang akan menyerahkan diri. Begitu masuk ke laboratorium, pada hari proses perbaikan tubuh Alice selesai, kita akan bergerak kompak dari dalam dan luar... membuat kekacauan besar di Perusahaan Umbrella!"
Di saat bersamaan, di dalam kompleks Perusahaan Umbrella tepatnya di area darurat militer belakang gedung pencakar langit, beberapa komputer diposisikan berhadapan di atas meja bundar besar. Layar-layar komputer tersebut menampilkan bayangan beberapa sosok senior yang tampaknya merupakan petinggi Perusahaan Payung.
"...Begitulah situasi dasarnya. Kami mengira pembawa Virus-G yang seharusnya tewas dalam ledakan nuklir ternyata masih hidup. Dia bahkan menggunakan cara yang belum kami ketahui untuk menyusup ke markas besar. Saat ini dia masih berada di kota ini, namun dari data yang kami peroleh, kekuatan tempur pembawa Virus-G sangat luar biasa. Kami tidak berani melacaknya karena khawatir membuat mereka siaga, malah gagal menangkapnya..."
Seorang pria muda berdiri dengan sikap hormat di luar layar komputer tersebut. Sambil melihat dokumen di tangannya, dia berkata dengan hati-hati.
Salah satu layar komputer menampilkan seorang orang tua yang mulai berbicara: "Data intelijen tentang pembawa Virus-G memang sudah kami ketahui semua, tapi bukankah orang-orang di laboratorium penelitian terbagi menjadi dua faksi yang berseteru? Satu faksi berpendapat bahwa Virus-G sama sekali tidak mungkin ada, dengan alasan kemungkinan evolusi makhluk hidup sangat besar, namun mustahil ada virus yang bisa mengubah suatu organisme hidup menjadi manusia super dalam satu generasi. Sedangkan faksi lain berpendapat bahwa mengingat kekuatan evolusi dan reproduksi Virus-T yang luar biasa, bentuk Virus-G seperti itu bukan tidak mungkin, bahkan mungkin menghasilkan fungsi baru seperti membuat yang terinfeksi... hidup abadi?"
Pria muda itu segera menjawab dengan hormat: "Benar, itu pendapat mereka. Dari serangkaian eksperimen yang kami lakukan juga terlihat bahwa bahkan Cairan Asli Virus-T memiliki efek memperlambat penuaan tertentu. Ini karena efek aktivasi sel bawaan Virus-T yang bahkan bisa membuat jenazah bergerak selama puluhan jam. Apalagi pada tubuh orang hidup, meskipun efeknya tidak terlalu signifikan..."
"Aku tahu." Di layar komputer lainnya, seorang orang tua lain mengatupkan mata: "Dan Cairan Asli Virus-T memang terlalu berbahaya bagi tubuh yang lemah. Karena itu kami membutuhkan penyempurnaan terus-menerus dari kalian. Jika Virus-G benar-benar memiliki efek aktivasi sekuat itu, sekalipun sedikit merusak fisik, kami bisa menerimanya sepenuhnya..."
Pria muda itu mengangguk pasti: "Dari data yang kami peroleh, pembawa Virus-G ini memiliki kekuatan dan kondisi fisik yang melebihi orang biasa lebih dari sepuluh kali lipat, bahkan mungkin lebih. Untuk menghasilkan perubahan sekuat ini, aktivitas seluler tubuhnya pasti sangat luar biasa... Bahkan mungkin bisa meremajakan diri."
Para orang tua di layar komputer terdiam. Setelah cukup lama, salah satu dari mereka berkata dengan datar: "...Kalau begitu, tangkap pembawa Virus-G dengan segala cara... Tanpa peduli pengorbanannya."
