Zheng Zhuo keluar dari percabangan kantor. Dia tidak tahu situasi penjaga di basis, namun menurut sirine darurat yang terus berbunyi di sekeliling, seluruh basis diperkirakan telah dalam status darurat militer. Tugasnya adalah membuat keributan lebih besar, menarik semua orang ke sini sekaligus membunuh mereka semua.
Zheng Zhuo terus memanggil monster Legiun Malaikat Maut sambil berjalan. Dengan energi vampir yang dimilikinya sekarang, cukup untuk memanggil ribuan monster Legiun Maut setinggi 3 meter dengan pedang panjang aneh berkepala anjing ini. Mereka memenuhi gang-gang sempit di sekitarnya secara rapat, diam menunggu perintah Zheng Zhuo.
“Bunuh! Habisi semua orang yang kalian lihat!” Zheng Zhuo menarik napas dalam-dalam lalu meneriakkan perintah itu, pedang panjang harimau di tangannya menunjuk ke kedalaman basis.
Monster-monster kepala anjing ini mulai menggeram keras, mereka membawa pedang panjang berbentuk aneh dan terus berlari keluar melalui gang sempit. Meski terlihat besar dan kikuk, gerakan mereka sungguh lincah. Bahkan monster ini memiliki trik khusus seperti mumi pengawal - mereka mengabaikan gravitasi Bumi, dengan leluasa berlari di dinding atau langit-langit...
Di sebuah aula di luar gang kantor, setidaknya ratusan penjaga dalam kondisi siaga perang. Senjata api mereka semua mengarah ke arah gang kantor. Setelah mengetahui pembawa Virus-G mengamuk dan membunuh, mekanisme pertahanan basis sepenuhnya diaktifkan. Penjaga terus berdatangan memasuki basis, beberapa aula penting telah dijaga oleh ratusan penjaga. Karena direktur Perusahaan Umbrella telah dikonfirmasi tewas, perintah langsung datang dari level atas perusahaan: "Hancurkan pembawa Virus-G sebelum menyebabkan kerusakan lebih parah pada basis. Bunuh dia!"
Semua penjaga ini mengenakan baju zirah yang mirip dengan pakaian biohazard, senjata api di tangan mereka telah diganti dengan senjata militer berdaya hancur maksimal. Beberapa di antaranya bahkan membawa misil anti-tank portabel. Pasukan keamanan sebanyak 100 orang ini berjaga di tikungan gang sempit. Meskipun pembawa Virus-G memiliki kemampuan yang mengerikan, tubuh manusia tetaplah rentan. Pos pemeriksaan seperti ini telah disiapkan di banyak titik. Seluruh jalur dan aula di basis ini praktis telah dalam status darurat militer.
"Hati-hati! Tembak mati siapa pun yang muncul dari tikungan, jangan tinggalkan tawanan!" teriak seorang pria berkostum hitam kepada para penjaga. Di tangannya tergenggam alat komunikasi. Setelah memberi perintah, dia melanjutkan teriakan ke alat tersebut: "Jet, pembawa Virus-G belum sampai. Jangan aktifkan Penjejak di sektormu dulu. Di sini mungkin... mungkin... Ya Tuhan, apa itu?!"
Monster pertama dari Legiun Malaikat Maut melesat dari langit-langit. Di belakangnya mengikuti gerombolan monster legiun yang sangat padat. Satu per satu manusia berkepala anjing bermunculan dari tikungan gang. Semua penjaga membeku sejenak. Tiba-tiba mereka menjerit sambil menekan pelatuk senjata mereka dengan panik. Setiap orang terlihat ketakutan, bukan hanya karena kemunculan mendadak Legiun Malaikat Maut, tapi juga karena jumlah monster yang terus berdatangan tanpa henti.
Monster Legiun Malaikat Maut yang pertama kali berlari keluar tidak tercerai-berai oleh tembakan, karena saat itu para penjaga masih terkejut. Ketika para penjaga mulai menembak, monster itu sudah berlari jauh di langit-langit. Peluru mereka hanya berhasil memotong pahanya. Saat monster ini jatuh dari langit-langit, kedua kakinya yang tercerai-berai ternyata sudah regenerasi. Monster-monster ini hanya perlu kepalanya tidak rusak. Para penjaga yang melihat kakinya sudah hancur sebelumnya menjadi lengah. Saat tubuh monster Legiun Malaikat Maut ini pulih sepenuhnya, sementara semua penjaga belum sadar kembali, ia sudah menerjang ke kerumunan penjaga sambil membawa pedang panjang berbentuk aneh.
Penjaga terdekat dari monster ini hanya sempat mengeluarkan jeritan kesakitan yang mencekam. Pedang panjang aneh telah menyambar horizontal kepalanya, sebuah kepala manusia berguling-guling menjauh. Beberapa penjaga yang berdiri di sampingnya langsung berteriak histeris. Mereka mengarahkan senapan serbu ke arah monster Legiun Malaikat Maut ini, daya hancur peluru langsung merobek-robek bagian dadanya hingga debu beterbangan. Sayangnya tembakan mereka tidak mengenai titik vital. Monster Legiun Malaikat Maut ini bukanlah manusia biasa, meski dadanya hancur lebur, ia masih bisa mengayunkan pedang anehnya dengan pukulan mematikan. Satu tewas beberapa terluka. Seorang penjaga terbelah dari leher menjadi dua bagian, sementara yang lainnya mengalami luka-luka akibat sabetan pedang aneh itu. Rintihan kesakitan segera menyebar di antara barisan penjaga.
"Tahan, tahan!" Pria berpakaian hitam itu tiba-tiba mengucapkan kalimat klasik ini. Sambil berteriak keras, dia berlari ke belakang karena di tikungan lorong terus bermunculan monster Legiun Malaikat Maut tanpa henti. Perlahan, formasi 100 lebih tombak otomatis mulai tak sanggup menahan karena monster-monster itu tidak hanya datang dari tanah. Di dinding, langit-langit, mereka sama sekali mengabaikan gravitasi saat berlari. Yang lebih penting, tubuh raksasa mereka tersusun dari pasir - selama kepala belum pecah berantakan, mereka takkan menghilang. Akhirnya, mereka mulai menerobos garis pertahanan para penjaga.
Melihat pemimpin setelan hitam mulai melarikan diri, para penjaga lainnya pun mulai ragu-ragu. Puluhan dari mereka tampak juga ingin kabur, akibatnya Legiun Malaikat Maut justru semakin ganas menerjang. Berkurangnya daya tembak puluhan tombak, akhirnya formasi pertahanan benar-benar jebol. Hanya beberapa penjaga yang membawa misil anti-tank bereaksi paling cepat. Mereka menembakkan semua misil anti-tank di pundak mereka ke tepi aula. Dentuman dahsyat mengguncang, setidaknya hampir seratus monster Legiun Malaikat Maut hancur lebur. Debu dan angin topan menerjang, membuat semua penjaga terjengkang. Saat mereka membuka mata, monster-legiun masih terus membanjir keluar dari tikungan lorong. Monster terdepan sudah menerobos ke kerumunan penjaga.
Daya hancur senjata api memang sangat mematikan. Tapi senjata ini tidak dilengkapi bayonet. Monster Legiun Maut yang berdiri setinggi tiga meter itu, begitu menerobos ke kerumunan manusia, langsung mengayunkan pedang mereka. Seketika belasan penjaga tewas tercincang. Puluhan penjaga sisanya akhirnya bubar jalan, berlarian mengikuti pria setelan hitam ke luar.
"Pria berkostum hitam itu terus menengok ke belakang mengamati situasi. Ketika melihat monster Legiun Malaikat Maut menerobos kerumunan, akhirnya ia menjerit histeris ke alat komunikasi: "Pasukan penyelamat! Butuh pasukan penyelamat! Banyak monster muncul di gang dekat kantor! Gambar sudah terkirim dari monitor... Minta bala bantuan! Kerahkan semua pasukan cadangan penjaga di luar basis!"
Di ruang monitor, beberapa pria berkostum hitam terdiam membeku. Melalui kamera di gang, mereka menyaksikan dengan jelas setidaknya seribuan monster Legiun Malaikat Maut berlarian di lorong. Di tengah mereka ada pembawa Virus-G... Yang membingungkan, mengapa pembawa virus ini bisa berdamai dengan para monster? Makhluk yang mirip patung dewa Mesir ini sedang membantai puluhan penjaga yang tertinggal. Setidaknya 70-80 penjaga sudah jadi bubur daging, sementara monster terus mengalir tanpa henti menuju aula pusat basis penelitian.
"Ba-bala bantuan! Ya, kerahkan semua pasukan cadangan penjaga dari basis uji senjata! Sial, tempat ini hampir runtuh! Ada ribuan monster berkeliaran di dalam basis! Beri tahu mereka, di sana cuma menyimpan data biasa. Tinggalkan 100 penjaga untuk berjaga, selebihnya segera dikirim kemari!" Teriak seorang pria dari kelompok berkostum hitam sambil menggenggam alat komunikasi. Tampaknya ia sudah kehilangan akal.
Orang-orang lain dalam kelompok setelan hitam juga tampak panik. Seseorang lain mengeluarkan alat komunikasi dan berteriak: "Lepas segel Penjejak nomor tiga hingga tujuh! Bawa mereka ke aula pusat dan tunggu di sana! Sial, basis penelitian ini penuh dengan materi eksperimen penting! Di bawahnya ada ratusan Crawler berevolusi yang terbekukan es. Jika pasokan listrik terputus... kita semua akan mati!"
Di layar monitor, Zheng Zhuo memang tidak hanya bergerak menuju aula pusat basis penelitian. Dia benar-benar menghancurkan segalanya sepanjang jalan. Pedang Tiger Soul-nya memiliki jarak serang yang luar biasa, dengan sinar pedang yang sangat tajam. Berada di barisan belakang monster Legiun Malaikat Maut, saat makhluk-makhluk itu menyebar ke berbagai gang sempit, dia terus membabat maju mengikuti jalan. Dinding baja dan berbagai peralatan mekanik di sekitarnya hancur berantakan. Setiap area yang dilaluinya dipenuhi bunga api, terlihat seperti dihantam gerombolan badak - semuanya menjadi reruntuhan. Reruntuhan ini terus bergerak menuju aula pusat. Dan di sana, Zheng Zhuo bisa sepenuhnya menghancurkan sistem kelistrikan basis penelitian. Inilah yang paling ditakuti oleh para pria setelan hitam tersebut.
Beberapa anggota berkostum hitam jelas merupakan pemimpin senior Perusahaan Umbrella. Perintah mereka segera ditransmisikan ke basis eksperimen senjata di belakang laboratorium penelitian. Pasukan cadangan penjaga yang bermarkas di sana segera bersiaga. Ribuan prajurit penjaga berbaris dalam formasi dan mulai berlari kecil. Sekitar sepuluh menit kemudian, basis eksperimen senjata ini hanya menyisakan seratus lebih anggota penjaga dan beberapa senjata robot pertahanan setengah manusia. Pertahanan basis ini biasanya jauh lebih kuat dibandingkan basis penelitian, namun kini sedang dalam kondisi paling rentan.
Tidak jauh dari basis tersebut, anggota Tim Zhongzhou lainnya berdiri dalam kegelapan. Chu Xuan menatap basis eksperimen senjata itu dan berkata: "Mulai, Luo Gendao... Hancurkan perimeter luar basis."
