Zheng Zhuo ingin menghindar sudah terlambat. Meski menggunakan teknik kecepatan super "Soru" dalam kondisi "Penghancur Seketika" bisa menghindari gelombang ledakan rudal mikro ini, namun proses aktivasi kondisi "Penghancur Seketika" membutuhkan waktu sepersekian detik. Saat ini rudal mikro sudah berada di sekitarnya. Zheng Zhuo hanya sempat melakukan posisi bertahan, kemudian cahaya menyilaukan dan ledakan dahsyat meledak di sekelilingnya, disusul gelombang kejut yang luar biasa kuat. Kekuatan dasyatnya bahkan membuatnya tak bisa bertahan di tanah. Seketika, tubuhnya terhempas keras oleh gelombang ledakan.
Terbawa gelombang ledakan, Zheng Zhuo terpelanting mundur beberapa meter. Tubuhnya menghantam dinding alloy dengan keras, Braak! Sampai membentuk lekukan berbentuk manusia di dinding alloy tersebut. Untunglah kalung Naga Kristal bekerja optimal. Sebuah perisai semi-transparan menahan kekuatan penghancur ledakan misil, bahkan menahan semua serpihan selongsong peluru. Namun setelah menahan ledakan empat rudal mikro ini, cahaya pada kalung Naga Kristal jelas meredup.
“Zheng Zhuo berdiri stabil kemudian memuntahkan banyak darah. Ledakan sebelumnya meski tidak melukainya, namun gelombang kejut yang dihasilkan menyebabkan luka dalam. Seorang biasa pasti sudah tewas oleh getaran itu. Rupanya kalung Naga Kristal tidak sepenuhnya bisa menahan kekuatan senjata teknologi tinggi. Setidaknya getaran masih bisa menembus perisai ke tubuh manusia. Perlengkapan perlindungan seperti ini... tidak sempurna! Bagi orang biasa tanpa lapisan anti-getar tambahan, kelemahan kalung Naga Kristal ini mematikan!”
Semua pikiran ini hanya melintas sekejap dalam benak Zheng Zhuo. Ini adalah medan perang. Dia tak sempat berpikir panjang karena segera menghadapi hujan peluru berat yang terlihat mata telanjang. Melihat dampak peluru pada dinding alloy di seberang, pasti ada empat senapan mesin yang mengarah ke sini. Bagi yang pernah menggunakan senapan mesin, senjata ini terlalu familiar.
Zheng Zhuo hanya bertahan beberapa detik menghadapi senapan mesin. Peluru dahsyat itu membuatnya menderita. Energi kalung Naga Kristal hampir habis, terpaksa dia menggunakan energi dalamnya untuk mengisi ulang. Senapan mesin yang kuat membuat konsumsi energi dalamnya luar biasa besar. Tanpa ragu lagi, Zheng Zhuo menarik energi dalam dan Energi Vampir dari cincin ke tubuhnya. Status "Penghancur Sekejap" telah diaktifkan.
“Soru!”
Zheng Zhuo menghentakkan kakinya, kondisi "Penghancur Sekejap" dengan teknik "Soru" telah diaktifkan. Dalam sekejap mata, dia melesat dengan kecepatan tak terlihat mata telanjang sejauh lebih dari dua puluh meter. Senapan mesin baru sempat menembaki bekas jejaknya saat dia kembali mengaktifkan kondisi "Penghancur Sekejap", melancarkan "Tendangan Badai" yang langsung memicu belasan teriakan kesakitan dari aula tengah yang jauh, disertai raungan binatang buas yang bergema.
Zheng Zhuo melompat saskan "Tendangan Badai". Saat mendarat, barulah ia sadar selain ratusan penjaga, ada empat Penjejak di seberang. Keempat Penjejak ini membawa misil anti-tank berpundak di bahu kiri dan senapan mesin besar di tangan kanan. Postur mereka satu ukuran lebih kecil dibanding Penjejak hasil transformasi Matthew Addison di Resident Evil 2, namun tetap jauh lebih besar dari manusia biasa. Baju zirah alloy tebal yang melekat di tubuh mereka terbukti unggul - serangan "Tendangan Badai" yang mampu memenggal belasan penjaga hanya menyemburkan percikan api saat menghantam salah satu Penjejak, menunjukkan sistem pertahanannya jauh lebih kuat dibanding setelan pelat baja di Resident Evil 2.
Kecepatan Zheng Zhuo sungguh terlalu cepat, sehingga para penjaga belum sempat sadar kembali. Baru ketika dia mendarat dari udara, lebih dari lima ratus penjaga itu secara bersamaan menarik pelatuk senjata mereka. Dentuman peluru seketika memenuhi udara di sekitarnya dengan suara "pak-pak" yang terus menerus. Ini adalah suara selongsong peluru yang menghantam perisai energi sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Saat empat Penjejak mulai menggerakkan senapan mesin mereka, Zheng Zhuo akhirnya tak mampu bertahan lagi. Dia terpaksa menggunakan teknik kecepatan super "Soru" untuk mundur kembali. Dalam satu hingga dua detik tadi, energi dalamnya terkikis sekitar tiga puluh persen.
Ternyata senjata api berkecepatan tinggi tidak hanya efektif melawan monster Legiun Malaikat Maut. Senjata itu juga mengancam dirinya. Beruntung dia masih memiliki kalung Naga Kristal - perangkat pertahanan berteknologi tinggi ini. Tanpa itu, dengan perbedaan jumlah yang begitu besar, pasti dia sudah mati.
"Bagaimana ini? Tidak mungkin kita terhalang di sini terus?" Zheng Zhuo tersenyum getir sambil menatap langit-langit sambil bergumam.
Menurut peta topografi basis yang diberikan Chu Xuan, tidak ada saluran ventilasi langsung ke aula pusat. Semua jalur harus melewati aula pusat untuk menuju koridor penting lainnya. Dengan mempertahankan posisi itu, musuh sepenuhnya membatasi pergerakannya. Dengan kata lain, jika tidak bisa membunuh semua orang di aula pusat, berarti dia benar-benar terkepung di sini.
"Bagaimana? Di sini sepertinya tidak ada senjata berat yang bisa membunuh semua mereka... Haruskah menggunakan status 'Penghancur'? Tapi kalau menggunakan status 'Penghancur' sekarang, nanti kalau bertemu dengan penjaga dalam formasi pertahanan padat lagi, bukankah kita akan terperangkap lagi? Sial, seharusnya dari tadi membawa senjata berat skala besar."
Zheng Zhuo menggerutu dengan frustrasi. Saat menyusup ke basis penelitian sebagai umpan, bom plasma telah ia simpan dalam kantong dimensi. Senjata berat lainnya pun semuanya disimpan di sana. Awalnya dia mengira kemampuan dirinya yang digabungkan dengan Jiwa Harimau sudah cukup untuk menghadapi dunia horor berteknologi tinggi ini, namun ternyata harus terpental oleh daya tembak ratusan penjaga. Rupanya kalung Naga Kristal yang murah itu memang memiliki kekurangan besar sebagai perlengkapan pertahanan.
(Senjata yang kubawa: Jiwa Harimau - tidak bisa, jaraknya terlalu jauh... Tombak Pengadilan - tidak cocok, daya hancurnya hanya untuk target tunggal... Gelang Raja Kalajengking - tidak memungkinkan, medan pertempuran membuat ribuan monster Legiun Malaikat Maut tidak bisa mendekati mereka. Masih ada senjata apa lagi? Selain dua kitab... Dua kitab? Benar! Kitab Arwah!)
Zheng Zhuo merasa hatinya berdesir. Ia segera mengeluarkan Kitab Arwah hitam dari Cincin Na. Kitab ini jarang digunakan lagi seiring peningkatan kemampuannya. Mantra pemanggilnya kalah dengan Gelang Raja Kalajengking, kekuatan mantra serangannya tidak sebanding dengan skill "Ledakan" dan "Penghancur"-nya. Keduanya sama-sama membutuhkan Energi Vampir, sehingga setelah menciptakan kedua skill ini, ia praktis tidak lagi menggunakan Kitab Arwah.
Namun selain mantra pemanggil dan mantra serangan, kitab ini juga memiliki sihir pendukung seperti sihir batu yang bisa mengubah medan.
Saat menghadapi Tim India, Tim Zhongzhou yang pontang-panting melarikan diri akhirnya bisa keluar dari Kairo berkat sihir ini. Mantra ini diketahui Zheng Zhuo dari mulut Qi Tengyi, seorang pencuri makam. Pria berdarah panas ini menunjukkan kualitas sesungguhnya sebagai pria sejati di detik-detik kematiannya.
Zheng Zhuo merasakan gejolak perasaan. Ia membuka Kitab Arwah dan mulai membacakan mantra. Begitu mantra selesai, Energi Vampir langsung tersedot ke dalam kitab hitam tebal itu. Tiba-tiba tanah di sekitarnya berguncang hebat bagai gempa bumi. Dari gang tempatnya berdiri hingga aula utama, muncul dinding baja paduan setinggi 3-4 meter seperti tangga. Rupanya sihir ini tidak hanya bereaksi pada bebatuan dan pasir, tetapi semua jenis permukaan tanah - tak peduli apakah itu tanah biasa atau logam paduan.
Di dinding alloy ternyata juga berdiri puluhan penjaga. Ketika tanah terangkat ke atas, mereka kebetulan berada di area yang naik. Maka puluhan orang ini menjadi yang pertama terbelah dua oleh pedang Zheng Zhuo. Tentu Zheng Zhuo takkan melewatkan kesempatan emas ini. Bersamaan dengan perubahan permukaan tanah, ia telah meluncur keluar dalam kondisi 'Ledakan'. Dalam beberapa detik, ia sudah mencapai tangga alloy. Dengan mengayunkan Jiwa Harimau ke samping dua kali, tak tersisa seorang pun yang masih berdiri di hadapannya. Tanpa basa-basi, Zheng Zhuo tetap mempertahankan kondisi 'Ledakan', menginjakkan kaki di tangga alloy lalu menerjang ke kerumunan orang di bawah...
Di sisi lain, medan perang Tim Zhongzhou justru menunjukkan momentum tak terbendung. Di bawah komando Chu Xuan, kemampuan dan kekuatan tempur setiap anggota tim dimaksimalkan sepenuhnya. Metode komando seperti ini tak kalah dari taktik kepemimpinan Zheng Zhuo, bahkan lebih unggul. Namun cara komando Chu Xuan tetap konsisten dengan strateginya selama ini - menghitung untung-rugi berdasarkan probabilitas, dan menggerakkan strategi dengan kepentingan. Misalnya menggunakan seseorang sebagai umpan, lalu menghabisi semua penjaga sebelum energi kalung Naga Kristal-nya terkuras. Atau memerintahkan Zhao Yingkong melakukan serangan diam-diam selama tidak memakan waktu lama. Bahkan menyuruh Ba Wang menghancurkan seluruh isi ruangan dengan senjata berat, asalkan tidak ada barang penting di dalamnya. Singkatnya, dalam benaknya, komando tim harus berdasar pada probabilitas dan kepentingan - sangat berbeda dengan gaya komando Zheng Zhuo yang mengandalkan pengalaman saat genting antara hidup dan mati.
Dengan cara ini, Chu Xuan dan kawan-kawan menerobos masuk ke dalam basis eksperimen senjata bagai bambu terbelah. Sistem pertahanan di dalam telah mereka bersihkan total. Beberapa robot pertahanan tertembus oleh +3+3 panah terenchant Zhang Heng dari jarak jauh. Kecuali pria pengecut itu yang gemetar melihat terlalu banyak darah, semua anggota tim tetap tidak terluka sama sekali.
Chu Xuan melihat setumpuk dokumen di tangannya dan sebuah botol kecil berisi cairan kental. Sambil membaca dokumen, dia berkata: "Situasi dasarnya seperti ini, kekuatan tempur Tim Zhongzhou cukup kuat, tapi masih banyak ruang peningkatan... Kekuatan tempur kalian berdua juga sudah saya pahami. Saya akan menantikan performa kalian dalam operasi tim berikutnya... Sekarang segera tinggalkan basis eksperimen senjata ini... Ngomong-ngomong, Zhao Yingkong, tolong beri tahu Zheng Zhuo. Katakan padanya saya melihat hitung mundur penghancuran diri dari komputer utama di sini. Diperkirakan kedua basis akan hancur otomatis. Kita punya waktu 7 menit untuk kabur. Jika tidak ingin mati, cepat keluar dan gunakan Green Devil Skateboard. Selesai."
