Meskipun Chu Xuan berkata demikian, orang lain tetap merasa dia sengaja melakukan ini. Seolah-olah dia sudah tahu situasi ini akan terjadi, lalu dengan sinis membiarkan komandan Tim Zhongzhou, yaitu Zheng Zhuo, terjerumus dalam bahaya. Kesannya memang terkesan disengaja.
Zhao Yingkong tidak berkata-kata. Gadis kecil ini mengangguk diam-diam lalu berbalik lari keluar dari basis eksperimen senjata. Ekspresinya tetap datar, namun sorot matanya memancarkan kecemasan. Terlihat jelas gadis ini sebenarnya sangat khawatir dengan Zheng Zhuo.
Chu Xuan juga tidak menghentikan Zhao Yingkong. Sambil membalik-balik arsip dokumen di tangannya, dia berjalan perlahan ke luar sambil berkata, "...Ya, waktu cukup untuk kita kabur dari sini. Barangnya juga sudah didapat, poin hadiah alur cabang juga sudah diperoleh. Jadi begini saja, misi mencuri Cairan Asli Virus-T kali ini selesai dengan sempurna..." Setelah berkata demikian, dia mengabaikan ekspresi aneh orang-orang di sekitarnya dan melanjutkan langkahnya keluar basis.
Saat Chu Xuan sudah berjalan belasan meter, Cheng Xiao baru berbisik ke orang sekitar, "Apa sebelum aku dihidupkan kembali terjadi sesuatu? Apa Chu Xuan mau membunuh Zheng Zhuo? Orang sinting ini benar-benar jangan sampai diusik. Siapa pun bisa dibunuhnya, bahkan kita tidak tahu bagaimana cara dibunuhnya. Intinya, jangan macam-macam dengan Chu Xuan... Ngomong-ngomong, apa Zheng Zhuo benar-benar pernah menyinggung Chu Xuan?"
Ba Wang menepuk bahunya, "Mungkin ini cuma delusi... Tapi tidakkah kau sadar kalau ucapanmu barusan sudah menyinggung Chu Xuan?"
Ekspresi Cheng Xiao langsung berubah seperti tersambar petir. Bahkan dengan hati-hati dia menolehkan kepala untuk melihat Chu Xuan. Setelah memastikan Chu Xuan masih tenang membaca arsip dokumen, barulah dia menghela napas, "Hati-hati bicara. Pria itu menyimpan iblis di hatinya! Jangan lihat dia biasa tenang-tenang saja, sebenarnya saat merencanakan sesuatu dia bisa memakan orang tanpa menyisakan tulang. Siapa pun yang membicarakannya di belakang harus waspada. Bisa jadi kali berikut kau yang akan dibuang dan mati di posisi terjepit..."
“……Membicarakan keburukannya di belakang. Seperti yang sedang kamu lakukan sekarang ini?” Wang Xia melewatinya sambil bertanya santai.
“Gak?”
Sementara Cheng Xiao sedang sibuk mencari masalah sendiri, di sisi lain Zhao Yingkong berlari ke basis penelitian dengan perasaan gelisah. Meski tidak pandai berbicara, hatinya sangat khawatir pada Zheng Zhuo. Ia tidak ingin pria ini mati begitu saja.
Entah sejak kapan, diam-diam ia mulai menerima orang-orang di sekitarnya. Padahal menurut mantan rekan seperjuangan dan sesepuhnya, Zhao Zui Kong, mereka adalah golongan lemah - kemampuan rendah, kemauan rapuh, pada dasarnya teman lemah yang bisa dibuang kapan saja. Namun tanpa disadari, ia justru mengakui Zheng Zhuo dan sahabat-sahabatnya.
Sahabat-sahabat sebelumnya telah dibunuh habis oleh Zhao Zui Kong yang dulu dipercayainya. Kini, satu pun dari sahabat-sahabat barunya tak ingin ia tinggalkan. Meski perasaan ini bertentangan dengan Jalan Sang Pembunuh Bayaran, ia benar-benar tidak ingin mereka mati. Ia ingin mempertahankan mereka.
Dari basis eksperimen senjata, perjalanan keluar berjalan lancar. Fasilitas pertahanan di sepanjang jalur ini sebelumnya telah dihancurkan sepenuhnya oleh anggota Tim Zhongzhou, dan semua penjaga telah dimusnahkan. Zhao Yingkong pun dengan mudah keluar dari kompleks eksperimen senjata. Proses ini hanya memakan waktu sekitar dua menit. Kemudian dia berlari seperti orang gila menuju basis penelitian. Sepanjang perjalanan, dia melihat bola-bola api yang meledak dan terbakar di sekelilingnya. Beberapa helikopter bersenjata yang hancur berantakan tergeletak di sana, reruntuhannya masih terus meledak dan terbakar. Di langit, sebuah pesawat ulang-alik super keren menyemburkan kilatan listrik, menderu melesat di udara. Di depannya, belasan helikopter bersenjata lain sedang dikejar-kejar.
Zhao Yingkong sudah tak sempat melihat adegan pertempuran sengit ini. Dia berlari sekuat tenaga menuju basis penelitian. Baru setengah jarak ditempuh, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari kejauhan. Braak! Suara tembakan menggema. Sebuah helikopter bersenjata yang sedang meluncurkan misil penjejak udara-ke-udara langsung hancur berkeping-keping, seolah dihajar peluru raksasa. Reruntuhannya bahkan belum sempat menyentuh tanah, sudah meledak hebat di udara.
Dari kejauhan, Ling Dian memegangi kepalanya sambil mengerang. Zhan Lan di sampingnya buru-buru bertanya, "Apa yang terjadi? Mengapa helikopter itu langsung hancur lebur? Ling Dian, kamu baik-baik saja?"
Ling Dian menggelengkan kepalanya, baru kemudian berkata dengan suara rendah: "Tidak apa, hanya kepala terasa sedikit sakit... Tingkat keberhasilan Mata Setan Titik-Garis terlalu rendah, hanya bisa melihat kombinasi titik dan garis objek dalam 0,5 detik. Lagipula perubahan dan kecepatan gerak titik-garis ini terlalu ekstrim. Ini sudah tembakan keempat yang saya lakukan, mustahil bisa mengenai titik yang bergerak. Mampu menembak garis sudah merupakan keberhasilan berkat kecepatan super senapan Gauss. Kemungkinan sukses menggunakan Mata Setan Titik-Garis ini sekitar seperempat sampai seperlima..."
Zhan Lan juga tidak mengerti kondisi sebenarnya Mata Setan Titik-Garis, tapi melihat bahkan ahli sniper seperti Ling Dian berkata demikian, berarti tingkat keberhasilan skill ini memang sangat rendah. Dia hendak mengatakan sesuatu tiba-tiba menyadari mata, hidung, telinga Ling Dian mengeluarkan darah. Panik, dia segera bertanya berulang: "Ling Dian, kamu tidak apa-apa? Ling Dian, jawab dong!"
Ling Dian mengusap darah yang menetes dari matanya, tersenyum getir: "Dan beban Mata Setan Titik-Garis pada tubuh terlalu besar... Sekarang saya sudah tidak bisa melihat. Tapi diperkirakan tidak sampai mati, hanya harus segera melepas kondisi kunci genetik yang terbuka ini. Rasa sakit seperti ini mungkin akan membuat saya tak sadarkan diri..." Sebelum kalimat selesai, tubuh raksasa Ling Dian sudah mulai kejang-kejang hebat...
Ledakan tembakan Ling Dian memang luar biasa mengagumkan, namun Zhao Yingkong yang sedang berlari ke arah basis penelitian sama sekali tidak punya waktu untuk menonton kembang api ledakan. Dengan mulut yang terus menghitung detik-detik waktu, seluruh tubuhnya telah memasuki kondisi kunci genetik terbuka. Seperti orang gila ia berlari menuju basis penelitian, di pintu gerbang basis itu terus ada penjaga yang berlarian keluar sambil menjerit ketakutan. Mereka semua berhamburan menuju pintu keluar pos pemeriksaan, beberapa di antaranya bahkan kehilangan lengan atau kaki, tampak sangat mengenaskan.
Zhao Yingkong mengabaikan mereka. Di lehernya tergantung kalung Naga Kristal dengan energi yang masih utuh, di tangannya ada Pedang Kemenangan dan Sumpah yang transparan. Meskipun pedang berat dua tangan ini tidak memiliki fungsi tembok laser tebal yang disebutkan Zheng Zhuo, namun ketajamannya tetap luar biasa. Bahkan sinar pedang Tiger Soul Zheng Zhuo pun tak mampu memutusnya. Selain itu, karena sifat transparannya, gerakan pembunuhan Zhao Yingkong sama sekali tak terlihat oleh mata manusia.
Sepanjang perjalanan, Zhao Yingkong tidak lagi menyembunyikan wujudnya. Dia berlari secepat mungkin ke dalam. Para penjaga yang seharusnya menghalanginya malah berteriak ketakutan dan berlarian keluar seolah melihat hantu. Kedua pihak tidak saling mengganggu saat berpapasan. Zhao Yingkong terus menghitung waktu: "Empat menit tiga puluh tujuh detik..." Hingga akhirnya dia memasuki sebuah aula besar, barulah tercium bau amis darah yang sangat kuat memenuhi ruangan.
Tak ada satu pun manusia hidup tersisa di ruangan ini. Dua ekor Crawler raksasa sepanjang tujuh meter bergelantungan terbalik di langit-langit. Tubuh mereka dipenuhi tentakel menonjol yang membuatnya mirip monster gurita raksasa. Wajah mengerikan mereka cukup untuk membuat orang biasa mati ketakutan. Bahkan Zhao Yingkong sendiri merasa ngeri. Yang lebih mengejutkan, tekanan dan aura krisis dari dua makhluk mengerikan ini memaksanya yang sedang dalam kondisi kunci genetik terbuka untuk mengencangkan saraf. Instingnya berteriak: "Menghadapi dua monster sekaligus... dia pasti akan mati!"
Ternyata, salah satu Crawler melompat turun dari langit-langit. Zhao Yingkong menghentakkan kakinya dan berguling ke arah gang sempit. Di posisi tempatnya berdiri sebelumnya, cakar Crawler telah menancap dalam ke permukaan paduan logam. Permukaan logam tebal itu terkoyak seperti kertas, terdengar suara logam berderit saat monster itu menyobek beberapa meter persegi permukaan paduan. Crawler kedua pun melompat dari langit-langit dan mulai menerjang Zhao Yingkong.
（......Bisa membunuh satu ekor tapi terluka parah, yang satunya akan mengeksekusi saya......）
Kecepatan dan kekuatan Crawler sungguh mengerikan. Dengan kemampuan Zhao Yingkong, dia hanya bisa mengandalkan ketajaman Pedang Kemenangan dan Sumpah untuk mengeksekusi salah satunya. Melawan monster sebesar ini, teknik pembunuhan jarak dekatnya hampir tak berguna kecuali menggunakan kawat logam jarak jauh seperti dulu. Lagipula, aula seluas ini...
Pengalaman Zhao Yingkong memberitahunya bahwa saat ini dia hanya bisa melarikan diri. Jika memaksakan diri bertarung melawan dua crawler ini, hampir pasti dia akan mati. Kecuali menemukan medan atau cara yang tepat, teknik pembunuhannya sama sekali tidak berguna. Yang lebih menyulitkan, crawler ini sepertinya tidak menggunakan mata untuk melihat. Jika mereka menggunakan aroma atau suhu, teknik menyelinap Zhao Yingkong juga tidak berguna. Hal ini membuatnya sangat frustasi. Maka saat berputar cepat bangkit, dia sudah memutuskan untuk lari ke dalam gang sempit.
(Tinggal dua menit lagi, harus segera menemukan Zheng Zhuo, tapi sekarang...)
Zhao Yingkong sudah tidak berani menengok ke belakang. Meski kecepatan geraknya melebihi crawler raksasa, dalam kondisi seperti ini dia tidak bisa memikirkan hal lain. Hanya bisa terus menerjang ke depan. Tapi yang membuatnya putus asa, bau amis di depan semakin pekat, hampir mencapai tingkat yang membuat orang sesak napas. Tempat itu bagaikan rumah jagal, apakah ada lebih banyak crawler raksasa di sana?
Zhao Yingkong menarik napas dalam-dalam, kakinya terus melaju ke depan tanpa henti. Pedang Kemenangan dan Sumpah di tangannya telah teracung. Saat melewati tikungan lorong, pandangannya tiba-tiba terbuka lebar - terhampar sebuah aula pusat yang sangat luas. Di sana, dia melihat Zheng Zhuo menginjak ribuan mayat manusia dan crawler. Tangan kirinya menggenggam kepala crawler raksasa, sementara tangan kanannya mencengkeram Jiwa Harimau yang menusuk crawler raksasa lain hingga tertancap di dinding. Di ruangan ini, setidaknya terdapat ratusan jenazah crawler raksasa...
