Tim Zhongzhou, Tim Nan Yan Zhou, Tim Bei Bing Zhou, tiga tim reinkarnasi telah berjalan selama tujuh hari tujuh malam. Meskipun diketahui Tim Dong Mei Zhou telah memasuki dunia Cincin Sihir ini, posisi pasti tim ini masih belum jelas. Hal ini memaksa para pengendali kekuatan spiritual dari tiga tim reinkarnasi untuk membuka pemindaian kekuatan spiritual maksimal, guna mengantisipasi kemungkinan serangan diam-diam dari tim tersebut.
Selain itu, selama beberapa hari ini semua orang hidup dengan sangat santai. Tanpa beban kekhawatiran, mereka sama sekali tidak takut akan munculnya bahaya lagi. Ditambah dengan pemandangan indah yang mendominasi dunia Cincin Sihir, para wajah baru pun berkesan sedang melakukan perjalanan jalan-jalan di alam. Kemampuan Hobbit dalam mencari makanan dari alam liar - sayuran liar, jamur, batang dan akar tanaman - semua bahan ini ketika dimasak oleh mereka berubah menjadi hidangan liar yang lezat. Para senior bersama Aragorn juga sering berburu hewan-hewan kecil. Dari segi kualitas dan rasa menu, para wajah baru yang baru datang dari kota-kota besar di dunia nyata ini bahkan mungkin tidak sering menikmati makanan selezat ini dalam keseharian mereka.
Dari segi makanan tidak perlu dibicarakan, semua orang juga mendapatkan banyak informasi tentang ibu kota bangsa elf Rivendell dari Aragorn. Pertama-tama adalah kekuatan bersenjata di sana, jawaban yang didapat langsung membuat hati semua orang tenang. Meskipun sekarang bangsa elf sedang mundur dari Benua Tengah, tapi tempat itu tetap merupakan ibu kota mereka. Pasukan regulernya mencapai ribuan personel. Bahkan jika hanya 1.000 pemanah panjang yang memiliki kemampuan menembakkan panah hijau, Rivendell sama sekali tidak takut dengan ancaman Roh Cincin itu.
Inilah kehidupan semua orang selama tujuh hari tujuh malam ini. Sebelum mendekati Rivendell, rombongan ini bertemu dengan seorang bidadari elf cantik luar biasa. Dia menunggang kuda putih murni nan gagah. Orang pertama yang bertemu dengannya justru Zheng Zhuo.
Sesuai kebiasaannya, Zheng Zhuo mengoperasikan kuda perang kerangka untuk berpatroli di mahkota pohon-pohon raksasa atau lereng curam. Saat itu dia berada 1-2 kilometer di depan rombongan, berdiri di lereng terjal vertikal yang nyaris tegak lurus dengan tanah. Ketika bidadari elf penunggang kuda putih ini muncul, tanpa sepatah kata pun dia langsung menghunus Pedang Panjang Elf. Kemudian mulutnya mulai melantunkan mantra aneh yang tidak dimengerti Zheng Zhuo.
Ketika peri cantik dari bangsa elf selesai melafalkan mantra itu, tanjakan tempat Zheng Zhuo berdiri tiba-tiba berguncang hebat. Batu-batu berjatuhan dari lereng bukit di atasnya. Berkat kemampuan kuda perang kerangka yang mengabaikan gravitasi, Zheng Zhuo menarik tali kekang dan melompat, mendarat di atas batu yang jatuh, lalu meluncur menuruni tebing. Saat mencapai bagian bawah, ia kembali menarik kekang sehingga kuda kerangka itu melompat ke pucuk sebuah pohon besar.
Peri cantik ini bukannya mundur, malah menghunus Pedang Panjang dan menyerbu Zheng Zhuo. Tiba-tiba teriakan seorang pria membuatnya ragu dan berhenti. Ternyata Aragorn sedang menunggang kuda mendekat dari kejauhan.
"Arwen, berhenti! Itu bukan roh cincin, mereka teman kita!" Aragorn berteriak sejak dari jauh. Kudanya bukan kuda perang pilihan sehingga butuh waktu cukup lama sebelum ia mencapai pucuk pohon tempat Zheng Zhuo dan peri itu berdiri. Setelah turun dari kuda, ia langsung berlari ke arah sang peri.
Peri cantik itu pun turun dari kudanya dengan anggun. Saat Aragorn mendekat, senyum merekah di wajahnya. Dengan lembut ia membiarkan Aragorn menggenggam tangannya.
"Ini adalah sahabat kita, telah membunuh delapan roh cincin, bahkan merebut tunggangannya salah satu roh cincin. Mereka adalah prajurit yang kuat. Arwen. Mereka juga orang-orang yang diamanahkan Gandalf untuk melindungi Cincin Sihir." Aragorn menggenggam tangan Arwen sang peri cantik, sambil tersenyum memperkenalkan Zheng Zhuo dan kawan-kawannya. Sementara anggota tim lainnya yang tak memiliki tunggangan terpaksa berlari dari kejauhan mendekati ketiga orang tersebut.
Arwen tersenyum penuh permintaan maaf ke arah Zheng Zhuo, mengangguk sedikit sebelum berkata pada Aragorn: "Kami menerima kabar dari Gandalf, Saruman telah mengkhianati kita. Ia mulai takut pada kekuatan Raja Kegelapan Sauron, lalu jatuh ke dalam kegelapan dengan sukarela. Sekutu kita berkurang satu lagi, bahkan Gandalf sempat ditahan. Tapi sepertinya ia berhasil melarikan diri dari Saruman, sekarang sedang dalam perjalanan ke Rivendell. Saat kita kembali ke Rivendell, mungkin akan bertemu dengannya."
Aragorn mengangguk serius, lalu berseru pada Zheng Zhuo dan kawan-kawannya: "Sahabat-sahabat, kita harus mempercepat langkah. Besok... saat fajar menyingsing besok, kita harus sampai di Rivendell."
Sebenarnya dengan menggunakan tunggangan dan berlari sepenuhnya, tak perlu menghabiskan waktu sehari penuh. Tapi dari puluhan orang ini hanya ada tiga tunggangan. Dengan terpaksa, mereka yang memiliki kuda pun turun dari kuda dan berjalan kaki, langkah demi langkah menuju Rivendell.
Sebagai putri bangsa elf, kecantikan Yavien memang luar biasa. Sebagai elf, dia memiliki aura sakral dan elegan dalam keindahannya. Kecantikannya jauh melampaui para selebriti di dunia nyata, langsung memikat pria dan wanita dari tiga tim reinkarnasi. Tentu saja, Cheng Xiao adalah yang paling berlebihan dalam bereaksi.
Entah dari mana, pria ini mengambil harmonika dan mulai menyanyikan lagu untuk Yavien di depan Aragorn. Usai satu lagu, alat musik unik ini membuat Yavien penasaran. Cheng Xiao langsung memanfaatkan kesempatan dengan menggenggam tangan Yavien untuk mengajarinya memainkan harmonika. Tujuannya jelas: "Bercumbu tidak langsung kan tidak keterlaluan?"
Tapi bangsa elf adalah klan yang angkuh dan bermartabat. Yavien tersenyum namun menolak dengan tegas, tangannya ditarik kembali dengan poker face. Ketika Aragorn duduk di samping Cheng Xiao dengan tersenyum, pria ini langsung lebih tenang. Dia tidak lagi mendekati Yavien, dan melodi yang dimainkannya berubah dari lagu cinta yang mendayu-dayu menjadi irama serius dan heroik.
"Meski enggan mengakui, aku memang tak bisa mengalahkan Aragorn. Merayu kekasihnya di hadapannya... Aku khawatir nanti jadi makhluk tanpa alat kelamin..."
Ini adalah ucapan Cheng Xiao secara pribadi kepada orang lain. Sebagai tokoh utama penting di dunia Cincin Sihir, pewaris terakhir darah kerajaan manusia, Aragorn dalam alur film asli juga merupakan prajurit dengan kemampuan bela diri yang kuat. Di dunia Cincin Sihir versi karakter yang ditingkatkan ini, peningkatan kemampuan Aragorn bukanlah hal sepele. Kecuali tidak memiliki tunggangan mimpi buruk kerangka Roh Cincin, semua aspek dirinya benar-benar tidak kalah dengan Roh Cincin level enam bahkan tujuh.
Aragorn hanya menggunakan pedang berat dua tangan biasa. Namun saat mengayunkan pedang ini, kecepatan ayunannya sangat tinggi - hampir menyamai Roh Cincin level tujuh. Saat mengayunkannya, seluruh bilah pedang memancarkan cahaya putih yang mengalir dari tubuhnya ke bilah pedang. Secara instan, pedang berat dua tangan biasa ini bisa menyaingi sinar tak kasat mata Jiwa Harimau, dengan daya penghancur yang meningkat berkali-kali lipat. Bisa dikatakan, Aragorn versi ini bahkan lebih kuat dari sebagian besar senior di tiga Tim Reinkarnasi.
Inilah maksud ucapan Cheng Xiao. Jika dia benar-benar berani melakukan hal memalukan pada Arwen, Aragorn tidak akan kesulitan membunuhnya.
Bagaimanapun juga, kehadiran wanita cantik beraura anggun dalam tim langsung menghangatkan suasana. Ketika rombongan tiba di Rivendell, beberapa gadis dalam tim sudah menjalin hubungan yang sangat akrab dengan Arwen.
Hingga pukul dua lebih siang hari kedua, akhirnya semua orang tiba di Rivendell. Ini adalah kota elf yang terletak di kedalaman ngarai yang sunyi. Meskipun tidak terlalu besar, kota ini memiliki keindahan yang hampir tak terlukiskan. Kota ini mempertahankan keanggunan khas bangsa elf, dibangun menempel pada tebing gunung. Di seluruh penjuru kota tumbuh pepohonan hijau zamrud, sementara di sampingnya mengalir banyak air terjun kecil. Kota ini bagaikan negeri dongeng yang membuat siapapun yang datang akan terpesona oleh keindahannya yang luar biasa.
Dengan panduan Aragorn dan Putri Elf Arwen, rombongan melewati pemeriksaan pengawal elf dengan mudah. Saat memasuki kota, mereka langsung terpana oleh pemandangan. Baru setelah Aragorn dan Arwen berulang kali mendesak, mereka dengan enggan mengikuti keduanya menuju aula pertemuan.
Aula pertemuan ternyata berupa platform terbuka yang menghadap ke ngarai. Dari sini terhampar pemandangan spektakuler. Di platform tersebut sudah menunggu beberapa tokoh, selain Gandalf yang dikenal Zheng Zhuo dan kawan-kawan, terdapat juga beberapa elf yang telah menanti.
Empat orang Hobbit langsung bersemangat begitu melihat Gandalf. Mereka berteriak-teriak dan berlari ke arahnya, terlihat seperti empat anak kecil. Gandalf pun tertawa lebar sambil memeluk mereka. Kelimanya seolah punya banyak cerita yang tak habis-habisnya. Para Hobbit mulai bercerita tentang bahaya mengerikan yang mereka alami di perjalanan, terutama kengerian roh cincin dan pengalaman nyaris mati. Hingga akhirnya mereka menyebutkan bahwa Zheng Zhuo dan kawanannya telah membunuh delapan roh cincin, Gandalf dan para elf baru menatap Zheng Zhuo dengan penuh keheranan.
"Prajurit pemberani? Kalian yang mengalahkan roh cincin yang tak pernah terkalahkan sebelumnya? Bahkan membunuh delapan dari mereka?" Seorang pria elf tiba-tiba bertanya.
Arwen menyela: "Tidak hanya membunuh delapan roh cincin, mereka bahkan menangkap kuda perang kerangka salah satunya. Hanya saja kuda itu menyebabkan tanaman membusuk, jadi saya menyuruh pengawal membawanya ke tepi bebatuan di bawah sana, tempat yang tidak ada tanamannya."
Mendengar ini, Gandalf dan para elf terlihat terkejut, memandang Zheng Zhuo dan yang lain dengan rasa tak percaya...
