Lereng bukit dipenuhi salju putih setinggi lutut. Setiap langkah membuat sepatu dan celana terendam. Meski mereka mengikat ujung celana seperti Aragorn, air salju tetap merembes masuk. Sejujurnya, pakaian dan peralatan mereka tidak cocok untuk pendakian gunung salju. Berkat kondisi fisik mereka yang jauh melebihi orang biasa, dingin seperti ini masih bisa ditahan untuk sementara.
“Sungguh iri... Kerangka Mimpi Buruk di medan curam seperti ini, dalam lingkungan yang tertutup es, benar-benar alat transportasi yang luar biasa.” Gang Ni'er yang telah membuat perjanjian pertempuran penuh dengan Zheng Zhuo, mulai bercanda dengannya.
Zheng Zhuo memang yang paling nyaman dan bebas di antara semua orang. Duduk di atas kuda perang kerangka, dia sama sekali tidak terperosok ke dalam salju. Sebaliknya, medan seberapa curam pun tak bisa menghentikannya. Hanya dia satu-satunya yang bisa berpatroli dengan bebas di sekitar tim.
Begitu Gang Ni'er berbicara, semua orang benar-benar memandang Zheng Zhuo dengan iri. Bahkan Zheng Zhuo sendiri merasa malu. Dia hanya bisa menarik tali kekang kuda sambil melompat ke berbagai arah, terus bergerak di atas tebing-tebing curam.
“...Ayo cepat kemari! Lihat apa yang saya temukan!” Saat sedang berpatroli, Zheng Zhuo tiba-tiba berteriak kaget. Semua orang langsung menatapnya dengan tegang, meski ekspresi masing-masing terlihat agak aneh.
“...Meski kami juga ingin ke sana, tapi bukankah permintaan ini terlalu memaksa?” Zhan Lan berkata setengah kesal setengah tertawa.
Zheng Zhuo berdiri di platform tebing puncak gunung sebelah. Jika ingin ke sana, tim harus melewati beberapa lembah. Meski terlihat dekat, nyatanya mereka tak bisa mencapainya.
Zheng Zhuo juga sadar kembali, dia baru berseru keras: "Di sini... aku menemukan mayat, dua belas mayat, semuanya membeku menjadi es loli. Untung salju di sini tidak tebal. Tidak sampai mengubur mereka semua..."
Gandalf menjawab dengan suara lantang: "Mungkin tim pengumpul bahan obat. Di puncak gunung salju ada bunga salju yang merupakan obat langka. Beberapa dukun membeli bahan ini dengan harga mahal. Karena ada serigala salju di sekitar sini, biasanya mereka berkelompok saat mengumpulkan obat. Mungkin mereka terkena badai salju sebelum mulai mengumpulkan, sampai mati kedinginan di sana."
Namun wajah Zheng Zhuo pucat pasi. Dia mengendarai kuda perang kerangka dan melompat ke udara, langsung mendarat di dekat kelompok mereka. Dia berbisik pada senior tim reinkarnasi lainnya: "Mereka... mereka memakai pakaian kita! Dan luka-lukanya semua akibat senjata tajam!"
Para senior sempat terdiam sejenak. Dalam hitungan detik, setiap orang terkejut. Pakaian mereka - kalimat itu menyiratkan identitas para mayat. Karena orang dari dunia nyata atau senior tim reinkarnasi, pakaian mereka sangat berbeda dengan penduduk dunia ini. Dari busana saja sebenarnya sudah cukup untuk mengkonfirmasi identitas mereka.
"Tim Amerika Timur? Atau Tim Dewa?" Ganner mengerutkan alisnya bertanya.
Nios menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak mungkin Tim Dewa, karena semua komandan tim bergabung dengan Tim Dewa, jumlahnya hanya belasan orang. Di sini sudah ada dua belas mayat, meskipun ada anggota Tim Dewa yang mati di sini, sebagian besar pastinya dari Tim Amerika Timur. Sangat tidak mungkin dua tim yang muncul acak bisa bertemu dalam beberapa hari di dunia sebesar ini. Jadi saya prediksi dua belas mayat itu semua anggota Tim Amerika Timur."
"Kenapa?" Mayoritas senior bertanya dengan wajah tertegun.
"Kenapa?" Nios menyeringai dingin, mengeluarkan sebatang coklat dari dalam bajunya: "Banyak alasan. Mungkin tidak suka dengan wajah baru, tidak mau tim lain untung, perebutan kekuasaan internal, atau komandannya sendiri psikopat. Banyak kemungkinan. Tapi saya lebih berharap ini konflik internal Tim Amerika Timur yang memicu SALING BUNUH..."
Chu Xuan juga mengangguk: "Benar. Hanya saling bunuh yang paling menguntungkan kita. Zheng Zhuo, periksa lagi dan bawa 4-5 mayat dengan cedera mematikan yang berbeda..."
Zheng Zhuo mengangguk. Kelincahan kuda perang tengkoraknya kembali terlihat. Dalam beberapa menit, dia sudah membawa empat mayat sambil melompat dari seberang. Melihat Zheng Zhuo mengambil mayat, Gandalf dan yang lain malah berhenti. Beberapa mengerumuni mayat untuk diperiksa bersama.
“Luka sayatan, ini disebabkan oleh senjata tajam berbentuk bulat atau senjata aneh. Dari pola lukanya, bilah senjatanya ternyata berbentuk lingkaran. Kemudian orang ini mati akibat tembakan, dadanya tertembus tombak hingga tewas. Ya, keempat mayat ini dibunuh oleh dua jenis senjata tersebut.” Aragorn mengatakan dengan yakin setelah memeriksa mayat.
Dibandingkan Aragorn yang terlatih dalam sistem persenjataan, para senior Tim Reinkarnasi memang jauh tertinggal dalam hal pengetahuan senjata. Tidak hanya dia, bahkan Ksatria Manusia Boromir akhirnya menyatakan hal serupa, mengonfirmasi fakta kematian keempat orang ini dalam posisi terjepit.
“...Delapan mayat lainnya memiliki bekas luka yang sama. Hanya satu orang yang berbeda, kepalanya hilang seluruhnya dan belum ditemukan.” Zheng Zhuo menghela nafas.
Wajah setiap anggota Tim Reinkarnasi berubah pucat, terutama Nios yang wajahnya kehijauan sambil mengunyah coklat: “Sayangnya, sebaiknya kita berdoa agar tiga tim kita tidak bertempur melawan Tim Amerika Timur. Jika tidak, sebagian besar kita mungkin gugur... Tim Amerika Timur bukan sekadar konflik internal, tapi para senior mereka sendiri yang membantai semua anggota baru. Jumlah anggota baru mereka bahkan melebihi gabungan tiga tim kita. Aku curiga kedua belas orang ini semuanya senior. Dengan kata lain, 'Dewa Utama' menilai Tim Amerika Timur yang hanya punya tiga senior lebih kuat dari masing-masing tiga tim kita. Ketiga orang di tim itu benar-benar tak terukur kekuatannya.”
Dengan kegelisahan akan keberadaan Tim Dongmeizhou, rombongan tetap melanjutkan perjalanan mendaki gunung. Salju semakin tebal, dan selama perjalanan mereka beberapa kali bertemu kelompok Serigala Salju. Entah karena jumlah tim yang terlalu banyak atau Serigala Salju tahu kemampuan mereka berbahaya, makhluk sebesar sapi bernama Serigala Salju Cincin Sihir ini justru menghindar dari kejauhan di padang salju.
Perlahan jalan gunung semakin curam, badai salju mulai mengamuk di sekitar. Setiap orang berhati-hati menyusuri tebing, kecuali Zheng Zhuo yang tak terpengaruh. Di bawah kekuatan alam ini, kecepatan tim semakin melambat.
(Tapi entah bisakah kita melewati gunung ini? Sebenarnya aku bisa mengangkut dua orang sekaligus ke seberang. Jika kita tidak lewat terowongan bawah tanah tapi memanjat tebing ini, apakah ini akan mengubah alur cerita dan memberi banyak poin reward dengan alur cabang?)
Zheng Zhuo memandang badai salju tak berujung di kejauhan, lalu melihat rekan-rekan yang berjalan lambat di jalan setapak. Salju sudah mencapai pinggang mereka - semakin tinggi, Kurcaci dan Hobbit akan dalam bahaya.
Tiba-tiba suara yang penuh wibawa dan khidmat menggema dari langit. Seorang pria tua sedang melantunkan Mantra dengan bahasa rumit nan melodius.
“Itu Saruman!” Gandalf langsung berteriak keras, suara khidmatnya seketika menjadi jelas bergema di seluruh pegunungan, bagaikan suara dewa atau raksasa.
Bersamaan dengan suaranya, badai salju menjadi semakin dahsyat. Bahkan kuda perang kerangka di bawah kaki Zheng Zha pun mendengus gelisah, seolah sangat takut dengan suara itu. Gandalf segera melantunkan mantra lain, dan dalam belasan detik, mantranya justru lebih dulu selesai.
Kurcaci Gimli langsung bertanya: "Apa kamu menang? Dukun itu bukan tandinganmu kan?"
"Tidak... Dia adalah kepala para dukun, juga dewa minor... Dia dukun yang jauh lebih kuat dariku. Semoga perisai perlindunganku bisa menahan kekuatan sihirnya. Kita hanya bisa berdoa..." Gandalf berkata dengan diam sambil mengangkat tongkat sihirnya, lalu berteriak: "Zheng Zhuo, cepatan ke sini!"
Zheng Zhuo belum sempat bereaksi, tiba-tiba kilat menyambar dari langit dan menghujam tanah puluhan meter di kejauhan. Area tersebut langsung diluluhlantakkan ledakan dahsyat, disusul kilat kedua, ketiga... Hujan kilat yang rapat seperti air hujan membuatnya loncat kaget ke samping Gandalf. Saat kilat-kiliat itu menyambar ke arah mereka, perisai semi-transparan tiba-tiba muncul mengelilingi kelompok mereka. Ledakan menggelegar menghantam perisai itu hingga bergoyang-goyang, namun akhirnya berhasil menahan serangan langsung kilat.
Semua orang melongok ke sekeliling. Jangkauan serangan kilat telah mencakup seluruh puncak gunung dan lereng bukit. Kilat sebesar satu meter berdentang keras dari langit disusul ledakan bak bom. Mata mereka seperti akan buta oleh cahaya menyilaukan. Di sekeliling mereka hujan kilat begitu rapat, bagai mandi dalam badai petir. Sungguh pemandangan mengerikan! Jika saja perisai Gandalf tak bertahan mati-matian, jika saja kilat ini menyerang area luas bukan fokus ke mereka, mungkin mereka semua sudah tewas di sini - bahkan dengan perlindungan Gandalf sekalipun!
Saat ledakan petir terakhir menghantam Gunung Salju, akhirnya pemandangan neraka ini berakhir. Barulah semua orang berani membuka mata. Jalan setapak tempat mereka berdiri telah sepenuhnya terkubur oleh tumpukan salju dan batu yang runtuh. Perisai Gandalf berhasil menahan serbuan salju dan batu tersebut. Namun area di sekitar yang tak terlindungi telah hancur lebur, terutama bagian jalan menuju puncak yang telah hancur berkeping-keping oleh hantaman petir. Kini satu-satunya jalan yang tersisa adalah jalur menuju tebing curam di bawah, sama sekali tidak ada akses lagi untuk melanjutkan pendakian.
Kekuatan petir ini... sungguh mengerikan. Seluruh area dalam radius ribuan meter telah dikotori oleh sambaran petir. Sungguh kekuatan yang menakutkan!
