Saat Gandalf berteriak lalu lari ke belakang, suara lain tiba-tiba bergema di benak para senior di lokasi.
"Balrog, makhluk kuat yang sejak lahir mampu menarik energi kosmis, masa reproduksi 100 tahun sekali, vivipar dengan satu anak per kehamilan. Induk Balrog selama masa reproduksi membutuhkan makanan lima kali berat badannya setiap hari, doyan memakan manusia. Ditambah asap beracun dari napasnya yang mematikan bagi manusia, menjadikannya musuh terbesar umat manusia. Telah punah, musuh utama manusia... Bunuh Balrog ini yang tak beracun dan hanya punya 30% kekuatan asli, dapatkan 8.000 poin reward dan 1 alur cabang tingkat 3... Jika lolos, setiap anggota dikurangi 3.000 poin reward."
Ini suara Sang Tuan, tapi kali ini pesannya terlalu membingungkan. Sebelumnya tim reinkarnasi pernah mengalahkan banyak monster bahkan pemimpin kuat dari film, tapi Sang Tuan belum pernah memberi peringatan serius seperti ini. Bahkan menjelaskan asal-usul Balrog yang ternyata bukan dari dunia Lord of the Rings, melainkan Balrog yang pernah dihadapi orang suci saat menciptakan Sang Tuan, juga pernah menjadi musuh besar manusia di Bumi.
"Apa maksudnya? Balrog tanpa racun dengan 30% kekuatan..." Li Cha De dari Tim Nan Yan Zhou bertanya bodoh.
Nios mengunyah coklat di tangannya dengan garang: "Artinya, Balrog ini pernah bertempur melawan orang suci dengan kunci genetik level lima. Sekarang kita menghadapi monster tanpa asap beracun yang hanya punya 30% kekuatan asli. Sang Tuan memerintahkan kita untuk mengeksekusinya!"
Seorang senior dari Tim Utara Es juga berkomentar: "Tidak beracun, dan hanya menyisakan tiga puluh persen kemampuan aslinya. Jadi Balrog ini tidak terlalu kuat, ya?"
"Ya! Kalau begitu kau duluan saja yang mengeksekusinya." Nios menyeringai dingin, menelan sisa coklat di tangannya lalu berbalik dan berlari. Posisi tempat semua orang berdiri semakin panas.
Balrog ini benar-benar kejam, setiap gerakan tangan dan kakinya memercikkan api ke segala penjuru. Area seluas seratus meter persegi di sekitarnya berubah menjadi lautan api, ork-ork setengah darah menjerit-jerit kesakitan sebelum berubah menjadi arang. Api yang awalnya merah menyala kini berubah warna menjadi hijau muda dan biru. Orang yang sedikit berpengalaman pasti tahu betapa dahsyatnya api semacam ini - suhunya pasti mencapai ribuan derajat bahkan lebih. Mustahil muncul warna seperti ini tanpa suhu setinggi itu. Dan para senior yang ada di situ sepertinya tak ada yang bisa bertahan dari panas setinggi ini.
“Sial, ini benar-benar horor? Baru tiga puluh persen kekuatan penghancurnya? Bahkan tidak ada asap racun? Lalu seberapa kuat Balrog versi normal ini?”
Setiap orang dalam hati bergumam seperti ini, menyaksikan ribuan ork setengah darah di belakang mereka yang terbakar menjadi arang atau langsung ditangkap dan ditelan oleh Balrog. Monster mengerikan dan garang ini benar-benar membuat semua orang ketakutan, untuk sementara tak ada yang berani maju membunuh monster ini. Bahkan Zheng Zhuo dan Gangnier yang berniat menggunakan skill orisinil untuk membunuh Balrog yang memberi reward alur cabang tingkat tiga, tapi begitu memikirkan jembatan berikutnya akan runtuh sehingga semua orang sulit menyeberang, mereka pun berlari cepat ke depan sementara api di belakang semakin menjauh.
"Tapi ini terlalu mengerikan. Apakah di zaman prasejarah Bumi benar-benar ada monster semengerikan ini? Leluhur kita manusia bisa mengalahkan mereka? Tidak masuk akal..."
Zheng Zhuo terus bergumam dalam mulutnya, mengingat momentum Balrog yang terlalu menakutkan. Diam-diam dia berpikir, bahkan dalam status 'Penghancur' pun belum tentu bisa mengalahkannya. Jadi masalah saat ini adalah segera menemukan ruang penyimpanan mineral. Seperti pepatah "lebih baik memegang satu burung di tangan daripada sepuluh di hutan", daripada serakah mengejar alur cabang tingkat tiga ini, lebih baik ambil mineral dulu. Maka dia mengendarai kuda perang kerangkanya dengan cepat, mendahului Gandalf dan yang lain turun dari jembatan, sehingga dialah satu-satunya yang tidak perlu khawatir tentang jembatan yang akan putus.
Semua orang tidak berlari lama, tiba-tiba pandangan mereka terbuka lebar. Zheng Zhuo yang berada di depan sudah melihat jembatan besar di hadapannya telah runtuh. Jembatan kecil di sebelahnya masih bisa dilewati orang, meski terlihat sangat tua. Namun dia tidak terlalu memperhatikan, langsung menarik tali kekang Kuda Perang Kerangka dan menuruni jembatan. Setelah melihat peta, dia tahu: Dari jembatan ini ke arah kiri, lubang ketiga adalah ruang penyimpanan mineral. Tapi tepat saat dia melangkah beberapa langkah, tiba-tiba sebuah panah melesat lurus ke arahnya. Panah ini baik kekuatan maupun kecepatannya tidak istimewa. Zheng Zhuo dengan mudah menangkisnya menggunakan pedang. Ketika dia mengangkat kepala, ternyata di tebing jauh terlihat puluhan pemanah ork setengah darah berdiri di sana.
Dalam alur film asli, pemanah ork setengah darah ini cukup merepotkan karakter plot. Namun tebing itu terlalu jauh. Jika Zheng Zhuo harus berlari membunuh mereka baru mengambil mineral, mungkin semua orang sudah dibantai Balrog. Maka setelah berpikir sejenak, dia menginjak keras punggung kuda perang kerangka dan mengaktifkan status "Penghancur Sekejap". Beberapa tendangan "Tendangan Badai" dilepaskan. Ork-ork setengah darah di kejauhan hanya merasakan angin kencang sebelum tubuh mereka terpotong dua. Hanya satu dua ork yang berhasil lolos, tapi mereka takkan mampu melawan kelompok kami mengingat kehadiran Zhang Heng dan Pangeran Peri sebagai pemanah ulung. Setelah mendarat kembali di kuda kerangka, dia langsung menuju ruang penyimpanan mineral.
Jembatan-jembatan patah di mana-mana. Berkat kemampuan kuda perang kerangka yang mengabaikan gravitasi, Zheng Zhuo tak perlu menggunakan status "Penghancur" untuk mencapainya. Menghadapi pertempuran dengan Balrog, dia tak bisa membuang-buang energi. Kuda kerangka ini benar-benar barang top, sayangnya cuma ada satu.
Zheng Zhuo merasa menyesal dalam hati. Tak lama berlari, dia sudah masuk ke ruangan gelap itu. Di bawah sorotan api dari kuku kuda dan mata kuda perang kerangka, terlihat jelas ruangan itu dipenuhi balok-balok besi dan tembaga. Selain itu, di pusat ruangan terdapat balok logam berkilau keperakan yang ukurannya jauh lebih besar dari balok besi/tembaga biasa. Di samping logam perak itu, terdapat botol kaca berisi pasir logam halus yang jumlahnya hanya bisa diukur dengan ons.
Tanpa ragu-ragu, Zheng Zhuo memasukkan logam perak dan pasir logam halus itu ke dalam Cincin Na. Setelah memastikan tidak ada logam lain selain besi dan tembaga, dia menarik kuda perang kerangka itu keluar.
Begitu urusan mineral selesai, pikiran Zheng Zhuo sepenuhnya tertuju pada Balrog. Dari aura mengerikannya, bahkan dengan status "Penghancur" dan Jiwa Harimau pun belum tentu bisa dikalahkan. Bagaimanapun Balrog adalah momok manusia sejak dulu. Meski "Sang Tuan" sudah mengurangi kekuatannya, kekuatan Balrog tetap di luar kemampuan mereka saat ini. Karena itu dia benar-benar mempertimbangkan untuk kabur sesuai alur cerita asli. Meski setiap orang kehilangan 3.000 poin reward, tapi setelah menyelesaikan film Cincin Sihir ini, setiap orang minimal akan mendapat ribuan poin reward. Jika untuk menyelamatkan nyawa, mungkin ini pilihan tepat...
"Hanya sebuah alur cabang tingkat tiga, 8.000 poin reward... Jika ingin menjadi lebih kuat, kita harus bergulat di ambang hidup-mati, terus meningkatkan diri. Alur cabang dan poin reward mutlak diperlukan..."
Zheng Zhuo merasa tidak puas. Bagaimanapun musuhnya adalah replika dirinya sendiri, pria setan itu. Mengalahkan sosok dengan kemampuan yang jauh lebih hebat darinya... Tanpa mempertaruhkan nyawa, mana mungkin ada peluang menang?
"Aku harus berjuang! Biarkan sahabat-sahabat maju, aku akan mencoba sekuat tenaga... Lagipula dengan sinar pedang yang melindungi tubuh, meski gagal membunuh Balrog, setidaknya bisa menyelamatkan diri kan?" Tekad Zheng Zhuo mengeras. Kuda perang kerangkanya dipacu semakin kencang.
Saat ini seluruh tim telah menyeberangi jembatan. Entah karena campur tangan tim reinkarnasi yang mengubah alur cerita, jembatan itu tidak mengalami keruntuhan parah. Semua berhasil melewati jembatan berbahaya itu, lalu bergegas menuju ujung jalur. Sepanjang perjalanan relatif lancar, meski ada beberapa pemanah ork setengah darah di tebing sekitar, Zhang Heng dan Pangeran Peri dalam tim mampu mengeliminasi mereka. Ajaibnya, tidak satu pun anggota tim yang tewas selama perjalanan ini.
Setelah semua orang menyeberangi jembatan, mereka berlari masuk ke aula besar lainnya. Asalkan melewati aula ini, mereka bisa dengan mudah meninggalkan terowongan ini. Namun begitu masuk ke dalam aula, mereka langsung merasakan hawa panas seperti terbakar di sekelilingnya. Suhu yang ekstrim itu hampir membuat rambut mereka mengeriting terbakar. Setiap orang berlari panik ke depan, tetapi baru saja berlari sejauh belasan meter, tiba-tiba terdengar raungan menggelegar dari belakang. Semburan api kebiruan menusuk keluar dari dinding, membuat struktur dinding itu meledak berkeping-keping. Panas yang luar biasa ini bahkan membuat batu sekalipun tak mampu bertahan.
Di balik reruntuhan dinding, Balrog memegang pedang raksasa yang terbentuk dari api kebiruan. Makhluk itu mengaum tak terkendali, dari mulutnya terus mengalir aliran udara panas dan semburan api kebiruan. Api yang menyelimuti tubuh Balrog ini semakin lama semakin intens.
Gandalf berlari sambil berkata: "Ini Balrog dewasa, makanya apinya berwarna kebiruan. Untung bukan Balrog tua, kalau sampai apinya berubah jadi putih menyala, baru benar-benar bahaya. Mendekatinya dalam radius 100 meter akan membuat tubuh terbakar sendiri, kecuali dia sendiri yang menurunkan suhunya... Ini iblis dari zaman purba, tak kusangka masih ada satu lagi di terowongan ini."
Semua orang saat ini sedang melarikan diri, mana mungkin mereka mendengarkan dengan saksima apa yang dia katakan. Namun anggota tim reinkarnasi merasa sedikit terhibur, karena menurut alur cerita asli, hanya Gandalf yang terjatuh dari tebing. Mereka hanya perlu melewati jembatan kecil di depan, maka mereka akan aman...
Tiba-tiba, raungan dahsyat menggema. Balrog itu melompat tinggi dengan sayap iblisnya yang terkembang. Sebelum sempat bereaksi, monster itu sudah menghadang di depan mereka sejauh belasan meter. Semburan api membara menghujam, dan di balik sosok iblis itu... jembatan penyelamatan justru berada tepat di belakangnya!
