Medan perang masih dalam kekacauan, pertempuran pun terus berlanjut. Tak ada yang tahu Zhao Zui Kong telah muncul, tak ada juga yang mengetahui interaksi Zhao Yingkong dengannya. Semuanya tetap berjalan sesuai alur cerita asli. Meski Pasukan Ekspedisi Cincin Sihir menjadi lebih kuat dengan bergabungnya tim reinkarnasi, namun jumlah dan kemampuan pasukan ork kuat juga meningkat. Keseimbangan kedua belah pihak masih persis seperti alur cerita aslinya.
Zheng Zhuo terus-menerus menerjang formasi pasukan ork kuat. Setidaknya 200-300 ork kuat telah tewas di bawah pedangnya. Baik serangan melintang maupun hantaman kudanya - meski daya sinar pedangnya banyak dinetralisir oleh aura tempur, murni kekuatan fisik Zheng Zhuo tetap mengungguli ork kuat. Saat sinar pedang yang menyelubungi tubuh Zheng Zhuo pertama kali pecah, ia telah mengaktifkan status 'Ledakan' sambil menyalurkan lebih banyak Energi Vampir ke kuda perang kerangkanya.
"Dalam kondisi biasa, Zheng Zhuo sudah cukup untuk mengeksekusi banyak Ork kuat. Sekarang dengan menggunakan status 'ledakan', kekuatan dan kecepatannya tidak hanya meningkat beberapa kali lipat, tapi bahkan belasan kali lipat! Satu tebasan pedang dengan sinar pedang yang digabungkan dengan kekuatan yang melaju tak terbendung - meskipun Ork kuat menggunakan aura tempur mereka, tebasan ini tetap mampu membelah mereka menjadi dua bagian. Dalam sekejap, tingkat kematian Ork kuat menjadi sangat cepat. Ketika Zheng Zhuo sadar kembali, Ork-ork kuat di sekitarnya sudah berlarian ketakutan seperti melihat monster, sementara dia sendiri mulai merasakan kelemahan di tangan dan kakinya."
"Lagi pula ini bukan duel satu lawan satu. Pertempuran kali ini lebih mirip tantangan kluster perang, dibuktikan oleh mayat-mayat yang berserakan di tanah. Zheng Zhuo setidaknya telah membantai ratusan atau bahkan lebih Ork kuat. Ini bukan Ork setengah darah kecil-kecilan, tapi Ork kuat yang bisa menggunakan aura tempur dasar. Satu Ork kuat setara dengan belasan prajurit manusia. Makanya setelah membunuh semua kelompok ini, Zheng Zhuo pun merasa agak lelah."
"Huu... Zhan Lan, kau dengar suaraku? Laporkan situasi. Kirimkan peta distribusi Ork kuat ke aku." Zheng Zhuo menghela nafas.
Suara Zhan Lan segera terdengar, setelah dia menjawab. Kemudian dia menggunakan pemindaian kekuatan spiritual untuk menyambungkan situasi seluruh medan perang ke kesadaran Zheng Zhuo. Terlihat dari hutan hingga tepi, masih ada siluet Uruk-hai di mana-mana. Tentu saja, ada juga mayat Uruk-hai yang tak terhitung di tanah. Di sisi Zheng Zhuo, sekitar 300-400 Uruk-hai telah dieksekusi, sementara di sepanjang jalan terdapat 300 lebih mayat Uruk-hai. Sekitar 500-600 Uruk-hai masih menyerbu anggota tim reinkarnasi dan karakter plot. Hanya saja Zheng Zhuo melihat Zhao Yingkong berlari turun dari sebuah tanjakan di kejauhan. Ekspresinya menunjukkan sesuatu telah terjadi, namun sama sekali tidak terlihat bayangan orang di sana.
"Zhan Lan... Apa yang terjadi dengan Zhao Yingkong tadi? Mengapa dia menunjukkan ekspresi seperti itu?" tanya Zheng Zhuo sambil mengendarai Kuda Perang Kerangka mengejar kerumunan Uruk-hai, suaranya terdengar panik.
Zhan Lan terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata: "Sepertinya tadi Zhao Yingkong pergi ke sana untuk menemui seseorang. Tapi aku benar-benar tidak mendeteksi reaksi biologis apapun di sana... Apa dia melihat Roh Cincin tadi?"
Zheng Zhuo merenung lama. Akhirnya dia bergumam: "Tidak, bukan hanya Roh Cincin yang bisa menghindari pemindaian kekuatan spiritual... Dan ekspresi itu, dia menunjukkan ekspresi seperti itu, mungkin dia bertemu dengan orang itu..."
Bagaimanapun, ini hanyalah urusan pribadi. Meski Zheng Zhuo merasa bingung dan khawatir, ia segera mengumpulkan semangat. Dari Cincin Mithril Pengisian Daya, ia mengisi kembali energi dalam dan Energi Vampir di tubuhnya. Sambil berada di punggung kuda, ia menjalankan Qigong Hunyuan Yiqigong untuk memulihkan energi fisiknya. Kemudian, siluet ork Uruk-hai muncul kembali di hadapannya. Ork itu baru mendengar derap kaki kuda di belakangnya. Sebelum sempat menoleh, pedang Jiwa Harimau telah menebasnya. Tubuh bagian atasnya bersama bahu terpenggal menjadi dua bagian.
Saat ini semua orang terkepung, dikelilingi oleh ork Uruk-hai yang menyerang bertubi-tubi. Karakter dari plot asli menunjukkan kemampuan yang andal: Aragorn, Gimli, dan Pangeran Peri Legolas telah membantai banyak ork Uruk-hai. Mereka mahir baik dalam tempur jarak dekat maupun jarak jauh. Anggota tim reinkarnasi memiliki kemampuan yang tidak merata. Yang terkuat tentu Li Cha De yang menciptakan skill Berserk-nya sendiri. Dengan kapak raksasanya, ia terus menerjang dan menebas. Meski tubuhnya penuh luka kecil, setiap kapaknya menghantam - bahkan jika ditahan dengan perisai - kekuatan dahsyatnya tetap meremukkan perisai sekaligus tangan ork itu hingga terbenam ke dalam tubuh. Rupanya Li Cha De telah menggunakan skill Berserk tanpa disadari.
Kedua adalah Cheng Xiao, senjata yang digunakannya adalah pedang perak murni yang didapat dari bangsa elf. Terlihat jelas bahwa dia pernah belajar teknik anggar dan teknik tempur secara sistematis. Meskipun terlihat biasa saja, setiap serangannya benar-benar mampu membunuh ork kuat. Setelah puluhan kali berturut-turut, para ork pun tahu bahwa pria dengan teknik serangan sederhana ini berbahaya, sampai-sampai mereka mulai menghindarinya. Hanya Gannier yang terlihat pelit, bahkan tidak menggunakan skill Era Es kondisi biasa, hanya menggunakan es tajam untuk menyerang dan perisai es untuk bertahan, membuatnya terlihat agak pontang-panting untuk sementara waktu.
Satu-satunya personel serangan kelompok dalam tim, Aya, lebah racun yang dipanggilnya memang cukup kuat. Namun entah mengapa, racun dari lebah-lebah ini ternyata tidak mempan terhadap ork kuat. Mereka seolah kebal terhadap racun, sehingga Aya yang hampir tidak punya kemampuan tempur jarak dekat pun terpaksa ikut melarikan diri bersama hobbit.
Hanya gerakan Zheng Zhuo yang datang menyerbu yang benar-benar epik. Kuda Perang Kerangka yang menyemburkan api, pedang panjang merah menyala yang dipegangnya, beberapa tebasan pertama langsung mengeksekusi belasan ork kuat. Di hadapannya, ork-ork itu tak perlu terkena tebasan kedua. Saat dia hendak menyerbu ke kerumunan ork besar, Aragorn tiba-tiba berteriak keras: "Jangan pedulikan kami! Kami baik-baik saja di sini! Bantulah Boromir, dia sedang melindungi hobbit itu, cepat pergi!"
Zheng Zhuo benar-benar mendengar suara terompet yang datang dari kejauhan, terdengar melankolis dan panjang. Legolas juga berteriak keras: "Itu terompet Gondor meminta bala bantuan, cepat pergi!" Setelah berkata demikian, dia mencabut panah dan menembak beberapa ork yang mengepung Zheng Zhuo. Beberapa ork itu langsung roboh tertembak, mati di tempat.
Zheng Zhuo berteriak kencang: "Semua harus waspada! Jika tidak bisa bertahan, mundur ke belakang! Aku akan membantu Boromir lalu kembali!" Usai bicara, dia menarik tali kekang dan memutar kudanya, langsung melesat ke atas pohon besar. Dari batang pohon dia melompat ke pucuk tertinggi, kemudian kuda perang kerangkat mengangkat kaki dan melompat, menghilang dari pandangan semua orang.
Di sisi lain, kondisi Boromir benar-benar sudah mencapai batas maksimal. Meskipun dia tidak melindungi Merry dan Pippin seperti alur cerita asli - karena kematian Pippin, Hobbit di belakangnya hanya tersisa Merry - tetapi ada tambahan anggota perempuan dari Tim Nan Yan Zhou bernama Aya. Keduanya hampir tidak punya kekuatan tempur sama sekali. Untuk sementara dia benar-benar berada dalam posisi yang sangat lemah. Setiap ork tidak boleh dibiarkan lewat, sementara dari depan terus menerus datang ork-ork baru. Bahkan tanpa beban dua orang ini pun dia tidak bisa bertahan, apalagi sekarang dengan tambahan dua beban.
“Larilah! Cepat lari!” Boromir berteriak nyaris histeris saat melihat jumlah ork yang semakin banyak, sambil membanting satu ork yang nekat menyerang. Ia mulai berbalik untuk melarikan diri.
Ketika Boromir menoleh, pandangannya tertumbuk pada senyum getir Aya. Di belakang mereka, ratusan ork telah mengepung ketiganya. Dari segala penjuru, lautan ork menyergap. Dengan kemampuan yang memang sedikit di bawah Aragorn dan kawanan, ditambah beban yang harus dibawa, bahkan untuk meloloskan diri sendiri pun mustahil - apalagi menyelamatkan keduanya.
Saat Boromir baru saja merobohkan dua ork dan hendak berbicara, muncullah sesosok raksasa setinggi 2,45 meter dari kerumunan ork. Seluruh tubuhnya dipenuhi otot berpelat, memancarkan cahaya aura tempur yang jauh lebih kuat dari ork biasa - jelas-jelas seorang komandan pasukan.
Dengan tatapan dingin, ork raksasa itu mengeluarkan busur panjang khas elf. Tali busur ditariknya hingga melengkung sempurna, mengarah tepat ke Boromir. Yang membuat bulu kuduk berdiri: di tali busur itu terpasang dua panah peledak - rupanya monster ini menguasai teknik memanah eksplosif.
Bunyi tali busur menggema, dua anak panah saling bersilangan. Anak panah kedua menembus ekor panah pertama, ledakan keras terdengar. Saat panah kedua meledak, panah pertama melesat dengan kecepatan tak terlihat mata telanjang menuju Boromir, menembus dada kirinya hingga menancap di paha Aya. Keduanya langsung terjatuh bersamaan.
Zheng Zhuo menyaksikan pemandangan ini saat tiba. Begitu Boromir jatuh, gerombolan ork langsung mengepung. Ia menarik tali kekang dan terjun dari pucuk pohon dengan kuda perang kerangkanya. Kuku besi menginjak kepala beberapa ork, memanfaatkan gravitasi hingga tubuh mereka remuk jadi bubur daging. Belum usai, Zheng Zhuo memompakan energi dalam ke pedang Jiwa Harimau, lalu menebas horizontal. Puluhan ork yang berkerumun rapat terbelah dua tanpa sempat berteriak.
Tanpa menoleh, Zheng Zhuo mengeluarkan Talisman Sanqing dan Pil Es Beku dari Cincin Na. Dilemparnya ke belakang sambil berteriak: "Aya, tempelkan ini! Jangan sampai dia mati! Beri pil ini saat kritis! Jaga dirimu baik-baik!" Usai bicara, ia menarik tali kekang dan menerjang ke arah komandan ork di depannya.
Hanya saja komandan ork ini saat ini sudah menarik sepenuhnya busur panjang elf, di tali busur itu masih menggenggam dua anak panah, dan arah kedua anak panah itu tepat mengarah ke jantung Zheng Zhuo...
