Zheng Zhuo melihat dua anak panah itu mengarah ke jantungnya, seketika wajahnya berubah pucat. Jika itu panah biasa dia tidak takut, tapi ini adalah panah peledak. Setelah sekian lama berinteraksi dengan Zhang Heng, dia sangat memahami kekuatan mengerikan dari teknik memanah ini. Meski tubuhnya dikelilingi perisai sinar pedang, dia tetap tidak yakin bisa menahan serangan ini. Segera dia menyilangkan pedang Tiger Soul di depan dada.
Begitu komandan ork ini melepaskan panah peledaknya, Zheng Zhuo hanya melihat dua panah bertabrakan dan meledak. Panah pertama sudah tak terlihat oleh mata telanjang. Kemudian terdengar suara "Dang!" keras, kekuatan dahsyat menerjang dari sinar pedang Tiger Soul. Telapak tangannya hampir robek, sementara kekuatan itu merambat ke kuda perang kerangka di bawahnya. Bahkan kuda kerangka itu terpaksa mundur selangkah sebelum berhasil meredam gaya impact tersebut.
Zheng Zhuo segera melihat ke pedang Tiger Soul di tangannya. Anak panah itu ternyata menembus sinar pedang Tiger Soul, lalu menghantam lapisan perlindungan sinar pedang di luar tubuhnya. Dibutuhkan dua lapisan perlindungan untuk menahan panah tersebut, bahkan salah satu lapisan sinar pedang hancur berkeping-keping. Bukankah kekuatan penghancur panah peledak ini terlalu mengerikan?
"Untung ini hanya panah peledak dua anak panah, kalau sampai tiga anak panah..."
Saat ini, di antara orang yang diketahui bisa menggunakan panah peledak tiga anak panah, hanya Zhang Heng seorang. Meski ditambah karakter dari plot asli, hanya ada Pangeran Peri tambahan. Zheng Zhuo belum terlalu khawatir, yang dia khawatirkan adalah Boromir di belakang yang terluka parah, dan dua orang yang hampir tidak memiliki kekuatan tempur.
Saat Zheng Zhuo menahan panah ini, ork-ork di sekitarnya mulai mengepung. Ork-ork ini hampir sama dengan yang pernah dibunuhnya sebelumnya, memiliki tubuh yang sangat kuat dan energi tempur kasar. Untuk sementara waktu, pertarungannya dengan ork-ork ini cukup merepotkan. Situasi dimana biasanya dia bisa membantai puluhan monster dengan sekali ayunan pedang tidak terulang lagi. Sementara ratusan ork di luar yang tidak bisa menyerang Zheng Zhuo, mulai berlari menuju Hobbit Merry.
“Sial, aura pertarungan ini sebenarnya apa sih? Bisa menahan sinar pedang!” Zheng Zhuo berteriak kesal, hatinya telah bulat mengambil keputusan. Begitu misi dunia Cincin Sihir selesai, dia harus meningkatkan pedang Tiger Soul. Jika tidak, kekuatan sinar pedang ini perlahan takkan memadai di dunia film horor.
Boromir tertembus panah peledak tepat di dadanya, meninggalkan lubang sebesar mangkuk. Tapi pria tangguh ini bangkit gemetar dari tanah saat ork kuat menyerbu. Ketika ork berikutnya mengayunkan pedang ke kepalanya, aura cahaya di tubuhnya menyala lebih terang dari sebelumnya. Sebelum pedang ork menyentuhnya, pedang berat di tangannya telah membelah tubuh ork itu menjadi dua.
"Lari! Bawa Hobbit pergi!" teriak Boromir sambil muntah darah. Aya hanya sempat menempelkan Talisman Sanqing di punggungnya sebelum pria ini menerjang ke kerumunan ork. Dengan paha patah, Aya berkata pada Merry si Hobbit: "Cepat lari! Jangan sampai mereka menangkapmu!" Sambil bicara, dia memanggil gerombolan tawon beracun, meski tahu efeknya terbatas.
Serangan dahsyat Boromir yang seperti cahaya terakhir itu tidak bertahan lama. Komandan ork yang awalnya mengangkat busur untuk menembak Zheng Zhuo lagi—mengingat daya serang Zheng Zhuo yang begitu mengerikan—dalam puluhan detik ini, tanah sudah dipenuhi ratusan mayat ork yang terpotong dan hancur. Namun di sisi lain, para ork hampir berhasil menangkap Hobbit itu, hanya Boromir yang tiba-tiba menjadi kuat yang menghalangi. Komandan ork ini sempat terpana sejenak, lalu kembali mengarahkan dua anak panahnya ke Boromir.
Boromir saat ini menunjukkan penampilan heroik yang mengharukan. Teriakannya menggema sementara darah terus menyembur dari mulutnya—efek Talisman Sanqing yang memperlambat pendarahan dan memulihkan sebagian lukanya. Tak terhitung ork yang sudah tebas pedangnya. Saat dia bersiap untuk kembali menyerang—BRAK!—sebuah kekuatan dahsyat menerjang dada kanannya, melontarkan tubuhnya hingga terbang sejauh sepuluh meter, dan akhirnya tertancap di batang pohon besar.
“Boromir!” Hobbit Merry yang sempat berlari keluar tiba-tiba berteriak pilu melihat kondisi Boromir yang mengenaskan. Tanpa ragu, Hobbit kecil ini mengeluarkan belati pendek dan menyerbu ork-ork itu. Namun kondisi fisiknya jelas tak sebanding. Baru bertarung sebentar, ia langsung diangkat ke pundak seorang ork. Sekelompok ork lain pun mengikuti sambil perlahan menjauh dari medan perang. Kini hanya tersisa sekitar 200-300 ork yang masih mengepung Zheng Zhuo, sementara tanah di sekitarnya sudah dipenuhi tubuh-tubuh yang tercabik.
Zheng Zhuo yang asyik mengeksekusi ork-ork di sekitarnya tiba-tiba terkejut. Dang! Lapisan perlindungan sinar pedang di sekujur tubuhnya retak seketika. Sebuah panah berhasil menembus celah retakan itu dan menghujam bahunya. Berkat kondisi energi dalam yang sedang aktif, ditambah daya tembus panah yang sudah melemah setelah menembus lapisan perlindungan, panah itu hanya masuk beberapa fen ke dalam otot sebelum tersangkut di celah otot.
Zheng Zhuo buru-buru menoleh ke belakang. Benar saja, komandan ork sedang membidiknya dengan busur. Tembakan tadi jelas menggunakan teknik panah peledak. Panah biasa mana mungkin bisa menembus lapisan perlindungan sinar pedangnya! Dari gerakan komandan ork itu, jelas ia sedang mempersiapkan serangan panah peledak lagi.
"Sial! Harimau tak menunjukkan kegarangannya, kau kira aku kucing sakit!"
Zheng Zhuo melihat dari sudut matanya Boromir tertembus di batang pohon, di sisi lain Aya sudah digendong oleh seorang ork, sementara di kejauhan Hobbit Merry perlahan menjauh. Hatinya langsung dipenuhi amarah, terutama saat melihat komandan ork itu melepaskan panah dingin dari samping, amarah jahat dalam dirinya semakin membara.
Zheng Zhuo menarik tali kekang membuat Kuda Perang Kerangka melompat ke sebuah pohon besar. Saat kuda itu mendarat di batang pohon, Zheng Zhuo tiba-tiba berdiri dari pelana, lalu dengan hentakan kaki melompat turun ke bawah. Beberapa pedang langsung menyambutnya dengan bacokan dari bawah.
Kekuatan ork-ork ini memang jauh melebihi orang biasa, tapi kecepatan mereka justru lebih lambat. Apalagi dibandingkan Zheng Zhuo yang telah membuka kunci genetik level dua. Terlihat Zheng Zhuo menginjak kuat-kuat di celah-celah senjata mereka, menghancurkan kepala seorang ork hingga remuk. Dengan tenaga pantulan itu, ia melayang ke udara.
Kapten ork kuat itu sekali lagi menembakkan panah peledak dari tangannya. Zheng Zhuo hanya melihat dua anak panah itu bersilangan ditembakkan. Dalam sekejap itu, dia segera memasuki kondisi 'Penghancur Sekejap'. Karena begitu efek ledakan panah peledak terpicu, kecepatan dan kekuatan yang dihasilkannya bahkan melebihi peluru. Saat itu mustahil baginya untuk menghindar. Satu-satunya cara adalah menghindar sebelum efek ledakan dimulai. Begitu memasuki kondisi Penghancur Sekejap, dia langsung menggunakan "Langkah Bulan", mengubah arah secara paksa di udara.
Ternyata, setelah efek ledakan panah peledak terpicu, sebuah anak panah yang tak terlihat mata telanjang melesat beberapa meter di sampingnya. Panah itu menembus batang pohon besar, membuat lubang tembus. Braak! Suara ledakan yang keras langsung membuktikan daya hancur panah peledak yang luar biasa.
Zheng Zhuo tak ragu-ragu. Begitu mendarat, dia menggunakan teknik "Soru" dalam kondisi Penghancur Sekejap. Dalam sekejap mata, dia sudah berada di samping kapten ork kuat itu. Sebelum sang kapten sempat melemparkan busur dan mengambil pedang, Zheng Zhuo sudah merobek satu tangan dan satu kakinya. Dengan pekikan keras, dia dengan paksa merobek tubuh sang kapten ork setengah darah menjadi dua bagian. Organ dalam berdarah dan daging berceceran menempel di seluruh tubuhnya. Sang kapten ork yang belum mati sepenuhnya itu menjerit kesakitan. Zheng Zhuo menginjakkan kaki ke bagian tubuh atasnya, merobek-robek tubuh ork pengguna panah peledak itu hingga hancur lebur di tangannya.
Selain ork-ork kuat yang tersisa awalnya ingin menyerang Zheng Zhuo, namun sebelum mereka sempat menyusup masuk, Zheng Zhuo sudah mengaum dan menerjang ke tengah-tengah mereka. Kali ini Zheng Zhuo tidak menggunakan sinar pedang untuk melindungi diri, melainkan mengerahkan seluruh kekuatan "ledakan" yang dimiliknya. Dalam sekejap, seluruh medan perang dipenuhi darah dan daging beterbangan. Ketika pasukan lainnya tiba, yang tersisa di tanah hanyalah mayat-mayat yang tercabik dan potongan daging. Zheng Zhuo berdiri bagaikan Dewa Iblis, seluruh tubuhnya menyelimuti aura darah, membuat siapa pun tak berani mendekat.
Aragorn dan yang lain tertegun menyaksikan penampilan Zheng Zhuo ini. Meski sebelumnya mereka tahu Zheng Zhuo sangat kuat, namun kesan yang ditimbulkannya selalu ramah. Sama sekali berbeda dengan kesan mengerikan seperti menghadapi iblis saat ini. Baru setelah Zheng Zhuo menarik kembali aura pembunuhannya, kelompok ini tersadar dan mulai meninjau medan perang. Terutama ketika melihat Boromir tertembus di batang pohon, Aragorn dan yang lain segera berteriak histeris.
Zheng Zhuo menyaksikan Aragorn dan yang lain berlari ke arah Boromir. Ia berkata pada Li Cha De: "Aya dari tim kalian dibawa kabur oleh ork kuat ke arah ini. Segeralah kejar! Aku akan mencoba menyelamatkan Boromir. Dengan obat-obatan hasil penukaran tim kita dan keahlian medis Cheng Xiao, kemungkinan besar kita bisa berhasil."
Li Cha De terkejut mendengar itu, dia lalu mengangkat kapak dan berlari ke arah jalan itu. Dari tampangnya terlihat sangat panik. Zheng Zhuo tidak lagi memerhatikannya, hanya bertanya pada Zhan Lan lewat rantai jiwa: "Situasimu di sana baik-baik saja? Berapa banyak ork kuat yang menyerang?"
Zhan Lan buru-buru menjawab: "Masih baik. Serangan Zhang Heng dan Chu Xuan sangat kuat. Ngomong-ngomong, Nios mengejar Aya. Apa tidak masalah seorang komandan tipe kecerdasan melakukannya sendirian?"
Zheng Zhuo berpikir sejenak lalu berkata: "Biarkan saja. Pria ini pasti punya rencana sendiri... Chu Xuan, perkembangan alur sampai di sini adalah titik balik. Karakter plot terbagi tiga arah. Tentang rencana masa depan, sebaiknya cepatan buat keputusan. Aku mau bicara dengan Cheng Xiao."
### BAGIAN 6 PERANG CINCIN (III) BAB 3 BERJALAN TERPISAH (III)
"Benar, pertolongan tepat waktu memang bisa menyelamatkannya. Tapi aku kekurangan beberapa alat operasi penting..." Cheng Xiao berkata diam-diam pada yang lain.
Di belakang Cheng Xiao terdapat patung beku yang sudah membeku total. Ini efek setelah memakan Pil Es Beku. Selama luka parahnya belum sembuh, tubuh akan tetap membeku kecuali dicairkan paksa. Jika tidak, tak lama kemudian dia akan mati.
Cheng Xiao menunjuk patung es ini sambil berkata: “Secara teori memang sederhana, karena Gannier juga sudah mengkonfirmasi. Status beku ini adalah sejenis energi es turunan. Cukup dengan Zheng Zhuo menginput energi dalam, atau seseorang di antara kalian memasukkan aura pertarungan untuk mencairkannya. Tapi untuk menyelamatkan nyawanya, hanya bagian luka yang perlu dicairkan dengan hati-hati, sementara tubuhnya tetap dalam keadaan beku. Dari kondisi lukanya sekarang, kedua lobus paru-paru adalah bagian yang paling parah terluka, diikuti oleh arteri utama jantung. Meskipun sangat beruntung jantungnya tidak terluka, kerusakan pada arteri utama tetap merupakan luka mematikan. Walaupun saya membawa paru-paru elektronik buatan dan pembuluh darah biohazard, tapi...”
“Tapi apa?” Emosi Aragorn sudah sangat meluap. Awalnya dia mengira Boromir sudah pasti tewas, tapi ternyata Zheng Zhuo dan kawanannya menyatakan masih ada harapan besar untuk menyelamatkannya. Tanpa bisa menahan diri, dia tiba-tiba menarik kerah baju Cheng Xiao.
Cheng Xiao menghela napas dan mengangkat tangannya: "Benar, semua alat medis yang seharusnya dibawa sudah saya bawa. Paru-paru elektronik buatan menggunakan bioelektrik sebagai sumber energi, bisa bekerja aman selama lebih dari seratus tahun. Pembuluh darah biohazard strukturnya hampir sama dengan pembuluh darah manusia asli, jadi transplantasinya juga mudah. Tapi ada satu hal yang tidak mungkin dibawa dalam jumlah besar - benda itu mudah sekali kedaluwarsa... Darah. Dia kehilangan banyak darah, pendarahan selama operasi akan lebih parah. Dan untuk mencegah penolakan, saya harus menggunakan guci darah padanya, yang akan mengkonsumsi banyak darahnya. Tanpa pasokan darah segar yang cukup, operasi ini mustahil dilakukan. Bahkan jika dioperasi, dia pasti tidak akan bertahan."
"Darah?"
Kurcaci Gimli berteriak keras: "Kalau butuh darah, ambil saja dari tubuhku! Aku ini penuh dengan darah panas! Ambil sebanyak yang kalian mau, alisku tak akan berkerut sedikitpun!"
Zheng Zhuo baru berseru keras: "Semua tenang! Aragorn, kita semua adalah sahabat yang berjuang bersama-sama, mustahil membiarkan rekan mati semudah ini! Efek Pil Es Beku ini sangat tahan lama, kita tak perlu terburu-buru mengoperasinya sekarang. Menurutku, lebih baik kita ke Rohan dulu. Di sana dengan lingkungan aman dan ruang steril, baru kita operasi Boromir. Lagipula kalian tak paham soal darah - tipe darah manusia berbeda-beda. Kita butuh banyak relawan donor untuk menemukan yang cocok dengan Boromir, baru bisa mengambil darahnya. Jadi tak perlu panik sekarang juga!"
Aragorn menghela napas dalam-dalam, lalu mengangguk: "Maaf, tadi aku terlalu emosional... Dia prajurit sejati. Berjuang untuk rakyat Gondor, untuk kebebasan Gondor. Mereka semua menunggunya di Menara Putih... Tapi mungkin dia takkan pernah pulang..."
"Tidak akan!" Zheng Zhuo menepuk bahu Aragorn keras-keras, "Tidak mungkin! Dia pasti bertahan hidup. Kita semua akan bertahan!"
Meskipun ucapan itu benar, ekspresi karakter plot menjadi sangat buruk ketika melihat Boromir berubah menjadi wujud manusia beku. Bersamaan dengan itu, berdasarkan informasi pemindaian kekuatan spiritual dari Zhan Lan, sebelum Chu Xuan mengatur semua orang, Tim Utara Es telah mengikuti Frodo dan Sam. Kelima orang ini terus bergerak ke arah Mordor, sementara Tim Nan Yan Zhou karena tertangkapnya Aya, mereka lebih dulu mengejar para ork kuat. Baru pada saat ini Zheng Zhuo menyadari siluet Li Cha De sang Berserk sudah tidak terlihat di medan perang.
Zheng Zhuo memandang medan perang yang porak-poranda. Diam-diam dia bertanya pada Chu Xuan di sampingnya: "Sekarang? Apa yang harus kita lakukan? Mereka sudah lebih dulu memilih arah perjalanan masing-masing."
Chu Xuan mengangguk: "Benar. Dari pilihan mereka, kedua tim ini mungkin sudah memutuskan sejak lama. Pertama, personel Tim Utara Es jumlahnya paling sedikit tapi kemampuan komandannya sangat kuat. Memilih jalur Frodo paling menguntungkan bagi mereka. Dalam alur film asli, ini adalah rute dengan personel paling sedikit tapi penuh bahaya. Rencana Gannier mungkin ingin membunuh lebih banyak monster di perjalanan, sekaligus mendapatkan lebih banyak poin reward dan alur cabang..."
"Pilihan Tim Nan Yan Zhou juga sesuai dengan syarat mereka. Dibandingkan dengan kami, Tim Nan Yan Zhou adalah yang terkuat di antara tiga tim kami. Oleh karena itu mereka memilih rute Meriadoc dan Peregrin dalam alur film asli, rute yang relatif aman sambil mengitari antara beberapa kelompok seperti entitas pohon, kavaleri Rohan, infanteri Gondor... Dengan kecerdasan Nios, pasti dia akan memilih rute ini. Dia ingin mendapatkan momentum dunia ini..."
"Terakhir adalah rute kita." gumam Chu Xuan: "Rute kita adalah yang terkuat di antara tiga tim. Bahkan tanpa Penjejak dan Hao Tian sebagai bantuan tak terduga, kemampuan kita tetap kuat. Jadi kitalah yang harus menghadapi medan perang frontal... Untuk aspek ini, saya punya ide menarik."
(Ide menarik lagi... Sungguh kontradiktif. Tidak tahu apakah ingin mendengar kalimat ini atau tidak.)
Zheng Zhuo bertanya dengan putus asa: "Katakanlah, apa yang menurutmu menarik?"
Chu Xuan menggerakkan tangannya: "Tentu tidak akan kuberitahu semudah itu. Tunggu sampai waktunya tepat, dan saya perlu verifikasi. Jika ini memungkinkan, saat menghadapi medan perang frontal, kita akan dengan mudah memenangkan beberapa pertempuran melawan Mordor!"
Saat kedua orang itu berbicara, Cheng Xiao sudah membantu semua orang melakukan perban sederhana. Sementara itu, Zhang Heng sedang membersihkan medan perang bersama Pangeran Peri Legolas. Saat ini, karakter plot sudah mengetahui bahwa dua hobbit Frodo dan Sam telah pergi, sementara tiga anggota Tim Utara Es juga ikut pergi bersama mereka. Dua orang lainnya ditawan oleh ork kuat. Ketika Aragorn mendengar bahwa di antara dua tawanan tersebut ada seorang wanita, ia segera memutuskan untuk menyelamatkan mereka terlebih dahulu.
"Meskipun ork kuat dan ork setengah darah bukan makhluk yang sama, mereka sama-sama makhluk yang sangat cabul dan sadis. Wanita yang jatuh ke tangan mereka akan sangat menderita! Jadi kita harus menyelamatkan mereka berdua sebelum mereka berhenti atau kembali ke Isengard!" kata Aragorn dengan tegas.
Di bawah desakan keras Aragorn, semua orang hanya makan sedikit makanan peri. Kemudian tiga karakter plot bergabung dengan kelompok utama mengejar jejak yang ditinggalkan ork kuat. Karena Boromir sekarang sudah membeku membentuk wujud manusia, Zheng Zhuo terpaksa turun dari kuda perang kerangka dan mengikat bentuk es manusia di punggung kuda tersebut. Ia pun harus menuntun kuda sambil berjalan kaki bersama yang lain.
Begitulah, setelah tiga tim berpisah, Tim Zhongzhou mengikuti tiga karakter plot dan bersama-sama mengejar ork-ork. Sepanjang jalan mereka melihat mayat-mayat ork yang tersebar, puluhan ork terus mati di jalan. Mayat mereka terlihat seperti dihancurkan menjadi serpihan oleh senjata besar. Ini adalah kekuatan mengerikan Sang Berserk. Mengikuti jejak mayat ini, mereka terus maju selama beberapa hari...
"Cukup! Dasar cabul! Sial, aku tidak mau mati bersamamu! Enyahlah dariku, sialan!"
Seorang pemuda berambut hitam berdiri tidak karuan di atas Pedang Panjang hijau muda sambil berteriak. Tubuhnya dipenuhi potongan-potongan kain panjang, seolah-olah dipotong oleh pisau belati atau senjata tajam. Rambutnya acak-acakan, dengan beberapa luka kecil di wajahnya, membuatnya terlihat sangat pontang-panting.
Di ujung pohon besar di bawahnya, berdiri seorang pria berambut panjang. Pakaian pria ini terlihat sedikit lebih baik, meski penuh bekas pedang. Bekas terbakar di wajah dan rambutnya sangat jelas, menunjukkan bahwa dia juga mengalami kerugian.
Pria berambut panjang itu tersenyum dan berkata, "Ini tidak boleh. Sekarang baru permulaan cerita. Jika kamu langsung menyusul mereka sekarang, bagaimana alur cerita bisa berlanjut? Dengarkan aku. Jadilah anak baik dan saksikan bagaimana mereka mematangkan apel kecil dengan darah panas dan persahabatan, pengorbanan dan keberanian. Bukankah pemandangan seperti ini indah sampai membuatmu ingin merobek-robek mereka? Misalnya saat persahabatan mereka sudah sangat erat, ketika mereka hampir kembali ke dimensi 'Dewa Utama' di Mordor... Saat itulah kita bunuh semua karakter plot. Sensasinya, hanya dengan membayangkan saja sudah cukup membuat..."
Pemuda berambut hitam itu memandang dengan jijik dan menghina. Ia berteriak keras, "Sial, Zhao Zui Kong! Dasar orang sinting! Jangan kira semua orang sekejam dirimu! Aku tidak punya hobi menjijikkan seperti itu! Lagipula Tim Dewa kami berbeda dengan Tim Iblis kalian. Kami tidak akan melakukan pemusnahan total terhadap tim lain. Aku hanya ingin memverifikasi personel tiga tim ini! Kau pikir aku takut padamu? Bahkan saat bertarung dengan replikamu dulu, aku tidak pernah kalah!"
“Kalau mau berkelahi…” Zhao Zui Kong tersenyum, ia mengangguk dan berkata: “Lagipula sekarang belum musim panen, jadi tidak ada salahnya bertarung dulu untuk menghilangkan kebosanan. Kultivasi xiuzhen, bahkan sudah membuka kunci genetik tingkat tiga. Kelihatannya hebat ya. Bagaimana? Mau mencoba bertarung denganku?” Setelah berkata demikian, ia mengibaskan tangannya, kilatan dingin menyambar. Tubuh pemuda berambut hitam itu tiba-tiba memancarkan cahaya keemasan, namun di wajahnya muncul jejak darah yang terlihat jelas meski tidak dalam.
Pemuda berambut hitam itu langsung marah besar, berteriak: “Sial! Aku tidak ganggu kau! Atas dasar apa kau halangi jalanku untuk melihat regu-regu itu… Kecuali kau sudah memastikan di antara regu-regu itu ada orang yang harus dibunuh Tim Dewa kita?”
Usai berkata, ia langsung melemparkan delapan tongkat bendera kecil ke tanah sambil berseru: “Formasi Penakluk Siluman!”
Delapan tongkat bendera itu langsung membesar tertiup angin. Saat menyentuh tanah, telah berubah menjadi delapan bendera besar setinggi lima meter. Bendera-bendera ini mengelilingi pohon besar tempat Zhao Zui Kong berdiri di pusatnya, setiap bendera memancarkan warna berbeda.
Senyum Zhao Zui Kong tiba-tiba menghilang. Ia menatap dingin pemuda itu: “Kau benar-benar ingin mati? Tarik kembali benda ini, atau aku tidak akan segan-segan…”
“…Perapian Trigram Dou Shuai!”
