Zheng Zhuo tak mengerti mengapa Chu Xuan berkata begitu. Pria ini selalu tampil tenang dan percaya diri, seolah tak ada yang bisa menghentikannya. Memiliki sahabat seperti dia sungguh membuat hati tenang. Bahkan di saat-saat kritis yang memilukan sebelumnya, tak pernah terdengar Chu Xuan mengucapkan kata-kata seperti ini.
Zheng Zhuo bingung antara senang atau khawatir. Secara logika, perkataan Chu Xuan ini membuktikan bahwa sebenarnya ada perasaan dalam hatinya, hanya saja dia tak tahu cara merasakan dan mengekspresikannya. Tapi konten pembicaraan ini justru mengkhawatirkan - ketika Chu Xuan menyebut-nyebut kematiannya sendiri...
（Kematian Chu Xuan... Semoga ini hanya khayalannya, seorang yang selalu rasional dan hanya mengandalkan data serta probabilitas materialis, tiba-tiba menyebutkan firasat. Ini sendiri sudah merupakan pertanda buruk. Namun kematian Chu Xuan... Ini benar-benar skenario yang tak pernah terpikirkan...）
Saat Aragorn melacak jejak manusia dan terus maju, Zheng Zhuo dilanda kecemasan akibat ucapan menyeramkan Chu Xuan. Dengan terpaksa, ia mulai meniru pola pikir Xiao Honglü, lalu merenungkan makna perkataan Chu Xuan.
（Pada dasarnya, Chu Xuan adalah orang paling aman di antara kita. Tingkat keamanannya hampir setara dengan Zhan Lan. Aku sudah sangat berhati-hati melindungi mereka berdua. Mereka adalah inti vital tim. Tanpa mereka, kekuatan tempur dan kemampuan bertahan Tim Zhongzhou akan turun lebih dari setengah. Jadi jika bahkan Chu Xuan sampai tewas, maka Tim Zhongzhou mungkin hanya akan menyisakan sedikit anggota. Bahkan mungkin menghadapi kematian seluruh tim lagi...）
Zheng Zhuo terus merenungkan keraguannya sambil berjalan, sama sekali tak menyadari ekspresi wajah Aragorn dan dua lainnya yang semakin tegang.
Aragorn memandang Zheng Zhuo yang sedang terhanyut, berteriak pelan: "Zheng Zhuo! Hati-hati, jangan teralihkan perhatianmu. Legolas mendengar sesuatu dari pepohonan ini..."
Pangeran Peri Legolas mengerutkan kening: "Benar. Mereka sedang membicarakan kedatangan Dukun Berjubah Putih... Ya, Dukun Berjubah Putih telah datang! Saruman telah datang!"
Tiga karakter dari plot asli langsung menjadi tegang. Karena mereka semua pernah mendengar bahwa hanya dukun yang bisa melawan dukun, dan Saruman bahkan pernah menggunakan sihir petir sekali. Momentum itu juga cukup membuat ketiga orang tersebut ingat dengan jelas, sehingga saat ini mereka begitu tegang.
Enam anggota Tim Zhongzhou tahu bahwa dukun berjubah putih yang datang adalah Gandalf yang dihidupkan kembali dalam alur film. Meskipun begitu banyak hal terjadi di tengah, tak disangka akhirnya semuanya diulang kembali sekali. Pada akhirnya Gandalf bangkit dari kematian menjadi dukun berjubah putih, dan akhirnya dia bertemu dengan semua orang di sini.
Benar saja, saat kata-kata Legolas ini muncul. Dari kedalaman hutan perlahan memancar cahaya putih, Aragorn menatap serius ke Zheng Zhuo: "Zheng Zhuo, kamu adalah orang terkuat di antara kami. Nanti saat Saruman mulai menyerang kita, hanya serangan balasanmu yang bisa melukainya... atau bahkan membunuhnya. Jadi kau harus segera menyerangnya saat pertama kali, jangan sampai dia sempat menggunakan mantra. Jika itu terjadi, kita semua akan dibunuh olehnya."
Zheng Zhuo mengangguk dengan ekspresi datar. Saat cahaya putih semakin mendekat, tiga karakter dari alur cerita langsung mengeluarkan senjata mereka. Legolas bahkan telah memasang tiga anak panah di jarinya, siap menggunakan panah peledak tiga anak panah begitu cahaya putih itu mendekat. Meskipun anggota Tim Zhongzhou enggan menunjukkan senjata, tindakan itu akan terlihat seperti meninggalkan rekan. Akhirnya, semua terpaksa memegang senjata masing-masing sambil membelakangi cahaya putih itu dengan sikap waspada.
Ketika cahaya putih hampir menyentuh mereka, Gimli pertama kali meledak dengan teriakan sambil melemparkan kapak kecilnya. Legolas segera melepaskan panah peledak tiga anak panah, disusul Zheng Zhuo dan Aragorn yang menerjang maju dengan senjata terhunus. Namun Zheng Zhuo hanya berpura-pura menyerang.
Dang! Kapak dan panah peledak itu menghantam perisai energi semi-transparan. Perisai itu begitu kuat - menghancurkan kapak sekaligus menahan panah. Pedang Zheng Zhuo dan Aragorn yang menghantam perisai itu hanya menghasilkan bunyi gemerincing, sama sekali tidak melukai lapisan pertahanan tersebut.
“……Apakah kalian mencari sekelompok manusia dan seorang Hobbit? Mereka bertemu dengan orang baik tak terduga. Jika kalian adalah teman mereka, tak perlu khawatir.” Suara seorang orang tua terdengar perlahan.
Suara ini terasa sangat familiar. Aragorn langsung penasaran, berteriak: "Siapa kau? Singkirkan cahaya ini!"
Orang tua itu memancarkan cahaya putih menyilaukan yang mustahil dilihat mata telanjang. Setelah Aragorn berteriak, cahaya itu perlahan menghilang. Dari balik cahaya, muncul sosok Gandalf berjubah putih yang tersenyum tenang pada semua orang.
Tiga karakter dari plot asli membeku kaget, hanya Zheng Zhuo dan lima lainnya yang tetap tenang. Gandalf tersenyum: "Waktu itu aku jatuh ke jurang tak berdasar bersama esensi kehidupan Balrog. Aku mencoba menyegel iblis abadi purba ini dengan api perak sakral, tapi tak menyangka Balrog begitu nekat. Saat sadar tak bisa bangkit kembali, dia meledakkan sumber kehidupannya... Aku pun terseret dalam kobaran api..."
"Dalam pusaran waktu dan dimensi ruang, aku seperti menyaksikan alam semesta tercipta dan terlahir kembali. Di saat itulah aku akhirnya menyentuh kehendak dewa. Aku dihidupkan kembali... dihidupkan untuk misi ilahi. Aku juga melihat rintangan yang mungkin menghalangi misi ini..." Gandalf berkata dengan tenang.
Aragorn dan ketiga orang lainnya serentak menghela napas lega, Aragorn berjalan mendekati Gandalf dan berkata dengan gembira, "Gandalf, senang sekali kamu bisa kembali..."
"Gandalf?" Gandalf mengulang namanya dengan raut wajah penuh keraguan, kemudian tersadar dan berkata, "Ya, namaku Gandalf, benar, ini memang nama lamaku. Gandalf si Jubah Abu-abu, hehe, sekarang aku adalah Gandalf si Jubah Putih."
Setelah mengucapkan itu, Gandalf langsung menatap Zheng Zhuo dan kawan-kawan, "Zheng Zhuo, aku juga melihat asal-usul kalian melalui pandangan dewa. Meskipun kalian bukan dari dunia ini, aku percaya kalian akan membantuku menyelesaikan misiku, benar kan? Para prajurit."
Keenam orang Zheng Zhuo terkejut, setelah saling pandang, Zheng Zhuo bertanya dengan heran, "Kamu melihat asal kami? Maksudmu dunia lain tempat kami berasal? Lalu apa misimu sebenarnya?"
"Tentu saja menghancurkan Sauron." Gandalf tersenyum.
Chu Xuan tiba-tiba bertanya, "Hanya menghancurkan Sauron? Bukan Cincin Sihir?"
Gandalf tersenyum misterius: "Mata dewa mampu melihat segala hal, cincin ini akan menghilang dari Dunia Tengah, namun tidak dihancurkan. Ramalan dewa memberitahuku bahwa bahkan jika tidak kalian bawa, cincin ini akan diambil oleh kelompok lain di Mordor. Sauron akan menghilang, sedangkan Cincin Sihir tetap bertahan. Kekuatan tiga cincin peri juga akan terpelihara. Inilah ramalan dan misi yang ditinggalkan dewa untukku: membiarkan peri tetap tinggal di kerajaan mereka, tidak perlu bersedih karena meninggalkan tanah air. Tiga cincin peri pun akan tetap selamat. Inilah sebagian ramalan yang kulihat..."
"Bagian ramalan lainnya menyebutkan tentang sekelompok orang dari dunia lain yang berasal dari tempat sama dengan kalian, namun membawa permusuhan kuat. Dewa memerintahkanku untuk mengalahkan mereka, atau salah satu dari mereka akan membantu Sauron mendapatkan Cincin Sihir. Jika Sang Raja Kegelapan kembali memperoleh cincin itu, akan banyak prajurit yang mati, dan misiku mungkin akan gagal."
Ketika Zheng Zhuo dan yang lain masih bingung, Gandalf sudah berjalan lebih dulu ke arah luar hutan sambil berkata: "Sekarang berpikir terlalu banyak tidak berguna. Kita harus segera mencapai ibu kota Rohan, Edoras. Pasukan Saruman sudah bersiap menyerang sana. Ini pertempuran pertama kita, mengalahkan pasukan Saruman. Ramalan dewa menyatakan dengan jelas - sebelum kita sepenuhnya menghancurkan pasukan Mordor dan sekutunya, Cincin Sihir akan tetap aman. Jadi cepatlah kita menuju Edoras!"
Zheng Zhuo berbisik pada Chu Xuan sambil berjalan, penasaran: "Apakah perkataannya bisa dipercaya? Benarkah ada ramalan yang bisa mengetahui keselamatan atau masa depan kita?"
Chu Xuan menjawab tenang: "Dunia ini memiliki makhluk yang disebut 'dewa'. Kemampuan legenda dan sihir mereka sangat kuat. Setidaknya, mereka bisa mengamati sebagian besar wilayah dan karakter di dunia ini. Dengan data intelijen 100% lengkap, menganalisis semua ini tidak terlalu sulit. Paling tidak, apakah kau mengira strategiku adalah ramalan?"
Zheng Zhuo membeku sejenak: "Kalau strategimu... seringkali memang terasa seperti ramalan. Seolah kau tahu persis bagaimana peristiwa akan terjadi."
"Chu Xuan mengangguk dan berkata: 'Begitulah. Sebenarnya aku tidak melihat bagaimana perkembangan kejadian, aku hanya melakukan analisis dan penyimpulan berdasarkan intelijen serta kepribadian. Contohnya, aku tahu Hao Tian pasti akan menemukan celah dalam rencanaku, melengkapinya lalu melaksanakan. Aku juga tahu empat anggota tim lainnya pasti akan berselisih dengannya, lalu tetap bersama melaksanakan rencana itu. Kedengarannya seperti ramalan, tapi jika menganalisis detail seperti virus Penjejak, kemampuan dan kecerdasan Hao Tian, situasi mereka serta jumlah Legiun ork kuat, maka hasil ini menjadi logis.'"
"'Demikian pula, jika 'dewa' melihat Tim Dongmei Zhou dan Tim Dewa sangat kuat, serta menunjukkan permusuhan terhadap kita atau tim Hao Tian di waktu tak tertentu, mereka bisa menyimpulkan hasil seperti yang diketahui Gandalf... Tim Dongmei Zhou dan Tim Dewa pasti pernah mendekati kita, mungkin mencoba menyerang. Jadi, kita harus bersiap menghadapi serangan mereka.'"
