Semua orang perlahan keluar dari hutan bersama Gandalf. Sambil berjalan, Gandalf berkata: "Pada invasi terakhir Sang Penguasa Kegelapan ke Dunia Tengah, wilayah ini pernah diserbu oleh pasukan gabungan ork setengah darah, ork, dan Uruk-hai. Saat itu daerah ini hampir hangus menjadi tanah rata. Entitas pohon juga terpaksa ikut berperang. Mereka adalah raksasa bertubuh belasan meter. Ratusan entitas pohon mengubur sepuluh ribu prajurit ork selamanya di sini. Setelah itu, mereka menetap di tempat ini untuk memulihkan hutan penuh luka ini kembali seperti semula..."
Aragorn buru-buru bertanya: "Apakah entitas pohon itu ras yang begitu kuat? Jika kita bisa mendapatkan bantuan mereka..."
"Tidak mungkin." Gandalf menggelengkan kepala. "Entitas pohon adalah ras yang paling mencintai kedamaian. Mereka bisa berdiam tak bergerak dalam tanah selama sepuluh tahun, atau mengobrol berhari-hari tentang satu topik. Singkatnya, selama musuh tidak mengganggu mereka, mereka tidak akan meninggalkan hutan untuk berperang. Meski ras yang sangat kuat, sifat ini membuat mereka tetap tak dikenal di Dunia Tengah."
Sambil berbicara, rombongan telah mencapai tepi hutan dari kedalaman hutan lebat. Tiba-tiba Gandalf mengeluarkan raungan keras ke arah lapangan luas. Raungan nyaring itu bergema jauh, tanpa disadari Gandalf telah menggunakan sihir untuk memperkuat suaranya.
Semua orang berdiri di dekat Gandalf. Chu Xuan entah dari mana lagi mengeluarkan beberapa buah salju. Pria ini tampaknya tidak merasa bosan, sambil memakan buah salju dia memperhatikan tongkat Gandalf. Tongkat Gandalf yang telah berubah menjadi Gandalf si Jubah Putih kini diganti dengan tongkat pualam yang dipenuhi simbol-simbol kuno dan pola aneh yang sangat rapat. Chu Xuan terus mengunyah buah salju sambil mempelajari grafis simbol tersebut.
"Chu Xuan..." Zheng Zhuo bersandar di batang pohon besar sambil bertanya. Di tangannya tergenggam tali kekang kuda perang yang diperoleh dari kavaleri Rohan, sedangkan Kuda Perang Kerangka tidak perlu dituntun dan mengikuti di sampingnya sendiri.
Chu Xuan tidak menoleh, hanya menjawab singkat. Zheng Zhuo menghela nafas. Dia melanjutkan: "Kenapa kamu selalu suka memegang makanan? Saat makan pun tidak terlihat kamu banyak makan, tapi selalu mengambil buah-buahan atau sesuatu yang berwarna indah untuk dikunyah."
Chu Xuan tetap tidak menoleh: "Berpikir membutuhkan energi besar. Konsumsi energinya lebih tinggi daripada aktivitas fisik, jadi perlu makan sesuatu untuk menjaga kelincahan otak. Dalam hal ini, kondisi Nios cukup representatif, tapi dia terlalu ekstrem... Jika kamu punya waktu untuk memikirkan pertanyaan tidak penting ini, aku ingin mengajukan satu pertanyaan."
Zheng Zhuo langsung ingin tahu: "Iya. Tanyakan saja, aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu."
“Kalau begitu, kamu sedang menahan kekuatanmu ya?” Chu Xuan menoleh sambil mengucapkan kalimat ini, tapi dia hanya melirik Zheng Zhuo sejenak sebelum kembali memandang tongkat Gandalf.
“Ini berdasarkan inferensi dari hal yang tidak sengaja disebutkan Zhao Yingkong. Saat kita kembali ke Resident Evil untuk mengambil Cairan Asli Virus-T itu, dia bilang di basis kamu sendirian membunuh ratusan Crawler yang membesar kan? Meskipun 'hati ekspedisi militer' adalah hal baik, tapi itu bukan poin utamanya. Ratusan Crawler raksasa itu pasti bukan makhluk biasa. Zhao Yingkong menyebutkan dengan kemampuannya, secara frontal dia hanya bisa membunuh satu Crawler raksasa. Lebih dari itu dia akan mati. Sedangkan tingkat kemampuanmu sudah kuperkirakan, bahkan jika kamu menggunakan 'ledakan' dan 'Penghancur', dalam situasi seperti itu mustahil kamu hanya terluka ringan. Jadi satu-satunya kesimpulan: saat membantai banyak Crawler raksasa, terjadi sesuatu padamu... Hal yang tidak dilihat Zhao Yingkong. Apa sebenarnya ini? Aku penasaran jurus atau kekuatan apa yang kamu sembunyikan dari kami? Ini bukan watakmu..." Chu Xuan berbicara datar.
"Kemudian, di dunia Cincin Sihir, saat menghadapi roh cincin, dan ketika kita memasuki terowongan, performamu hanya bisa digambarkan dengan satu kalimat - biasa-biasa saja. Perbedaannya sangat tipis dengan kemampuanmu sebelumnya. Tapi inilah bagian yang paling membingungkan. Meski mungkin sulit dipercaya, potensimu adalah yang terkuat di tim kita, bahkan melebihi Zhang Heng. Setelah melalui pertempuran besar di Resident Evil hingga Starship Troopers sebelumnya, mengapa kemampuanmu masih belum banyak berkembang? Hanya ada satu penjelasan: kamu sengaja membatasi jangkauan kemampuanmu. Mengapa?"
Chu Xuan menghabiskan buah salju terakhir di tangannya, baru kemudian menoleh dan berkata: "Apa yang kamu takuti? Atau kekuatan ini membuatmu sangat waspada, benar? Tapi untuk hal ini aku tidak bisa memberikan saran, hanya bisa mengandalkanmu sendiri untuk perlahan memahaminya. Aku hanya ingin mengatakan satu hal: strategi memiliki batas maksimal. Batas ini adalah perbandingan kekuatan. Ketika kekuatan telah melampaui kapasitas strategi, maka strategi hanyalah permainan konyol. Seperti saat di Starship Troopers dulu, Tim Nan Yan Zhou bisa menghancurkan kapal perang dengan satu pukulan. Bagaimana pun strategi yang digunakan, posisi terjepit tetaplah milik kita..."
Wajah Zheng Zhuo tampak ragu-ragu. Beberapa kali ia membuka mulut lalu menutupnya lagi. Setelah cukup lama, akhirnya ia berkata dengan suara rendah: "Berikan aku waktu. Percayalah... Aku tidak akan menyakiti sahabat-sahabatku..."
Chu Xuan juga tidak berbicara lagi, ia acuh tak acuh melambaikan tangan, lalu kembali memandang tongkat Gandalf. Baru saat itu, dari kejauhan terdengar suara ringkikan kuda yang nyaring. Begitu suara itu terdengar, ketujuh kuda perang di sekitar mereka langsung gelisah, mulai mengeluarkan dengusan keras.
"Ya Tuhan, itu Shadowfax, raja segala kuda legendaris yang mampu menempuh ribuan li dalam sehari!" Mata Pangeran Elf paling tajam, dari jauh ia melihat seekor kuda putih besar berlari kencang. Kecepatannya bahkan tidak kalah dengan kuda kerangka Zheng Zhuo.
Ketika kuda putih perkasa ini mendekat, semua baru menyadari betapa besarnya tubuhnya. Dibandingkan kuda perang biasa, tingginya setidaknya seperempat lebih besar, seukuran kuda kerangka itu. Kuda putih ini sangat memahami sifat manusiawi. Begitu tiba di dekat Gandalf, ia menundukkan lehernya menggosok-gosokkan tubuh Gandalf yang dibalas Gandalf dengan mengelus bulu putihnya sambil tersenyum.
"Namanya Shadowfax, sang raja kuda, pendampingku melewati berbagai kesulitan... Ayo, kita menuju ibu kota Rohan, Edoras!"
Di bawah pimpinan Gandalf, semua orang bergerak menuju ibu kota Rohan, kerajaan ksatria. Sepanjang perjalanan, keempat karakter dari alur cerita terlihat lebih bersemangat, terutama Aragorn dan dua rekannya. Mereka sebelumnya terus terbebani oleh kematian sahabat dan kegagalan Pasukan Ekspedisi Cincin Sihir. Baru setelah kembalinya Gandalf, secercah harapan akhirnya muncul. Setelah dihidupkan kembali, kekuatan Gandalf jelas meningkat signifikan dan penampilannya penuh kepercayaan diri.
Berbeda dengan enam karakter alur cerita tersebut, Chu Xuan tetap tenang menghadapi segala situasi tanpa perubahan sikap. Zhan Lan juga berperilaku biasa, hanya saja ia sering diam-diam mengamati Zheng Zhuo. Cheng Xiao jelas-jelas tipe suka ceria, seolah tanpa beban. Ia terus menerus mencoba menghibur Zhan Lan dan Zhao Yingkong dengan candaan, bahkan sering tertawa terbahak-bahak karena leluconnya sendiri.
Performa Zhang Heng kali ini adalah yang paling giat sejak memasuki siklus film horor. Ia terus bertanya pada Pangeran Peri Legolas tentang teknik penggunaan panah peledak tiga anak panah. Dirinya sendiri juga sering berlatih menembak batu di kejauhan dengan tiga anak panah. Bisa dikatakan, Zhang Heng adalah orang yang paling bersemangat di antara semua orang.
Dua orang lainnya adalah Zhao Yingkong dan Zheng Zhuo. Situasi kedua orang ini sangat mirip, mereka terlihat sangat terbebani, bahkan ketika orang di sekitar mencoba berbicara, mereka hanya merespons seperlunya. Dalam keadaan tidak stabil seperti ini, enam anggota Tim Zhongzhou bersama empat karakter dari alur cerita asli, setelah beberapa hari berkuda, akhirnya tiba di ibu kota Rohan, Edoras.
Ini adalah kota sederhana yang dibangun di lereng bukit padang rumput. Dari percakapan Aragorn dan yang lain, diketahui bahwa Rohan awalnya merupakan suku nomaden, dan tetap mempertahankan banyak kebiasaan pengembara meski sudah menetap. Karena itu disebut Negara Ksatria, sebuah kekuatan militer kuat yang dibangun di atas punggung kuda. Namun dalam hal arsitektur dan kesejahteraan rakyat, jauh tertinggal dari Gondor, kerajaan manusia terbesar.
Saat rombongan mendekati pinggiran Edoras, mereka menyusuri tembok kota kayu menuju gerbang. Setelah Gandalf dan Aragorn memperkenalkan diri, gerbang kecil yang hanya bisa dilalui dua kuda pun terbuka. Rombongan kemudian memasuki kota dengan kuda mereka. Kehadiran Kuda Perang Kerangka yang mengangkut sosok manusia beku seketika memicu teriakan panik warga sipil.
Meski demikian, populasi kota ini sangat minim. Dibandingkan kepadatan populasi Hobbit di Shire yang pernah dilihat Zheng Zhuo dan kawan-kawan, atau kepadatan elf di dua kota bangsa peri, populasi di sini bisa dibilang sangat jarang. Begitu memasuki kota, Gimli langsung tak bisa menahan diri berkata: "Tempat ini lebih buruk dari kuburan."
Gandalf dan yang lain hanya menghela napas diam-diam, kemudian semua orang mengikuti Gandalf menuju posisi istana di puncak lereng bukit. Setelah melaporkan nama dengan prosedur sederhana, seorang perwira kuat yang agak gemuk keluar dan berkata lantang: "Baginda Raja Theoden ingin bertemu kalian, Gandalf si Jubah Abu-abu! Tapi kalian dilarang membawa senjata. Ini perintah perdana menteri!"
Setelah keluar dari hutan, Gandalf mengenakan jubah abu-abu sehingga benar-benar terlihat seperti dukun jubah abu-abu. Ia mengangguk ke orang-orang di sekitarnya. Aragorn dan kawan-kawan menyerahkan senjata mereka, Zheng Zhuo dan kelompoknya juga memberikan senjata peri mereka. Ketika perwira itu hendak mengambil tongkat Gandalf, sang dukun berkata: "Kau takkan mengambil alat bantu jalan orang tua ini, bukan?"
Perwira gemuk itu awalnya ingin membantah, tapi rekannya yang lain menarik lengannya perlahan. Sadar akan sesuatu, perwira gemuk itu memandang Gandalf dengan pandangan penuh makna, lalu bergegas masuk ke dalam istana diikuti oleh Gandalf dan rombongan.
