Berdasarkan strategi gerilya Chu Xuan, 100 pasukan kavaleri elit ini memilih prajurit berkuda yang memiliki aura pertempuran dan mahir dalam teknik serangan panah berkuda. Setiap orang membawa dua kuda perang, serta hanya membawa persediaan makanan untuk tiga hari. Selain banyak panah, mereka bahkan melepas baju zirah kavaleri, bertempur dengan perlengkapan ringan sepenuhnya.
Aragorn bertanya dengan ragu: "Tapi apakah ini bisa berhasil? Tanpa baju zirah, tanpa tombak berkuda, sejujurnya kekuatan kavaleri seperti ini turun lebih dari lima puluh persen. Jika bertemu ork berat seperti Uruk-hai, aku tidak yakin pasukan elit ini masih layak disebut elit. Aku benar-benar tidak setuju dengan cara ini."
Zheng Zhuo tersenyum dan berkata: "Kurasa aku mengerti maksud Chu Xuan. Mungkin menurutmu ini cara yang bodoh, tapi sebenarnya ini adalah metode tempur yang sangat mengerikan. Di dunia asalku, pernah ada suku yang hampir menaklukkan seluruh dunia dengan taktik ini - serangan panah berkuda... Meski tidak yakin efektivitasnya di dunia ini, tapi seharusnya tidak terlalu berbeda."
Meski karakter plot tidak mengerti, anggota Tim Zhongzhou yang melihat perintah Chu Xuan langsung tersadar. Bagaimanapun Mongol bangkit di masa lalu adalah pengetahuan umum bagi yang paham sejarah. Cara bertarung mereka memang memiliki daya penghancur luar biasa, sehingga tidak ada satupun anggota Zhongzhou yang meragukan keputusan ini.
Persiapan pasukan kavaleri elit memakan waktu cukup lama, kemudian diikuti penempatan karakter dari plot asli. Gandalf seperti dalam alur film orisinal pergi mengejar pasukan kavaleri kerajaan Rohan yang telah pergi, sementara Gimli, Cheng Xiao, dan Zhao Yingkong bertiga menemui Raja Rohan menuju Helm's Deep. Zheng Zhuo, Chu Xuan, Zhan Lan, Zhang Heng, Aragorn, dan Pangeran Peri berenam menyertai 100 pasukan kavaleri elit ini untuk menghambat laju pasukan ork Uruk-hai.
Setiap orang mempersiapkan diri untuk pertempuran. Menurut instruksi Chu Xuan, mereka akan berangkat malam hari dengan sisa waktu lebih dari satu jam untuk istirahat. Aragorn secara diam-diam telah mendekati putri kerajaan Rohan - seorang gadis pirang yang gagah membawa pedang untuk ikut melindungi massa menuju Helm's Deep. Saat ini wajahnya memerah sembari berbicara dengan Aragorn, sementara Pangeran Peri dan Gimli tersenyum-senyum di samping mereka.
Anggota Tim Zhongzhou juga berkumpul saling berdiskusi. Sebelum berpisah, Zheng Zhuo tentu memberikan instruksi detail kepada Cheng Xiao dan Zhao Yingkong. Pertama-tama ia meminta Cheng Xiao melindungi Zhao Yingkong, meskipun sebenarnya kekuatan mereka sebenarnya jauh lebih unggul pada sisi Zhao Yingkong. Namun Cheng Xiao tetap menyanggupi dengan penuh kesungguhan.
"Yang terpenting adalah harus menjaga nyawa kalian sendiri. Di antara Uruk-hai ada yang bisa menggunakan panah peledak, jadi jangan sekali-kali nekat menyerang dengan tampil ke depan. Lebih baik bertahan dengan memanfaatkan tembok kota. Jika alur cerita berubah dan kita terpaksa mundur, jangan pedulikan hasil medan perang. Menyelamatkan diri sendiri adalah yang terpenting." Zheng Zhuo berbicara serius kepada dua orang tersebut.
Cheng Xiao tertawa keras beberapa kali dan berkata, "Mengerti. Kamu juga tidak menua, kok tiba-tiba jadi banyak bicara? Tenanglah, sebodoh apa pun kami, mana mungkin mengorbankan nyawa hanya demi poin reward?"
"Meskipun begitu..."
Zheng Zhuo masih ingin mengatakan sesuatu ketika tiba-tiba Chu Xuan yang berada tidak jauh berteriak, "Waktunya tiba, semua orang naik kuda dan berangkat!"
Dengan enggan, Zheng Zhuo memandangi kedua orang itu sejenak lalu berkata, "Intinya, hati-hati dalam segala hal!" Setelah mengucapkan itu, tubuhnya berputar di udara dan mendarat di atas Kuda Perang Kerangka. Tanpa menunggu, ia menarik tali kekang dan menyusul di belakang Chu Xuan.
Pasukan ini walau telah meninggalkan segala hal yang bisa disebut sebagai pasukan kavaleri, seperti baju zirah kokoh dan baju besi kuda. Tombak berkuda yang panjang. Bahkan senjata jarak dekat hanya menyiapkan satu pedang berat, sangat berbeda dengan kavaleri berat yang biasanya membawa dua senjata. Pasukan ini hanya bisa disebut sebagai kavaleri ringan layaknya pengintai.
Tapi yang mengikutinya adalah kecepatan pergerakan pasukan yang gesit, ditambah malam ini, pasukan berkuda ini seperti angin menerobos masuk ke dalam kegelapan malam, orang-orang di kota itu takkan bisa melihat mereka lagi.
Peran Zhan Lan benar-benar terlihat jelas di sini. Meskipun dia tidak mahir menunggang kuda bahkan bisa dibilang canggung, skill pemindaian kekuatan spiritual miliknya justru menjadi kemampuan paling vital dan berguna dalam taktik serangan panah berkuda ini. Sebelum fajar menyingsing di hari kedua, pasukan kavaleri ini telah menempuh jarak yang biasanya membutuhkan waktu dua hari dua malam. Saat ini, pemindaian spiritual Zhan Lan telah mendeteksi pasukan ork kuat di garis terdepan. Pasukan tersebut terdiri dari lebih dari 300 ork kuat dan 300 makhluk serigala raksasa yang dilengkapi pelana di punggungnya. Unit kecil ini kemungkinan adalah pasukan pengganggu yang muncul dalam alur film asli.
"Gunakan panah malam..." ujar Chu Xuan dengan nada datar mengeluarkan perintah.
Setelah memilih pasukan ini, Chu Xuan segera memberikan beberapa perintah dasar. Dia juga memerintahkan untuk mewarnai sebagian panah mereka menjadi hitam. Karena waktu yang terbatas, setiap prajurit hanya mendapat jatah sepuluh panah hitam yang dinamai "panah malam" oleh Chu Xuan.
Seratus kavaleri ini mengikuti Chu Xuan mendekati area perkemahan. Kuda-kuda perang yang terlatih baik tidak mengeluarkan suara berisik di bawah kendali penunggangnya. Baru setelah Pangeran Peri dan Zhang Heng melepaskan panah mereka secara bersamaan, seratus prajurit ini serentak mengarahkan busur ke langit dan melepaskan panah malam dengan teknik tembakan parabola.
Struktur militer Uruk-hai sebenarnya cukup kasar, tidak ada konsep seperti perwira atau perwira junior. Biasanya Uruk-hai terkuat akan menjadi komandan, lalu memimpin sejumlah Uruk-hai untuk bertempur. Karena kekuatan tempur mereka jauh melebihi infanteri manusia biasa, masalah struktur militer ini tidak begitu mencolok.
Di bawah serangan mendadak panah malam, tembakan pertama ini berhasil membunuh puluhan Uruk-hai. Kemudian Chu Xuan memerintahkan kavaleri untuk menembakkan panah api, membakar seluruh perkemahan. Sekitar tiga puluh lebih Uruk-hai tewas tertembak. Saat tembakan panah putaran ketiga, Chu Xuan kembali memerintahkan penggunaan panah malam. Dalam kilatan api, Uruk-hai hanya sempat memperhatikan serangan panah api. Korban Uruk-hai semakin parah dalam serangan ini. Setelah tiga putaran tembakan, barulah belasan prajurit Uruk-hai yang kacau balau berhasil menunggangi serigala perang dan menerobos keluar dari perkemahan.
Namun di luar perkemahan telah menunggu pemanah berkuda yang siap membidik. Belasan kavaleri serigala ini langsung dibuat seperti sarang tawon saat baru saja menerobos keluar. Setelah beberapa putaran tembakan berturut-turut, Chu Xuan baru memerintahkan semua kavaleri untuk menurunkan busur. Zheng Zhuo lalu memimpin 30 kavaleri menerjang masuk ke dalam perkemahan, membantai semua Uruk-hai yang masih hidup. Sementara kavaleri yang tersisa memanfaatkan waktu ini untuk mengumpulkan panah yang masih bisa digunakan.
Demikianlah, dalam keadaan tak ada satu orang pun yang tewas atau terluka, satu pasukan kavaleri serigala ork kuat berhasil dihancurkan sepenuhnya. Meskipun ada faktor serangan mendadak dan penggerebekan perkemahan, dibandingkan dengan kebiasaan kavaleri besi Rohan yang biasanya langsung menyerbu tanpa strategi sebelumnya, jumlah korban dalam pertempuran kali ini benar-benar bisa disebut sebagai keajaiban.
"Naik kuda. Lari dengan kecepatan standar, makan selama dua puluh menit, istirahat di punggung kuda selama dua jam. Zhan Lan perlu tetap mempertahankan jangkauan pemindaian kekuatan spiritualnya maksimal, tidur dan istirahat jika merasa kekuatan spiritualnya mulai menipis." Chu Xuan berteriak kepada semua pasukan kavaleri, lalu ia sendiri langsung berputar dan melompat ke atas kuda perang.
Seratus kavaleri ini benar-benar terlatih dengan baik. Setelah perintah turun, mereka segera mulai melaksanakannya, meski saat makan mereka tetap bercanda dan tertawa riang. Meski kavaleri besi Rohan terkenal dengan reputasinya yang tidak takut pada pasukan ork, kali ini mereka menghadapi pasukan kavaleri serigala dan ork kuat dengan jumlah tiga kali lipat. Biasanya dibutuhkan 500 kavaleri elit untuk menghadapi kekuatan seperti ini, namun kali ini hanya dengan 100 orang mereka berhasil membunuh musuh tanpa kehilangan satu pun personel. Prestasi ini langsung memenuhi mereka dengan keyakinan akan perjalanan kali ini.
Kemudian, sekitar pukul tiga lebih sore hari itu. Pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan menunjukkan kemunculan pasukan ork kuat berjumlah 1.500 lebih di depan. Pasukan ini membawa sangat banyak barang rampasan, sepertinya baru saja merampok suatu desa. Setelah Chu Xuan memahami situasi sebentar, ia segera memerintahkan pasukan untuk menyerbu pasukan ork kuat tersebut.
Di bawah komando dan kendali pasukan besar, Zheng Zhuo justru jauh tidak sebanding dengan Chu Xuan. Sebenarnya, begitu persiapan tempur melibatkan lebih dari 30 orang, Zheng Zhuo akan tampak sangat tidak berpengalaman. Bagaimanapun, dia hanya mahir dalam alokasi individu regu kecil. Maka setelah unit gerilya ini dibentuk, Chu Xuan secara alamiah menjadi pemimpin pasukan ini. Bahkan Zheng Zhuo pun berada di bawah komandonya.
Ketika pasukan kavaleri berhasil menyusul pasukan ork kuat itu, waktu tepat memasuki awal senja. Warna cahaya matahari di langit perlahan berubah remang-remang, namun kondisi lingkungan di sekitar masih terlihat jelas. Saat pasukan kavaleri berjumlah 100 orang ini baru muncul, formasi pasukan ork langsung tampak kacau. Tapi setelah melihat jumlah personel pasukan ini, mereka segera menunjukkan sikap acuh tak acuh. Selain 300 ork terdepan yang menegakkan Tombak Naga Tanah sepanjang 3 meter, pasukan di dua sayap juga mulai bergerak melengkung untuk melakukan pengepungan dari depan dan belakang terhadap pasukan kavaleri ini.
Siapa sangka pasukan kavaleri ini tidak melakukan serbuan dengan teriakan seperti biasanya, malah mengitari dua sayap pasukan sambil menembakkan panah. Setelah dua tiga putaran tembakan, bahkan prajurit ork kuat yang dilindungi perisai dan baju zirah pun roboh diterjang panah - lebih dari seratus prajurit tumbang. Seketika, ork-ork kuat ini murka. Dengan lolongan mengerikan, mereka melancarkan charge militer ke pasukan kavaleri tersebut. Lima enam ratus prajurit ork kuat yang menyerbu sekaligus, cukup dengan menginjak-injak saja bisa membuat pasukan ini terinjak-injak hingga mati.
"Siapa sangka pasukan kavaleri ini segera menghentikan tembakan, malah berlari keluar. Saat mereka berlari lebih dari lima puluh langkah, berhenti dan menembakkan serangan panah ke belakang, lalu berlari puluhan langkah ke depan lagi, kembali melancarkan serangan panah..."
Begitu berulang kali. Ketika ratusan ork tewas menjadi mayat, barulah semua ork merasa ada yang tidak beres. Para pemanah di antara mereka mulai membalas serangan. Beberapa kavaleri yang gagal menghindar langsung ditembak mati. Tapi tujuan Chu Xuan membawa Zhang Heng dan Pangeran Peri memang untuk ini. Jangkauan panah mereka jauh melampaui ork-ork ini, dengan akurasi yang tak tertandingi. Setiap ork yang berani memanah langsung diserang balik, yang berani maju dibunuh dari jarak jauh oleh kavaleri. Saat mencoba melarikan diri, kecepatan mereka tak sanggup menyaingi kuda perang. Ketika mereka tercerai-berai, justru semakin mudah dibantai...
Pada pukul 2 dini hari, ork terakhir dari pasukan ini tumbang tertembak, dengan total korban di pihak kami hanya empat orang...
"Naik kuda! Lari dengan kecepatan standar! Makan dua puluh menit! Tidur sebentar di pelana selama enam jam! Lalu... lanjutkan serangan!"
