Tiba-tiba sinar pedang hijau muda menghujam dari langit. Saat para warga sipil menjerit ketakutan, pemuda itu menginjak pedang panjangnya dan melayang setinggi tembok kota. Matanya menyapu kerumunan lalu menatap Zheng Zhuo: "Zheng Zhuo! Berani lawan aku?"
Mendengar ini, Zheng Zhuo belum sempat jawab saat Cheng Xiao bergumam: "Ini bukan zaman kuno 100 tahun lalu. Ngomong 'berani lawan' segala. Masa nggak pakai perkenalan nama kayak jenderal perang?"
Zhan Lan dan Zhang Heng tersenyum. Zhan Lan segera berbisik lewat rantai jiwa: "Hati-hati semua. Kekuatan spiritualnya setara pengendali kekuatan spiritual. Ada tekanan aneh di dekatnya..."
Zheng Zhuo juga membalas lewat kesadaran: "Tapi orang ini sungguh nekat, berani datang sendirian menghadapi kita. Apa dia tidak tahu setiap tim punya keunikan masing-masing? Langsung datang begitu saja, dia benar-benar tidak sabar mati... Atau jangan-jangan karena terlalu jago jadi berani?"
Chu Xuan bahkan tidak mengeluarkan pistol Gauss-nya, langsung berbicara: "Tenang, tidak masalah. Orang ini murni si nekat, mungkin juga aktivis nasionalis... Intinya, sekarang kita tidak dalam bahaya, cuma ada intermezzo kecil. Kelihatannya dia mengenalmu, berarti replikamu pernah mengalahkannya. Zheng Zhuo, bual saja beberapa patah kata lalu suruh dia pergi."
Luo Yinglong di dahinya langsung urat-urat menegang. Dia berteriak keras: "Siapa si nekat? Siapa aktivis nasionalis? Sial, bicara jelas! Ngobrol apa di sana? Jangan anggap aku orang bodoh!"
(Benar-benar si nekat ya...)
Zheng Zhuo dan yang lain serentak menghela napas. Dalam hatinya dia bergumam, tapi mulutnya tetap berkata: "Aku Zheng Zhuo, komandan Tim Zhongzhou. Kamu dari tim mana? Ada keperluan apa?"
Luo Yinglong membersihkan tenggorokannya untuk menenangkan diri. Beberapa detik kemudian dia berkata: "Aku anggota Tim Dewa, nama Luo Yinglong. Khusus datang untuk menantangmu berduel!"
Pemuda ini berbicara tanpa menyadari diksinya sendiri. Dua kata "tantang duel" biasanya mengacu pada pertarungan pihak rendah ke tinggi, atau antar level setara. Namun saat ini aura dominannya terlihat jauh lebih kuat daripada Zheng Zhuo. Siapapun yang melihat pasti mengira dialah yang unggul, namun ia malah menggunakan frasa "tantang duel". Zheng Zhuo langsung paham, saat itu juga ia tahu prediksi Chu Xuan benar - orang ini memang pernah bertempur dengan replikanya.
"Tidakkah kau merasa ini tiba-tiba?" Zheng Zhuo tiba-tiba bertanya aneh.
Luo Yinglong tertegun bertanya, "Tiba-tiba? Apa yang tiba-tiba? Menantangmu duel dianggap tiba-tiba?"
Zheng Zhuo menggaruk kepalanya, "Jika kita anggota tim yang sama, tentu tantangan duel biasa tak masalah. Baik saling mengasah kemampuan maupun duel, takkan sampai menelan korban jiwa. Tapi saat ini kita sedang dalam operasi tempur tim di siklus film horor. Kau datang sendirian begini, tidak takut Tim Zhongzhou langsung membunuhmu?"
"Membunuhku?"
Luo Yinglong tertawa terbahak-bahak, berseru lantang: "Membunuhku? Berani sekali kau bicara! Bagaimana caranya? Senjata teknologi tinggi? Bom? Senapan plasma? Senjata laser? Atau kau tebas aku dengan pedang satu-satu? Lihat baik-baik. Aku ini praktisi kultivasi xiuzhen! Masak iya aku tak membawa artefak magis? Misalnya rompi emas di balik bajuku ini, Armor Pelindung Sembilan Logam buatan guruku yang memancarkan cahaya keemasan saat serangan datang. Atau giok biru di tanganku yang memunculkan perisai biru saat ada serangan mematikan, contohnya..." Pemuda ini mulai menjelaskan satu per satu artefak dan senjatanya.
（Memang benar-benar si nekat...）
Zheng Zhuo baru menyela ketika Luo Yinglong mulai membahas celana dalamnya: "Cukup! Kembali ke topik. Kau bilang ingin duel, jawabanku TIDAK. Ini bukan pertarungan wajib antar individu. Kita sedang bertahan hidup di dunia film horor! Malam ini aku akan menghadapi perang. Jangan ganggu aku. Lebih baik kau pelajari dulu kemampuanmu sendiri!"
Luo Yinglong membeku, lalu meledak marah: "Sial! Kau mengolok-olokku?! Aku PASTI paham betul kemampuan sendiri! Tak usah kau ikut campur! Bukannya kau bilang ada anggota Tim Zhongzhou yang bisa membunuhku? Aku mau lihat siapa yang bisa menembus segudang artefak pertahananku ini!"
Zheng Zhuo juga tidak banyak bicara, hanya menjentikkan jari ke arah Zhang Heng. Zhang Heng mengangguk paham, segera melemparkan satu anak panah ke tanah. Seluruh tubuhnya membungkuk dengan busur terisi penuh, aura dahsyat meledak bersamaan dengan anak panah di tangannya yang sudah mengarah mati-matian ke Luo Yinglong.
Awalnya Luo Yinglong masih meremehkan, namun saat panah itu benar-benar mengarah padanya, pemuda itu akhirnya menunjukkan ekspresi serius. Perlahan ia memindahkan giok pelindung dari pergelangan tangan ke telapak tangan, lalu berkata: "Kalau berani, tembak saja! Luka atau tidaknya aku masih belum pasti... Tapi pasti satu dua artefak pelindungku akan hancur. Kau juga jangan harap selamat! Jika panah ini kau lepaskan, aku pasti takkan mengampunimu!"
Zheng Zhuo menghentikan Zhang Heng dengan gerakan tangan halus. Sambil tersenyum ia menatap Luo Yinglong: "Bukannya kau bilang tak ada anggota timku yang bisa membunuhmu? Berani sekali kau pamer kekuatan di depan pasukanku! Apa kau pikir dirimu benar-benar Tak Terkalahkan di dunia ini? Terlalu seenak sekarang beraksi, ya?"
Wajah Luo Yinglong memerah. Ia segera berteriak: "Cukup omong kosong! Kita bertarung dulu baru bicara! Sial, Aku pasti akan membunuhmu!"
Saat Luo Yinglong bersiap menyerang, suara aneh tiba-tiba berbunyi dari dalam bajunya.
"Angkat telepon, angkat telepon! Aku pacarnya. Semua si rubah di sekeliling dengarkan baik-baik..."
"Luo Yinglong seketika wajahnya merah dan panas, dia benar-benar ingin menghancurkan telepon seluler di tangannya. Namun saat suara itu terus berbunyi di tengah kesunyian, ditambah tatapan ribuan mata mengarah padanya, akhirnya dengan kepala tertunduk dia mengeluarkan telepon dari dalam bajunya serta menggeram: "Kau benar-benar menyebalkan! Tunggu aku kembali, akan kuajar kau... Eh. Adam... Baik, aku mengerti... Tapi Tim Zhongzhou ini keterlaluan... Ya, nanti bicara lagi setelah aku kembali!" Suaranya semakin meninggi disertai gigitan gigi yang keras.
Orang-orang di sekitar bingung memandangnya. Di dalam kastil ini ribuan pasang mata menatapnya tanpa berkedip. Meski memiliki kulit wajah yang tebal, rasa malunya tak tertahankan. Semakin dipikir semakin geram, tak tahan lagi dia melemparkan teleponnya ke tembok kota dengan kekuatan penuh. BRAK! Telepon itu membuat lubang kecil di tembok setebal itu. Tanpa menoleh, Luo Yinglong segera mengendarai pedangnya pergi, meninggalkan gema suaranya di udara.
"Zheng Zhuo, keberuntunganmu tak akan abadi! Kita pasti akan bertempur lagi! Tunggu saja... Sial... Ah. Ah..." Suaranya semakin menjauh.
Zheng Zhuo kebingungan melihat orang di sebelahnya: "Orang ini datang untuk apa? Hanya untuk mengatakan itu saja?"
Semua orang kebingungan, hanya Chu Xuan yang bergumam mengulangi dua kata yang sebelumnya diucapkan Luo Yinglong... Adam...
Cerita terbelah dua. Pahlawan kedua Tim Dewa, Luo Yinglong, kehilangan muka besar-besaran di Helm's Deep. Namun posisi pasukan utama Tim Dewa masih misterius. Lima tim reinkarnasi telah terdispersi ke berbagai lokasi dalam Cincin Sihir. Diyakini saat pertempuran terakhir di Mordor, kelompok-kelompok ini akhirnya akan muncul berperang.
Pertama, Hao Tian memimpin tim wajah baru menuju Isengard. Tentu saja mereka melihat pasukan Uruk-hai yang tak terhitung jumlahnya. Di bawah bujukan dan ancaman Hao Tian, semua percaya bahwa menerobos Isengard pasti akan terdeteksi oleh Uruk-hai. Tempat paling berbahaya justru yang paling aman - lebih baik tetap di sini. Hao Tian bersama empat personel Tim Zhongzhou memulai operasi harian: menyusup dan menangkap Uruk-hai.
Dalam hal ini Wang Xia yang paling mumpuni. Sebagai intel militer tim khusus, ia sangat mahir dalam operasi penyusupan. Setiap hari ia menangkap beberapa tawanan Uruk-hai. Begitu keluar, mereka langsung disuntik cairan modifikasi Penjejak. Sesuai instruksi Chu Xuan, alat pemandu kesadaran dimasukkan ke kepala Penjejak masa depan ini. Dengan bantuan instrumen ini, makhluk-makhluk besar ini dapat dihipnosis sepenuhnya.
"Luar biasa! Tak kusangka di dimensi ruang Sang Tuan ada penukaran peralatan seperti ini. Alat pengarah kesadaran ini saat ini hanya dimiliki Amerika dengan teknologinya, itupun belum sepenuhnya. Fungsi utamanya setara serum pengakuan, bisa melihat isi hati manusia. Juga efektif untuk hipnosis. Menurut catatan Chu Xuan yang ditinggalkan, saat Penjejak baru direkayasa, kesadarannya hampir kosong. Kita bisa memanipulasi mereka sepenuhnya dengan instrumen ini, ha ha ha! Chu Xuan benar-benar jenius!" Hao Tian tertawa terbahak-bahak.
Di sampingnya, keempat orang termasuk Ling Diam diam-diam merenungkan wajah harimau tersenyum ini. Sesungguhnya dia tak kalah dari Chu Xuan.
"Wah, kenapa memandangku dengan kagum begitu? Tenang, aku berjanji Penjejak ork ini sepuluh kali lipat lebih dahsyat dari penjejak manusia! Penjejak yang bisa menggunakan tenaga dalam, ha ha ha..."
Hutan seketika bergema oleh tawa keras Hao Tian yang hiperbolis.
Berbicara tentang hutan, Hobbit Merry dan beberapa senior Tim Nan Yan Zhou saat ini berada di tengah pepohonan. Mereka berhadapan dengan sekelompok Ent setinggi belasan meter. Yang ingin dilakukan Nios adalah meyakinkan para raksasa ini untuk mematuhi perintahnya, membawa mereka bersama menaklukkan Mordor - suatu hal yang luar biasa sulit.
“……Benar, seperti yang kusampaikan sebelumnya, selama Mordor masih ada, mereka akan terus mencari cara membakar hutan ini. Mana ada logika menjaga pencuri selama seribu hari? Jadi daripada pasif menunggu serangan balik setelah dibakar, lebih baik kita proaktif bersatu dengan Rohan, Gondor, peri, dan kekuatan dukun untuk menghancurkan Mordor!”
Nios memandang sekelilingnya yang dikelilingi pohon-pohon besar. Dengan suara lantang ia berbicara pada entitas-entitas pohon ini, meski efektivitasnya masih diragukan dalam hatinya.
Salah satu entitas pohon berbicara lamban: "Tapi ini bukan perang kami para Ent. Ini adalah perang manusia dan dukun..."
"Bukankah dukun itu juga dikendalikan oleh Penguasa Kegelapan Mordor? Dan berani kau jamin setelah manusia kalah, target berikutnya bukan hutan ini? Jadi saranku adalah..."
(Masih jauh dari cukup, entitas pohon sialan ini... Tapi kekuatan mereka sangat dahsyat. Tidak hanya tubuh yang kuat, tapi juga sihir kehidupan hijau. Kekuatan ini... harus ku kuasai!)
Nios terus berusaha keras. Saat ia berupaya mendapatkan "momentum" terpenting Tim Nan Yan Zhou di dunia ini, Tim Utara Es justru...
Seorang pria berambut panjang tersenyum berdiri di atas tumpukan mayat yang hancur. Ia memainkan cincin emas di tangannya, setelah cukup lama akhirnya tertawa dan berkata: "Ternyata fungsi cincin ini adalah untuk ini... Menarik, sangat menarik. Serahkan saja pada Sang Raja Kegelapan Sauron. Sungguh ingin melihat ekspresi orang-orang saat menyaksikannya hidup kembali, ha ha ha, benar-benar menggelikan..." Setelah berkata demikian, ia berbalik dan berjalan keluar dari rawa-rawa. Langit di sana berwarna darah, di sanalah Mordor berada...
