Zheng Zhuo tertidur hingga langit gelap. Saat ini di luar sana kegelapan menyelimuti, kecuali obor-obor yang menyala di atas tembok kota. Sebagian besar warga sipil terdiam memandangi langit malam dalam gelap. Semua tahu malam ini akan menjadi malam tanpa tidur.
Yang bangun bersama Zheng Zhuo adalah anggota pasukan kavaleri gerilya dan beberapa karakter dari plot asli atau anggota Tim Zhongzhou. Begitu terbangun, semua orang kelaparan seolah bisa melahap seekor sapi utuh. Berkat kecerdasan sang putri yang telah memerintahkan penyiapan makanan matang saat Aragorn dan lainnya tertidur, begitu semua terbangun, daging matang dan kue kering sudah tersaji rapi. Setiap orang langsung menyantapnya dengan lahap.
Aragorn sambil makan bertanya pada sang putri: "Sekarang sudah jam berapa? Apakah pasukan ork sudah tiba?"
Putri tersenyum getir dan berkata: "Pasukan Uruk-hai sudah hampir tiba, jaraknya sekitar satu jam perjalanan dari sini. Tapi jumlah mereka sangat banyak, lebih dari 15.000 orang, sedangkan kita hanya ratusan... Oh ya, sebelumnya saat senja, 300 pemanah elf busur panjang telah datang. Katanya dikirim oleh Raja Peri Elrond dari Rivendell sebagai bala bantuan, mereka berperang demi kehormatan persekutuan manusia dan elf... Selain itu, kita tidak punya pasukan tambahan lain."
"Percayalah pada Gandalf, dia pasti akan kembali dengan pasukannya... Dia berjanji akan kembali bersama pasukan saat fajar menyingsing besok pagi. Aku yakin pada Gandalf." Kata Aragorn dengan tegas.
Enam anggota Tim Zhongzhou tidak seoptimis itu. Meskipun menurut alur film asli Gandalf memang datang dengan bala bantuan di pagi hari, dan pasukan bantuan tersebut berhasil mengalahkan Uruk-hai dengan momentum yang dahsyat - tapi ini bukan film lagi. Ini adalah dunia baru dimana segalanya mungkin terjadi kembali. Contohnya jumlah Uruk-hai yang jauh lebih banyak dari alur film, meskipun kemampuan pasukan kavaleri Rohan dalam alur asli jauh lebih kuat, namun jika dibandingkan, 2.000 pasukan kavaleri tetap berada dalam posisi yang sangat lemah. Sepertinya hasil akhirnya tergantung pada seberapa banyak Uruk-hai yang bisa dibunuh dalam Perang Pertahanan kota benteng ini.
Zheng Zhuo terdiam beberapa saat lalu berkata: "Aku berencana menggunakan Gelang Malaikat Maut. Dengan total Energi Vampir-ku yang terus meningkat saat ini, setidaknya memanggil 1.000 prajurit Legiun Malaikat Maut atau bahkan lebih bukan masalah. Selain itu, kekuatan tempur jarak dekat prajurit Legiun Malaikat Maut sebenarnya sangat dahsyat. Selama kepala mereka tidak hancur, mereka tidak akan mati. Tubuh setinggi 3 meter juga cukup untuk menyerang ork dari ketinggian. Untuk duel satu lawan satu pasti tidak masalah. Satu-satunya kekhawatiranku adalah setelah menggunakan Gelang Malaikat Maut ini, Energi Vampir-ku akan terkikis habis. Jika ada tim lain yang menyerang kita setelahnya, konsekuensinya akan sangat mengerikan. Pada saat itu, skill 'Penghancur'-ku pasti akan terpengaruh... Bagaimana pendapat kalian?"
Chu Xuan langsung menggelengkan kepala menyangkal: "Efek penggunaan Gelang Malaikat Maut sebenarnya bisa diabaikan. 1.000 monster Legiun Malaikat Maut ini sama sekali tidak bisa kamu kendalikan, pada dasarnya setelah dipanggil mereka akan berperang sendiri, benar kan? Sedangkan kita sekarang sedang dalam pertahanan, bukan serangan. Dalam situasi seperti ini, pemanah atau infanteri yang bisa mematuhi perintah akan lebih berguna. Monster Legiun Malaikat Maut itu tidak hanya tidak bisa membantu bertahan di kota, tapi kemungkinan besar justru akan mengacaukan formasi para prajurit di dalam kota, malah mempercepat jatuhnya kastil... Jangan gunakan Gelang Malaikat Maut di sini. Justru akan lebih baik digunakan saat pertempuran di ibu kota Gondor nanti."
Zheng Zhuo menghela napas dan berkata: "Lalu apa yang harus kita lakukan? Aku mungkin masih lebih baik. Bisa menggunakan Kuda Perang Kerangka untuk memberikan bantuan atau menyerang di mana saja. Aku sudah melihat pos-pos pertahanan kastil ini, pada dasarnya bisa dikatakan sempurna. Akan sangat sulit bagi ork untuk masuk, tapi bagaimana dengan kalian? Bagaimanapun ini adalah perang, sedikit kecerobohan bisa berakibat fatal. Lebih baik kalian menggunakan Green Devil Skateboard untuk terbang ke ketinggian dan melakukan serangan. Zhang Heng sepenuhnya bisa melakukan ini. Chu Xuan, berapa banyak magazen bertuliskan simbol yang tersisa untuk pistol Gauss-mu? Cukup untuk membunuh berapa banyak ork?"
"Tidak, maksudku bukan bertempur langsung dengan para ork itu." Chu Xuan langsung menyahut: "Itu cara paling bodoh. Meskipun Gelang Malaikat Maut hampir tidak berguna dalam pertahanan kota seperti ini, tapi ada benda lain yang justru sangat efektif untuk pertahanan... Kitab Arwah."
Dalam Kitab Arwah terdapat banyak sihir ofensif. Tapi Zheng Zhuo tidak memahami banyak mantra dalam tulisan tersebut. Sebagian besar teknik sihir yang diingatnya berasal dari pelajaran Qi Tengyi dulu. Tentu saja, dengan membuka kunci genetik tingkat tiga untuk meniru Qi Tengyi, dia bisa menyimpulkan cara melafalkan beberapa mantra berdasarkan pengetahuan yang pernah dipelajari, meski akurasinya tidak bisa dipastikan.
Salah satu mantra adalah hasil terjemahan langsung Qi Tengyi sendiri. Efek mantra ini adalah... mengubah medan perang!
Setelah semua kenyang makan minum, Aragorn dan yang lain pergi bersama enam anggota Tim Zhongzhou ke atas tembok kastil. Di sana sedang ada seorang peri yang berbicara dengan Théoden. Di atas tembok juga muncul ratusan pemanah elf bersenjata busur panjang dengan jubah hitam. Pangeran Peri terkejut berteriak: "Elang Malam, ini Pasukan Pengawal Kerajaan Rivendell! Jika 300 Elang Malam sudah dikirim ke sini, berarti separuh pasukan mereka telah dipindahkan."
Para anggota tim saling pandang lalu menyambut peri tersebut. Mereka saling mengucapkan terima kasih dengan beberapa formalitas yang tidak perlu dijelaskan detailnya. Kemudian semua berdiam menunggu di atas tembok.
Enam anggota Tim Zhongzhou dengan wajar duduk agak jauh dari karakter plot. Mereka perlu berdiskusi hal-hal sensitif yang tidak pantas dibicarakan di depan karakter utama. Chu Xuan tiba-tiba berkomentar: "Dari sikap si nekat tadi, mereka mungkin akan bergabung dalam operasi tim saat Pertempuran Minas Tirith. Waktunya sudah semakin dekat... Kita harus segera: Pertama, tarik kembali kekuatan yang dikerahkan untuk memperluas pengaruh. Hao Tian punya potensi besar baik secara strategi maupun fisik... Kedua, cairan modifikasi Penjejak yang kuberikan padanya seharusnya sudah bisa dipanen - hasilnya tergantung kemampuannya. Ketiga, kembalinya Ling Dian dan tiga anggota lain yang sangat berguna melawan anggota tim reinkarnasi. Terakhir, 'momentum' yang sudah kita dapat: Pemanah dengan teknik Panah Peledak tentu akan..."
Zheng Zhuo memotong ucapan Chu Xuan: "Ngapain kamu bicara begitu? Ini bukan seperti novel murahan dimana kamu mati karena menahan panah untukku di medan perang. Sial, seolah-olah kamu sedang menyampaikan wasiat terakhir... Kamu adalah sahabat seperjuanganku! Jangan mudah berpikir tentang kematian!"
Chu Xuan mengetuk dahinya, berpikir sejenak: "Mengerti. Hal-hal yang perlu dijelaskan sudah cukup jelas. Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan pada Hao Tian... Meskipun ini kecerdasan manusia biasa, bukankah perlawanan antara kecerdasan manusia biasa dengan sesamanya juga cara untuk menjadi lebih kuat?"
Zheng Zhuo semakin merasakan nuansa tidak menyenangkan dalam ucapan Chu Xuan. Ingin melanjutkan protes, tiba-tiba dari kejauhan terdengar derap langkah kaki berat yang berdesakan. Perlahan, di kejauhan luar tembok kota, muncul ribuan obor merah berkerumun di cakrawala. Meski disebut hanya 10.000 lebih ork, saat berkumpul jumlah mereka memenuhi lereng bukit. Obor-obar yang tak berujung dan derap kaki berat ini saja sudah cukup membuat orang gila.
Legiun Ork telah tiba! Pertempuran Helm's Deep akhirnya dimulai!
Zheng Zhuo melirik Chu Xuan dan berkata: "Kau yang selalu rasional, kenapa tiba-tiba punya firasat seperti tindakan manusiawi ini? Bagaimanapun, yang lain tidak masalah, tapi kau sendiri harus berjuang untuk bertahan hidup, bukan? Jika bahkan dirimu sendiri sudah merasa mungkin mati, maka kau benar-benar sudah mati! Intinya... kau bilang ingin membuka kunci genetik level empat. Bukankah kau ingin mendapatkan perasaan dan sensasi? Ingin merebut kembali segala sesuatu yang seharusnya dimiliki manusia? Kalau begitu bertahan hiduplah dulu dengan sungguh-sungguh!" Setelah berkata demikian, Zheng Zhuo berdiri dan langsung menuju kuda perang kerangkanya, lalu naik ke punggung kuda sambil menarik tali kekang dan melompat ke atas platform tembok kota.
Ork Kuat adalah ras paling dahsyat di antara ork, dengan watak mengamuk tak terkendali dan kegemaran akan pembunuhan berdarah. Berbeda dengan ork setengah darah atau ork biasa yang mundur saat menghadapi musuh kuat, justru pertemuan dengan lawan tangguh membuat mereka masuk dalam kegembiraan mengamuk. Karena itu pertempuran ini sangat sulit. Ork Kuat akan menyerang kota benteng ini dengan keunggulan jumlah, namun tidak diketahui apakah tembok kota Helm's Deep ini bisa bertahan hingga pagi.
Saat kelompok obor semakin mendekat, langkah kaki pasukan Uruk-hai terdengar semakin berat dan jelas. Ketika mereka sudah bisa terlihat dengan mata telanjang, barulah pasukan Uruk-hai ini masuk ke pandangan semua orang. Ini adalah pasukan Uruk-hai yang dipersenjatai sampai ke gigi, berbeda dengan pasukan ork Mordor yang mengandalkan jumlah, persenjataan pasukan ini bahkan melebihi prajurit-prajurit wajib militer Rohan. Sungguh luar biasa Penyihir Berjubah Putih Saruman yang mampu menciptakan pasukan besi seperti ini.
Uruk-hai setinggi sekitar dua meter ini mengenakan baju besi baja hitam legam, memakai helm baja di kepala. Sebagian besar membawa Tombak Naga sepanjang lebih dari tiga meter, sementara beberapa lainnya membawa parang besar dan busur. Persenjataan dan statistik pasukan ini benar-benar luar biasa.
Aragorn berteriak kepada para pemanah elf busur panjang menggunakan bahasa peri, membuat Zheng Zhuo dan kawan-kawan tidak mengerti perkataannya. Tapi mereka tidak sempat mendengarkan. Setiap orang menggenggam senjata masing-masing erat-erat. Saat Uruk-hai semakin mendekat, akhirnya pasukan itu berhenti di luar jangkauan panah.
Perang... telah dimulai.
