Tim Dewa pada dasarnya terdiri dari para komandan berbagai tim terpilih. Pertama, setiap anggota telah membuka kunci genetik level dua. Kedua, mereka berasal dari berbagai negara dengan pandangan dunia yang berbeda. Oleh karena itu, di Tim Dewa hampir tidak ada yang mau mengakui keunggulan satu sama lain, namun karena sama-sama kuat, untuk sementara mereka bisa hidup damai. Sebuah batalyon yang seluruh komandannya adalah orang kuat menjalani siklus film horor. Kecuali "Dewa Utama" mengubah alur cerita, kasus kematian jarang terjadi. Ini merupakan keuntungan khusus Tim Dewa - setiap anggota membagi risiko bahaya di dunia film horor. Ketika kekuatan mencapai level tertentu, selama revisi "Dewa Utama" tidak terlalu ekstrem, Tim Dewa tidak akan kehilangan anggota.
Hanya saja, jika ada Dewa, pasti juga ada Iblis. Ketika Tim Reinkarnasi Dewa pertama kali bertemu Tim Reinkarnasi Iblis, dua anggota Tim Dewa telah membuka kunci genetik tingkat tiga. Kemampuan tim ini sangat luar biasa, salah satu anggota yang membuka kunci genetik tingkat tiga bahkan menukar atribut Level S. Dalam pertempuran itu, Tim Reinkarnasi Iblis dikejar-kejar Tim Dewa sampai ke ujung langit dan bumi, nyaris tidak bisa melarikan diri. Hal ini membuat Tim Dewa meremehkan Tim Iblis.
Setelah beberapa siklus film horor tak tentu, situasi baru berubah ketika seorang pemuda pirang tampan bergabung dengan Tim Dewa ini.
Pemuda pirang tampan ini bernama Adam. Awal kedatangannya sama sekali tidak mencolok, dengan ekspresi wajah yang sangat tenang. Baru setelah satu dua siklus film horor, semua orang menyadari dia seolah bisa meramalkan banyak hal. Karena semua anggota tim dulunya adalah komandan tim reinkarnasi, mereka tahu beberapa orang dari dunia nyata memiliki kemampuan khusus. Untuk sementara mereka mengira pemuda pirang ini memiliki firasat yang langka. Mereka sering berkonsultasi dengannya, dan Adam tidak pelit - hampir semua permintaan dipenuhinya. Setiap kali, tim ini mendapat keuntungan besar di dunia film horor, terutama satu-satunya anggota asal Tiongkok yang bahkan kembali ke Shu Shan dan berguru pada praktisi kultivasi xiuzhen. Kemampuan Tim Dewa meningkat drastis.
Kemudian, Tim Reinkarnasi Dewa kembali bertemu Tim Reinkarnasi Iblis. Tapi kali ini...
Serangkaian pertempuran dan pelarian, perebutan momentum dan penghancuran kekuatan. Kedua pihak terlibat pertarungan sengit. Pertama, komandan Tim Reinkarnasi Iblis, pria Tiongkok bersayap iblis di punggungnya, sendirian menghadapi serangan tujuh anggota Tim Dewa. Menghancurkan tubuh kultivator xiuzhen terkuat kedua Luo Yinglong, melukai parah Song Tian yang terkuat, lalu membunuh dua anggota Tim Dewa. Jika bukan karena strategi Adam sebelumnya, Tim Dewa hampir hancur di tangan satu orang ini.
Dalam pertempuran ini Tim Reinkarnasi Iblis hanya kehilangan dua anggota lemah, sementara sisanya selamat semua. Bukan hanya Tim Dewa yang memiliki strategi Adam, Tim Iblis juga memiliki perencana lain. Namun Adam yang bersembunyi di kegelapan berhasil mengalahkan mereka dengan tipu muslihat, membawa sisa Tim Dewa kembali ke ruang "Sang Tuan".
Sejak saat itu, enam anggota tersisa Tim Dewa mulai merendahkan diri, akhirnya memahami pepatah "selalu ada yang lebih hebat di balik langit". Mereka juga menyadari kemampuan Adam bukan berasal dari ramalan kosong, melainkan strategi nyata. Meski Tim Dewa tidak memiliki jabatan pemimpin resmi, Adam secara bertahap menjadi komandan mereka.
Keinginan terbesar setiap anggota Tim Dewa tidak lain adalah membasmi Tim Reinkarnasi Iblis. Setelah membuka kunci genetik level dua atau level tiga, melalui analisis Adam, mereka paham bahwa hanya satu tim yang mungkin kembali ke dunia nyata di masa depan. Jika kekuatan Tim Reinkarnasi Iblis terus menguat, harapan mereka untuk pulang akan sirna - selain keinginan utama ini. Kedua, mereka harus membunuh tubuh utama iblis itu dalam buaian. Harus benar-benar dicegah agar dia tidak tumbuh menjadi iblis baru.
"Sebenarnya dari awal sudah bisa diduga, mereka semua berada di wilayah Tiongkok. Jadi masuk ke Tim Zhongzhou juga bukan hal yang sulit ditebak. Dan kedua orang ini berada dalam tim yang sama, tidak sia-sia semua skenario yang kususun selama ini. Dari beberapa film horor sebelumnya sampai pertempuran lima kelompok kali ini, akhirnya situasi berhasil dipecahkan. Dengan strategi Chu Xuan sekalipun, setelah sekian lama kuhitung secara diam-diam, dia pasti sudah mati. Hanya saja..."
Adam menatap dua orang di hadapannya, bergumam pelan pada dirinya sendiri.
Kedua orang ini seorang pria dan seorang wanita. Wanita tersebut adalah gadis pirang yang pernah terlihat melompat-lompat di pasir saat Tim Dewa pertama kali memasuki dunia Cincin Sihir, bernama Linna. Pria tersebut adalah blasteran berdarah Han bernama Song Tian. Keduanya ditunjuk oleh Adam untuk mengikutinya. Sementara tiga anggota lain Tim Dewa tersebar di berbagai lokasi di dunia Cincin Sihir ini, dibiarkan mencari alur cabang sendiri. Hampir tidak ada makhluk hidup atau manusia di dunia ini yang mampu melukai mereka.
Song Tian terlihat seperti pria dengan watak tenang, dia duduk berhadapan dengan Adam dan bertanya: "Hanya itu? Apakah kematian Chu Xuan terlalu tiba-tiba?"
Adam mengangguk dan berkata: "Benar, memang kematian Chu Xuan terlalu mendadak. Meskipun melalui telepon seluler Luo Yinglong kita bisa melihat jelas kematiannya, cara mati seperti ini terkesan main-main. Jika dia ingin berpura-pura mati dengan cara seperti ini, maka dia pasti bukan Chu Xuan sejati. Pria itu sama sekali tidak mungkin menyusun strategi rendah seperti ini. Jadi saya rasa dia sebenarnya pura-pura mati... Tapi dari respons sistem tercatat pengurangan satu poin, artinya dia benar-benar mati... Setelah dipikir-pikir, ada dua kemungkinan: Pertama, Chu Xuan benar mati karena ingin bunuh diri, ini bisa dijelaskan sesuai intelijen yang kudapat tentang kemungkinan besar dia melakukan ini, mengingat dia mirip denganku... Kedua, Chu Xuan tidak mati. Dia menukar beberapa metode khusus dari 'Dewa Utama' atau menemukan cara untuk tetap eksis melalui yuan zhen seperti Luo Yinglong, bisa dihidupkan kembali di dimensi ruang 'Dewa Utama', tapi jika benar mati tetap akan dikurangi satu poin saat perang kelompok..."
“Menurut dua penjelasan ini semuanya bisa masuk akal. Sekarang kita sudah tahu posisi dua tim Zhongzhou: satu sedang menuju Mordor, satunya lagi akan pergi ke Gondor. Yang menuju Gondor adalah pasukan utama, sedangkan yang ke Mordor hampir seluruhnya berteknologi tinggi dan kekuatan fisik, hampir tidak ada ancaman. Walaupun ada satu orang yang menggunakan senapan Gauss yang agak mengancam, fokus sihir pelindung kita bisa menahan satu dua peluru runduk Gauss tanpa masalah. Begitu dia menembakkan satu peluru, dia pasti langsung mati. Jadi tak perlu khawatir. Justru yang paling perlu dikhawatirkan sekarang adalah pasukan utama yang menuju Gondor, dan Chu Xuan yang mungkin sudah mati atau belum..."
Adam memandang kedua orang lainnya dengan dingin, melanjutkan gumamannya: "Ini adalah siasat licin, dia sudah melakukannya. Baik itu mati sungguhan atau pura-pura, semuanya telah menggagalkan rencana selanjutnya. Awalnya kita membagi dua tim, satu tim terdiri dari Song Tian dan Luo Yinglong untuk membunuh iblis itu. Meskipun itu iblis, dengan kalian berdua yang bertindak seharusnya tidak masalah. Bagaimanapun dia baru mencapai level empat tahap awal. Meski kekuatannya besar, dia tidak bisa mengendalikannya sendiri. Tapi karena kematian Chu Xuan ini, Song Tian tidak bisa ikut menyerang iblis itu. Meski kau lebih kuat dari Luo Yinglong, kau tidak punya kekuatan gaib seperti dia. Yuan zhen-nya tidak hancur maka dia masih bisa dihidupkan kembali. Jika Chu Xuan benar-benar pura-pura mati, maka pertempuran Gondor pasti tidak ada harapan. Kau tidak boleh pergi. Akan kusuruh dua orang lain bekerja sama dengan Luo Yinglong untuk membunuh iblis itu. Pertempuran Gondor sangat krusial. Satu-satunya kesempatan membunuh iblis itu hanya saat itu juga..."
Song Tian terdiam lama, baru berkata: "Hanya saat pertempuran Gondor? Tidak mungkin? Bagaimana dengan situasi setelahnya? Mereka pasti akan datang ke Mordor, kalau tidak bagaimana kembali ke dimensi 'Sang Tuan'? Tidak bisakah kita membunuh mereka semua setelah mereka tiba di Mordor?"
Adam menggelengkan kepala dan berkata: "Inilah kejeniusan siasat licin Chu Xuan dalam memilih waktu yang tepat. Ini sama sekali bukan alur film asli. Karena mereka datang lebih awal dan telah menguasai 'momentum' Aliansi Manusia, setelah Perang Gondor mereka pasti akan menguasai momentum ini sepenuhnya. Tak perlu saya menganalisis lebih lanjut, coba pikirkan kekuatan potensial di dunia Cincin Sihir - Kavaleri Rohan, Infanteri Gondor, peri, entitas pohon, bahkan ras abadi. Jika Chu Xuan tidak mati dan Gondor menang, momentum ini akan menerjang Mordor. Menurutmu Ork-ork Mordor bisa bertahan? Ditambah Roh Cincin dan Sauron, membunuh iblis akan jauh lebih sulit dibanding di Gondor?"
"Siasat licin yang brilian! Memaksa kami tak bisa menggunakan kekuatan penuh di Gondor. Jika kami harus menggunakan seluruh kekuatan, maka kami harus bersiap menghadapi kematian seluruh tim, karena ketidakpastian seringkali paling menakutkan... Entah dia benar-benar mati atau pura-pura mati, setidaknya dalam strategi Perang Gondor ini... Aku kalah setengah langkah."
Perempuan pirang Linna tiba-tiba berkata: "Seharusnya tidak separah itu, kan rencanamu masih unggul? Tim lain Zhongzhou pasti sudah terjebak dalam perhitunganmu, keempat orang itu pada dasarnya sudah mati. Lalu? Bahkan jika Chu Xuan tidak mati, apa yang bisa dia lakukan saat Pertempuran Gondor? Bukankah kau sering bilang? Ketika kekuatan mencapai tingkat tertentu, strategi hanyalah lelucon. Bukankah kemampuan kita sekarang jauh melebihi Tim Zhongzhou? Sebenarnya menurutku Luo Yinglong sendiri sudah cukup untuk membunuh mereka. Kau terlalu berhati-hati..."
Pandangan Adam menatap dingin ke arah Linna, membuat wajahnya memerah. Perempuan itu lalu berseru: "Aku tidak membela si bodoh Luo Yinglong itu! Meski dia pacarku, penilaianku tentang kuat-lemahnya seseorang selalu objektif!"
"Aku tahu." Adam menutup matanya sambil bergumam: "Selalu ada perasaan ada sesuatu yang terlewat dalam perhitunganku. Apa sebenarnya? Meski Chu Xuan sudah tahu Hao Tian masuk ke dunia bereinkarnasi berkat data yang kukirim ke dunia nyata, meski dia tahu kedatangan Hao Tian ke Tim Zhongzhou terlalu mendadak, meski dia pura-pura mati karena merasa terjepit antara dua kekuatan yang bermain terbuka dan tersembunyi... Tapi dengan apa dia bisa balik menang? Dengan apa Tim Zhongzhou bisa melawan Tim Dewa kita?"
"Chu Xuan... Apa yang disembunyikannya? Atau adakah anggota Tim Zhongzhou yang bisa mengancam kita?"
"Apa sebenarnya?"
