Selama tiga hari tiga malam terus-menerus melanjutkan perjalanan tanpa istirahat, kondisi fisik Zheng Zhuo dan Gandalf masih nyaris mampu bertahan. Namun Zhan Lan dan Hobbit Merry benar-benar tidak sanggup lagi. Keduanya hanya bisa tertidur lelap sambil bersandar pada orang di belakang mereka. Sepanjang perjalanan, hampir tidak ada waktu untuk beristirahat dengan baik. Saat fajar hari keempat tiba, di bawah cahaya pagi, sebuah kota putih megah nan perkasa pun muncul di depan mata mereka.
"Inilah ibu kota Gondor, kota manusia paling megah - Minas Tirith, juga disebut Ibukota Sang Penguasa. Ini adalah simbol kekuasaan manusia. Jika tempat ini direbut oleh pasukan ork Mordor, tamatlah riwayat umat manusia." Gandalf menghela napas. Ia menepuk kepala kuda putihnya, lalu menyambar ke arah kota putih itu.
Zheng Zhuo langsung mengikuti Gandalf dari belakang. Seekor kuda putih raksasa dan seekor Kuda Perang Kerangka melesat berurutan menuju Minas Tirith. Pasukan penjaga di atas tembok kota itu terlihat sangat bersemangat, karena reputasi Penyihir Berjubah Putih sangat dihormati di dunia Cincin Sihir. Meski reputasi mereka sempat ternoda karena pengkhianatan Saruman, sebagian besar manusia masih percaya bahwa Penyihir Berjubah Putih adalah juruselamat mereka.
Dibandingkan dengan dukun jubah panjang putih, kuda perang kerangka itu lebih familiar dan menakutkan. Jelas-jelas itu adalah kuda perang kerangka yang dikendarai roh cincin. Bentuk kuda ini mustahil ditiru. Jadi saat prajurit di atas tembok melihat dukun jubah panjang putih dikejar roh cincin, mereka langsung gempar. Seketika sejumlah besar pemanah berlari dari barak militer ke atas tembok kota.
Kesalahpahaman ini baru bisa dijelaskan setelah lebih dari satu jam. Terutama setelah Zheng Zhuo turun dari kuda perang kerangka. Saat menyerahkan kuda itu kepada prajurit Gondor yang dikirim, baru para penjaga percaya bahwa dukun jubah panjang putih telah membunuh roh cincin (mereka tidak percaya roh cincin bisa dibunuh dengan kemampuan tempur atau fisik). Sedangkan kuda perang kerangka itu adalah barang rampasan.
"Frustasi ya?" Gandalf tertawa. "Tak ada cara, orang Gondor memang keras kepala. Mereka akan bertahan pada keyakinannya sampai akhir, baik atau buruk. Selama mereka yakin itu jalan yang harus ditempuh, mereka akan terus maju membentur apapun. Begitulah karakter mereka."
Zheng Zhuo agak kikuk mengendarai kuda perang pinjamannya. Ini adalah kuda yang diberikan prajurit Gondor setelah mengambil kuda perang kerangka. Dia sama sekali tidak khawatir tidak bisa mengambil kembali kuda kerangkanya. Bahkan jika harus menggunakan kekuatan fisik, mana mungkin prajurit manusia biasa ini bisa menghalanginya? Lagipula Gandalf pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Ayo, kita temui Perdana Menteri!"
"Bagian ini untuk sementara dilompati, semuanya adalah narasi plot biasa, khawatir pembaca menganggap penulis sengaja memperpanjang cerita. Singkatnya, ketika Gandalf dan yang lain menghadap Perdana Menteri Gondor, mereka mendengar dari mulutnya bahwa ia tidak menginginkan pasukan penyelamat dari Rohan datang, karena ia tahu ahli waris tahta Gondor, Aragorn, berada di sana. Ia tidak ingin kekuasaan Gondor kembali ke tangan raja, sebab jika demikian posisinya sebagai Perdana Menteri akan hilang. Maka dengan tegas ia menolak proposal Gandalf dan menyalakan api sinyal untuk meminta bantuan ke Rohan.
"Bodoh! Sungguh bodoh tingkat tinggi! Meski negara ini sekarang miliknya. Tapi ketika Mordor menginjak-injak wilayah ini menjadi rata, apa yang bisa ia peroleh? Tidak akan dapat apa-apa, malah mungkin mati di sini. Mengapa tidak mengembalikan kekuasaan ke raja? Setidaknya nama baiknya akan tetap terjaga!" Gandalf keluar dari istana dengan marah, menuju menara pandang kota. Dari sana terlihat Mordor di balik pegunungan nun jauh di sana, menyala merah darah seolah ada sesuatu yang membakar di atmosfer.
Gandalf berkata dengan wajah muram: "Kita sudah kalah, umat manusia di ambang kepunahan... Sauron telah bangkit kembali, Cincin Utama telah kembali ke sisinya, tapi kita manusia masih saling berkomplot, masih berebut kekuasaan yang ilusif. Militer seperti ini, pemerintah seperti ini... Bagaimana mungkin kita bisa mengalahkan penguasa kejam Mordor... Kita telah kalah."
Zheng Zhuo menepuk bahu Gandalf dan berkata: "Jangan menyerah, kita sudah melalui begitu banyak pertempuran. Penderitaan seberat itu saja bisa kita lewati. Masakan kita kalah oleh Perdana Menteri tak berguna ini? Kita masih punya kavaleri elit dari Rohan, pasukan entitas pohon yang sedang dalam perjalanan. Dan kita punya banyak sekutu... Ketika Sauron benar-benar hidup kembali, para peri di benua ini pasti akan membantu, atau mereka akan kabur sambil menjepit ekor mereka!"
Gandalf menarik napas dalam-dalam lalu berkata: "Baiklah, kita tetap jalankan rencana awal... Merry."
Hobbit Merry sedang asyik memandang langit merah menyala di kejauhan, pemandangan yang megah sekaligus menyeramkan. Saat ia menoleh, tiga pasang mata sedang menatapnya dengan tatapan kosong. Seketika, hati kecilnya merasakan firasat buruk, seolah ia akan dijebak dalam kapal bajak laut...
"Akhirnya, menara api sinyal telah dinyalakan..."
Seorang pemuda berambut hitam yang sedang melatih teknik pernapasan di puncak gunung salju memandang ke bawah. Sebuah obor menyala di salah satu puncak, cahayanya terlihat oleh personel di puncak sebelah yang segera menyalakan obor mereka. Demikianlah api itu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya obor-obor itu berkobar di puncak-puncak gunung yang sangat jauh.
“Kalau begitu, Pertempuran Gondor akan segera dimulai?” Pemuda berambut hitam itu tiba-tiba tersenyum, tertawa terbahak-bahak beberapa kali, lalu bergumam dengan penuh kebencian: “Zhao Zui Kong, kali ini kau tak bisa protes lagi kalau aku bertindak, kan? Sialan kau! Tunggu sampai aku menyelesaikan konsolidasi tahap inti, biar kau sudah membuka kunci genetik level empat, aku tetap takkan takut! Nanti pasti akan kubunuh kau dengan kejam, termasuk replikamu, dan juga iblis itu...”
“Hanya kultivasi xiuzhen yang merupakan kekuatan terhebat!”
Sementara kegilaan pemuda berambut hitam ini tidak usah dibahas, ketika api sinyal sampai ke ibu kota Rohan, Raja Theoden dari Rohan tetap mengambil keputusan tegas untuk mengirim pasukan ke Gondor. Sebagai seorang atasan, tentu dia memahami logika "bibir hilang maka gigi kedinginan". Meskipun kavaleri Rohan sangat kuat, mereka tak bisa menghadapi kekuatan Mordor sendirian. Satu-satunya pilihan adalah bergabung dengan militer Gondor untuk bersama-sama melawan pasukan ork setengah darah Mordor.
“Meski sangat menyedihkan, aku harus memberitahu kalian semua.” Wajah Théoden langsung berubah suram setelah mendengar laporan pengintai kavaleri, “Sebelum Pertempuran Helm's Deep dimulai, aku telah mengirim beberapa pengintai kavaleri ke Gondor. Pertama untuk meminta bantuan, kedua untuk memantau apakah pasukan Mordor sudah mulai menyerang. Sekarang mereka kembali dengan laporan tentang kekuatan militer Mordor... Sayangnya, kita akan menghadapi 100.000 pasukan ork setengah darah, ork, dan ogre. Pasukan ini jauh lebih besar dari perkiraan kita sebelumnya, bahkan lebih kuat dari aliansi jahat di Perang Cincin Sihir di zaman kuno... Pasukan Rohan yang bisa kita kerahkan hanya 5.000 kavaleri, hanya itu saja...”
Di Istana Kerajaan Rohan, setelah Théoden memutuskan untuk mengerahkan pasukan, ia segera menyusun strategi dan mengumpulkan kekuatan dengan gesit, berusaha mempertahankan kekuatan tempur maksimal. Namun saat kabar tentang 100.000 pasukan ork setengah darah ini tiba, seketika itu juga kepercayaan diri semua orang hancur lebur. Ini bukan dunia nyata, tapi Benua Tengah. Bahkan dalam catatan perang zaman kuno, belum pernah ada kekuatan jahat berkumpul dalam jumlah sebesar ini. Kelompok ini benar-benar terlalu besar.
“Kalau begitu... carilah pasukan baru!”
Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari luar istana. Saat semua orang menoleh, terlihat seorang pria berjubah berjalan masuk. Ketiba sampai di hadapan kerumunan, dia melepas jubahnya - pria ini ternyata adalah salah satu pemegang tiga Cincin Peri, Raja Peri Elrond.
Kecuali tiga anggota Tim Zhongzhou, yang lain sedikit membungkuk memberi hormat. Elrond langsung menerima penghormatan itu dan berkata: "Sauron telah kembali mendapatkan Cincin Utama. Kekuatannya telah pulih sepenuhnya seperti dahulu, sementara kekuatan persekutuan kita melemah. Keluarga kerajaan manusia hanya menyisakan satu keturunan ini, cincin bangsa peri juga mulai kehilangan kekuatan sihir - kita harus segera meninggalkan benua ini... Aragorn, jika umat manusia ingin bertahan hidup, kalian harus mencari sumber pasukan baru."
Aragorn tersenyum getir: "Sudah tidak ada sumber pasukan lagi. Pasukan entitas pohon telah bergerak, kavaleri Rohan juga sedang bersiap, kekuatan Gondor pun tak bisa kukendalikan. Bangsa peri yang kehilangan kekuatan tiga Cincin Peri akan segera pergi... Kita sudah tidak punya sekutu lagi."
"Tidak, masih ada satu pasukan yang telah menunggu selama Ribu Tahun!" Elrond tiba-tiba membuka jubahnya dan mengeluarkan pedang berat dua tangan berkilau perak. Pedang ini terus memancarkan cahaya keperakan meski tanpa input aura pertarungan, berkilau seperti cermin perak.
“Ini adalah pedang yang ditempa kembali dari serpihan Pedang Suci Narsil, senjata yang hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan Gondor. Dengan pedang ini, garis keturunanmu bisa dibuktikan...” Elrond berhenti sejenak, lalu berkata dengan serius: “Pergilah rekrut orang-orang gunung itu! Mereka telah menunggu kesempatan ini selama ribuan tahun. Hanya pasukan inilah yang bisa menutupi kesenjangan jumlah pasukan dengan Mordor. Hanya dengan cara ini situasi bisa diubah!”
“Orang-orang gunung?” Aragorn membeku, wajahnya tiba-tiba pucat. Ia bergumam: “Para pemberontak? Pengkhianat? Kaum tak tahu malu? Mereka tidak punya keyakinan, tak ada yang bisa memerintah mereka...”
Elrond berseru keras: “Kau bisa! Hanya kau yang bisa memerintah mereka. Pasukan ini adalah pasukanmu! Juga sandaran terakhirmu!”
Melihat keraguan Aragorn, Gimli penasaran bertanya pada Legolas di sampingnya: “Ada apa? Sepertinya Aragorn sangat takut dengan pasukan itu...”
“Bukan takut, tapi marah...” Legolas menghela napas. “Pasukan itu awalnya bersumpah setia pada keluarga kerajaan Gondor. Tapi mereka melarikan diri saat paling dibutuhkan, mengkhianati keluarga kerajaan. Hingga akhirnya garis keturunan keluarga kerajaan Gondor hampir punah, hanya menyisakan Aragorn sebagai satu-satunya ahli waris. Bisa dikatakan, ini sangat terkait dengan mereka... Mereka bukan manusia hidup. Mereka adalah ras abadi yang dikutuk keluarga kerajaan Gondor. Hanya dengan menepati sumpah mereka dan mendapatkan pengampunan keluarga kerajaan, mereka bisa benar-benar beristirahat.”
