Barulah ini disebut adegan perang sesungguhnya. Meski hanya 20-30 ribu pasukan terdepan dari 100 ribu tentara yang bisa menjangkau tembok kota, katapul dari barisan belakang telah menghujani Minas Tirith dengan batu-batu besar bagai hujan meteor, menghantam seluruh wilayah kota tanpa henti.
Situasi seperti ini juga tidak bisa dihadapi Zheng Zhuo sendirian, mengingat luasnya kota ini. Meskipun dibangun di lereng gunung dengan struktur yang sangat berbeda dari kota-kota berbentuk persegi atau poligonal di Tiongkok kuno - sehingga serangan hanya bisa datang dari arah depan - kota ini sama sekali tidak seperti ibukota Rohan atau benteng kecil Helm's Deep. Ini adalah kota seutuhnya dengan tinggi belasan lapisan di atas dan bawah, serta panjang ratusan meter di bagian bawah. Mana mungkin seorang Zheng Zhuo bisa mengawasi semuanya?
（Jika menggunakan kunci genetik level empat yang terbuka, cukup serbu ke dalam kerumunan ork setengah darah di bawah...）
Zheng Zhuo dan Gandalf berdiri di lapisan tengah Minas Tirith. Dari sini mereka bisa melihat perubahan situasi medan perang dengan jelas. Beberapa kali ketika batu-batu raksasa menghantam tembok kota, mereka ingin segera memberikan bantuan, namun selalu dihalangi oleh Gandalf.
"Jangan terburu emosi. Roh-roh cincin sudah datang... Sembilan roh cincin yang bersatu memiliki kemampuan yang sangat mengerikan. Meski tidak tahu mengapa Sang Penguasa Kegelapan Sauron tidak ikut, satu roh cincin ini saja sudah bisa membuat kita mengalami kerugian besar. Kamu adalah petarung jarak dekat terkuat di antara kita. Kau harus sepenuhnya menahan roh cincin itu!" Kata Gandalf dengan serius.
（Bukan hanya roh cincin itu, di sekitar bukit ada tiga orang yang sedang mengamati area ini. Dua pria dan satu wanita, salah satunya adalah Luo Yinglong, dua lainnya tidak dikenal tetapi kemungkinan besar anggota Tim Dewa... Sungguh arogan, sama sekali tidak mempedulikan apakah pengendali kekuatan spiritual kami akan mendeteksi mereka, atau mungkin kemampuan mereka sudah mencapai level yang benar-benar mengabaikan kunci genetik level empat yang kubuka?）
Meskipun Zheng Zhuo tidak ingin memasuki kondisi ini karena takut kehilangan jati dirinya. Tapi ia sangat bangga bisa memahami kondisi kunci genetik level empat ini. Bisa dikatakan, di antara semua tim reinkarnasi, dialah yang pasti berada di peringkat paling atas, setidaknya kemampuannya absolut tidak lebih rendah dari lima besar teratas.
Namun, mampukah kekuatan sebesar ini melawan sembilan roh cincin yang bersatu, ditambah tiga anggota Tim Dewa itu?
Saat batu-batu semakin padat menghujani tembok kota, banyak prajurit tewas tertimpa di atas tembok. Tembok kota yang sangat tebal dan kokoh pun mulai retak bahkan jebol di beberapa titik. Namun karena ketinggian tembok yang luar biasa, celah-celah ini tetap tidak bisa ditembus oleh ork-ork setengah darah.
"Hanya tersisa lebih dari tiga ribu prajurit di dalam kota. Pasukan dari berbagai wilayah Gondor sama sekali tidak dimobilisasi. Perdana Menteri itu cuma idiot yang tidak menyadari monster macam apa yang sedang dihadapinya!" Gandalf mengumpat dengan geram.
Zheng Zhuo tersenyum getir sambil mengangkat bahu. Jika situasi terus berkembang seperti ini, tampaknya kota ini akan jatuh cepat atau lambat. Dia juga memperhatikan bahwa prajurit tingkat komandan di kedua belah pihak menggunakan aura pertarungan. Beberapa bahkan mampu menggunakan panah peledak. Kapan teknik panah yang begitu dahsyat ini menjadi begitu murah harganya? Meskipun jumlahnya sedikit, dengan skala Legiun Mordor yang begitu besar, bahkan seratus panah peledak yang ditembakkan sudah cukup mengerikan. Setidaknya Zheng Zhuo tidak berani menghadapi serangan seperti itu secara langsung.
"Tidak bisa begini, terus diam di sini hanya melihat juga bukan solusi! Gandalf, aku akan turun membantu pertahanan. Entah kapan kavaleri Rohan akan datang, tapi sebelum itu kota ini tidak boleh jatuh!"
Zheng Zhuo tidak peduli lagi dengan tiga anggota Tim Dewa yang masih mengintai di sekitarnya. Dia hanya berpesan singkat pada Zhan Lan dan meminta Gandalf menjaga keselamatannya. Begitu ucapan itu selesai, Zheng Zhuo langsung menaiki Kuda Perang Kerangka dan meluncur menuruni dinding.
Kota ini dibangun di lereng gunung dengan jalan-jalan yang berkelok naik, sehingga membutuhkan waktu lama untuk dilalui. Namun Kuda Perang Kerangka ini sama sekali mengabaikan gravitasi. Kecepatan turunnya sangat fantastis - dalam sepuluh detik, Zheng Zhuo sudah berdiri di atas tembok kota.
Baru saja menginjakkan kaki di atas tembok kota, dentuman bertubi-tubi panah telah tak terhitung jumlahnya menghujani tubuhnya. Zheng Zhuo tak ragu-ragu, langsung menarik tali kekang kuda perang kerangka dan melompat keluar dari tembok kota. Braak! Suara gedebuk menggelegar, tubuh raksasa kuda perang kerangka itu telah menginjak mati tak terhitung ork setengah darah maupun ork di bawah kakinya.
Zheng Zhuo tahu, kekuatan penghancur panah peledak benar-benar dahsyat. Sinar pedang pelindungnya pun tak sanggup menahan sepenuhnya. Maka daripada berusaha bertahan atau menghindar, lebih baik langsung menyusup masuk untuk bertempur. Begitu berhasil menyelusup ke dalam kubu musuh, aura pertarungan biasa dan serangan biasa takkan mampu menembus lapisan perlindungan sinar pedangnya. Dalam kondisi kacau seperti itu, musuh pun takkan bisa menggunakan panah peledak untuk menembaknya. Saat itulah ia bagai harimau masuk ke kawanan domba!
Setelah melompat turun, pedangnya langsung menyambar membentuk setengah lingkaran berradius belasan meter di hadapannya. Semua ork setengah darah dan ork dalam area itu terbelah dua. Kekuatan sinar pedang Tiger Soul sama sekali tak main-main - tanpa perlindungan aura pertarungan, semua makhluk itu akan terpotong rapi oleh satu sabetan.
(Ork setengah darah dan ork ini jauh lebih lemah dibanding Uruk-hai. Tak hanya prajurit beraura pertarungan yang jumlahnya jauh berkurang, prajurit dengan skill panah peledak juga lebih sedikit. Bahkan statistik fisik sebagian dari mereka kalah dengan prajurit manusia... Yang mengerikan hanya jumlah mereka - 100.000 pasukan! Mereka seperti mengulurkan leher untuk dipenggal, tapi entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membantai semuanya...)
Meski pikiran Zheng Zhuo berkecamuk, ia tetap melesat ke depan tanpa ragu. Sepanjang jalan, tak terhitung Ork setengah darah dan ork yang dibunuhnya. Bahkan raksasa pemakan manusia setinggi beberapa meter, meski kekuatannya tak terbatas, makhluk ini sama sekali tidak memiliki aura pertarungan. Begitu terkena sinar pedang, langsung terpotong dua. Maka Zheng Zhuo pun merangsek tak terbendung. Di bawah serangan berulangnya, formasi militer Ork setengah darah di dekat tembok kota mulai menunjukkan tanda-tanda kacau.
Melihat adegan ini, ketiga orang di puncak gunung jauh beberapa kali hendak bergerak, namun selalu ditahan Luo Yinglong. Anehnya, Luo Yinglong yang biasanya impulsif justru terlihat tenang luar biasa. Ia menatap Zheng Zhuo di medan perang sambil berujar, "Masih terlalu cepat untuk turun sekarang. Kemampuannya tak terukur. Meski tidak sekuat iblis, tapi dia tetap tubuh asli iblis itu... Biarkan energinya terkikis lebih dulu. Lagipula roh cincin itu akan segera tiba. Saat mereka berakhir imbang, baru kita habisi dia!"
Zheng Zhuo juga terus mengincar trio ini. Pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan memantau segala sesuatu di sekitar secara real-time. Sedikit saja keanehan muncul, ia langsung mengetahuinya. Berkat ini, ia bisa leluasa bertempur di medan perang sambil mengulur waktu - sedetik pun berharga.
Namun sebelum dia berhasil menyerbu hingga membuat pasukan ork setengah darah di depan tembok kota hancur, tiba-tiba dari atas lapisan awan terdengar suara jeritan yang sangat melengking. Suara itu seakan menusuk langsung ke kedalaman jiwa setiap orang, menyakitkan bagaikan pisau yang menggores tulang telinga. Sebagian besar prajurit di atas tembok menutup telinga mereka dengan tangan. Belum cukup, semakin banyak orang mulai berlarian ke segala arah. Untuk sesaat, hujan panah yang seharusnya menghujani ke bawah dari tembok kota terhenti. Pasukan ork setengah darah yang seharusnya hancur justru bangkit kembali, seolah suara mengerikan ini tidak mempengaruhi mereka.
"Roh Cincin! Itu Roh Cincin!"
Beberapa prajurit di atas tembok berteriak keras. Zheng Zhuo sudah melihat pemandangan ini melalui peta pemindaian kekuatan spiritual-nya. Seorang prajurit berbaju zirah hitam lengkap sedang duduk di atas makhluk mirip naga sepanjang sepuluh meter. Tentu ini adalah naga gaya Barat yang memiliki sayap-sayap raksasa, meski ukurannya lebih kecil dibanding naga penyembur api yang pernah dihadapi Zheng Zhuo sebelumnya. Namun kecepatan terbangnya tidak kalah cepat. Hampir sekejap mata, naga terbang ini telah menyembur keluar dari kabut hitam pekat, langsung menerjang masuk ke dalam kota.
Perkembangan sampai sejauh ini, namun kejadian selanjutnya justru sangat berbeda dengan yang terjadi dalam alur film. Seluruh kota seakan bergema dengan suara mantra rendah Gandalf. Bersamaan dengan suara ini, sebuah lapisan perlindungan semi-transparan muncul di arah gerakan Naga Terbang. Braak! Suara gedebuk terdengar, Naga Terbang itu ternyata menabrak sampai tewas di lapisan perlindungan tersebut. Tubuh Naga raksasa itu kemudian terjatuh bebas ke tanah.
Zheng Zhuo terlihat terdiam membeku, karena adegan ini sama sekali tidak muncul dalam alur cerita film asli. Dalam alur film asli, Gandalf lebih tepat disebut sebagai prajurit yang memegang tongkat sihir daripada seorang dukun. Tidak terlihat dia menggunakan sihir kuat apapun. Tak disangka kali ini dia justru mencuri perhatian, dengan sekali pukulan berhasil menjatuhkan roh cincin ini.
Saat Zheng Zhuo berpikir demikian, tiba-tiba tembok kota di tempat Naga Terbang itu jatuh meledak. Sejumlah besar personel beterbangan ke udara dan terlempar keluar tembok kota. Tak perlu melihat pun sudah pasti kematian mereka. Di lokasi jatuhnya naga itu, Roh Cincin itu berdiri tanpa luka sedikit pun. Di satu tangan dia memegang pedang panjang yang memancarkan cahaya hitam, sementara tangan lainnya menggenggam palu perang bintang jatuh raksasa. Dengan palu perang bintang jatuhnya, dia menghantam rumah di sebelahnya. Braak! Suara gedebuk menggema. Rumah itu bersama bangunan di sebelahnya langsung pecah berantakan. Batu-batu dan debu beterbangan tak terkendali. Seluruh area itu telah runtuh total.
（Kekuatan yang mengerikan!）
Zheng Zhuo merasakan jantungnya berdebar kencang. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengendarai kudanya menyerbu ke atas tembok kota. Meskipun kekuatan Roh Cincin ini belum sehoror saat dirinya dalam kondisi 'Penghancur', namun perbedaannya tidak terlalu jauh. Jika dia tidak menghentikan monster ini, maka sebelum para Ork setengah darah di bawah berhasil merobohkan tembok dan gerbang kota, Roh Cincin ini akan lebih dulu menghancurkan seluruh kota. Kalau sudah begitu, untuk apa lagi melanjutkan pertempuran?
"Zhan Lan! Pasukan Tim Dewa akan segera menyerang. Bertahanlah di dekat Gandalf, jangan sampai kau pergi! Aku sudah tidak bisa menjamin keselamatanmu lagi!"
Zheng Zhuo menyampaikan pesan melalui kesadaran kepada Zhan Lan. Sementara itu, Kuda Perang Kerangka telah melompat ke atas tembok kota dan berlari mendekat, hanya berjarak puluhan meter dari Roh Cincin tersebut.
