Teriakan Luo Yinglong mengandung getaran intimidasi yang aneh. Saat teriakan itu keluar, Zheng Zhuo merasa pikirannya bergetar, secara refleks tubuhnya keluar dari kondisi kunci genetik level empat. Dia segera mendorong kaki dan melompat mundur sepuluh meter, baru kemudian melepas status "Penghancur".
"Tidak perlu terlalu berhati-hati. Dengan kecepatan reaksimu, sebelum seranganku membunuhmu, kau sepenuhnya bisa memasuki kondisi level empat kunci genetik yang terbuka. Sekarang aku hanya ingin berbicara denganmu." Luo Yinglong menggelengkan kepala.
Zheng Zhuo menyeringai dingin: "Ada apa yang perlu dibicarakan? Kalau mau bertarung, langsung saja! Aku tak punya banyak waktu untuk curhat di sini. Lagipula dua sahabatmu sedang menuju kemari. Kau berharap mengulur waktu sampai mereka tiba?"
Luo Yinglong membeku sejenak, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sampai mata berkaca-kaca. Sambil tertawa ia berkata: "Kau benar-benar lucu! Dua orang itu cuma figur pendukung kecil yang hanya memainkan gendang samping. Jangan dipedulikan... Sulit menjelaskan padamu. Tapi benarkah kau itu dia? Iblis angkuh, dingin, dan perkasa itu... Dia pasti takkan mengucapkan kata-katamu tadi. Malah sangat menantang jika banyak orang menyerangnya! Tenang, sebelum duel, ada dendam harus dibalas, ada budi harus dibayar. Sebelum itu, aku harus membalas budimu dulu!"
"Membalas budi?" Zheng Zhuo bermuka bingung. Ia memandang aneh ke arah Er Lengzi ini. Sorot matanya yang meremehkan langsung membuat hati Luo Yinglong mendidih, hampir saja seberkas sinar hijau muda menyambar.
Luo Yinglong menarik napas dalam-dalam, dia melanjutkan: "Sial. Jangan coba-coba menguji kesabaranku! Dengarkan dulu sampai aku selesai bicara... Sebenarnya, aku tidak mendapat kebaikan darimu, tapi dari replikamu. Entah mengapa, di Tim Dewa selalu didominasi orang kulit putih, orang Asia cuma satu dua saja, termasuk satu blasteran... Orang kulit hitam lebih sedikit lagi, itu tidak usah dibahas. Bagaimanapun aku juga naik jabatan dari komandan regu, jadi para kulit putih itu tidak berani macam-macam. Tapi dalam situasi seperti itu, aku dan blasteran Asia lainnya pasti sering di-bully, sampai akhirnya bertemu replikamu. Dalam pertempuran itu, dia membunuh dua kulit putih terkuat. Salah satunya punya skill mirip denganku, meski fisiknya mati tapi selama yuan zhen-nya belum sirna bisa dikembalikan ke ruang 'Dewa Utama' oleh anggota tim untuk dihidupkan kembali. Replikamu mengendalikan api hitam mengerikan yang dengan mudah membakar jiwa orang itu sampai bersih. Awalnya kupikir aku pasti mati, tapi dia malah membiarkanku hidup, bahkan memberi pesan..."
"Orang Tionghoa di dunia bereinkarnasi sudah cukup langka, bisa bertahan hidup sampai menjadi orang kuat itu suatu pencapaian. Makanya dalam pertempuran itu aku bisa selamat..."
Luo Yinglong batuk kecil dan berkata, "Jangan kira aku tipe orang yang seperti ibu-ibu. Pria sejati berani bertindak dan bertanggung jawab. Dendam harus dibalas, budi harus diingat. Dengan watak angkuh replikamu, tentu ia meremehkan balasanku. Lagipula aku tak punya apa-apa untuk membalasnya. Tapi versi aslimu masih sangat lemah. Bagaimanapun juga, aku harus membalasmu sekali... Setelah itu, nasib di tangan masing-masing. Kita bertarung untuk tim kita sendiri!"
Sambil menatap dua anggota tim yang mendekat dengan pesawat di kejauhan, Luo Yinglong menambahkan, "Apa kau merasa meski sudah membuka level empat kunci genetik yang sangat kuat, tapi tak bisa mengendalikan kesadaranmu? Anggota terkuat di timku juga sudah mencapai fase akhir awal level empat kunci genetik, dan dia sudah bisa mengontrol kesadarannya. Aku juga pernah melihat dua orang di fase menengah, salah satunya adalah replikamu... Batuk. Jangan lihat aku baru membuka kunci genetik tingkat tiga. Tapi soal kemampuan, aku jauh lebih kuat darimu! Jangan meragukan ini."
Zheng Zhuo heran bertanya, "Kau kemari untuk pamer kekuatanmu? Cepatlah katakan apa yang ingin kamu sampaikan!" Sambil berkata demikian, ia menggoyangkan pedang Tiger Soul-nya, sudah siap untuk menyerang kapan saja.
Luo Yinglong segera batuk-batuk kecil untuk menutupi kecanggungannya, lalu melanjutkan: "Level empat tahap awal adalah membangunkan lebih dari 90% gen yang tertidur dalam tubuh manusia, kemudian melengkapi gen sendiri dengan gen-gen terkuat darinya. Dengan demikian, skill yang sudah dimiliki, kondisi fisik, atribut yang ditukar dari Sang Tuan, semuanya akan diperkuat secara signifikan melalui penyempurnaan genetik. Ini prinsip kunci genetik level empat... Tapi ada poin krusial: gen mana dalam tubuhmu yang termasuk gen terkuat? Gen sel tunggal purba? Gen multisel? Atau gen reptil/burung? Jawabannya adalah gen yang ditinggalkan oleh orang suci pencipta ruang Sang Tuan ini, atau... gen musuh bebuyutan manusia purba!"
Zheng Zhuo gemetar dalam hatinya. Dia mulai memahami situasi yang terjadi, dan alasan mengapa dulu saat membuka kunci genetik level empat, muncul pikiran untuk membunuh semua manusia dan keturunan orang suci dalam pikirannya...
Luo Yinglong melanjutkan: "Ini hanya prediksi Adam... Seorang Sage Bijak di tim kami, dengan kecerdasan yang luar biasa, berpendapat bahwa pada zaman purba orang suci meraih kemenangan. Sebenarnya, para orang suci dan manusia sudah menjadi spesies yang sama sekali berbeda - genetik berbeda, kekuatan berbeda, nilai berbeda. Seperti mengubah gen ikan menjadi gajah, secara fisik sudah sepenuhnya gajah meski kesadarannya tetap ikan. Demikian pula, ketika orang suci memiliki keturunan dengan manusia, mereka tidak bisa menurunkan gen mereka secara langsung. Maka gen tersebut disembunyikan dalam gen tidur, hanya bisa bangkit jika membuka kunci genetik level empat... Namun seperti orang suci, musuh bebuyutan manusia purba - makhluk humanoid - juga menyembunyikan gen mereka dalam DNA manusia. Adam menyebutnya 'warisan generasi besar', yang juga hanya akan aktif setelah membuka kunci genetik level empat..."
"Sampai di sini, Luo Yinglong melihat ekspresi terkejut Zheng Zhuo, dia berkata dengan nada sinis: 'Kau cuma segini besarnya hati? Ingat, seberapa pun kau berubah, kau tetaplah dirimu sendiri. Aku sangat tidak setuju dengan pandangan Song Tian dan Adam... Dalam kesadaran mereka, semua keturunan musuh bebuyutan manusia harus dibasmi. Misalnya gen yang kau bangkitkan adalah gen manusia purba musuh abadi umat manusia. Sedangkan Song Tian mewarisi gen murni para orang suci. Sialan! Apa kau berniat memusnahkan manusia? Paling-paling kembali ke realitas lalu hidup bebas tanpa beban. Atau menjadi penguasa atau musuh. Bahkan orang sesadis Zhao Zui Kong itu cuma psikopat pembunuh. Siapa yang mau repot-repot merencanakan kepunahan manusia?'"
"'Pedang tetaplah pedang. Kuncinya ada pada orang yang menggunakannya... Genetik tetaplah genetik. Sekuat apa pun kekuatannya, seganas apa pun niat membunuhnya, itu hanyalah alat di tanganmu!'"
Saat mengucapkan ini, tidak ada lagi kesan kaku pada Luo Yinglong. Ekspresinya serius, jelas menunjukkan sosok orang kuat yang memiliki pemikiran dan aspirasi sendiri.
Luo Yinglong melanjutkan: "Yang ingin kusampaikan adalah, usahakanlah untuk mengendalikan niat membunuh yang meledak dari genetikmu. Karena musuh bebuyutan manusia purba memiliki insting pembunuhan yang mengerikan. Jika kau tidak bisa mengatasi niat membunuh mengamuk itu, saat kau memasuki level menengah kunci genetik, mustahil bagimu untuk kembali. Kau akan dikendalikan oleh kesadaran dalam genetik - lihatlah si gila marga Zhao itu, mustahil baginya kembali normal... Kembali ke topik, inilah balasanku yang pertama padamu: jangan sampai dikendalikan kunci genetik! Mari kita percepat, dua orang itu sebentar lagi akan datang..."
Zheng Zhuo tiba-tiba bertanya: "Sebelumnya kau pura-pura kan? Berlagak sebagai Er Lengzi yang polos, kenapa melakukan itu?"
Luo Yinglong tersenyum getir berkata: "Keberhasilan dan kegagalan sama-sama berasal dari kultivasi xiuzhen. Aku baru mencapai kunci genetik tingkat tiga, namun sudah memiliki skill seperti kultivasi. Dengan waktu yang cukup, bahkan mungkin aku bisa melawan orang suci. Mungkin kau belum tahu, menurut informasi yang kudapat di siklus film horor, kematian para orang suci di masa lalu mungkin berkaitan dengan kultivasi... Prediksi itu masih belum pasti. Intinya, potensi pertumbuhan tak terbatas yang kumiliki ini - jika aku terlalu dominan atau cerdik, bagaimana menurutmu reaksi duo dan dalam tim? Mungkin aku tak akan bertahan 2-3 film horor lagi? Soalnya saat ini aku masih kalah dari Song Tian, dan jika aku mati, yuan zhen akan kembali ke Adam... Singkatnya, aku harus mengulur waktu. Yang paling dibutuhkan kultivasi adalah waktu. Poin reward-ku biasanya kugunakan untuk menukar waktu kembali ke Shu Shan. Kali ini, jika bukan karena perintah Adam untuk menghancurkan telepon seluler, aku takkan berani bicara sejujur ini... Cukup basa-basi. Hal kedua, tentang hubungan kemampuanmu dengan tingkat pemahaman/."
"Ini sebenarnya cukup mudah dipahami. Dalam terminologi kultivasi, ini tentang apakah kau telah mencapai pencerahan. Seringkali kekuatan yuan zhen sudah terkumpul banyak, tapi karena level kunci genetik masih rendah, tak bisa naik ke tahap berikutnya. Sekarang pemahamanmu sudah memadai. Lompatan dari kunci genetik tingkat tiga ke level empat itu sangat curam. Yang kurang sekarang adalah kemampuan nyatamu!"
Luo Yinglong menatap kedua orang yang semakin mendekat di kejauhan, dengan tergesa-gesa ia berkata: "Membuka level empat kunci genetik, juga disebut sebagai periode mikroskopis. Kesadaranmu bisa membangunkan dan mengendalikan genetik, ini adalah mikroskopis internal. Sedangkan secara eksternal bisa merasakan pergeseran terkecil setiap aliran tenaga. Seperti jurus sebelumnya saat kau menghancurkan palu perang roh cincin, itu adalah manifestasi terbaik mikroskopis. Dalam kondisi ini, jurus yang awalnya satu kekuatan, dengan pengendalian cermat setiap aliran tenaga di tanganmu, bisa berubah menjadi seratus kekuatan! Mengerti? Batas pemahamanmu sudah cukup, tapi kemampuan nyatanya masih jauh tertinggal. Berusahalah mengandalkan tingkat mikroskopis yang paling efektif ini untuk menciptakan jurus milikmu sendiri! Ketika kau bisa merasakan arah setiap aliran tenaga itu, jurus pribadimu akan tercipta dengan mudah!"
"Kemudian!"
Dua sosok hitam dan putih mendarat di belakang Luo Yinglong. Ia berseru lantang: "Bertarunglah! Zheng Zhuo!"
### Episode 6 PERANG CINCIN (IV) Bab 5 Batas Pemahaman dan Kemampuan... Pertarungan! Hidup atau Mati (II)
Yang pertama menyerbu bukan Luo Yinglong, melainkan pria besar berkulit hitam di belakangnya. Sebelum menyerbu, pria ini mendongak ke langit sambil mengaum. Di sekeliling tubuhnya samar muncul bayangan beruang hitam raksasa. Setelah beruang lenyap, muncul bayangan macan tutul hitam, kemudian harimau hitam dan gajah hitam. Semua bayangan binatang ini langsung menyatu ke dalam tubuhnya.
(Meskipun terlihat sangat gagah... Tapi kenapa semua hewannya berwarna hitam?)
Zheng Zhuo merasa ada pemikiran aneh muncul di hatinya, namun ini hanya sekejap. Pria kulit hitam itu kemudian menerjang dengan kekuatan dahsyat bagai halilintar. Dentuman bertubi-tubi terdengar dari langkah kakinya yang menghancurkan batu papan hijau di tanah, tak mampu menahan kekuatan sebesar itu.
Zheng Zhuo menyadari kecepatan serangan pria hitam itu luar biasa. Ia hanya sempat menyabetkan pedang Tiger Soul secara horizontal. Tak disangka, pria besar itu malah menyerang dengan kepalan. Saat kepalan hendak menubruk sinar pedang, tiba-tiba kepalannya berubah menjadi sosok macan tutul hitam yang menggigit sinar pedang itu. Sementara kepalan satunya lagi menghujam ke arah Zheng Zhuo.
Zheng Zhuo berusaha menarik pedangnya tapi tak berhasil. Terpaksa ia melepaskan kepalan tangan kosongnya. Dengan kewaspadaan, ia mengerahkan lapisan tebal energi dalam di tangannya. Benar saja, kepalan pria hitam itu berubah menjadi mulut harimau hitam raksasa yang hendak menggigit kepalannya. Zheng Zhuo panik mengaktifkan status "Penghancur Sekejap", melesatkan "Tombak Kepalan" dengan kecepatan luar biasa. Serangan ini tak hanya menghancurkan bayangan harimau hitam, tapi juga disertai suara retakan tulang yang jelas. Pria hitam itu menjerit kesakitan sambil mundur.
Luo Yinglong matanya berbinar. Spontan ia berseru: "Bagus! Ini skill ciptaanmu sendiri?"
Zheng Zhuo saat ini sedang bertempur mati-matian, mana ada waktu untuk menjawab perkataannya. Begitu pria besar berkulit hitam itu mundur, dia langsung memasuki kondisi membuka kunci genetik level empat. Di sekitarnya sudah tak ada prajurit manusia, dan kunci genetik tidak seperti status "Penghancur" yang hanya bisa digunakan sebentar. Level dahsyat ini tak perlu disia-siakan. Meski karena perbedaan kemampuan tak bisa memaksimalkan potensinya... tapi untuk menghadapi beberapa orang di hadapannya sudah cukup!
(Dalam waktu sekejap, kaki menginjak tanah dua kali berturut-turut, akan membuat kekuatan membentuk resonansi seketika di permukaan tanah. Kekuatan eksplosif yang dihasilkan ini bisa meningkatkan kecepatan lebih dari dua kali lipat...)
Setelah Zheng Zhuo memasuki level empat kunci genetik, menyaksikan pria kulit hitam itu mundur cepat, di pikirannya tiba-tiba muncul pemikiran seperti ini. Tanpa peduli benar atau salah, dia langsung mempraktikkannya. Ternyata ketika dua tenaga ditransmisikan hampir bersamaan dalam waktu singkat, tepat saat batu di bawah kakinya meledak, gaya reaksi dari dorongan ke depan juga sampai ke telapak kakinya. Saat itulah dia akhirnya mengerti mengapa Luo Yinglong bilang saat mencapai level empat, seseorang bisa membuat skill sendiri. Dengan indra yang bisa merasakan aliran transformasi tenaga seperti ini, menciptakan skill memang bukan hal sulit lagi!
Ketika pria kulit hitam itu mundur dengan cepat, wanita kulit putih segera melafalkan mantra yang kaku. Cahaya putih langsung menyelimuti tubuh pria besar berkulit hitam itu. Pergelangan tangannya mulai menyembuh dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang. Zheng Zhuo yang sedang berlari mendekat menyaksikan luka di pergelangan tangan pria itu telah pulih sepenuhnya. Dengan teriakan keras, bayangan beruang hitam yang sebelumnya masuk ke tubuhnya muncul kembali. Tubuh pria kulit hitam itu mulai membengkak. Saat Zheng Zhuo berdiri di hadapannya, tubuhnya telah mengembang dua hingga tiga kali lipat seperti raksasa, otot-ototnya menonjol. Sebuah pukulan dengan tekanan mengerikan menghantam tubuh Zheng Zhuo.
Tekanan dari pukulan ini sungguh mengerikan. Sebelum kepalan tangan menyentuh fisik, tekanan pukulan telah membuat Zheng Zhuo merasakan bahaya. Dengan hentakan kaki, ia melompat ke lapisan terbawah kota, menghindari kekuatan penghancur pukulan tersebut. Di posisi sebelumnya, tekanan angin dari pukulan pria kulit hitam itu menghancurkan tanah menjadi pecahan. Batu besar itu berguling-guling jatuh ke lapisan terbawah.
Kondisi Zheng Zhuo saat ini memang tidak bisa dikendalikan, namun kesadarannya sendiri masih tetap jernih. Sebelumnya dia sempat mengira pria kulit hitam besar itu sama sekali tidak menakutkan, hanya seorang berandalan yang punya sedikit kekuatan. Apakah ini pantas disebut anggota Tim Dewa? Kalau begitu Tim Dewa mungkin juga bukan sesuatu yang tak terkalahkan. Tapi siapa sangka dalam sekejap mata, kerusakan dari pukulan itu tidak hanya menyembuh, pria kulit hitam ini tiba-tiba menjadi jauh lebih kuat. Kekuatan penghancur pukulan ini jika benar-benar mengenai, mungkin bahkan dia sendiri tidak akan sanggup menahannya.
Luo Ying Long sama sekali tidak berniat menyerang. Dia malah duduk di atas Pedang Terbang itu. Saat ini hanya terdengar tawanya yang keras, "Zheng Zhuo, aku sudah bilang sebelumnya. Kemampuan yang sebenarnya bukan hanya soal sejauh mana kunci genetik terbuka, atau level penguatan atribut skill. Kemampuan sejati adalah kekuatan untuk menghabisi lawan! Tak peduli berapa lapis kunci genetik yang terbuka, tak peduli kondisi penguatanmu seperti apa, yang bisa mengalahkan lawanlah yang terkuat! Hanya itu saja. Ha ha ha... Sahabatku ini sudah memperkuat empat roh binatang level 3, plus penguatan otot Huyu level 3 100%. Kalau bicara soal kekuatan tempur jarak dekat dan daya penghancur, dialah orang kedua terkuat di tim setelah Song Tian. Ha ha ha... Kalahkan dia dulu, kalau tidak, kau bahkan tidak punya hak untuk bertarung denganku."
Ketika Zheng Zhuo melompat turun, pria besar berkulit hitam ini ikut melompat. Saat melompat, sosok macan tutul hitam kembali muncul di tubuhnya, terlihat sangat lincah. Tepat saat Zheng Zhuo mendarat, pria itu sudah menghantam dari udara dengan kepalan tangan. Berkat refleks cepat Zheng Zhuo, pukulan itu hanya membuat lubang besar di tanah.
（Inilah kemampuan sebenarnya anggota Tim Dewa, ternyata sesuai reputasinya. Kemampuan seperti ini pantas menyandang nama Tim Dewa...）
Kesadaran Zheng Zhuo terus berpikir sendiri sementara tubuhnya bergerak otomatis. Saat pria kulit hitam itu membuat lubang di tanah dengan pukulannya, Zheng Zhuo langsung melesat maju dengan dua langkah cepat. Sebuah "Tombak Kepalan" menghantam perut pria besar itu. Ternyata reaksi pria besar itu juga cepat - keduanya telah membuka kunci genetik. Meski pria itu hanya membuka kunci genetik level dua, refleksnya sudah digunakan maksimal. Saat serangan "Tombak Kepalan" itu dilancarkan, bayangan gajah kembali muncul di tubuhnya. Kepalan yang menghantam perutnya terasa seperti memukul ban tebal, menghasilkan suara gedebuk. Pria besar berkulit hitam itu terlempar beberapa meter ke belakang.
Semua ini terjadi hanya dalam sekejap mata. Saat pria besar itu mendarat, Zheng Zhuo dan pria besar itu saling berlari ke arah satu sama lain. Namun sebelum Zheng Zhuo sempat mengerahkan kekuatan berikutnya, tiba-tiba cahaya terang menyinari dari langit mengikatnya erat. Tanpa ragu-ragu, pria kulit hitam itu menyatukan kedua telapak tangannya dan menghantam dada Zheng Zhuo, sementara wujud harimau hitam kembali muncul di tubuhnya.
Pria raksasa berkulit hitam ini malah menindih Zheng Zhuo dan menghantamnya ke tembok kota yang tebal. Dentuman keras terdengar saat kedua orang ini menerobos tembok secara berurutan, mengangkat debu beterbangan yang seketika mengubur mereka berdua.
Wanita kulit putih itu berseru girang: "Bagus! Meski Cahaya Terang hanya bisa mengikatnya sejenak, itu cukup untuk membunuhnya. Hehe, orang yang membuka kunci genetik level empat ini sangat lemah, ternyata cuma segini."
Luo Yinglong memandangnya dengan sinis. Wanita kulit putih ini adalah wajah baru yang baru bergabung dengan Tim Dewa. Meski kemampuannya cukup baik, di Tim Dewa dia termasuk yang paling lemah. Dia tentu tidak tahu horor Zheng Zhuo si iblis. Namun Luo Yinglong malas menjelaskan karena tiba-tiba dia mendengar suara tinju menghajar daging dari balik debu.
（Zheng Zhuo ini benar-benar tidak becus? Aku sudah memberitahunya sebelumnya, ternyata sia-sia... Apakah dia benar-benar wujud asli iblis itu?）
Luo Yinglong meragukan dalam hati, namun tidak menampakkan keraguan di wajahnya. Ia tetap memandang ke arah debu yang beterbangan. Saat debu mulai mengendap, yang terlihat bukanlah pria besar berkulit hitam memukuli Zheng Zhuo hingga babak belur, melainkan Zheng Zhuo yang sedang mencekik leher pria itu dan mengangkatnya.
Di punggung Zheng Zhuo tumbuh sepasang sayap kelelawar berdaging berwarna hitam. Meski masih kecil, sayap itu jelas menempel di tubuhnya. Mulutnya menggigit lengan pria kulit hitam sambil mengunyah daging hancur yang ditelannya. Satu tangan mencengkeram leher pria itu, tangan lainnya menusuk perutnya.
“Aaargh!”
Zheng Zhuo mendongak ke langit sambil meraung. Dengan kekuatan penuh, ia mengoyak tubuh pria kulit hitam yang ketakutan itu menjadi dua bagian. Darah kotor dan organ dalam berhamburan membasahi seluruh tubuhnya.
“Sudah dimulai? Ha ha ha, barulah ini bisa disebut memasuki level empat kunci genetik. Gen kuat dalam tubuh mulai bangkit, ya? Ha ha ha…” Luo Yinglong tertawa terbahak-bahak, ekspresinya sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Ia menunjuk ke arah Zheng Zhuo, pedang panjang hijau muda di bawah kakinya melesat membawanya keluar tembok kota. Pemuda berambut hitam itu seolah berubah menjadi kilatan cahaya hijau, dalam sekejap telah berada di atas tembok kota.
Sayap kelelawar berdaging di punggung Zheng Zhuo hanya sepanjang belasan sentimeter, terlihat tidak proporsional dengan postur tubuhnya. Ketika Luo Yinglong terbang di atas kepalanya, Zheng Zhuo secara refleks menengadah. Matanya merah menyala, sama sekali tidak ada jejak rasionalitas manusia – jelas-jelas seekor binatang buas yang haus darah.
Luo Yinglong pun tampak tak terkejut. Ia tertawa besar sambil berkata, “Ayo, ayo! Agar kau tak bilang aku mengganggumu karena sayapmu belum tumbuh sempurna, aku juga tak akan menggunakan sihir terbang untuk mengintimidasi… Meminjam kekuatan langit-bumi, menggerakkan lima elemen! Mulai!”
Luo Yinglong menyatukan kedua telapak tangan, saat membuka kembali, gambar samar bagua lima elemen telah muncul di antara tangannya. Kemudian, tanah di radius 100 meter sekitar Zheng Zhuo melesat ke atas…
