Chu Xuan tampak sama sekali tidak marah. Dia mengangguk sambil berkata "Oh", sepertinya sudah tahu rencana Hao Tian sejak awal.
Hao Tian tampak agak panik, dia bertanya penasaran: "Bagaimana mungkin kamu tahu rencana kami? Ini sepenuhnya konten yang dirancang di luar perseptimu, mustahil kamu tahu! Lagipula bukannya kamu sudah mati? Aku juga jelas mendengar pemberitahuan 'Dewa Utama' tentang kematianmu, ditambah rekaman pengawasan dari telepon seluler yang hancur di Helm's Deep juga membuktikan kematianmu... Jangan-jangan ini semacam teknik yang bisa menipu 'Dewa Utama'? Atau kamu menggunakan instrumen/perlengkapan tertentu yang membuatku berhalusinasi?"
Chu Xuan mengangguk: "Benar, aku sudah mati, seratus persen. Fisik yang sedang berbicara denganmu sekarang hanyalah Zombie. Semuanya berawal dari informasi yang aku dapatkan dari Ratu Peri itu..."
"Dari Ratu Peri, aku memperoleh metode pelestarian jiwa. Karena jiwa peri yang kembali ke Pohon Dunia bisa dihidupkan kembali, ritual rahasia ini hanya membutuhkan dukun peri sebagai pemimpin upacara..."
"Tanpa dukun peri sebagai tuan rumah upacara, terpaksa mengandalkan Berkat Ratu Peri. Kedua, jiwa yang terisolasi tidak mungkin berbicara atau bergerak. Meski jiwa bertahan selama 20 hari, aku tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Diperlukan sesuatu yang bisa menggerakkan fisik sekaligus memberiku tempat berlindung... Itulah daun Pohon Dunia."
Chu Xuan mengelus dahinya dan berkata: "Kecurigaan awal terhadap kondisimu. Bermula sejak kamu bergabung dengan Tim Zhongzhou, perilakumu sangat normal. Tidak ada tindakan tambahan sedikit pun, pada dasarnya bisa dilihat sebagai orang yang baru bergabung ke dunia bereinkarnasi, namun sudah memiliki sedikit pemahaman tentang dunia ini... Sayangnya, langsung bertemu Tim Dewa pada siklus film horor pertama, kalau tidak kamu tidak akan menunjukkan celah pertahanan setelahnya, yaitu ketika melakukan tindakan individu yang hampir tidak menguntungkanmu, kamu malah menunjukkan ekspresi sangat tertarik... Karena itu saat itu aku menyerahkan semua barang kepadamu."
Hao Tian tersenyum getir sambil menunjuk ke belakang kepalanya. Dia berkata: "Sebenarnya benda inilah maksud aslimu kan? Awalnya aku juga pernah memikirkan kegunaan benda ini, tapi tak menyangka ini produk sekali pakai, dan digunakan dengan cara seperti ini... Kalau begitu, ratusan Penjejak Uruk-hai itu sebenarnya hanyalah umpan yang kau berikan padaku? Perhitungan yang bagus!"
"Sejak awal sudah merencanakan kematian palsu, kan? Lalu menipuku agar kukira kau benar-benar mati. Setelah informasi ini sampai ke Adam, dengan watak cerdik dan penuh curiganya, dia pasti akan menganggap kematianmu sebagai pura-pura. Hasilnya, dia pasti tidak berani mengerahkan Song Tian - kekuatan tempur terkuat Tim Dewa - ke pertempuran Gondor. Meskipun pertempuran itu gagal, dengan kekuatan dia dan Song Tian, mereka bisa hidup tenang di Mordor. Cari tempat sembunyi lalu menunggu sampai film horor ini berakhir. Tim Dewa memang kalah satu ronde, tapi tidak sampai mengalami kematian seluruh tim. Sementara Tim Zhongzhou bisa meraih kemenangan mutlak di dunia film horor ini... Bahkan berhasil sepenuhnya menekan Tim Dewa... Perhitungan yang hebat!"
Hao Tian menggelengkan kepala dengan senyum getir. Di belakang kepalanya terpasang cincin logam perak - instrumen untuk menghipnosis Penjejak Uruk-hai. Untuk mendapatkan kendali atas pasukan Penjejak Uruk-hai, dia mulai menggunakan alat ini dengan leluasa setelah mendengar kabar kematian Chu Xuan. Namun fungsi lain alat ini... Ia hanyalah bagian tambahan. Meski bisa dipakai untuk hipnosis, komponen utamanya ada di tangan Chu Xuan. Ini adalah instrumen yang menggunakan arus kuat untuk mengendalikan dan menghancurkan otak manusia. Pemasangannya rumit. Kecuali sukarela atau ditangkap, mustahil dipasang paksa. Ironisnya, Hao Tian sendiri yang memasangnya dengan sukarela.
"Sebagian alasannya memang begitu. Dengan mengalahkan Tim Dewa dalam Pertempuran Gondor, kita bisa membuat mereka berpikir dua kali. Setelah kemenangan ini, dunia film horor ini pada dasarnya sudah ditentukan. Tim Dewa hanya punya dua pilihan: mengambil risiko dilenyapkan total untuk melawan mati-matian dengan kita, atau bersembunyi sampai film horor ini berakhir. Alasan kedua adalah untuk memaksamu memakai instrumen ini. Jika aku tidak mati, kemungkinan besar kau tidak akan mau memakainya. Alasan ketiga... adalah permintaan seseorang..." Chu Xuan berkata dengan tenang.
Hao Tian membeku. Dengan pandangan bodoh ia menatap Chu Xuan: "Permintaan seseorang? Ada yang menyuruhmu ke posisi terjepit?"
"Tidak, dia tidak menyuruhku mati." Chu Xuan menggelengkan kepala. "Dia memberitahuku jumlah personel Tim Dewa, tingkat kemampuan setiap individu, dan lokasi Adam. Satu-satunya permintaannya adalah agar aku menciptakan lingkungan yang memungkinkannya bertarung. Dia ingin duel satu lawan satu dengan Song Tian... Kurasa sekarang Zhao Zui Kong sudah menuju ke lokasi Tim Dewa. Kita juga harus buru-buru... Bersiap! Semua Penjejak Uruk-hai, Ba Wang, Wang Xia, Luo Gendao, ambil senjatamu dan habisi Tim Dewa sampai ke akar-akarnya!"
Di suatu tebing di Mordor, Zhao Zui Kong tersenyum sinis menatap dua orang di hadapannya — Song Tian dan Adam. Song Tian dengan wajah serius memegang pedang kuno besar, sementara Zhao Zui Kong menggenggam pisau belati kecil. Meski ekspresi mereka berbeda, jelas kedua pihak sedang berhadap-hadapan.
Adam mengusap dahinya dan berkata, "...Semuanya sudah terhubung. Chu Xuan memang melakukan perhitungan seperti yang kukatakan tadi, bukan?"
Zhao Zui Kong tersenyum sambil mengangkat bahu, "Bagaimana mungkin aku tahu kemampuan perhitungan kalian yang abnormal ini? Aku juga malas menebak apa yang ada di kepala kalian. Intinya, replikaku sangat mempercayainya di Tim Reinkarnasi Iblis, pasti dia punya kemampuan nyata. Bukan seperti dukun gadungan yang mengumbar-umbar kecerdasannya. Jadi kubawa dia untuk uji coba, ternyata benar-benar mencapai tahap ini. Bahkan aku sendiri tak tahu bagaimana dia melakukannya. Tapi tidak apa-apa... Ha ha ha! Song Tian, di pertempuran terakhir kau memenggal lenganku. Hari ini, penggallah lenganku yang satu lagi!" Tiba-tiba Zhao Zui Kong yang biasanya tenang itu tertawa terbahak-bahak, lalu menghilang dari pandangan dua orang itu.
Reaksi Song Tian sangat cepat. Pedang panjang kuno menusuk dan mengarah ke depan, Zhao Zui Kong sudah muncul di hadapannya. Song Tian menarik pedang mengikuti jejak angin tipis di antara mereka. Kecepatannya semakin meningkat, sebelum Zhao Zui Kong menghindar, pedangnya sudah menyambar ruang hampa di depan mereka. Seketika angin topan mengamuk. Saat angin tiba-tiba itu menghilang, tanah di depannya sudah berantakan diterjang angin, bahkan beberapa batu besar terbelah oleh bilah angin.
“Kontrol mikro yang luar biasa! Menggunakan tenaga pedang untuk menggerakkan angin topan dalam skala besar, setiap fen tenaga sepenuhnya terkendali dalam badai. Song Tian, kekuatan pedangmu semakin meningkat.” Zhao Zui Kong berdiri di atas batu di samping Song Tian sambil berkata, meski bajunya penuh sobekan.
“Sama-sama.” Saat Song Tian mengucapkan ini, pakaiannya tiba-tiba terkoyak. Tanpa disadari, Zhao Zui Kong telah menyergapnya dari jarak dekat, namun serangan itu tampaknya tidak mengenai tubuhnya langsung.
Zhao Zui Kong menarik napas panjang: “Dalam pertarungan jarak dekat menggunakan senjata, dari menyentuh musuh, membunuh musuh, menggunakan jurus, hingga mencapai ‘momentum pedang’... Song Tian, kau telah mencapai tingkat Da Jing dalam momentum pedang. Yang perlu dilakukan sekarang hanyalah memurnikan kekuatanmu dan meningkatkan daya penghancur momentum pedang... Ayo mulai bertarung! Aku sudah tidak sabar!”
Adam justru bergumam di tengah situasi ini: “Zhao Zui Kong... Mengapa kau memilih bekerja sama dengan Tim Zhongzhou? Hanya demi kesempatan bertarung dengan Song Tian? Atau ada motif lain?”
"Saya seorang pembunuh bayaran," Zhao Zui Kong berbicara tanpa menoleh. "Bukan prajurit terhormat. Kalau tidak mencari kesempatan untuk duel dengannya, apakah harus datang terang-terangan di depan kalian untuk dikeroyok? Orang lain mungkin biasa saja, tapi potensi Luo Yinglong menurutku lebih jelas dari siapapun. Dia semakin kuat setiap hari, melampaui Song Tian hanya masalah waktu. Meski sekarang belum bisa ikut campur dalam pertarunganku dengan Song Tian, artefak magis yang baru dia tempa itu benar-benar bisa membunuhku... Mengerti maksudku? Jika tidak membunuh anggota tim kalian, terutama Luo Yinglong... Bagaimana mungkin aku tenang bertarung?"
"Bagaimana mungkin... dengan tenang memusnahkan seluruh Tim Dewa?"
Zheng Zhuo tidak mati. Pada detik genting itu, Luo Yinglong yang mengendalikan formasi tiba-tiba hancur berantakan. Seluruh formasi kehilangan kendali. Di dalamnya, Zheng Zhuo merasakan tubuhnya hampir terkoyak. Dia memaksa seluruh tubuhnya menjadi kaku. Dalam kondisi kunci genetik level empat yang masih aktif, kesadarannya secara ajaib tetap terkendali. Seketika itu, dia memasuki kondisi mistis yang tak terjelaskan.
Dalam kondisi ini, dia seakan merasakan susunan genetik dalam tubuhnya. Meski tidak diwakili oleh angka atau gambaran visual, persepsinya terhadap pengaturan gen ini sangat konkret. Gen-gen yang lemah, gen-gen yang kuat, gen-gen yang mewakili kekuatan ledakan sesaat, gen-gen yang mewakili stamina dahsyat, gen-gen pengendali energi internal, gen penyembuhan tubuh, gen tahan panas dan dingin, gen bentuk tubuh... Berbagai jenis gen terpampang jelas dalam benaknya.
(Aduh panas sekali, butuh lebih banyak gen tahan panas, gen yang membuat tubuh lebih kokoh...)
Perputaran delapan bendera tersebut mulai melambat, namun api ungu di dalamnya justru semakin cepat berputar. Tiba-tiba, gumpalan api ungu ini menyambar kilat lalu meledak dahsyat di medan perang...
