Ironisnya, energi kehidupan ternyata bisa digunakan untuk memanggil monster Legiun Malaikat Maut. Kehidupan dan kematian seharusnya merupakan kekuatan yang bertolak belakang, namun Zheng Zhuo benar-benar berhasil memanggil beberapa monster Legiun Malaikat Maut menggunakan energi kehidupan.
Dalam kondisi mikrokontrol, Zheng Zhuo dapat mengeluarkan energi sedikit demi sedikit, tidak seperti sebelumnya yang harus menyedot semua energi ke Gelang Malaikat Maut untuk memanggil. Ketika entitas pohon mentransfer energi kehidupan padanya, ternyata ia berhasil memanggil beberapa monster Legiun Malaikat Maut. Melihat monster berkepala serigala ini, Gandalf dan para entitas pohon sama-sama mengerutkan alis.
Meskipun entitas pohon dan Gandalf menganggap monster Legiun Malaikat Maut seperti sihir jahat, di bawah tekanan ratusan ribu pasukan Mordor dan Sang Raja Kegelapan Sauron, akhirnya mereka terpaksa menyetujui permintaan Zheng Zhuo. Dalam pertempuran Mordor, semua energi entitas pohon akan dikonsentrasikan padanya untuk memaksimalkan pemanggilan monster Legiun Malaikat Maut...
"Dari segi kualitas, monster Legiun Malaikat Maut bahkan mampu menghadapi Uruk-hai beraura pertarungan. Tingginya sekitar 3 meter, dan selama kepala mereka tidak hancur, hampir mustahil dimusnahkan. Mereka juga bisa mengabaikan gravitasi. Meski tidak seekstrim ras abadi, jika bisa memanggil 10.000 monster Legiun Malaikat Maut, pintu besar kegelapan akan mudah ditembus! Setelah itu kita bisa memberikan kerusakan besar pada pasukan ork di dalam!" tegas Zheng Zhuo pada Gandalf.
Gandalf awalnya sangat enggan menyetujui permintaan Zheng Zhuo ini. Setelah menyaksikan kekuatan tempur monster Legiun Malaikat Maut yang dahsyat, kekhawatiran terbesarnya adalah: Bagaimana jika Zheng Zhuo kehilangan kendali atas monster-monster ini? Di bawah serangan sepuluh ribu monster seperti itu, semua orang akan mati tanpa tempat dikubur. Namun satu kalimat Zheng Zhuo membuatnya tak bisa berkata-kata lagi.
"......Jika tidak ada monster-monster ini, apakah 15.000 pasukan bisa merebut Mordor sepenuhnya?"
Jawabannya adalah......tidak bisa.
Namun dengan bantuan para entitas pohon, setidaknya mereka bisa mundur dengan aman. Mengetahui situasi dari Gandalf, meskipun pasukan Mordor banyak, namun pasukan yang memiliki kekuatan tempur sebenarnya tidak banyak. Sebagian besar pasukan hanyalah ork. Dari segi persenjataan, kerugian 100.000 pasukan adalah aspek yang paling sulit ditambahkan oleh Mordor. Jadi ratusan ribu pasukan ini bisa dianggap hanya setara 70-80 ribu pasukan... Tapi bahkan 70-80 ribu pasukan yang bertahan di kota-kota, tetap tak mungkin ditembus oleh 15.000 manusia.
Sangat kontradiktif, sangat tak berdaya......
Zheng Zhuo masih terbungkus seperti mumi. Tapi cara Cheng Xiao sungguh luar biasa. Padahal setelah mengalami luka bakar parah, tanpa antibiotik, peralatan medis, maupun obat pereda sakit, meski kemampuan regenerasinya kuat, diperkirakan dia harus menahan proses peradangan dan rasa sakit di tubuh. Namun Cheng Xiao entah dari mana mengumpulkan banyak daun hijau dan ulat bulu transparan yang terlihat sangat menjijikkan. Daun dan ulat itu ditumbuk menjadi cairan, lalu dioleskan ke seluruh tubuh Zheng Zhuo.
"...Tak perlu menarik-narik muka begitu! Kau tak suka pria mengolesi tubuhmu, aku juga tak suka mengolesi tubuh pria! Sial, andai bisa, pengin rasanya menyentuh 'monster payudara raksasa' yang mengerikan itu..." kata Cheng Xiao dengan suara lemah sambil memasang wajah lesu.
Zheng Zhuo antara kesal dan geli. Diam-diam ia menahan rasa perih dari cairan yang dioleskan. "Omong kosong! Seluruh wajahku dibalut perban, mata mana yang melihat ekspresiku? Lupakan. Menurutmu, bukankah Zhang Heng dan Zhao Yingkong tampak berubah?"
Cheng Xiao melirik Zhang Heng sejenak, lalu memandang Zhao Yingkong dengan seksama. Setelah cukup lama, ia berkata, "Hmm... Sepertian saat memegang pedang, dadanya bergetar sedikit. Jangan-jangan kain panjang pengikat dadanya kendur?"
“……Sudahlah, tidak ada lagi yang perlu dibicarakan denganmu……” Zheng Zhuo menutup matanya, malas melanjutkan percakapan. Ia memusatkan perhatian menahan sensasi kebas dan perih yang menyebar di sekujur tubuhnya.
Zhang Heng dan Zhao Yingkong memang menunjukkan perubahan, meski mungkin mereka sendiri belum menyadarinya. Saat Zhang Heng menggenggam panah, sorot matanya kini penuh keteguhan tanpa jejak keraguan seperti sebelumnya. Sebaliknya, gerakan Zhao Yingkong dalam mencengkeram pedang justru melambat setengah fen dibanding biasanya. Namun kelambatan itu justru membuat sudut tuskan pedangnya semakin sulit diprediksi. Andai Zheng Zhuo tidak sedang terluka dan hanya memiliki satu mata yang berfungsi, pasti ia akan menyadari kejernihan dalam pandangan Zhao Yingkong - kebencian itu seolah telah lenyap, atau sengaja disembunyikan...
Takdir tak terelakkan. Dengan kekhawatiran akan keselamatan Chu Xuan dan kawan-kawan, pasukan ini segera bergerak. Pada fajar hari ketiga, 15.000 prajurit berbaril menapaki jalan penaklukan terakhir, mengarahkan langkah ke Mordor!
“...Kalau begitu syaratmu adalah janji lisan tentang masa depan? Mengembalikan pepohonan Isengard menjadi hutan dalam sepuluh tahun? Dari mana kalian mendapatkan metode sehebat itu?” Zheng Zhuo bertanya penasaran pada Nios.
Sambil mengunyah coklat, Nios menjawab santai: “Banyak benda seperti itu di dimensi ruang 'Dewa Utama'. Hal ini tidak layak dipuji. Sama seperti Tim Zhongzhou kalian, kami pun bisa melakukan transaksi dengan berbagai kelompok di dunia Cincin Sihir ini.”
Zheng Zhuo baru teringat Nios juga karakter dengan kecerdasan luar biasa, dia canggung tertawa: "Kau tahu kami bertransaksi dengan Ratu Peri?"
Nios mengangguk: "En, baru tahu, dari mulutmu..."
Zheng Zhuo benar-benar ingin menampar dirinya sendiri, bergumam: "Soal wajah baru kemarin... Bukan Tim Zhongzhou yang lakukan, kau tahu kan? Petunjuk pembunuhan mereka..."
Nios acuh makan coklat: "Tentu. Jika kalian yang lakukan, pasti sudah dari dulu. Saat kekuatanmu masih utuh. Tak perlu jadi mumi begini. Entah ada yang ingin membunuhmu dengan memindahkan kebencian, atau wajah baru kedua tim dibunuh. Sesederhana itu."
Zheng Zhuo benar-benar kehilangan kata. Tiba-tiba dia benci berinteraksi dengan orang-orang ber-IQ tinggi ini. Seolah semua pikirannya terbaca jelas. Sungguh tak nyaman...
(Coba kau ditemani Chu Xuan. Lihat ekspresimu saat bahkan warna celana dalam pun terbongkar... Pasti epik...)
Pikiran penuh kebencian Zheng Zhuo melayang.
"Bagaimanapun, 15.000 pasukan ini akhirnya perlahan-lahan mendekati Mordor, sementara lingkungan sekitar semakin memburuk. Para entitas pohon adalah kelompok yang paling menderita, setidaknya dibandingkan manusia. Tanah yang hangus hitam membuat mereka sangat menderita. Jika bukan karena janji untuk menemani manusia mencapai Gerbang Kegelapan, mereka pasti sudah kembali ke hutan."
"Meskipun lingkungan semakin buruk, perjalanan ini sama sekali tidak menemui hambatan. Pasukan ini akhirnya tiba di luar Gerbang Kegelapan setelah berhari-hari. Gerbang raksasa itu memiliki lebar lebih dari 100 meter dan tinggi puluhan meter. Ketika pasukan tiba di luar Gerbang Kegelapan, sebuah celah kecil segera terbuka di bawah gerbang besar itu, dan seorang ksatria keluar dari dalam."
"Ksatria ini menunggangi kuda hitam, mengenakan baju zirah hitam legam yang menutupi seluruh mata dan telinganya. Hanya tersisa mulut besar yang menjijikkan, dengan gigi-gigi penuh karang gigi kuning yang menjijikkan."
"'Tuanku, Sang Raja Kegelapan Sauron menyambut kalian semua. Ada keperluan apa kedatangan kalian?' Mulut besar yang menjijikkan itu berbicara."
"Beberapa karakter plot saling memandang. Aragorn kemudian maju ke depan: 'Panggil Sang Raja Kegelapan! Saatnya dia menerima hukuman kebenaran telah tiba!'"
Gandalf menghentikannya dan berkata: "Beri tahu tuanmu bahwa pasukan Mordor harus dibubarkan! Dia boleh meninggalkan benua ini dan dilarang kembali selamanya. Hanya dengan cara ini kami akan membiarkan nyawanya tetap utuh!"
Mulut besar itu tiba-tiba menyeringai sinis dan melanjutkan: "Aku rasa kalian sudah tahu Tuanku telah merebut kembali Cincin Utama? Ya, cincin ini akan menguasai seluruh Dunia Tengah. Ngomong-ngomong, mau tahu bagaimana Tuanku mendapatkannya? Dua Hobbit kecil itu... daging mereka begitu lezat! Dan lolongan kesakitan saat disiksa... Ha ha ha..."
Beberapa karakter dari plot asli terdiam mendengar ucapannya. Aragorn menarik napas dalam lalu mengendarai kudanya mendekati pelan. Si Mulut Besar berkata lagi: "Siapa kau? Pewaris Gondor? Keturunan keluarga kerajaan? Sayang sekali, kau akan..." Sebelum sempat menyelesaikan kalimat, Aragorn melompat dan membabat pedangnya, memenggal kepala itu menjadi dua. Tubuh itu langsung terkulai lemas di tanah.
"Sauron!" teriak Aragorn ke arah Pintu Besar Kegelapan. "Masih ingat pedang ini? Dulu pernah mengakhiri riwayatmu! Sekarang akan mengakhiri untuk kedua kalinya! Keluarlah, Sauron! Biar kami mengubur jenazahmu!"
Setelah teriakan itu, pintu besar kegelapan tiba-tiba mengeluarkan suara berderak yang muram. Suaranya seperti banyak roda gigi yang berputar, lalu pintu raksasa kegelapan itu perlahan terbuka. Dalam waktu tidak lebih dari satu menit, pintu kegelapan itu telah terbuka sepenuhnya. Di belakangnya berjejal ork-ork setengah darah yang tak ada habisnya, benar-benar tak terhitung jumlahnya. Melihat ke arah sana, ribuan ork setengah darah memenuhi area dalam pintu dengan jumlah yang membuat bulu kuduk merinding.
Aragorn menoleh dan memandang dalam-dalam para prajuritnya. Lalu ia menggenggam erat pedang berat perak di tangannya, berdiri tegak di atas kudanya siap menyerang begitu momentum tepat tiba.
Di belakang Aragorn yang tidak terlalu jauh...
"Wahai entitas pohon, salurkan energimu padaku... Semua energi dari setiap entitas pohon harus terkumpul! Ribuan, sepuluh ribu, atau dua puluh ribu - biarkan aku lihat berapa prajurit Legiun Malaikat Maut yang bisa kupanggil!"
