(Sekarang, seharusnya tak ada yang bisa melihat sesuatu yang kusembunyikan ini 'kan? Hehe, jangan tanya kenapa aku memanggil Zhao GG, aku takkan memberitahu~)
Zhao Yingkong hanya merasakan ledakan di pikirannya, niat membunuh yang dahsyat itu hampir muncul tiba-tiba. Namun tiba-tiba dia teringat pemandangan yang dilihatnya di gua ras abadi itu, sosok pria yang tersenyum lembut... Dulu, dia benar-benar menyayanginya dengan tulus, juga menyayangi adik-adiknya. Pria itu... adalah pria yang kini berdiri di hadapannya...
Orang yang datang adalah Zhao Zui Kong berambut panjang nan tampan. Dia memandang Zhao Yingkong dengan sedikit keheranan, lalu tersenyum dan berkata: "Lumayan, sudah bisa menyembunyikan niat membunuh... Sebagai pembunuh bayaran, kita harus selalu ingat: sebelum musuh benar-benar mati, jangan pernah bocorkan niat membunuh." Setelah berkata demikian, dia perlahan mendekati Zhao Yingkong.
Zhao Yingkong menggigit giginya sampai berbunyi. Gadis kecil ini memandang diam-diam saat Zhao Zui Kong melangkah perlahan melewatinya. Saat pria itu berada tepat di sampingnya, dia bertanya: "Apa yang akan kau lakukan?"
"Tentu saja... pergi membunuh semua sahabatmu di sini. Masih ada yang perlu ditanyakan?" Kata Zhao Zui Kong sambil tetap tersenyum, tanpa menoleh sedikit pun.
Zhao Yingkong tanpa pikir panjang langsung menghunus pedangnya. Pedang Kemenangan dan Sumpah yang transparan menyambar tubuh bagian atas Zhao Zui Kong, namun sama sekali tidak terasa menyentuh apapun. Satu detik kemudian, barulah ia menyadari dua jari telah menempel di lehernya. Zhao Zui Kong yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakangnya, membuat tebasan pedang tadi hanya mengenai bayangan sisa.
"Menghalangiku bukanlah tindakan anak baik... Meski aku tak berani macam-macam dengan orang di sebelah sana. Tapi orang di sini sedang dalam kondisi paling lemah, dan sama sekali tidak berkembang menjadi pribadi kuat nan sempurna seperti harapanku... Hanya dengan matinyalah segalanya akan menjadi terbaik, sebelum potensi terkuatnya terus ternoda..." ujar Zhao Zui Kong dengan senyum.
Zhao Yingkong menatap dingin: "Jika kau ingin membunuhnya... mereka, langkahi dulu mayatku! Bukankah sejak lama kau ingin membunuhku? Lebih baik habisi aku sekarang juga!"
Zhao Zui Kong dengan lembut mengangkat dagu Yingkong, lalu tiba-tiba muncul di depannya dan mencium bibir merahnya. Anehnya, kali ini Yingkong tidak menggigitnya. Tak ada perlawanan, hanya dua garis air mata mengalir di wajah pualamnya, membiarkan pria itu terus menciumnya sambil ia menangis tak terbendung...
“Zui Kong kakak, dan semuanya, meskipun kita selalu menderita, selalu menyadari takdir sebagai pembunuh bayaran tak bisa dihindari, tapi kita tetap saling tersenyum lebar, mencoba memberi semangat agar tak saling khawatir... Kakak. Pasti ada alasanmu kan? Dirimu yang lembut itu, yang selalu melindungiku dan semua orang, pasti ada alasannya kan?” Zhao Yingkong berkata dengan tenang sambil menitikkan air mata setelah Zhao Zui Kong melepaskan bibir merahnya, meskipun ekspresinya tenang, namun kepedihan di matanya begitu nyata.
Senyuman di wajah Zhao Zui Kong perlahan menghilang, pandangan dinginnya yang selama ini tak tergoyahkan mulai menunjukkan perubahan yang rumit. Sebuah kelemahan bahkan muncul di mata pembunuh bayaran terkenal sadis ini - sesuatu yang tak terucapkan.
"Yingkong, aku..."
Saat sorot mata manusiawi muncul di mata Zhao Zui Kong, tubuhnya tiba-tiba mulai berguncang hebat seolah menahan siksaan mengerikan. Dengan suara terpatah-patah ia mulai bicara pada Zhao Yingkong, namun baru tiga kata terucap, tiba-tiba lapisan es putih salju membubung dari belakangnya! Dari dalam gumpalan es itu, beberapa tombak es murni menyambar ke arah mereka dengan kekuatan dahsyat, seolah ingin menembus tubuh keduanya sekaligus!
Pandangan Zhao Zui Kong seketika kembali menjadi tajam dan berwajah dingin. Tanpa menoleh, dia menggendong Zhao Yingkong dengan satu tangan sementara tangan lainnya menarik pisau belati sebagai tameng di punggungnya. Ketika beberapa tombak es itu menusuknya. Pisau belati dengan gesit menangkis sekali, lalu Zhao Zui Kong memanfaatkan tenaga tersebut untuk melompat ke depan sambil tetap menggendong Yingkong.
Kedua orang ini saat ini berada di tengah lereng gunung. Lompatan ini langsung menuju tebing setinggi ratusan zhang, namun Zhao Zui Kong seolah tak terganggu membiarkan dirinya terjatuh mengikuti angin. Baru setelah dua tiga detik dia terjatuh, Zhao Yingkong baru menyadari rahasia pendaratannya. Entah mengapa, meski masih menggendong Zhao Yingkong, tubuhnya bergerak seperti kertas yang tertiup angin, sama sekali tidak terpengaruh oleh percepatan gravitasi. Seluruh tubuhnya jatuh dengan kekuatan yang stabil. Dengan kekuatan seperti ini, jatuh ke dasar tebing pun tidak akan melukainya, seolah-olah hanya melompat dari ketinggian satu dua meter.
Setelah dua orang jatuh dari tebing, lapisan es itu sama sekali tidak berhenti. Hanya terdengar lolongan gila Gannier: "Ayo! Bunuh aku! Bukankah kamu bisa menaklukkan aku dan anggotaku dengan serangan diam-diam? Bukankah kamu bisa menguliti mereka dihadapanku? Bukankah kamu bisa mengebiri dan menguburku hidup-hidup di rawa setelah itu? Sekarang aku di sini! Ayo bunuh aku!"
Ini memang suara Gannier, Komandan Tim Utara Es Gannier. Saat ini dia telah menggunakan skill Era Es. Meskipun sama seperti status "Penghancur" Zheng Zhuo yang tidak bisa bertahan lama, kekuatan serangan areanya bahkan melebihi "Penghancur". Lapisan es seluas ratusan meter persegi ini dengan cepat meluas ke luar. Ketika Zhao Zui Kong dan rekannya mendarat di dasar tebing, setengah lereng bukit ini sudah seluruhnya membeku menjadi batu es raksasa. Raungan es paling dahsyat berada tepat di atas kepala mereka kurang dari 20 meter, menekan mereka dengan gila-gilaan.
"Sial! Aku sudah menggunakan semua batu energi es yang kusembunyikan! Daya tahan? Bertahan hidup? Semua itu tidak kuhiraukan! Zhao Zui Kong, bahkan jika harus menjadi hantu, aku akan membunuhmu duluan! Inilah kekuatan sejati terkuat dari Buah Alam! Aku adalah alam! Siapa yang bisa melawan alam? Ah!"
Kondisi Gannier jelas sudah dalam keadaan gila. Suaranya bergema di tengah badai salju paling dahsyat. Saat dia terus-menerus melampiaskan amukannya ke segala arah, tanah dalam radius satu meter persegi di sekitarnya telah tertutup lapisan es tebal. Meskipun ini adalah tanah api Mordor, meskipun begitu dekat dengan Gunung Api Akhir Zaman di sini.
Zhao Zui Kong sama sekali tidak menghiraukan pengejaran lapis es ini. Sebaliknya, dengan santai ia menggendong Zhao Yingkong sambil berjalan-jalan di permukaan tanah. Meski terlihat lamban, kecepatannya jauh melampaui gerakan badai es yang mengejar. Dalam kejar-kejaran ini, Zhao Zui Kong tiba-tiba berhenti setelah melompat ke sebuah batu besar. Dengan senyum ia menatap gumpalan es yang semakin mendekat: "Aku penasaran... Barusan kau menyebut batu energi ya?"
Badai es itu tidak langsung menerjang. Sebaliknya, ia menyebar membentuk pengepungan terhadap kedua orang ini. Suara Gannier baru terdengar: "Benar! Kuakui belum layak menggunakan kekuatan terkuat Buah Alam. Ini adalah kekuatan alam yang setara dengan salju dan embun beku di alam liar! Hanya makhluk yang telah membuka kunci genetik level lima - makhluk yang bisa mengendalikan energi dengan bebas - yang layak memilikinya. Aku menggunakan kekuatan ini melalui batu energi!"
Zhao Zui Kong mengangguk sambil tersenyum: "Oh, kalau begitu tidak masalah..." Sambil berkata demikian, kakinya menghentak tanah berkali-kali. Setiap hentakan penuh tenaga menghancurkan batu tempatnya berdinding menjadi remuk redam. Bersamaan dengan itu, badai es dahsyat mulai bergulung kencang mengarah ke mereka berdua.
“Namun sebelum kelompok es ini mendekati kedua orang itu, tiba-tiba muncul air mendidih yang sangat panas setinggi beberapa meter dan uap air bersuhu lebih tinggi di sekitar Zhao Zui Kong. Meski langsung membeku dan jatuh ke tanah saat bersentuhan dengan kelompok es, uap air dan air mendidih ini seolah tak ada habisnya, terus-menerus muncul dari permukaan tanah. Baru satu dua detik tercurah, jeritan kesakitan Gannier sudah terdengar dari dalam kelompok es itu.”
“Sayang sekali. Di level empat ada kemampuan bernama kontrol mikro. Setiap kali kakiku menginjak tanah, aku bisa merasakan apa yang ada di kedalaman bumi: kekuatan pantulan batuan, kekuatan pantulan aliran air, kekuatan pantulan magma. Di sana ada gunung berapi kan? Air tanah di sini semuanya adalah sumber air panas dengan suhu sangat tinggi...”
Zhao Zui Kong tersenyum sambil berkata. Beberapa langkah yang dia injakkan setelah tiba di sini sebenarnya bukan sekadar beberapa langkah seperti yang terlihat. Dengan kecepatannya, setiap langkah sebenarnya terdiri dari puluhan injakan beruntun. Total ratusan injakan telah dia lakukan, menggunakan resonansi untuk menghancurkan batuan di sekitarnya hingga remuk. Kemudian, kecuali di area tengah tempatnya berdiri, muncul sumber air panas dan uap air di sekelilingnya... Kemampuan kontrol mikro Zhao Zui Kong benar-benar luar biasa.
“Lalu? Berapa banyak waktu yang kau habiskan selama perjalanan ke sini? Berapa sisa energimu? Menurutku kau seharusnya bisa membekukan seluruh area ini. Aku akan tetap di tengah ini - jika kakiku ikut membeku, aku tak bisa kabur.” Zhao Zui Kong tersenyum sambil berkata.
Lapisan es yang diubah oleh Gannier bertabrakan di antara air mendidih dan uap air. Setiap tabrakan membuat hawa dingin gumpalan es itu semakin melemah, namun suhu uap air jauh melebihi 100 derajat Celsius air mendidih. Terperangkap di kedalaman bumi tanpa bisa keluar, suhunya terus meningkat. Saat menyembur keluar, uap air yang tak terbatas menerobos ke atas dengan gila-gilaan. Bukan hanya gumpalan es yang langsung menahan uap air, bahkan dua orang yang berdiri di tengah pun merasakan panas yang tak tertahankan.
Setelah menembus blokade uap air dan air mendidih, gumpalan es itu tak lagi bisa mempertahankan bentuk es sepenuhnya. Gannier muncul secara aneh di depan dua orang itu: bagian tubuh atasnya berbentuk manusia, sedangkan bagian bawahnya dalam wujud es. Zhao Zui Kong bahkan tak sempat berbicara dengannya, langsung melesat melewatinya sambil menggenggam kepala musuh di telapak tangannya.
"Kemampuan yang benar-benar kuat... Sayang kau tak punya potensi, juga bukan apel hijau muda yang menggemaskan... Yo, Yingkong sepupuku, kali ini kuberi temanmu keluar. Sampaikan padanya: jika tak ingin mati, cepatlah menjadi kuat! Saat ini dia masih terlalu lemah, terlalu lemah..."
Zhao Zui Kong menggendong Zhao Yingkong dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang mayat Gannier yang sudah tak berkepala. Dia melemparkan mayat itu ke area yang paling sedikit uap airnya, kemudian saat mayat menghalangi uap air, dia melompat ke atas mayat dan menginjak kuat-kuat, hingga tubuhnya melayang jauh meninggalkan area letusan uap air panas ini.
Setelah tiba di tanah lapang, Zhao Zui Kong langsung melepaskan Zhao Yingkong. Dia bahkan tak lagi menatapnya, hanya meninggalkan kalimat ini sebelum menghilang dalam sekejap, menyisakan Yingkong yang tak lagi melihat siluetnya.
"Berusahalah, sepupuku Yingkong... Setelah menjadi kuat, aku akan kembali untuk membunuhmu..."
