Zheng Zhuo tak sadar bahwa nyawanya nyaris melayang. Keberadaan Zhao Yingkong membuat Zhao Zui Kong mengurungkan niatnya untuk menyergap dan membunuh kelompok mereka. Dengan kondisi tubuhnya sekarang, meski memaksakan penggunaan kondisi "Penghancur", diperkirakan tetap tak akan mampu melawan Zhao Zui Kong yang telah membuka kunci genetik level empat. Apalagi ini serangan diam-diam! Bukan hanya dia, sepertinya tak ada individu yang bisa bertahan dari pembunuhan Zhao Zui Kong...
Sangat beruntung Zheng Zhuo tidak mengetahui semua yang terjadi. Dengan mengandalkan peta pemindaian kekuatan spiritual Zhan Lan, situasi di sekitar sepenuhnya berada dalam kendalinya. Pertama-tama, kesadaran Chu Xuan telah terhubung dengannya. Meski belum bisa berdiskusi detail secara luas untuk sementara, Zheng Zhuo sudah "bersikap baik" memberitahu Chu Xuan bahwa dia pasti akan dipukul setengah mati.
"Meski sampai sekarang aku belum tahu apa sebenarnya yang kau lakukan atau masih rencanakan, tapi bisa kukatakan dengan pasti! Anak muda! Begitu kembali ke dimensi ruang 'Dewa Utama', nasibmu akan sial!" Zheng Zhuo tidak berbicara dengan nada mengancam. Justru dia menggunakan nada bicara yang ramah saat mengucapkan kalimat bernuansa pembunuhan, membuatnya terdengar sangat aneh.
Chu Xuan hanya mengangguk dingin, seolah tak menghiraukan ancaman dalam perkataan Zheng Zhuo. Langsung dia menjawab: "Saat ini ada dua hal yang perlu kuingatkan. Pertama tentang masalah kematian Sauron. Jika memungkinkan, sebaiknya tim kitalah yang mendapatkan poin reward ini. Kedua adalah masalah timing. Karena penghitungan akan dimulai begitu lima tim berkumpul di Mordor, dan saat ini sudah ada empat tim yang muncul. Tim lainnya, Tim Utara Es diperkirakan sudah mengalami kematian seluruh tim... Karena itu, dalam sisa waktu terakhir ini, kita harus merebut Cincin Sihir."
Zheng Zhuo juga mulai serius, dia berkata: "Kalau soal Sauron... itu agak sulit. Meski tidak tahu seberapa kuat Sauron sebenarnya, tapi mungkin tidak kalah dari sembilan roh cincin yang bersatu? Mengatasi roh cincin saja sudah membuatku kewalahan. Sekarang aku sama sekali tidak bisa bergerak. Jika Sauron muncul... jujur saja, aku tidak yakin bisa mengalahkannya."
Chu Xuan berkata dengan tenang: "Serahkan serangan kepada Zhang Heng dan Zhao Yingkong... Kau terlalu bergantung pada kekuatanmu sendiri. Tapi kau hanya satu anggota Tim Zhongzhou. Meski khawatir akan keselamatan anggota tim, kita juga harus percaya pada kemampuan mereka. Saat Zhao Yingkong kembali, mulailah menyerang Sauron."
Sebenarnya, sebelum Chu Xuan mengucapkan kata-kata ini, karena kekuatan dahsyat monster Legiun Malaikat Maut, terjadi adegan langka dalam pertempuran Mordor: Pasukan Mordor yang jumlahnya besar justru terus mundur, dikejar-kejar oleh puluhan ribu monster Legiun Abadi yang ganas. Sementara aliansi manusia hanya bisa menjadi pasukan cadangan, mengikuti di belakang monster-monster Legiun Malaikat Maut sambil membantai ork-ork setengah darah yang mengerang di tanah.
Monster Legiun Abadi tidak kenal lelah atau korban. Satu-satunya tujuan mereka adalah menerjang ke depan, membantai semua makhluk hidup di hadapan mereka. Perlahan-lahan, Legiun Ork Setengah Darah Mordor telah terdorong jauh dari Pintu Kegelapan. Saat mereka hampir hancur, seorang manusia berbaju zirah raksasa berdiri di tengah pasukan ork.
"Baju zirah ini berukuran sekitar 7-8 meter. Terlihat ia memegang palu perang raksasa di tangannya. Seluruh tubuhnya memancarkan kabut hitam, dan di jari tangan kirinya terdapat sebuah cincin yang memancarkan cahaya kegelapan. Baju zirah raksasa ini adalah Sang Raja Kegelapan Sauron!"
"Dengan mengayunkan palu raksasanya ke arah ribuan monster Legiun Malaikat Maut yang menyerbu, angin topan hitam menghantam mereka. Monster-monster yang terkena langsung terkikis hingga bersih - bahkan yang terbuat dari pasir dan batu! Mayat prajurit setengah ork yang mereka bunuh pun ikut musnah. Dalam sekejap, seluruh medan perang menjadi kosong. Satu serangan Sauron ini telah melenyapkan ribuan monster Legiun Abadi."
"Adegan ini... adegan ini muncul kembali!"
Gandalf memandang ke arah zona korosi gelap di kejauhan, ia berkata dengan penuh kekaguman: "Menurut catatan sejarah, pada masa itu semua pasukan bangsa elf dan manusia bersatu, bahkan tiga Raja Peri juga membawa cincin mereka untuk berpartisipasi dalam perang tersebut. Tapi... dengan kekuatan Sauron sendirian, terpaksa bisa menahan serangan gabungan legiun elf dan manusia, bahkan nyaris mengalami kehancuran... Saat itu jika bukan karena pedang suci yang memotong jari yang mengenakan Cincin Utama-nya, mungkin sekarang manusia dan elf sudah punah."
Beberapa karakter dari plot asli hanya bisa menghela napas sambil menatap Zheng Zhuo. Awalnya, mereka sudah merencanakan aset terakhir yaitu Zheng Zhuo. Saat melawan Balrog di Helm's Deep, kemampuan Zheng Zhuo benar-benar terlihat jelas. Kekuatan itu telah melampaui imajinasi para karakter plot, jadi rencana awal mereka adalah menjadikan Zheng Zhuo sebagai pasukan utama. Meskipun Sauron hidup kembali, belum tentu tidak ada kekuatan untuk melawan.
Tapi siapa sangka Zheng Zhuo terkena luka parah saat pertempuran Gondor. Sekarang sama sekali tidak bisa mengandalkannya. Kekuatan penghancur mengerikan dari Sauron benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Beberapa karakter plot itu berpikir ke sana kemari tapi benar-benar tidak menemukan cara untuk mengalahkannya.
“Kalau benar-benar tidak memungkinkan…” Aragorn menghela napas, “Biarlah aku yang melakukan serangan. Pedang suci dulu bisa mengalahkan Sauron, sekarang juga pasti bisa! Asalkan kita bisa memutuskan Cincin Utama dari jarinya. Hanya saja aura hitam yang korosif itu terlalu kuat. Aku khawatir belum sempat mendekati sudah…”
Gandalf menggenggam tongkatnya erat, “Aku bisa memberi kalian lapisan perlindungan. Untuk sementara waktu aura korosi itu tidak perlu ditakuti. Tapi lapisan ini tidak bisa menahan serangan langsung Sauron…”
Beberapa karakter dari plot asli saling memandang. Gimli berseru keras, “Jangan khawatir! Kami semua akan mengikuti dari belakangmu untuk menyerang!”
Legolas mengangguk, “Sejak perjalanan dari Rivendell sampai sekarang, untuk apa semua ini? Bukankah untuk mengubur Sang Raja Kegelapan… Sudah sampai langkah terakhir, kita pasti akan bertempur sampai titik darah penghabisan!”
Gimli menghela napas, “Tapi sungguh ironis… Seorang kurcaci malah akan gugur bersama peri…”
Legolas justru tersenyum. Katanya, “Lalu… Bagaimana kalau gugur bersama sebagai teman?”
“Teman…” Mata Gimli berkaca-kaca, ia mengangguk berat, “Ya! Gugur bersama sebagai teman!”
Sementara beberapa karakter dari plot asli berbicara, monster Legiun Malaikat Maut hampir musnah seluruhnya. Setelah sebelumnya membunuh banyak prajurit setengah ork, meski kuat, lebih dari separuh monster Legiun Malaikat Maut telah hancur. Saat ini Sauron menunjukkan wibawa ilahi-nya, sisa monster Legiun Malaikat Maut dengan cepat terkikis habis oleh korosi. Sekarang tersisa sekitar puluhan ribu pasukan ork, namun mereka sudah ketakutan. Andai bukan karena wibawa Sauron yang menahan mereka lari, tentu mereka sudah tidak punya kekuatan tempur sama sekali. Hanya Sauron yang terlihat begitu perkasa, baju zirah raksasa ini melangkah maju selangkah demi selangkah, setiap langkahnya mengandung ribuan jun kekuatan. Tekanan intimidatif ini memaksa legiun manusia yang tadinya menyerbu untuk mundur sementara. Cara kehancuran Legiun Malaikat Maut sebelumnya paling jelas terlihat oleh para prajurit manusia ini.
Aragorn menyaksikan legiun manusia mundur selangkah demi selangkah, sementara para entitas pohon tetap berada di luar Gerbang Kegelapan. Jika terus begini, begitu semangat juang direbut, perang ini praktis sudah kalah... Selama Sauron belum binasa, seiring pulihnya kemampuannya, manusia pasti akan dihancurkan!
"Bertempurlah! Untuk kehidupan..." Aragorn menghunus Pedang Suci, cahaya perak berkilauan menerangi medan perang. Dengan teriakan, ia menarik tali kekang kuda perangnya dan menyerbu ke arah Sauron.
"Untuk pertempuran!" Kurcaci Gimli juga berteriak sambil menyerbu, hanya saja dia tidak menunggang kuda perang melainkan berlari begitu saja di udara kosong.
“Untuk kebebasan！” Legolas menarik napas dalam-dalam, dia meletakkan tiga anak panah di tali busur, lalu mengarahkan busurnya mati-matian ke pusat kepala Sauron.
“Untuk membawa kematian pada musuh！” Raja Rohan Theoden adalah yang paling tangguh. Dia merebut Tombak Naga dari seorang prajurit, tombak infanteri sepanjang 3-4 meter, lalu mengendarai kuda perangnya menyerbu Sauron.
Yang pertama mendekati Sauron adalah Pedang Suci Aragorn. Cahaya peraknya tampak memiliki efek menghalau kabut hitam. Kabut korosif itu tidak melukai Aragorn, sementara Gandalf seketika membentangkan lapisan perlindungan di tubuhnya. Kemudian Aragorn menghujamkan pedangnya ke lengan Sauron yang mengenakan Cincin Sihir.
“...Sudah berapa lama, darah keluarga kerajaan manusia! Apakah kau masih ingin menguburku lagi?” Suara Sauron yang dalam bergema dari baju zirahnya. Palu perangnya setidaknya lima meter panjangnya, dan diayunkan dengan kecepatan luar biasa. Sebelum pedang suci perak itu menyentuhnya, palu tersebut sudah menghantam Aragorn. Dentuman logam keras menggema, Aragorn merasakan kekuatan dahsyat menerpa tangannya. Aura pertarungannya sama sekali tak bisa menahan kekuatan ini. Dia terlempar ke udara, sementara kuda perangnya langsung muntah darah dan mati seketika oleh satu pukulan.
Aragorn terlempar sejauh lima enam meter. Saat itu, Gimli sudah berlari mendekati Sauron. Palu perangnya belum sempat ditarik kembali. Dengan kelincahannya, kurcaci ini tidak menyerang lengan Sauron, melainkan membungkuk dan membabat kapak ke sendi baju zirahnya. Dentuman logam seketika terdengar. Sebagai prajurit Kurcaci perkasa yang memiliki aura pertarungan, kekuatan Gimli bahkan melebihi petarung perkasa manusia. Namun tebasan ini hanya meninggalkan bekas goresan kecil sedalam beberapa sentimeter di baju zirah hitam itu. Tebasan maksimal ini justru membuat telapak tangannya sudah pecah.
"Baja yang keras!" Gumam Gimli sebelum seluruh tubuhnya terlempar akibat tendangan Sauron yang menghantam perutnya. Kekuatan dahsyat itu pertama-tama menghancurkan lapisan perlindungan yang diberikan Gandalf, baru kemudian mengenai perutnya. Untungnya kekuatan sudah berkurang drastis, membuatnya hanya terlempar sepuluh meter. Seandainya tidak, pasti satu karakter utama alur cerita dari bangsa Kurcaci akan hilang.
Pertarungan baru berlangsung beberapa detik, Aragorn dan Gimli sudah terluka di tangan Sauron. Serangan mereka nyaris tidak memberi kerusakan berarti. Melihat Sauron melangkah dua langkah menuju tempat Aragorn terjatuh, Legolas segera melepaskan tiga panah peledak ke arah kepala sang antagonis sebelum baju zirah itu sempat menyerang.
Tiga anak panah meledak beruntun, daya penghancur panah pertama langsung meningkat drastis. Kecepatannya sudah jauh melampaui batas maksimal yang bisa dilihat mata telanjang manusia. Dengan suara "Braak!", panah itu menembus helm Sauron dan melesat keluar dari kegelapan. Helm ini terbuat dari bahan yang tidak diketahui, meski terkena serangan tiga anak panah yang dahsyat, tetap tidak hancur berantakan, hanya meninggalkan lubang panah yang jelas di permukaannya.
Sauron sepertinya tidak mengalami kerusakan sama sekali. Panah yang menembus kepalanya itu juga tidak membuatnya ragu-ragu. Ia mengangkat palu perangnya dan menghantamkannya ke tanah. Aragorn yang berada di garis depan hampir menjadi bubur daging. Dengan gesit, dia berguling menghindar di saat-saat genting. Di tempat yang tadi dia berbaring, sekarang muncul lubang dalam. Jika serangan itu mengenai sasaran, Aragorn pasti sudah mati tanpa ampun.
Raja Rohan Theoden saat ini juga telah menerobos hingga di hadapan Sauron. Aura pertarungan di tubuhnya meledak dengan dahsyat, kemudian Tombak Naga itu menusuk lurus dari punggung Sauron. Di bawah penguatan aura pertarungan, tombak ini benar-benar berhasil menembus dada Sauron hingga mencuat dari sisi seberang. Theoden sama sekali tidak berhenti, mencabut pedang panjangnya dan langsung menghantamkan ke lengan Sauron. Namun tak disangka kecepatan Sauron begitu luar biasa, sebelum pedangnya menyentuh lengan baja itu, Sauron sudah berbalik dan melemparkannya keras-keras. Pedang Theoden seketika hancur berkeping-keping, kemudian tubuhnya terlempar jauh seperti Aragorn. Bedanya, dia terkena pukulan langsung di depan wajah, berbeda dengan Aragorn yang sempat menangkis dengan pedang... Tampaknya sudah tidak bisa bertahan hidup lagi...
"Aah!"
Beberapa karakter plot dan pasukan kavaleri di belakang mereka melolong keras. Aragorn yang wajahnya berlumuran darah bangkit dari tanah, berteriak sambil menerjang Sauron sekali lagi. Dari kejauhan, Gimli memuntahkan beberapa kali darah lalu mengikuti dengan kapak di tangan. Legolas kembali meraih tiga anak panah, mengaitkannya pada tali busur siap untuk menembak...
"Zhan Lan, siapkan pemindaian kekuatan spiritual untuk kami... Zhang Heng, Zhao Yingkong, lihat Sang Raja Kegelapan Sauron dari Mordor itu? Bunuh dia!"
Teriakan Zheng Zhuo terdengar dari tengah formasi. Meski dirinya sudah tidak bisa bertarung, sebagai komandan Tim Zhongzhou dia masih bisa memimpin pertempuran, terutama dalam mengkoordinasi kerja sama antar anggota tim.
Begitu kata-katanya selesai, Zhang Heng menarik napas dalam lalu membuka busur logam peraknya dengan kekuatan penuh. Meski hanya mengarahkan satu anak panah, aura yang dipancarkannya melebihi tiga panah peledak Legolas. Panah Angin telah siap...
Di saat bersamaan, siluet Zhao Yingkong muncul di belakang Sauron. Dengan teknik langkah misterius, dia bergerak menghampiri Sang Penguasa Kegelapan hampir tanpa suara...
