Ketika Zheng Zhuo kembali membuka matanya, sekitar sudah jelas merupakan pemandangan dimensi "Dewa Utama". Namun kondisinya saat itu terlalu parah, sampai-sampai suaranya hilang. Darah terus menyembur dari mulut dan paru-parunya. Entah suara siapa yang tiba-tiba terdengar berteriak meminta "Dewa Utama" memperbaiki seluruh anggota, poin reward akan dipotong dari masing-masing. Barulah sebuah pilar cahaya menyorot dari "Dewa Utama", membungkus Zheng Zhuo beserta anggota tim lainnya masing-masing dalam cahaya.
(Banyak sekali pilar cahaya... Semuanya selamat.)
Karena kesulitan menggerakkan kepala, Zheng Zhuo hanya bisa melirik sekeliling dengan sudut matanya. Selain beberapa gadis di tanah, masih ada sekitar belasan pilar cahaya. Melihat ini, hatinya langsung tenang, perlahan merasakan rasa sakit yang tak tertahankan saat genetiknya diperbaiki...
"Apa?!" Zheng Zhuo menarik kerah baju Ba Wang dengan kasar, wajahnya merah marah: "Kenapa? Kalian bilang Luo Gendao mati? Tidak mungkin! Kalau dia mati, bagaimana kita bisa kembali ke dimensi 'Dewa Utama' ini? Mustahil! Pasti dia sudah memenuhi kepercayaanku, pasti dia menyimpan Allspark sampai akhir! Kalian bohong, mana mungkin dia mati?"
Ba Wang membuka mulutnya, tapi akhirnya hanya menggelengkan kepala. Ling Dian menghampiri Zheng Zhuo, menghela nafas: "Maaf, Luo Gendao benar-benar sudah meninggal. Setelah membawa Allspark ke hadapan kita, energinya habis. Robot-robot itu kemudian..."
“Lalu apa yang kalian lakukan?” Zheng Zhuo berteriak marah: “Kita semua sedang bertempur mempertaruhkan nyawa, aku berani jamin Luo Gendao benar-benar berjuang mati-matian. Dia tidak melarikan diri, dia juga menyelesaikan tugas yang kupercayakan... Bagaimana bisa kalian membiarkannya mati?”
Ling Dian dan beberapa orang lainnya tersenyum getir saling memandang, mereka sejenak terdiam. Meskipun itu adalah kecelakaan yang tak terduga - jika saat itu kecepatan Zhao Yingkong lebih cepat, pedang itu bisa memotong lengan mekanik yang mencengkeramnya; jika saat itu Ling Dian sedang bersiap membidik; jika kecepatan panahan Zhang Heng lebih cepat; jika senjata Ba Wang atau Wang Xia kebetulan berhasil menghancurkan robot itu... Singkatnya ada terlalu banyak "jika". Tapi nyawa hanya satu, tidak ada kata "jika" untuk nyawa manusia... Mati berarti benar-benar hilang. Saat memasuki Transformers masih ada dua belas orang, tapi sekarang hanya tersisa sebelas.
“Benar-benar mati...” Zheng Zhuo perlahan tenang, duduk dengan lesu sambil bergumam: “Luo Gendao... Dia sudah tidak punya kesempatan menghidupkan kembali lagi, dia benar-benar mati...” Saat mengucapkan ini, tiba-tiba ia tersadar: Sepertinya anggota tim lainnya juga tidak punya kesempatan hidup kembali, sekali mati berarti benar-benar sirna...
“Apakah karena terlalu lama tidak ada yang gugur?”
Suara Chu Xuan yang datar terdengar, ternyata dia juga sudah sepenuhnya kembali seperti semula. Penampilan seperti orang tua tadi telah menghilang tanpa bekas. Saat ini, dia memandang Zheng Zhuo dengan tenang: "Kau kira ini tempat apa? Tanah suci liburan? Mau pakai poin reward untuk bersenang-senang? Jangan bercanda! Ini adalah siklus film horor! Atas dasar apa kau pikir tidak akan ada yang mati? Bukankah sudah banyak yang tewas sebelumnya? Meski kita sudah menjadi kuat, kau pikir bisa hidup bebas tanpa beban di dunia film horor? Jangan ngaco!"
Perkataan Chu Xuan selalu terdengar pedas. Makna dalam kata-katanya sejelas yang tertera. Daripada menyebutnya kejam atau dingin, lebih tepat dikatakan bahwa inilah isi hatinya yang sebenarnya. Bagaimana mungkin mengharapkan dia peduli pada nyawa orang lain, sementara nyawanya sendiri saja tak dia hiraukan?
"Ya... dia sudah mati..."
Zheng Zhuo menghela napas diam-diam. Ia berdiri sambil menepuk debu di bajunya. Masih menunduk, ia berkata: "Kehidupan memang rapuh... Sudah terlalu lama tidak ada korban, sampai aku mengira kita semua bisa bertahan bersama, setidaknya pulang bersama ke dunia nyata... Aku terlalu naif." Setelah mengucapkan itu, ia berjalan perlahan menuju kamarnya sambil terus menghela napas.
Ketika Zheng Zhuo muncul kembali, waktu sudah siang hari kedua. Anggota tim lainnya sudah berkumpul di alun-alun "Dewa Utama" sesuai kebiasaan, hanya menunggu kehadiran seluruh anggota untuk mulai berdiskusi tentang rencana selanjutnya. Baik itu Penguatan atribut, memasuki dunia film horor, atau berdiskusi tentang film horor berikutnya - semua ini adalah aktivitas rutin mereka setelah menyelesaikan misi film horor sebelumnya. Sikap murung Zheng Zhuo membuat semua orang khawatir. Semula mereka mengira dia akan terus terpuruk selama beberapa hari, namun di hari kedua Zheng Zhuo sudah muncul di hadapan mereka.
"Omong kosong. Apa kalian ingin aku terus seperti ini?" Zheng Zhuo melirik ke arah mereka. "Manusia tidak boleh terus-menerus terbebani oleh kenangan. Yang membuatku sedih bukan hanya kematian rekan seperjuangan, tapi juga keyakinan yang selama ini kujunjung tinggi ternyata hancur. Tapi untungnya, aku belum menyerah. Mari kita hidupkan semangat Luo Gendao dalam diri kita. Agar kita semua bisa kembali ke dunia nyata dengan selamat - bukankah ini lebih baik?"
Setelah berkata demikian, Zheng Zhuo memandang ke arah Chu Xuan. Saat ini Chu Xuan sedang duduk bersama Xiao Honglü sambil memegang Sumber Api yang didapat dari Transformers. Keduanya terlihat serius berdiskusi tentang sesuatu yang sama sekali tidak dipahami orang-orang di sekitarnya.
“Batuk, masalah teori kalian lebih baik didiskusikan nanti saja. Chu Xuan, saya punya pertanyaan. Bukankah sebelumnya kau menyebutkan karena evaluasi tim kita meningkat, maka selanjutnya kita akan memasuki serangkaian dunia film horor dengan tingkat kesulitan berbahaya? Barusan saya sudah melihat, film horor berikutnya kita adalah Nightmare on Elm Street III. Sayangnya, ini adalah film horor hantu yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Faktanya, kita sudah lama tidak menghadapi jenis dunia film horor seperti ini. Tampaknya teori mu benar, dunia film horor yang akan kita hadapi selanjutnya akan sangat berbahaya." Zheng Zhuo menatap Chu Xuan sambil berkata.
Chu Xuan mengangguk. Sebelum sempat bicara, Xiao Honglü menyela: "Sudah pasti. Ini sesuai dengan inferensi saya. Jadi mari kita tinggalkan sikap santai seperti sebelumnya. Bahkan sebelum The Lord of the Rings, kita nyaris mati tapi selamat. Namun dunia film horor berikutnya mungkin akan mengembalikan kita pada situasi saat bersama Zhang Jie dulu... Bahaya, kematian. Tidak ada yang aman di antara kita. Ini bisa disebut sebagai mekanisme keseimbangan relatif - saat anggota tim mati, kemampuan tim menurun dan evaluasi di Sang Tuan juga turun. Seandainya memungkinkan, lebih baik semua wajah baru mati di setiap misi. Ini akan sedikit menurunkan evaluasi kemampuan kita, setidaknya mencegah peningkatan evaluasi berkelanjutan."
Wajah Zheng Zhuo berkedut, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tak bisa keluar, akhirnya dengan pasrah berkata: “Untuk sementara ini jangan dibahas dulu, Chu Xuan, apa yang kalian ambil itu pecahan Sumber Api? Apa ada fungsinya?”
Chu Xuan tidak berbicara, malah melemparkan sepotong serpihan sebesar ibu jari padanya. Zheng Zhuo menangkap serpihan itu, sementara di pikirannya terdengar suara "Dewa Utama".
“Serpihan Peralatan Energi Konversi Dimensi, setelah diperbaiki akan menyediakan energi kembali.”
“Peralatan Energi Konversi Dimensi? Ini benda apa?” Zheng Zhuo memegang serpihan itu dengan bingung: “Bukannya namanya Sumber Api?”
Chu Xuan mengangguk: “Mengenai hal ini, sebenarnya sejak alur cerita asli Transformers aku sudah mulai curiga, yaitu keaslian Sumber Api. Ini akan menyangkut pengetahuan teori kuantum. Dengan tingkat kecerdasan dan sistem pengetahuan kalian, bahkan jika aku menjelaskannya, itu akan...”
Meski begitu, setelah Chu Xuan mengatakannya, semua orang kecuali Xiao Honglü memandangnya dengan sorot mata berbinar. Jelas setiap orang sangat antusias mendengar konten ini, lagipula dianggap seperti mendengar cerita saja. Selama tidak serius mempelajari materi pengetahuan ini, tidak terasa membosankan.
"Baiklah, saya akan menjelaskan secara singkat. Dalam beberapa aspek, dunia dibagi menjadi dua sistem pemahaman. Pertama adalah sistem pemahaman klasik, yaitu sistem kognitif yang kita gunakan dalam realitas sehari-hari. Contohnya, jika saya memukulmu dengan kepalan tangan, fisikmu akan sakit sebenarnya kepalan tangan saya juga merasakan sakit yang sama, hanya tingkat rasa sakitnya berbeda. Ini adalah hukum interaksi karena terjadi kontak antara kedua pihak. Ada juga konsep kekekalan energi, kekekalan massa, dan sejenisnya. Tapi dari sudut pandang tertentu... tidak, secara teori kuantum, semua pemahaman ini salah. Alam semesta jauh lebih rumit dan mistis dari yang kita bayangkan. Pertama, kepalan tangan dan fisik sebenarnya tidak saling menyentuh. Secara akurat, semua manusia dan objek pada dasarnya tidak pernah bersentuhan. Pada tingkat molekuler dan atomik kita, dua objek akan menghasilkan gaya tolak untuk saling menjauhi. Jadi mustahil terjadi kontak fisik. Kekekalan massa dan energi juga hampir semuanya keliru. Hukum massa-energi sebenarnya adalah persamaan pertukaran dari pemahaman ini." Chu Xuan berbicara perlahan kepada semua orang.
Zheng Zhuo menggerakkan tangannya: "Apa hubungannya ini dengan energi abadi Sumber Api? Dan alat pengubah energi dimensi ruang itu, maksudnya apa?"
"Kebijaksanaan manusia biasa..." Chu Xuan tersenyum dingin dan berkata: "Dengarkan baik-baik. Tanpa penjelasan sebelumnya, pernyataan selanjutnya akan semakin membingungkan. Pertama, dari teori kuantum dan relativitas, ada pemahaman bahwa ruang angkasa mengandung energi - atau ruang itu sendiri adalah materi yang dapat dikonversi menjadi energi. Energi ini menentukan keseimbangan alam semesta. Besarnya energi adalah 10 pangkat 94 gram. Jika dihitung dengan persamaan hukum massa-energi, jumlah ini akan mencapai tingkat yang tak terbayangkan... Sebagai analogi: jika ruang sebesar atom hidrogen dikonversi sepenuhnya menjadi energi, jumlahnya akan melebihi total energi semua materi dalam 20 miliar tahun cahaya. Artinya, mereka yang menguasai teknologi konversi ruang-energi - atau penguasa energi - berpotensi menciptakan dunia, makhluk hidup, bahkan alam semesta..."
"Faktanya, menurut dasar teori yang saya pahami, baik Kekuatan Keyakinan λ-drive maupun mata magis titik-garis Ling Dian dapat dijelaskan secara ilmiah. Ini sepenuhnya bisa diuraikan melalui konsep sebab-akibat dalam relativitas kuantum..."
"Dengan kata lain, seluruh dimensi 'Dewa Utama' dan semua sistem penukarannya merupakan manifestasi ilmu pengetahuan tingkat tertinggi. Hanya itu saja..."
