Sementara itu, Zheng Zhuo dan yang lain menunggu dengan tenang di dalam hotel. Karena hotel ini tidak memiliki suite besar, sebelas orang terpaksa berdesakan dalam satu kamar. Untungnya saat ini musim sedang sejuk, cukup dengan membuka jendela maka hembusan angin sejuk akan masuk, sekaligus membuat udara dalam ruangan tercuci bersih. Seandainya ini musim hujan yang terik, harus menyalakan AC sambil menahan pengapnya sebelas orang dalam satu ruangan, lingkungan seperti itu benar-benar akan menjadi buruk sekali.
Meskipun demikian, kedua gadis itu tetap tidak ingin berada di sekitar banyak pria dewasa. Namun, mereka juga takut diserang oleh iblis Freddy. Akhirnya mereka menarik Zhan Lan ke tepi jendela. Tiga gadis itu mengobrol dan tertawa sambil menikmati angin sejuk dari luar. Untuk sementara waktu, suasana terasa sangat nyaman. Di dalam ruangan, para pria lainnya berdiskusi dengan suara rendah tentang topik yang menarik minat mereka. Misalnya, Ba Wang dan Ling Dian membahas kemungkinan peningkatan senjata mereka, sementara Liu Yu, Wang Xia, dan Qi Tengyi mendiskusikan beberapa atribut potensial dalam novel fantasi. Saat itu, semua orang tidak menunjukkan kekhawatiran berlebihan.
Xiao Honglü tiba-tiba berkata kepada Zheng Zhuo: "Hei, Zheng Zhuo, aku mau bertanya sesuatu."
Zheng Zhuo saat itu sedang bermeditasi mengalirkan energi. Ketika mendengar suara Xiao Honglü, matanya langsung terbuka lebar. Ia melihat Xiao Honglü sedang mengerutkan alis dan menatapnya tajam. Dengan penasaran ia bertanya: "Hmm, ada apa? Katakan saja."
Xiao Honglü menghela napas dan berkata: "Zheng Zhuo, semua yang akan saya katakan sekarang didasarkan pada asumsi bahwa Freddy mungkin mengetahuinya, jadi beberapa hal tidak bisa saya ungkapkan langsung. Ini perlu kamu pahami perlahan. Pertama, ada dua poin penting tentang seseorang yang mengalami mimpi buruk. Pertama adalah akar penyebab mimpi buruk. Di dunia nyata, akar ini biasanya berasal dari kesadaran terdalam individu atau stimulasi eksternal. Misalnya, jika kamu ingin buang air kecil saat tidur, dalam mimpimu mungkin akan tenggelam dalam banjir. Jika jari tanganmu tanpa sengaja menyentuh benda tajam saat tidur, mungkin kamu akan bermimpi tanganmu digigit monster. Inilah masalah inti dari mimpi buruk..."
Zheng Zhuo bertanya heran: "Hmm, saya juga tahu hal-hal ini. Tapi apa hubungannya dengan situasi kita sekarang?"
Xiao Honglü tampak bingung melanjutkan. Setelah berpikir cukup lama, dia berkata: "Itu adalah akar mimpi buruk di dunia nyata. Tapi sekarang kita berada dalam dunia mimpi - artinya kita sebenarnya sudah berada dalam dunia film horor... Prediksi saya adalah mungkin ada sumber mimpi ini yang menjadi titik pusat dari serangkaian mimpi buruk kita..."
Zheng Zhuo langsung bersemangat: "Maksudmu, asalkan kita menemukan sumber ini, kita bisa keluar dari mimpi buruk?"
Xiao Honglü menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak bisa... Akar masalah tetaplah akar masalah, pergi tetaplah pergi, persis seperti mimpi buruk dalam realitas. Pola pikir manusia memiliki kesinambungan, tidak mungkin jari yang sudah tidak sakit langsung membuat mimpi buruk lenyap. Bahkan jika jari sudah tidak sakit, otak tetap akan mengembangkan skenario lanjutan mimpi itu, misalnya tangan yang digigit putus sampai kehilangan kesadaran. Lalu dikejar sekelompok besar monster, dan sebagainya. Jadi selain mencari akar masalah, kita juga harus membuat mimpi itu menghilang..."
Zheng Zhuo bergumam heran: "Membuat mimpi menghilang? Dengan membangunkan orangnya?"
"...Selain membangunkan orangnya, sebenarnya ada satu cara lain untuk membuat mimpi menghilang..."
Xiao Honglü menghela napas saat sampai di bagian ini. Ia menatap Zheng Zhuo dengan ekspresi aneh, baru setelah cukup lama memalingkan pandangan. Ia menghela napas lagi dalam-dalam sebelum melanjutkan: "Seperti yang kukatakan sebelumnya, percakapan kita berangkat dari asumsi bahwa Freddy bisa mengetahuinya. Jadi detail spesifik tidak bisa kuberitahu. Semua yang perlu dikatakan sudah kusampaikan. Kewajiban jabatanku sudah kutunaikan sepenuhnya. Pesan terakhirku untukmu... Nasib kami semua kuserahkan padamu, Zheng Zhuo... Lewati begitu banyak film horor sebelumnya, tim bisa bertahan hidup sebagian besar berkat jasamu. Jadi hidup mati biarlah mengalir sesuai takdir. Selamatkan kami semua jika bisa, jika tidak... Biarkan segalanya ditentukan nasib."
"......" Zheng Zhuo kali ini benar-benar bingung mendengarnya, dia melihat Xiao Honglü dengan ekspresi aneh. Setelah cukup lama, barulah dia berkata: "Ucapanmu sangat aneh, kok mirip dengan nada bicara Chu Xuan beberapa kali sebelumnya? Sungguh tidak mengerti apa yang kalian pikirkan... Ngomong-ngomong, bagaimana kelancaran aksi tiga orang Chu Xuan itu?"
"......Kondisi dasarnya seperti ini. Kami berdua telah menyewa sebuah suite villa kecil di sebelah timur kota kecil. Semua fasilitas di dalamnya dalam kondisi pulih sepenuhnya, dan ukuran ruangan di lantai satu cukup untuk menampung tiga belas orang kita......" Chu Xuan sambil memegang dokumen berkata.
Zheng Zhuo seketika tertawa: "Baguslah. Melihat kalian pergi begitu lama tidak kembali, aku terus khawatir kalau-kalau terjadi sesuatu. Karena villa ini bisa menampung tiga belas orang kita sekaligus... Tiga belas orang... Hah? Tiga belas orang?"
Semua orang bingung memandang Zheng Zhuo. Mereka melihat Zheng Zhuo menghitung jumlah mereka satu per satu. Setelah selesai menghitung, Zheng Zhuo tiba-tiba berteriak: "Zhang Heng mana? Chu Xuan, Zhao Yingkong! Zhang Heng mana? Kalian melemparkan Zhang Heng ke mana?"
Chu Xuan dan Zhao Yingkong langsung menunjukkan ekspresi kebingungan. Zhao Yingkong heran bertanya: "Zhang Heng siapa? Apakah kamu melihat personel di luar Tim Zhongzhou lagi?"
Zheng Zhuo menarik napas dalam-dalam, lalu menoleh ke orang-orang di sekitarnya. Orang-orang ini telah menemaninya seharian. Karena dia terus berada di dekat mereka, tentu tidak melihat mereka dikendalikan iblis. Jadi seharusnya mereka masih ingat tentang Zhang Heng? Cukup tanyakan pada mereka.
"Zhang Heng? Tidak, tidak ada orang bernama Zhang Heng di Tim Zhongzhou. Awalnya Tim Zhongzhou beranggotakan sepuluh orang, lalu tiga wajah baru bergabung. Jadi total anggota Tim Zhongzhou ada tiga belas orang." Kesaksian Ling Dian, Ba Wang, dan Wang Xia seragam.
Zheng Zhuo terdiam. Dia memverifikasi ke beberapa orang lagi, namun jawaban yang didapat sama: Tidak pernah ada Zhang Heng di Tim Zhongzhou. Entah dia yang gila dengan ingatan yang rusak, atau seluruh anggota tim yang mengalami gangguan memori kolektif.
"...Bahkan Zhang Heng pun menghilang. Senjata legenda dan sihirnya tak sanggup melawan Freddy? Lalu bagaimana kita harus bertindak? Bagaimana caranya Freddy membuatnya lenyap? Apakah Zhang Heng sudah tewas? Mengapa semua orang melupakannya?"
Zheng Zhuo limbung terduduk. Perasaan hancur di hatinya semakin menjadi. Jika ada musuh yang masih ditakutinya, hanyalah replika dirinya sendiri. Terhadap siapapun selain itu, dia akan bertarung tanpa gentar. Dengan kemampuannya, mustahil dia kalah secara tak masuk akal. Justru hal yang tak dikenal paling menakutkan - karena ketidaktahuan akan yang mungkin terjadi, karena segala sesuatunya menjadi tak terpahami. Ketidaktahuan lebih mengerikan dari musuh manapun.
"Saat ini Zheng Zhuo sedang menghadapi ketidaktahuan. Anggota timnya menghilang satu per satu, namun anggota yang tersisa kehilangan ingatan tentang orang tersebut. Tekanan dalam hatinya semakin besar, seolah detik berikutnya dia yang akan lenyap. Bahkan jika bukan dirinya, anggota timnya yang sudah pernah mati sekali tidak mungkin dihidupkan kembali. Kehilangan mereka berarti kematian abadi. Sungguh mengerikan melihat rekan seperjuangan tiba-tiba lenyap, sekaligus dilupakan oleh kawan-kawan mereka... Ketidaktahuan seperti ini benar-benar horor!
Saat Zheng Zhuo memimpin tim meninggalkan hotel, hari sudah senja. Semua orang berjalan berdekatan dengan hati-hati. Karena Zheng Zhuo yakin Zhang Heng menghilang saat menemani Chu Xuan dan yang lain, dia meminta seluruh anggota tim berada sangat dekat. Segera panggil anggota lain jika terjadi sesuatu. Hanya dengan cara ini mereka bisa mencegah kehilangan anggota. Zheng Zhuo tidak ingin melihat siapapun lenyap lagi - menghilang tanpa bekas sementara orang di sekitar melupakannya... Perasaan ini sangat buruk.
"Jadi ini rumahnya?" Zheng Zhuo menatap villa biasa di depannya sambil bertanya.
Zhao Yingkong mengangguk pasti dan berkata: "Ya, inilah villa kecil itu. Aku dan Chu Xuan sengaja melihat rumah ini sebelum kembali mencari kalian semua, karena itulah kami terlambat kembali. Di dalam villa ini, aula di lantai satu sangat luas, cukup untuk tiga belas orang berkumpul. Sedangkan bagian atas memiliki ketinggian tiga lapisan lantai. Jika tidak ingin tinggal di aula, tinggal di lantai atas juga sepenuhnya bisa dihuni."
Zheng Zhuo mengangguk dan memimpin masuk, di belakangnya diikuti dua belas orang. Sepanjang perjalanan tidak terjadi keadaan darurat apa pun, ini membuat Zheng Zhuo sedikit lebih tenang. Namun malam mulai tiba, meski tahu bahwa di sini setiap waktu dan tempat berpotensi dibunuh, namun dibandingkan malam, cahaya matahari siang hari masih lebih menenangkan. Saat malam tiba, semua orang bergegas ingin memasuki ruangan yang bercahaya - refleks alami manusia.
"Wa"
Dua gadis muda wajah baru itu menghela napas penuh kejutan. Meski tampak luar villa ini biasa-biasa saja, struktur ruang dalamnya ternyata berupa aula yang sangat luas. Selain itu, dekorasi aula ini begitu megah dan indah, sama sekali tidak kalah dengan kamar orang kaya dalam adegan film. Kedua gadis baru itu jelas-jelas sudah terpikat oleh villa yang mewah namun tetap elegan ini.
Dengan cepat, kedua gadis baru itu mulai menanyakan jumlah dolar AS yang digunakan Zhao Yingkong untuk menyewa villa ini. Sebelum Zhao Yingkong sempat memberitahu harga sebenarnya, Zheng Zhuo sudah buru-buru menghentikan tindakan mereka.
“Kalian sekarang sudah menjadi anggota tim reinkarnasi, uang sama sekali tidak berguna bagi kita. Ingin emas? Platinum? Berlian? Di dimensi ruang Sang Tuan, sedikit poin reward saja bisa ditukar. Asalkan kalian bisa kembali ke dunia nyata dari dimensi ruang Sang Tuan, kalian akan menjadi manusia super yang maha kuasa, bahkan dewa. Masih perlu memikirkan harta sepele itu?”
Zheng Zhuo menghentikan pertanyaan tak henti dua gadis ini, lalu serius mulai mengatur tugas anggota tim. Selain jimat turun-temurun, dupa penuntun arwah juga dikeluarkan, kemudian senjata masing-masing orang diletakkan di tempat. Setiap anggota tim diperintahkan tetap berada di aula, bahkan jika harus pergi ke tempat lain harus berdua. Dia bahkan mengeluarkan delapan bendera magis dari Tungku Trigram Doushuai.
“Ayo! Iblis Freddy! Selama kau berani muncul, aku berani menghancurkanmu!”
