Di pemandian, Zheng Zhuo sedang asyik mandi. Sepuluh hari terakhir ia terus waspada mengawasi sekeliling sekaligus melatih energi dalam dan Energi Vampir tanpa henti. Ia memadatkan energi dalam menjadi kekuatan yuan zhen sambil memasang Tungku Trigram Doushuai di delapan penjuru ruangan. Kelelahan akibat begadang sepuluh hari akhirnya terlampiaskan saat ia merilekskan diri dalam pancuran air hangat ini.
（Pikirkan baik-baik tindakan selanjutnya. Jika kita semua berada dalam mimpi, bagaimana cara kita bangun? Chu Xuan sedang merancang sesuatu sendiri tanpa memberi tahu saya sepatah kata pun. Semoga dia tetap jenius seperti dulu, membawa tim kita keluar dari situasi berbahaya dan putus asa ini... Tapi apa maksud perkataan Xiao Honglü? Akar mimpi buruk, dan selain membangunkan orang yang bermimpi, ada cara lain untuk mengakhiri mimpi... Apakah sebenarnya cara itu?）
Zheng Zhuo memang bukan orang yang jenius. Sebenarnya, tingkat strateginya setara dengan Ling Dian dan yang lain. Mungkin setelah menggunakan kunci genetik tingkat tiga, kecerdasannya melebihi mereka, tapi tetap jauh di bawah Chu Xuan dan Xiao Honglü. Dalam situasi aneh ini dimana Chu Xuan diam dan penjelasan Xiao Honglü tidak membantu, dia terpaksa memaksakan diri untuk berpikir keras tentang situasi ganjil yang dihadapi.
Meski terus berpikir, Zheng Zhuo tetap tak menemukan jawaban. Akhirnya dia membuka kunci genetik tingkat tiga dan mulai menyimulasikan pola pikir Xiao Honglü. Perlahan, gambaran situasi mulai jelas dalam pikirannya. Meski masih ada banyak ketidakjelasan, setidaknya dia mulai memahami kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, tidak lagi sebuta sebelumnya.
（……Meskipun hal yang ingin Xiao Honglü sampaikan masih belum kupahami, namun dari sudut pandang yang ia utarakan. Jika kita benar-benar berada dalam dunia mimpi, maka kekuatan dunia ini seharusnya dibangun berdasarkan standar yang sama. Standar seperti apa sebenarnya? Selain itu, ada satu masalah krusial lagi... yaitu masalah waktu.）
Zheng Zhuo memilin rambutnya yang baru saja dicuci, dia terus melanjutkan perenungannya.
（Dalam mimpi tidak ada waktu, mungkin di dunia nyata sudah 20 hari berlalu, atau mungkin hanya beberapa menit. Menurut teori tiga dunia yang diungkapkan Xiao Honglü, dunia mimpi yang aman. Dan dunia mimpi jurang maut, waktu antara keduanya mungkin tidak sama. Saat gadis itu melompat dari jendela, aku langsung mengikutinya tapi tidak menemukan apapun. Jadi bisa disimpulkan waktu antara dunia mimpi jurang maut dan dunia kita tidak sama...）
（Tunggu, gadis itu... siapa namanya?）
Zheng Zhuo tiba-tiba berkeringat dingin sampai ke ubun-ubun, dia terloncat keluar dari pemandian. Dengan emosi tidak stabil, dia mondar-mandir di kamar mandi bagai diterjang kobaran api.
（Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin aku lupa nama gadis itu? Bahkan wajahnya pun hampir tak kuingat lagi...）
Zheng Zhuo merasakan kepanikan besar di hatinya. Lingkungan tempatnya berada saat ini sudah cukup menekan dan menakutkan, namun yang lebih mengerikan adalah dia menemukan bahwa ingatannya mulai mengalami kekosongan. Hal misterius ini jauh lebih menakutkan daripada musuh nyata mana pun di dunia nyata. Dia juga masih ingat perkataan Xiao Honglü sebelumnya: ketika anggota tim dilupakan oleh seluruh anggota regu, orang itu benar-benar akan mati karena keberadaannya telah lenyap.
Zheng Zhuo menarik napas berat beberapa kali. Dia segera bertanya kepada Ling Dian yang sedang keramas di sebelahnya: "Ling Dian! Masih ingatkah kamu tentang gadis yang menghilang itu? Siapa namanya? Seperti apa rupanya?"
Ling Dian buru-buru membilas rambutnya. Baru kemudian dia membuka mata dan berkata heran: "Gadis yang menghilang? Siapa?"
Zheng Zhuo berusaha menenangkan diri sebelum bertanya: "Tentang orang yang selama ini kukatakan telah menghilang dari tim kita. Meskipun semua orang bilang tidak ada yang hilang, tapi aku yakin ada seseorang yang benar-benar lenyap. Gadis yang kusebutkan itu, siapa namanya?"
Ling Dian berpikir lama dengan ekspresi bingung. Akhirnya dia menggelengkan kepala dengan yakin: "Tidak. Kamu tidak pernah menyebutkan tentang siapa pun yang menghilang. Aku juga tidak tahu siapa yang kamu maksud. Tim kita total ada dua belas orang - sembilan senior dan tiga wajah baru. Tidak pernah ada satu pun yang hilang."
“Tim kami dua belas orang?” Zheng Zhuo langsung menengok ke sekeliling dengan panik, teriaknya gemetar: “Tim kita seharusnya tiga belas orang, tidak, lima belas orang total, mana mungkin jadi dua belas orang? Chu Xuan, kau, Ba Wang, Wang Xia... Xiao Honglü? Ke mana Xiao Honglü pergi?”
Ling Dian memandang aneh ke arah Zheng Zhuo, lalu berkata: “Zheng Zhuo, kau terlalu lelah. Tidak tidur berhari-hari, terus begadang berjaga, setelah mandi kau harus istirahat. Malam ini biar aku yang jaga... Di tim kita tidak ada orang bernama Xiao Honglü.”
“Tidak ada? Mana mungkin tidak ada?”
Zheng Zhuo sudah kebingungan sampai tak tahu harus berkata apa. Situasi saat ini jelas – setiap anggota tim yang menghilang akan terlupakan oleh anggota lain. Meski dialah satu-satunya yang masih ingat, seiring waktu bahkan dirinya akan perlahan melupakan mereka... Rasa horor tak berdaya langsung menjalar di hatinya.
（Tenang! Tenangkan diri! Gadis itu sepertinya sudah kuelupakan sepenuhnya. Yang masih kuingat ada Zhang Heng, Xiao Honglü. Awalnya Tim Zhongzhou punya lima belas anggota, sekarang tinggal dua belas... Tidak boleh! Harus segera catat nama Zhang Heng dan Xiao Honglü di kertas! Jangan sampai lupa nama dan eksistensi mereka! Jika perkataan Xiao Honglü benar – bahwa akan mati jika dilupakan seluruh tim... Setidaknya mereka tidak boleh mati!）
Zheng Zhuo langsung bertindak begitu ide itu terlintas. Tanpa melepas kunci genetik Tingkat Tiga, ia mendorong pintu kamar mandi dan menerobos masuk ke ruang ganti. Dengan handuk yang diambilnya, ia segera mengeringkan tubuh. Saat hendak berpakaian untuk kembali ke aula, tiba-tiba hidungnya menangkap bau aneh seperti plastik terbakar. Masih dalam kondisi kunci genetik aktif, ia segera menyelidiki sumber aroma tersebut, perlahan mendekati asal bau yang ternyata berasal dari pintu pemandian. Dengan penasaran, Zheng Zhuo membuka pintu itu dan melihat pemandian tempatnya mandi tadi, di mana Chu Xuan, Ling Dian, dan lainnya masih berada tanpa ada keanehan.
(Apakah ini hanya bayanganku saja? Tapi bau ini muncul terlalu tiba-tiba... Ataukah ini aroma yang dibawa iblis Freddy?)
Dalam alur film asli Nightmare on Elm Street, iblis Freddy memang tewas dibakar hidup-hidup. Bau mirip benda terbakar ini sangat mungkin pertanda kehadiran Freddy di dunia mimpi aman ini.
"Begitu ya? Iblis Freddy, targetmu berikutnya adalah aku... Kalkulasimu cukup jitu. Cukup dengan membunuhku, maka anggota tim lain pasti tak akan mengingatku dan Zhang Heng. Kami semua akan terlupakan... Ayo! Bunuh aku! Aku di sini, beraninya kau muncul dan hadapi aku langsung!"
Zheng Zhuo menggeram marah. Dibandingkan dengan perasaan tak berdaya yang buta, di mana dia tak bisa melihat atau meraih apa pun, hanya menyaksikan anggota tim satu per satu menghilang sementara orang lain melupakan mereka—rasa kebingungan yang tak tertahankan itu—pertarungan hidup mati yang berhadapan langsung justru tidak membuatnya takut pada iblis itu. Hal paling menyeramkan adalah ketidaktahuan, bukan musuh yang terlihat!
Takdir tak bisa dihindari. Zheng Zhuo malas berpikir lebih jauh. Setelah memakai baju, dia berbalik dan berlari ke lantai satu. Saat tiba, empat gadis memandangnya dengan bingung. Tanpa bicara, dia mengambil beberapa kertas dan pulpen lalu duduk di meja. Dia menulis nama Zhang Heng dan Xiao Honglü. Setelah itu, dia menambahkan nama kedua belas anggota tim saat ini, bahkan termasuk namanya sendiri.
Saat Zheng Zhuo menulis, keempat gadis penasaran mengerumuni. Zhan Lan bertanya, "Apa ini? Siapa Zhang Heng dan Xiao Honglü itu?"
"Salah satu anggota Tim Zhongzhou," jawab Zheng Zhuo tegas. "Mereka semua anggota Tim Zhongzhou kita. Dua orang ini sudah menghilang. Sisanya dua belas... Jangan pernah lupakan mereka, termasuk yang sudah lenyap. Tolong."
Keempat gadis tak paham situasi. Memori tentang Zhang Heng dan Xiao Honglü benar-benar terhapus. Namun melihat keseriusan Zheng Zhuo, mereka hanya bisa mengangguk setuju.
"Setelah anggota lainnya turun dari pemandian di lantai tiga, Zheng Zhuo meminta mereka untuk menandatangani nama mereka sendiri. Setiap orang menandatangani di kolom yang sesuai setelah nama mereka. Setelah semuanya selesai, barulah Zheng Zhuo berkata kepada yang lain: 'Ini... adalah semua anggota Tim Zhongzhou kita. Kalian harus mengingat sepenuhnya, bahkan jika hanya tersisa satu orang yang hidup kembali, kalian harus mengingat semua nama di daftar ini. Harus!'"
Semua orang memandang Zheng Zhuo dengan diam. Meskipun mereka benar-benar tidak ingat Zhang Heng dan Xiao Honglü lagi, melihat keseriusan dan ketulusan Zheng Zhuo, keraguan mulai muncul dalam hati mereka. Mungkinkah benar-benar ada dua orang yang tidak pernah eksis ini? Mungkinkah mereka benar-benar melupakan mantan anggota tim mereka?
"Masih tersisa 19 hari, kita masih memiliki 12 orang... Tapi tak tahu, berapa banyak dari kita yang bisa hidup kembali ke dimensi ruang Sang Tuan?"
