Ketiga orang yang ragu-ragu akhirnya tidak memverifikasi kepada Chu Xuan. Bagaimanapun mereka takut pada strategi dan cara kerja Chu Xuan, namun dia tetap anggota penting tim. Setelah melalui berbagai peristiwa, terbukti Chu Xuan benar-benar mengabdikan diri untuk tim. Meski kadang memperlakukan anggota tim seperti bidak dalam permainan strateginya, secara umum dia sama sekali tidak berniat jahat. Rasa takut mereka lebih mengarah pada kecerdasannya yang nyaris seperti siluman.
Setelah berdiskusi dan berspekulasi, mereka menyimpan keraguan ini dalam hati. Namun masing-masing memiliki kekhawatiran: Tim Zhongzhou kini menghadapi krisis terbesar sepanjang sejarah mereka - kecuali kasus kematian massal di Resident Evil 2 sebelumnya. Situasi saat ini benar-benar genting. Sedikit kesalahan atau nasib buruk, jika Zheng Zhuo gagal dihidupkan kembali, Tim Zhongzhou benar-benar bisa hancur. Tapi jika Chu Xuan memiliki emosi dan kekuatan sehebat itu, dia bisa menjadi penopang utama di saat genting. Karena itu, diam-diam mereka mulai menaruh harapan.
"Tapi aku dengar Zheng Zhuo bilang, setelah membuka kunci genetik level empat, bukankah akan masuk fase roh jahat dan mungkin mengamuk membunuh?" Cheng Xiao berpikir lama, tiba-tiba mengucapkan kalimat ini. Seketika Zhang Heng dan Ling Dian terdiam.
"Seharusnya..." Zhang Heng juga mulai ragu, berkata hati-hati: "Tidak mungkin, kan?"
Cheng Xiao berbisik, “Ini sulit dikatakan, karakternya memang sudah sangat aneh. Orang yang membicarakan keburukannya di belakang biasanya akan mati mengenaskan...”
“...Kamu sedang membicarakan keburukannya sekarang.” Zhang Heng membalas dengan suara pelan.
Cheng Xiao melambaikan tangan dan melanjutkan, “Intinya, dia sudah sangat keterlaluan dalam keadaan normal. Jika benar-benar memasuki kondisi Kemarahan... Pernah lihat animasi tentang robot raksasa yang bisa dikendarai? Bahkan robot itu makhluk hidup. Ada satu robot bernama Unit-01... Bayangkan Chu Xuan dalam bentuk seperti itu.”
“Tapi...” Zhang Heng masih ragu, “Aku ingat di animasi itu Unit-01 tidak menggunakan dua pistol Gauss.”
Cheng Xiao langsung menyahut, “Ya dibayangkan Unit-01 memegang dua pistol Gauss! Intinya, sekarang aku tahu kenapa mendekatinya terasa berbahaya - itu insting alami kita. Jangan dekati dia, jangan sama sekali!”
Ling Dian dan Zhang Heng saling pandang. Mereka mengabaikan omongan gila Cheng Xiao. Ling Dian serius bertanya, “Kamu bilang akan menghidupkan kembali Ming Yanwei? Sudah siap mental?”
Zhang Heng mengangguk, menyembunyikan wajah di antara tangan. Lama kemudian ia berkata, “Meski menyedihkan, masa lalu tak bisa diubah. Dunia yang putus asa ini pun tak bisa kurobah. Hanya diriku yang bisa berubah... Aku tak akan takut lagi. Apapun akan kuhadapi dengan tegar...”
Ling Dian menepuk bahu Zhang Heng dan berkata: "Kalau kamu sendiri sudah mengambil keputusan... Berusahalah baik-baik, jangan menyerah."
Cheng Xiao tiba-tiba menyela dan melanjutkan: "Hei, apa kalian dengar apa yang kubilang? Orang yang frigid seperti Chu Xuan, begitu Kemarahan-nya meledak, akan lebih mengerikan dari orang biasa yang mengamuk. Misalnya penyiksaan, kegilaan, bahkan fetish seksual. SM..."
Zhang Heng dan Ling Dian sudah mengabaikan pria ini. Bersamaan dengan itu, jam dinding di ruangan ini mulai berdentang, menandakan jam dua belas malam telah tiba...
Dalam kondisi setengah sadar seperti mimpi, semua orang kembali ke dimensi 'Dewa Utama' yang familiar. Tapi kali ini komposisi personel yang kembali agak aneh. Beberapa orang tergeletak di tanah... Laki-laki yang biasa berteriak 'perbaikan sempurna' dan poin reward dipotong dari miliknya sudah tiada. Suasana unik yang biasa ada di tim pun hilang. Meski baru lolos dari maut, para anggota tim tidak menunjukkan kekecewaan. Sebaliknya, mereka lebih merasa lega bisa bertahan hidup dan bersukacita atas kehidupan.
Saat ini Tim Zhongzhou hanya diselimuti kesunyian. Tapi mungkin justru baik, suasana seperti ini memungkinkan berbagai hal terselesaikan dengan cepat. Kecuali perintah 'perbaikan sempurna' yang langsung diteriakkan begitu memasuki dimensi 'Dewa Utama'. Setelah perbaikan selesai, yang harus tidur tetap tidur. Hanya luka-luka Zhang Heng dan kawanan yang benar-benar pulih sepenuhnya.
Setelah perbaikan sempurna. Karena Zheng Zhuo sudah mati, rumah tempat tinggal Luo Li bersamanya juga ikut menghilang tanpa bekas, akhirnya semua orang terpaksa berkumpul di rumah Chu Xuan untuk berdiskusi. Poin utamanya adalah rencana dan tindakan selanjutnya.
"Seperti yang kita bahas dalam film horor Nightmare on Elm Street, di film horor ini setiap orang mendapat tambahan 5000 poin reward dan 1 Alur Sampingan Level B. Poin reward dan alur cabang ini, ditambah sisa tabungan kalian sebelumnya, sekarang bisa digunakan untuk penguatan sesuai kebutuhan masing-masing. Liu Yu, kamu harus menyisakan 1 Alur Sampingan Level D. Semua orang wajib menyisakan 2000 poin reward, selebihnya bisa digunakan bebas." Chu Xuan memandang semua orang seraya berkata.
Saat ini Tim Zhongzhou yang masih aktif terdiri dari tujuh orang: Chu Xuan, Ling Dian, Zhang Heng, Wang Xia, Qi Tengyi, Cheng Xiao, dan Liu Yu. Sisanya masih tertidur, ditambah Zheng Zhuo yang sudah gugur - inilah kondisi terkini Tim Zhongzhou.
Cheng Xiao penasaran bertanya, "Untuk apa? Menukar sesuatu?"
“Tidak……” Chu Xuan menyesuaikan kacamatanya: "Kita harus menyelesaikan alur cabang di The Mummy sekaligus. Masih ingat patung Buddha terbang yang disebutkan dalam The Mummy? Juga ada anggota cadangan kita di sana - Imhotep sang pendeta abadi. Keikutsertaannya akan memberi lebih banyak pilihan dalam strategiku. Jadi setelah menghidupkan kembali Zheng Zhuo kali ini, kita harus pergi ke Tiongkok era masyarakat lama. Jika tidak ada waktu lebih dari sebulan, aku tidak akan mengizinkan kalian masuk ke dunia The Mummy."
Mereka saling memandang. Ling Dian bertanya: "Lalu persiapan apa yang kita butuhkan? Selain senjata yang pasti harus dibawa, apa lagi?"
"Hm, jika kalian punya poin reward berlebih, tukarkan lebih banyak zat pendingin padat. Item ini cukup mahal, 500 poin reward per unit. Maksudku jika ada sisa poin, tukarkan beberapa." Chu Xuan merenung sejenak.
Semua menunjukkan rasa ingin tahu. Cheng Xiao segera bertanya: "Apa itu? Kedengarannya seperti cairan pendingin untuk mesin. Benarkah?"
"Ya. Meriam Magis sudah selesai dirakit tapi belum ada kesempatan uji tembak. Waktu kita ke Tiongkok sekitar tahun 1940... Aku berencana menembakkan puluhan kali. Zheng Zhuo sudah dapat banyak batu energi dari Lord of the Rings, meski kualitas rendah tapi cocok untuk Meriam Magis." Chu Xuan menjawab polos.
Sekitar tahun 1940...Uji tembak Meriam Magis di daratan Tiongkok...Lalu targetnya?
Cheng Xiao segera sadar kembali, dia berteriak keras, lalu tertawa sambil menghantam bahu Chu Xuan: "Ha ha ha, hebat sekali! Aku tahu pasti kau punya rencana jahat, bukan, maksudku rencana sempurna. Ternyata sesuai dugaan! Luar biasa, Chu Xuan! Kau benar-benar seperti idola bagiku, keren sekali! Harus pakai sesuatu ini untuk memberi pelajaran keras pada si kurcaci itu!"
Wang Xia juga mulai sadar kembali, dia juga berkata dengan gembira: "Chu Xuan, apakah maksudmu...? Haha, jika benar begitu, itu luar biasa! Selama ini saat membaca buku tipe ini, hatiku selalu berdebar kencang. Tak kusangka aku juga punya kesempatan untuk mencobanya, baiklah! Haha, bagaimanapun juga kita harus menggunakan kondisioner pendingin ini untuk mendinginkan Meriam Magis, saat itu Boom mati semua si pendek itu!"
"Yang lain juga bukan orang bodoh. Melihat kedua orang itu begitu bersemangat, setelah memikirkan waktu dan lokasi, mereka pun memahami situasinya. Ternyata, periode inilah masa-masa itu! Jika mereka diizinkan kembali ke Tiongkok pada saat ini, sulit menjamin mereka tidak akan menyalahgunakan kekuatan mereka—terutama Wang Xia dan Cheng Xiao yang dulunya personel militer. Jika menghadapi situasi tersebut, sangat mungkin mereka akan meledak dalam kemarahan. Yang lain pun memiliki rasa jengah dan amarah terhadap keadaan itu. Jadi perjalanan ke Tiongkok kali ini... kemungkinan besar akan menjadi petualangan yang luar biasa panas!"
"Jadi kondisi dasarnya seperti ini... Kalian punya 24 jam untuk persiapan dan penguatan. Setelah itu... masuk ke dunia film horor The Mummy, menuju Tiongkok sekitar tahun 1940!"
