Saat Chu Xuan dan Wang Xia kembali ke Shanghai, waktu sudah malam. Karena jam malam, jalan-jalan terlihat sangat sepi. Kecuali sesekali ada tim polisi militer Jepang yang lewat, praktis tidak ada pejalan kaki. Tentu saja, daerah permukiman orang asing, distrik hiburan malam, atau basis orang-orang penting di Shanghai tetap ramai. Yang selalu terdampak hanyalah rakyat sipil biasa.
Keduanya masing-masing mengendarai Green Devil Skateboard yang melayang di udara. Skateboard canggih ini jelas tak terdeteksi oleh sistem pertahanan udara era tersebut. Ditambah gelapnya malam yang menyelimuti, seluruh Shanghai tak ada yang menyadari keberadaan mereka.
Wang Xia memandang kota gemerlap di bawahnya. Ia bertanya pada Chu Xuan: "Apa langkah kita selanjutnya? Meski mereka sudah menyebar ke berbagai daerah, tapi bagaimana cara bertindak? Hanya berlima kita... eh, pacar Zhang Heng tidak usah dihitung. Dengan lima orang saja, sejauh apa yang bisa kita capai?"
Chu Xuan diam-diam memandangi kota Shanghai di bawah kakinya, lama kemudian baru menghela napas. Kemudian dia berkata pada Wang Xia: "...Sungguh perasaan yang aneh. Seiring dengan semakin dekatnya aku ke level empat kunci genetik, sesuatu yang disebut emosi atau perasaan itu juga semakin mendekatiku... Tapi bersamaan dengan itu, roh jahatku juga mulai muncul... Wang Xia, mungkin ini tidak tepat untuk membicarakan hal di luar misi saat ini... Tapi entah kenapa, aku merasa seolah seluruh dunia telah kukuasai..."
Wang Xia semakin mendengar semakin panik, dia langsung menoleh tajam ke arah Chu Xuan. Kebetulan melihat pria ini dengan wajah dingin memandang ke bawah, bahkan mengulurkan satu tangan seolah ingin menggenggam seluruh tanah di bawahnya. Chu Xuan seperti ini belum pernah terlihat sebelumnya. Entah mengapa, Wang Xia tiba-tiba merasakan bahaya... Persis seperti saat Zheng Zhuo belum mengatasi roh jahatnya, ketika berada di dekat Zheng Zhuo yang menggunakan kekuatan level empat. Secara insting merasakan ancaman.
Tapi perasaan ini hanya bertahan sekejap. Wang Xia kemudian merasakan Chu Xuan telah kembali normal. Pria ini memang dengan lembut menarik kembali tangannya, lalu berkata datar: "Situasi ini tampaknya kurang baik. Aku akan segera mencari cara untuk menyelesaikannya... Kembali ke topik utama. Saat ini yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan alur cabang di tangan kita. Seperti pertanyaanmu tadi, sejauh apa yang bisa kita capai... Wang Xia, menurutmu sampai sejauh mana kita bisa melakukannya?"
Wang Xia membeku. Sepertinya dia belum sepenuhnya bangkit dari keterkejutan tadi, sehingga hanya bisa berkata bodoh: "Kita... mungkin bisa membuat perjanjian dengan pihak Komunis dan Nasionalis, lalu menukar informasi intelijen mereka dengan teknologi atau uang... Kurasa begitu, kan?"
"Tidak mungkin." Chu Xuan langsung menggelengkan kepala: "Jika kita punya waktu beberapa bulan atau setengah tahun, mungkin kita bisa perlahan-lahan menjalankan metode ini langkah demi langkah. Tapi kita hanya punya sisa enam setengah hari. Tahukah kamu apa konsep enam setengah hari? Menggunakan Green Devil Skateboard bisa mengelilingi Bumi beberapa kali, tapi hanya cukup untuk mengadakan enam sampai sepuluh rapat. Atau ratusan orang saling bertukar informasi. Enam setengah hari hampir seperti kedipan mata. Padahal patung Buddha itu sudah hilang selama berbulan-bulan. Mencari sesuatu yang terjadi berbulan-bulan lalu dalam waktu sekedip mata... Metode ini sama sekali tidak bisa digunakan. Jadi kita harus pakai cara lain."
"Cara lain?"
"Memecahkan kehalusan dengan kekuatan kasar... atau bisa disebut keahlian tertinggi yang terlihat sederhana."
Chu Xuan berbicara perlahan: "Zhi (kecerdasan strategis) dan Wu (kekuatan fisik) bersifat relatif. Kapan harus menggunakan Zhi dan kapan harus menggunakan Wu, semuanya tergantung situasi. Namun ketika keduanya mencapai batas maksimal tertentu, kita bisa mengabaikan kondisi lain dan memaksa menyelesaikan segala masalah. Contohnya kekuatan kita sekarang yang tak terkalahkan di dunia ini. Di era sebelum pengembangan senjata nuklir, kekuatan tempur Tim Zhongzhou bahkan bisa menghancurkan sebuah negara. Inilah bukti Wu kita telah melampaui batas dan mencapai tingkat yang bisa mengabaikan segala hambatan."
Wang Xia yang penasaran bertanya: "Lalu apa batas maksimal dari Zhi itu?"
Chu Xuan menjentikkan jarinya: "Zhi terwujud dalam kemampuan menyimpulkan, menganalisis, menyusun skenario, dll. Jika mencapai batas maksimal, ia akan berubah menjadi kemampuan meramal. Berbeda dengan Wu yang prasyaratnya kekuatan diri sendiri, prasyarat Zhi adalah akses informasi yang sangat luas. Saat ini kita belum memenuhi syarat untuk mencapai batas maksimal Zhi... Jadi tentu kita harus mengandalkan Wu untuk mencapai tujuan. Wang Xia, lihatlah pasukan militer Jepang di bawah sana."
Chu Xuan menunjuk ke arah Kota Shanghai di bawah kaki mereka. Meski jarak mereka sekitar lebih dari seribu meter di udara, dengan kondisi fisik luar biasa yang dimiliki keduanya, jarak segitu masih terlihat jelas. Begitu Chu Xuan selesai berbicara sambil menunjuk ke bawah, Wang Xia segera mengangguk.
"Situasi dasarnya seperti ini, Wang Xia. Tugasmua adalah menghancurkan seluruh pasukan Jepang di sekitar Shanghai. Jarak terjauh tidak melebihi Nanjing. Berpusat di kota Shanghai, hancurkan semua formasi militer Jepang. Tak perlu melakukan pemusnahan total, tujuanmu adalah memecahbelahkan formasi pasukan yang masih bisa bertempur di sekitar Shanghai. Jangan meragukan kekuatanmu - senjata di era ini sama sekali tak bisa melukaimu. Meski energi Kalung Naga Kristal terbatas, tapi daya hancur senjata zaman ini lebih lemah. Gunakan Green Devil Skateboard untuk serangan udara, pakai bom seri dayung listrik untuk serangan area... Segera kau akan paham seberapa besar kekuatan tempur kita - maksudku, kekuatan Tim Zhongzhou di era ini."
27 Juni 1940 malam, Insiden Shanghai...
Kami sangat kuat. Tim Zhongzhou sangat kuat...
Wang Xia selalu tahu Tim Zhongzhou kuat. Mereka memang kuat. Tapi "pengetahuan" ini hanya berdasar pada tim reinkarnasi. Karena selalu berada di ruang Sang Tuan, di berbagai dunia film horor, atau bertempur melawan tim reinkarnasi lainnya, membuat Wang Xia dan kawan-kawan melupakan satu hal mendasar: Ruang Sang Tuan diciptakan untuk evolusi manusia. Seiring anggota Tim Zhongzhou yang terus menjadi lebih kuat, kesenjangan kemampuan mereka dengan dunia nyata semakin melebar. Meski saat ini Tim Zhongzhou mungkin belum bisa berbuat semaunya di dunia nyata, tapi di era Perang Dunia II yang belum memiliki senjata nuklir skala besar ini - mereka adalah perwujudan Tak Terkalahkan!
Wang Xia menginjak Green Devil Skateboard dengan kunci genetik terbuka, melesat di ketinggian sekitar 50 meter di atas tanah dengan kecepatan luar biasa. Di bawahnya, api berkobar-kobar disertai ledakan dahsyat dan gelombang kejut yang tak henti. Ini adalah markas legiun tentara Jepang di Shanghai yang menampung sekitar 20.000 pasukan Jepang dan 30.000 pasukan kolaborasionis. Karena kemajuan di garis depan, markas ini nyaris berubah menjadi pusat logistik - selain korban perang, banyak rekrutan baru juga dikumpulkan di sini. Jumlah pasukan Jepang sebenarnya hanya sekitar 10.000. Tentu di jantung wilayah pendudukan ini, masih banyak unit militer Jepang lain tersebar. Kekuatan sebesar ini cukup untuk mengendalikan berbagai situasi... dalam kondisi normal.
Wang Xia sengaja memilih lokasi ini untuk serangan pertamanya. Saat melihat lautan prajurit di kamp musuh, awalnya ia sempat ragu. Tapi sebagai prajurit sejati, Wang Xia tahu perintah adalah segalanya - apalagi yang memberi perintah adalah Chu Xuan. Baik sebagai kolonel maupun ahli strategi jenius, perintah Chu Xuan tak bisa ditolak. Meski seperti perintah bunuh diri - menyerbu sendirian ke markas puluhan ribu prajurit - Wang Xia tetap melaksanakannya tanpa ragu.
Namun ketika Wang Xia benar-benar melancarkan serangan ke kamp militer ini, barulah ia menyadari bahwa kemampuannya telah mencapai tingkat yang begitu mengejutkan.
Bom dayung listrik yang dikendalikan oleh kekuatan gaib, terutama setelah kualitas kekuatan gaib Wang Xia meningkat drastis. Kekuatan tersebut tidak hanya mampu mengendalikan ledakan dan pergerakan bom dayung listrik, tetapi juga meningkatkan daya hancurnya. Awalnya satu bom dayung listrik hanya bisa menjangkau area belasan meter, namun dengan amplifikasi kekuatan gaibnya, daya hancurnya ternyata bisa mencapai jangkauan hampir 100 meter - efek peningkatan hampir sepuluh kali lipat. Ledakan satu bom dayung listrik yang dipadukan dengan kekuatan gaib langsung menciptakan lubang raksasa di tanah. Baik bangunan kamp militer maupun lapangan latihan, selama berada dalam jangkauan ledakan bom ini, akan langsung mencair dan menghilang seketika. Area bekas ledakan kemudian mengalami vitrifikasi akibat suhu ekstrem yang dihasilkan. Selain radius ledakan 100 meter, panas yang dihasilkan bisa menjangkau tiga kali lipat area tersebut. Para prajurit yang hanya manusia biasa sama sekali tidak bisa bertahan dalam suhu seperti ini. Jika berkumpul rapat, satu bom saja bisa menimbulkan korban lebih dari seribu orang. Hanya dengan menjatuhkan sepuluh bom dayung listrik di awal serangan, satu kompleks batalion telah berubah menjadi reruntuhan sepenuhnya.
Belum cukup, saat Wang Xia mulai menyerang, setelah melemparkan sepuluh bom dayung listrik, dia langsung memahami keajaiban kekuatan gaib Penguasa Bom-nya. Sejak itu, dia tidak lagi membuang-buang bom dayung listrik. Selain melemparkan satu butir ke area dengan konsentrasi prajurit terpadat, lebih sering dia memilih gudang senjata untuk diledakkan. Setelah ledakan dahsyat, radius seribu meter hangus terbakar. Ditambah Wang Xia yang merebut senapan mesin dari pos penjaga dan menyapu langit dengan tembakan, hanya seorang diri dia telah membuat kamp militer di bawah kakinya dipenuhi mayat...
Saat Wang Xia menikmati kegilaan dalam pertempuran dan pembunuhan, Chu Xuan mendarat di sebuah jalan utama Shanghai. Sebuah tim polisi militer Jepang sedang mendatanginya. Tanpa banyak bicara, Chu Xuan mengeluarkan dua pistol Gauss dari lengan bajunya. Kedua pistol Gauss terangkat sejajar dada, memulai pose awal seni bertarung dengan senjata api...
