Separuh kekuatan tempur Zhao Ruikong terletak pada teknik pengendalian kekuatan spiritualnya, sementara separuh lainnya adalah mode pertarungan presisi kecil yang mirip dengan Zhao Yingkong, mengontrol tenaga dan gerakan dalam jangkauan minimal. Setiap serangan dipastikan mencapai kesempurnaan, sehingga daya penghancurnya langsung meledak. Bahkan satu tepukan ringan atau tendangan lompatan, selama mengenai target pasti mematikan. Mode pertarungan presisi kecil seperti ini jelas memiliki kekuatan mengerikan, namun menuntut kualitas individu yang sangat tinggi. Membuka kunci genetik level empat hanyalah persyaratan dasar. Bahkan antara Zhao Yingkong dan Zhao Ruikong yang sama-sama menggunakan mode pertarungan ini, tetap ada perbedaan kekuatan. Teknik presisi kecil Zhao Ruikong jelas jauh lebih lemah dibanding Zhao Yingkong.
Meski lebih lemah, mode pertarungan ini tetap merupakan keterampilan tempur yang sangat mematikan. Zhao Ruikong menghentakkan kaki di batang pohon, berputar di udara dan melompat setinggi 6-7 meter. Tiba-tiba, dua orang di mahkota pohon belum sempat sadar, Zhao Ruikong sudah mendaratkan dua tepukan keras yang menjatuhkan mereka dari pohon. Secara fisik kedua korban tampak tanpa luka, namun dari mata yang terbalik putih terlihat jelas: dua tepukan itu telah membuat mereka pingsan.
Saat Zhao Ruikong memulai pertarungan, Zhao Fukong di kejauhan kembali mencengkeram pisau terbangnya. Tapi siapa sangka Zhao Likong tiba-tiba menghentikannya dengan tangan, pemuda kekar itu tertawa terbahak: "Kalau bahkan si gadis kecil memilih duel satu lawan satu, kita tak hanya menggunakan strategi gelombang manusia tapi juga ingin menyerang diam-diam dengan senjata tersembunyi—itu keterlaluan... Ayo serbu! Setidaknya kalahkan satu dari mereka, biar saudara-saudara kita bisa lega!"
Di dekat situ, Zhao Yingkong masih memegang beberapa batu sebagai persiapan menghadapi pisau terbang Zhao Fukong. Kini karena Zhao Fukong tak lagi menggunakan pisau terbang, ia dengan santai tetap menggenggam batu-batu itu. Namun ucapan Zhao Likong membuatnya menggeleng-gelengkan kepala—pria ini benar-benar tidak tahu malu! Tindakan mereka jelas-jelas penyergapan, pukulan gelap, senjata tersembunyi, serangan bertubi-tubi... Andaikan ia tidak berdiam di samping, diperkirakan Zhao Fukong malah akan lebih leluasa menggunakan pisau terbang. Mendengar perkataannya sekarang, seolah-olah ini adalah pertarungan terbuka? Sungguh memalukan.
Bagaimanapun, pertarungan semacam ini sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. Meskipun terbagi dalam kelompok berbeda, kedua belah pihak masih menahan sebagian kekuatan—lagipula ini bukan pembunuhan sungguhan atau duel maut. Selain berebut makanan, unsur balas dendam dan saling menggoda lebih dominan. Karena itulah Zhao Yingkong memilih tak turun tangan dan hanya menyaksikan pertempuran.
Saat itu, Zhao Ruikong telah mengeliminasi dua anggota tim penyerang. Ia berdiri di mahkota pohon sambil tersenyum memandang Zhao Likong. Ekspresinya sudah sangat jelas, sementara Zhao Likong juga tertawa terbahak-bahak tanpa rasa takut menatap balik. Pada saat yang sama, belasan bayangan manusia tiba-tiba berkeliaran dari semak-semak, mengepung pohon besar tempat Zhao Ruikong berdiri dari segala penjuru.
Zhao Ruikong tertawa kecil. Ia melompat menuruni batang pohon menghadapi sepasang pria-wanita yang sedang menyerbu. Keduanya terkejut sejenak namun tetap maju tanpa gentar. Tiba-tiba Zhao Ruikong menjentikkan jari satu tangan. Seketika pandangan mata gadis itu berubah drastis, secara brutal menerjang punggung bocah lelaki dari belakang. Semuanya terjadi secepat kilat. Zhao Ruikong sudah berada di depan wajah bocah itu. Braak! Tinju lurusnya menghantam tepat di hidung, membuatnya langsung pingsan dengan satu pukulan.
"Hati-hati! Nona kecil ini mulai menggunakan kontrol mental! Semua anggota harus membuka kunci genetik hingga tingkat maksimal! Setidaknya ini bisa memperlambat efek kontrol mentalnya!" teriak Zhao Likong panik melihat situasi tersebut.
Tapi sepertinya sudah agak terlambat. Dalam waktu singkat, sudah ada lima gadis yang sepenuhnya dikendalikan, sementara anak laki-laki lainnya ada yang dipukul hingga pingsan olehnya, atau dipukul pingsan oleh gadis yang dikendalikannya. Hanya dalam belasan detik, yang tersisa di tempat hanyalah beberapa bocah lelaki yang masih sadar. Selain mereka, semua gadis penyerang telah dikendalikan oleh Zhao Ruikong.
Zhao Likong menghela napas pasrah. Ia menoleh ke Zhao Fukong sambil berkata: "Sudahlah, biar aku yang bertarung... Jangan sembarangan menggunakan pisau terbangmu, Nona Zhao Yingkong tidak akan memberi ampun. Kemampuan jarak dekatmu benar-benar payah, lebih baik berdiri di sini saja..." Setelah berkata demikian, ia tertawa lebar dan menerjang ke arah Zhao Ruikong.
Zhao Ruikong memandang pemuda berotot yang melesat mendekat itu sambil tertawa cekikikan: "Zhao Likong, kau sudah beberapa kali bertarung denganku. Meski kekuatanmu memang bisa menetralisir teknik Ruwei-ku, tapi otot kepalamu takkan sanggup menahan kontrol mentalku. Masih mau bertarung?"
"Tentu!" Zhao Likong berpura-pura heroik: "Kenapa tidak? Coba kau kontrol aku!"
Sembari berbicara, Zhao Likong sudah melesat lebih dari dua puluh meter. Kecepatan serbunya begitu dahsyat, setiap langkahnya melampaui sepuluh meter. Tak hanya itu, otot-otot di seluruh tubuhnya menonjol seperti besi. Tanpa menunggu sampai di depan Zhao Ruikong, dari jarak tujuh delapan meter, tinjunya sudah menghujam keras. Kepalan tangannya menggesek kulit pohon di depannya, Braak! Suara gedebuk memecah kulit kayu yang beterbangan bersama hempasan angin tinju ke arah Zhao Ruikong.
Zhao Ruikong secara instingtif menutup mata. Sadar akan bahaya, niatannya belum selesai ketika hembusan angin lebih dahsyat menyambar. Gadis kecil itu bergumam "Tidak tahu malu!" sambil menghentakkan kaki melompat mundur.
"Tidak tahu malu apanya! Hahaha... Prajurit tidak menolak tipu muslihat, dalam pertempuran pun demikian!" Zhao Likong tertawa terbahak. Tinjunya menghunjam tanah bekas pijakan Zhao Ruikong, kekuatan dahsyat itu menekan hingga membentuk cekungan. Tak menyia-nyiakan momentum, dengan tenaga pantulan tinju, dia menghentakkan kaki menyergap lagi ke a Zhao Ruikong.
Kedua orang saling mendesak dan mundur telah menempuh jarak sepuluh meter. Kekuatan Zhao Likong memang luar biasa, sepanjang jalan ia sama sekali tidak peduli dengan halangan apapun. Pepohonan yang ada paling besar hanya seukuran ember air, mana mungkin menghalangi kepalan tangannya yang ganas? Lagipula Zhao Likong ini bukan hanya mengandalkan tenaga. Langkah kakinya menggunakan teknik langkah yang sesuai dengan kekuatannya, posisi pukulan tangannya juga cepat dan langsung. Jadi kemampuannya tidak hanya terletak pada kekuatan yang menakutkan itu, tapi juga pola pertempurannya yang cepat dan langsung merupakan keunikan tersendiri.
Zheng Zhuo juga mengamati dengan seksama di samping. Zhao Likong memang memiliki bakat luar biasa. Kekuatan dewa yang dahsyat itu merupakan bawaan lahir, ditambah setelah membuka kunci genetik level dua, ia meninggalkan teknik menghindar yang rumit dan sepenuhnya fokus pada pengembangan kekuatan. Kekuatannya sudah melampaui batas normal. Hal ini mengingatkan Zheng Zhuo pada pertempuran dulu dengan Tim India. Saat itu ada seorang pria berotot di Tim India, namun kemampuan pria itu jauh kalah dengan Zhao Likong. Tingkat pembukaan kunci genetik merupakan satu faktor, pola pertempuran menggunakan kekuatan untuk mengalahkan keahlian juga merupakan faktor lain. Singkatnya, kemampuan Zhao Likong sebenarnya sangat dahsyat. Zheng Zhuo pernah membuat perbandingan: Jika ia bertarung dengan Zhao Likong tanpa menggunakan "Ledakan" dan "Penghancur", tanpa membuka kunci genetik level empat, serta tanpa transformasi Naga Terpendam, peluang kemenangannya hanya sekitar enam puluh hingga tujuh puluh persen.
Zhao Likong adalah sosok yang sangat kuat. Ia terus-menerus mengejar dan menyerang Zhao Ruikong tanpa henti. Meski Zhao Ruikong memiliki kecepatan dan teknik menghindar yang lincah, ia sama sekali tidak bisa keluar dari jangkauan serangan Zhao Likong. Begitu kehilangan inisiatif, dalam pertarungan jarak dekat di mana kemampuan kedua belah pihak sebenarnya tidak terlalu berbeda, Zhao Likong yang mengandalkan kekuatan fisik berhasil mempertahankan keunggulan inisiatifnya.
（Tidak bisa lagi, hanya mengandalkan pertarungan jarak dekat terlalu merugikan. Cara bertarungnya benar-benar mengkontrolku... Gunakan kekuatan spiritual saja. Meski setelah membuka kunci genetik tingkat tiga, aku masih belum bisa sepenuhnya mengendalikannya, tapi setidaknya bisa menyambungkan kesadaranku untuk membaca gerakan selanjutnya? Seperti saat bertarung dengannya dulu...）
Begitu memutuskan, Zhao Ruikong menjentikkan jari dengan satu tangan, seketika menyambungkan kesadarannya dengan kesadaran Zhao Likong...
