“Situasi dasarnya seperti ini...”
“Kita beruntung, kali ini tak ada satu pun anggota yang tewas. Meski hasilnya sedikit berbeda dengan prediksi, setidaknya kita mendapat beberapa keuntungan... Penyelesaian alur cabang kali ini sangat sempurna.” Chu Xuan berkata demikian.
Saat ini semua orang sedang duduk melingkar di sebuah penginapan kecil Mesir - pintu masuk khusus menuju dunia film horor The Mummy. Mereka hanya menunggu waktu untuk kembali ke dimensi "Sang Tuan". Kini tersisa dua hari sebelum kembali, di hari-hari terakhir ini setelah melewati berbagai kelelahan, mereka memilih beristirahat di kota ini: memancing, berbagi cerita, dan tidur sepuasnya. Hari-hari seperti ini benar-benar masa bersantai langka bagi anggota tim.
Dan Chu Xuan baru perlahan bangkit dalam beberapa hari terakhir ini. Dalam pertempuran di kedalaman bumi itu, mental dan nyawa yang terkuras sangat parah. Jika dilihat dari usia fisiknya, setidaknya sudah mencapai situasi lima puluh tahun lebih. Tapi setelah bangun, wajahnya tetap dingin seperti mayat yang tak peduli apapun. Bahkan saat berbicara, kebiasaan ucapannya tak berubah sedikitpun. Kehilangan usia itu hampir tak berpengaruh padanya.
“……Apakah ini juga bisa dianggap sebagai keberuntungan?”
Zheng Zhuo kesal menunjuk lengannya. Lengan yang menggunakan pedang Tiger Soul telah layu sepenuhnya. Sekarang, bukan saja tidak bisa digerakkan, bahkan sensasi sedikitpun tak tersisa. Jika ada rasa sakit atau gatal mungkin masih mending, tapi kondisi nekrosis kering ini tetap tak tertolong meski Energi dimasukkan. Situasi ini benar-benar membuatnya panik. Untungnya bagian yang layu hanya terbatas pada lengan pemakai pedang Tiger Soul, sementara tubuh lainnya masih utuh. Inilah satu-satunya hal yang membuatnya bersyukur.
Chu Xuan mengangguk, dia menunjuk kristal hitam-putih yang dipegang Zheng Zhuo di tangan satunya: "Seperti yang kau katakan, energi utama kultivasi xiuzhen terbagi menjadi dua jenis positif dan negatif. Meski variasi geografis mungkin banyak, tetap tidak keluar dari intinya. Tapi kau tidak punya teknik untuk mengontrol dua energi ini. Jika itu kekuatan yuan zhen masih lebih baik. Energi positif selaras dengan atribut tubuh manusia, sedangkan kekuatan magis adalah energi negatif sepenuhnya. Seperti perenang di air dalam - yang bisa berenang akan mampu mengendarai, yang tidak akan tenggelam. Lenganmu ini sudah 'tenggelam', tunggu kembali ke dimensi Sang Tuan untuk diperbaiki total."
Zheng Zhuo menghela napas tanpa berkata lebih. Dia melirik ke sekeliling, seluruh penginapan selain anggota tim yang masih tertidur, yang lain semua pergi bersantai. Kesempatan istirahat yang langka ini, selain Zheng Zhuo dan Chu Xuan yang terluka parah tidak bisa ikut, yang lain berencana beristirahat sepuasnya.
"Masalah lenganku... ada dua hal. Pertama tentang Zhao Yingkong, semua yang kulihat dalam mimpi sudah kuceritakan padamu secara detail. Meski kau bilang itu kemunculan kepribadian kedua dan tidurnya kepribadian pertama, tapi yang kupedulikan bukan masalah itu. Yang ingin kutanyakan adalah... sahabat kita? Zhao Yingkong yang menemani kita sejak awal, gadis pendiam dengan hati yang peka, meski mahir teknik membunuh tapi masih suka membaca novel romantis... Aku bertanya tentang dia, apakah dia mati atau hidup?" Zheng Zhuo semakin emosi, hingga akhirnya nyaris merauung.
Chu Xuan menyeringai dingin: "Oh? Bukankah karena kepribadian pertama Zhao Yingkong masih curiga padamu? Jadi sebagai LOLI-con yang merasa dia lepas dari kendalimu, kau mati-matian ingin mencari kembali si LOLI kecil yang menganggapmu dan semua orang sebagai sahabat?"
Zheng Zhuo buru-buru memerah mukanya: "Meski kuharap gadis kecil itu kembali, tapi tidak separah yang kaukatakan! Hanya karena dia sahabat yang sangat penting bagi kita! LOLI apa LOLI, aku sama sekali tak punya niat jahat! Hanya khawatir pada sahabat. Bagaimana mungkin seseorang tiba-tiba jadi kepribadian tambahan ciptaan orang? Tak bisa kuterima! Tak mau sahabat lama hanya jadi bayangan samar!"
Chu Xuan menarik kembali senyuman dinginnya. Hanya menyesuaikan kacamata dan berkata: "Baik itu kepribadian pertama maupun kepribadian kedua, sebenarnya semuanya adalah kepribadian yang muncul secara mandiri darinya. Mari ambil perumpamaan yang kurang tepat: jika kamu merasa sayur hijau sangat tidak enak, tapi kamu hanya bisa memakannya, maka sebagian besar orang biasa akan menggigit gigi dan memakannya. Proses 'menggigit gigi' ini adalah proses menahan diri. Jika situasinya lebih menyiksa daripada sekadar rasa tidak enak, seperti kematian, atau teror, kesedihan, dan kesulitan yang tak tertahankan secara mental, maka proses 'menggigit gigi' ini akan berubah menjadi pelarian kesadaran utama. Saat itulah, kepribadian sampingan akan muncul secara reflektif di sisi kepribadian - inilah asal-usul paling umum dari kepribadian ganda. Pelarian dari hal-hal yang tak tertanggungkan. Menurutku Zhao Yingkong juga seharusnya seperti ini. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada 'dia yang ini' dan 'dia yang itu'. Semuanya hanyalah upayanya melarikan diri dari rasa sakit dan masa lalu. Dan sosok diamnya ini, justru karena takut terluka lagi setelah memiliki sahabat, menunjukkan sikap menjaga jarak dari orang asing. Namun tetap saja kau anggap sebagai pendamping... Mungkin, dua kata 'sahabat' inilah yang paling menyiksanya setiap kali disebut..."
Zheng Zhuo terdengar agak terkejut, dia penasaran meraba dahi Chu Xuan sebelum bertanya dengan heran: "Apa kamu makan sesuatu yang salah? Kok bisa ngomong sesuatu yang begitu manusiawi... Jangan-jangan ada hal mengerikan yang akan terjadi? Atau kamu sedang merancang sesuatu lagi? Sial, aku kasih tahu ya, kali ini apapun rencana kamu harus memberitahuku dulu!"
Chu Xuan memalingkan kepala sambil berkata: "Tidak merancang apa-apa..."
"Tidak merancang apa-apa... Lalu kenapa kamu memalingkan muka?!" Zheng Zhuo hampir berteriak.
Chu Xuan tidak memandang Zheng Zhuo, dia melanjutkan dengan tenang: "Tidak ada orang yang sejak lahir bisa mempercayai orang lain. Apa kamu lupa masa lalu? Dari asing ke percaya, dari percaya ke sahabat, lakukan saja seperti dulu... Dia juga Zhao Yingkong kan?"
Zheng Zhuo membuka mulut seolah ingin membantah, tapi melihat wajah mayat abadi Chu Xuan, akhirnya dia mengangguk pasrah. "Urusan pertama sementara begini saja. Lagipula sehari-hari dia tetap Zhao Yingkong yang aku kenal. Kondisi kepribadian utama hanya bisa aktif beberapa menit setiap kali? Rasanya seperti jadi Ultraman, cuma bisa kuat beberapa menit tiap isi energi..." Batuknya memotong kalimat, "Mari kita kesampingkan dulu. Urusan kedua, bagaimana hasil penelitianmu terhadap barang-barang yang kubawa? Itu kan teknik dan artefak kultivasi xiuzhen. Masa depan Tim Zhongzhou bergantung padamu."
Chu Xuan berkata dengan kesal: "Aku baru mendapatkan barang-barang itu kurang dari 24 jam. Kau menganggapku sebagai apa?"
"Menganggapmu sebagai Dang... Baiklah. Barang-barang ini bisa kau teliti perlahan setelah pulang. Tapi setidaknya beri tahu aku, mengapa kultivasi xiuzhen yang kulihat sama sekali berbeda dengan yang kuketahui? Seharusnya kultivasi xiuzhen bernuansa kuno, tapi di loteng itu yang kulihat justru teknologi tinggi yang jauh melampaui zaman modern. Atau mungkin kultivasi xiuzhen itu sangat mirip teknologi tinggi? Jangan-jangan kita sudah tertipu sejak awal? Itu semua adalah jebakan orang suci Barat, dan kultivasi xiuzhen hanyalah umpan lezat? Apakah semua itu hanya ilusi yang dibuat teknologi tinggi?" Zheng Zhuo mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Setelah selesai, ia menatap serius ke Chu Xuan. Masalah ini telah terpendam dalam hatinya sejak memasuki loteng itu, dan di Tim Zhongzhou, hanya Chu Xuan yang paling mungkin menjelaskannya.
"Kemungkinan besar bukan jebakan. Kemungkinan reruntuhan kultivator xiuzhen asli melebihi 80%. Adapun pertanyaanmu..."
Chu Xuan berpikir sejenak lalu bertanya: "Dalam bayanganmu, dunia fantasi, sihir, dunia magis - seperti kebanyakan game di dunia nyata atau novel-novel fiksi tentang dunia magis Barat - menurutmu seharusnya seperti apa?"
Zheng Zhuo membeku sejenak lalu berkata: "Eh, dunia fantasi? Mungkin seperti abad pertengahan yang ada pedang, sihir, ksatria, baginda raja, iblis, monster dan sebagainya? Misalnya dunia Cincin Sihir yang pernah kita kunjungi adalah perwakilan dari jenis ini. Ada masalah apa?"
"Masalah waktu."
Chu Xuan menatap Zheng Zhuo berkata: "Setiap peradaban yang eksis pasti rasional. Kemajuan peradaban pasti terjadi. Seperti masyarakat kita yang mengadopsi kemajuan teknologi, ribuan tahun bergerak maju. Mundur, maju lagi, mundur lagi, hingga akumulasi teknologi mencapai tingkat cukup lalu meledak seperti air mancur, sampai terbentuk peradaban modern. Dunia yang kau bayangkan hanyalah abad pertengahan dari dunia tersebut. Bahkan dunia sihir pun tak mungkin selamanya berbentuk abad pertengahan. Dunia itu juga akan berkembang. Contohnya: teknologi bisa membuat manusia terbang ke langit dengan menciptakan alat yang memungkinkan semua orang biasa terbang. Sihir pun bisa. Dengan kekuatan sihir, pengetahuan simbol, teknologi energi, dll. Bagaimana dengan menciptakan karpet ajaib terbang? Diukir dengan ribuan simbol anti-gravitasi lalu diisi energi, prinsip kerjanya sama dengan mesin anti-gravitasi teknologi masa depan. Hanya beda sumber pengetahuan: simbol vs mekanik. Sesederhana itu."
“Karena itu, selama itu adalah peradaban, pasti ada keniscayaan kemajuannya. Jika tidak bisa berkembang, peradaban tersebut pada akhirnya akan dieliminasi oleh peradaban yang lebih maju. Berdasarkan kebutuhan manusia, baik itu kultivasi xiuzhen, teknologi, sihir, atau hal lainnya, pada kenyataannya akan menuju masa depan yang sama. Mereka pasti akan sampai pada tujuan yang sama lewat jalan berbeda.”
Saat Chu Xuan sampai di bagian ini, dia berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Dari beberapa rumus kombinasi simbol dan formasi yang kita ketahui saat ini, jika simbol dan formasi tersebut diisi energi, lebih dari 98% kemiripannya dengan sirkuit terintegrasi teknologi modern, mengerti? Hanya metode penggunaan teknologinya yang berbeda. Kultivasi xiuzhen juga merupakan cabang ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya xiuzhen adalah praktik untuk mencapai realitas sejati - ini sepenuhnya sejalan dengan tujuan sains yang mengejar kebenaran alam semesta... Jadi, omong kosong tentang menjadi ahli legendaris hanya dengan merapal puisi atau menggambarkan xiuzhen sebagai sesuatu yang mistis sampai tak bisa dipahami diri sendiri, itu sama sekali BUKAN xiuzhen. Xiuzhen sejati adalah manifestasi teknologi nyata yang memahami realitas kosmos... Kecerdasan manusia biasa selalu dipenuhi ide bodoh, hal sederhana justru dibikin rumit. Jarak teknologi xiuzhen dengan sains dunia nyata sekitar seribu tahun tingkatan. Jika teknologi mekanik dunia nyata terus berkembang dengan kecepatan sekarang selama seribu tahun lagi, mungkin akan mencapai level xiuzhen, atau tepatnya level dasar xiuzhen... Begitulah garis besarnya. Data detail batu kilat dan metode penggunaan dua artefak perlu kembali ke ruang 'Dewa Utama' dulu baru bisa diketahui."
Zheng Zhuo memandang Chu Xuan dengan bodoh, setelah cukup lama barulah dia tertawa konyol: "Hehe, meski aku tak terlalu mengerti, tapi pada dasarnya sudah paham beberapa hal. Maksudmu, kultivasi xiuzhen adalah manifestasi teknologi tinggi ya? Ngerti, paham, tadi bertanya itu salahku. Kau istirahatlah..." Setelah berkata demikian, dia menggaruk kepala dan berjalan ke pintu, sambil bergumam pelan: "Kecerdasan Dang kecil..." dan sejenisnya.
Chu Xuan mengabaikannya. Setelah Zheng Zhuo yang menyebalkan itu pergi, dia bisa memejamkan mata untuk merenung. Namun saat Zheng Zhuo hampir sampai di pintu, tiba-tiba menoleh kembali bertanya: "Chu Xuan, apa situasi di Tiongkok sudah kau atur sebelumnya? Setelah tindakan ekstrem kita, bagaimana dua partai di sana harus berhubungan dengan negara-negara dunia? Apakah akan diserang gabungan oleh berbagai negara? Haruskah kita melakukan sesuatu?"
Chu Xuan membuka matanya dengan senyum dingin, menggelengkan kepala: "Sudah... tak relevan lagi. Jika inferensiku benar, pola dunia selanjutnya akan sepenuhnya berubah sesuai harapan para aktivis nasionalis kalian. Kondisi dasarnya sudah seperti ini..."
"Kondisi dasarnya sudah seperti ini... Seperti apa tepatnya?!"
Nanjing, Tiongkok. Sejak Pembantaian Nanjing, ibu kota yang penuh aura kematian ini perlahan mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Selain personel pemerintah domestik yang kembali, sejumlah besar—bahkan sangat banyak—duta besar asing terpaksa datang ke kota ini...
“……Ketua Komite Chiang, apakah benar-benar akan berkata demikian pada duta besar Inggris? Tidak terlalu berlebihan kah? Konsesi sepenuhnya ditarik kembali, semua pinjaman sebelumnya, ganti rugi perang, bunga dihapuskan, serta menuntut denda dan ganti rugi perang sejak Perang Candu, beberapa perang berikutnya, serta perdagangan opium besar-besaran ke negara kita, menarik kembali bea cukai, menggadaikan pajak garam, serta serangkaian kepentingan Inggris di Tiongkok, juga negara-negara lain akan diperlakukan sama... Retorika diplomatis seperti ini, Ketua Komite Chiang, negara sekutu akan terkejut...”
“Bangsat, sekarang giliran kita yang terkejut, masih bicara 'negara sekutu terkejut', kalau kamu tidak sanggup jadi Menteri Luar Negeri, segera bisa diganti orang lain, banyak yang ingin tercatat dalam sejarah... Ketahuilah, sejarah telah berubah, sejarah sekarang bukan lagi milik Eropa, bukan, bukan lagi milik pria kulit putih! Selama tiang itu masih berdiri di sana, kita punya cukup waktu damai untuk berkembang dan menguat, puluhan juta saudara sebangsa akan bangkit kembali! Saat lemah kita masih bisa mengalah, sekarang mengapa harus mengalah? Katakan saja pada mereka, mau tanda ya tanda, tidak mau ya jangan, lihat siapa yang akhirnya panik!”
Di pusat kota Nanjing, terdapat sebuah kristal air bercahaya raksasa sepanjang lebih dari sepuluh meter. Ini adalah tiang yang sengaja dipotong Zheng Zhuo dengan pedang Tiger Soul atas permintaan Wang Xia saat tim meninggalkan pintu masuk gua. Menurut Wang Xia, ini adalah hadiah kecil yang ingin dia tinggalkan untuk rakyat Tiongkok di dunia ini. Bangsa Tionghoa telah menanggung terlalu banyak penderitaan. Jika bisa mengurangi sedikit kesengsaraan, meski dicap sebagai aktivis nasionalis pun dia rela...
"Kristal tumbang, suku asing punah!"
Zheng Zhuo langsung bertanya pada Wang Xia: "Menurutmu seberapa besar fungsi pertempuran ini?"
"Tidak tahu..." Wang Xia mengerutkan alisnya lama sebelum menjawab: "Jalan masa depan harus diinjak sendiri. Enam puluh persen kelemahan Tiongkok disebabkan diri sendiri, baru empat puluh persen oleh suku asing... Tiang ini hanya untuk mengisi parit penyebab empat puluh persen itu. Sisanya tetap bergantung pada mereka sendiri... Jika masih jago perang saudara tapi takut perang melawan asing, meski ada ratusan tiang dan Meriam Magis, diperkirakan tetap jadi anak bangsawan. Jadi, untuk menjadi kuat, hanya bisa bersandar pada diri sendiri..."
Kemudian Tim Zhongzhou pergi...
### Volume 11: Serangan Balik Langit (I) Bab 1: Kultivasi Xiuzhen! Kultivasi Xiuzhen? (II)
Urusan di dunia film horor The Mummy akhirnya terselesaikan. Para anggota tim telah kembali ke dimensi ruang "Dewa Utama" selama tiga hari. Mereka juga berhasil membawa Imhotep dan Anck-su-namun masuk ke dalam dimensi ruang "Dewa Utama". Pertukaran barang-barang yang dibawa dilakukan oleh beberapa anggota dengan poin reward terbanyak melalui pengorbanan kolektif. Kali ini mereka mendapatkan tambahan jumlah alur cabang, namun poin reward justru banyak terpakai untuk memasuki dunia film horor dan memperbaiki tubuh. Oleh karena itu, tak ada yang menukarkan barang tambahan lagi. Mereka hanya menunggu film horor berikutnya untuk mendapatkan banyak poin reward, baru bisa menggunakan alur cabang ekstra ini.
"Kalau film horor berikutnya... aku juga tidak tahu."
Zheng Zhuo menghela napas sambil berkata pada yang lain: "Jabatan komandan Tim Zhongzhou telah dicabut oleh 'Dewa Utama', mungkin karena aku pernah mati sekali, ha ha ha... Tapi sungguh aneh bisa membicarakan kematian diri sendiri dengan santai. Intinya begini - sampai pemandu baru muncul dan mengesahkan komandan baru, kita tak bisa mengetahui film horor apa yang akan dihadapi berikutnya. Bahkan kemungkinan operasi tempur tim pun tak bisa diketahui sebelumnya..."
Saat ini semua orang berada di ruang Zheng Zhuo. Karena kematian Zheng Zhuo di film horor sebelumnya, hak kepemimpinannya yang diakui Zhang Jie pun dicabut. Akibatnya, mereka tak bisa mengetahui film horor apa yang akan dihadapi berikutnya. Tim kemungkinan besar akan menghadapi bahaya besar di dunia film horor selanjutnya, karena tak bisa melakukan persiapan seperti sebelumnya.
“Tapi kalau begitu…” Zhang Heng tiba-tiba bertanya dengan penasaran di samping: “Kalau begitu, kalau kamu diakui lagi oleh pemandu, bukankah kunci genetik akan langsung terbuka sampai level lima? Jika benar seperti itu, masa depan Tim Zhongzhou kita akan sangat gemilang. Kita bisa menukar semua barang dalam dua salinan, pakai satu buang satu…”
Zheng Zhuo segera tersenyum getir dan berkata: “Pada dasarnya tidak mungkin. ‘Sang Tuan’ tidak mungkin mahakuasa. Faktanya hal ini bisa terlihat dari pengalaman saya di keluarga Zhao…eh, dari pengalaman saya dalam mimpi. Tiga level pertama kunci genetik bisa dicapai dengan teknologi, karena ini hanya perubahan genetik biasa. Bahkan sampai level empat tahap awal, ini masih bisa dicapai dengan teknologi. Tapi mulai dari level empat tahap awal, ini sudah masuk wilayah pribadi. Mampu melewati roh jahat bisa masuk ke level empat menengah, gagal melewatinya akan hancur. Ini baru langkah pertama wilayah pribadi. Dari menengah ke tingkat tinggi, atau masuk ke level lima, rintangan yang harus dilewati masih belum jelas. Batas maksimal ‘Sang Tuan’ hanya mungkin sampai level tiga. Jadi meski saya jadi komandan lagi, level tidak bisa naik.”
Yang lain langsung terkejut. Wang Xia bereaksi paling cepat, dia buru-buru berkata: “Maksudmu menyerahkan jabatan komandan ke orang lain? Membiarkan orang itu bisa naik satu level secara gratis. Begitu kan maksudmu?”
Zheng Zhuo mengangguk, namun segera ia menghela nafas pasrah. "Meski aku berpikir demikian, kenyataannya kita tak tahu apa-apa. Pemimpin siapa kita tak tahu. Kapan munculnya kita tak tahu. Siapa yang akan dipilihnya kita tak tahu. Bahkan film horor mana yang akan jadi tempat kemunculannya pun kita tak tahu. Terlalu banyak variabel tak terduga. Jadi siapa yang akan diakui Sang Pemandu... ini urusan takdir." Ia mengalihkan topik, "Bagaimana denganmu, Imhotep? Setelah masuk ke dimensi 'Sang Tuan', apa kalian sudah mulai terbiasa?"
Ekspresi Imhotep tampak sedikit kosong. Sejak memasuki dimensi 'Sang Tuan', ia dan Anck-su-namun mengalami efek kejut yang luar biasa. Dunia ini sama sekali berbeda dengan dunia asal mereka. Bahkan berbeda jauh dengan dunia nyata tempat Zheng Zhuo dan kawan-kawan berasal. Untungnya setiap ruang personal bisa diubah sesuai imajinasi pemiliknya. Hasilnya, ketika Imhotep dan Anck-su-namun memilih satu kamar bersama, interiornya berubah menjadi replika istana Firaun Mesir kuno...
Imhotep meraih piala anggur di meja. Ia menyesap cairan kuning keemasan itu - minuman mahal yang ditukarnya dengan poin pertempuran. Menurutnya, ini adalah anggur mistis Mesir yang bahkan jarang dinikmati para Firaun. Rasanya memang luar biasa, membuatnya kini menjadi minuman standar kelompok ini. Di sebelahnya, botol-botol Maotai teronggok tak tersentuh.
Setelah Imhotep menghabiskan anggur ini, barulah dia berkata: "Hanya saja saat pertama kali datang sempat kehilangan akal, tapi perasaan dunia ini tidak seberapa istimewa. Banyak sesuatu bisa diketahui fungsinya setelah dicoba, dan memang jauh lebih praktis dibanding era kita. Sejujurnya, aku justru sangat ingin melihat dunia kalian. Harusnya jauh lebih menarik daripada dunia ini, bukan?"
"Pria tampan botak ini benar-benar memiliki aura bangsawan bergaya Mesir. Saat masih menjadi musuh, semua orang tidak terlalu merasakannya. Kini setelah menjadi sahabat, barulah terlihat setiap gerak-geriknya penuh keanggunan. Ditambah lagi parasnya yang rupawan, pantas saja mampu memikat Ratu Mesir ribuan tahun silam. Bagaimanapun juga, dahulu dia adalah pendeta besar yang statusnya hanya kalah oleh Baginda Raja di seluruh Mesir."
"'Dunia kita...'"
Zheng Zhuo dan yang lain saling bertukar senyum getir. Terus-menerus nyaris mati tapi selamat dalam dimensi ruang 'Sang Tuan', berkali-kali mengambang di ambang hidup-mati, serta berulang kali memasuki dunia-dunia berbeda - hasilnya mereka hampir melupakan dunia asal. Sekarang teringat kembali, kehidupan di dunia nyata dulu terasa seperti kehidupan sebelumnya.
Hanya Liu Yu yang tersenyum sambil berkata: "Dunia nyata, sebenarnya sangat monoton dibandingkan dengan dunia kita ini, di sana bagaikan kamus tebal yang meski berisi banyak konten namun benar-benar membosankan... hehe, tetap dunia kita lebih baik. Masa depan yang sepenuhnya tak terduga, begitu banyak hal bisa ditukar, kita bisa menjadi sangat kuat, bahkan mungkin menjadi manusia super di kemudian hari. Setelah kembali ke dunia nyata nanti, banyak mimpi bisa terwujud, termasuk menebus penyesalan-penyesalan di dunia nyata..."
Bocah lelaki itu menunjukkan kesepian samar di wajahnya, tapi segera mengembalikan ekspresi normal, mengubur perasaan sedih itu jauh di dalam hati.
"Hehe, pada akhirnya kita harus kembali ke dunia nyata di masa depan. Memang benar 'Dewa Utama' menyediakan begitu banyak hal untuk ditukar. Dulu saat masih menjadi komandan lebih mudah, bisa menggunakan hak istimewa komandan untuk mencari barang yang diinginkan. Sekarang harus mengecek satu per satu dengan susah payah." Zheng Zhuo tersenyum pada Imhotep: "Bagaimana? Sudah menemukan obat hidup abadi yang kau cari?"
Imhotep juga tersenyum, dia melirik sejenak ke arah Anck-su-namun yang sedang membantu di dapur sebelum berkata: "Dari penjelasan 'Dewa Utama', ada beberapa atribut Penguatan yang memberikan efek hidup abadi. Ada juga ramuan rahasia yang bisa mencapai efek ini, meskipun nilainya cukup mahal. Seperti yang kalian katakan, alur cabang dan poin reward yang dibutuhkan sangat banyak, tapi karena aku toh tidak akan mati, dengan tinggal lebih lama bersama kalian menyelesaikan beberapa dunia film horor, aku yakin bisa mengumpulkan poin reward dan alur cabang ini. Satu-satunya kekhawatiranku... Jika Anck-su-namun juga harus ikut masuk, aku benar-benar khawatir dia akan menghadapi bahaya di dunia film horor."
Zheng Zhuo mengangguk: "Menghadapi bahaya sudah pasti. Sejujurnya, anggota tim termasuk aku sendiri, siapa yang tidak melewati banyak situasi berbahaya? Jadi, kalian juga harus benar-benar menganggap diri sebagai anggota Tim Zhongzhou. Sambil meningkatkan kemampuan diri, akumulasi poin reward dan alur cabang. Mungkin butuh waktu lebih lama, tapi keamanan bisa dijamin. Lagipula kalian punya satu kesempatan menghidupkan kembali, jangan disia-siakan... Ngomong-ngomong soal peningkatan kemampuan, di mana si Chu Xuan itu? Apa dia masih meneliti artefak kultivasi itu?"
Semua orang menunjukkan ekspresi yang sangat "Han". Sejak Chu Xuan kembali ke "Dewa Utama" untuk memperbaiki seluruh tubuhnya, pria yang tadinya terbaring sekarat ini langsung menunjukkan ekspresi fanatik yang tidak wajar. Ia membawa artefak kultivasi dan beberapa batu kilat yang diberikan Zheng Zhuo, lalu masuk ke kamarnya sambil memperingatkan, "Jangan ganggu aku kecuali kalian..."
"...Aku akan meneliti ilmu pengetahuan nyata yang berbeda dari hukum alam ini. Tentu prosesnya mungkin berbahaya. Jika... kalian ingin mati, silakan datang ke kamarku kapan saja..."
Kalimat ini terdengar seperti gabungan ancaman dan pernyataan kematian. Yang lebih menakutkan, peringatan ini diucapkan Chu Xuan dengan wajah mayatnya yang tiba-tiba berubah penuh gairah. Bahkan tanpa ancaman langsung, sisa anggota tim bisa merasakan bahaya maut secara instingtif.
Melihat ekspresi mereka, Zheng Zhuo teringat ucapan Chu Xuan itu. Wajahnya ikut berubah pucat, tapi tetap berkata, "Biarkan aku yang memanggilnya. Kita harus tahu perkembangan penelitian teknik kultivasi dan artefaknya - ini penentu kemudahan kita melewati dunia film horor di masa depan... Setidaknya dia tidak akan mati, kan?"
Meskipun begitu, Zheng Zhuo tetap memberikan pengarahan singkat pada semua orang sebelum berjalan keluar rumah. Saat sampai di depan pintu kamar Chu Xuan, tiba-tiba pintu besar itu terbuka dengan kasar. Chu Xuan muncul dengan rambut acak-acakan. Baju dan celana pria itu penuh kerutan dan sobekan, seolah telah dikoyak kekuatan dahsyat. Tentu, jika ditambah jejak terbakar yang menghitam, kemungkinan besar ia mengalami beberapa ledakan kecil. Mata Chu Xuan yang pekat menandakan ia jelas tidak tidur selama beberapa hari, mungkin terus meneliti artefak kultivasi dan batu kilat itu.
Tanpa menunggu Zheng Zhuo bicara, Chu Xuan sudah buru-buru berkata: "Cepat lari! Reaktor polimerisasi di ruang bawah tanah akan meledak! Tutup pintunya, hapus semua pengaturan ruang bawah tanah lalu reset ulang! Cepat!"
（Reaktor polimerisasi... Bukankah itu bom hidrogen?）
Zheng Zhuo kaget, sementara suara gemuruh aneh mulai bergema dari dalam kamar. Ia menarik kasar Chu Xuan keluar, lalu membanting tutup pintu dengan dentang keras. Chu Xuan bergerak gesit memegang gagang pintu. Waktu seolah mandek saat kedua orang itu bertahan dalam pose itu selama beberapa detik. Baru setelah Chu Xuan membuka pintu dan masuk dengan santai, Zheng Zhuo menarik napas lega. Tapi ia segera tersadar: tujuan datang ke sini bukan sekadar jadi penutup pintu bagi Chu Xuan!
"Hei! Chu Xuan, bagaimana dengan artefak kultivasi dan batu kilatan cahaya itu? Sudah ada hasil penelitian?" Zheng Zhuo bertanya sambil hati-hati mengintip dari pintu, namun tak kunjung berani melangkah masuk.
Chu Xuan menoleh sambil menyeringai dingin memandang Zheng Zhuo, lalu berpaling lagi: "Kalau penasaran, masuklah... Tenang, reaktor fusi stabil..."
(Stabil? Tidak meyakinkan! Apakah kejadian tadi hanya halusinasiku?)
Meski ragu, Zheng Zhuo perlahan melangkah masuk. Mengikuti Chu Xuan menuruni tangga ke ruang bawah tanah, dan begitu masuk, matanya langsung terpana oleh pemandangan di depannya.
Sebuah ruang seluas ribuan meter persegi dipenuhi instrumen tak dikenal. Teknologinya melampaui zaman modern - alat-alat ini bisa memancarkan energi yang terwujud secara fisik, bahkan melayang di udara tanpa penyangga, sesuatu yang mustahil bagi sains konvensional.
"Kultivasi xiuzhen... Sungguh layak disebut kultivasi." Chu Xuan berkomentar dengan wajah berbinar: "Inilah sains sejati yang menguasai realitas. Berbeda sama sekali dengan ilmu alam, bahkan mungkin melampauinya..."
"Begitulah situasinya secara garis besar..."
Chu Xuan mendekati panel cahaya raksasa. Tangannya menyentuh permukaan hologram, membuat gambar yang semula hanya proyeksi cahaya itu mulai berubah membentuk pola-pola baru.
"Batu Kilatan ini, Batu Kilatan putih terdiri dari entitas kode genetik heliks yang terbentuk dari kekuatan yuan zhen, sedangkan Batu Kilatan hitam tersusun dari kekuatan magis... Hmm. Entitas kode genetik heliks, sebagai analogi, genetik manusia merupakan diagram informasi materi berbentuk heliks. Meskipun tersusun dari materi, genetik manusia sebenarnya hanyalah media pembawa informasi yang memuat seluruh aspek manusia dalam ruang yang sangat kecil. Demikian pula struktur internal Batu Kilatan ini berupa entitas kode genetik heliks, namun penyusun utamanya adalah kekuatan yuan zhen dan magis yang termaterialisasi. Informasi yang terkandung di dalamnya merupakan teknik kultivasi xiuzhen terenkripsi. Berdasarkan fragmen yang telah berhasil saya terjemahkan, informasi dalam satu Batu Kilatan jika dicatat dalam tulisan akan membutuhkan... Orang biasa membutuhkan setidaknya sekitar lima puluh tahun untuk membaca sepenuhnya teks dalam satu Batu Kilatan. Oleh karena itu, Batu Kilatan ini tidak dapat dialihbahasakan ke dalam tulisan. Maknanya harus dibaca langsung melalui mental, mengakses informasi yang terkandung di dalamnya. Tentu saja, bagi kita yang tidak menguasai teknik kultivasi xiuzhen, kode enkripsinya wajib dipecahkan terlebih dahulu untuk dapat membaca..."
Chu Xuan berbicara sambil jarinya terus menekan layar cahaya. Di atas layar tersebut, cahaya tak terhitung memproyeksikan replika tiga dimensi batu kilat yang diperbesar di udara setinggi sepuluh meter. Seiring kelanjutan penjelasannya, bagian dalam batu itu pun tampak diperbesar. Pola spiral mirip genetik manusia muncul di tirai cahaya tiga dimensi itu, dengan setiap aliran energi menyatu sempurna dalam tirai tersebut—terus-menerus berkombinasi dan terurai—akhirnya membanjiri tulisan tak terhingga. Hanya sebagian kecil spiral yang berwujud fisik, namun tulisan di dalamnya sudah tak terhitung. Ini baru sepersepuluh ribu dari isi satu batu kilat.
"Mengenai artefak kultivasi, prasasti pada genta perunggu kecil itu telah diterjemahkan. Ternyata benar seperti katamu, namanya adalah Donghuang Zhong (Lonceng Kaisar Timur)," lanjut Chu Xuan.
"Dong... Donghuang Zhong? Sial, kali ini kita benar-benar beruntung!" seru Zheng Zhuo dengan girang. Namun tatapan dingin Chu Xuan segera membuatnya menutup mulut dan kembali menyimak.
Chu Xuan menarik napas. "Prasasti pada cermin juga sudah diterjemahkan. Namanya adalah Jade Disc Penciptaan. Meski tak tahu mengapa cermin disebut 'cakram giok', jika prasasti ini tidak salah terbaca, memang demikian namanya..."
"Ja... Jade Disc Penciptaan?" Zheng Zhuo menelan ludah. Ia tak berani berkomentar lagi, hanya mematung menatap Chu Xuan dengan mata terbelalak.
Chu Xuan juga tidak menghiraukannya, hanya melanjutkan: "Cermin belum sempat diteliti, mari bahas Donghuang Zhong dulu. Perhatikan permukaannya. Meski terlihat sangat halus, terdapat ribuan simbol tulisan magis berukuran lebih kecil dari nano. Ukurannya sekitar seperseribu nano biasa. Meski kecil, jumlah simbol di lonceng ini tak terhitung. Kombinasi simbolnya mencapai lebih dari satu juta. Lihat di sini..." Chu Xuan mengklik layar cahaya itu, tiba-tiba sebuah lonceng tembaga kecil muncul di udara. Saat permukaan lonceng terus diperbesar, simbol-simbol mini itu akhirnya terlihat jelas.
Aliran energi putih menyala mengalir melalui simbol-simbol di permukaan. Simbol-simbol itu seolah hidup, bergantian menyerap aliran energi putih. Kemudian mengubahnya menjadi aliran energi keemasan yang melewati simbol lain. Dalam 1-2 detik, Zheng Zhuo melihat setidaknya 100 juta simbol berubah menjadi energi emas. Perubahan yang terjadi sangat kompleks dan sulit dipahami. Saat aliran energi putih menghilang, energi emas itu menyatu ke dalam Donghuang Zhong dan lenyap sepenuhnya.
"Data yang telah berhasil dipecahkan secara awal menunjukkan, dengan injeksi aliran energi, distorsi ruang muncul di permukaan Lonceng Donghuang, sementara aliran waktu juga mengalami ketidakseimbangan. Oleh karena itu, ada kemungkinan 70% bahwa kekuatan Lonceng Donghuang ini melibatkan dimensi ruang dan waktu - suatu tingkatan yang bahkan sulit kupahami. Dalam waktu singkat mustahil untuk meneliti sepenuhnya artefak ini. Tentu saja, jika hanya sekadar menggunakannya, dengan meningkatkan total kekuatan yuan zhenmu sepuluh ribu kali, mungkin ada kesempatan untuk mengaktifkannya sekali..."
"Xiuzhen... mengolah yang nyata, begitulah terjemahanku. Ini adalah teknologi tinggi yang sangat maju! Semua omong kosong mistis itu tidak masuk akal! Xiuzhen adalah teknologi tinggi, hanya saja sudah berkembang ke tingkat yang tak bisa kita bayangkan... Itulah hakikat xiuzhen!"
### Volume 11 Serangan Balik Tian Sha (I) Bab 2 Zhao Yingkong dan Zhao Yingkong... dan Persiapan! (I)
(Siapakah aku?)
(Akulah Zhao Yingkong... Benarkah?)
Zhao Yingkong terbangun secara tiba-tiba dari mimpinya. Tangannya meraih refleks ke samping tubuh tempat pedang berat dua tangan tak kasatmata itu berada. Baru setelah gagang pedang itu tergenggam erat di tangannya, gadis kecil ini merasa tenang. Namun gelombang keraguan di hatinya tetap tak kunjung mereda.
Setelah bangkit di dunia film horor The Mummy, Zhao Yingkong seolah merasakan sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya seperti mimpi namun lebih samar, sekaligus lebih nyata. Justru perasaan ambigu inilah yang membuatnya bingung, seolah hanya selangkah lagi dari kenyataan, tapi sama sekali tak tahu apa hakikat "kenyataan" itu sebenarnya.
Zhao Yingkong diam-diam bangkit dari selimut. Matanya menyapu ruang kosong nan suram di sekelilingnya. Ruangan ini tetap tak berubah: tanpa dekorasi atau perabot, hanya berisi peralatan latihan di ruang bawah tanah. Bisa dibilang, gaya hidupnya lebih sederhana daripada Chu Xuan sekalipun - setidaknya dia tak pernah meneliti benda-benda aneh. Ruang yang lapang... dan sunyi ini mencerminkan kesendiriannya.
Sebagai pembunuh bayaran yang dilatih sejak kecil - terlepas apakah ingatan ini nyata - hati Zhao Yingkong hanya terisi dua hal: teknik tempur dan senyum hangat sahabat-sahabatnya. Kenangan bersama mereka adalah harta yang paling berharga. Tapi kini... justru kenangan itulah yang membuatnya dilanda kebingungan.
Selama masa tidurnya, sebuah ingatan aneh muncul dalam kesadarannya. Seperti dalam mimpi, saat dia bangun, ingatan itu menghilang tanpa bekas. Dia hanya samar-samar ingat, dalam ingatan itu muncul sosok Zhao Yingkong lain... atau mungkin, itulah Zhao Yingkong yang sebenarnya, sedangkan dirinya hanyalah bayangan ilusi yang diciptakan oleh Zhao Yingkong tersebut.
Hal seperti ini. Bagaimana mungkin dia menerima kenyataan ini? Bahkan dengan sifat dinginnya, Zhao Yingkong sama sekali tidak bisa menerima bahwa dirinya adalah bayangan ilusi buatan. Karena ini pada dasarnya telah menyangkal eksistensinya. Jika semuanya benar demikian, maka ingatan berharga yang selama ini disimpannya dalam hati, apakah semua itu ilusi? Bersama dengan dirinya yang juga hanya ilusi?
Zhao Yingkong menghela napas sambil mengenakan pakaian, lalu membuka pintu menuju alun-alun "Dewa Utama". Dia berencana menukar obat tidur berkualitas tinggi di sana. Gadis kecil ini mulai menghindar secara reflek dari kebingungan dan horor dalam hatinya. Tidur tanpa mimpi memang salah satu metode pelarian terbaik.
Tepat saat Zhao Yingkong mendorong pintu masuk ke alun-alun "Dewa Utama", dia secara tak terduga melihat Chu Xuan yang pontang-panting juga keluar dari pintu. Pria ini seluruh tubuhnya penuh bekas terbakar, samar-samar terlihat asap kebiruan mengepul, seolah baru saja dipanggang api. Gerak-geriknya juga aneh: setelah mendorong pintu keluar, dia langsung menutup rapat pintu besar itu dengan dentang keras. Kemudian dia memegang gagang pintu selama beberapa detik, lalu menarik kembali pintu tersebut. Serangkaian gerakan ini membuat Zhao Yingkong bingung, sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukan pria ini.
Namun Zhao Yingkong bukan tipe orang yang penasaran. Diam-diam dia melirik Chu Xuan dua kali, lalu menoleh dan berjalan menuju bola cahaya raksasa "Dewa Utama". Tak disangka, baru beberapa langkah dia berjalan membelakangi Chu Xuan, tiba-tiba suara pria itu terdengar: "...Ingin berbicara denganku? Tentang dirimu yang lain..."
Zhao Yingkong langsung menoleh tajam. Sorot matanya luar biasa menusuk. Gadis kecil yang biasanya pendiam ini, meskipun berpenampilan dingin, selama ini selalu bersikap canggung namun tidak bermusuhan terhadap sesama anggota Tim Zhongzhou. Tapi kini pandangannya memancarkan niat membunuh yang nyata.
Sayangnya yang dihadapinya adalah Chu Xuan. Pria ini tidak peduli dengan ekspresi wajahnya. Ia langsung menoleh dan masuk ke kamarnya. Melihat hal ini, Zhao Yingkong malah menjadi ragu-ragu. Baru setelah lebih dari 10 detik Chu Xuan masuk ke kamarnya, gadis kecil ini menarik napas dalam-dalam dan mengikutinya.
"...Kondisi dasarnya seperti ini. Apa yang terjadi pada ingatanmu, masa lalumu, apakah kamu ilusi buatan orang lain, atau semua yang ada padamu... Benar, semua ini memang kuketahui. Kacamata yang diberikan pada Zheng Zhuo memiliki fungsi rekaman. Untuk petunjuk yang bisa digunakan dalam skenario, aku memang perlu menguasainya 100%... Tapi sayang, meski tahu, aku tidak bisa memberitahumu."
Ini adalah ruang bawah tanah rumah Chu Xuan. Sebagai laboratorium versi diperluas, di sinilah Chu Xuan melakukan berbagai eksperimen. Tentu saja... tempat ini sangat berbahaya. Dalam kadar tertentu, tingkat bahayanya tidak kalah dari dunia film horor atau berbagai misi alur cabang. Menyaksikan eksperimen Chu Xuan di sini membutuhkan kesadaran untuk siap mengorbankan nyawa kapan saja.
Setelah tiba di ruang bawah tanah ini, Zhao Yingkong melihat Chu Xuan mengeluarkan lonceng kecil. Lonceng tembaga itu lalu disinari beberapa pancaran energi, perlahan mulai melayang di udara. Pancaran energi itu semakin intens, sementara di depan Chu Xuan, sebuah platform tirai cahaya raksasa terus menampilkan data. Saat pancaran itu berubah menjadi putih menyala, intensitasnya memaksa Zhao Yingkong mengalihkan pandangan. Di platform tirai cahaya depan Chu Xuan, data mulai bocor keluar secara liar. Sayangnya kondisi ini hanya bertahan beberapa detik. Tiba-tiba seluruh ruangan bergemerincing, pancaran energi putih menyala itu berhenti seketika, sementara pencahayaan ruangan berubah dari putih terang menjadi merah tua.
"Cepat lari! Beban tim reaktor fusi berlebihan, akan meledak!"
Maka, aksi sebelumnya diulang sekali lagi...
"Jadi...kau sudah mengulang ini puluhan kali? Kalau beban reaktor fusi berlebihan, kenapa tidak membangun beberapa reaktor fusi tambahan untuk menyuplai energi?" Zhao Yingkong meremas pakaian yang sedikit terbakar, bertanya dengan suara rendah.
Chu Xuan sedang mengerutkan kening melihat lonceng perunggu kecil itu, ia menggelengkan kepala berkata: "Karakteristik Donghuang Zhong adalah modifikasi tiga lapis energi, dimensi ruang, dan waktu. Dari cakupan yang telah dipahami saat ini, pertama, ia memiliki karakteristik senjata filosofi sebab-akibat, yaitu pandangan paradoks sebab-akibat dalam mekanika kuantum yang pernah saya sebutkan sebelumnya, kesetaraan temporal, sekarang menentukan masa depan, sama halnya sekarang juga menentukan masa lalu, artinya sebab-akibat terbalik, di mana akibat yang menentukan sebab..."
"Ditambah dengan eksperimen tadi, dalam puluhan percobaan ini, saya terus-menerus mengubah total kuantitas energi sinar energi, mulai dari tingkat operasi tiga puluh persen dua reaktor fusi awal, hingga delapan puluh persen, lalu lima reaktor fusi, sepuluh reaktor fusi... Atau eksperimen inversi, tadi hanya tingkat operasi sepuluh persen dari satu reaktor fusi kecil, tapi kali ini sama seperti sebelumnya, ketika dalam kesadaran saya baru muncul niat 'input energi sebanyak ini', Donghuang Zhong langsung mencapai batas beban energi, lalu sinar energi mulai mengalir terbalik, sehingga reaktor fusi dengan tingkat operasi sepuluh persen mengalami fenomena kelebihan beban. Ini sepenuhnya tidak terkait dengan peningkatan atau pengurangan kuantitas energi keseluruhan... Donghuang Zhong telah mengetahui terlebih dahulu 'akibat' saya akan berhenti, sehingga memicu 'sebab' beban energi... Jadi, karena Donghuang Zhong mengintegrasikan syarat-syarat modifikasi tiga lapis energi, dimensi ruang, dan waktu, maka memicu efek senjata filosofi sebab-akibat?"
Chu Xuan semakin bersemangat saat berbicara. Dia berdiri di depan tirai cahaya sambil terus menekan sesuatu ke arah tirai tersebut, sejenak seolah melupakan keberadaan Zhao Yingkong. Gambar perbesaran Donghuang Zhong muncul di tirai cahaya, dengan tirai ini sebagai pusat, terus menampilkan data dan gambar detail berbagai bagiannya. Bersamaan itu, beberapa komponen mekanik muncul cuma-cuma di tirai cahaya, mulai menyusun sesuatu secara acak dengan gambar kosong lain sebagai pusat.
"...Hei." Zhao Yingkong akhirnya tidak bisa menahan diri. Dari awal dia sama sekali tidak mengerti pembicaraan ini, apalagi tujuan kedatangannya bukan untuk berdiskusi dengan Chu Xuan. Dia datang demi mengetahui masalah pada ingatannya.
"Sudah kukatakan, aku tidak bisa memberitahumu masalahmu. Karena kemampuannya sangat penting untuk skenario pertempuran terakhir, dan dia juga salah satu faktor paling tidak stabil dalam tim. Jika memungkinkan, aku sebisa mungkin ingin menghindari konflik dengannya. Biarlah dia yang memutuskan apakah akan memberitahumu atau tidak."
"Dia? Siapa dia?" Zhao Yingkong langsung bertanya dengan panik. Gadis kecil ini terlihat memerah di kedua pipinya karena kegelisahan, membuat penampilan netralnya sedikit lebih feminin.
Chu Xuan tidak menjawab. Dia berbalik dan mengeluarkan sebuah kantong dimensi yang biasa dipakainya menyimpan berbagai barang. Dari dalam kantong itu dia mengeluarkan sepasang kacamata biasa tanpa resep, lalu menyodorkannya langsung ke Zhao Yingkong.
"...Mirip sekali dengan yang Zheng Zhuo katakan. Ternyata benar-benar seperti Dang kecil..."
“……”
Chu Xuan dengan ekspresi poker di wajahnya—ini masih cara yang sopan untuk mengatakannya. Jika jujur, wajahnya seperti mayat hidup. Bagaimanapun, tak ada orang asing di sekitarnya, jadi dia tak perlu menyesuaikan otot wajah sesuai situasi. Setelah menyerahkan kacamata, dia berbalik dan melanjutkan eksperimennya.
"Kamu punya tiga jam. Dalam waktu itu, aku tak akan melakukan eksperimen apapun terkait reaksi energi artefak kultivasi... Zhao Yingkong, konsep tentang 'diciptakan' itu relatif. Selama kamu masih bisa berpikir, bergerak, bermimpi—meski hasil kreasi, esensimu tetap ada. Jika dunia ini dan kita semua hanyalah simulasi game dari entitas tingkat tinggi, bukankah kita juga ciptaan?"
Zhao Yingkong menatap tertegun ke arah Chu Xuan. Pria itu telah membalikkan badan setelah bicara, meninggalkan siluet kurus. Setelah lama terpaku, dengan tegas dia mengenakan kacamata itu—seketika, tubuhnya limbung dan tak sadarkan diri.
### Episode 11: Serangan Balik Langit (I) Bab 2: Zhao Yingkong vs Zhao Yingkong... dan Persiapan! (II)
Zhao Yingkong berdiri di tengah Kekosongan hitam legam. Tak ada orientasi arah—tanpa kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah. Bahkan waktu dan ruang terasa kabur. Seperti dalam mimpi, dia pun tak bisa melihat wujudnya sendiri...
“Di sini adalah 'hati', lautan kesadaran unik setiap individu. Kesadaran orang biasa biasanya berada di permukaan lautan ini. Saat tidur, kesadaran turun ke lapisan tengah luar. Orang yang dihipnosis secara mendalam mencapai lapisan tengah. Hanya dalam kondisi ekstrem, kesadaran makhluk hidup akan mencapai kedalaman terdalam lautan ini... Di sana tersembunyi kekuatan paling misterius sebagai esensi kehidupan...”
“Tentu saja, Zhao Yingkong saat ini baru mencapai lapisan tengah lautan kesadaran. Fungsi dasar kacamata buatan Chu Xuan pada dasarnya serupa, yang membedakan hanya arah hipnosisnya. Misalnya, kacamata yang ia pakai menghipnosis dirinya menjadi remaja berdarah panas, sedangkan kacamata untuk Zhao Yingkong bertujuan menghipnosisnya secara mendalam.”
“Meski Zhao Yingkong tak menyadari telah terhipnosis dalam-dan memasuki lapisan tengah lautan kesadaran, di tempat tanpa waktu dan dimensi ruang ini hanya kesadarannya dan ingatan yang tetap jernih. Kenangan sekabur apapun kini mengalir jelas bagai air, bahkan termanifestasi secara konkrit di ruang ini. Proses ini terasa seperti belasan tahun, hingga akhirnya ingatan yang divisualisasikan itu menghilang sepenuhnya usai ia merapikan memorinya. Namun, muncullah cermin hitam legam. Zhao Yingkong bersandar pada cermin ini, mengambang di tengah kekosongan yang gelap gulita.”
“Ingatan ini... buatanmu, bukan?” Kesadaran Zhao Yingkong memancarkan pertanyaan ini.
Di balik cermin yang dia sandari, ternyata ada Zhao Yingkong lain berdiri di sana. Gerakan dan ekspresinya persis sama, seolah bayangan di cermin. Zhao Yingkong dalam cermin itu bersuara: "Ya, ini rekayasaku..."
"...Mereka, sahabat-sahabat yang tumbuh bersamaku sejak kecil, apakah mereka juga palsu?" Zhao Yingkong menghela napas, bertanya dengan suara berat.
Zhao Yingkong dalam cermin juga menghela napas. Dia berbisik: "Sahabat bukan palsu... Tapi ada beberapa sahabat yang kusembunyikan darimu. Beberapa teman yang menemani tumbuhmu... Sungguh telah kuhapus dari ingatanmu."
Zhao Yingkong tak lagi bicara. Kedua gadis kecil di dalam dan luar cermin itu membeku dalam keheningan. Setelah cukup lama, versi cerminnya berbicara: "Kita berada di medan kesadaran bersama. Meski tak tahu mengapa Dang sialan menghipnismu ke sini, selama kau mau, kau bisa mengakses memori yang kuhapus kapan saja. Kita bisa berbagi memori yang sama... Semua kebenaran akan kaupahami seketika jika kau mau..."
Zhao Yingkong mengangguk, saat memasuki lautan kesadaran ini, secara insting dia telah merasakan hal ini. Dua kesadarannya bertemu dalam lautan kesadaran ini, sehingga versi lain dirinya bisa memiliki semua ingatan sejak dia memasuki dunia bereinkarnasi. Demikian pula, saat melihat ingatannya, ingatan Zhao Yingkong yang satu ini juga berada dalam keadaan tak terbuka. Di sini, mereka berdua bisa dengan mudah saling memahami.
Zhao Yingkong di luar cermin mengangguk diam-diam, dia berbisik: "Mungkin karena takut... Sejak lama sekali, aku mulai meragukan ingatanku sendiri. Masa laluku, segala yang kuketahui... Dalam ingatanku, beberapa fragmen terasa kaku saat kuingat, seolah adegan film yang sengaja dibuat. Bukan itu yang paling kusangsikan. Yang benar-benar mengusikku adalah, mengapa diriku yang dijuluki jenius sejak kecil sering merasa tak berdaya di banyak kesempatan?"
"Dalam ingatanku, sejak kecil semua orang menyebutku jenius. Semua teknik pembunuhan kulakukan lebih baik dari siapapun. Tak ada lawan saat bertempur. Bahkan membuka kunci genetik... Bahkan membuka kunci genetik jauh lebih awal dari yang lain. Tapi entah mengapa, seiring bertambahnya usia, terutama setelah masuk ke dunia bereinkarnasi ini, teknik pembunuhan yang seharusnya terukir dalam jiwaku justru mulai memudar..."
Zhao Yingkong di luar cermin mengangkat kedua tangannya, dia menatap tangannya sendiri dan berkata: "Jadi aku hanya bisa terus berusaha berlatih, ingin mengembalikan perasaan mahir seperti dulu, tapi tidak bisa, aku bahkan sudah lupa... Aku lupa momen pertarungan dengan Zhao Zui Kong dulu, ketika aku tahu dia begitu kuat, aku berusaha mengingat-ingat situasi pertarungan normalnya di masa lalu, tapi aku bahkan tidak bisa mengingat apapun..."
Zhao Yingkong di dalam cermin juga mengangkat kedua tangannya, dia membuat gerakan yang sama persis dengan Zhao Yingkong di luar cermin, bagaikan dua sisi pantulan cermin. Kemudian kedua gadis kecil itu sama-sama menghela napas halus. Zhao Yingkong di dalam cermin berkata: "Benar, karena dulu Ruikong menggunakan skill spiritual padaku, tapi dia lupa bahwa aku juga telah membuka kunci genetik level empat menengah. Meski belum melewati ujian hati, sudah memiliki ketahanan awal terhadap kekuatan spiritualnya. Jadi saat itu aku memanfaatkan kekuatan spiritualnya untuk membentukmu, sementara diriku sendiri tidak sepenuhnya melupakan ingatan itu... Sekarang, ingin tahu semua yang telah berlalu itu?"
"Segala yang lalu sudah berlalu, dan yang mengalami semua itu adalah kamu, bukan aku... Yang benar-benar kupedulikan adalah, semua masa lalu itu palsu, lalu aku ini apa? Boneka mainan? Atau alat pelarianmu dari rasa sakit? Semua yang kuhargai, sahabat-sahabatku, ingatanku, tawa dan air mata mereka, permainan masa kecil mereka... Apakah semua ini hanya bayangan ilusi yang kamu ciptakan untukku?"
"Gadis kecil di luar cermin menundukkan kepala, suaranya semakin dalam. Tiba-tiba, butiran air mata jernih mengalir di pipinya. Gadis yang selalu terlihat sangat kuat ini, ternyata menitikkan air mata di saat dan tempat seperti ini..."
"Maaf... tapi ini bukan maksudku. Karena terlalu banyak yang kugendong, terlalu banyak yang kutanggung, terlalu banyak rasa sakit, jadi aku ingin membuat hatiku tertidur. Tak ingin ada lagi kesedihan. Juga berharap bisa bahagia, berharap bisa menjadi lebih kuat. Karena itulah aku menciptakanmu. Tapi maksud sebenarnya adalah agar kau bisa meraih kebahagiaan di masa depan, bukan menjadikanmu boneka... Aku mengerti. Mari kita terima bersama masa lalu yang sama. Ingatan kita bersama. Masa lalu kita bersama, baik yang sedih maupun bahagia. Keputusasaan dan kesedihan itu..."
Setelah mengatakan ini, Zhao Yingkong di dalam cermin perlahan berbalik. Kedua tangannya yang mungil menempel erat di kaca. Gadis di luar cermin pun melakukan gerakan yang sama. Dua gadis kecil ini saling menempelkan telapak tangan mereka melalui sebidang cermin.
"Ingatan yang sama, kesedihan yang sama, sahabat yang sama. Zhao Yingkong, kau juga adalah diriku..."
Kedua gadis kecil itu mengucapkan kata-kata yang sama. Seluruh lautan kesadaran pun mulai memancarkan cahaya, menyelimuti kedua gadis beserta cermin itu, merangkul segala sesuatu dalam sinarnya...
“Walau sulit dipercaya……tapi tak kusangka Chu Xuan kamu ternyata penggemar Lolicon? Menggunakan cara keji untuk menipu LOLI imut masuk ke rumahmu, lalu melakukan hubungan intim, tubuh putih rapuh itu, rintihan memilukan……Ah! Gadis polos berpayudara besarku. Keperawananmu……”
“Braak!”
Lokasinya masih di ruang bawah tanah kediaman Chu Xuan. Eksperimen energinya telah selesai. Saat ini dia sedang mendesain perangkat gabungan mekanik dan simbol menggunakan komputer. Ketika Zhao Yingkong masuk ke ruangannya sebelumnya, entah mengau Cheng Xiao melihatnya. Hasilnya, pria tak bermoral ini baru menyusup masuk satu jam kemudian. Jelas ingin menangkap basah, atau memberi Chu Xuan cukup waktu. Akhirnya dia mengerahkan banyak orang membuka pintu besar, lalu menyergap masuk ke ruang bawah tanah dan melihat Zhao Yingkong yang sedang tidur di kursi. Lalu, pria ini tentu mengumbar imajinasinya dengan terus melolong. Walau bilang kecewa, ekspresinya justru menunjukkan lebih banyak kegembiraan.
Tapi nasib sial menimpanya. Saat berteriak-teriak, Zhao Yingkong telah membuka mata. Cheng Xiao langsung ditendang wajahnya, tubuhnya terbang mundur dan menghantam dinding di kejauhan.
Cheng Xiao kini bukan lagi Cheng Xiao dari masa lalu. Setelah Penguatan kondisi fisik, menyuntikkan darah naga, Cairan Asli Virus-T, dan peningkatan Jurus Burung Air Nandou, kemampuan fisiknya menjadi luar biasa lincah. Saat terlempar mundur, tubuhnya berputar cepat di udara dan mendarat dengan gerakan salto indah. Tapi siapa sangka, saat menyentuh tanah kakinya tiba-tiba tergelincir. Dentang keras! Tubuhnya terjatuh dengan kepala menghantam lantai. Pemandangan menyedihkan itu bahkan menunjukkan beberapa gigi depannya rontok.
Zhao Yingkong memandangi Cheng Xiao yang mengerang kesakitan. Gadis itu mengangkat kedua tangannya dan menatapnya teliti. Tatapannya kemudian beralih ke Zheng Zhuo dan yang lain. Anehnya, senyum tipis mengembang di wajahnya. Mulutnya terbuka seolah ingin berkata sesuatu, tapi tak ada suara yang keluar. Zheng Zhuo justru tersenyum lebar menanggapi. Di antara semua yang hadir, hanya dia dan Chu Xuan yang memahami makna perubahan pada Zhao Yingkong. Arti senyum itu pun mungkin hanya bisa dimengerti oleh mereka berdua.
"Karena semua sudah berkumpul, mari kita mulai uji tempur. Sekalian persiapan untuk pertempuran mendatang."
Chu Xuan yang selama ini asyik dengan peralatannya tiba-tiba mengeluarkan kacamata hitam biasa. Jarinya menekan-nekan panel di bingkai kacamata itu sementara mulutnya berbicara pada yang lain:
“Zheng Zhuo sudah tidak sempat menanyakan apa yang terjadi pada Zhao Yingkong, dia buru-buru bertanya pada Chu Xuan: "Dang... Apa lagi yang kau ciptakan kali ini? Kalau tidak jelaskan, aku pasti tidak akan memakainya!"
"Uh..."
Kali ini Chu Xuan langsung menjawab: "Sebagian informasi dari batu kilat putih yang kau ambil berhasil dipecahkan. Ini tentang realitas virtual. Sebelumnya aku cek dari 'Sang Tuan', beberapa komponennya sudah tersedia untuk dibeli. Contohnya lempengan logam simbol bernama Roda Mustard Kosmis, meski harganya cukup mahal karena logamnya spesial. Ternyata komponen yang selama ini tidak kuketahui fungsinya ini adalah bagian utama dari lingkungan ilusi xiuzhen. Anggap saja lempengan ini sebagai motherboard komputer, lalu Cincin Sihir akan mengubah energi reaktor fusi menjadi kekuatan kultivasi. Host realitas virtual versi xiuzhen ini bisa digunakan untuk merekonstruksi semua musuh yang pernah kau hadapi, termasuk manusia... Teknologi simbol benar-benar luar biasa! Sistemnya akan melengkapi detail kemampuan monster atau karakter dari ingatanmu, termasuk pertumbuhan kekuatan mereka setelah beberapa hari. Meski mungkin berbeda jauh dengan realitas, setidaknya bisa jadi bahan referensi..."
"Zheng Zhuo, ingin bertarung dengan replika dirimu?"
### Bagian 11 Serangan Balik Langit (I) Bagian 3 Tujuh vs 1.742 dan... Memasuki (I)
"...Tiga, dua, satu, transmisi selesai..."
Zheng Zhuo seluruh tubuhnya berkeringat sambil bangkit dari sofa. Ia melepas kacamata hitam biasa yang menempel di kacamatanya, lalu kembali duduk dengan berat di sofa sambil mulai menarik napas dengan dahsyat.
"Tujuh banding 1.741... Kalah lagi, tujuh banding 1.742. Ah, kenapa Perubahan Magis-nya iblis itu jauh lebih kuat dari Qianlong Bian-ku? Apa harus kutinggalkan gen klan naga ini dan sepenuhnya mengandalkan gen purba yang tertinggal dalam tubuhku?"
Lingkungan virtual ilusi buatan Chu Xuan dengan teknologi kultivasi xiuzhen hampir sempurna merekonstruksi replika Zheng Zhuo dalam ingatannya - kemampuan mengerikan yang ditunjukkan saat Resident Evil 2. Di lingkungan itu, kemampuan asli Zheng Zhuo bisa digunakan sepenuhnya. Namun dalam pertempuran virtual ini, Zheng Zhuo mengalami kekalahan total dengan skor 7 banding 1.742.
Meski pertempuran nyata memiliki banyak variabel seperti medan, kelelahan tempur akibat skenario berbeda, semangat juang, suasana hati, dan faktor pendamping lainnya, di seluruh Tim Zhongzhou hanya dialah yang bisa melawan replika itu. Rasio 7 banding 1.741 ini adalah hasil pertarungan kemampuan saat ini melawan replika dari era Resident Evil 2. Sekalipun ditambah variabel-variabel, dengan data akhir 7 banding 1.741 seperti ini, harapan kemenangan dalam pertempuran nyata tetap sangat tipis.
"Apa sebenarnya yang salah di sini?"
“Zheng Zhuo terus berpikir keras namun tidak menemukan jawaban. Dalam lebih dari 1.000 kali pertempuran ini, dia dan replikanya hampir berada dalam kondisi seimbang. Dalam pertarungan mereka, tidak ada pihak yang unggul. Seringkali saat pertempuran berakhir, sang replika juga berada dalam kondisi hampir mati. Jika tidak, Zheng Zhuo tidak mungkin memenangkan 7 pertempuran itu. Tapi dari lebih dari 1.000 pertempuran sisanya, akhirnya selalu berujung pada kematiannya. Jika hanya satu atau dua kali, mungkin masih bisa disebut kebetulan atau keberuntungan. Tapi lebih dari 1.000 kali berturut-turut replika itu menang dengan nyaris mati - ini pasti bukan kebetulan.”
“Mengapa. Mengapa, mengapa... Mengapa?! Padahal kekuatan tempurku sudah setara dengannya. Bahkan, jika kugunakan Qianlong Bian dan status 'Penghancur', kemampuanku sedikit lebih unggul darinya. Meski tidak bisa bertahan lama, dengan keunggulan ini seharusnya aku bisa sedikit menekannya. Tapi mengapa lebih dari 1.000 kali berturut-turut aku tetap kalah?”
Zheng Zhuo duduk termenung cukup lama, sampai perutnya berbunyi keroncongan. Baru sadar waktu sudah mendekati pukul enam sore. Meski aliran waktu di Lingkungan Ilusi 100 kali lebih lambat dari dunia nyata, tapi karena terus menerus masuk ke lingkungan virtual untuk menantang replika, waktu tetap berlalu cepat. Tanpa terasa, satu hari sudah habis. Ditambah hari ini, tinggal dua hari lagi sebelum memasuki dunia film horor berikutnya.
“Sudah bangun?”
Saat Zheng Zhuo duduk di sofa sambil melamun, suara perempuan lembut terdengar. Entah sejak kapan, Luo Li masuk dari pintu. Melihat Zheng Zhuo berkeringat deras, gadis kecil ini mengeluarkan sapu tangan dari dalam bajunya dengan lembut lalu menyeka keringatnya.
Watak asli Luo Li sebenarnya adalah "mulut pedang tapi hati tahu". Di lingkungan monoton dimensi ruang Sang Tuan yang tak terpengaruh dunia nyata, ditambah kehadiran banyak perempuan lembut di sekitarnya, Luo Li semakin berubah halus. Tapi kadang masih suka berteriak-teriak, terutama saat sedang malu...
"Kalian semua sudah siap makan? Hari ini makan di rumah siapa?" Zheng Zhuo mencium Luo Li sambil tersenyum, memandang wajah gadis kecil itu yang memerah. Baru kemudian dia bertanya.
"Hmm. Hari ini makan di rumah Zhang Heng. Semua masakan sudah siap. Tinggal menunggu Kehadiran Tuan Besar... Hehe, ngomong-ngomong, karena Zhang Heng tidak menciptakan... Kakak Ming Yanwei terlihat sangat senang. Meski wajahnya terus cemberut saat masak, dia membuat beberapa hidangan kecil. Lihat ekspresi terkejut Zhang Heng, sepertinya semua makanan kesukaannya."
Luo Li dengan natural menyandarkan lengannya pada Zheng Zhuo, sambil berjalan dia tertawa memberitahu Zheng Zhuo tentang rumor-rumur tersebut. Perlahan Zheng Zhuo mulai kembali seperti semula dari ketegangan setelah pertempuran.
(Untuk sementara kesudahan pertempuran itu kita kesampingkan dulu. Rasanya mustahil kita akan segera menghadapi pertarungan melawan Tim Reinkarnasi Iblis. Bagaimanapun aku sudah gugur di dunia film horor, seharusnya evaluasi terhadap tim kita sudah jauh menurun, bukan?)
Zheng Zhuo sementara menyimpan kekhawatiran itu di dalam hati, mengikuti Luo Li menuju tempat tinggal Zhang Heng. Begitu masuk, terdengar tawa khas Cheng Xiao yang riang. Tapi hari ini ada wanita miliknya di situ, jadi dia tak berani macam-macam dengan wanita lain, hanya tertawa-tawa sambil bercerita lelucon dewasa pada yang lain.
Selanjutnya semuanya berjalan lancar. Mereka berkumpul makan-minum bersama - ini memang kebiasaan orang Tiongkok, mempererat ikatan di meja makan. Tapi yang mengejutkan, Chu Xuan ternyata juga muncul di meja makan. Meski yang dimakannya hanya makanan berwarna mencolok, biasanya dia tidak akan muncul kecuali saat memasuki dunia film horor. Kehadirannya yang tiba-tiba hari ini sangat mengherankan, besar kemungkinan pria ini sedang merencanakan sesuatu.
“……Meski masakannya sangat lezat, entah mengapa karena kau duduk di sana diam-diam memakan buah, tiba-tiba aku jadi kehilangan selera. Selalu khawatir apakah kau sedang merencanakan sesuatu lagi, ha ha ha... Aku terlalu sensitif.” Zheng Zhuo menghabiskan nasinya, sambil meneguk teh ia tertawa terkekeh.
Chu Xuan di sampingnya mengangguk santai: "En, memang sedang merencanakan sesuatu..."
“...Hei, tadi aku hanya bercanda.” Zheng Zhuo kaget mendengarnya, nyaris menyemburkan teh dari mulutnya. Ia buru-buru berkata.
Namun Chu Xuan menyeringai dingin: "Aku tidak bercanda. Memang ada urusan dengan kalian... Prototipe Unit-01 Petarung Perkasa Kuning sudah selesai. Bawa saja dalam pertempuran berikutnya."
“Prototipe Petarung Perkasa Kuning? Dang, kapan kau membuat ini?” Keempat orang Zheng Zhuo, Wang Xia, Zhang Heng, dan Cheng Xiao bertanya serentak.
Chu Xuan tidak menjawab. Dari dalam bajunya ia mengeluarkan sehelai kain kuning utuh yang dipenuhi simbol-simbol aksara magis rapat-rapat, dengan diagram Taiji raksasa sempurna terukir di tengahnya.
"Lingkungan Ilusi virtual dapat menyerap energi mental orang yang masuk ke dalamnya, yaitu cahaya hati. Dari informasi yang telah berhasil diuraikan, cahaya hati terdapat dalam ruang spiritual semua makhluk hidup, hanya saja makhluk biasa tidak tahu cara memanfaatkannya. Ruang spiritual ini juga diakui oleh para kultivator xiuzhen sebagai alam semesta internal, sama seperti energi dimensi ruang alam semesta eksternal, cahaya hati ini dapat diubah menjadi kekuatan yuan zhen dan kekuatan magis. Petarung Perkasa Kuning diciptakan berdasarkan konsep ini sebagai robot simbol mekanik, atau bisa juga disebut ciptaan tempur. Intinya, Petarung Perkasa Kuning ini bisa menyerap cahaya hati sebagai energi untuk terus berkembang. Semakin kuat cahaya hati musuh, semakin kuat pula Petarung Perkasa Kuning saat menghidupkan kembali berikutnya. Tentu saja kekuatan ini memiliki batas maksimal yang ditentukan oleh kapasitas kain simbol dalam menampung cahaya hati..."
Saat Chu Xuan masih memegang kain panjang dan menjelaskan, Zheng Zhuo sudah berseru gembira: "Sial, dengan kata lain kita punya alat kecurangan yang terus menguat? Cukup lempar puluhan Petarung Perkasa Kuning ini di awal film horor, lalu kita mengungsi ke zona aman. Dengan begitu bukankah kita bisa dengan mudah mengumpulkan poin reward dan alur cabang di dunia film horor?"
Chu Xuan langsung memotong lamunannya: "Sayangnya, teknologi pembuatan petarung perkasa kuning berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada lingkungan ilusi virtual. Simbol-simbol utamanya tidak bisa ditukar dari Sang Tuan. Membuat satu petarung kuning membutuhkan waktu lima hingga enam hari, dan itu pun masih setengah jadi. Mereka tidak bisa menyerap cahaya jiwa musuh, hanya mengandalkan akumulasi cahaya jiwa kita yang terbatas untuk berevolusi dan menguat. Begitu energi habis, petarung kuning itu akan menjadi tak berguna. Makanya disebut prototype petarung kuning."
"Benarkah? Sungguh disayangkan... Tapi kalau dipikir-pikir, apakah saat membuat lingkungan ilusi, kamu sudah merencanakan pembuatan petarung kuning? Lalu ketika kami menggunakan ilusi itu, kamu leluasa menyedot dan menyimpan cahaya jiwa kami? Tak heran setiap kali keluar dari ilusi, aku merasa sangat lelah... Jadi kekalahanku bukan karena perbedaan kemampuan, tapi karena kamu menyerap cahaya jiwaku?" Zheng Zhuo berpikir sejenak, lalu wajahnya berbinar penuh pencerahan. Ekspresi lega terpancar jelas di raut mukanya.
Chu Xuan menyeringai dingin: "Hematlah tenagamu. Kacamata yang kuberikan hanya menyerap kekuatan pikiran yang terbuang dari kalian, tidak terkait dengan kekuatan pikiran dalam tubuhmu. Sedangkan prosesor lingkungan ilusi di ruanganku sebagai terminal hanyalah mengintegrasikan kekuatan pikiran ini. Alasan kekalahanmu sebenarnya bukan karena perbedaan kemampuan...melainkan perbedaan tekad. Kau tidak memiliki niat membunuh replika itu. Di terminal, kulihat lebih dari 1.000 adegan pertempuranmu. Setiap kali kalah karena masalah yang sama...Rupanya kau tidak ingin membunuh replikamu sendiri?"
Zheng Zhuo membeku, lalu berteriak panik: "Masak sih! Bagaimana mungkin aku...Bagaimana mungkin aku tidak ingin membunuhnya? Dialah yang membunuh sahabat-sahabatku! Lagi pula pemikirannya sudah masuk ke jalan iblis. Diriku yang seperti ini, replika seperti ini...Bagaimana mungkin aku tidak ingin membunuhnya?"
(......Tapi pengalamannya, kesedihan mendalam di matanya......Apakah benar aku tidak ingin membunuhnya?)
### Volume 11 Serangan Balik Langit (I) Bagian 3 Tujuh vs 1.742 dan...Memasuki (II)
Terlepas dari perasaan rumit Zheng Zhuo terhadap replika, terkait uji coba petarung perkasa kuning prototype yang disebut Chu Xuan, semua orang yang telah makan langsung menguji tingkat kedahsyatan petarung perkasa kuning tersebut di ruang bawah tanah rumah Zhang Heng.
"Berdasarkan total cadangan energi mental yang tersedia saat ini, prototipe petarung perkasa kuning dapat diklasifikasikan menjadi dua tingkat kekuatan. Pertama, tingkat kekuatan setara Penjejak biasa, kira-kira setara kemampuan tempur jarak dekat Ba Wang setelah membuka kunci genetik level dua dan berubah menjadi manusia serigala. Kedua, kekuatan empat kali lipat Penjejak biasa. Namun kondisi pertama memungkinkan petarung perkasa kuning dihidupkan kembali tiga kali, dengan peningkatan kekuatan sekitar dua kali lipat setiap kali, dan durasi tempur sekitar 60 jam. Sedangkan kondisi kedua tidak dapat dihidupkan kembali, tetapi memiliki durasi tempur selama 72 jam." Chu Xuan menjelaskan.
Kain kuning panjang itu perlahan berubah bentuk di depan mata semua orang, menjadi versi miniatur petarung perkasa kuning. Namun makhluk ini berbeda dengan petarung perkasa kuning yang pernah mereka lihat di dunia film horor The Mummy. Selain kain kuning panjang, tidak ada ciri atribut khusus yang menyertainya. Dibandingkan dengan lima jenis petarung perkasa kuning berunsur dewa dalam The Mummy, baik dari segi kemampuan, frekuensi penghidupan kembali, maupun sosok gagahnya, makhluk ini terlihat jelas seperti produk cacat.
"Benar, ini memang barang reject."
Menghadapi ekspresi meragukan semua orang, Chu Xuan mengangguk dengan pasti dan berkata: "Benar, dilihat semata dari kekuatan tempur, satu-satunya petarung perkasa kuning ini pada dasarnya bisa dikatakan tidak berguna. Bagaimanapun, kita memiliki metode produksi massal Penjejak selama ada cukup waktu dan personel. Sementara petarung perkasa kuning yang hanya beberapa kali lebih kuat dari Penjejak, memang tidak terlalu berguna dalam hal kemampuan tempur. Namun hal terpenting dari ciptaan kultivasi xiuzhen ini bukanlah kekuatan tempurnya, melainkan kemampuan khusus yang dimilikinya seperti menghidupkan kembali dan perpindahan dimensi ruang - dua kemampuan terpenting ini."
Sebenarnya masih ada hal yang tidak diungkapkan Chu Xuan, misalnya bahwa petarung perkasa kuning ini hanyalah prototipe. Semakin banyak informasi dari batu kilat yang dia buka, semakin banyak teknologi kultivasi xiuzhen yang diperoleh. Saat itu tiba, keperkasaan Tim Zhongzhou tidak akan terbatas pada kemampuan individu, melainkan lompatan tingkat eksistensi menyeluruh. Bagaimanapun, mereka mendapatkan banyak teknologi kultivasi xiuzhen lengkap, bukan hanya sedikit teknik kultivasi xiuzhen yang ditukar dari Sang Tuan. Meskipun Tim Zhongzhou hanya memiliki beberapa batu kilat, teknologi yang terkandung di dalamnya sudah sepenuhnya unggul dari semua regu lain. Bahkan, dalam bidang teknologi kultivasi xiuzhen ini, Tim Zhongzhou telah melampaui kendali Sang Tuan.
"……Aspek teknologi kultivasi xiuzhen membutuhkan banyak waktu, dan untuk memecahkan kode informasi di dalamnya harus berada di dimensi ruang 'Dewa Utama', karena mesin pemecah kode dan komputer unit induk ini merupakan barang yang tidak bisa diproduksi dalam waktu singkat. Hanya di dimensi ruang 'Dewa Utama' benda-benda ini ada, digabungkan dengan bakat bahasa Qi Tengyi. Di dimensi ruang 'Dewa Utama', diperkirakan tiga bulan untuk menerjemahkan Batu Kilat pertama, kemudian kecepatan penerjemahan akan sedikit meningkat. Tapi jangan berharap bisa menggunakan kedua artefak kultivasi itu—setidaknya dalam sepuluh tahun mustahil digunakan. Jika itu adalah barang yang direplikasi, maka…"
Zheng Zhuo memotong pembicaraannya: "Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan? Bertele-tele. Langsung saja utarakan maksud aslimu—apakah kamu ingin memberitahu kami betapa pentingnya teknologi kultivasi xiuzhen ini?"
"Tidak," kata Chu Xuan. "Pentingnya teknologi kultivasi xiuzhen sudah jelas. Yang ingin kusampaikan adalah—waktu! Kita butuh waktu. Dengan memperoleh warisan kultivator xiuzhen Timur ini, meski hanya sebagian, waktu yang cukup akan membuat kita semakin kuat. Jika memungkinkan, kita harus menghindari dimulainya pertempuran terakhir sebisa mungkin."
"Pertempuran terakhir?" seru semua orang serentak.
Sebenarnya yang disebut sebagai pertempuran terakhir. Ini hanyalah sebuah inferensi dari Chu Xuan. Tentang kebenarannya, tidak ada yang bisa memastikan. Inferensi ini menyatakan bahwa seiring dengan meningkatnya kekuatan dan penyempurnaan masing-masing tim, "Dewa Utama" akan mengatur semua tim untuk bertempur habis-habisan dalam sebuah dunia film horor. Hanya pemenang yang memiliki kesempatan kembali ke dunia nyata, setidaknya pemenang memiliki peluang besar untuk kembali. Baik dari segi pengalaman dan reward yang didapat dari pertempuran tersebut, maupun dari tingkat pelemahan tim lain, tim yang menang akan menjadi yang terkuat di antara semua tim reinkarnasi.
Cheng Xiao bertanya penasaran: "Bagaimana cara menunda pertempuran terakhir? Apakah kamu menemukan virus kultivasi xiuzhen dalam batu kilatan cahaya itu, sehingga bisa mengendalikan 'Dewa Utama'?"
Chu Xuan melotot padanya: "Bagaimana mungkin? Maksudku menggunakan cara lain untuk menunda pertempuran terakhir... Jika dianalisis lebih detail, pertempuran terakhir setidaknya harus memenuhi dua syarat. Pertama, semua tim harus lengkap. Tidak mungkin hanya dua atau tiga tim yang bertempur. Kedua, kemampuan masing-masing tim minimal harus mencapai lapisan tertentu. Lapisan ini berarti setidaknya harus ada komandan tim, dan setidaknya ada orang yang membuka kunci genetik dalam tim. Hanya dengan memenuhi syarat ini, pertempuran terakhir bisa dilaksanakan."
"Dengan kata lain, jika kita ingin menunda secara paksa dimulainya pertempuran terakhir, maka mulai dari sekarang, setiap operasi tempur tim harus menghancurkan total pihak lawan. Namun demikian, setelah satu atau dua kali, evaluasi Tim Zhongzhou akan semakin tinggi, dunia film horor yang kita masuki akan semakin sulit, bahkan mungkin saja kita bertemu Tim Reinkarnasi Iblis sebelum pertempuran akhir... Jadi ini adalah pedang bermata dua. Tim Zhongzhou yang telah mendapatkan warisan kultivasi xiuzhen Timur akan semakin kuat seiring waktu, tetapi untuk mendapatkan lebih banyak waktu tenang, kita harus melewati bahaya yang lebih besar. Alasan kita mencari lebih banyak waktu tenang justru agar tidak lagi berbahaya setelah kemampuan meningkat. Ini benar-benar kontradiksi... Bagaimana menghadapi masa depan, putuskan sendiri."
(Dengan kata lain, pilihlah masa depan: jalur berliku di tengah jalan namun bisa menang dengan kekuatan tingkat tinggi saat pertempuran akhir, atau jalan mulus yang berisiko gagal di detik terakhir saat pertempuran pamungkas. Hal seperti ini...)
Zheng Zhuo berkata dengan penuh kebencian: "Tentu memilih jalan pertama! Pertemuan antar tim sejak awal sudah sangat berbahaya. Meski Tim Zhongzhou sekarang kuat, di dunia film horor apapun bisa terjadi. Jika kita terjebak dalam permainan berbahaya, atau lawan punya kombinasi skill aneh, kita mungkin kalah. Bagaimana mungkin kita bisa mengalah dalam pertempuran tim? Lagipula jika evaluasi kita melonjak dan bertemu Tim Iblis lebih cepat... Aku malah menantikannya!"
Selebihnya, semua orang mengangguk mendengar perkataan itu. Meskipun sekarang Zheng Zhuo bukan lagi komandan Tim Zhongzhou, kewibawaannya di tim masih seperti seorang komandan. Tentu saja, berbeda dengan kewibawaan Chu Xuan di Tim Zhongzhou, kewibawaannya lebih condong ke aspek emosional, sama sekali tidak terkait dengan tekanan intimidatif, horor, dan teror yang diwakili oleh Chu Xuan...
Sebenarnya ada satu hal lagi yang dipahami semua orang: Dibandingkan dengan lapisan kemampuan yang dimiliki Zheng Zhuo dan beberapa orang terpilih, mayoritas anggota Tim Zhongzhou masih jauh tertinggal. Mereka sama sekali tidak sebanding dengan anggota terkuat dari Tim Dewa, Tim Iblis, maupun tim-tim lain. Tanpa kejadian khusus, dalam pertempuran terakhir, sebagian besar Tim Zhongzhou akan tewas kecuali beberapa orang. Seperti pepatah "pedang tak bermata", sebenarnya tanpa kehadiran Zheng Zhuo dan Chu Xuan yang saling melengkapi seperti pena dan pedang, Tim Zhongzhou sudah pasti hancur berkali-kali. Lebih jelasnya, dalam Resident Evil 2, Tim Zhongzhou sebenarnya sudah pernah mengalami kehancuran total.
Dengan kemampuan saat ini, kemenangan tipis atas Tim Dewa di The Lord of the Rings sudah merupakan batas maksimal Tim Zhongzhou. Dalam pertempuran penentu, mustahil bisa melewatinya semudah di The Lord of the Rings. Dalam kericuhan pertempuran melawan belasan tim reinkarnasi, bertahan hidup 3-5 orang saja sudah merupakan keberuntungan bagi Tim Zhongzhou. Ini sesuatu yang tidak bisa dipaksakan, membuat Zheng Zhuo kerap gelisah diam-diam. Yang menjadi perhatiannya justru para sahabat yang telah berjuang bersamanya. Mengorbankan nyawa mereka demi kemenangan tim? Hal seperti ini tidak akan pernah dilakukannya!
Hari itu sudah larut, setelah berdiskusi beberapa kalimat, semua orang kembali ke rumah masing-masing. Menjelang film horor berikutnya yang sudah dekat, mereka tidak melanjutkan latihan tempur. Bahkan Zhao Yingkong juga menghentikan latihan skill fisiknya, hanya memasuki lingkungan ilusi untuk bertarung dengan virtual body Zhao Zui Kong.
Zheng Zhuo juga kembali ke ruangannya. Selain bercengkerama dengan Luo Li, sebagian besar pikirannya terfokus pada dua hal: pertama, usulan Chu Xuan untuk mengerahkan segala upaya dalam perang kelompok berikutnya dengan membinasakan seluruh tim reinkarnasi yang ditemui; kedua, pertarungannya melawan replika dirinya di lingkungan virtual. Ia mulai curiga bahwa sikapnya yang memberi ampun menyebabkan catatan 7 kemenangan vs lebih dari 1.000 kekalahan.
(Haruskah setiap tim yang ditemui dimusnahkan seluruhnya? Apakah aku memang sengaja memberi kelonggaran? Jika bertemu Nios dan kawan-kawannya, bisakah aku tega memusnahkan mereka? Jika bertemu replika diriku sendiri... Haruskah aku membencinya?)
Zheng Zhuo merasa bingung dalam hatinya, meskipun dia sudah melewati roh jahat, melewati roh jahat bukan berarti tidak memiliki perasaan. Lagipula, Zheng Zhuo selalu memiliki sikap seperti ini dalam menghadapi masalah. Jika dikatakan baik, itu adalah kebaikan hatinya; jika dikatakan buruk, itu adalah keragu-raguannya. Namun berkat watak Zheng Zhuo inilah Tim Zhongzhou tetap bersatu dengan solid. Jika Chu Xuan yang menjadi panglima sebuah tim, kemungkinan besar hanya ada satu situasi: tim akan menghancurkan musuh dengan sangat mengerikan, lalu menghancurkan diri sendiri dalam konflik internal. Jadi memiliki komandan seperti Zheng Zhuo bagi Tim Zhongzhou adalah sebuah ketidakberuntungan sekaligus keberuntungan.
Bagaimanapun, waktu untuk memasuki dunia film horor telah tiba lagi. Karena beberapa anggota tim masih tertidur, semua orang sudah berkumpul di alun-alun "Dewa Utama" lebih awal. Mereka menempatkan anggota yang tertidur di bawah pancaran pilar cahaya "Dewa Utama", lalu menunggu waktu masuk.
"Masuk ke dalam pilar cahaya dalam tiga puluh detik. Target transmisi terkunci, Independence Day: Earth's Counterattack mulai ditransmisikan..."
