Reinhard tersenyum elegan: "Aku tahu kau Zheng Zhuo... Komandan Zhongzhou dan Tim Iblis. Tepatnya, kau dan replikamu sama-sama luar biasa. Sepengetahuanku, replikamu sudah dikenal beberapa tim, bahkan diakui sebagai anggota tim reinkarnasi terkuat... Reputasimu pun tak kalah, bahkan sedikit mengungguli Tim Dewa. Kau dan replikamu sama-sama punya potensi besar..."
Zheng Zhuo terdiam sejenak, lalu bertanya: "Sepertinya kau sangat mengenaliku... Aku tak kenalmu."
Reinhard membungkuk santun: "Yang Mulia tentu takkan mengenal figuran sepertiku. Aku hanya orang kecil yang bertahan di dunia bereinkarnasi ini, berusaha perlahan jadi kuat tanpa mau ribut. Andai bukan karena waktu akhir semakin dekat, aku pun tak ingin jadi komandan... Ah, lebih suka zaman dulu saat tim bisa beroperasi tanpa komandan. Pola sekarang yang wajib operasi tim meski tanpa komandan, benar-benar kubenci!"
Zheng Zhuo telah mengaktifkan kunci genetik tingkat tiga seketika sosok flamboyan bernama Lainhardt muncul. Ia sepenuhnya mensimulasikan pola pikir Xiao Honglü. Meski kemungkinan mendapatkan informasi berguna dari mulut pria ini kecil, dengan tingkat kecerdasan dan metode analisis setara Xiao Honglü, sekadar mendapatkan sumber informasi kasar saja sudah cukup bagi mereka untuk memberikan kontribusi 200%... Chu Xuan merupakan pengecualian, sosok itu sudah berada di luar kategori manusia biasa.
"Maksudmu... dalam perang kelompok sebelumnya atau suatu waktu, tim reinkarnasi lain memberitahukan tentang diriku dan replikaku? Yang begitu mengenal kami... apakah kelompok Nios? Tidak, orang sepintar Nios pasti memahami makna pertempuran terakhir. Mengingat hubungan antar tim kami, seharusnya dia tidak akan sembarangan membocorkan informasiku padamu kecuali kalian benar-benar mendominasi. Dia terpaksa menukar informasi ini untuk kesempatan bertahan hidup timnya. Tapi aku tidak percaya kemampuan kalian bisa memaksa Nios sampai pontang-panting. Aku sangat tahu kemampuan strateginya, hanya sedikit di bawah Chu Xuan... Kalau begitu, mungkin kalian bertemu Tim Dewa?" Zheng Zhuo menatap tajam pria tampan berambut pirang di hadapannya, ia seolah-olah berbicara sendiri.
Reinhard membeku sejenak, lalu tetap tersenyum elegan dan berkata: "Yang Mulia menebak dengan sangat akurat... hehe, memang benar. Setelah bertempur dengan tim kecil tak dikenal. Kami bertemu dengan salah satu dari dua tim terkuat di dunia reinkarnasi, Tim Dewa... hehe, dalam pertempuran itu, Tim Laut Barat kami benar-benar seperti tikus di bawah cakar kucing... Hampir saja kami dimainkan sampai mati. Tapi untungnya terjadi konflik internal dalam tim mereka. Meskipun kemudian berdamai, akhirnya kami bisa lolos dari film horor itu. Komandan Tim Dewa tahu tidak mungkin membunuh seluruh tim kami sebelum film horor berakhir. Barulah kami melakukan perundingan damai. Mereka memberikan sebagian informasi tentang dunia reinkarnasi, sementara Tim Laut Barat kami juga membayar pengorbanan besar untuk pertukaran ini..."
Zheng Zhuo tidak menghiraukannya, tetap melanjutkan bicara sendiri: "Jika ini Tim Dewa, dengan strategi taktis Adam yang lebih dahsyat daripada Nios, pasti dia tidak akan melakukan hal sia-sia. Mengapa dia memberikan informasi tentangku dan replikaku padamu? Aku hanya bisa menduga kamu punya hubungan dengan kami... Tapi aku benar-benar tidak mengenalmu. Jadi pasti replikaku yang mengenalmu, dan memiliki hubungan permusuhan denganmu..."
"Aku tahu! Replikamu pasti pernah terpilih masuk Tim Reinkarnasi Iblis, bahkan lebih dulu dari replikaku... Benar kan? Kamu sedang dicari oleh replikaku, dia ingin membunuhmu!"
"Senyum elegan di wajah Reinhardt menghilang tanpa bekas, digantikan oleh ekspresi mengerikan. Namun perubahan ekspresinya sangat cepat, hampir sekejap mata kembali berubah menjadi senyuman elegan. Pria ini tertawa rendah sambil berkata: 'Itu semua adalah pembicaraan sampingan. Tujuan kedatanganku kali ini bukan untuk berdiskusi dengan Yang Mulia tentang siapa diriku... Mengingat Yang Mulia adalah komandan Tim Zhongzhou. Mari kita bersama-sama berdiskusi tentang hal yang akan kita hadapi selanjutnya.'"
"Hanya sekadar pembicaraan sampingan?" Zheng Zhuo menyeringai dingin, ia menunduk sambil memainkan rambut di depan dahinya: "Baiklah, anggap saja itu pembicaraan sampingan. Lalu apa rencanamu? Sebelum perang kelompok ini, mengambil risiko menemui saya, tidak mungkin hanya untuk mengobrol nostalgia atau berbagi perasaan semacam itu kan?"
"Berbahaya?" Reinhardt mengelus hidungnya sendiri, ia tersenyum cerah dan berkata: "Menurutku bertemu denganmu bukanlah bahaya, atau mungkin kau yang menukar posisi kita? Bukannya yang seharusnya merasa terancam adalah dirimu? Terutama saat berdiri di bawah piring terbang ini, terlebih lagi di sekitarmu sama sekali tidak ada anggota tim kuat, bahkan Tim Zhongzhou tidak punya satu pun pengendali kekuatan spiritual, hahaha..."
"Apa kau idiot?" Zheng Zhuo tidak menyeringai, melainkan memandangnya dengan diam dan berkata: "Untuk melawanku, tampilkanlah lebih dari satu tim personel. Dan tolong gunakan senjata yang kekuatan penghancurnya melebihi meriam utama benteng besar. Jika tidak... apa kau mencari maut?"
Reinhard terkejut, setelah cukup lama dia akhirnya tertawa terbahak: "Aku malas berdebat denganmu tentang hal ini, dan kedatanganku kali ini juga bukan dengan niat jahat... Bagaimana? Mari bersatu, tepatnya beberapa kelompok kita bekerja sama. Untuk menyambut pertempuran terakhir, juga untuk melawan Tim Reinkarnasi Iblis yang semakin gila, Tim Dewa sudah mulai menghubungi berbagai regu. Selagi kemampuan tim tersebut terkonfirmasi, mereka bisa bergabung dengan Aliansi Malaikat kita, untuk melawan Tim Reinkarnasi Iblis yang semakin gila itu... Tampaknya Yang Mulia belum tahu apa yang replikamu telah lakukan? Dia benar-benar gila..."
Kemudian, Zheng Zhuo baru perlahan mengerti dari penjelasan Reinhard bahwa replikanya tidak tahu bagaimana meneliti suatu metode. Metode ini bisa mengendalikan siapapun yang belum mencapai level empat dari aspek mental.
"Perubahan ini bersifat permanen, bahkan ketika kemampuan diri sendiri berhasil menembus level empat, perubahan ini tetap tidak bisa dihilangkan. Replikamu benar-benar pria yang mengerikan. Dia tidak hanya ingin meraih kemenangan, tapi juga berharap bisa mengendalikan semua tim reinkarnasi, demi mencapai tujuan menguasai dunia bereinkarnasi ini. Inilah replikamu, sosok menakutkan seperti ini. Mengendalikan fisik saja apa artinya? Dia berniat mengendalikan jiwa!"
Reinhardt berbicara dengan penuh emosi, sambil menatap Zheng Zhuo dengan serius. Namun yang mengecewakannya, tidak ada ekspresi tambahan di wajah Zheng Zhuo, seolah tindakan replika itu adalah hal yang wajar. Reinhardt berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Apa maksud Yang Mulia? Apakah Anda berniat membiarkan replika Anda terus mengamuk seperti ini?"
Zheng Zhuo menyeringai dingin: "Mengamuk? Untuk apa mengamuk? Mengamuk untuk apa... Sial, dasar mengamuk! Kalian yang bicara penuh semangat keadilan ini... Sial! Aku tahu betul siapa kalian sebenarnya! Berapa anggota Tim Dewa yang punya niat baik? Dan kamu... Jika tidak salah tebak, kamu juga peternak kan? Memelihara rekan sebagai babi ternak untuk menyedot poin reward dan alur cabang, sementara kematian terus-menerus rekanmu membuat evaluasi tim tetap rendah tapi kemampuanmu meningkat tak proporsional... Dan kamu pasti pernah terpilih ke Tim Reinkarnasi Iblis kan? Replikamu dibunuh oleh replikaku?"
Reinhardt tertawa terbahak-bahak, dia menepuk tangan sambil berkata: "Luar biasa, kamu bisa memikirkan begitu banyak hal dalam waktu sesingkat ini, kecerdasanmu benar-benar membuat orang malu... Benar, replikaku juga masuk ke Tim Reinkarnasi Iblis, dan katanya dibunuh oleh replikamu. Sekarang dia sudah mengeluarkan perintah ke tim yang dikendalikannya, bisa disebut juga sebagai surat buruan. Surat ini mempublikasikan semua orang yang pasti akan dibunuhnya, dan tim yang berhasil membunuh orang-orang ini—asalkan keasliannya dikonfirmasi olehnya—maka tim tersebut akan mendapatkan penghargaan darinya, bahkan status terkendali bisa dihapus. Tapi jangan terlalu senang dulu, kau kira surat buruan itu hanya menyebut namaku? Namamu dan semua anggota timmu juga tercantum di sana! Replikamu sudah memutuskan untuk membunuh kalian semua, hahahaha... Kalau sudah begini, apakah kau masih memilih untuk tidak peduli?"
Zheng Zhuo menggelengkan kepala: "Tentu saja tidak mungkin tidak peduli... Tapi ini tidak ada hubungannya denganmu! Aku sama sekali tidak akan mempercayai kalian yang mengaku sebagai Aliansi Malaikat ini. Daripada ditikam dari belakang oleh kalian, lebih baik aku mempertaruhkan nyawa melawan replikaku sampai mati! Setidaknya mati dengan gagah! Daripada dijebak dan dikhianati secara memalukan oleh kalian, aku yakin matipun takkan tenang! Di dunia film horor ini, bersiaplah... Tim Zhongzhou kami akan sepenuhnya melampaui Tim Dewa dan Tim Iblis! Kamilah yang terkuat di antara semua tim reinkarnasi!"
Setelah mendengar itu, Reinhardt langsung tertawa ringan. Setelah tertawa cukup lama, dia dengan elegan sedikit membungkuk dan berkata: "Karena keinginan damai kami diabaikan olehmu, maka sebagai anggota Aliansi Malaikat, aku bertanggung jawab untuk membersihkanmu dan Tim Zhongzhou-mu sebagai ancaman potensial... Pertempuran ini akan dimulai sebelum tembakan meriam benteng. Karena kalian tak bisa naik ke langit dan kami tak bisa turun ke bumi, percakapan ini adalah batas maksimal kita. Sampai jumpa, aku yakin saat bertemu lagi kau bisa memperlihatkan kehebatanku pada replikamu... Setidaknya tunjukkan sedikit kemampuannya? Ha ha ha..."
Dalam gelak tawa itu, sosok manusia dari berkas cahaya perlahan menghilang tanpa bekas. Pesawat kecil sepanjang 100 meter di udara mulai terapung naik ke langit, hingga akhirnya menyatu dengan benteng baja raksasa. Baru setelah itu, Zheng Zhuo perlahan merilekskan pedang Tiger Soul di tangannya. Saasat pesawat itu berada paling dekat dengan tanah tadi, dia benar-benar berniat untuk langsung menyerang. Jika bukan karena ucapan terakhir Reinhardt tentang Tim Zhongzhou yang tak bisa naik ke langit, mungkin dia sudah melancarkan serangan.
(Mengapa kami tidak menerima informasi dari Dewa Utama tentang batasan ini? Apakah hanya komandan yang bisa menerima? Atau ini pembatasan sepihak untuk keunggulan momentum Tim Xihai? Sial, melihat sampah masyarakat seperti ini di depan mata tapi tak bisa menyerang... Tunggu saja. Selanjutnya, tunggu kedatangan Chu Xuan dan yang lain.)
Saat Zheng Zhuo diam-diam merenungkan hal-hal ini, tanpa disadarinya, massa dan petugas federal di sekitarnya sudah terpana. Beberapa pejabat penting mulai berlarian keluar dari Gedung Putih, semua tanda panah mengarah padanya...
