Satu setengah sayap Air Force One sudah dilalap api, sementara sayap belakangnya tampak compang-camping. Bahkan kondisi penerbangannya pun terlihat goyah. Singkatnya, pesawat mewah ini masih bisa terbang sudah merupakan keberuntungan besar.
Pemandangan ratusan UFO yang menyerang benar-benar memukau. Bisa dikatakan, semua orang di Air Force One sama sekali tak memiliki pertahanan. Jika armada UFO itu berhasil mendekat, beberapa tembakan energi atau bahkan satu saja yang mengenai, semua orang pasti akan berubah menjadi percikan darah di angkasa dalam sekejap. Kecuali Zheng Zhuo, tak ada yang akan selamat.
"Senapan Gauss termasuk senjata berteknologi tinggi, sekitar 50-100 tahun lebih maju dari era sekarang. Tapi sistem perisai dan metode penyimpanan energi UFO itu bahkan 200-300 tahun lebih maju. Jadi untuk menembus perisai UFO dengan peluru Gauss biasa, dibutuhkan minimal tiga tembakan untuk menghabiskan cadangan energinya. Tiga tembakan itu waktu yang cukup untuk banyak hal terjadi..."
Xiao Honglü berbicara kepada anggota Tim Zhongzhou, pejabat pemerintah Amerika, beberapa perwira, dan politisi parlemen.
Dalam pertempuran melawan serangan alien, berkat kinerja luar biasa Zheng Zhuo yang bisa dibilang abnormal, daya serang jarak jauh super dari Ling Dian dan Zhang Heng, serta bantuan badai pasir yang diciptakan Imhotep, akhirnya semua piring terbang alien berhasil ditembak jatuh sebelum Air Force One menerima pukulan mematikan. Hasil Pertempuran ini bahkan melebihi pencapaian Amerika sebelumnya yang mengerahkan beberapa batalyon pesawat tempur dalam operasi gabungan. Meski terasa mustahil dan sulit dipercaya, para politisi Amerika gila-gilaan memanfaatkan kemenangan ini - terutama di saat seperti sekarang, satu kemenangan lebih berharga daripada bantuan apapun!
Tentu saja, karena kemenangan tak terduga ini datang begitu mendadak, para politisi Amerika yang merangkap jabatan militer ini terus mendesak Zheng Zhuo dan kawan-kawan untuk menyerahkan senjata teknologi tinggi yang mereka dapat dari alien. Meski tak bisa memperolehnya, setidaknya melihat atau mengetahui cara pembuatannya masih mungkin. Semua ini bermula dari alasan awal Zheng Zhuo bahwa mereka adalah subjek eksperimen yang berhasil kabur dari alien, sehingga bisa mendapatkan begitu banyak senjata teknologi tinggi dan tubuh yang begitu dahsyat.
"Setelah pertempuran besar, mana mungkin Zheng Zhuo masih bisa mengoceh omong kosong untuk membual? Saat ini, seluruh tubuhnya penuh luka, ditambah energi dalam tubuhnya yang terkikis habis-habisan, dia benar-benar ingin tidur selama berhari-hari untuk memulihkan diri. Maka tugas membual sepenuhnya diserahkan kepada Xiao Honglü. Bocah lelaki ini pasti memiliki sifat nakal dalam dirinya, seketika itu juga dia dan sebagian besar anggota Tim Zhongzhou bergegas menuju ruang rapat.
Selalu ada orang-orang kuat yang mendampingi Presiden, misalnya mereka yang sangat menguasai ilmu pengetahuan. Sejak pertempuran, para ahli ini telah merangkum beberapa data. Berdasarkan pengamatan mereka, tanpa menggunakan peluru khusus, Ling Dian memang membutuhkan dua hingga tiga tembakan untuk menjebol sebuah piring terbang. Sebaliknya, Zhang Heng dengan senjata primitifnya hanya perlu satu panah untuk menembus piring terbang. Ketika piring terbang mulai mendekat, justru Zhang Heng-lah yang menghancurkan sebagian besar armada musuh. Inilah yang membuat mereka sangat bingung.
"Ini seharusnya tidak aneh... Pertama, kondisi fisik kami. Bahkan saya sekalipun, dibandingkan prajurit pasukan khusus terhebat kalian, perbedaannya hanya pada postur dan teknik tempur. Kekuatan ledakan otot dan stamina saya sama sekali tidak kalah dari semua orang di sini..." Xiao Honglü melirik sinis dan berkata. Setelah itu dia berdiri, dengan satu tangan dengan mudah mengangkat sofa yang didudukinya - yang paling mencengangkan, ukuran sofa ini jauh lebih besar dari gabungan tubuhnya.
Para perwira wajah mereka agak menghitam, bagaimanapun juga seorang bocah lelaki menunjuk hidung mereka seperti ini. Muka mereka benar-benar tidak bisa diterima. Tapi di sisi lain, perasaan mereka juga campur aduk antara antusias dan harapan. Jika cara memperkuat kondisi fisik ini bisa direplikasi, bukankah para perwira yang kondisi fisik aslinya sudah lebih baik dari Xiao Honglü akan langsung menjadi manusia super?
"...Jadi, memiliki kondisi fisik yang begitu dahsyat, sekaligus menggunakan senjata teknologi tinggi... Oh iya, busur ini juga berteknologi tinggi, bahkan kandungan teknologi panah busurnya lebih canggih dari yang kalian bayangkan. Zhang Heng, tunjukkan pada mereka kekuatan penghancur panah terenchant." Xiao Honglü tersenyum kecut kepada Zhang Heng.
Zhang Heng menghela napas. Dia orang yang jujur, setidaknya dalam hal membohongi orang dengan mata terbuka seperti ini, hatinya merasa sangat tidak nyaman. Tapi perintah tetaplah perintah, dia hanya bisa mengambil satu panah terenchant lalu melemparkannya ke meja yang dihadapi para politisi dan perwira. Dentang keras terdengar saat panah itu menancap kokoh di meja baja. Sebelum para politisi dan perwira sempat sadar kembali, permukaan besi tempat panah itu menancap tiba-tiba mulai melebar, sampai akhirnya panah itu jatuh menembus meja. Semua orang serentak mengeluarkan suara kaget.
"Beberapa perwira segera berdiri dan memperhatikan meja tersebut. Di titik lemah tidak terlihat cairan atau bekas penguapan. Tampaknya lubang di meja itu sudah ada sejak pembuatannya - bukan akibat korosi, melainkan bagian meja yang benar-benar menghilang. Sungguh tak terbayangkan, namun panah ini sama sekali tidak mengandung cairan korosif."
"Seperti yang kalian lihat, panah terenchant ini juga produk teknologi tinggi. Ia mampu menembus materi dan energi. Dibandingkan kekuatan murni senapan Gauss, justru inilah penghancur perisai piring terbang..." Xiao Honglü mengibaskan tangannya.
(Meski terdengar mengada-ada, pernyataannya tidak sepenuhnya salah. Setidaknya panah itu memang mengandalkan atribut enchant,
sehingga mampu menembus perisai piring terbang dengan mudah. Perisai itu mirip dengan kalung Naga Kristal, mungkin dirancang khusus untuk menangkal serangan senjata teknologi tinggi...)
Zhang Heng diam-diam merenung. Sebelum pikirannya selesai, ia kembali menyaksikan Xiao Honglü terus membanjiri ruangan dengan air liur retorikanya. Para politisi dan perwira Amerika yang terhipnotis itu tampak benar-benar larut dalam drama, membuat Zhang Heng sekali lagi menghela napas dalam-diam...
Di sisi lain, Zheng Zhuo yang bahkan terlalu lelah untuk menggerakkan jarinya, dan Imhotep yang juga kelelahan, mereka berbicara secara tidak beraturan. Sementara Chu Xuan yang duduk tidak jauh dari mereka masih asyik bermain-main dengan laptopnya, seolah pertempuran yang berhubungan dengan semua orang tadi tidak ada kaitannya dengannya.
"Imhotep, bagaimana kabarmu? Kamu terlihat seperti pecandu yang sedang sakau, ha ha ha... Kondisi fisikmu benar-benar payah." Zheng Zhuo yang wajahnya pucat mengejek Imhotep.
Imhotep meliriknya dengan kesal. Pria tampan botak ini pernah tinggal cukup lama di Amerika, tentu tahu apa itu sakau. Saat ini baik wajahnya maupun Zheng Zhuo sama-sama terlihat tidak sehat. Keduanya adalah ahli dalam menggunakan Energi dalam tubuh, hanya saja satu menggunakan Energi untuk bertempur sementara yang lain sepenuhnya bergantung pada Energi untuk mempertahankan kehidupan. Karena itu kondisi Imhotep memang jauh lebih buruk dibanding Zheng Zhuo.
Saat pertempuran sebelumnya, Zheng Zhuo akhirnya tidak bisa sepenuhnya menghalangi sejumlah besar sinar laser sendirian. Setelah ekor pesawat Air Force One tersentuh sinar laser, pesawat itu berada di ambang ledakan kapan saja. Sementara puluhan piring terbang masih mengejar dari belakang. Zhang Heng dan Ling Dian juga tak mampu menghancurkan semua piring terbang sekaligus. Di saat genting itu, badai pasir raksasa tiba-tiba muncul. Kekuatan badai pasir ini begitu dahsyat hingga membuat piring terbang di sekitarnya terguncang-guncang. Air Force One pun terombang-ambing dalam pusaran badai. Namun justru ini membuat pesawat berhasil menghindari ribuan sinar laser. Dengan jarak yang sangat dekat, Zhang Heng dan Ling Dian tak perlu membidik terlalu lama. Dengan kondisi fisik dan teknik tembakan mereka, akurasi tembakan pada jarak ini benar-benar sempurna. Berkat badai pasir inilah Air Force One akhirnya selamat.
"Tapi sungguh terima kasih, saat itu aku hampir putus asa." Zheng Zhuo tiba-tiba menghela nafas: "Tanpa bantuanmu, kita pasti sudah kematian seluruh tim kali ini... Ha ha ha, sahabat sejati! Mulai sekarang kita adalah rekan seperjuangan yang bertempur bahu-membahu!"
Imhotep kembali memandangnya dengan kesal...
Bagaimanapun juga, ketika Air Force One tiba di basis militer, tidak ada lagi serangan selama perjalanan. Begitu pesawat kepresidenan mendarat, komandan basis segera membawa Presiden beserta para politisi ke dalam kompleks. Zheng Zhuo dan kawanannya juga ikut masuk, namun saat ini sama sekali tidak ada perasaan lega setelah lolos dari bahaya - pemandangan mengerikan sepanjang penerbangan telah mengejutkan semua orang.
Di daerah-daerah yang dikuasai laba-laba alien, tumbuh tanaman merah darah yang berkembang biak dengan kecepatan luar biasa. Sebagian besar vegetasi asli mulai layu, diduga karena nutrisinya diserap oleh tanaman aneh ini. Intelijen militer AS mengungkapkan bahwa para alien telah memulai pembantaian massal manusia. Daging dan darah korban diolah menjadi pupuk untuk tanaman merah ini. Yang paling mengerikan - tanaman ini mengeluarkan bukan oksigen, melainkan gas karbon monoksida yang sangat beracun bagi manusia!
"...Apakah mereka, para alien ini ingin memusnahkan kita manusia?" Presiden menatap hadirin dengan wajah muram, suaranya berat oleh kepedihan.
"Bukan sekadar ingin." Zheng Zhuo menatap foto di dinding yang menunjukkan hamparan tanaman merah darah. Di bawah tumbuhan itu terlihat tumpukan daging manusia yang sudah tak berbentuk. Ia mengerutkan alis: "Mereka sudah melakukannya!"
"Umat manusia... telah sampai di ambang kepunahan!"
