Sudah empat jam berlalu sejak pertemuan perang sebelumnya. Karena diskusi pertemuan sebelumnya tidak membuahkan hasil, meskipun banyak personel militer ingin menggunakan bom hidrogen berdaya ledak maksimal sebagai balasan, bayangan kegagalan serangan sebelumnya masih tertanam di pikiran politisi Amerika. Proposal ini akhirnya ditekan oleh mereka. Pertemuan kemudian terhambat dalam perdebatan tak berujung. Presiden dan staf yang sudah kehabisan tenaga terpaksa mengizinkan semua orang beristirahat sejenak dan melanjutkan rapat setelah makan.
"Ini benar-benar membuang-buang waktu! Sekarang Area 51 sudah hancur, tinggal di sini tidak ada gunanya. Malah mungkin kita terseret dalam perang mereka. Meskipun kalian sangat kuat, tapi ini perang rasial! Kekuatan individu dalam skala sebesar ini sama sekali tidak..." teriak Lin Jun Tian dengan gusar.
Setelah pertemuan itu, masing-masing anggota Tim Zhongzhou mendapatkan ruang istirahat terpisah. Karena ini wilayah militer, tidak ada fasilitas mewah yang tersedia. Mengingat jumlah personel Tim Zhongzhou yang banyak, akhirnya disediakan sebuah ruang besar untuk mereka.
Lin Jun Tian ini memang tenang saat di pesawat, entah karena ketakutan oleh situasi darurat, atau sadar diri bahwa kemampuan dan kecerdasannya lemah, sehingga tidak banyak bicara. Tapi siapa sangka begitu merasa aman, malah mulai cerewet, terus berusaha meyakinkan semua orang untuk meninggalkan basis militer ini, lebih baik mencari pegunungan atau hutan untuk bersembunyi sampai waktu habis.
Para senior Tim Zhongzhou tidak mengejek Lin Jun Tian. Kecuali beberapa bajingan ekstrem, mereka semua pernah melalui masa seperti ini. Hanya yang telah melewati pencucian api dan darah, orang seperti ini pantas disebut anggota tim reinkarnasi sejati... Lin Jun Tian saat ini lebih tepat disebut orang biasa yang terlempar ke dunia reinkarnasi daripada anggota tim.
Zheng Zhuo menatap serius Lin Jun Tian: "Sekarang kita sudah terjebak. Ingat, dunia film horor ini bukan sekadar menghadapi serangan alien. Kita juga harus hadapi serangan diam-diam dari tim lain yang bersembunyi. Tak ada tempat aman di dunia ini. Jika kau hanya berharap bisa mengendap-endap bertahan... Sayangnya, pikiran seperti itu justru akan menghilangkan kesempatan terakhirmu untuk hidup."
"Wajah Lin Juntian terlihat sangat pucat. Serangkaian pengalaman ini selalu membuatnya merasa sangat lemah, perasaan tak berdaya saat menghadapi bahaya hampir menelannya sepenuhnya. Karena itu, pria ini berusaha mati-matian menghindari bahaya semacam ini, meski dia tidak sadar bahwa semakin dihindari justru semakin berbahaya..."
Setelah Zheng Zhuo mengucapkan kata-kata ini, dia memandang Chu Xuan dan Xiao Honglü. Tapi saat ini kedua orang itu terlihat tidak normal - Chu Xuan masih diam-diam mengutak-atik laptopnya, sementara Xiao Honglü duduk terduduk dengan tatapan kosong. Dua Sage Bijak Tim Zhongzhou ini tiba-tiba berubah menjadi karakter yang kaku, situasi ini benar-benar membuat Zheng Zhuo sakit kepala.
"Chu... Xiao Honglü, lakukan analisis tentang situasi saat ini. Masih ada sekitar dua hari sebelum film horor ini berakhir. Baik menyerang maupun bersembunyi, berikan analisismu!" Zheng Zhuo menatap Xiao Honglü.
Xiao Honglü sedang duduk termenung, satu tangannya memilin beberapa helai rambut di dahinya, tangan lainnya menggaruk-garuk meja tanpa tujuan. Baru setelah Zheng Zhuo bertanya dua kali, remaja ini tersenyum dan menatap semua orang.
(......Saatnya memulai skenario. Karena kau Chu Xuan memilih cara berbahaya seperti ini untuk dunia film horor kali ini... jangan salahkan aku jika ikut bertindak nekat. Tingkat bahaya skenario semacam ini... Hanya berharap Zheng Zhuo tidak memukulku saat kita pulang dengan selamat......)
Xiao Honglü dengan lembut mencabut sehelai rambutnya. Kemudian dia melanjutkan: "Tentu saja kita harus menyerang, serangan terbaik adalah pertahanan terbaik... Dan bukankah kalian merasa dunia film horor ini adalah tempat yang bagus untuk meningkatkan kemampuan keseluruhan tim kita? Jika melewatkan film horor ini, kita akan menyesal selamanya."
Semua orang segera menatapnya. Bocah lelaki itu tersenyum kecut, pertama-tama dia menatap Zhang Heng: "Zhang Heng, saat kau menembak piring terbang tadi dengan panah, apakah kau merasakan perisai piring terbang itu berfungsi?"
Zhang Heng membeku sejenak, dia mengangguk: "Fungsinya memang ada, tapi tetap tak bisa menahan kekuatan tiga panah peledak yang dikombinasikan dengan panah terenchant. Jika menyerang lagi, piring terbang biasa sepenuhnya bisa kuhancurkan... Tapi benteng raksasa itu tetap di luar kemampuanku. Meski bisa menembus perisainya, sebatang panah terenchant kecil mungkin tak mempan menghadapi benteng itu..."
"Bukan begitu." Xiao Honglü menggelengkan tangan: "Bukan menyuruhmu menembak benteng raksasa itu. Maksudku, perisai itu hampir serba bisa. Bisa menahan serangan senjata teknologi tinggi, juga menyerap serangan senjata jenis legenda sihir..."
Zheng Zhuo mengerutkan alis dan berkata: "Tapi ini bukan hal yang layak dibanggakan. Perlengkapan pertahanan Level C mana pun sebenarnya bisa melakukan kedua hal itu, dan bukankah banyak kapal yang sudah ditembak jatuh oleh Ling Dian dan Zhang Heng? Sayangnya sama sekali tidak dapat poin reward. Alokasi reward dalam film horor kali ini benar-benar pelit..."
Xiao Honglü menggelengkan kepala, menjentikkan jarinya: "Ini cuma asumsimu saja, atau mungkin kau tertipu oleh situasi yang terlihat... Kalau perisai itu benar-benar lemah, menurutmu benteng besar alien itu bisa bertahan dari serangan nuklir? Dalam alur cerita asli, serangan nuklir sama sekali tidak melukai benteng besar itu. Sistem perisai seperti ini, jujur saja, bahkan perlengkapan pertahanan level 3 atau perlengkapan pertahanan level ganda 3 pun tidak bisa menandinginya. Perisai seperti ini cukup dahsyat, bukan?"
Zheng Zhuo masih mengerutkan alis: "Ini juga bukan hal yang istimewa. Intinya benteng besar itu punya sumber energi tak terbatas... Maksudmu kita harus merebut sistem energi benteng besar itu?"
“Benar!” Xiao Honglü menjentikkan jari lagi, dia tertawa kecil sambil berkata: “Maksudku begini, karena kalung Naga Kristal yang kita miliki sekarang punya dua kelemahan besar. Pertama, hanya bisa melindungi dari senjata teknologi tinggi. Ini membuat kita berada di posisi sangat lemah saat musuh menggunakan pertarungan fisik jarak dekat atau serangan kategori legenda sihir. Kedua, cadangan energi di kalung Naga Kristal terlalu sedikit. Meskipun kamu mengisinya penuh, hanya bisa bertahan sebentar dari serangan senjata teknologi tinggi. Bahkan jika menghadapi senjata berdaya hancur besar, bisa jebol seketika...”
“Sistem perisai alien. Jika kita bisa mendapatkan teknologinya, kita bisa memodifikasi kelemahan kalung Naga Kristal. Setidaknya kapasitas energinya bisa dilipatgandakan. Ini barang yang wajib kita dapatkan. Jika terlewat, kita takkan punya kesempatan lagi dengan teknologi ini. Saat bertempur lagi dengan Tim Reinkarnasi Iblis nanti, kemampuan kita akan semakin tertinggal...”
Zheng Zhuo awalnya ingin membantah. Tapi mendengar ini, dia langsung terdiam. Inilah sebenarnya titik lemahnya - pertempuran ulang dengan Tim Reinkarnasi Iblis... Meski pertarungan ini juga yang dinantikannya, kesenjangan kemampuan kedua tim terlalu besar. Jika bertempur, mungkin semua anggota tim termasuk dirinya akan mati... Pertarungan dengan tim terkuat di dunia bereinkarnasi ini harus dilakukan dengan tekad mati-matian...
"Tapi bukankah ini terlalu egois? Ini hanyalah pertempuran yang dia rindukan, tapi harus mengorbankan nyawa rekan seperjuangannya... Pikiran seperti ini selalu membuat Zheng Zhuo merasa berselisih dalam hati. Karena itu, dia merindukan pertempuran lagi dengan replika dirinya, tapi juga tidak ingin pertempuran itu datang terlalu cepat. Di sisi lain, dia berharap tim bisa menjadi lebih kuat. Semakin kuat, meski kehilangan anggota mungkin tak terhindarkan, tapi dia selalu berharap sahabat-sahabatnya bisa terus bertahan hidup..."
"Aku mengerti." Zheng Zhuo mengangguk: "Teknologi perisai dan teknologi penyimpanan energi alien, dua hal ini harus kita dapatkan! Tapi bagaimana cara mendapatkannya? Meski kita berhasil mendarat di markas besar alien di luar angkasa, mungkin juga..."
Chu Xuan yang diam di samping tiba-tiba meletakkan laptop di meja, lalu berkata datar: "Sambungkan ke laptop ini, dia akan otomatis mengunduh teknologi terkait..." Saat menyebut kata "teknologi", mata pria tanpa persepsi, emosi, atau jiwa ini memancarkan cahaya fanatik.
(Dasar... Apakah meski dalam kondisi roh jahat, karakter buruknya tetap tidak bisa berubah? Dan melihat caranya memegang dengan begitu mahir, apakah program yang dia buat sebelumnya memang untuk mencuri teknologi alien?)
Zheng Zhuo merasa kepalanya mulai sakit. Tapi dia tetap mengambil laptop itu sambil bertanya: "Ini juga sudah terpasang virus kan? Apakah kita harus seperti di alur film aslinya? Menanam virus ini di markas besar alien?"
“Hmm……” Chu Xuan mengangguk lalu diam. Xiao Honglü melanjutkan perkataannya: “Ini hanya sebagian teknologi yang ingin kita dapatkan. Aku yakin Chu Xuan juga sudah mempertimbangkan...teknologi kedua yang harus kita ambil dari alien, yang pentingnya bahkan jauh melebihi yang pertama, yaitu sistem pencarian.”
“Tidak bergantung pada pengendali kekuatan spiritual, bahkan bisa melakukan pencarian jarak super jauh melewati karantina pengendali kekuatan spiritual. Akurasinya bisa menyaingi pengendali kekuatan spiritual...Tim mana pun yang mendapatkan teknologi ini, meski kemampuan dasarnya kurang memadai, tetap akan hampir tak terkalahkan. Mengerti? Tujuan utama kita adalah mengambil dua teknologi ini dari markas besar alien, baru kemudian bertempur dengan Tim Xi Hai dan menangkap hidup-hidup pengendali kekuatan spiritual mereka.”
Cheng Xiao tiba-tiba menyela: “Tapi bukankah ini mengembalikan kita ke pertanyaan awal? Bagaimana cara mencapai markas alien? Terbang ke sana?”
“Benar, terbang ke sana.”
Xiao Honglü terkikik, ia memetik lembut sehelai rambut di dahinya. Bocah lelaki itu kemudian berkata: “Selain UFO utuh di Area 51, sebenarnya ada satu UFO utuh lagi. Meski ada kemungkinan alur cerita berubah, menurut pola biasa ‘Sang Tuan’, mustahil semua harapan bertahan hidup tim dihapuskan sepenuhnya. Jadi UFO ini kemungkinan besar 80% ada...Ingatkah kalian pilot pria kulit hitam dalam alur film asli?”
Semua orang terkejut, reaksi Qi Tengyi yang paling cepat, dia segera berkata: "Pilot kulit hitam? Pilot kulit hitam yang mengendarai piring terbang ke markas besar alien? Benar! Apakah kalian semua masih ingat? Dalam alur film asli, dia benar-benar berhasil mengambil sebuah piring terbang, dia menggunakan sistem payung parasut pesawat tempur untuk menutupi layar piring terbang, kemudian piring terbang itu menabrak tebing. Dan pilot kulit hitam itu menyeret alien pergi dari piring terbang, dalam alur film asli tidak disebutkan lagi nasib piring terbang tersebut, tapi piring terbang itu memang masih utuh!"
"Tepat sekali." Xiao Honglü berkata dengan serius: "Itulah satu-satunya harapan kita... merebut piring terbang itu, pergi ke markas besar alien untuk mencari teknologi-teknologi tersebut, inilah misi kita dalam film horor ini!"
(...Permainan sudah disiapkan, tinggal menunggu apakah tim lawan akan masuk ke dalam perangkap... atau memecahkan kebuntuan.)
Xiao Honglü menghela napas halus, namun ekspresinya tetap tenang. Seolah semua hal sudah berada dalam genggamannya.
(Tanpa pengendali kekuatan spiritual, dalam perang kelompok kita praktis berada di posisi sangat lemah. Seperti saat bertempur dengan Tim India dulu, sekarang melawan Tim Laut Barat juga sama. Semoga semua yang kulakukan berhasil, kalau tidak film horor ini... ah...)
Saat ini di tempat yang sangat jauh dari Tim Zhongzhou, sebuah piring terbang masih berdiri sendirian di ketinggian. Tapi tiga sosok di dalam piring terbang itu tampak tidak beres. Pria pirang tampan dan pria paruh baya itu memiliki mata merah menyala yang mengerikan.
"Sial! Yurian! Kau dibesarkan makan tahi ya? Kenapa semua wajah baru mati? Kenapa anggota baru yang tinggal di markas besar alien mati? Jangan-jangan Tim Zhongzhou sudah sampai ke markas alien? Bangsat, kau malah menyuruh kami mencari mereka di Bumi! Jangan-jangan kau ingin membantu Tim Zhongzhou menghancurkan kita?!" teriak pria pirang tampan itu dengan raungan marah.
Ekspresi pria bermata tertutup justru tenang dan damai. Sudut mulutnya berkedut sedikit seolah ingin tersenyum, tapi segera kembali serius: "Ini bukan urusanku... Mungkin ini bagian dari tingkat kesulitan yang diberikan Dewa Utama untuk tim kita. Sejak tadi aku sudah curiga. Apa sebenarnya tantangan kita di film horor ini? Cukup diam di markas alien lalu menghalangi Tim Zhongzhou mengambil piring terbang di Area 51. Dengan begitu meski tidak bisa mengalahkan mereka, setidaknya kita sudah tak terkalahkan. Tentu ini mustahil. Dunia film horor dengan tingkat kesulitan belasan orang - mungkin Dewa Utama akan membiarkan kita melewatinya dengan tenang dan aman? Rupanya bahayanya ada di sini..."
"Di situ?" Pria pirang tampan itu membelalakkan matanya.
Pria bermata tertutup kembali mengedikkan sudut bibirnya seolah hendak tertawa, tapi segera ia mengusap-usap mulutnya dan berkata: "Selama kita berada di markas besar alien, ada periode waktu tertentu di mana kita bisa tinggal dengan aman. Namun begitu waktu itu habis, alien akan menyerang kita dan Tim Zhongzhou tanpa diskriminasi... Tentu saja dari segi momentum, kita masih tak tertandingi. Setidaknya pesawat luar angkasa ini sudah cukup untuk menjaga tiga orang kita tetap hidup."
"Hidup? Hidup apaan!" Pria pirang tampan masih mengaum keras: "Berapa banyak nilai minus? Kau hitung belum? Kita minus berapa? Sekarang hanya bisa menggunakan Batu untuk mengalihkan minus ini. Atau bunuh semua Tim Zhongzhou. Sial! Tadinya kupikir dunia film horor ini akan memberi kita Hasil Berlimpah, sekarang semuanya hilang..."
"Inilah sifat 'Dewa Utama'." Pria bermata tertutup tersenyum: "Tidak mungkin membiarkan tim melewati film horor dengan mudah. Tidak mungkin tim mendapatkan poin reward dan alur cabang tanpa cedera. Bahkan tim seperti kita pun punya kelemahan - semakin akhir semakin lemah, tidak bisa membuka kunci genetik dalam bahaya, akhirnya akan hancur dalam pertempuran penentu... Jadi 'Dewa Utama' memaksa kita bertempur habis-habisan dengan Tim Zhongzhou begini caranya..."
Pria pirang tampan itu kembali mengumpat beberapa kali sebelum akhirnya kehabisan tenaga, tubuhnya lunglai jatuh di kursi. Setelah cukup lama ia bertanya: "Sekarang harus bagaimana? Yurian, cepat cari akal! Aku tidak mau pakai Batu itu. Kesempatan pakai Batu ini cuma sekali saja."
Yurian tersenyum, dia menunjuk ke bawah dengan lembut sambil berkata: "Tunggu... Tim Zhongzhou pasti lebih panik daripada kita sekarang. Selama kita menunggu di lokasi piring terbang utuh ini, mereka pasti akan muncul, dan pasti ada beberapa orang yang naik ke piring terbang, sesuai rencana kita. Jika Zheng Zhuo dan kawanannya yang naik ke piring terbang ke markas besar alien, kita serang yang tertinggal. Jika Zheng Zhuo tetap di bawah, kita serang orang di piring terbang. Intinya kita bisa melumpuhkan sekitar setengah kekuatan tempur Zhongzhou. Apakah pengaturan saya ini tidak masalah?"
Pria pirang tampan itu menghela napas, "Masalah sih tidak ada, tapi... Kamu yakin mereka akan datang?"
Pria bermata tertutup kedutan lagi di sudut bibirnya, tapi segera dia menggosok-gosokkan sudut mulutnya, "Ya, mereka pasti datang. Sudah kukatakan, mereka lebih terburu-buru daripada kita... Tunggu saja. Biarkan ikan terpancing. Apapun pilihan mereka, 'momentum' kita tak tertandingi. Selama posisi kita lebih tinggi dari Tim Zhongzhou, aku tidak percaya mereka punya cara untuk melampaui 'lapisan' momentum ini. Sama sekali tidak percaya!"
(Tapi dua teknologi yang disebutkan dalam rapat Tim Zhongzhou itu benar-benar di luar perkiraanku. Sayangnya aku tidak ahli teknologi, meski dapat teknologi alien pun tak bisa memanfaatkannya... Remaja di Tim Zhongzhou itu memang berbakat. Tingkat kecerdasannya jauh melebihi orang biasa, hanya sedikit di bawahku. Dan dari ucapannya sepertinya dia paham teknologi juga? Haruskah kita gunakan "itu" untuk mengubahnya menjadi anggota Tim Xihai?)
（Singkatnya, lebih baik hancurkan Tim Zhongzhou sepenuhnya dulu, baru pertimbangkan hal-hal ini. Jika memungkinkan, sekalian ambil dua teknologi itu juga bagus, perisai dan sistem pencarian. Terutama sistem pencarian, jika ada benda itu, bukankah menghadapi tim mana pun akan sama seperti sekarang menghadapi Tim Zhongzhou tanpa pengendali kekuatan spiritual? Ha ha ha...）
Pria bermata tertutup tersenyum lagi. Kekuatan spiritualnya untuk mencari menarik diri dari jarak sangat jauh, lalu menyapu ringan area bawah piring terbangnya. Di sana terdapat lembah tebing, dan di puncak lembah itu, sebuah piring terbang berdebu terparkir... Masih utuh...
