Tim Zhongzhou telah memutuskan langkah selanjutnya: menemukan satu-satunya piring terbang yang masih utuh, lalu pergi ke markas besar alien. Masih ada masalah terkait ini: pasti markas besar alien tidak mungkin tidak memiliki pertahanan. Jika mereka bisa menghancurkan Area 51 lebih awal, mengapa tidak bisa menghancurkan piring terbang yang mendekat di luar angkasa?
"Tapi masalah ini masih bisa dipecahkan. Di laptop Chu Xuan tidak hanya ada program pencurian dan virus, tapi juga program lain yang dirancang khusus. Ini adalah hasil intersepsi sinyal satelit, sama seperti yang ditemukan David sang protagonis film. Alien mengandalkan satelit manusia untuk mengirim sinyal, dengan format password countdown dalam transmisi. Tidak diketahui kapan Chu Xuan melakukan intersepsi, tapi menurut penjelasan singkatnya: sistem ini bisa menipu markas besar alien, namun tingkat keberhasilannya tidak pasti."
"Sebenarnya tentang hal ini aku punya beberapa pemikiran..."
Xiao Honglü berkata kepada yang lain: "Ini tentang arah pemikiran kita selama ini. Sebenarnya kita memperlakukan alien sebagai apa?"
Semua orang memandangnya dengan bingung, sepertinya tidak memahami maksudnya. Hanya Yang Xuelin yang matanya berbinar-binar saat menatapnya.
"Jika ini hanya sebuah game, maka selain kita para 'pemain', semua makhluk lain hanyalah NPC. Mereka hanya bisa bergerak dalam program yang ditetapkan. Tindakan tertentu kitalah yang menjadi trigger signal bagi mereka. Berdasarkan inferensi ini..." Dia menghela nafas, "Alien seharusnya menjadi BOSS kaku atau monster kecil. Begitu kita mendekat, mereka akan menyerang. Tindakan kita akan memicu reaksi tertentu. Dengan kata lain, mereka HARUS diaktivasi oleh kita. Mereka mustahil berubah..."
Xiao Honglü membuka tangannya dan berkata: "Tapi sayangnya, alien bukanlah NPC yang dianggap sudah ada begitu saja. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki kesadaran diri dan akan berubah sesuai situasi luar. Ini telah dibuktikan dengan hancurnya Area 51, perubahan lingkungan Bumi, dan situasi manusia yang akan masuk ke jurang kematian. Dengan kata lain, tindakan seperti NPC itu kecil kemungkinannya muncul pada alien."
"Contohnya?" Zheng Zhuo mengerutkan alisnya bertanya. Saat ini dia sudah membuka kunci genetik, tapi sayangnya. Simulasi pola pikir Xiao Honglü yang dilakukannya pun tidak bisa sepenuhnya menggantikan Xiao Honglü, setidaknya sekarang dia tidak mengerti maksud perkataan Xiao Honglü.
"Dengan kata lain, jika kita mendekati markas besar alien dengan piring terbang, tindakan seperti NPC dalam game yang langsung dihancurkan saat mendekat, atau tidak mengambil perlengkapan misi game seperti sinyal simulasi ini... Kemungkinan markas alien akan langsung menghancurkan kita secara terprogram seperti itu jadi sangat kecil..." Xiao Honglü mengibaskan tangannya.
Zheng Zhuo belum sempat bicara, Zhang Heng tiba-tiba bertanya: "Tidak mungkin? Kalau kita membawa senjata nuklir masuk ke markas alien seperti alur film aslinya, bagian dalam mereka seharusnya tidak punya sistem perisai kan? Dengan begitu bukan lebih mudah menghancurkannya? Menurut perkataanmu tadi, justru alien yang jadi bodoh."
Xiao Honglü memilin rambutnya sambil tersenyum, "Tidak sesederhana itu. Itu hanya cara penyajian di film. Setidaknya dari situasi yang sudah terjadi, teknologi alien jauh lebih tinggi daripada yang ditampilkan dalam alur film. Aku tidak percaya mereka tidak bisa mendeteksi senjata nuklir. Bahkan jika tidak bisa, kecuali mengenai bagian spesifik penyimpanan energi, satu senjata nuklir berdaya ledak rendah diperkirakan tidak akan menghancurkan seluruh markas besar alien... Ukurannya tidak kalah besar dari sebuah benua. Masalah lain jika mereka benar-benar memiliki kesadaran seperti yang kukatakan. Menurutmu, apakah mereka akan penasaran dengan eksistensi kita?"
Semua orang saling pandang bingung. Zhang Heng melanjutkan pertanyaan, "Eksistensi manusia? Mengapa harus penasaran? Bukankah mereka sudah menangkap banyak manusia untuk eksperimen?"
"Bukan manusia..." Xiao Honglü menggelengkan kepala, "Tapi kita."
"Kita? Mengapa?" Zhang Heng bertanya lagi.
Tiba-tiba Ming Yanwei yang selama ini diam menyeringai dingin, "Takut dibunuh alien? Takut sampai terus-menerus bertanya? Lalu membuang semua orang dan sembunyi gemetaran di sudut?"
Zhang Heng membeku. Senyum getir muncul di wajahnya. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Xiao Honglü, hanya berjalan keluar ruangan dengan diam. Di belakangnya, sorot mata dingin Ming Yanwei masih mengejarnya.
Beberapa orang yang mengetahui detail tentang dua orang tersebut menghela napas, sementara yang tidak tahu merasa bingung dan menganggap Ming Yanwei mungkin sudah berlebihan.
Xiao Honglü tidak mempermasalahkan urusan antara Zhang Heng dan Ming Yanwei. Ia melanjutkan: "Aku terus berpikir, bagaimana tepatnya alien menghancurkan Area 51... Secara logika, Area 51 termasuk zona buta mereka. Sebelum piring terbang muncul di sana, mustahil mereka mengetahui keberadaannya. Bahkan jika tahu, paling hanya menganggapnya sebagai basis militer biasa... Satu-satunya kemungkinan adalah ada yang membocorkan keberadaan Area 51 beserta informasi tentang piring terbang utuh di dalamnya. Inilah yang memicu alien menghancurkan Area 51 terlebih dahulu, bahkan kemudian mengirim piring terbang untuk mengejar Air Force One - ini analisaku."
"Dari sudut pandang ini, untuk mengetahui keberadaan Area 51, memahami pentingnya, sekaligus menyadari eksistensi kita... Menurutku tim lain yang membocorkan intelijen ini. Entah pikiran mereka dicuri alien, atau mereka sendiri yang memberitahu. Ini membuktikan alien memiliki kesadaran bertindak mandiri, bukan NPC kaku... Dengan mereka mengetahui keberadaan kita, menurutmu apakah mereka akan merasa penasaran pada kita?"
Saat Xiao Honglü mengatakan ini, dia membentangkan kedua tangannya dan berkata: "Apa arti kita bagi dunia ini? Atau, apa arti anggota tim reinkarnasi kita bagi makhluk hidup di berbagai dunia film horor? Apakah kita makhluk dalam kotak? Atau makhluk di luar kotak? Atau bukan keduanya? Mungkinkah alien tertarik pada makhluk di luar kotak? Aku yakin pasti... Dan sayangnya, kitalah makhluk di luar kotak itu."
Zheng Zhuo menarik napas panjang dan berkata: "Aku mengerti. Maksudmu, alien mungkin akan menangkap kita hidup-hidup untuk eksperimen, kecil kemungkinan mereka akan meledakkan kita di luar angkasa. Hal ini mungkin karena perkiraan mereka tentang kekuatan kita yang kurang akurat, benar?"
Xiao Honglü mengangguk: "Benar. Pertama, perkiraan mereka tentang kemampuan kita kurang akurat. Kedua, mereka akan langsung menyerang orang di dalam pesawat begitu pesawat masuk... Jadi, kita perlu merencanakan dengan matang pembagian tim berikutnya."
Untuk menggunakan pesawat UFO dalam serangan mendadak, pembagian tim menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Pesawat UFO itu tidak terlalu besar, dan sekalipun lebih besar, tidak mungkin bisa memuat belasan orang seperti pesawat kargo atau penumpang. Seperti yang dikatakan Xiao Honglü, jika pesawat UFO berhasil masuk ke markas besar alien, begitu turun kita langsung akan menghadapi pertempuran gila-gilaan yang sama sekali tidak menyisakan tenaga untuk melindungi orang-orang tak berdaya. Justru dengan membagi tim inilah sebagian besar orang terlindungi.
“Apakah pesawat UFO ini berbahaya atau tidak, aku harus pergi…” Zheng Zhuo merenung sejenak lalu berkata pada semua orang: “Meskipun kekuatan tempur-ku penting bagi tim, kepergianku tidak akan membuat tim menghilang. Paling-paling perjalanan kalian akan lebih sulit ke depannya. Jadi aku harus pergi. Selain itu, Imhotep, kuharap kau bisa ikut bersama kami. Serangan seperti ledakan sepertinya tidak mempan terhadapmu. Bahkan jika pesawat UFO meledak, kau bisa bertahan hidup di dimensi ruang selama dua tiga hari, kemudian secara alami bisa kembali ke ruang Sang Tuan… Sudah dua orang. Masih butuh dua lagi…”
“Aku dan dia.”
Chu Xuan yang selama ini diam tiba-tiba berbicara, sambil menunjuk Yang Xuelin yang duduk di sebelahnya.
Zheng Zhuo menatapnya dengan heran. Sesaat dia bingung bagaimana harus merespons. Xiao Honglü yang paling cepat bereaksi langsung menepuk-nepuk tangan: “Sudah empat orang. Ruang di UFO seharusnya masih cukup. Zhang Heng, ikutlah bersama mereka.”
（Ada yang tidak beres… Chu Xuan dan Xiao Honglü sepertinya menyembunyikan sesuatu dariku. Mengapa harus membawa Yang Xuelin? Karena keunggulannya dalam program komputer? Tapi dengan adanya Chu Xuan seharusnya sudah cukup. Mengapa repot-repot membawa orang tambahan? Apakah setelah sampai di markas besar alien kita harus melakukan operasi terpisah? Tapi meski begitu, tidak seharusnya membawa wajah baru…）
"Zheng Zhuo semakin berpikir semakin merasa aneh, yang paling krusial adalah, bahkan jika skenario itu dirancang oleh Chu Xuan pun tidak masalah, atau skenario dari Xiao Honglü juga tidak masalah. Keduanya adalah orang-orang berkemampuan. Meskipun Chu Xuan lebih unggul satu tingkat, tapi karakter pria ini terlalu jahat. Sering kali membuat orang tidak seperti manusia, hantu tidak seperti hantu, jadi dia lebih mempercayai Xiao Honglü. Tapi yang paling penting... Kali ini ternyata kedua orang ini bekerja sama dalam menyusun permainan ini, hal ini terasa terlalu aneh, pasti ada konspirasi... Pasti ada konspirasi di balik ini!"
"Baiklah, semua ini tidak akan kupikirkan. Cukup kita berlima saja: aku, Imhotep, Chu Xuan, Zhang Heng, Yang Xuelin. Sisanya tetap di basis militer ini, atau terus memantau situasi sekitar. Begitu ada pasukan darat atau udara alien skala besar yang menyerang, kalian harus segera melakukan evakuasi dari basis ini. Mengerti?" Zheng Zhuo menatap dalam-dalam Chu Xuan dan Xiao Honglü masing-masing satu kali, lalu berbicara kepada yang lain.
Chu Xuan tidak menunjukkan perubahan, dengan tenang kembali mengutak-atik laptopnya. Sedangkan Xiao Honglü terlihat sangat gugup, menunduk dan diam-diam memilin rambut di dahinya, wajahnya yang tertunduk penuh dengan ekspresi senyum getir.
“Bagaimanapun, setelah menyimpulkan kemungkinan perubahan alien dan kira-kira membagi tim, militer AS akhirnya menemukan pilot kulit hitam yang selamat itu. Ini adalah orang yang diminta Zheng Zhuo kepada Presiden AS untuk dicari. Karena terkait pertempuran melawan alien, militer AS melakukan pencarian dengan efisiensi tertinggi. Benar saja mereka menemukan seorang pilot yang selamat, yang bahkan berhasil menangkap alien hidup. Namun lokasinya berada di basis militer lain, dan alien itu mati dalam perjalanan ke basis.”
“Selanjutnya, Zheng Zhuo dan yang lain menggunakan deskripsi pilot kulit hitam itu untuk menemukan lokasi tebing di peta. Militer AS segera menyediakan helikopter militer. Satu jam setelah mendapat informasi, Zheng Zhuo dan kawan-kawan tiba di lokasi tebing tersebut.”
“Xiao Honglü, apakah kau merancang sesuatu tanpa memberitahuku?”
Masih berada di dalam helikopter, Zheng Zhuo sudah tak tahan lagi bertanya pada Xiao Honglü.
Xiao Honglü terkejut mendengarnya. Ia tertawa kecil sambil berusaha menutupi, tapi menyadari Zheng Zhuo sama sekali tidak terpengaruh dan hanya menatapnya tajam. Bocah lelaki ini menunjukkan keteguhan: biar Zheng Zhuo memandangi sesuka hati, ia tetap menutup mulut rapat-rapat. Hal ini membuat Zheng Zhuo merasa sangat frustrasi.
“Dengarkan aku.” Zheng Zhuo hanya bisa berbisik: “Tidak belajar yang lain, malah meniru sisi terburuk Chu Xuan. Tahukah kau? Setiap kali dia menyelesaikan skenario, hingga dunia horor berakhir, aku selalu ingin memukulnya... Xiao Honglü, meski usiamu masih muda, aku selalu menganggapmu sebagai sahabat seperjuangan. Adakah yang tak bisa kau ceritakan? Tenang, kita bisa berdiskusi. Katakanlah, apa yang kau sembunyikan... Dan mengapa Chu Xuan menyuruh gadis ini ikut kita?”
Xiao Honglü membuka mulutnya seolah ingin berkata sesuatu, tapi akhirnya diam. Dia duduk membisu hingga cukup lama, lalu perlahan berkata: “Percayalah... Selama ini selalu mempercayai Chu Xuan, sesekali percayai aku juga... Jangan khawatir, meski mungkin berbahaya, aku yakin tidak akan ada kecelakaan besar. Aku juga merancangnya berdasarkan alur skenario yang ditinggalkan Chu Xuan... Ini satu-satunya skenario yang terpikir olehku. Percayalah!”
Zheng Zhuo tak tahu harus berkata apa. Meski banyak hal yang meragukan, tapi karena Xiao Honglü sudah berkata demikian, jika tak mempercayainya lagi, itu bukanlah sikap rekan seperjuangan... Jadi percayailah sekali ini. Lagipula dia belum sejahat Chu Xuan.
(Meski begitu... aku merasa kali ini mungkin akan sangat menderita.)
Terlepas dari bagaimana Zheng Zhuo berpikir, tidak lama kemudian, helikopter akhirnya terbang ke tebing itu, dan juga menemukan piring terbang yang masih utuh di lokasi yang sangat mencolok. Saat semua orang turun dari pesawat, di saat yang sama, di ketinggian langit yang sangat jauh, ketiga anggota Tim Xihai juga mulai sadar secara bersamaan.
"Tim Zhongzhou sudah tiba... Periksa personel yang naik ke piring terbang, Komandan Reinhardt. Saatnya menunjukkan kekuatan tempurmu."
Pria bermata tertutup mengernyitkan mulutnya tipis sambil berbicara. Pada saat yang sama, kekuatan spiritualnya mulai menyebar ke bawah piring terbang. Seketika, semua anggota Tim Zhongzhou tercakup dalam jangkauan pemindaian kekuatan spiritualnya. Reinhardt dan pria paruh baya itu juga langsung berdiri... Dalam bayangan mereka, pertempuran sudah di depan mata!
### Volume 11: Counterattack against Heavenly Calamity (II) Bab 3: Divisi dan Pertempuran Dua Pihak (II)
Zheng Zhuo sangat kuat, baik secara fisik maupun mental. Setelah melewati berbagai pertempuran berdarah yang menentukan hidup-mati, menyaksikan rekan-rekan gugur berkali-kali, terutama setelah menembus roh jahat dalam dirinya, tubuh dan jiwanya hampir mencapai kesempurnaan. Meski belum cukup kuat untuk mengabaikan tim reinkarnasi lain, setidaknya dia sudah pantas menyandang gelar "tidak manusiawi".
Tapi, dia juga bukan mahakuasa...
Dunia tim reinkarnasi bukanlah dunia yang bisa dilalui hanya dengan pahlawan. Semangat heroisme individual di sini sering kali melambangkan kebodohan dan keterbelakangan mental. Jika bertemu tim reinkarnasi biasa mungkin masih bisa ditangani, tetapi jika menghadapi tim dengan Sage Bijak level Nios, bahkan tim seperti Tim Laut Barat dengan Sage Bijak level Yurian, maka semangat heroisme seperti ini akan benar-benar mengubur tim mereka. Tentu saja, jika "kekuatan" telah mencapai batas tertentu seperti pada Tim Reinkarnasi Iblis, maka sehebat apapun kecerdasan akan kehilangan fungsinya.
Oleh karena itu, tim reinkarnasi yang disebut sebagai kelompok membutuhkan kolaborasi berbagai talenta - Sage Bijak, pengendali kekuatan spiritual, ahli pertempuran jarak jauh, ahli tempur jarak dekat, anggota tempur utama, peneliti, tenaga medis, dan lain-lain... Sebuah tim membutuhkan koordinasi yang sangat kompleks. Kasus seperti Tim Zhongzhou yang memiliki semua jenis talenta ini sangat langka. Yang paling penting, Tim Zhongzhou tidak hanya memiliki peneliti dengan kemampuan bertahan hidup terendah, tapi peneliti ini juga merangkap sebagai Sage Bijak. Lebih krusial lagi, kemampuan Sage Bijak ini tak terukur, bahkan sering menimbulkan ilusi seolah melebihi Zheng Zhuo.
Zheng Zhuo memandang sahabat-sahabat di sekelilingnya. Mereka adalah rekan seperjuangan yang telah menemani hidup dan matinya. Mereka semua sangat kuat. Ini adalah kebanggaannya, sekaligus titik lemahnya. Para sahabat ini bagaikan nyawanya sendiri. Ia mempercayai mereka sepenuh hati dan jiwa.
“Baiklah, kalau begitu aku, Chu Xuan, Zhang Heng. Imhotep, Yang Xuelin. Kami berlima akan menggunakan piring terbang menuju markas besar alien. Sisa personel, dengan Xiao Honglü sebagai komandan utama yang mengatur segala urusan. Ling Dian, Wang Xia, Zhao Yingkong, kemampuan tempur kalian sangat kuat. Jika selama kami pergi tim lawan menemukan kalian, pastikan untuk melindungi semua orang……”
Memandang piring terbang di kejauhan sedang dibersihkan oleh prajurit Amerika, Zheng Zhuo berkata serius kepada para sahabat di sampingnya.
Ketika pertama kali menemukan piring terbang ini, semua orang langsung berlarian mendekati untuk mengamati dengan seksama. Namun bau busuk yang menyengat hampir membuat semua orang pingsan - bau khas dari baju zirah biologis alien yang bagi manusia tak tertahankan dan ternyata mengandung sedikit racun. Akhirnya dengan terpaksa piring terbang ini harus dicuci dahulu sebelum bisa ditumpangi. Menggunakan kesempatan ini, Zheng Zhuo berpesan panjang lebar tentang berbagai hal yang perlu diperhatikan, terutama strategi menghadapi serangan Tim Xihai setelah pemisahan tim. Meski terdengar sederhana, satu kesalahan kecil bisa membuat Tim Xihai menghancurkan kita satu per satu - inilah kekhawatiran terbesar dalam hatinya.
(Dulu saat bertempur dengan Tim Reinkarnasi Iblis, kami juga menggunakan taktik pemisahan tim. Tapi hasilnya justru... Aku takut pertempuran dengan Tim Xihai ini akan menjadi kekalahan besar lagi. Ah, selalu ada firasat buruk. Jangan-jangan ini cuma kecurigaanku saja?)
Zheng Zhuo menatap dalam-dalam Chu Xuan dan Xiao Honglü. Gambaran dua orang ini perlahan menyatu dalam pikirannya. Walau terdapat banyak perbedaan, seolah ada ekor iblis yang sama mengibar di punggung mereka. Setidaknya dalam hal menyembunyikan poin-poin penting. Keduanya memiliki sifat buruk yang serupa, entah apakah semua Sage Bijak memang sejahat ini. Selalu melakukan hal-hal yang membingungkan dan tak terjangkau akal.
“Xiao Honglü, aku tahu ada hal yang kausembunyikan dariku, walau aku belum bisa memahami kabut yang menyelimuti ini. Tapi kurasa ini berkaitan dengan Tim Laut Barat, bahkan mungkin terkait masalah roh jahat Chu Xuan di perut bumi... Aku tidak tahu permainan apa yang kauatur, tapi aku tahu kau adalah anggota Tim Zhongzhou. Kau sama sekali tidak akan melupakan kepentingan Tim Zhongzhou, keyakinan ini tetap kupercaya. Seperti yang kaukatakan sebelumnya, mungkin terlalu sering kita terlalu takhayul pada Chu Xuan, melupakan bahwa dia juga memiliki masalahnya sendiri. Mungkin dunia film horor inilah saatnya tim kami memutar balik konsep ini. Xiao Honglü... kau juga adalah Sage Bijak Tim Zhongzhou, kau juga kuat!” Zheng Zhuo berdiri di depan Xiao Honglü, berkata tanpa menoleh.
(……Ternyata kalian semua memang terus tumbuh, walau dia belum sepenuhnya memahami semua yang kulakukan ini, tapi dia sudah bisa menebak beberapa poin penting secara samar. Cukup meyakinkan. Jika terus berkembang seperti ini, bahkan suatu hari ketika aku dan Chu Xuan, atau sebagian besar anggota tim tidak ada di sisinya, pria ini diperkirakan bisa berdiri di ketinggian yang sangat tinggi......)
Xiao Honglü menghela napas, sambil tertawa dia berkata: "Tapi, semua yang kulakukan adalah untuk tim. Walau sekarang masih terlalu dini mengatakan ini padamu, dan mungkin berakhir dengan kekalahan total, percayalah. Bahkan jika aku tidak mencapai level Chu Xuan... Aku sama sekali tidak akan mengecewakanmu."
Zheng Zhuo mengangguk dan tidak berbicara lagi. Semua orang memandang ke arah piring terbang alien yang sedang dibersihkan. Ketika pekerjaan pembersihan piring terbang hampir selesai, Zheng Zhuo mengeluarkan belasan lempengan logam perak dari Cincin Na-nya. Ia berkata kepada semua orang: "Ini adalah sisa peralatan yang digunakan sebelumnya di dunia film horor The Mummy. Secara umum masih bisa berfungsi di atmosfer Bumi, tapi Chu Xuan mengatakan bahwa di luar atmosfer, efisiensinya akan turun drastis karena pengaruh medan magnet bumi. Jadi setelah kita naik piring terbang ini, belum tentu ada kesempatan untuk menghubungi kalian. Lebih baik setiap orang membawa satu lempengan ini. Jika terpisah dari tim besar, gunakan benda ini untuk berkomunikasi."
“Berulang kali mengingatkan, Zheng Zhuo seolah menjadi sosok yang seperti ibu-ibu, namun firasat buruk di hatinya membuatnya terus memberikan nasihat. Baru setelah piring terbang itu benar-benar selesai dibersihkan, ia akhirnya berhenti berkoar.”
"Chu Xuan dan Yang Xuelin paling tegas, mereka berdua masuk ke dalam pesawat UFO satu per satu. Zhang Heng menatap dalam-dalam ke arah Ming Yanwei, ingin mengatakan sesuatu tapi tak bisa diucapkan. Ming Yanwei hanya terus menyeringai dingin di sana. Dengan berat hati, pria ini melambaikan tangan dan berjalan menuju pesawat UFO. Tanpa menoleh sama sekali, dia tentu tak melihat kaku pada senyuman Ming Yanwei - senyuman dingin itu... terasa sangat palsu."
Imhotep menunjukkan romantisme khas pria Barat. Ia memeluk Anck-su-namun dan menciumnya penuh gairah, sampai si cantik jelita ini terengah-engah. Harus diakui Anck-su-namun memang sangat cantik, sampai bisa menggoda pendeta besar berkuasa untuk memberontak melawan Firaun Mesir. Saat wajahnya merah muda dan napasnya tersengal, bahkan Liu Yu dan Lin Juntian - dua anggota baru - tak berani menatapnya. Setelah beberapa saat, Imhotep melepaskan Anck-su-namun dan berjalan ke pesawat UFO tanpa menoleh.
"Ha ha ha. Ini bukan pergi mati..." Cheng Xiao tertawa sambil menepuk bahu Zheng Zhuo. "Pergi cepat dan pulanglah cepat. Kami akan menonton pertunjukan kembang api spektakuler ini dari Bumi! Buatlah acaranya lebih meriah!"
Zheng Zhuo tersenyum. Ia menghela napas, lalu mengikuti di belakang keempat orang lainnya menuju pesawat UFO.
Untuk mendapatkan hak penggunaan piring terbang ini, alih-alih langsung menyerahkannya ke pemerintah Amerika untuk diteliti. Zheng Zhuo dan kawan-kawan sebelumnya sudah berdebat panjang lebar. Bahkan setelah mereka naik ke piring terbang, pejabat pemerintah Amerika masih terus membujuk Xiao Honglü dan yang lain yang tinggal, berharap bisa memasang senjata nuklir di piring terbang agar bisa meledakkan bom nuklir di dalam markas besar alien setelah memasuki wilayahnya.
Namun permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Xiao Honglü. Menurutnya, perjalanan piring terbang ke markas besar alien sendiri sudah berisiko sembilan dari sepuluh nyawa hilang, apalagi harus bertaruh apakah alien akan bertindak seperti prediksinya. Jika membawa senjata nuklir, bagaimana jika alien punya cara mendeteksinya? Justru semua orang akan benar-benar tewas. Jadi meski hanya untuk kemungkinan sekecil itu, Xiao Honglü tetap menolak permintaan pemerintah Amerika untuk melengkapi piring terbang dengan senjata nuklir. Bagaimanapun, selama Zheng Zhuo dan kawan-kawan bisa mencapai markas besar alien, dengan kemampuan super lima orang ini, mereka bisa dengan mudah membuka jalan darah di sana. Perubahan setelahnya akan di luar dugaan semua orang...
(......Benar-benar frustasi, kapan aku mulai meniru gaya Chu Xuan? Saat merancang skenario malah jadi bertaruh, harus memprediksi cara kerja alien sekaligus memastikan apakah Chu Xuan bisa mengendalikan ritme keseluruhan. Jika ada satu kesalahan saja, Tim Zhongzhou akan terjun ke jurang kehancuran.)
Melihat piring terbang itu perlahan-lahan mulai melayang. Setelah mengalami goyangan tidak stabil di awal, benda ini naik setengah-setengah ke langit. Kemudian kecepatannya semakin meningkat, di bawah tatapan semua orang, piring terbang itu melesat ke puncak langit dengan kecepatan tak terbayangkan, lalu menghilang di balik lapisan awan tebal.
"Huh, akhirnya pergi." Xiao Honglü menghela napas. Diam-diam ia menggenggam lempengan logam perak yang diberikan Zheng Zhuo sebelumnya. Saat semua orang masih terpaku menatap langit, suaranya bergema di pikiran semua orang.
"Jangan tunjukkan ekspresi terkejut atau apapun, tetap tatap langit seperti ini. Cukup dengarkan baik-baik penjelasanku. Sekarang aku akan menjelaskan detail skenario pertarungan ini. Pertama-tama tentang rencana tempur tim elit kita selanjutnya..."
Semua orang tetap terpaku menatap langit. Ekspresi mereka tampak biasa saja, tapi bagi yang mengenal mereka baik, bisa melihat Liu Yu, Lin Juntian, dan Anck-su-namun yang wajahnya dipenuhi ketegangan. Terutama Anck-su-namun, bola matanya terus berputar-putar seolah sedang memikirkan sesuatu.
"...Itulah pengaturan untuk tim kita. Personel yang tertidur sudah ditempatkan di basis militer AS. Meski berisiko menanggung beban serangan pasukan darat alien dari angkatan udara, sayangnya dibandingkan mereka, misi kita bahkan lebih berbahaya daripada yang berada di basis militer. Jadi yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah mendoakan agar dunia film horor ini cepat berakhir."
Suara Xiao Honglü berhenti sejenak saat ini, lalu dia melanjutkan: "Jika skenario yang kubuat bersama Chu Xuan berjalan sempurna, maka dalam waktu 12 jam kita akan mendapatkan hasil dari dunia film horor ini. Dalam 12 jam ini, kemungkinan basis militer diserang tidak lebih dari 30%, jadi kita harus bertaruh kali ini... Sekarang, akan kujelaskan detail situasi tentang bagian skenario Chu Xuan kepada kalian semua..."
Ya, kombinasi skenario Chu Xuan dan Xiao Honglü sebenarnya adalah: Pertama Chu Xuan menyusun strategi sampai roh jahatnya hampir meledak dan dia tak bisa melanjutkan. Saat itulah Xiao Honglü bangkit, dalam kondisi tak mengetahui detail skenario Chu Xuan, dia harus menyambung ekor rencana yang ditinggalkan... Inilah skenario sebenarnya Tim Zhongzhou dalam Independence Day: Earth's Counterattack!
“Situasi dasarnya seperti ini, uh, kalimat ini... Singkatnya, ini adalah skenario yang aku dan Chu Xuan susun bersama. Selanjutnya kemungkinan di atas 70% kita akan diserang oleh Tim Xihai. Saat itu aku hanya punya satu permintaan, Zhao Yingkong, hanya gunakan kekuatanmu yang sekarang, jangan gunakan kekuatan dia yang ada dalam tubuhmu. Setidaknya sampai kita tiba di markas besar alien, jangan gunakan kekuatannya... Lalu kita akan tertangkap. Tapi kemungkinan langsung dibunuh hampir tidak ada, dalam operasi tempur tim. Begitu kita mati, Zheng Zhuo dan yang lain akan dapat peringatan dari Sang Tuan. Jadi jika Tim Xihai berani menyerang kita, itu membuktikan mereka punya kecerdasan untuk memikirkan hal ini. Fakta bahwa mereka utamakan menyerang kita juga membuktikan mereka punya informasi untuk membinasakan total Tim Zhongzhou. Kalau tidak, mereka pasti takut Zheng Zhuo setelah dapat peringatan langsung terbang keliling Bumi pakai piring terbang. Saat itu mustahil bagi mereka untuk membunuh Zheng Zhuo dkk. Jadi nanti setelah kita dikalahkan mereka, jangan nekad bertarung mati-matian. Pilihan terbaik adalah menyerah dengan tepat agar kita bisa dijamin nyawanya..."
Suara Xiao Honglü tiba-tiba menghela napas, dia melanjutkan: "Lalu pertempuran setelah sampai di markas besar alien, rencana saat itu adalah..."
Semua orang masih menunjukkan ekspresi tertegun memandang ke udara, ekspresi seperti ini telah mereka pertahankan selama lebih dari dua menit. Bahkan pejabat-pejabat Amerika di sekitar mulai menunjukkan ketidaksabaran, namun sebelum sempat berbicara, tiba-tiba muncul titik hitam kecil di udara. Titik itu perlahan membesar, sebuah UFO turun dari langit. Orang-orang di sekitar terpaku. Mereka mengira Zheng Zhuo dan kawanan kembali mengendarai UFO, namun ketika benda itu turun hingga ketinggian 200-300 meter dari tanah, semua baru menyadari UFO ini tiga kali lipat lebih besar dari biasa, dilengkapi beberapa pipa yang terlihat seperti moncong meriam. Persenjataan UFO ini jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
UFO itu turun perlahan dari ketinggian ratusan meter. Untuk sesaat, semua mata tertancap memandangnya. Baru setelah benar-benar mendarat dan tiga orang keluar dari dalamnya, pejabat dan prajurit Amerika di sekitar menghela napas lega. Namun anggota Tim Zhongzhou justru mengencang seluruh tubuhnya. Setiap orang memandang mati-matian ketiga orang ini yang muncul.
Yang mengepalai ketiga orang itu adalah Kapten Regu Xihai, Reinhard von Lohengramm, yang pernah dilihat Zheng Zhuo sebelumnya. Begitu keluar dari piring terbang, pria itu langsung menampakkan senyum menawan yang berkilau. Dipadu dengan rambut pirangnya yang berkilauan dan wajah tampan nan sempurna, sejenak tubuhnya seolah memancarkan cahaya. Pria itu berkata, "Anggota Tim Zhongzhou, apa lagi yang ditunggu? Letakkan senjata dan menyerahlah. Aku seorang pria terhormat yang pasti tak akan menyiksa tawanan perang... terutama yang cantik." Usai bicara, ia melontarkan senyum genit ke arah Anck-su-namun.
Ling Dian bereaksi paling cepat. Tanpa basa-basi, ia langsung mengangkat senapan Gauss dan tanpa membidik, menembakkan satu peluru ke arah Reinhard. Braak! Dentuman keras menggema. Bersamaan dengan suara itu, riakan gelombang muncul di depan Reinhard. Sebuah perisai yang terlihat mata telanjang berhasil menahan peluru sniper Gauss itu. Dengan tenang, Reinhard mengulurkan tangan dan menangkap peluru ramping itu di genggamannya.
"Oh yeah, ternyata masih pakai senapan Gauss! Senjata ini kekuatan penghancurnya dahsyat tapi harganya terjangkau. Dulu di Regu Xihai kami juga punya anggota yang menggunakan senjata ini. Karena potensinya besar, dia direplikasi ke Tim Reinkarnasi Iblis. Tak kusangka Tim Zhongzhou punya banyak talenta, bahkan masih ada sniper..."
Reinhard menggenggam peluru sambil tersenyum berkata, setelah selesai bicara sorot matanya tiba-tiba menjadi tajam. Ibu jarinya menghentak peluru dengan kuat, suara udara yang menusuk terdengar, dentang kecil "pak!" terdengar. Ling Dian langsung terlempar setengah meter ke belakang. Saat mendarat, lubang sebesar ibu jari sudah muncul di bahu kanannya. Peluru yang dihentakkan jari Reinhard ternyata memiliki kekuatan dahsyat! Dari jarak puluhan meter, sekedar sentilan jari bisa menembus tulang bahu manusia!
（Jika hanya mengandalkan kekuatan fisik, diperkirakan hanya Zheng Zhuo dalam tim yang mampu melakukannya... mungkin juga Zhao Yingkong yang lain...）
Apapun yang dipikirkan Xiao Honglü, melihat Ling Dian terjatuh berlumuran darah, anggota lain Tim Zhongzhou langsung menerjang. Tapi pria bermata tertutup di belakang Reinhard menggelengkan kepala: "Percuma! Intelijen tentang Tim Zhongzhou sudah diinfokan Tim Dewa kepada kami. Selain sniper dengan kemampuan membunuh dalam hitungan detik dari jarak jauh, hanya gadis kecil ini yang masih punya kekuatan tempur. Meski komandan kalian kekuatannya luar biasa, sekarang dia tidak bersama kalian... Menyerahlah! Tahu kenapa kami tidak menyerang kalian dengan meriam utama piring terbang? Energi terbatas! Tak perlu buang tenaga untuk kalian. Energi ini akan dipakai untuk mengejar komandan kalian! Jadi menyerahlah..."
（Zhao Yingkong baru saja memperoleh kekuatan itu, dia bisa ditangguhkan dulu. Tim Dewa memang tidak mengetahui kekuatannya. Jika Ling Dian, menurut Zheng Zhuo dia pernah membunuh kultivator xiuzhen satu-satunya di seluruh tim reinkarnasi dalam hitungan detik di Cincin Sihir, jadi wajar jika diingat Tim Dewa. Tapi... Mengapa Tim Dewa tidak memberi tahu bahwa orang paling berbahaya di Tim Zhongzhou selain Zheng Zhuo adalah Chu Xuan? Adam yang kalah dalam perang strategi melawan Chu Xuan, pasti tidak akan melupakan monster non-manusia ini. Kecuali... Tim Dewa memanfaatkan tangan kami untuk menyingkirkan Tim Laut Barat?）
Sementara Xiao Honglü terus berpikir, Zhao Yingkong yang sudah mencapai posisi terdepan langsung mengayunkan tangannya seakan membabat. Itu adalah gerakan khasnya saat menggunakan Pedang Kemenangan dan Sumpah yang transparan. Reinhardt awalnya mengejek, namun saat hembusan pedang menyapu, pandangan pria itu tiba-tiba berubah drastis. Anehnya dia tidak menghindar, membiarkan pedang transparan itu menggorok dari bahu kirinya, menyayat tubuhnya menjadi dua bagian. Tapi sebelum darah sempat menyembur, kedua bagian tubuh itu tiba-tiba berubah menjadi ribuan kelelawar seukuran telapak tangan. Kawanan kelelawar itu terbang menyerbu melewati Zhao Yingkong, dan saat tenaga pedangnya habis, kumpulan kelelawar itu sudah menyatu kembali membentuk wujud manusia. Reinhardt muncul kembali dalam kondisi utuh!
Jurus ini... replika Zheng Zhuo juga pernah menggunakannya...
