Reinhardt sedang dalam suasana hati yang sangat baik. Terutama setelah menyerap kekuatan dua orang, kebahagiaannya hampir mencapai puncak. Kebetulan di saat yang sama, gen vampirnya mengalami sublimasi lagi.
Penguatan tertinggi untuk vampir hanya bisa mencapai level Pangeran, dan penguatan ini masih belum sempurna. Harus terus memperkuat diri untuk menyempurnakan gen tersebut. Namun begitu mencapai tingkat penguatan genetik ini, secara alami akan memiliki satu atribut: kemampuan menyerap kekuatan dan gen orang lain dengan sempurna. Inilah makna sejati vampir. Meskipun kondisi fisik Reinhardt sangat dahsyat, karena Tim Laut Barat adalah tim budidaya yang minim pengalaman perang kelompok, ia tidak punya kesempatan menyerap gen dan kekuatan orang kuat. Alhasil, atribut yang terlihat kuat ini menjadi seperti paha ayam. Inilah alasan sebelumnya ia ingin mengalahkan Zheng Zhuo.
Sejujurnya, kemampuan petarung utama Tim Zhongzhou sangat mumpuni. Baik kondisi fisik maupun tingkat kunci genetik, sulit ditandingi tim lain. Mungkin hanya Tim Dewa dan Iblis yang bisa menyaingi. Reinhardt yang asal menyerap kekuatan dan gen beberapa orang saja sudah membuat kemampuannya melonjak drastis. Apalagi ada Zhang Heng - petarung top di Tim Zhongzhou. Akhirnya, gen vampirnya mulai berevolusi.
"Sungguh nikmat! Inikah rasanya evolusi genetik? Seperti langit dan bumi berada di bawah kakiku..."
Reinhardt mendongak ke langit sambil mengaum keras, kedua sayap di punggungnya dengan arogan merentang lebar, simbol-simbol merah darah menghiasi sayapnya, terlihat begitu misterius dan tak terduga. Bersamaan dengan itu, api merah tua dalam jumlah besar menyembur dari tubuh pria ini, kilau cahaya yang berkedip-kedip membuatnya tampak seperti iblis yang keluar dari neraka, kuat dan tak terkalahkan.
"Sangat bagus! Jika terus menjadi semakin kuat, mungkin aku benar-benar bisa berubah menjadi dewa atau iblis, ha ha ha, kecepatan evolusi seperti ini benar-benar sulit dibayangkan, Tim Zhongzhou... Luar biasa. Ini adalah pijakan yang muncul untukku menjadi dewa, Tim Zhongzhou. Ha ha ha, kata-kata yang indah, aku sangat senang, kalian semua tidak akan bisa melarikan diri!"
Reinhardt mulai mengigau dengan liar, tampaknya sekali lagi ia jatuh ke dalam kondisi kegilaan. Sambil berteriak, ia mengangkat kedua tangannya, debu bergulung-gulung ke segala arah. Beberapa orang yang terbaring di tanah terlempar belasan meter jauhnya, aura mengerikan yang ditunjukkan benar-benar luar biasa, sulit dibayangkan seorang manusia bisa memiliki kekuatan sebesar ini.
Reinhardt membeku sejenak, ia melihat kedua tangannya dengan ekspresi berlebihan, lalu tertawa terbahak-bahak. "Terlalu kuat, kekuatan hasil evolusi ini terlalu hebat! Aku benar-benar ingin menghancurkan dan membunuh! Bagaimana jika kekuatan ini digunakan untuk menghadapi komandan kalian? Zheng Zhuo yang terlihat kuat itu. Bagaimana jika aku menghadapinya? Menurut kalian siapa yang akan kalah? Ha ha ha..." Sambil berbicara, ia kembali mengangkat tangan. Dari kejauhan, Zhang Heng yang terbaring tiba-tiba melayang dan perlahan bergerak mendekatinya.
Saat Zhang Heng terjatuh ke genggamannya, pria ini tiba-tiba mengerutkan alis. Ia mengangkat Zhang Heng dan memeriksanya ke kiri-kanan cukup lama. Akhirnya ia melemparkan tubuh itu keras-keras ke tanah. "Sudah tidak berguna, kekuatannya sudah tersedot habis... Lebih baik kubunuh kalian semua, lalu menunggu kedatangan anggota lain Tim Zhongzhou. Atau mungkin kutinggalkan sedikit sisa... Ha ha ha, aku tahu kalian pasti tidak rela, tapi apa lagi yang bisa dilakukan? Ini adalah dunia hukum rimba..."
Sekelompok api merah tua menyembul dari telapak tangan Reinhardt. Perlahan api itu mulai bergerak mendekati Zhang Heng yang terbaring. Dengan kekuatan penghancur api ini, pasti mudah membakarnya menjadi abu. Saat ini, mana mungkin Zhang Heng melawan? Bahkan kekuatan untuk membalikkan badan pun sudah hilang. Ia hanya bisa terkapar di tanah sambil terengah-engah, membiarkan api itu semakin mendekat.
Pada saat ini, di kejauhan jalur. Xiao Honglü dan yang lainnya sedang berusaha keras mendekat ke sini, sosok kecil gelap yang paling depan adalah Zhao Yingkong yang menyambar dengan cepat, dia bahkan sudah membawa Pedang Kemenangan dan Sumpah di tangannya, namun saat ini mereka masih terlalu jauh dari Reinhardt, bahkan dengan kecepatan Zhao Yingkong pun sama sekali tidak sempat menghentikan api yang terbang menuju Zhang Heng, bahkan jika Ling Dian segera mengeluarkan senapan runduk Gauss juga sudah terlambat, jaraknya benar-benar terlalu jauh...
"Zhang Heng!"
Dari kejauhan, Ming Yanwei tiba-tiba menjerit pilu. Wanita ini terjatuh karena berlari terlalu cepat, bibir mungilnya terbentur lantai. Ketika dia mengangkat kepala lagi, Reinhardt di kejauhan sekali lagi tertawa terbahak-bahak, sementara api itu hanya berjarak satu chi dari Zhang Heng.
Kemudian...
"Boom!"
Tiba-tiba, bayangan hitam besar jatuh dari atas kepala Reinhardt. Bayangan hitam ini ternyata langit-langit di atasnya yang runtuh. Dalam sekejap mata, Reinhardt yang kondisi fisiknya meningkat drastis langsung mendorong tanah dan melompat keluar. Zhang Heng yang tertinggal di tempat hampir tertimpa langit-langit, namun tiba-tiba bayangan hitam lain dengan kecepatan yang tak terbayangkan lebih dulu mendarat di tanah. Bayangan ini menyambar Zhang Heng dengan tangannya, persis ketika langit-langit itu menghantam keras di atas kepalanya...
Lagi-lagi terdengar gemuruh dahsyat, langit-langit itu benar-benar retak berpusat pada bayangan hitam itu. Baru pada saat ini semua orang bisa melihat dengan jelas siapa sosok bayangan hitam itu - dialah Zheng Zhuo yang sedang membawa Youlian dengan tergesa-gesa. Dari jarak yang begitu jauh, dia benar-benar tiba di sini secara tak terduga, kecepatannya jauh melampaui Green Devil Skateboard.
Performa Reinhardt patut dipuji. Dengan gerakan elegan, dia melayang menjauh lalu pria itu menggerakkan jarinya: "Datang juga? Ingin menyelamatkan anak buahmu? Sayang, mereka sudah kuserap kekuatannya. Dengan kekuatan ini, bahkan terhadapmu..."
Reinhardt belum sempat menyelesaikan ucapannya ketika tiba-tiba kekuatan spiritual menyusup ke kesadarannya. Transmisi spiritual ini datang sangat terburu-buru dan mendadak, hanya terdiri dari dua kata:
"Larilah!"
"Hah?"
Pada detik berikutnya, kepala Reinhardt sudah hancur berantakan. Mayatnya terlontar sejauh 100 meter oleh kekuatan dahsyat, menghantam dinding baja dengan keras. Entah bagaimana, dinding baja itu melesak membentuk corong raksasa seluas ratusan meter persegi, dengan mayat Reinhardt sebagai pusatnya.
"Pemandangan seperti ini benar-benar terlalu menakutkan. Zheng Zhuo sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Tak seorang pun melihat apa yang dilakukannya, bahkan Zhao Yingkong yang terus mengamati sisi ini dengan seksama pun tidak. Semua orang berhenti, mereka memandang dengan pandangan kosong. Pada saat yang sama, kulit Zheng Zhuo tiba-tiba pecah membentuk celah besar, darah menyembur deras tanpa henti dari dalamnya. Terlihat seperti saat dulu ketika kondisi fisiknya buruk dan menggunakan status 'Penghancur' secara berlebihan. Hanya saja 'Penghancur' tidak bisa menyebabkan semua ini, dan juga tidak bisa merusak tubuhnya yang telah mengalami transformasi Qianlong Bian sampai seperti ini."
"Ini... kekuatan kosmik! Menciptakan dunia... belum mati juga? Bahkan tanpa kepala masih bisa hidup?"
Zheng Zhuo menarik napas dalam-dalam, lalu melompat ringan ke udara. Saat tubuhnya melayang, terlihat dia menendang ke belakang dengan satu kaki. Meski kecepatannya tak terlihat oleh mata telanjang, tendangan ini menghancurkan udara. Riak udara yang kasat mata menyembur dari belakangnya ke dinding baja, terdengar ledakan dahsyat. Hanya dengan tendangan di udara ke belakang, dinding itu langsung melengkung ke dalam dengan riak sebagai pusatnya, bahkan sampai retak dan meledak. Kekuatan tendangan ini sungguh di luar imajinasi. Memanfaatkan daya tendangan udara tersebut, Zheng Zhuo seperti peluru meriam menghujam Reinhardt yang terbenam di dinding baja. Seketika, getaran dahsyat dan ledakan bersamaan terdengar. Tendangan mengerikan ini bahkan melampaui daya hancur bom nuklir mini. Usai tendangan itu, dinding telah lenyap sama sekali, menyisakan lubang dalam yang langsung terhubung ke jalur lain di kejauhan...
"Terlalu... terlalu mengerikan..." Liu Yu terdiam membeku, bergumam pelan.
Yang lain juga terpaku tak berkutik. Hanya Xiao Honglü yang tiba-tiba berteriak marah: "Ling Dian! Bunuh orang yang dibawa Zheng Zhuo! Harus dibunuh! Pakai mata iblismu sekalipun tak apa!"
“Ling Dian mendengar terkejut, dia tidak menjawab, hanya diam-diam mengangkat senapan Gauss. Xiao Honglü sudah mulai berbicara sendiri: "Jika ledakan adalah penggunaan dangkal energi dalam yang bertabrakan dengan Energi Vampir, Penghancur adalah pencampuran total keduanya... Maka jurus yang bisa menghasilkan daya penghancur seperti ini, Zheng Zhuo pasti mencampur dua energi itu... Sial, Chu Xuan! Cepat tembakkan meriam, atau semua ini akan terlambat!"
Saat itu, suara senapan Gauss di tangan Ling Dian sudah menggema. Sebelum dentuman senjata itu meledak, cahaya putih di sekitar tubuh Youlian di kejauhan tiba-tiba berkilat. Saat suara tembakan terdengar, Youlian baru menoleh keras. Kedua matanya sudah terbuka lebar kembali!
"Beraninya kau!"
Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari lubang besar di dinding itu. Zheng Zhuo diam berdiri di Kekosongan, sayap di punggungnya mengepak dengan santai. Namun seluruh tubuhnya telah basah oleh darah, semua kulitnya sepenuhnya retak. Tidak hanya itu, kaki yang sebelumnya ia gunakan untuk menendang dinding baja telah patah sepenuhnya, terlihat sangat mengenaskan. Tapi saat ini, semua orang tidak menganggapnya menyedihkan. Sebaliknya, sosoknya memancarkan tekanan besar yang tak terucapkan. Melihatnya... semua yang menyaksikan replika Zheng Zhuo, merasa seolah melihat sosok pria itu.
"Tidak ada yang namanya berani atau tidak! Aku tahu kekuatanmu ini pasti tidak bisa bertahan lama, kalau tidak kau pasti sudah jadi dewa. Jadi sebelum melemah, kau pasti akan membunuhku! Jika aku harus mati, setidaknya aku akan menarik tumbal bersamaku!" Youlian berteriak dengan ekspresi mengerikan, matanya telah terbuka sepenuhnya, bersiap menggunakan Alaya Vijñana pada anggota lain Tim Zhongzhou.
Zheng Zhuo menarik napas dalam-dalam, desiran angin kencang melintas. Satu detik kemudian dia sudah berada di samping Youlian, tendangannya telah menyentuh permukaan kepala Youlian. Tanpa perlu sepersekian detik, Youlian pasti sudah tewas.
Tiba-tiba gemuruh genta kuno bergema. Entah mengapa, tendangan Zheng Zhuo yang seberat sepuluh ribu ton itu terhenti di Kekosongan. Kemudian dari kejauhan menghujam sebuah pancaran energi raksasa yang menyapu semua orang dalam jangkauannya...
