"Chu Xuan, perbedaan antara aku dan replika diriku sangat besar ya..."
Zheng Zhuo duduk di ruang bawah tanah rumahnya. Kini ruang bawah tanah yang sebelumnya reruntuhan telah kembali ke bentuk hutan. Bekas latihannya sudah tak terlacak lagi, yang tersisa hanya kedamaian dan ketenangan.
Chu Xuan berdiri tak jauh di belakang Zheng Zhuo. Di tangannya tergenggam apel yang sedang dia gigit dengan santai. Pria ini tidak menjawab ucapan Zheng Zhuo, hanya duduk sambil asyik menyantap apelnya.
"……Berhentilah menggigit apel itu, kumohon, lagipula kamu tidak bisa merasakan rasanya. Aku sedang membicarakan hal yang sangat penting. Mungkin pertempuran terakhir sudah sangat dekat. Sebelum itu, aku harus menjadi sekuat replika tubuhku, atau setidaknya memiliki kekuatan untuk melawannya. Kalau tidak, Tim Zhongzhou kita..."
Chu Xuan mendengar itu, akhirnya berhenti menggigit apelnya dan berkata: "Apakah kamu sudah menyadari perbedaan antara dirimu dan replika?"
"Perbedaan?" Zheng Zhuo yang awalnya hendak marah, tiba-tiba terhanyut dalam kontemplasi setelah mendengar perkataan Chu Xuan.
"Perbedaan kekuatan sudah jelas. Menurutku jurang terbesar antara kami ada di tingkat kesadaran. Meski berasal dari orang yang sama, pengalaman kami sama sekali berbeda. Kami berada di posisi yang berlawanan. Tidak, pola pikirnya pasti bagian paling ekstrim dari kegelapan. Sebagai yang berdiri di bawah cahaya matahari, aku benar-benar tak bisa memahami pikirannya."
"Tapi!"
Zheng Zhuo bangkit dari tanah tempatnya duduk, menarik napas dalam-dalam: "Aku tak bisa memahami pemikirannya sekarang. Tapi aku bisa memahami rasa sakitnya. Seberapapun kuatnya, itu justru sumber penderitaannya karena dia tak bisa mati... Jika firasatku benar, dia sedang mencari pembebasan tapi semakin kuat justru membuatnya semakin terjebak. Semakin kuat, semakin sulit terbebas. Lingkaran setan ini... Aku harus membebaskannya!"
Chu Xuan menyeringai dingin: "Logika perampok yang nyata. Kau anggap dia menderita, lalu pihak lawan wajib menerima akhir darimu? Jangan konyol. Jika pertempuran terakhir benar-benar terjadi, kemampuanmu sepenuhnya tidak bisa menjadi bidak setara untuk melawan replika. Mengapa tidak memikirkan rencanaku? Tingkatkan kemampuanmu, biar aku bisa membuat skenario lebih efektif. Daripada mengoceh di sini tentang hal-hal tak berguna."
Zheng Zhuo menghantamkan tangannya keras: "Jadi... aku harus jadi lebih kuat... Jika sejak awal kesadaranku sudah kalah dari replikaku, setidaknya kekuatan harus bisa menyusul atau mengalahkannya. Ini hal yang wajib kulakukan sekarang... Meski kemampuan 'Penghancur' sudah cukup untuk melawan replika di Resident Evil 2, tapi setelah sekian lama waktu, tak mungkin dia tidak berkembang. Dari situasi yang kita ketahui, pria ini tampaknya sudah menjadi luar biasa kuat. Bahkan mencapai tingkat mengerikan. Maka, untuk melawannya, aku juga harus memiliki kekuatan yang sama mengerikannya..."
"Sebenarnya... keyakinan yang kau miliki belum tentu kalah dari hati penuh bencinya. Hanya saja saat ini kau belum memahaminya..." Chu Xuan tanpa ekspresi menghabiskan apelnya, lalu melanjutkan: "Ingin kekuatan seperti apa? Mau pakai Meriam Magis untuk menghantam tim lain?"
Zheng Zhuo menggelengkan kepala berkata: "Tidak mungkin. Saat pertempuran terakhir, 'Dewa Utama' seharusnya akan membatasi senjata jenis ini. Kalau tidak, bukankah pertempuran terakhir akan menjadi terlalu kekanak-kanakan? Jadi Meriam Magis diperkirakan tidak bisa digunakan saat pertempuran terakhir, ini yang pertama. Kedua... Jika benar-benar menggunakan senjata seperti ini, itu merupakan penghinaan baginya. Dalam pertempuran melawannya, hanya aku, dan wajib akulah yang harus menghadapinya langsung. Tak seorang pun atau kekuatan apapun boleh ikut campur. Aku harus mengakhirinya sendiri. Ini adalah kewajibanku... Jika harus menyebutkan kekuatan seperti apa, di hatiku hanya ada satu jenis kekuatan."
"Aku bukan karakter yang penuh teknik, juga bukan pejuang cerdas. Aku hanya ingin bertahan hidup. Bukan hanya aku sendiri, tapi juga bersama kalian semua. Karena itu aku semakin bisa merasakan kesedihan dan rasa sakit dalam hatinya. Aku tak bisa mengakhiri dirinya dengan teknik atau kecerdasan. Hanya dengan kekuatan terkuat, tanpa membicarakan teknik apapun, tanpa embel-embel mewah. Satu-satunya kekuatan yang bisa menyaingi dan melawannya... KEKUATAN KOSMIK! MENCIPTAKAN DUNIA! Inilah nama yang kuberikan untuk jurus ini."
"Awalnya hamparan bumi berada dalam kekacauan, kemudian terpisah. Yang jernih naik membentuk langit, yang keruh turun menjadi bumi. Jika keduanya disatukan kembali, akan kembali menjadi kekacauan, melakukan perbuatan menciptakan dunia... Dengan mencampur kekuatan yuan zhen dan kekuatan magis, membuat dua energi ini bertabrakan keras di dalam jantungku, kekuatan yang dihasilkan adalah sumber daya hancur Meriam Magis. Dan kekuatan inilah yang menjadi asal mula jurus baruku..."
Zheng Zhuo menggenggam kepalan tangannya, dia melanjutkan: "Aku tidak tahu kekuatan penghancur setelah menggunakan jurus ini, juga tidak tahu apakah tubuhku bisa menahan serbuan kekuatan ini. Bagaimanapun ini belum pernah diuji. Setiap kali ingin mencoba kekuatan jurus ini, tapi tidak ada kesempatan yang tepat. Atau merasa tiba-tiba akan meledak seperti balon, bukankah itu akan membuat regu lain tertawa terbahak-bahak? Pokoknya harus mencari waktu untuk mengujinya dengan baik."
"Kalau begitu... aku akan menciptakan kesempatan untuk menguji jurus ini. Hanya sekali, kuasailah dengan baik..." Chu Xuan mengetuk dahinya, lalu berkata dengan tenang.
"Baik! Berikan aku satu kesempatan untuk mencoba jurus ini! Asalkan jangan sampai aku mati. Aku masih punya alasan untuk bertahan hidup sekarang, aku tidak boleh mati!"
(...Aku ingat sudah memberitahunya, 'Aku tidak boleh mati'. Inikah jawabannya? Sial, Chu Xuan!!)
Zheng Zhuo menatap bodoh ke arah sinar energi yang semakin mendekat. Jika hanya dirinya sendiri, dengan kondisi kekuatan kosmik 'Menciptakan Dunia'-nya saat ini, dia sepenuhnya bisa menghindar. Tapi bisakah dia menghindar sekarang? Jika kandidat komandan adalah dirinya, maka Tim Zhongzhou benar-benar akan punah. Dan jika harus menahan langsung, jika prediksi Chu Xuan salah, maka mereka pasti akan...
"Sudahlah! Percayakan padanya!"
Zheng Zhuo telah menutup matanya. Saat ini, kondisi dalam tubuhnya sudah sangat berantakan. Sebagian besar meridian telah hancur akibat serbuan energi. Jika tidak segera diobati, bahkan dengan kondisi fisiknya yang luar biasa, dia akan mati dalam beberapa menit. Itupun dengan syarat dia tidak menggunakan kekuatan ini lagi. Jika dipaksakan, tidak perlu menunggu beberapa menit - dalam sepuluh detik tubuhnya akan hancur berkeping-keping.
(Ternyata sebagai makhluk hidup biasa, mustahil menggunakan kekuatan legenda yang hanya bisa dipakai oleh Xian dan iblis. Bahkan mungkin para Xian dan iblis pun tidak akan menggunakan energi semacam ini. Terlalu mengerikan. Bahkan tubuh kuat hasil transformasi Qianlong Bian tidak bisa bertahan lebih dari tiga puluh detik? Dan kehancuran kali ini bukan sekadar tingkat fisik, melainkan kerusakan pada rantai genetik. Serbuan energi yang terlalu dahsyat membuat elemen dasar tubuhku tidak mampu menahan...)
Zheng Zhuo memejamkan mata sambil merenung dalam-diam. Setelah lama menunggu, rasa sakit dan kebingungan yang diperkirakan tidak kunjung datang. Ketika dia membuka mata kembali, berkas cahaya itu telah berhenti di dekat posisinya. Segala sesuatu di sekeliling membeku sempurna - termasuk rekan-rekannya dan Youlian yang sedang membelalakkan mata. Setiap orang sepenuhnya diam, tidak hanya itu, luka di tubuhnya pun berhenti memburuk. Rasa sakit yang sebelumnya tak tertahankan hilang tanpa jejak. Singkatnya, seluruh lingkungan sekitar berhenti total, kecuali... sebuah bola cahaya yang masih bergerak.
Di tempat Yang Xuelin sebelumnya terbaring, muncul sebuah bola cahaya. Seluruh tubuh Yang Xuelin telah menghilang tanpa bekas, atau bisa dikatakan dia telah berubah dari tubuh manusia menjadi wujud bola cahaya.
"Anggota Tim Zhongzhou yang menerima ujian, aku adalah pemandu Tim Zhongzhou. Di tim ini hanya kamu yang paling memenuhi syarat sebagai komandan. Setelah menyelesaikan ujianku, dunia film horor ini telah berakhir. Sekarang pilihanmu: maukah menjadi komandan Tim Zhongzhou? Jika ya, kamu akan mendapatkan sebagian akses ke dimensi ruang 'Sang Tuan' dan peningkatan kemampuan tubuh melalui perbaikan. Apakah kamu setuju?"
Sebuah suara tiba-tiba muncul dalam kesadaran Zheng Zhuo, persis seperti suara "Sang Tuan".
Zheng Zhuo menarik napas panjang sebelum bertanya, "Apakah yang dimaksud adalah film horor ini langsung berakhir, atau pertempuranku di dunia film horor ini yang berakhir?" Ini menyangkut nasib semua anggota tim dan menjadi prioritas utama Zheng Zhuo saat ini.
"Seluruh dunia film horor akan segera berakhir. Maukah kamu menjadi komandan Tim Zhongzhou?"
Mendengar ini, jiwa Zheng Zhuo langsung terasa ringan. Baru sekarang dia punya kesempatan merenungkan apakah pantas menjadi komandan Tim Zhongzhou.
Inilah skenario dan rencana Chu Xuan yang sebenarnya - informasi dari Zhang Jie tentang proses menjadi komandan Tim Zhongzhou. Begitu ujian pemandu terlampaui, dunia film horor akan berakhir seketika. Bagaimana melewati ujian ini? Tunjukkan kemampuan atau potensi. Mengapa Chu Xuan baru sekarang menggunakan Meriam Magis? Pertempuran sebelumnya hanyalah cara memberi kesempatan pada pemandu untuk menguji semua anggota tim.
（Tampaknya rencana Chu Xuan berhasil. Begitu pemandu menentukan siapa komandan, ketika orang itu menghadapi risiko nyawa, seluruh dunia film horor akan berhenti... Kecuali kesadaran masih bisa bergerak, semua hal lain tidak bisa bertindak lagi. Kalau dipikir-pikir, Zhang Jie memang mati dengan sia-sia waktu itu. Nightmare on Elm Street tidak terkait dengan kerusakan fisik sama sekali, murni efek balik mental. Selama mental tidak berhenti atau tidak bisa ditembus, kerusakan itu akan terus ada. Makanya dia tetap mati bahkan setelah menjadi komandan...）
Demikian pula, Zheng Zhuo juga mulai memahami roh jahat Chu Xuan. Roh jahat adalah hal yang paling dianggap penting justru akan menjadi sumber kelemahannya. Misalnya Zheng Zhuo ingin pembebasan, maka roh jahatnya adalah Kesadaran Agung. Sedangkan Chu Xuan paling menginginkan ikatan emosional, dan semua oranglah yang bisa memicu perasaannya. Maka roh jahatnya kemungkinan adalah kehancuran semua sahabatnya...
Lalu... menjadi komandan lagi, memimpin seluruh anggota Tim Zhongzhou untuk bertahan hidup. Apapun kesulitan yang dihadapi, siapapun musuh yang ditemui, tantangan apapun yang datang... Harus tetap hidup!
"Saya bersedia!"
