Misi seperti ini benar-benar ekstrim. Sejujurnya Tim Zhongzhou belum pernah menerima misi seperti ini sebelumnya - benar-benar tanpa target spesifik, hanya pembunuhan murni sebagai tugas. Bukan membunuh seratus atau dua ratus orang, tapi misi pembantaian seluruh kota... Ini persis seperti yang pernah dilakukan replika Zheng Zhuo dulu, memusnahkan total Kota Kairo!
"Kita sudah tahu misi di dunia film horor ini. Memang terdengar ekstrim - memusnahkan total ibu kota Oegeshar... Oegeshar, negara tempat alur cerita utama film horor ini terjadi. Tempat yang diperintah oleh para Kesatria Naga ini, ibu kotanya - tidak peduli berapa jumlah penduduknya, baik atau jahat... Kita harus membasmi semuanya!" Zheng Zhuo menatap anggota lain Tim Zhongzhou.
Semua orang terdiam, Zheng Zhuo tidak menunggu mereka berkata apapun dan melanjutkan, "Tingkat kesulitan dunia film horor ini masih belum jelas. Meskipun ini adalah 'film horor khusus' yang diberikan oleh Sang Tuan seperti yang kalian katakan, Chu Xuan, tapi aku sama sekali tidak percaya sistem ini akan membiarkan kita mengumpulkan poin tanpa hambatan. Menurut prediksinya, kesulitan sebenarnya mungkin terletak pada frasa 'binasa total'... Tentu saja ini hanya dugaan saja. Mari kita bahas situasi saat ini dulu."
Xiao Honglü melirik Chu Xuan sambil menghela nafas, "Biarkan aku yang menganalisis situasi saat ini... Pertama, dunia film horor Kesatria Naga sebenarnya belum benar-benar dimulai. Maksudku alur cerita film seperti telur naga protagonis Eragon yang belum menetas, atau Baginda Raja Galbatorix yang belum tahu lokasi telur naga. Bisa dikatakan kita masih berada di segmen waktu sebelum alur utama... Dengan demikian, tujuan terpenting kita memasuki dunia film horor ini tidak bisa tercapai."
Zheng Zhuo mengangguk, "Maksudmu Anak Naga tidak bisa tumbuh dewasa karena alur ceritanya tidak bisa berkembang?"
“Benar.” Xiao Honglü mengangguk dan berkata: “Jika alur cerita tidak bisa berkembang, maka naga kecil itu tidak akan tumbuh besar, bahkan menetas. Jika demikian, bagaimana mungkin naga kecil kita bisa ikut tumbuh besar? Maka dunia film horor ini akan kehilangan maknanya... Ini poin pertama. Poin kedua adalah karena kita akan menghabisi total ibu kota tersebut, di mana kita harus menempatkan personel yang tertidur? Tidak mungkin membawa mereka untuk menyerang ibu kota, kan? Hanya dua masalah ini, sisanya bisa diatasi dengan mudah.”
Zheng Zhuo memandang anggota lainnya. Baik penembak jarak jauh seperti Ling Dian dan Zhang Heng, penyerang jarak menengah seperti Wang Xia atau Ba Wang yang tertidur, maupun petarung jarak dekat seperti Zhao Yingkong dan Cheng Xiao, kemampuan Tim Zhongzhou memang sudah sangat dahsyat. Misi memusnahkan sebuah ibu kota seperti ini, jika dihadapkan pada Tim Zhongzhou sebelumnya, bahkan tidak berani dibayangkan. Mungkin hanya tim khusus seperti Tim Dewa Iblis yang bisa menghabisi ibu kota sebuah negara. Tampaknya Tim Zhongzhou memang sudah mencapai level yang setara dengan mereka. Jika pertempuran biasa tidak memungkinkan, masih ada Meriam Magis yang bisa digunakan...
Zhang Heng tiba-tiba menyela: “Adakah cara untuk menyelesaikan misi sekaligus membuat Anak Naga tumbuh besar?”
Xiao Honglü menggelengkan kepala, lalu mengangguk. Ia berkata: “Ada caranya. Tapi cara ini sangat berisiko...” Sebelum kalimatnya selesai, bocah lelaki ini sudah memutar-mutar rambutnya sambil menggeleng.
Chu Xuan tiba-tiba menyeringai dingin, meletakkan dokumen di tangannya dan berkata: "Aku yang akan menjelaskan. Secara garis besar, ada dua cara yang sangat berisiko. Pertama adalah menunggu... Bukankah kita baru akan dihapuskan setelah tiga puluh hari? Berdasarkan inferensi alur cerita. Pasti kita bisa menunggu sampai awal cerita sebelum hari ketiga puluh tiba, di mana Anak Naga itu sudah sepenuhnya dewasa. Tapi dengan begini, jebakan 'Sang Tuan' untuk kita akan terkuak... Berapa hari yang dibutuhkan untuk menunggu awal cerita? Berapa poin reward yang kita miliki untuk menunggu? Pengorbanan untuk mendapatkan Naga Raksasa ini, sama sekali tidak sesederhana bayangan..."
"Cara Kedua, yaitu kita yang harus menggerakkan seluruh alur cerita! Jadikan diri kita sebagai tenaga penggerak cerita!"
Semua orang saling bertatapan bingung, tidak mengerti maksud Cara Kedua yang disebutkan Chu Xuan. Hanya Xiao Honglü yang diam-diam mengangguk di sana, jelas dia telah memahami maksud ucapan Chu Xuan.
Zheng Zhuo juga mulai membuka kunci genetik tingkat tiga, meniru pola pikir Xiao Honglü. Setelah berpikir cukup lama, dia berkata: "Metode kedua bisa dilakukan. Tapi cara ini terlalu acak, dan kita juga harus waspada terhadap jebakan kata dalam misi Dewa Utama... 'Menghancurkan ibu kota sepenuhnya'. Apakah maksudnya membunuh semua makhluk hidup di ibu kota sampai kota itu menjadi kota mati, tapi makhluk yang sudah pergi dari ibu kota tidak dihitung? Atau semua makhluk yang pernah berada di ibu kota, jika ada yang kabur harus dikejar sampai mati? Dari dua kemungkinan ini, jika yang pertama benar, kita bisa pakai cara kedua dengan memberitahu Baginda Raja tentang telur naga ini agar alur cerita maju lebih cepat. Tapi jika kemungkinan kedua yang benar, saat alur cerita berkembang dan raja mengirim pasukan dari ibu kota untuk menyerang, justru kita akan menghabiskan banyak waktu mengejar-ngejar makhluk yang kabur dari ibu kota... Setiap ekor harus dibunuh. Dengan begitu waktu kita pasti akan banyak terbuang, begitukah?"
Chu Xuan mengangguk: "Tepat. Keputusan untuk bertaruh atau tidak ini adalah tanggung jawabmu sebagai komandan... Jika menang tentu baik, jika kalah kamu juga yang harus menanggung konsekuensinya. Beranikah kau mengambil risiko ini?"
(Nada bicara khas Chu Xuan yang seperti ini! Kalau begitu...)
"Eragon merasa sangat aneh, entah mengapa, dia merasa seolah semua orang di desa itu sedang menatapnya. Ke mana pun dia pergi, semua orang menjauhinya seperti menghindari epidemi. Bahkan mereka masih berbisik-bisik sambil menunjuk dari kejauhan. Meski kurang peka, dia bisa merasakan suasana aneh ini."
"Paman, sebenarnya ada apa? Mengapa semua sepertinya takut padaku?" Eragon benar-benar bingung. Dia mendekati seorang pria secara acak, namun baru saja membuka mulut, pria itu langsung lari ketakutan. Membiarkannya sendirian dalam keadaan canggung di tempat. Situasi yang benar-benar tidak wajar ini membuatnya membuka mulut lebar dan terdiam di tempat.
"Dia, Komandan! Legenda mengatakan dialah yang menemukan Batu Mulia itu!"
Tiba-tiba terdengar keriuhan dari jalan jauh. Seorang orang tua itu menunjuk Eragon sambil berteriak keras. Dari belakangnya muncul beberapa prajurit berbaju zirah setengah, membawa pedang tajam berlari ke arah Eragon. Dari cara mereka, jelas ini bukanlah lelucon.
"Eragon terlihat seperti ketakutan hingga membeku di tempat, sampai seorang ksatria pengembara paruh baya bergegas keluar dari belakangnya. Ksatria itu mendorongnya hingga terjatuh sambil menghunus pedang ke arah para prajurit sambil berteriak: 'Kalian sedang menghancurkan satu-satunya harapan kalian sendiri! Eragon! Kembalilah ke sisi telur nagamu - bahayamu akan membuatnya menetas! Cepat!'"
Eragon yang masih tertegun bangkit perlahan dari tanah sambil terus bertanya: "Telur naga? Telur naga apa? Itu benda apa!"
"Batu seperti batu mulia itu! Dasar idiot!"
Ksatria paruh baya mengayunkan Pedang Panjang menyerbu para prajurit tersebut, sementara Eragon berteriak lalu berlari ke belakang, menuju posisi peternakan tempatnya tinggal.
Peternakan tempat Eragon tinggal terletak tidak jauh dari desa kecil, tepatnya hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit untuk mencapainya. Terutama dalam situasi kehidupan yang terancam, Eragon menunjukkan kecepatan yang melampaui orang biasa. Di bawah tatapan terpana pamannya, dia menyelusup masuk ke gudang jerami tempat Batu Biru yang ditemukan itu disimpan.
Sungguh ajaib, ketika Eragon mengulurkan tangannya untuk menyentuh batu biru itu, tiba-tiba muncul retakan jelas dari pusat batu tersebut. Seluruh permukaan batu mulai bergerak-gerak seolah ada sesuatu yang ingin keluar, membuat Eragon cepat-cepat menarik kembali tangannya. Sebelum sempat memahami situasi, batu itu telah pecah sepenuhnya dan dari dalamnya muncul seekor anak anjing bersayap - atau lebih tepatnya, makhluk mirip anak anjing dengan bentuk seperti burung besar.
"Apa kamu? Bukan burung, kan?" Eragon sangat bersemangat. Di pikirannya masih bergema kata "telur naga" yang diucapkan ksatria paruh baya itu. Jangan-jangan makhluk kecil ini adalah bentuk awal naga? Sambil berpikir demikian, tangan Eragon sudah menggapai anak naga kecil itu.
Anak naga kecil tampak ketakutan namun tidak menghindar dari tangan Eragon yang mendekat. Saat jari Eragon menyentuh kepala anak naga itu, kilatan cahaya biru memancar dari titik kontak mereka.
Di semak-semak tak jauh dari peternakan, anak naga hitam yang selama ini tidur nyenyak dalam dekapan Zheng Zhuo tiba-tiba bangun. Dengan penuh rasa ingin tahu, matanya menyapu sekeliling sebelum akhirnya tertuju pada gudang jerami di peternakan, seolah ada sesuatu yang menarik perhatiannya di sana.
"Zheng Zhuo, telur naga Eragon sudah menetas. Ternyata benar bahwa bahaya yang mengancam sang tuan akan mempercepat penetasan telur naga ini."
Di tangan Zheng Zhuo, selembar lempengan logam perak mengeluarkan suara Ling Dian. Zheng Zhuo berkata dengan gembira: "Benar! Barusan anak naga kita sepertinya merasakan gerakan di sana. Kedua anak naga ini benar-benar seperti memiliki hubungan... Maka sesuai rencana, anak naga akan kuserahkan kepada Zhang Heng. Kau, Zhang Heng, dan Cheng Xiao tetap di sini untuk melindungi semua anggota tim yang masih tertidur. Termasuk Xiao Honglü, Qi Tengyi, Ming Yanwei, Lin Jun Tian, Liu Yu, dan Anck-su-namun - mereka yang tidak memiliki kekuatan tempur juga harus kalian lindungi. Sisanya... kita berangkat! Gunakan Green Devil Skateboard langsung terbang ke ibu kota Alagaësia!"
Di kejauhan semak pinggir jalan, di dalam peternakan, Eragon memeluk anak naga biru dengan gembira sambil berlari keluar dari gudang jerami. Tanpa banyak bicara, dia langsung menarik paman dan sepupunya menuju hutan di ujung peternakan. Sambil berlari, dia bercerita pada keduanya tentang anak naga dalam pelukannya... Inilah anak naga yang memulai ramalan Ksatria Naga!
