Saat pengumuman "Sang Tuan" muncul, Xiao Honglü memang telah menyelesaikan pertempuran, sementara Cheng Xiao baru saja menyelesaikan pembantaian terhadap para prajurit ork yang mengepungnya. Para prajurit ork yang selamat di sekitarnya terlihat membeku karena teror, menatap tak percaya pada tumpukan daging hancur di tanah - sisa-sisa prajurit ork yang dibunuh dengan Jurus Burung Air Nandou. Sejujurnya, dengan menguasai Jurus Burung Air Nandou dan pengetahuan seni bela dirinya, Cheng Xiao berubah menjadi mesin pengaduk daging manusia. Setiap sentuhan melukai, setiap pukulan mematikan... Tentu ini berlaku selama kemampuan lawan tidak terlalu ekstrim, seperti Zheng Zhuo misalnya...
"Lanjutkan, jangan hanya berdiri terpaku! Aku sedang terburu-buru, tahu?" Cheng Xiao meniru penampilan Bruce Lee dengan menggoyangkan jarinya, berbicara pada para prajurit ork dengan nada penuh kesombongan.
"Huu!"
Raungan mengerikan menggema. Sebuah bola api besar menyambar langsung ke arahnya, memaksanya mendorong kaki dan melompat mundur secara refleks. Di tempat jatuhnya bola api tersebut, ledakan dahsyat terjadi. Skala kerusakannya benar-benar setara dengan ledakan granat tangan.
"Bayangan" yang di tangannya masih ada satu bola api mengambang, dia tertawa aneh dua kali, lalu berbicara dengan suara serak: "Sungguh keberuntungan, ternyata menemukan dua Anak Naga, oh, tidak, seharusnya dua Kesatria Naga yang belum memiliki naga tunggangan, benar-benar sangat beruntung! Jika membunuh kalian, Baginda Raja pasti akan memberi reward besar padaku, hahaha, ya! Baginda Raja akan memberiku reward terbesar!" Setelah berkata, dia mengayunkan tangan dan melemparkan bola api itu.
Cheng Xiao kali ini tidak panik lagi. Dengan lincah dia melompat mundur menghindari bola api itu. Kemudian kakinya menghentak kuat, seluruh tubuhnya sudah melompat ke udara. Si brengsek ini cepat-cepat mengeluarkan Green Devil Skateboard dari kantong dimensi, lalu seluruh tubuhnya terbang ke udara.
"Hah?"
Semua orang heran memandang Green Devil Skateboard. Benda sekecil ini bisa membuat orang terbang? Dalam pemahaman mereka, ini jelas termasuk dalam kategori sihir. Terutama ketika digunakan oleh seorang Kesatria Naga, sangat mungkin menandakan dia sudah bisa menggunakan kekuatan magis naga tunggangannya.
"Ha ha ha..."
Cheng Xiao semakin menjadi-jadi. Melihat semua orang terpaku padanya, si brengsek ini langsung tertawa terbahak-bahak dengan ekstrim, tangannya tak henti-hentinya membuat gerakan jari menantang ala Bruce Lee. Tentu saja dia tidak bodoh, diam di tempat jadi sasaran empuk juga tidak. Sambil melakukan gerakan itu, dia mengoperasikan Green Devil Skateboard menyerbu ke arah Bayangan Jahat De Sa.
"De Sa juga bukan orang bodoh. Sebagai penyihir, meskipun memiliki kekuatan tempur jarak dekat dan cukup terampil dalam ilmu pedang, kekuatan jarak dekatnya hampir nol dibandingkan jurus Burung Air Nandou Cheng Xiao yang ekstrim. Jika Cheng Xiao berhasil mendekat, mungkin dalam sekejap dia akan berubah menjadi daging cincang. Melihat Cheng Xiao mengemudikan Green Devil Skateboard mendekat dengan cepat, dia langsung mengucapkan mantra dengan membuka kedua tangannya. Saat Cheng Xiao masih berjarak lima enam meter, pilar api tiba-tiba muncul menghalangi di antara mereka, memaksa Cheng Xiao mengubah arah. De Sa terus tanpa henti melanjutkan mantranya, membuat area seluas 100 meter di sekitarnya mulai terbakar, menjebak prajurit ork dan para protagonis dalam lautan api.
"Eragon, kalian cepat lari! Serahkan orang ini padaku!" Cheng Xiao meneriakan sambil mengemudikan Green Devil Skateboard melesat ke langit. Sebagai orang yang memahami alur cerita, dia tahu persis bahwa Shadowcaster ini akan memanggil kelelawar raksasanya.
Seperti yang diduga, api di sekitar De Sa mulai bergolak dahsyat. Nyala api terkonsentrasi pada tubuh De Sa, membentuk pilar api raksasa yang menjulang ke langit. Saat api menghilang, di bawah kaki De Sa sudah menginjak seekor kelelawar raksasa berukuran sekitar sepuluh meter dengan penampilan yang sangat mengerikan dan ekstrim.
Desha berdiri di atas punggung kelelawar sambil terus meneriakkan teriakan gila. Bola api yang bertubi-tubi seolah tak mempedulikan konsumsi kekuatan magis dilemparkan ke arah Cheng Xiao. Beberapa kali Cheng Xiao mencoba mengoperasikan Green Devil Skateboard untuk mendekat, namun selalu terpental oleh semburan api atau raksasa mulut bergigi tajam sang kelelawar. Alhasil, justru Desha yang terus mengejar Cheng Xiao di langit.
"Aktifkan Alur Sampingan Kesatria Naga, selamatkan Eya, dan awali keberangkatannya beserta pengikutnya dari ibu kota. Seluruh anggota tim akan mendapatkan 5000 poin reward dan 1 Alur Sampingan Level B. Jika Eya tewas, seluruh anggota tim akan dikenai pemotongan 10000 poin reward dan 2 Alur Sampingan Level B..."
"Misi Kesatria Naga: Hancurkan Kerajaan Orogasia!"
Persis di saat itu, pengumuman "Sang Tuan" tiba-tiba bergema dalam pikiran Cheng Xiao. Sedikit lengah, sebuah bola api meledak beberapa meter di sampingnya. Gelombang kejut dari ledakan itu hampir menjatuhkannya dari Green Devil Skateboard. Berkat kelincahannya, dia berhasil menahan diri dengan satu tangan di papan luncur itu sambil berputar, lalu kembali berdiri tegak.
"Akhirnya dimulai juga? Ternyata sesuai prediksinya. Misi alur cabang seperti ini... Artinya, bakal butuh waktu lama untuk menyelesaikannya? Cepatlah, Zheng Zhuo! Musuh ini terlalu kuat, aku tidak bisa bertahan!"
"...Artinya, bakal butuh waktu lama untuk menyelesaikannya? Cepatlah, Chu Xuan! Musuh ini terlalu kuat, aku tidak bisa bertahan!"
Hampir pada saat yang sama, di jurang tak berdasar yang jauh, Zheng Zhuo juga sedang mengaum keras. Penampilannya saat ini terlihat sangat mengenaskan, seluruh tubuhnya hangus hitam, telapak tangan yang memegang pedang Tiger Soul bahkan pecah berdarah. Penampilan keseluruhan terlihat seperti baru saja dipanggang, sungguh sangat memprihatinkan.
Di depan matanya, pilar daging masih terus menjulang ke atas. Anjing raksasa berkepala tiga dan iblis wanita berkepala tiga dengan delapan lengan telah dieksekusinya. Mayat-mayat itu segera ditelan oleh makhluk-makhluk kecil. Namun selain kedua iblis ini, masih ada satu iblis yang lebih kuat berdiri di hadapannya.
Balrog, makhluk yang pernah menyiksa para petarung kuat dari tim reinkarnasi di dunia film horor Cincin Sihir. Saat itu Balrog bahkan belum dalam kondisi terkuat - dalam keadaan lemah pun sudah begitu dahsyat. Kini Zheng Zhuo harus menghadapi Balrog dengan kekuatan penuh, monster yang setara dengan status "Penghancur"-nya.
Balrog setinggi belasan meter ini memancarkan api putih menyilaukan dari seluruh tubuhnya, suhu ultra-tinggi yang bahkan skill Api Merah pun tak bisa sepenuhnya dinetralkan. Ditambah pedang api Balrog yang setara dengan pedang Tiger Soul, cambuk panjang yang bisa berubah menjadi ular api, serta kekuatan yang hampir menyamai status "Penghancur". Satu-satunya kelemahan adalah kelincahan yang kurang dan ketidakmampuan untuk terbang.
"Inikah musuh manusia purba? Sungguh tak tahu bagaimana leluhur kita ketika masih monyet di zaman purba dulu bisa mengalahkan Balrog ini?"
Zheng Zhuo bergumam sambil menghindari bola api putih menyala yang dilempar sembarangan oleh Balrog. Kekuatan ledakan bola api ini sangat mengerikan, hampir menyamai seperempat daya hancur bom nuklir mini. Tapi dengan kecepatan Zheng Zhuo, dia bisa menghindar dengan mudah. Kelemahan terbesar Balrog memang kecepatannya.
(Disebut kelemahan, sebenarnya ini bukan kelemahan fatal. Bagaimanapun, dengan strategi mengandalkan kekuatan untuk menaklukkan kelicinan, aku harus mengaktifkan status "Penghancur" untuk melawannya. Status "Penghancur" memiliki batas waktu, sedangkan dia tidak. Dengan kata lain, dengan kemampuan standar status "Penghancur", monster ini sudah cukup menggunakan strategi kekuatan mentah. Untuk mengalahkannya, harus menggunakan kemampuan level empat menengah atau lebih tinggi!)
"Qianlong Bian!"
Zheng Zhuo meneriakkan jurus transformasi. Kunci genetik akhirnya terbuka sampai level empat menengah. Tubuhnya membesar dengan cepat, akhirnya masuk ke dalam kondisi Qianlong Bian. Dengan teknik "Langkah Bulan" yang terus digunakannya, dia benar-benar mulai terbang, sepasang sayap naga mengepak kuat di punggungnya.
(Setelah Qianlong Bian, kekuatan "Penghancur" meningkat setidaknya beberapa kali lipat. Sekarang pasti bisa mengalahkan monster ini. Tapi... kalau Balrog saja sudah sekuat ini, seberapa kuat monster di bawah sana nanti?)
Setelah transformasi Qianlong Bian, Zheng Zhuo telah lama memandang Balrog dan kubah darah raksasa di belakangnya yang terletak di kedalaman bumi. Ukuran kubah darah ini telah mencapai diameter sekitar 150 meter, terus mengembang dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang. Saat Zheng Zhuo dan Balrog saling berhadapan, pilar daging juga perlahan naik hampir seribu meter. Meski masih jauh dari pintu masuk lubang di puncak langit yang berjarak sepuluh ribu meter, pilar ini terus bertambah tinggi seiring kemunculan dan belitan cacing-cacing parasit.
(Dengan kata lain, selama aku tidak bisa menghentikan pertumbuhan pilar daging ini, dalam waktu paling lama sepuluh menit, pilar ini akan mencapai pintu masuk lubang. Pada saat itu, dengan kemampuan Balrog atau monster-monster sebelumnya, Chu Xuan dan yang lain tidak akan mampu menahan mereka... Kecuali menggunakan Meriam Magis! Tapi mungkin aku akan mati di jurang tak berdasar ini.)
Zheng Zhuo menarik napas. Pandangannya menembus Balrog, langsung tertuju pada kubah darah raksasa di dasar jurang. Tekanan yang diberikan kubah ini begitu dahsyat. Siapa tahu makhluk apa yang akan muncul darinya. Jika makhluk itu melebihi kemampuannya, dia harus melarikan diri sekuat tenaga. Tapi jika dia kabur sekarang, nyawa sahabat-sahabatnya mungkin...
"Tembak kudanya dulu, tangkap rajanya penjahat! Sial, mempertaruhkan nyawa!"
Zheng Zhuo tidak lagi memperhatikan Balrog itu. Ia langsung mengembangkan sayap dan terbang menuju kepompong darah raksasa. Namun baru turun sekitar 100 meter, tiba-tiba dari belakang datang aura panas yang luar biasa. Balrog itu ternyata nekat melompat dari ketinggian hampir dua kilometer. Cambuk api yang diayunkan Balrog tiba-tiba membelit paha Zheng Zhuo, membuatnya terseret jatuh ke tanah bersama makhluk itu.
"Sial, bahkan monster juga belajar mempertaruhkan nyawa? Berusaha mati-matian menghalangiku menghancurkan kepompong darah? Jangan harap!"
Zheng Zhuo mulai kesal dengan belitan ini. Rasa api putih membakar dagingnya sangat menyiksa - benar-benar seperti daging dibakar. Aroma busuk daging terbakar tercium jelas, yang paling menyebalkan... itu dagingnya sendiri!
"Mati kau!" Zheng Zhuo mengaum keras. Alih-alih berusaha melepaskan diri, ia justru melesat mundur mengikuti tarikan cambuk dan langsung menubruk dada Balrog. Kekuatan level 'Penghancur' berkobar gila-gilaan. Tangannya mencengkeram pinggang Balrog dan mulai mengoyak dengan kekuatan superhuman, berusaha membelah makhluk api itu menjadi dua...
Di saat bersamaan, kepompong darah di tanah tiba-tiba menunjukkan gerakan-gerakan tidak teratur - pertanda penetasan segera dimulai...
