（Aku tahu kau sedih, dan kau sangat mencintaiku...）
Tanya pada dunia apa itu cinta, hingga membuat manusia bersumpah setia hidup dan mati... Zheng Zhuo tidak menganggap dirinya sebagai ahli cinta atau orang gila cinta. Sebagai orang biasa yang terluka oleh peradaban modern, dia pernah merasa hatinya telah mati rasa. Terhadap konsep cinta dan kasih, dia hampir kebal. Ini sangat normal di masyarakat nyata, atau mungkin memiliki "kenormalan sakit" semacam ini justru kriteria "orang biasa" yang sesungguhnya di dunia realitas.
Semua persepsi ini mulai berubah perlahan setelah dia memasuki dunia bereinkarnasi. Baru setelah dia mati lalu hidup kembali, dan benar-benar menghancurkan roh jahat dalam dirinya, dia akhirnya mengerti mengapa "Sang Tuan" memilih para pihak yang gagal dari dunia nyata untuk masuk ke sini. Karena kegagalan itulah yang justru dibutuhkan.
Ini sama prinsipnya dengan latar belakang Chu Xuan. Seorang yang sempurna di dunia penuh perjuangan bertahan hidup ini, di mana kegagalan dan kematian bisa datang kapan saja, belum tentu punya keberanian untuk bangkit kembali. Sekali gagal, bisa berakhir seperti yang dialami Tim Zhongzhou di Resident Evil 2 - hampir dilenyapkan total sampai tersisa satu orang saja. Orang biasa takkan punya nyali untuk terus bertarung. Hanya mereka yang terus-menerus mengalami kegagalan, atau yang pernah melalui banyak kekalahan, yang bisa menelan pahitnya kegagalan lalu bangkit kembali langkah demi langkah.
Karena itulah, mereka yang masuk ke dunia film horor kebanyakan adalah orang yang sudah mati rasa terhadap dunia nyata atau hampir putus asa. Setiap orang punya ceritanya sendiri. Seberapa pun tragisnya kisah itu, justru cerita itulah yang menjadi motivasi mereka untuk menjadi kuat. Seperti Zheng Zhuo, seperti Chu Xuan...
Zheng Zhuo pertama kali memasuki dunia kesadaran Zhan Lan. Instrumen yang dibuat Chu Xuan kali ini memang jauh lebih canggih dari sebelumnya. Bukan hanya bisa eksis di dunia ini seperti jiwa, dia juga bisa secara aktif menerima ingatan sang pemilik dunia kesadaran ini. Bahkan emosi yang terkubur dalam-dalam di ingatan pun bisa dirasakan dengan sempurna. Bagaimana menggambarkan perasaan ini? Sungguh sangat aneh.
Dunia kesadaran Zhan Lan bukanlah dunia yang utuh dan rasional. Hal ini jauh lebih buruk dibandingkan dunia kesadaran Zhao Yingkong. Dari sini terlihat bahwa tingkat pembukaan kunci genetik yang disebut Chu Xuan memang terkait erat dengan kekuatan kesadaran. Bahkan pengendali kekuatan spiritual pun tidak terkecuali.
Ini adalah dunia aneh seperti negeri ajaib Alice. Tidak ada aturan apa pun di dunia ini. Satu detik Zheng Zhuo mungkin berdiri di kota modern menyaksikan Zhan Lan berbelanja, detik berikutnya dia mungkin sudah terbang ke salah satu film horor di dunia reinkarnasi, menyaksikan monster-monster mengaum. Di tengah dunia tanpa aturan ini, dia terus mencari pola sambil mengalami semua yang pernah dialami Zhan Lan. Menyaksikannya tersenyum, menangis...
Zhan Lan hanyalah gadis biasa. Pernah mengalami cinta pertama yang samar-samar, kemudian kehilangan cinta pertamanya dengan kebingungan. Setelah itu tumbuh seperti gadis biasa lainnya, perlahan semakin cantik, hingga bertemu dengannya - seorang pria baik sejati. Lalu dia jatuh cinta lagi, tidak, kali ini benar-benar jatuh cinta.
Dia benar-benar pria baik, punya rasa tanggung jawab, simpati, dan kasih sayang. Dan cukup berani, di dunia biasa yang penuh keduniawian ini, pria seperti dia sangat langka. Karena pria seperti ini biasanya akan menjadi biasa-biasa saja dalam hiruk-pikuk dunia dan uang, atau terpengaruh masyarakat hingga perlahan menjadi jahat, atau tidak diterima dunia - mati atau terus dihinakan sampai benar-benar tenggelam atau jatuh. "Orang baik diinjak-injak, kuda jinak ditunggangi." Ini bukanlah pernyataan tanpa dasar.
Tentu saja. Menurut ingatan Zheng Zhuo, dalam sebuah film komedi yang pernah ditontonnya ada dialog: "Pejabat korup licik, maka pejabat bersih harus lebih licik dari mereka." Dengan logika sama, jika ingin menjadi orang baik, harus lebih kuat dari orang jahat - baik dalam kecerdasan, kekayaan, bahkan kekuatan tempur fisik secara langsung. Hanya begitu kebaikan bisa dipertahankan. Dan pria ini memang seperti itu - cerdas, pintar, rajin. Meski belum sukses karena usia yang masih muda, tapi dari performanya sekarang bisa diprediksi masa depannya yang sangat cerah.
Pertemuan dua insan, jatuh cinta, lalu mengasihi dalam. Mereka orang baik dengan iman dan harapan sama akan cinta. Cinta mereka sangat mendalam, masa depan yang hampir pasti bahagia sempurna... Seandainya tidak ada kecelakaan itu, masa depan mereka memang seindah dongeng.
Tapi dia mati...
Zheng Zhuo menghela napas, diam-diam membuka matanya. Dia telah bangkit dari dimensi ruang kesadaran Zhan Lan. Kali ini, instrumen yang dibuat Chu Xuan benar-benar sangat berguna. Instrumen ini menggunakan teknologi kultivasi xiuzhen, memungkinkan Zheng Zhuo dengan mudah mengundurkan diri dari dimensi ruang kesadaran tersebut. Tentu saja, dengan syarat dia telah mengangkat Zhan Lan dari lapisan bawah kesadaran.
"Bangun?"
Zheng Zhuo baru saja duduk dari tempat tidur. Seorang pria yang sedang makan apel di dekatnya langsung berbicara. Pria ini tak lain adalah Chu Xuan.
"Sudah jelas terlihat! Tentu saja sudah bangun. Kalau tidak, kau pikir aku sedang tidur berjalan?" Zheng Zhuo menjawab dengan kesal. Sambil berkata demikian, dia telah membuka selimut dan berdiri, lalu mulai mengamati sekelilingnya dengan cermat.
Tempatnya tertidur masih berupa kabin kapal. Namun tampaknya lebih luas daripada kabin kapal nelayan sebelumnya. Tempat tidur disusun berderet dalam susunan bertingkat. Ini pasti bukan kapal kecil itu. Jika tebakannya benar, saat ini dia sudah berada di dalam armada ekspedisi.
"Berapa lama aku tertidur?" Zheng Zhuo bertanya sambil mengusap pelipisnya.
"Hingga kita meninggalkan Pearl Harbor, kau telah tertidur selama satu hari satu malam." Chu Xuan menutup dokumen di tangannya, lalu melanjutkan sambil mengunyah apel.
"...Meski pertanyaan ini terdengar aneh sekarang, tapi tidakkah kau merasa frekuensi makan apelmu belakangan ini berlebihan?" Zheng Zhuo kembali bertanya dengan nada kesal.
“Hmm, karena implantasi 'mata' menyebabkan konsumsi energi tubuh meningkat drastis. Bahkan tanpa digunakan, tingkat konsumsi energinya lima kali lipat lebih tinggi daripada orang biasa yang jogging. Jadi aku perlu makan banyak untuk menutupi kekurangan ini. Apel ini adalah varietas baru yang kubudidayakan ulang di dimensi ruang 'Dewa Utama' menggunakan teknologi genetik. Mengandung fruktosa genetik berkalori tinggi, kalori satu apel melebihi makanan bergizi seperti daging dan ikan yang dikonsumsi orang biasa. Lagipula 'mata' ini memiliki fungsi penyimpanan energi. Jadi sering makan apel membantu cadangan energi...” Chu Xuan menjelaskan dengan santai.
“Dang kecil, kau memang sudah 'berevolusi'.” Zheng Zhuo kembali meremas pelipisnya. Menatap Chu Xuan yang semakin mirip karakter Dang ini membuatnya pusing tak tertahankan. Setelah cukup lama barulah ia bertanya: “Proses serangan diam-diam ke Pearl Harbor... Ada korban jiwa?”
“Tidak...” Jawab Chu Xuan sambil memalingkan matanya.
“Hei, kau terlalu jelas bersikap defensif! Mata sudah berpaling sekarang...”
"Ternyata Tim Zhongzhou memang melakukan serangan mendadak ke Pearl Harbor. Meski tanpa dukungan kekuatan tempur Zheng Zhuo, sebagai serangan tiba-tiba, kemampuan tempur anggota Tim Zhongzhou yang lain sudah cukup dahsyat. Dalam serangan kejutan, mereka mampu menghancurkan satu legiun atau armada lengkap dalam sepuluh menit, bahkan tanpa menggunakan Meriam Magis. Selain pertarungan jarak dekat dan kemampuan individu, skill penguasaan bom Wang Xia paling cocok digunakan di medan perang seperti ini. Anggota lain seperti Zhang Heng dengan tembakan panah menyebarnya bisa membunuh puluhan ribu orang seketika, sementara senapan Gauss Ling Dian mampu menembus kapal perang. Meski anggota lain tidak ikut bertindak, beberapa orang ini saja sudah lebih dari cukup."
"Setelah menunjukkan ancaman dan kemampuan tempur, ditambah dengan ledakan beberapa bom nuklir mini oleh Wang Xia, mereka berhasil memaksa ratusan prajurit Angkatan Laut Amerika beserta satu destroyer berkecepatan tinggi. Demikianlah mereka meninggalkan Pearl Harbor menuju Pulau Diaoyu."
"Situasi dasarnya seperti ini, semuanya berjalan lancar."
"Lancar apaan! Ngapain kau menembakkan Meriam Magis ke arah Midway?"
Setelah Zheng Zhuo bangkit, anggota tim masih berkumpul seperti biasa untuk mendiskusikan langkah selanjutnya. Namun setelah mendengar cara Chu Xuan menghadapi masalah, Zheng Zhuo langsung marah besar. Di belakang kapal destroyer ini, setidaknya ada armada lengkap yang terdiri dari tiga kapal induk sedang mengejar. Sementara di depan, Angkatan Laut Jepang, Korea, dan beberapa negara lainnya sedang menghadang. Bisa dikatakan kapal destroyer ini telah menjadi musuh bersama bagi sebagian besar negara di dunia.
Sebelum Chu Xuan sempat bicara, Xiao Honglü di sampingnya sudah lebih dulu berkata: "Anla Anla, kali ini Chu Xuan tidak salah. Ini baru awal skenario. Jika kita mungkin tidak bisa mengejar Tim Donghai, biarkan Tim Donghai yang turunkan kecepatan untuk menunggu kita. Makanya kita perlu memanfaatkan armada negara-negara itu. Lagipula destroyer ini sudah dilengkapi interferensi buatan Chu Xuan. Kecuali bertemu langsung, armada-armada itu tidak akan bisa mendeteksi kita. Selama kita terus pantau rekaman komunikasi mereka, saat jejak Tim Donghai terdeteksi, itulah saatnya kita mulai operasi tempur tim!"
Sebenarnya Zheng Zhuo juga tahu bahwa tindakan Chu Xuan ini memang tidak bisa disalahkan, dan sesuai wataknya pasti akan bertindak seperti itu. Pertama menggunakan kekuatan dahsyat untuk mengintimidasi Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbor, sekaligus menunjukkan beberapa kekuatan atau senjata yang melebihi imajinasi orang biasa. Kemudian menggunakan Meriam Magis, tidak hanya bisa memaksa prajurit Angkatan Laut Amerika untuk mengemudikan kapal destroyer ini dan pergi bersama mereka, tetapi juga memicu keserakahan semua negara, membuat mereka dengan sepenuh hati mengerahkan Angkatan Laut untuk menghadang di depan. Dengan cara ini baru bisa menghentikan Tim Donghai.
"Tapi ini tetap mengambil risiko. Angkatan Laut kita kesampingkan dulu, bagaimana kita menghadapi pesawat dan misil?"
Detail-detail ini bisa dimengerti Zheng Zhuo dengan sedikit berpikir, lagipula ini adalah hal yang selalu mereka lakukan - menggunakan kecerdasan untuk menyusun strategi dan kekuatan untuk menaklukkan kelicinan. Namun bagaimanapun juga, operasi kali ini terlalu berbahaya. Begitu Amerika dan negara-negara ini menemukan jejak mereka, yang menunggu adalah serangan massal pesawat dan misil. Di tengah lautan luas tak bertepi ini, bahkan Zheng Zhuo pun tidak mungkin bisa menjadi tamun untuk serangan dahsyat yang begitu padat. Jadi Tim Zhongzhou mungkin akan kehilangan anggota, bahkan korban dalam jumlah besar. Karena itulah Zheng Zhuo mengatakan Chu Xuan dan yang lain terlalu mengambil risiko.
"Pesawat dan misil?" Kecuali Zheng Zhuo dan Chu Xuan, wajah anggota lainnya menunjukkan ekspresi aneh yang seperti tertawa tapi bukan. Jika harus dideskripsikan secara akurat, ekspresi ini mungkin bisa disebut dengan "senyum getir".
Zheng Zhuo yang kebingungan dibawa keluar dari kabin kapal. Dunia di luar tampak suram, meski bukan malam atau senja, sekeliling tetap gelap gulita tidak terlihat hingga sepuluh meter. Hujan lebat terus mengguyur dari langit, ombak besar nyaris bisa menyapu destroyer. Melihat kilat ungu yang terus menyambar di angkasa, dalam badai sempurna ini, siapa pun yang nekat terbang pasti tewas. Misil pun mustahil menembus lapisan awan petir dalam cuaca seperti ini. Jadi selama Perfect Storm ini terus berlangsung, hanya kapal laut yang bisa mendeteksi dan menyerang destroyer.
"Baiklah, ancaman ini kita kesampingkan dulu. Sekarang mari bahas cara menghadapi Tim East Sea." Zheng Zhuo mundur ke ruang rapat sambil menarik napas lega.
Chu Xuan tiba-tiba memotong pembicaraannya: "Taktik melawan Tim East Sea kita bicarakan nanti... Ruang Kesadaran, ceritakan tentang ruang kesadaran Zhan Lan."
