"Sebagai anggota tim reinkarnasi, kemampuanmu memang sudah cukup. Tapi di sisi lain, kesenjangan kekuatan antara dirimu dengan para petarung kuat di tim reinkarnasi masih terlalu besar. Ada satu alasan utama untuk ini, yaitu konsep kekuatan seperti apa yang benar-benar kamu kejar? Apa sebenarnya yang ingin kamu raih?"
Zheng Zhuo diam berdiri di tempatnya. Di hadapannya, tiga anggota Tim Donghai berlutut setengah. Dalam waktu kurang dari satu menit, ketiganya sudah benar-benar dirobohkannya. Hanya dengan mengandalkan kekuatan dan kecepatan "Ledakan", ketiganya sama sekali tidak bisa mengimbangi ritme pertarungannya. Faktanya, kekuatan "Ledakan" saat ini jauh melampaui saat teknik ini pertama kali diciptakan, hampir menyamai kekuatan "Penghancuran" versi awal. Ini juga menjadi bukti bahwa entitas utamanya kini jauh lebih kuat dibanding sebelumnya.
"Yang kukejar... bushido? Bukan... kehormatan? Bukan... Yang seharusnya kukejar adalah bertahan hidup. Bertahan hidup bersama orang-orang yang penting bagiku..."
Miyata Kuraki berlutut setengah di geladak kapal, membiarkan air hujan membasahi seluruh tubuhnya. Dalam satu menit singkat ini, ia akhirnya merasakan kekuatan yang melampaui levelnya. Dia dan dua rekannya bahkan tidak memiliki hak untuk membalas serangan - bukan sekadar hak, tetapi benar-benar tidak punya kesempatan untuk melawan. Hanya setelah beberapa kali serangan, mereka sudah terkapar di tanah oleh pukulan yang tak terlihat.
"Alasan ini cukup baik... Seperti yang kamu lihat, aku adalah orang tanpa kemampuan khusus apa pun. Selain kekuatan dan kecepatan, serta tingkat kunci genetik yang cukup untuk mengendalikan kekuatan dan kecepatan ini, aku tidak punya serangan spiritual, jurus khusus, atau atribut spesial. Semua itu tidak kupunya. Yang ada hanyalah cara bertarung yang terus kurenungkan - kekuatan yang kudapat di antara nyawa dan kematian."
Zheng Zhuo bergumam, "Ini pengalaman pribadiku, sebagai kompensasi untuk operasi kali ini... Kami bukan organisasi amal, jadi orang yang harus dibunuh sama sekali tidak akan kami lewatkan. Jika ingin bertahan hidup... jadilah kuat, sampai bisa melindungi keyakinanmu sendiri..." Setelah berkata demikian, Zheng Zhuo menatap ke belakangnya. Di pintu masuk kabin kapal, Zhao Yingkong sedang tersenyum-senyum menggendong seorang gadis yang tak sadarkan diri.
"Hehe. Datangnya benar-benar terlambat, sampai bajuku robek dan payudaraku dilihat orang. Sungguh tidak bertanggung jawab jabatan komandanmu ini." Zhao Yingkong berjalan mendekat dengan langkah yang terlihat lambat namun sebenarnya cepat. Sambil berjalan, dia terus tersenyum-senyum bicara, hanya sorot matanya yang dingin tak tertahankan.
"Bagaimana dengan anggota lain Tim Donghai?" Zheng Zhuo menggaruk kepalanya. Mengenai kejadian yang menimpa Zhao Yingkong, dia sudah tahu sebagian dari pengawasan. Jadi dia tidak bisa banyak bertanya hal lain, hanya menanyakan sisa anggota Tim Donghai.
"Semua sedang latihan 'yoga' di dalam." Jawab Zhao Yingkong sambil tetap tersenyum.
“Baiklah baiklah, meskipun kau sudah mendistorsi mereka semua menjadi gumpalan daging manusia, tak perlu senang seperti ini... Sudah capek kan, Zhao Yingkong. Aku akan menyuruh orang mengangkut mereka kembali ke Tim Zhongzhou. Kau bisa beristirahat.” Zheng Zhuo menghela nafas, tangannya meraih gadis yang sedang dipeluk Zhao Yingkong. Sementara tangan satunya menopang kepala kecil Zhao Yingkong. Baru saja kalimat ini selesai diucapkan, Zhao Yingkong tersenyum dan menutup matanya. "Kepribadian utama"-nya kembali terjerembab dalam tidur panjang.
Di sekitar Zheng Zhuo sangat aman, jadi Zhao Yingkong tentu tak perlu memunculkan "kepribadian utama" lagi yang akan menguras banyak kekuatan spiritualnya. Saat ini Tim Donghai sudah kehilangan daya tempur... Operasi Serangan Mendadak Tim Zhongzhou berakhir sempurna!
"...Benar. Akhirnya aku paham kenapa dulu Tim Iblis bisa begitu santai menghadapi kami Tim Zhongzhou. Jarak kemampuan terlalu jauh, skenarionya pun tak sebanding. Jadi ketika kedua pihak akhirnya terpaksa bertempur, sebenarnya hasilnya sudah pasti. Sangat mudah menentukan pemenang."
Zheng Zhuo berdiam di geladak kapal. Sebenarnya ia sedang berkomunikasi dengan Chu Xuan melalui lempengan logam perak. Pertempuran dengan Tim Donghai kali ini, mengingatkannya pada pertempuran melawan Tim Iblis di Resident Evil 2. Di lubuk hatinya muncul perasaan aneh: Dulu, mereka juga seperti Tim Donghai yang dengan mudah dikalahkan Tim Iblis... Ya, mudah sampai sulit dibayangkan. Kala itu, kecerdasan dan kekuatan Tim Zhongzhou jauh tertinggal dari Tim Iblis.
"Tidak lama setelah percakapan, Naga Hitam membawa Xiao Honglü dan dua lainnya ke kapal induk ini. Berkat ukuran kapal induk yang besar, mendaratkan seekor Naga Hitam raksasa sama sekali tidak masalah. Yang penting, para prajurit angkatan laut yang sebelumnya sudah berani menyerang, sekarang justru semakin takut melancarkan serangan. Mereka semua berkumpul di tepi geladak atau bersembunyi di kabin-kabin lain.
"Imhotep, tolong bantu. Di kabin bawah ada banyak orang dengan sendi terlepas. Bawa mereka semua ke dalam badai pasir dan kembalikan ke destroyer kita... Xiao Honglü, bantu kedua perempuan ini naik ke Naga Hitam. Hati-hati jangan sampai mereka terkena serpihan peluru. Aku masih ada urusan lain. Kalian kembalilah ke destroyer."
Beberapa orang segera menjalankan tugas masing-masing. Setelah berpikir sejenak, Zheng Zhuo menghampiri trio Tim Donghai dan berkata: "Pengendali kekuatan spiritual kalian kupinjam... Orang yang pantas dibunuh akan kubunuh, yang tidak pantas sama sekali tidak akan kusentuh... Kami akan menunggu di luar Pulau Diaoyu. Jika masih ingin melawan, temui kami di sana." Setelah mengucapkan itu, Zheng Zhuo bersama Imhotep yang telah berubah menjadi badai pasir segera terbang pergi, meninggalkan trio bawah tanah yang masih berlutut setengah tak bisa bergerak sama sekali."
“Lepaskan dia! Jika ingin membunuh, bunuh saja! Mengapa harus menculiknya? Lepaskan dia!” Miyata Kuraki berusaha mati-matian untuk berdiri, namun Zheng Zhuo sebelumnya menggunakan tenaga dengan sangat terampil. Meski tidak benar-benar melukai mereka, ia membuat mereka kehabisan tenaga sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk bangkit. Saat ini Miyata Kuraki berusaha mati-matian menopang tubuhnya untuk berdiri, namun karena seluruh tubuhnya lemas, ia hanya bisa nyaris mengangkat setengah badan. Kemudian terdengar suara "krak!" dislokasi pergelangan tangan, seluruh tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, kepalanya pecah berdarah.
“Lepaskan dia! Lepaskan dia……”
Suara menggeram itu terus bergema hingga sangat jauh, bahkan ketika Zheng Zhuo dan yang lain sudah terbang ke destroyer, suara itu seolah masih berkeliaran di telinga……
“Orang Jepang……juga ada yang baik.”
Zheng Zhuo duduk di aula ruang rapat, ia bergumam kepada yang lain: “Tidak ada suku yang buruk, hanya ada individu yang buruk. Kalimat ini memang benar. Komandan Tim Donghai cukup baik, ia memiliki semangat ksatria yang selalu dipuji dalam budaya Tiongkok kuno.”
“Bagaimanapun juga, kemenangan dalam operasi tempur tim ini milik kita. Kita bisa tidak membunuh beberapa orang, tapi juga tidak boleh melewatkan kelebihan poin reward dan alur cabang……Chu Xuan, kamu yang tentukan siapa yang harus membunuh beberapa anggota Tim Donghai. Pastikan semua bisa menukar atribut peningkatan masing-masing, agar Tim Zhongzhou bisa bertarung sepenuh tenaga dalam Perang Dunia I akhir.”
"Kali ini kami menangkap sepuluh anggota Tim Donghai. Kecuali pengendali kekuatan spiritual yang tidak boleh dibunuh, sembilan anggota Tim Donghai lainnya sepenuhnya bisa dieksekusi. Berdasarkan situasi yang terpantau, kesembilan anggota ini tampaknya sudah memisahkan diri dari Tim Donghai dan merupakan penjahat paling gila. Membunuh mereka tidak masalah sama sekali."
"Dengan kata lain, selain alur cabang yang tidak perlu dibahas, poin reward tambahan saja mencapai lebih dari sepuluh ribu. Skor tim horor seperti ini baru pertama kalinya dialami Tim Zhongzhou. Di sini mereka akhirnya mengerti mengapa beberapa tim reinkarnasi memperkuat atribut dan skill level tinggi seperti Level 3 dan S. Bagi mereka, perang kelompok benar-benar menuai Hasil Berlimpah."
Zheng Zhuo tidak peduli bagaimana sembilan orang itu didistribusikan. Ia langsung bertanya pada Chu Xuan: "Pengendali kekuatan spiritual juga sudah ditawan, sekarang sudah bisa menyadarkan mereka, kan?"
"Hmm, sebelumnya karena kamu mengangkat kesadaran mereka ke lapisan bawah sadar menengah, tingkat keberhasilan penyadaran oleh pengendali mental sudah meningkat drastis. Tapi ada masalah... Saat pengendali kekuatan spiritual memasuki kesadaran mereka, jangan sampai ada gangguan sedikitpun. Mereka tidak seperti kamu yang sudah melewati roh jahat dan membuka kunci genetik level empat. Tepatnya, tubuh kesadaran spiritual mereka sangat rapuh, terutama di lapisan bawah sadar. Gangguan eksternal sekecil apapun bisa mematikan. Jadi selama proses penyadaran keduanya, mereka tidak boleh terganggu sedikitpun oleh pihak luar." Chu Xuan mengangguk menjelaskan.
Zheng Zhuo terkejut sejenak dan berkata, "Bukankah Tim Donghai sudah kita habisi? Mereka sama sekali tidak mungkin menyerang kita dalam waktu singkat. Lagipula Armada Ketujuh Pasifik Amerika juga sudah kita hancurkan. Apakah masih ada musuh yang akan muncul selanjutnya?"
"Benar. Justru karena kita menunjukkan kekuatan yang terlalu dahsyat, kita akan menarik lebih banyak masalah... Armada-armada negara itu akan menjadikan kita target. Jika bahkan armada negara pun tidak bisa melawan kita... Menurutmu, apa yang akan dilakukan sebuah negara ketika menganggap kita sebagai ancaman besar yang tidak bisa mereka lawan?"
"Maksudmu... Bom nuklir?"
Zheng Zhuo langsung berteriak kaget. Dia segera membuka kunci genetik tingkat tiga sambil berpikir, "Kemungkinan ini tidak bisa dibilang tidak ada. Terutama setelah kita mengalahkan Armada Ketujuh Pasifik Amerika dengan kekuatan yang bukan berasal dari dunia ini. Situasi kita pasti menjadi perhatian ekstra semua negara. Sekarang mereka tidak hanya ingin merebut senjata kita saja... Dari rute pelayaran kita, mereka pasti menyimpulkan bahwa kita sedang menuju ke benua Asia. Tahukah konsekuensi dari kesimpulan ini?"
Zheng Zhuo mengangguk berat, "Mereka akan mengira kita berusaha mendarat, atau setidaknya menyusup ke kerumunan penduduk. Jika kekuatan negara tidak bisa mengalahkan kita, sementara senjata nuklir tidak mungkin digunakan di daerah padat penduduk sendiri... Setelah menyimpulkan ini, langkah pertama mereka pasti berusaha menghancurkan kita di laut, bahkan dengan menggunakan senjata nuklir... Begitu maksudmu?"
“Benar, meski cuaca badai memberi kita keuntungan, tapi jika negara-negara ini nekat melakukan apapun, situasi kita mungkin akan kembali terjerumus ke dalam bahaya...”
“...Mengerti, hubungkan saya dengan komandan armada lengkap Pasifik ke-7 Amerika, aku ingin berbicara dengannya.”
