Masuk dan kembalinya Zheng Zhuo hanya terjadi seketika. Satu detik sebelumnya ia masih melambaikan tangan untuk berpamitan dengan penampilan tenang, detik berikutnya sudah muncul Zheng Zhuo lain yang terengah-engah marah. Tampaknya ia sedang berteriak-teriak sesuatu sambil menunggang Kuda Perang Kerangka, memegang Pedang Roh Harimau. Meski seluruh tubuhnya berluka dan bajunya compang-camping, namun semangatnya tetap menggebu.
"Hahaha, pantas kau Idiot! Aku sudah menghitung waktu untuk menggunakan kekuatan kosmik, akhirnya berhasil kuhabisi kau! Berani-beraninya mengakali aku? Sial, kau bukan Chu Xuan, mana mungkin bisa mengakaliku semudah itu? Omong kosong! Trik kekanak-kanakan seperti itu mudah kubaca! Hahaha, terlalu sering diakali Chu Xuan sampai trik anak kecil begini tak kuhiraukan! Tapi akhirnya kubunuh juga kau, hahaha..."
Zheng Zhuo mengabaikan orang-orang di sekitarnya yang terdiam membeku. Ia terus meneriakkan kegembiraannya. Setelah cukup lama, barulah ia menoleh ke kerumunan sambil tertawa: "Aku kembali! Awalnya ingin beristirahat di Cincin Sihir, tapi pertempuran di sana ternyata lebih sengit daripada di Star River. Hahaha, tidak apa, akhirnya kemampuan meningkat juga. Sekarang kita bisa berperang habis-habisan di Perang Dunia Terakhir!"
Orang di sekitar masih terlihat terdiam membeku, selain itu, kondisi Zheng Zhuo saat ini membuat mereka merasa aneh. Sebelum memasuki Cincin Sihir, sebenarnya semangat Zheng Zhuo tidak tinggi. Sebaliknya, demi mencari pencerahan yang diidamkannya, semangatnya bisa dibilang agak murung. Tapi setelah kembali dari Cincin Sihir, tiba-tiba dia bersemangat seperti habis meminum obat perangsang. Seolah-olah ingin langsung menyerbu ke Perang Dunia I akhir dengan kekuatan tempur penuh.
"...Jangan-jangan kau menggoda ratusan ribu peri cantik di sana? Lalu main berputar-putar ratusan kali, sampai pulang jadi sakti begini?" Cheng Xiao bertanya dengan senyum kecut yang menjijikkan.
"Cantik... Ratusan ribu ekor monster mungkin lebih tepat."
Baru sekarang semua orang menyadari ada keanehan pada kondisi tubuh Zheng Zhuo. Dia tidak memasuki kondisi Qianlong Bian, hanya duduk di atas kuda kerangka dengan penampilan orang biasa. Bahkan aura menggentarkan yang dulu dimilikinya sudah hilang, hanya menyisakan ketenangan dan kewajaran. Bahkan aura-nya pun seperti orang biasa.
"Kau bilang tadi menggunakan kekuatan kosmik? Menciptakan dunia?" Chu Xuan tiba-tiba bertanya.
Zheng Zhuo tertawa terbahak-bahak sambil mengangguk. Dari penampilannya, sama sekali tidak terlihat seperti baru saja menggunakan jurus kekuatan kosmik pencipta dunia. Setidaknya tidak ada kelelahan ekstrim dan luka-luka seperti saat menggunakan jurus ini sebelumnya.
Zheng Zhuo mengangguk dan berkata: "Jangan lihat aku sekarang seperti berdiri santai di sini, sebenarnya aku sudah sangat lelah sampai hampir terjatuh. Biarkan aku melakukan perbaikan total dulu, ha ha ha. Nanti akan kuceritakan pengalamanku di Cincin Sihir." Setelah mengucapkan itu, Zheng Zhuo langsung berteriak ke arah "Sang Tuan" meminta perbaikan total.
Ternyata seperti yang dikatakan Zheng Zhuo sendiri, proses perbaikan kali ini benar-benar lama, hanya sedikit lebih cepat dibanding saat dia terbaring sekarat sebelumnya.
"Ini skill baru yang kupelajari di Cincin Sihir... Teknik Menahan Kematian, dipelajari dari suku barbar. Sudah kucoba efeknya cukup bagus, setidaknya setelah menggunakan kekuatan kosmik tidak langsung kehilangan kekuatan tempur. Pertempuran terakhir jadi lebih punya satu kesempatan." Zheng Zhuo tersenyum ke yang lain sambil menjelaskan detail pengalamannya di Cincin Sihir.
Awal masuk belum terjadi apa-apa. Karena banyak hal yang ditukarnya - total lebih dari 20.000 poin reward selama beberapa hari, dia sempat berkunjung ke wilayah bangsa elf dan wilayah manusia, menemui beberapa teman yang pernah berjuang bersama. Masa itu cukup santai, sambil terus mencari peluang untuk pencerahan.
Tapi tidak lama. Sekitar sebulan kemudian muncul situasi baru. Pasukan kavaleri berbaju hitam misterius mulai muncul di wilayah manusia. Target mereka sederhana: menemukan dan menangkap Zheng Zhuo.
“Pasukan kavaleri ini memiliki kekuatan tempur yang sangat tinggi, eh, mungkin setara dengan kekuatan tujuh, tidak, delapan roh cincin yang bersatu. Jumlah mereka lebih dari delapan puluh orang, aura yang mereka pancarkan benar-benar tak terbayangkan. Sangat mengerikan. Mereka menghancurkan legiun kavaleri manusia dengan mudah seperti mainan. Saat itu kebetulan aku pergi ke Gunung Salju. Ketika aku kembali, Rohan sudah hampir mencapai ambang kehancuran.”
Zheng Zhuo berkata dengan penuh kekaguman, di pikirannya terbayang kembali pemandangan pertempuran itu. Bahkan dirinya sendiri mengalami luka-luka di beberapa bagian, akhirnya harus mengaktifkan status "Penghancur" untuk membunuh sebagian besar pasukan kavaleri tersebut. Namun sekitar belasan pasukan kavaleri berhasil melarikan diri ke beberapa arah. Korban bertebaran di medan perang itu, seluruh kerajaan Rohan bisa dikatakan mengalami kerugian besar.
“Ini baru permulaan. Setelah itu Wilayah Kekuasaan peri juga diserang. Meskipun sebagian besar peri telah pergi ke Negeri Dewa, namun kelompok yang dipimpin Ratu Peri yang tetap tinggal di benua masih memiliki kemampuan yang sangat kuat. Beberapa pemanah di antara mereka bahkan bisa menggunakan teknik tiga panah peledak, yang terkuat bahkan terkadang bisa menggunakan empat panah. Meski begitu, kerajaan mereka hampir ditembus. Kali ini yang menyerang adalah pasukan ork yang telah dirasuki iblis dalam jumlah besar.”
Zheng Zhuo menghitung dengan jarinya: “Kalian ingat? Penyihir Jubah Putih Gandalf pernah mati lalu hidup kembali. Katanya dewa yang menghidupkannya, dan dewa itu juga menyuruhnya membantu kita... Sebenarnya yang menyerangku adalah dewa, tidak, lebih tepat disebut iblis. Bagaimanapun mereka adalah makhluk hidup dari jenis yang sama.”
“Di dunia Cincin Sihir, memang ada makhluk seperti dewa. Meski sebenarnya hanya makhluk berlevel tinggi dengan kemampuan yang cukup dahsyat, tetapi keberadaan mereka nyata. Mereka menemukan satu hal di dunia itu... bahwa mereka adalah makhluk dalam kotak. Lucu bukan? Mereka menemukan eksistensi 'Dewa Utama' dan berusaha memasuki dimensi ruang 'Dewa Utama'. Metodenya sangat sederhana - yaitu menangkap dan mengendaliku.”
“Makhluk semacam ini terbagi menjadi dua faksi. Satu disebut dewa atas nama kebaikan, satunya lagi disebut iblis atas nama kejahatan. Kali ini yang menyerangku adalah Legiun Iblis. Sebenarnya militer dewa juga sedang bersiap bergerak. Mereka tidak tahu berapa lama aku akan tinggal di sana. Jadi untuk mencegahku melarikan diri, juga karena kemampuanku yang terlalu kuat yang memberi efek kejut besar dalam pertempuran pertama, mereka akhirnya hanya menyerang Wilayah Kekuasaan peri dan wilayah manusia secara bertubi-tubi untuk memaksaku keluar. Pemikiran seperti ini benar-benar kekanak-kanakan, ha ha ha, dibandingkan dengan Chu Xuan, mereka bahkan tidak selevel anak kecil!” Zheng Zhuo tertawa terbahak-bahak.
(Dia... karena terlalu sering mendapat perhitungan licik dari Chu Xuan, jadi ketika menghadapi strategi yang lebih rendah, apakah bisa menertawakannya dengan sikap merendahkan?)
Orang di sekitar mendengarkan dengan keringat dingin, sementara Zheng Zhuo terus melanjutkan ceritanya.
“Berikutnya sangat menarik. Para manusia dan yang terbaik dari bangsa peri mendatangi saya, memberitahu rencana mereka. Orang-orang ini sudah lama muak dengan kendali tersembunyi para dewa dan iblis, terutama peristiwa dalam Cincin Sihir yang secara drastis melemahkan kekuatan tiga ras - manusia, peri, dan kurcaci. Sebenarnya ada bayang-bayang dewa dan iblis di balik semua ini. Jadi mereka memutuskan untuk meminjam kekuatan saya untuk melakukan serangan balik, sekaligus menghubungi ras-ras lain untuk ikut serta dalam pertempuran melawan dewa dan iblis.”
“Mengenai ini, perlu disebutkan tentang dimensi ruang dewa dan iblis...” Zheng Zhuo berkata serius: “Para dewa dan iblis tinggal di dimensi lain dunia itu, bisa diibaratkan seperti kertas yang dilipat, hanya saja dimensi mereka lebih kecil, masing-masing di sisi atas dan bawah bumi dunia utama. Pintu masuk dimensi dewa berada di seberang laut, sedangkan pintu masuk dimensi iblis ada di kedalaman bumi. Ini data dari kitab-kitab kuno yang ditemukan para terbaik di dunia itu. Para dewa dan iblis bisa menggunakan cara tertentu untuk sementara membuka pintu masuk, muncul di benua dunia manusia. Tapi begitu pintu terbuka, tidak bisa ditutup sampai waktunya tiba, bahkan oleh dewa dan iblis sekalipun. Inilah strategi para terbaik itu - menghabisi mereka saat terpapar di periode ini...”
Chu Xuan bertanya penuh minat: “Oh? Lalu apa yang kamu lakukan?”
“Rencana awal kami adalah melakukan serangan mendadak ke sarang utama iblis, karena mereka telah lebih dulu menunjukkan diri. Namun saat itu, militer manusia, peri, dan kurcaci baik dari segi jumlah maupun kualitas masih jauh tertinggal. Di dalam sarang iblis terdapat banyak iblis, mayat hidup, dan ork yang sudah dikutuk. Sangat sulit ditaklukkan. Jadi selama sekitar dua bulan lebih di tahap awal, aku bersama Aragorn dan yang lain mencari kekuatan yang bisa bergabung dengan aliansi manusia, seperti klan raksasa satu mata yang telah menghilang, elang raksasa penolong, hingga suku barbar. Di masa ini, pasukan elit peri juga tiba dari seberang lautan. Meski hanya 1.000 lebih orang, mereka semua bisa menggunakan panah peledak dua anak panah dan memiliki aura pertarungan pelindung. Kemampuan mereka sudah sangat luar biasa.”
“Teknik bertahan hidup menjelang ajal () diajarkan padaku oleh suku barbar. Skill mengamuk mereka hampir setara dengan ledakanku. Agar tidak langsung kelelahan dalam pertempuran dan sempat kembali ke kampung untuk penyembuhan, mereka menciptakan teknik ini yang mengkonsumsi nyawa di masa depan untuk menyeimbangkan luka. 500 orang barbar ini akhirnya semua tewas, tapi mereka menghabisi monster iblis seratus kali lipat jumlah mereka. Sungguh para laki-laki yang sangat tangguh.”
“Kemudian kami menyerang masuk ke sarang iblis di dekat Gunung Berapi Kematian... Pertempuran sengit itu hanya diikuti olehku dan beberapa orang lain yang bergerak ringan. Akhirnya di istana iblis kami menghabisi tujuh iblis...”
Zheng Zhuo berbicara dengan ringan, namun semua tahu pasti tidak semudah itu. Pertempuran itu pasti sangat kejam, bahkan sembilan dari sepuluh nyawa hilang masih dianggap beruntung... Dan untuk membunuh tujuh iblis sekaligus, selain faktor lain, kavaleri berbaju zirah hitam saja sudah sekuat itu, pasti kemampuan tujuh iblis ini...
"Benar, saat itu aku menggunakan kekuatan kosmik, menciptakan dunia. Jika tidak, kelompok kami pasti mati di sana. Dengan jurus bertahan hidup, akhirnya aku sampai di wilayah bangsa elf tepat sebelum sekarat. Banyak penyihir elf mengobatiku dan merendam seluruh tubuhku dengan cairan misterius. Meski begitu, butuh setengah tahun bagiku untuk kembali memiliki kekuatan tempur. Saat ini... pasukan dewa sudah lama merebut kerajaan elf dan Gondor. Aku telah melarikan diri selama lebih dari tiga bulan. Manusia, peri, kurcaci, dan kelompok-kelompok lain mengalami korban besar. Mereka hanya bisa bertahan di wilayah kekuasaan Rohan."
Zheng Zhuo menghela napas saat sampai di bagian ini, ia berkata dengan pasrah: "Aku juga bukan mahakuasa, meski setelah nyaris mati waktu itu kemampuanku meningkat lagi, sudah menyentuh ambang level empat atas, tapi belum benar-benar memasuki tingkatan ini, juga tidak mungkin menggunakan kekuatan kosmik tanpa batas, menciptakan dunia. Pasukan para dewa itu punya sangat banyak penyihir jubah putih, jika aku nekat menerobos, meski membuka kekuatan kosmik dan membunuh beberapa dewa, diperkirakan tidak akan bisa bertahan hidup. Soalnya untuk menyembuhkan lukaku dulu, tidak terhitung berapa penyihir elf yang tewas, waktu itu mungkin sudah tidak akan ditemukan lagi banyak penyihir elf seperti itu/."
"Untungnya saat itu tinggal setengah bulan lagi sebelum aku kembali ke ruang 'Sang Tuan', jadi kubawa sisa pasukan menuju tempat masukku ke dunia Cincin Sihir. Para dewa itu benar-benar bodoh, malah membiarkan kami bergerak ke arah itu, hanya mengerahkan pasukan untuk memasang jebakan di depan, sepertinya ingin mengepung kami sampai mati, sungguh idiot..."
"Kejadian setelahnya cukup sederhana, menerobos kepungan, pertarungan lagi. Lalu menunda waktu sampai waktuku kembali tiba, membuka kekuatan kosmik sepenuhnya. Menciptakan dunia, kecuali satu dewa yang lolos, sisanya kubunuh semua, terutama dewa terkuat itu, bahkan kepalanya kuhancurkan sampai jadi plasma merah, ha ha ha..."
Zheng Zhuo tertawa terbahak-bahak, namun dalam tawanya tersirat kesedihan. Bagaimanapun, orang-orang di dalam sana adalah sahabat yang pernah berjuang bersama-samanya. Dalam pertempuran sebelumnya, terutama saat menyerang Raja Segala Cincin dan membunuh Dewa Utama, hampir semuanya telah mati...
"Apa sebenarnya makhluk Dewa dan Iblis itu?" Chu Xuan tiba-tiba bertanya.
"Hmm, Dewa dan Iblis? Secara fisik dan penampilan mirip manusia, hanya saja dalam tubuh mereka terdapat Energi dengan atribut yang berbeda-beda. Dari sudut pandang tertentu, mereka lebih mirip manusia dengan aura pertarungan sangat kuat di dunia itu, atau makhluk humanoid." Zheng Zhuo berpikir sejenak lalu menjawab.
Chu Xuan mengangguk pendek lalu berjalan ke ruangnya. Orang-orang di sekitar langsung deg-degan. Zheng Zhuo bereaksi paling cepat, meraih lengan Chu Xuan sambil berkata: "Pasti kau menemukan sesuatu kan? Dunia film horor Cincin Sihir ini diciptakan oleh Sang Tuan, sudah sangat berbeda dengan novel aslinya di dunia nyata. Sang Tuan merancangnya seperti ini pasti ada alasan tersendiri. Aku memang tidak mengerti logikanya, tapi pasti kau sudah punya spekulasi tertentu. Katakanlah, kami juga ingin tahu!"
"...Tidak ada." Chu Xuan tetap dingin sambil memalingkan wajah.
"Jangan bohong! Pasti ada konspirasi di balik ini!" Zheng Zhuo menggenggam erat bajunya tak mau melepas, terus memaksa.
"Aku yang akan mencoba menganalisis."
Xiao Honglü yang diam selama ini tiba-tiba berbicara: "Mungkinkah ini merupakan spekulasi tambahan dari orang suci purba dan kultivator xiuzhen saat menciptakan dimensi ruang Sang Tuan?"
"Spekulasi tambahan?" Semua orang serempak bertanya penasaran.
“Ya, benar. Dugaan tambahan yang dimaksud mungkin seperti... eh. Ketika seseorang memiliki suatu spekulasi terhadap suatu hal. Tapi tidak berani memastikannya, sehingga perlu melakukan eksperimen. Namun eksperimen ini membutuhkan waktu terlalu lama atau konsumsi sumber daya yang besar, belum tentu bisa mengembalikan biaya, atau mungkin tidak bisa menunggu hasil eksperimen keluar. Jadi hanya bisa menambahkan beberapa percobaan secara acak setelah target utama tercapai, untuk menguji dugaan ini. Contohnya seperti Cincin Sihir.”
Xiao Honglü mengelus rambut di dahinya, melanjutkan: “Berdasarkan informasi yang kita ketahui saat ini, para orang suci dan kultivator xiuzhen zaman kuno mengembangkan kemampuan mereka sampai level tertentu, lalu perlahan-lahan menyadari bahwa dunia kita dikendalikan? Tapi tidak ada situasi seperti yang kita alami di dalam Cincin Sihir, yaitu ada yang memberi petunjuk pada mereka, atau makhluk dari luar kotak memasuki kotak dunia kita. Semua ini mereka temukan sendiri. Jadi mereka ingin menguji eksperimen: apakah makhluk dalam kotak yang mencapai kekuatan tertentu bisa menyadari bahwa dunia mereka adalah kotak? Spekulasi seperti inilah.”
“Lalu apa? Bukan begitu lalu bagaimana? Apa ini penting?” Zheng Zhuo bertanya dengan heran.
“Ya, sangat penting.” Chu Xuan tiba-tiba berbicara.
"Jika makhluk hidup di dalam setiap kotak menjadi cukup kuat sampai level tertentu - baik melalui teknologi yang maju, kemampuan diri yang hebat, atau senjata kausalitas yang kuat - singkatnya ketika mencapai tingkat kekuatan tertentu, mereka bisa menemukan fakta bahwa dunia ini adalah sebuah kotak. Maka orang suci dan kultivator xiuzhen memiliki kemungkinan untuk membuka kotak atau melawan pencipta kotak, karena ini membuktikan bahwa kotak bukanlah eksistensi mutlak, dan mereka tidak mutlak terkurung di dalamnya... Namun jika situasinya sebaliknya, di mana berapapun tingkat kekuatan makhluk di dalamnya atau berapa tahun mereka bertahan, tetap tidak bisa menemukan fakta ini... Maka orang suci dan kultivator xiuzhen hanya bisa menerima kenyataan putus asa bahwa mereka takkan pernah bisa melawan makhluk di luar kotak. Segala yang mereka lakukan sia-sia belaka, hanya demikian."
"Mengapa demikian?" Semua orang bertanya dengan bingung.
"Karena... Bagaimana jika keberadaan kotak itu sendiri diberitahukan oleh makhluk di luar kotak kepada mereka? Dan tanpa tahu alasan apa yang membuat mereka melawan pencipta kotak, sekaligus menciptakan ruang 'Sang Tuan' beserta serangkaian peristiwa berikutnya? Bagaimana jika semuanya memang dirancang sejak awal? Kalau seperti ini, menurutmu masih ada peluang menangkah?"
Zheng Zhuo yang saat ini telah membuka kunci genetik tingkat tiga, langsung memahami maksud kedua orang tersebut setelah berpikir sejenak... Jika mereka bisa mengetahui keberadaan kotak, sementara makhluk dalam kotak ciptaan mereka yang sama kuatnya tidak mampu mengetahuinya, maka dengan kata lain - pengetahuan mereka tentang kotak itu hanyalah pemberian dari pencipta kotak itu sendiri... Semuanya hanyalah desain orang lain?
"Bukankah pemikiran seperti ini terlalu kejam?"
Zheng Zhuo terbaring di tempat tidur diam-diam memikirkan perkataan yang disampaikan Chu Xuan dan Xiao Honglü kepada semua orang saat dia baru kembali... Ini benar-benar sebuah spekulasi yang memutus asa. Apakah hidupnya, perjuangan keras, atau pertarungan hidup-mati, cinta, persahabatan, kehidupan, bahkan keharuan dan air mata... semua ini telah dirancang? Hanya sekadar hiburan bagi makhluk di luar kotak? Seperti film, animasi, game, atau novel, apakah dia dan sahabat-sahabatnya... hanya dirancang untuk menghibur orang?
"Jika Perang Akhir dimaksudkan untuk memperoleh hak sebagai protagonis, dan hak protagonis itu adalah modal pertama untuk melawan makhluk di luar kotak... Maka aku dan para sahabat harus mendapatkan hak protagonis itu! Harus menghabisi Tim Iblis!"
"Bagaimanapun juga! Aku sama sekali tidak boleh kalah!"
Hari kedua...
"Dalam tiga puluh detik memasuki pilar cahaya, target transmisi terkunci, Resident Evil 3 mulai ditransmisikan..."
"...Semuanya, Tim Reinkarnasi Iblis sudah tidak sabar menunggu. Di Resident Evil 3 ini... habisi mereka!"
"Maju!"
### Volume 14 Resident Evil: Perang Akhir (I) Bab 4 Resident Evil Dimulai (I)
Tim Zhongzhou...
"Inikah medan perang Perang Akhir?"
Lokasi kemunculan anggota Tim Zhongzhou berada di area semi-gurun yang tandus. Tanahnya belum sepenuhnya berpasir, namun sudah retak hingga tak ada setitik kelembaban. Di sekelilingnya hanya hamparan tanah serupa, tak ada vegetasi hijau maupun bangunan yang jelas. Pemandangan di segala penjuru terlihat sama persis.
Begitu Tim Zhongzhou mendarat, Zhan Lan sudah lebih dulu memperluas pemindaian kekuatan spiritual ke sekeliling, sekaligus memasukkan gambaran situasi pemindaian tersebut ke dalam pikiran semua anggota. Sudah lama tidak menggunakan kemampuan ini, para anggota baru masih agak kehilangan akal, namun Zheng Zhuo dan yang lain malah menutup mata dengan perasaan rindu.
"Kerja bagus, Zhan Lan. Kau akan dalam bahaya besar selama Perang Terakhir, tapi sebagian besar kekuatan tempur kita wajib bertempur. Jadi Xiao Honglü dan Liu Yu bertugas melindungmu." Zheng Zhuo mengangguk sambil berkata pada Zhan Lan.
Zhan Lan tersenyum manis: "Baiklah, biarkan dua anak kecil ini yang menjagaku... Ngomong-ngomong, seorang Pengendali Kekuatan Spiritual juga punya kemampuan dasar loh. Hehe, setidaknya aku masih bisa menyelamatkan diri sendiri."
Zheng Zhuo membeku sejenak, lalu tersenyum kecut: "Sayangnya kuda kerangka yang kubawa pulang itu cuma tiruan buatan Gandalf. Selain ada batas waktu, jalannya juga goyang terus. Sekarang sudah berubah menjadi tumpukan tulang, padahal cocok jadi tungganganmu." Setelah berkata demikian, matanya beralih ke jam tangan.
"Resident Evil 3: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perang Terakhir."
"Jika semua tim hancur, maka Perang Terakhir dinyatakan berakhir."
"Jika tersisa satu tim sementara yang lain musnah, tim yang bertahan akan menjadi pemenang. Mereka bisa kembali ke dunia nyata atau mengetahui pesan pencipta dimensi ruang Sang Tuan - dipilih salah satu. Bersamaan dengan itu, semua dunia bereinkarnasi dalam dimensi ruang Sang Tuan akan ditutup permanen dan tidak akan dibuka kembali..."
“Bertahan hidup selama 100 hari. Dan membunuh 10 anggota tim lain, dengan syarat tidak ada yang berhasil memusnahkan semua tim lawan. Maka akan kembali ke ruang 'Dewa Utama' untuk bereinkarnasi lagi...”
“Masuk ke laboratorium bawah tanah nomor 7 dalam keadaan hidup, bertahan di dalamnya selama tiga jam, dan tidak ada yang berhasil memusnahkan semua tim lawan. Maka akan kembali ke ruang 'Dewa Utama' untuk bereinkarnasi lagi...”
“Jika tidak memenuhi tiga syarat di atas dalam 100 hari, akan dihapuskan...”
“Di Resident Evil 3, tidak ada aturan poin negatif, tidak ada aturan poin reward. Tidak ada aturan alur cabang.”
“Resident Evil 3 melarang semua senjata serangan skala besar termasuk senjata hasil penukaran dan non-penukaran. Senjata terlarang hasil penukaran: alat penggetar lempeng benua, misil pemusnah partikel, meriam laser hiperspace... Senjata non-penukaran terlarang: Meriam Magis, Meriam Magis Modifikasi.”
“Resident Evil 3, Perang Akhir akan diaktifkan dalam tiga menit...”
Zheng Zhuo perlahan membacakan seluruh tulisan di jam tangannya. Untuk sementara waktu semua orang mendengarkannya dengan hening. Setelah semua pernyataan selesai, semua mata tertuju pada Chu Xuan dan Xiao Honglü.
Sebelum Chu Xuan sempat berbicara, Xiao Honglü sudah lebih dulu tersenyum: "Syarat pembatasnya mirip dengan yang kubayangkan. Tapi... apa itu Meriam Magis Modifikasi?"
"Ah, baru-baru ini ada penemuan baru dari penelitian kitab-kitab kultivasi. Jadi kami melakukan modifikasi kecil pada Meriam Magis..." Chu Xuan mengangguk mengakui.
"Baiklah, Meriam Magis Modifikasi milik kita... Lantas bagaimana dengan Meriam Magis biasa?" Xiao Honglü bertanya lagi.
“……Jangan-jangan ini versi lain dari Chu Xuan.” Zheng Zhuo, Zhang Heng, Cheng Xiao, Wang Xia, mereka serentak berkata.
“Pfft!”
Di lereng bukit sebuah gunung perkasa yang sangat jauh dari Tim Zhongzhou, Chu Xuan bersin keras. Orang-orang di sekitarnya memandangnya dengan heran, seorang gadis bahkan mendekatinya dengan gugup.
"Debu di sini terlalu tebal..." Chu Xuan mengucapkan kalimat itu lalu melihat jam tangannya: "Secara harfiah, ini sesuai dengan prediksi saya sebelumnya. Pertama, senjata penghancur massal dilarang - ini sangat sesuai dengan definisi Perang Terakhir. Kedua, untuk memastikan semua orang berpartisipasi, target bertahan hidup dibagi dua: harus membunuh sepuluh anggota kelompok lain. Ini menghilangkan kemungkinan bersembunyi sejak awal perang kelompok, sekaligus menutup peluang survival bagi yang lemah. Bahkan kelompok kita pun jika ingin bertahan, setiap anggota wajib membunuh lebih dari sepuluh orang. Berapa total anggota kelompok lain? Ini membuat anggota lemah mustahil lolos, hanya pejuang mandiri seperti Zhao Zui Kong yang punya kesempatan."
Seorang pria tampan di sampingnya tersenyum anggun sambil sedikit membungkuk: "Terima kasih pujiannya."
Chu Xuan juga tidak menghiraukannya, hanya melanjutkan: "Jadi agar sebagian besar anggota tim bisa bertahan hidup, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, meraih kemenangan dalam arti Perang Terakhir, yaitu menjadi tim yang unik dan satu-satunya pemenang Perang Terakhir. Mari kita kesampingkan dulu persentase keberhasilannya, mari kita lihat target lain... Laboratorium Bawah Tanah Nomor Tujuh. Untuk mencapai sana dan bertahan selama tiga jam di sana, jika dipahami maksudnya..."
"...Laboratorium Bawah Tanah Nomor Tujuh itu sangat berbahaya, luar biasa berbahaya. Mungkin penuh dengan berbagai virus, makhluk hidup hasil evolusi super monster biokimia, atau mungkin terkena serangan bom nuklir. Intinya, bagaimana cara mencapainya ke lokasi yang tidak diketahui itu adalah masalah pertama, bagaimana masuk dengan aman adalah masalah kedua, dan bagaimana bertahan selama tiga jam di dalamnya adalah masalah ketiga."
Di sebuah tepi sungai yang sangat jauh dari Tim Iblis, sebuah regu beranggotakan dua belas orang sedang berhenti di sana. Perisai "Sang Tuan" belum dicabut, jadi Resident Evil 3 belum sepenuhnya aktif. Semua tim terpaksa terkepung di dalam menunggu waktu yang ditentukan.
Pemuda pirang ini menggigit keras sebatang coklat, lalu menyeringai dingin: "Jadi, agar semua tim tidak bersembunyi tapi berusaha saling bertempur, 'Sang Tuan' memberikan dua kesempatan bertahan hidup: pertama yang mustahil diselesaikan para lemah, dan kedua yang bisa dicoba dengan keberuntungan. Sebenarnya? Ini hanyalah saringan kejam, para lemah sama sekali tak punya peluang hidup!"
"Lalu menurutmu bagaimana, Nios? Apa rencanamu?"
Di sekeliling Nios ada sebelas anggota tim. Seorang pria kulit hitam di antaranya bertanya penasaran:
“Tentu saja bekerja sama dengan orang kuat!”
Nios menghela napas, lalu menyeringai dingin sebelum menggigit sepotong coklat sambil berkata: "Dengan kemampuan kita sendiri, mustahil bisa melewati Perang Dunia I akhir ini dengan aman. Meski perang ini hanya simbolis bagi mereka yang telah membuka kunci genetik level empat, bagi kita ini tetap sialan Perang Terakhir! Kita tak punya pilihan selain bergantung pada orang kuat untuk bertempur!"
"Aliansi Malaikat? Kakak Nios, aku tidak suka orang bernama Adam itu. Meski senyumnya lembut, matanya penuh kekejaman. Aku takut..." Seorang gadis kecil berkulit hitam menggandeng tangan Nios.
"Tentu... mustahil Aliansi Malaikat. Adam adalah orang yang pernah mengalahkanku di dunia nyata. Aku terlalu paham karakternya - dia akan melakukan apa saja demi tujuannya. Orang seperti itu tak mungkin memikirkan nasib sahabat... Bekerja sama dengannya, probabilitas kematian kita hampir 100%. Jadi kita perlu mencari target aliansi lain - salah satu dari tiga tim terkuat di dunia bereinkarnasi yang pernah berinteraksi dengan kita..."
Nios berdiri menatap ke kejauhan: "Tim Zhongzhou... Kita harus temukan Tim Zhongzhou! Tukar satu kelemahan Tim Dewa dengan hak untuk bersekutu bersama mereka!"
"...Resident Evil 3... Perang Terakhir. Mari temukan Tim Dewa dulu."
"Akhirnya tiba... Perang Terakhir..."
"Apel manisku... Aku datang..."
"...Pergilah, gabung dulu ke Aliansi Malaikat..."
Pada saat itu, di seluruh benua Amerika terdapat dua belas lokasi yang muncul perisai "Dewa Utama". Setiap perisai berisi anggota dengan jumlah bervariasi mulai dari beberapa orang hingga belasan orang. Tim Iblis, Tim Dewa, dan Tim Zhongzhou masing-masing muncul di pesisir barat Amerika, pesisir timur, serta dekat perbatasan negara bagian selatan. Sedangkan lokasi tim lainnya tersebar secara acak, sepenuhnya menggunakan sistem acak untuk memasuki Resident Evil 3.
"Zhao Yingkong, apa kamu baik-baik saja?"
Zheng Zhuo yang sedang bertanya kepada Chu Xuan tentang aturan Perang Akhir tiba-tiba melihat Zhao Yingkong gemetar ketakutan, langsung menanyakan hal tersebut.
Zhao Yingkong menoleh sambil tersenyum tipis. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, duduk manis di atas batu tanpa berkata-kata.
"...Dia tersenyum, tapi senyumnya samar... Bukan senyum menggoda seperti biasanya... Ini kepribadian utama atau kepribadian negatif?" Cheng Xiao yang juga melihat senyumnya segera mendekatkan kepala ke Zheng Zhuo dan berbisik.
Zheng Zhuo juga menggeleng ragu. Selama sepuluh hari di dimensi 'Dewa Utama', tak ada yang tahu aktivitas Zhao Yingkong kecuali kemunculannya sesekali. Bahkan latihan di dunia film horor pun tidak diikutinya. Ditambah senyum aneh tadi, Zheng Zhuo segera bertanya: "Zhao Yingkong, kamu benar-benar tidak apa-apa? Jika ada masalah, lebih baik beri tahu aku sebelumnya. Sebentar lagi Perang Akhir, aku khawatir kamu..."
“Jangan takut.” Zhao Yingkong tersenyum berkata: "Aku tidak akan menjadi beban tim... Tenang saja, semua pertempuranku akan kuhandle sendiri. Tadi badan menggigil, pasti ada yang memanggilku 'apel manis' di belakang... Kira-kira bisa ditebak, hehe, lebih baik kamu fokus ke pertempuranmu sendiri." Setelah berkata demikian, wajahnya masih memancarkan senyum lembut nan tenang, di matanya tidak terlihat kedinginan khas kepribadian utamanya.
(Aneh, bukan kepribadian utama maupun negatif... Mungkinkah kedua kepribadian itu menyatu?)
Zheng Zhuo dalam hati berdesir, belum sempat bertanya tiba-tiba badai pasir mengamuk di sekeliling, perisai pelindung pun telah lenyap sepenuhnya... Resident Evil 3, Perang Pamungkas resmi dimulai!
### Volume 14 Biohazard Final War (I) Bab Empat Permulaan Biohazard (II)
"Pertama, kita harus memastikan posisi kita. Wilayah Amerika sangat luas, saat ini kita tidak punya tujuan pasti. Lokasi tim lain tidak kita ketahui, posisi Laboratorium Bawah Tanah No.7 juga tak jelas. Jika asal berkelana di dunia ini, seratus hari akan cepat berlalu. Nanti bukan soal meraih kemenangan di Perang Pamungkas, kita semua akan dihapuskan." Chu Xuan menjelaskan pada yang lain.
Sejak memasuki Resident Evil 3 ini, Chu Xuan sama sekali tidak lagi melihat dokumen-dokumen intelijen. Ia sepenuhnya fokus memikirkan berbagai masalah. Dari sini terlihat betapa ia sangat serius menyikapi "Perang Pamungkas bermakna khusus" ini.
“Ini adalah masalah pertama yang harus kita hadapi……posisi! Masalah kedua relatif lebih sederhana, yaitu mempertahankan kemampuan Zheng Zhuo……Sebelum bertempur dengan replika Zheng Zhuo, kamu tidak boleh melawan siapa pun yang melebihi level empat, termasuk monster setara level tersebut. Ini harus kamu patuhi. Jika prediksi saya benar, replikamu juga akan melakukan hal yang sama. Seberapa pun kuat kemampuan kalian, setidaknya sebelum menembus kunci genetik level lima, kalian tidak bisa dengan mudah mengeliminasi orang kuat level empat dalam waktu singkat. Sisanya serahkan pada kami.” Chu Xuan menatap Zheng Zhuo dengan serius. Ekspresi seperti ini jarang terlihat padanya, kecuali saat melakukan eksperimen penting……Tentu saja, ekspresi yang sama juga muncul saat dia melakukan percobaan yang berpotensi menimbulkan ledakan super besar.
Zheng Zhuo menghela napas, diam-diam mengangguk. Setelah jeda sejenak, dia bertanya: "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"
"Meninggalkan gurun ini. Cari kota atau daerah berpenghuni untuk menentukan posisi kita terlebih dahulu. Selanjutnya kita harus kembali ke lokasi kejadian Resident Evil 1. Di sana tersembunyi petunjuk terpenting……" Chu Xuan mengangguk menjelaskan.
Para anggota tim tidak bertanya tentang detail petunjuk tersebut. Saat ini bahkan bayangan petunjuk pun belum terlihat, mustahil untuk mengetahui isi laboratorium Resident Evil 1. Namun terkait kepercayaan pada Chu Xuan... Lebih tepatnya, melalui berbagai pengalaman dimanipulasi dan menyaksikan orang lain dimainkan, mereka akhirnya mematuhi perkataannya dengan patuh. Dengan serentak mereka bangkit dan berjalan menuju suatu arah di gurun.
“Ngomong-ngomong, sebelumnya kupikir Perang Terakhir akan melarang tanda salib kebangkitan, tapi ternyata tidak dilarang sama sekali. Andai saja aku menukar benda itu lebih awal...” Zhang Heng bergumam sambil berjalan.
“Tidak. Sebenarnya sudah dilarang...” Xiao Honglü berbicara tanpa menoleh: “Karena ini adalah Perang Terakhir, pertama-tama ada tiga poin yang harus dipastikan. Poin pertama, apakah tim yang menang akhirnya akan muncul? Jika iya, maka meski menggunakan tanda salib kebangkitan untuk kembali ke dimensi ruang Sang Tuan setelah mati, nasib yang menanti adalah kehancuran. Poin kedua. Apakah mungkin kembali ke dimensi ruang Sang Tuan? Jawabanku adalah tidak, setidaknya ada kemungkinan lebih dari 80% tidak bisa. Karena petunjuk paling jelas adalah aturan yang diberikan Sang Tuan kepada kita.”
"Hidup memasuki laboratorium bawah tanah nomor tujuh, dan bertahan di dalamnya selama tiga jam, tanpa ada yang mencapai target memusnahkan semua tim lain. Maka akan kembali ke dimensi ruang 'Dewa Utama' untuk bereinkarnasi lagi... Ini adalah perkataan asli 'Dewa Utama', apa artinya? Artinya meski sudah bertahan tiga jam, kita tidak langsung aman kembali ke dimensi ruang 'Dewa Utama', melainkan hanya mendapatkan syarat tidak akan dihapuskan selama seratus hari. Pada titik ini kita masih harus meninggalkan laboratorium dan bertahan hidup selama seratus hari, atau mungkin tetap dibunuh. Ini adalah pembuktian kontradiksi sederhana: Jika ada satu tim yang sangat kuat, mampu memusnahkan semua tim lain, tapi ada anggota tim lain yang pergi ke laboratorium nomor tujuh lalu dikembalikan ke dimensi ruang 'Dewa Utama'. Maka metode kemenangan pertama tidak akan ada, karena tim kuat itu tidak akan bisa menyelesaikan misi membunuh semua tim. Berdasarkan kalimat 'tanpa ada yang mencapai target memusnahkan semua tim lain' dari 'Dewa Utama', prioritas utama seharusnya metode kemenangan pertama. Artinya, mereka yang masuk laboratorium dan bertahan tiga jam hanya mendapat hak tidak akan dihapuskan dalam seratus hari, bukan langsung dikembalikan ke dimensi ruang 'Dewa Utama'."
Zhang Heng masih terlihat bingung, melihat orang-orang di sekitarnya juga tampak kebingungan, dia bertanya penasaran: "Ada apa lagi ini?"
"Sederhana saja. Jika prioritas pertama memang seperti itu, maka tanda salib kebangkitan hanya akan menyediakan fungsi menghidupkan kembali, bukan fungsi kembali ke dimensi ruang. Karena bertentangan dengan prioritas pertama, mengerti? Dengan begini, tanda salib kebangkitan akan menjadi perlengkapan paha ayam tak berharga, hanya membuang-buang poin reward dan alur cabang saja." Xiao Honglü mengibaskan tangannya berkata.
Percakapan ini masih berlangsung, semua orang melihat Chu Xuan berjalan sambil mengeluarkan banyak komponen dari kantong dimensinya dan mulai merakitnya sendiri. Saat komponen dan peralatan semakin besar, dia terpaksa berhenti, sementara orang-orang di sekitarnya hanya bisa menatapnya dengan bingung.
"Xiao Dang... Apa lagi yang kamu ambil dari kantong dimensi? Baling-baling bambu? Atau senter pengecil?" Zheng Zhuo bercanda.
"Satelit kecil."
"Oh, satelit kecil... Satelit kecil?"
"Jika kita menggunakan petarung perkasa kuning untuk membawanya ke ketinggian puluhan ribu meter, lalu mengaktifkan sistem semprotan listrik internalnya untuk melepaskan diri dari gravitasi Bumi, maka ia bisa bertahan di orbit dekat Bumi. Dengan begitu..." Chu Xuan menunduk sambil menjelaskan.
"Aku tahu apa itu satelit. Yang ingin kutanyakan... Satelit kecil? Untuk apa?" Zheng Zhuo menatap bodoh ke arah benda logam berbentuk segitiga yang mulai terbentuk di tanah. Bentuknya sangat berbeda dari satelit biasa. Jika tidak diberi tahu, orang pasti mengira itu hanya karya seni abstrak dari logam buatan seniman.
"Intelijen, kita butuh intelijen, intelijen dalam jumlah besar." Chu Xuan melirik Zheng Zhuo, lalu berkata dengan nada sinis: "Total jumlah tim lain, jumlah personel mereka, aliran mereka atau tanpa aliran, posisi mereka, posisi kita, lokasi laboratorium, medan sekitar, semua itu kurang kita miliki. Di dunia film horor kali ini, tidak ada tim yang memiliki 'momentum' terlalu besar. Dengan kata lain, bahkan sedikit tambahan intelijen bisa berdampak besar pada jalannya pertempuran. Menurutmu?"
"Aku tahu intelijen itu penting!" Zheng Zhuo berkeras, lalu memandang Chu Xuan dengan ekspresi tercengang: "Tapi jangan berlebihan. Meski kusebut kau 'Dang', itu cuma gurauan. Siapa sangka kau benar-benar menciptakan benda-benda aneh..."
Chu Xuan mengabaikannya. Tangannya asyik memain-mainkan satelit kecil hingga akhirnya terbentuk. Dari kantong dimensi, dia mengeluarkan tiga lembar kain kuning yang dilempar ke udara. Saat menyentuh tanah, kain-kain itu berubah menjadi tiga Prajurit Kain Kuning versi mini.
"Kalau begitu... Luncurkan satelitnya."
"Benar juga diluncurkan, sesuai prediksimu, Chu Xuan..."
Di suatu titik di Benua Amerika, markas Tim Iblis, seorang gadis memandang Chu Xuan dengan takjub: "Selain itu, posisi Laboratorium Bawah Tanah No.7 telah dikonfirmasi. 3700 poin sebab-akibat terkikis, tiga kali lipat perkiraan... Apakah pengawasan terhadap Tim Zhongzhou perlu dilanjutkan?"
"Tidak perlu. Mulai sekarang, cukup awasi setiap tiga hari. Sebaliknya Tim Dewa perlu dipantau 1-2 jam setiap hari, bisa dibagi dalam 24 segmen waktu... Entitas asliku adalah diriku juga. Pola pikir kami tidak akan terlalu menyimpang. Dia juga tahu keunggulan khusus yang kita pegang. Jadi jika prediksinya benar... Dia berencana menggunakan siasat licin sejak awal, memaksa kita bertarung Sang Penguasa vs Sang Penguasa, prajurit vs prajurit." Chu Xuan duduk tak jauh darinya. Pria ini sedang mengutak-atik benda segitiga mirip satelit yang juga dimiliki Chu Xuan dari Tim Zhongzhou.
Gadis itu ragu sejenak, berbisik pada Chu Xuan: "Tapi keunggulan kita begitu besar, kenapa harus memulai pertempuran seperti ini? Bukankah ini tidak adil untuk kita? Bisakah kau membujuk komandan?"
Namun belum habis ucapannya, replika Zheng Zhuo yang duduk bermata tertutup di kejauhan telah membuka mata. Ia menatap gadis itu: "Zhang Xiaoxue, aku tak peduli apakah kau memegang Daftar Pengangkatan Dewa atau menyukai Chu Xuan. Hanya satu yang kusampaikan... Jangan ikut campur dalam pertempuranku dengannya. Biarkan kedua tim saling bertempur. Anggota yang menang lebih dulu boleh bergabung dalam pertarungan kami. Asal kemampuanmu cukup kuat, silakan ikut. Tapi sebelumnya... Sebelum pertarungan kami, tak ada yang boleh mengganggu! Jika ada yang melanggar, pasti kubunuh!"
“Berikan posisi laboratorium nomor tujuh kepadaku, aku akan menunggunya di atas tanah sana... Jika dia bahkan tidak memiliki hak untuk bertemu denganku, maka tidak ada artinya memulai pertempuran Sang Penguasa vs Sang Penguasa, prajurit vs prajurit. Jika dia bisa menghancurkan semua rintangan dan datang di hadapanku dengan kemampuan yang hampir tak berkurang... maka pertarungan adil ini adalah reward untuknya...”
### Pemandangan beralih ke lokasi Tim Zhongzhou. Chu Xuan dan semua orang menatap satelit yang semakin tinggi terbang. Setelah cukup lama, Zheng Zhuo akhirnya memanggil mereka: "Ayo pergi. Berdiri di sini tidak akan membuat apapun terjadi. Mari lanjutkan perjalanan."
Semua orang tersadar dan melanjutkan perjalanan. Hanya Chu Xuan yang tetap diam di tempat sambil mengerutkan alis, tenggelam dalam pikiran. Baru setelah rombongan telah berjalan 100 meter, dia perlahan menyusul dari belakang. Alisnya tetap berkerut, seolah ada teka-teki yang bahkan pria ini kesulitan memecahkannya...
Jika saat ini ada orang berdiri di samping Chu Xuan, mungkin akan mendengar suara gumamannya.
"...Mendapatkan berapa banyak harus kehilangan berapa banyak... Jika ini atribut mahatahu berbasis hukum sebab-akibat atau senjata, maka apa yang harus dikorbankan? 90% kemungkinan... keberuntungan?"
